Anda di halaman 1dari 32

SEBAB-SEBAB MELEDAKNYA SUATU BOILER

1. Materialnya tdk memenuhi standard internasional


yang berlaku (NAN, DIN, BS, ASME, JIS).
Mestinya pelat boiler ; bukan besi, bukan baja
karbon, Tetapi baja alloy, misal SA515 Gr.70, JIS
G3103 SB46, BS1501 Gr.430, DIN 17155 H-II.
------ sertifikat bahan.
2. Material ok, tetapi kurang tebal.
Mestinya tdebal actual > tebal min hitung.
--- lembar perhit kekuatan konstruksi..
Contoh : rumus tebal min drum yg aman
Rumus tebal min pipa yg aman.
3. Mutu las-lasan rendah.
Mestinya sesuai dengan WPS + PQR
Hasil riksa dan uji NDT- no reject.
4. Apendages tdk lengkap
Mestinya lengkah sesuai di Peraturan Uap 1930
Pasal 12 dsb.
==========
5. Apendages lengkap tetapi ukurannya kurang
/ tdk berfungsi dg baik.
Mestinya ukurannya cukup, dan berfungsi baik
(maka wajib dilakukan steam test).
6. Ada scale sehingga terjadi over heating-
SB menjadi turun--- MELEDAK
Mestinya = Di permukaan pelat/pipa Boiler tdk
Boleh ada scale.
Untuk itu “water treatment” & uji FWB/air Ketel
Uap disarankan dilakukan dengan benar.

STUDI KASUS KETEL UAP PIPA AIR DI PABRIK


CPO.
A. PERHITUNGAN BADAN DRUM (shell)
Setelah memperoleh data teknis, urutan
menghitungnya sbb;
Langkah 1 ; hitung SB =……Kg/mm2.
SB = Hv/3 = 135/3 = 45 Kg/mm2.
Langkah 2; hitung SV.
SV = 5/9 x SB
= 5/9 x 45
= 25 Kg/mm2.
Langkah 3 ; hitung SVv
Didapat SVv = 21 Kg/mm2.
Langkah 4 ; hitung Z
Z = 80 % Jika Drum yg utuh ,
Z =……Jika ada lubang-lubang untuk tempat
Pipa api--- didapat Z total = 59,7 %
Langkah 5; hitung t
Maka didapat t min yg diizinkan = …….mm.
Tebal actual > tebal hitung
(…..mm > ……mm ) Acc.
B. PERHITUNGAN DISHEAD BAGIAN SUDUT (TO)
Langkah 1 ; Hitung SB
Langkah 2 ; Hitung SV
Langkah 3 ; Hitung f(v)
Langkah 4 ; Hitung SV v

Langkah 5 ; Hitung konstante e dg rumus 4.14.


Langkah 6 ; Hitung X1 dengan rumus 4.11.
Langkah 7 ; Masukkan ke rumus 4.9

C. PERHITNG DISHEAD BAGIAN TENGAH(tW)


Langkah 1 : hitung f
Langkah 2 ; hitung g
Langkah 3 ; hitung tw
D. DISHEAD PAKAI MANHOLE
Langkah 1 ; hitung W
Langkah 2 ; hitung X1 atau X2
Langkah 3 ; masukkan rumus to
Langkah 4 ; masukkan rumus tw

E. PIPA “generating tube” (asumsi Ins d = 68,1 mm,


Hv hasil uji hardness terkecil = 120 Kg/mm2.)
PIPA “Water wall tube” (asumsi Ins d = 90 mm, Hv
hasil hardness terkecil = 114 Kg/mm2 )

PIPA “Rear Tube” (asumsi Ins d = 68,1 mm, Hv


hasil hardess terkecil = 126 Kg/mm2)

PIPA “Superheater Tube” (asumsi Ins d = 50 mm,


Hv hasil uji hardness terkecil = 108 Kg/mm2)
PIPA “ Water header” (asumsi Ins d = 200 mm, Hv
hasil uji hardness terkecil = 120 Kg/mm2)

PIPA “ Steam Header (asumsi Ins d = 200 mm, Hv


hasil uji hardenss terkecil = 118 Kg/mm2)

PIPA “down Commer”


(asumsi Ins d = 100 mm, Hv hasil uji hardenss
terkecil = 115 Kg/mm2)
Langkah 1 ; Hitung SB
Langkah 2 ; Hitung SV
Langkah 3 ; Hitung SVv
Peringatan ;
Jika pipa yg terjadi aliran konveksi----+ 500 C
Jika di bagian radiasi-----------------------+ 75 C
0

Jika di bagian konduksi saja-------------+ 0 C 0


Langkah 4 ; hitung t dg rumus 4.21
Peringatan :
Berhubung internal pressure, maka diameter yg
dipakai “inside diameter”===========Tks.
CONTOH PERHITUNGAN LORONG API RATA
KETEL PIPA API YANG KEMARIN
Khusus Lorong api;
External pressure = 5 Kg/cm2
Inside diameter = 1130 mm
Tebal actual = 22 mm
Misal material JIS G3103 SB 49
( SB=49, Sv=27,22 Kg/mm2)
Hitung ; t min.
Jawab ;
Langkah 1; hitung f (v)----ingat, v + 75
Langkah 2; hitung SV v

Langkah 3; hitung Y
Langkah 4; pilih harga C
Kolom kiri = dinding yg dipanaskan
Tanpa sambungan = 7,5
Sambungan las = 9
Kelingan sabuk ganda = 9
Kelingan lap-lapan = 12
Langkah 5; hitung t.

CONTOH PERHITUNGAN LORONG API


BERGELOMBANG DARI KETEL PIPA API…

P.D + 0,2. L + 2000


t = -------------------------- + 1 mm.
1200
P = Pressure ( Kg/cm2), misal = 5 Kg/cm2
D = garis tengah terkecil dari sisi dalam (mm)
Misal = 1000 mm.
L = Panjang lorong api (mm), misal 2930 mm.
Material = Alloy Steel JIS G3103, SB….??

Apa kelebihannya & kelemahan Lorong api


bergelombang :
Kelebihannya ;
1. Heating surface bertambah
2. Kapasitas Boiler bertambah
3. Mencegah thermal stress pada bahan.
Kelemahannya ;
1. Pembuatannya sulit
2. Import
3. Lebih mahal.

KETEL UAP PIPA AIR YANG KEMARIN, BADAN


DRUMNYA DIHITNGN RUMUS GRONSLAGEN
TERNNYATA tebalnya TIDAK CUKUP, MAKA KITA
MENGGUNAJAN RUMUS JIS. ANDAIAKAN JIS TDK
JUGA MEMENUHI MAKA TERPAKSA P=TURUN.
Mari kita hitung t min yg harus dipenuhi menurut
JIS.
Langkah 1 ; tulis rumus No.4
Langkah 2 ; hitung allowable tensile strength
(dengan table JIS).
Langkah 3 ; pilih variable k
Langkah 4 ; hitung t, dengan joint eff = 80 %
(DIANGGAP DRUM TANPA LUBANG-
LUBANG PIPA)
=================..

JIKA ADA LUBANG-LUBANG PIPA, sbb;


Langkah 5 ; hitung eff karena lubang-lubang untuk
Pipa, didapat 74 %
Langkah 6 ; hitung t , tetapi Eff total = 0,8x0,74
===================================Selesai.
KEMARIN KETEL PIPA API DIHITUNG DENGAN
RUMUS BELANDA, t nya Kurang tebal.
MAKA KITA HITUNG DENGAN RUMUS JIS.
Langkah 1 ; Tulis rumus t, sama dg rumus t pada
Ketel pipa air.
Bedanya di eff.
Eff.1 = KARENA lasan = 80 %
Eff.2 = KARENA MAN HOLE.
Rff total = Eff 1 x Eff 2
PERHITUNGAN SAFETY VALVE BOILER DENGAN
BAHAN BAKAR CAIR ATU GAS.
Boiler P = 10 Kg/cm2 gauge, HS = 80 M2.
Bahan bakar BBM.
Safety Valve jenis Pegas.
Hitung d minimal Safety Valve yg diizinkan.
Jawab;
Langkah 1 ; hitung v/P+1
Langkah 2 ; Memilih rumus-- V/P+1 > 4
Langkah 3 ; hitung d min safety valve yg diizinkan.
PERHITUNGAN SAFETY VALVE BOILER DENGAN
BAHAN BAKAR PADAT.
Contoh;
Boiler di PTPN III, P = 20 Kg/cm2, Luas rangka bakar
cangkang & serabut (BB padat) = 4 x 4,5 m.
Jenis Safety Valve = Bandul atau bobotan.
Hitung: berapa diameter min Safety Valve yang
diizinkan.
Jawab ; lihat jawaban di papan tulis.

RIKSA UJI PERTAMA KETEL PIPA API


Urutan dan tekniknya sbb ;
1. Pemeriksaan dokumen sbb;
a. Surat permohonan akte izin (form Btk.6)
b. Manufacturing data report, isinya;
1). Gbr konstruksi yg syah, oleh pabrik
Boiler ybs.
2). Sert bahan yg syah, oleh pabrik baja
3). WPS + PQR, oleh pembuat Boiler ybs
4). Laporan ketidak bulatan badan drum
5). Laporan Heat treatment oleh pembuat
Boiler ybs.
6). Laporan NDT pihak ketiga
7). Laporan Hydro Test oleh pembuat Boiler
Ybs.
2. Pemeriksaan visual luar dalam.
. Cocok dengan gbr konstruksi, baik bentuk
Dan dimensinya?
. Apendages lengkap dan ukuran cukup?
. Adakah Crack dan cacat lain di konstruksi.
Alat untuk riksa-uji = senter, WTM, meteran.
3. Pulang, pakai rumus-perhitungan.
4. NDT ( Penetrant Test) kemungkinan crack krn
transportasi.
5. Hydro Test. Ht = 2 x P, Ht = 1,5 P, Ht= P+5.
Tekninya bagaimana ?
Lihat papan tulis….
6. Jika kita sdh yakin, d safety valve cukup, dan
jumlahnya juga cukup, maka dilakukan steam test
dg urutan langkah sbb;
Langkah 1) ; Semua valve ditutup, kecuali
Keran air masuk.
Langkah 2) ; Air di Gelas penduga pada
Garis normal ( NWL) atau HWL.
Langkah 3) ; Tutup atas Safety Valve dibuka.
Langkah 4) ; Safety Valne No,2 dikunci dengan
Traker.
Langkah 5) ; Api hidup kecil, kemudian sedang
dan kemudian api besar.
Langkah 6) ; Safety Valve I, kita stel membuka
Tepat di tekanan WP.
Sebaiknya menutup di tekanan
96 % x WP.
Misal WP = 100 Kg/cm2, maka
Safety Valve menutup kembali
pada tekanan > 96 Kg/cm2.
Jika pas di WP Sefety membuka, tetapi tekanan
naik …apa sikap saudara…?
Langkah 7) ; Jika sdh OK, keccangkan mur
Pengunci Safety Valve.
Langkah 8); Ukur tinggi tempat cincin
pengatur di Safety Valve pakai
schitmach, krn berapa mm, akan
ditulis di Akte Izin.
Langkah 9); Dipasang segel/locis jika punya.
Langkah 10); Safety ke II disetel spt tadi, tetapi
Membukanya bukan 100 % x WP, tetapi 103 % x
WP.
Contoh ; Ketel di PTPN IV, Wp = 20 Kg/cm2,
Maka SV ke II membuka 20,6 Kg/mm2.
Catatan : Untuk riksa-uji berkala, maka harus
Hardness Test & Tickness test----_Recalculation
kekuatan konstruksi.

Catatan : Pada riksa uji berkala tidak wajib steam


Test jika penguji yakin bahwa SVB belum berobah
setelannya dan tdk macet.
RIKSA UJI KHUSUS KARENA REPAIR
Sebelum repair harus riksa
Setelah repair repair harus riksa-uji.

RIKS UJU KHUSUS KARENA MUTASI


Sebelum dipindah dari PT yg lama harus riksa.
Setelah riksa ada surat pengantar pindah.
Setelah sampai di PT.Baru riksa-uji khusus lagi
Perubahan akte izin.
CATATan : Khusus ketel jenis “Stationary Boiler”
Menurut UU.Uap Uap, AI dicabut jika pindah dari
Pondasi semula.
Sekitar 60-80 % komponen ganti, maka PJK3
Bidang pemasang Boiler yg ditunjuk pemilik, wajib
Mengurus pengesahan gambar pembuatan ke
Kemnaker RI.

PENELITIAN BAHAN (PB)


Dasar : Instruksi Direktur PNK3 Tahun 1952 & 1954
(masih berlaku, belum dicabut)’
Inti conten sbb ;
1. Setelah Boiler umur 35 thn terhitung kapan dibuat
wajib di PB.
2. PB = pelat drum dipotong dingin ukuran diameter
= 100 mm dan 120 mm.
3. Jarak antara lobang PB dengan las-lasan
Minimal 300 mm.
4. Pelat PB dikirim ke B4T bandung, dengan SP
Kadisnaker Prop. Setempat.
5. Setelah uji Lab selesai, B4T kirim hasil ke
Direktur PNK3.
6. Direktur PNK3 atas hasil analisis ilmiah tim
Pengawas PUBT Pusat, menerbitkan SK Umur.
7. SK umur dikirim Disnaker Prop.setempat.
8. Pengawas melakukan riks-uji khusus lanjutan,
Kemudian menulis di Buku AI, sampai kapan
Boiler boleh digunakan dg syarat riksa berkala
Harus tetap dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai