Diah Ayu (SAP)
Diah Ayu (SAP)
I. LATAR BELAKANG
Prevalensi diabetes melitus meningkat secara global teristimewa menjadi perhatian
di negara Asia. Perkiraan secara global 366 juta individu yang diabetes melitus.
Perkiraan di tahun 2020 penyakit ini merujuk kepada kematian dari 7 orang dari setiap
10 orang di negara berkembang.
Indonesia, masuk ke dalam peringkat 6 angka kejadian diabetes melitus terbanyak di
dunia.Dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Federation) tercantum
perkiraan penduduk Indonesia diatas 20 tahun sebesar 125 juta dan dengan asumsi
prevalensi DM 4,6%, diperkirakan pada tahun 2000 berjumlah 5,6 juta. Berdasarkan pola
perambahan penduduk seperti ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada
sejumlah 178 juta penduduk berusia diatas 20 tahun da dengan asumsi prevalensi DM
sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2% juta pasien diabetes.
Diabetes tipe 2 merupakan penyakit multifaktorial dengan komponen genetik dan
linkungan yang sama kuat dalam proses timbulnya penyakit tersebut.Pengaruh faktor
genetik terhadap penyakit ini dapat terlihat jelas dengan tingginya penderita diabetes
yang berasal dari orang tua yang memiliki riwayat diabetes melitus sebelumnya.
Diabetes melitus tipe 2 sering juga di sebut diabetes life style karena penyebabnya
selain faktor keturunan, faktor lingkungan meliputi usia, obesitas, resistensi insulin,
makanan, aktifitas fisik, dan gaya hidup penderita yang tidak sehat juga bereperan
dalam terjadinya diabetes ini.Perkembangan diabetes melitus tipe 2 yang lambat, sering
kali membuat gejala dan tanda-tandanya tidak jelas.
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Power Point
VIII. EVALUASI
Evalusai dengan tes formatif memberikan pertanyaan kembali mengenai diabetes
melitus.
A. Evaluasi proses
1. Peserta antusias terhdap materi penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggakan tempat penyuluhan sebelum acara
selesai
3. Peserta mengajukan pertanyaan.
B. Evaluasi hasil
1. Peserta mengerti tentang Diabetes Melitus
2. Peserta mengerti tentang Penyebab Diabetes Melitus
3. Peserta mengerti tentang Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
4. Peserta mengerti tentang Komplikasi Diabetes Melitus
5. Peserta mengetahui tentang Perawatan klien Diabetes melitus tipe 2
6. Peserta mengetahui tentang pelayanan kesehatan yang tersedia
C. Pertanyaan
1. Apa Pengertian Diabetes Melitus ?
2. Apa Penyebab Diabetes Melitus ?
3. Apa Saja Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus ?
4. Apa Saja Komplikasi Diabetes Melitus ?
5. Bagaimana Perawatan klien dengan Diabetes melitus tipe 2 ?
6. Apa saja pelayanan kesehatan yang tersedia ?
IX. DAFTAR PUSTAKA
Sidartawan Soegondo dkk. 2009. Buku Penatalaksanaan Diabetes melitus Terpadu.
Jakarta:FKUI
Fatimah, Restiyana N. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Lampung diunduh dari www.e-
jurnal.com/2015/05/diabetes-melitus-tipe-2.htmlpada tanggal 27 Maret
2017
Richardo Betteng dkk. 2015. Analisis Faktor Resiko Diabetes Melitus Tipe 2. Di unduh
dari . http://id.portalgaruda.org/ . Pada tanggal 05 Oktober 2017
Anonim. 2014. Faktor-faktor resiko DM. Pengertian, Penyebab dan Pencegahan
Diabetes Melitus. Di unduh dari
http://www.sehatdengaherbal.com/pengertian-penyebab-gejala-dan-cara-
pencegahan-penyakit-diabetes-melitus/ . Pada tanggal 05 Oktober 2017
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Diabetes melitus atau merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat
pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak menggunakan insulin yang
diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula
darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah.(Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010, DM adalah suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. (Fadma dkk, 2014).
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat sekresi insulin
yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin. (Slamet, Suyono dkk, 2009).
B. Penyebab
Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 penurunan sekresi itu disebabkan oleh kurangnya fungsi sel beta
yang progresif akibat glukotoksisitas , lipotoksisitas, tumpukan amilod dan faktor-faktor
lain yang disebabkan oleh resistensi insulin disamping faktor usia dan genetik.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi (kebal) terhadap insulin. Menyebabkan
kadar gula darah menjadi tinggi, penyebabnya karena pola gaya hidup yang tidak sehat
D. Komplikasi
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan komplikasi akut dan
kronis. Menurut PERKENI komplikasi DM dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
(Restiyana, 2015)
a) Komplikasi akut
1. Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang di bawah nilai normal (< 50
mg/dl). Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 1 yang dapat
dialami 1-2 kali per minggu, kadar gula darah yang terlalu rendah menyebabkan
sel-sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga tidak berfungsi bahkan
dapat mengalami kerusakan.
2. Hiperglikemi, adalah apabila kadar gula darah meningkat secara tiba-tiba, dapat
berkembang menjadi keadaan metabolisme yang berbahaya, antara lain
ketoasidosis diabetik, Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK) dan kemolakto
asidosis.
b) Komplikasi Kronis
1. Komplikasi makrovaskuler, komplikasi makrovaskuler yang umum berkembang
pada penderita DM adalah trombosit otak (pembekuan darah pada sebagian
otak), mengalami penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung kongetif, dan
stroke.
2. Komplikasi mikrovaskuler, seperti neuropati (kerusakan syaraf) dikaki yang
meningkatkan kejadian ulkus kaki, infeksi dan bahkan keharusan untuk
dilakukan amputasi kaki. Retinopati diabetikum yang merupakan salah satu
penyebab utama kebutaan, terjadi akibat kerusakan pembuluh darah kecil
diretina. Nefropati yang merupakan penyebab gagal utama pada ginjal.
2. Rumah Sakit
Sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Melayani hampir
seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga
24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan
memberikan pertolongan pertama.
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu
negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun
jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah
plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini
bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.
Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan),
biasanya melayani seluruh pengobatan modern.
3. Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.
Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang
ingin menjalankan praktik pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan.
Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.
Sebuah klinik (atau rawat jalan klinik atau klinik perawatan rawat jalan) adalah
fasilitas perawatan kesehatan yang dikhususkan untuk perawatan pasien rawat jalan.
Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik, dan
biasanya meliputi perawatan kesehatan primer kebutuhan populasi di masyarakat
lokal, berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan
khusus dan mengakui pasien rawat inap untuk menginap semalam.