Anda di halaman 1dari 56

Tugas Kimia Fisika II

KINETIKA REAKSI KIMIA II

OLEH:
KELOMPOK 3 A:

ANDI ELSYA WIDIYA PRASTIKA WEMPI F1C114005 (1,2,39,40)


NURJANAH F1C117023 (3,4,41,42)
YULITA FERONIKA F1C117033 (5,6,54,55)
RISDA ADRIANA F1C117025 (7,8,52,53)
MARDIANA F1C117049 (9,10,31,32)
ANDI APRILIA INDAH MALNIAR F1C117003 (11,12,23,24)
MERY PATRESIA F1C117079 (13,14,49,50)
FRISCA CAHYANI F1C117071 (15,36,37,38)
SITTI YULIAWATI F1C117027 (16,28,29,30)
NI MADE IRMA DWI CAHYANI F1C117055 (17,33,34,35)
SULMI MAGEFIRAH F1C117093 (18,51,56,57)
FILDA YAHYA F1C117043 (19,46,47,48)
MUHARNA A. F1C117081 (20,43,44,45)
SENSIA PEBRIANI F1C117089 (21)
EVA NOPITASARI F1C115015 (22,25,26,27)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan

salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa istiqomah dalam

menjalankan agama-Nya.

Makalah Kimia fisika II yang berjudul ”kinetika reaksi kimia II” bertujuan

untuk dapat mengetahui dan memahami tentang kinetika reaksi kimia II dengan

baik. Makalah ini menjadi referensi seorang pembaca yang tak jenuh sedikitpun

untuk mencari ilmu. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen

penanggung jawab mata kuliah kimia fisika II Bapak Muh. Zakir Muzakkar, Drs

M.Si Ph.D serta seluruh pihak yang telah turut membantu dalam pembuatan

makalah ini.

Kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepannya. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun maupun semua pihak yang

membacanya. Wassalamu’alaikum, wr.wb.

Kendari, 10 Maret 2019

Penyusun

2
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. ANDI ELSYA WIDIYA PRASTIKA WEMPI

Reaksi berorde satu yang paralel merupakan saingan bagi pereaksi. Keadaan

ini sering dijumpai karena beberapa hasil reaksi mungkin terbentuk secara

termodinamika untuk reaksi : A 


k1
B A 
k2
C . Tunjukan bahwa

B dan C terbentuk dengan waktu paruh yang sama meskpun nilai k1 dan k2

berbeda. (DA; 15:14)

Jawab: [A]=[A] 0.e-(k1+k2)t [B] = k1[A] 0/{k1 +k2} x {1 – e -(k1+k2)


}

[C]= k2 [A]/(k1+k2) x {1-e-(k1+k2)}

Diketahui Reaksi Orde I :

A  B
k1

A  C
k2

Jawab :

d[A]
a.) dt
= -k1 [A] – k2 [A]

[ ]
= - (k1 + k2) [A]

[ ]
[ ]
= - (k1 + k2) dt

Integralkan persamaan diatas :

[ ] [ ]
∫[ ] [ ]
= - (k1 + k2) ∫

In [A] – In[Ao] = - (k1 + k2) t

3
[ ]
In [ ]
= - (k1 + k2) t

[ ]
[ ]
= e-(k1+k2)t

[A] = [Ao]e -(k1+k2)t

[ ]
b.) = k1 [A]

[ ]
= k1 [Ao]. e -(k1+k2)t

d[B] = k1 [Ao]. e -(k1+k2)t . dt ……… (i)

Untuk menentukan [B] maka persamaan (i) harus diintegralkan

( )
∫ [ ] = k1 [Ao] ∫ dt

[B] = k1 [Ao]. )
(1- e -(k1+k2)t)

[ ]
= . (1- e -(k1+k2)t)

[ ]
b.) = k2 [A]

[ ]
= k2 [Ao]. e -(k1+k2)t

d[C] = k2 [Ao]. e -(k1+k2)t …….. (ii)

Untuk menentukan [C] maka persamaan (ii) harus diintegralkan

( )
∫ [ ] = k2 [Ao] ∫

[C] = k2 [Ao]. )
(1- e -(k1+k2)t)

4
[ ]
= (1- e -(k1+k2)t)

2. ANDI ELSYA WIDIYA PRASTIKA WEMPI

Reaksi 2NO + O2 → 2NO2 berorde tiga. Diandaikan bahwa sejumlah kecil

NO3 berada dalam kesetimbangan reversible yang cepat dengan NO dan O2

dan tahap penentu laju adalah reaksi bimolekular yang lambat NO3 + NO →

2NO2. turunkan persamaan laju untuk mekanisme ini (DA;15.15).

Jawab : d [NO2] /dt = k[NO] 2 [O2].

Diketahui reaksi orde tiga:

2NO + O2 → 2NO2

Bila NO3 seimbang maka,


NO3 
k1
 NO + O2 …………… (i)
k2

Penentu reaksi adalah

NO3 + NO 
k3
2NO2 …………. (ii)

Penyelesaian :

[ ]
= -k1 [NO3] + k2 [NO] [O2]

[ ]
Steady State ; =0

-k1 [NO3] + k2 [NO] [O2] = 0

k2 [NO] [O2] = k1 [NO3]

[NO3] = [NO] [O2]

[ ]
Maka : V = = k3 [NO3] [NO]

= k3 [NO] [O2] [NO]

5
. .
= [NO]2 [O2] ; =k

= k [NO]2 [O2]

3. NURJANAH

Mekanisme reaksi: A2  2A (cepat) dan A + B → P {lambat), dengan

intermediat A turunkan ungkapan laju reaksinya (A; 25.16).

Jawab : v = k2(K[A2])½ [B]

Diketahui mekanisme reaksi :

A2  2A ………… (1) (cepat)

A + B → P ……… (2) {lambat}

Turunkan laju reaksinya (V=..?)

Persamaan (1) setimbang maka :

[ ]
k =[ }
[A] = √ [ 2]

[A] = (k [A2] )1/2

Persamaan (2) :

[ ]
= V = k [A] [B]

= k (K[A2])1/2 [B]

4. NURJANAH

(a) susun ungkapan laju untuk mekanisme berikut:A  B + C 


k1
D. Bila

konsentrasi B kecil dibandingkan dengan konsentrasi A, C, dan D, maka

pendekatan steady state dapat digunakan untuk menurunkan hukum laju. (b)

6
tunjukkan bahwa reaksi ini mengikuti persamaan orde satu pada tekanan

tinggi dan persamaan orde dua pada tekanan rendah (DA;15.16).

Jawab : (a) d[D]/dt = k1k2[A][C]/{k2+k2[C]}

Diketahui suatu reaksi:


A
k1
B+C 
k3

k2
D

Bila B<<< A,C,D, maka turunkan laju reaksi:

[ ]
= k1 [A] - k2 [B] [C] – k3 [B] [C]

[ ]
Dalam steady state: =0

k1 [A] - k2 [B] [C] – k3 [B] [C]= 0

k2 [B] [C] + k3 [B] [C]= k1 [A]

[ ]
[B] = [ ][ ]

[ ]
Maka, V= = dapat ditentukan:

[ ]
= K3 [B] [C]

[ ]
= [ ][ ]
[C]

[ ][ ]
=[ ] [ ]

5. YULITA FERONIKA

Reaksi antara H2 dan Br2 mempunyai mekanisme sebagai berikut : Br2 
k1

2Br; Br + H2 
k2
HBr + H, H + Br2 
k3
HBr + Br, H + HBr 
k4
H2

+ Br, Br + Br 
k5
Br2. Tunjukan bahwa pada tahap awal t = 0.

7
d[HBr] k 2 k1 ½
Jawab: =2 ( ) [H2][Br2]½
dt k3 k5

Penyelesaian:

Diketahui persamaan:

Br2 
k1
2Br →

Br + H2 
k2
HBr + H →

H + Br2 
k3
HBr + Br →

H + HBr 
k4
H2 + Br → ℎ

Br + Br 
k5
Br2 → eruinasi

Penyelesaian:

Reaksi berantai

d[HBr] k 2 k1 ½
V= =2 ( ) [H2][Br2]½
dt k3 k5

6. YULITA FERONIKA

Data dibawah ini diperoleh dari laju Hidrolisa sukrosa 17% dalam larutan HCl

0,099 mol L-1 dalam air pada 35ºC.

t/menit 9,82 59,60 93,18 142,9 294,8

589,4

Sisa Sukrosa, % 96,5 80,3 71,0 59,1 32,8

11,1

Berapa Orde reaksi terhadap sukrosa dan nilai tetapan laju k?

Jawab: Orde satu , k=6,02 x 10-5 detik-1

Dik : Suatu data laju hidrolisis Sukrosa (C12H22O11) 17%

8
t
9,82 59,60 93,18 142,9 294,8 589,4
(Menit)

c (%) 96,5 80,3 71,0 59,1 32,8 11,1

Sukrosa = S

a. Reaksi yang terjadi diatas adalah reaksi orde satu.

[ ]
b. V = = ∫ (k,c)

[ ]
- = k. f(c)

[ ]
- ( )
= k. dt

[ ]
- [ ]
= k. dt

[ ] [ ]
∫[ ] [ ]
= k ∫ dt

[ ]
[ ]
= kt → ln [s] = - kt + ln [s]o

Plot data diatas dimana t sebagai x, dan ln [s] adalah y, maka diperoleh

persamaan :

y = - 0,0037x + 4,6078

maka : ln [s] = - kt + ln [s]o

y = - 0,0037 + 4,6078

K = 0,0037 1/menit

K = 0,0037 x

= 6,02 x 10-5 /sekon.

9
7 RISDA ADRIANA

d ( A)
Untuk reaksi 2A  B + C , hukum laju untuk reaksi maju adalah - =
dt

k(A) Berikan dua hukum laju yang mungkin untuk reaksi kebalikannya.

Jawab: K(B)(C)/(A) ; k(B)1/2(C)1/2

Diketahui:

2A  B + C

d ( A)
Bila - = k[A]
dt

Ditanyakan:

Tentukan laju reaksi kebalikannya:

[ ][ ]
a. K= [ ]

[ ][ ] 1/2
[A]=

[ ][ ] 1/2
V=k

= /
. [B]1/2. [C] ½

= k [B] ½ [C] ½

d [B]
b. dt
=(-k1[A]) – k2 [B] [C]

= (k1[A]) - k2 [B] [C]

8 RISDA ADRIANA


Susun ungkapan laju untuk mekanisme berikut ini : A + B 
k1

k2
B+C


k3
D. Bila konsentrasi B kecil dibandingkan dengan konsentrsi A, C dan

10
D, pendekatan keadaan mantap dapat digunakan untuk menurunkan hukum

laju. Tunjukkan bahwa reaksi ini mengikuti persamaan orde satu pada tekanan

tinggi dan persamaan orde dua pada tekanan rendah.

Diketahui suatu reaksi:


A
k1
B+C 
k3

k2
D

Bila B<<< A,C,D, maka turunkan laju reaksi:

[ ]
= k1 [A] - k2 [B] [C] – k3 [B] [C]

[ ]
Dalam steady state: =0

k1 [A] - k2 [B] [C] – k3 [B] [C]= 0

k2 [B] [C] + k3 [B] [C]= k1 [A]

[ ]
[B] = [ ][ ]

[ ]
Maka, V= = dapat ditentukan:

[ ]
= K3 [B] [C]

[ ]
= [ ][ ]
[C]

[ ][ ]
=[ ] [ ]

9. MARDIANA

Reaksi NO2Cl = NO2 + ½Cl2 berorde satu dan tampaknya mengikuti

mekanisma NO2Cl 


k1
NO2 + Cl NO2Cl + Cl 
k2
NO2 + Cl2. (a)

Dengan mengandaikan keadaan mantap untuk konsentrasi atom khlor,

tunjukan bahwa tetapan laju orde satu yang diperoleh secara empirik sama

11
dengan 2k1 (b) Data dibawah ini diperoleh H.F. Cordes dan H,S. Johnston

[J.Am. Chem. Soc.,76,4264(1954)] pada 1800C. Dalam suatu percobaan

tunggal, reaksi berorde satu dan tetapan laju empirik dinyatakan sebagai k.

Tunjukan bahwa reaksi berorde dua pada tekanan gas yang rendah ini dan

hitung tetapan laju orde dua.

c/10-8 mol cm-3 5 10 15 20

k/10-4s-1 1,7 3,4 5,2 6,9

Jawab: 3,4 x 10-3cm3mol-1s-1

Diketahui data:

Reaksi : NO2Cl NO2 + 1/2 Cl2 ; orde Satu

=> mekanisme reaksi;

NO2Cl 
k1
NO2 + Cl2

NO2Cl 
k2
NO2 + Cl2

=> Data:

c/10-8 mol cm-3 5 10 15 20

k/10-4s-1 1,7 3,4 5,2 6,9

Penyelesaian:

[ ] [ ]
= - k1 [NO2Cl] - k2 [NO2Cl] [Cl], steady state = 0, maka

= - k1 [NO2Cl] - k2 [NO2Cl] [Cl] = 0

= - k2 [NO2Cl] [Cl] = k1 [NO2Cl]

12
[ ]
[Cl] = [ ]

k2 = - [ ]

=-[ ]

, .
=- . .

= 3,4 x 103 cm3mol-1s

10. MARDIANA

Enzim katalase mengkatalisis penguraian H2O2, diperoleh data:

[H2O2]/mol.L-1 0,001 0,002 0,005

Laju reaksi/(mol/L.s) x 10-3 1,38 2,67 6,00

Jika konsentrasi katalase adalah 4 x 10–9 mol/L, maka plot data untuk

memperoleh vmaks, KM, dan kb. (C; 32 : 41)

Jawab: vmaks = 0,0377 mol/L.s; KM = 0,0263 mol/L; kb = 9,41 x 106/s

Penyelesaian:

vmax = kmax.[E0]

= 1,2 x 4.10-9 mol/L.s

, ,
km = = ,
= 1,8

k1 =

.
1,38 = ,

13
, ( , . )
kb = .

= 2,5 x 10-3

K
3=
[ ]

.
= .

= 1,2

K2= [ ]

, .
= .

=1,335

K1=[ ]

, .
= .

=1,38

11. ANDI APRILIA INDAH MALNIAR

Andaikan bahwa perubahan bentuk (transformasi) A ke B terjadi melalui

reaksi orde satu yang reversible maupun reaksi orde dua yang reversible dan

A 
k1
B ; A H 
k3
B  H.
melibatkan ion hydrogen. 
k2

Bagaimana hubungan antara keempat tetapan laju ini ?

Jawab : k 1 k 4  k 2 k 3

14
Penyelesaian:

A 
k1
B

B 
k2
A


A  H 
k3
B  H

k1[A] – k2[B] = k3[A][H]

12. ANDI APRILIA INDAH MALNIAR


Untuk mekanisme : A 
k1
B ; C 
k3
D

k2

Turunkan hukum laju dengan menggunakan pendekatan keadaan mantap

untuk menghilangkan konsentrasi ?

dD k1k3 AB


Jawab : 
dt k2  k3


k1
k
Dik : A B + C 
2
D

k2

Bila : [c] dianggap kecil, maka

[ ]
= k1 [A] – k2 [B][C] – k3 [B][C] = 0

k1 [A] = (k2 + k3) [B][C]

[ ]
[C] = [ ][ ]

Maka :

[ ]
= k3 [B][C]

15
[ ]
= k3. [B]. [ ][ ]

[ ][ ]
= [ ][ ]
≈[ ]
[A]

13. MERY PATRESIA

Apa yang dimaksud dengan reaksi berantai serta berikan contohnya.

Jawab:

Reaksi berantai adalah sederetan reaksi fisi yang berlangsung spontan dan

serta merta, disebabkan oleh neutron yang dilepaskan dari reaksi fisi

sebelumnya bereaksi lagi dengan inti-inti yang lain.

Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron

lambat.

14. MERY PATRESIA

Untuk Mekanisme :

Tunjukkan bahwa hukum laju pada keadaan mantap adalah :

)  k  1 ( HX ) 2  k 4 ( X )  k 3 ( HX ) 
d ( HX )
 2k1 (H 2 )( X 2 2
dt

k 3 ( H 2 )( X 2 )  k  4 ( HX ) 
2k2 (X 2 )
k 2
X  k 3 ( H )  k  4 ( HX ) 
k  3 ( HX )  k 4 ( X
2
2 )
2k2 (X 2 )  k  3 ( HX )  k 4 ( X 2 )
k 2  k 3 ( HX )  k 4 ( X 2 )

Penyelesaian:

Tidak dapat diselesaikan mekanisme reaksinya tidak ada.

16
15. FRISCA CAHYANI


ka
 O  O
Untuk mekanisme reaksi: O 3 2

O  O 3   2 O
kb
2

d O3  k a k b O3  2
Tunjukkan bahwa : v  
dt k aai O3 

Penyelesaian:

O 3 
ka
 O 2  O
O  O 3   2 O
kb
2

d O3 
  Ka[O3 ]  Kb[O][O3 ]
dt
  Ka[O3 ]  Ka[O3 ]

d O3 
  2 Ka[O3 ]
dt

Hukum steady state

d O3 
  Ka[O3 ]  Kb[O][O3 ]
dt

O  KaO3   Ka[O3 ]

Ka O3 
Kb[O] 
O3 

16. SITTI YULIAWATI

Berapa waktu relaksasi τ untuk larutan asam asetat 0,1 mol L-1 pada 25oC ?

17
1
   
6
7 ,8 x 10 s
CH3CO2H     CH3CO2 - + H +
4 , 5 x 1010 L mol 1 s 1

Jawab: 8,5 ns

v = -k1[CH3CO2H] + k2[CH3CO2 - ][ H +]

= -7,8 x 106 . 0,1 + 4,5 x 1010 . 0,1 . 0,1

= 4492,2 x 105

v=

s=

,
= ,
s

= 2,2 x 10-5 s = 2,2 x 10-1ns

17. NI MADE IRMA DWI CAHYANI

Turunkan hukum laju pada keadaan mantap untuk mekanisme.

E  S 
k1
EP2  P1 
k2
E  P2  P1

k 1

k2

Yang mencangkup reaksi maju dan kebalikannya. Berikan pula persamaan

laju keadaan mantap untuk kecepatan awal dari reaksi maju dan kebalikannya.

Jawab : v k 1[ P1 ][ E0 ]
r 
k2 k [P ]
1  1 1
k 2 [ P2 ] k 2 [ P2 ]

Penyelesaian:

E + S 
k1
EP2

EP2  E + S
k1

18
k
EP2 + P1  E + P2 + P1
2

k
E + P2 + P1  EP2 + P1
2

[ ]
= K1[E][S] - K-1[EP2][P1] - K2[EP2][P] + K-2[E][P2][P1]

[E][S] - K-1[EP2][P1] - K2[EP2][P] + K-2[E][P2][P1] = 0

-K1[E] [S] + K-1 [EP2][P1] = 0

18. SULMI MAGEFIRAH

Apa yang Anda ketahui tentang enzim.

Enzim adalah protein yang spesifik mempercepat proses biokimia. Enzim

memiliki selektifitas yang tinggi, secara umum digambarkan dengan kerja

sebuah lock dan key. Mekanisme: pereaksi = substrate (S) pas dengan

selektifitas sisi aktif (active site) dari protein = enzim (E). Jika molekul-

molekul tidak pas di dalam “lock”, maka tidak bereaksi. Dalam reaksi enzim

dikenal kecepatan reaksi hidrolisis, penguraian atau reaksi katalis yang disebut

velocity (V). harga V dari suatu reaksi enzimatik pada umumnya sangat

tergantung pada konsentrasi substrat. Semakin tinggi konsentrasi substrat

reaksi enzim semakin cepat, sampai mencapai kecepatan tetap.

19. FILDA YAHYA

kinetika reaksi fumarase: fumarat + H2O = L-malat dipelajari pada 25oC

dengan menggunakan buffer yang kekuatan ionnya 0,01 pada pH 7. Laju

reaksi diperoleh dari spectrometer ultraviolet dengan mengukur konsentrasi

19
fumarat. Laju reaksi ke kanan berikut ini diperoleh dengan menggunakan

konsentrasi fumarat sebesar 5 x 10-10 mol L-1.

(F)/10-6 mol vF/10-7 mol L-

L-1 1 -1
s

2 2.2

40 5.9

Laju reaksi ke kiri di bawah ini juga diperoleh dengan konsentrasi fumarase

sebesar 5 x 10-10 mol L-1.

(M)/10-6 mol vM/10-7 mol L-

L-1 1 -1
s

5 1.3

100 3.6

Hitung tetapan Michaelis dan bilangan pembalikan untuk kedua substrat.

Jawab : VF = 6.5 x 10-7 mol L-1 s-1, KF = 3.9 x 10-6 mol L-1, VM = 4.0 x

10-7 mol L-1 s-1,

KM = 1.03 x 10-5 mol L-1, k2 = 3,3 x 102 s-1, k - 1 = 5.1 x 102 s-1

20. MUHARNA A.

Dengan menggunakan data KF dan KM dari soal no. 19. Hitunglah ke empat

tetapan laju dari mekanisme :

E  F 
k1
X 
k2
E  M

k 1

k2

20
Dimana E menggambarkan tempat katalitik, setiap molekul fumarase

mempunyai empat katalitik.

Jawab : k1 = 1.4 x 108 L mol-1 s-1 k - 2 = 5.1 x 102 L mol-1 s-1

21. SENSIA PEBRIANI

Mekanisme penguraian ozon menjadi oksigen sebagai berikut:

k

O3 
1
O3 + O 
k
  O2 + O
2
2O2
k 1

a. Turunkan ungkapan laju untuk -d[O3]/dt

b. Pada kondisi apa reaksi menjadi orde satu

Jawab :
ka

O3 Ka
’ KaO’2 + O ......(i)(ii)
Ka’
O2 + O O3 ............. (iii)

Ka
O3 O2 + O .......(i)

Ka’
O2 + O O3 ............. (ii)

Kondisi kesetimbangan :

[ ]
K=[ ][ ]
→ [O ] = k [O ][O]

Pada kesetimbangan :

[ ]
= -ka ⌈O ⌉ + ka, ⌈O ⌉[O] - kb ⌈O⌉[O ]

[ ]
= ka ⌈O ⌉ − ka,, ⌈O ⌉[O] - kb ⌈O⌉[O ]

21
[ ]
= ka ⌈O ⌉ − ka,, ⌈O ⌉[O] + kb ⌈O⌉[O ]

Pendekatan Steady State :

[ ]
= ka ⌈O ⌉ − ka,, ⌈O ⌉[O] - kb ⌈O⌉[O ]

= ka ⌈O ⌉ − ka,, ⌈O ⌉[O] - kb ⌈O⌉[O ]

= ka ⌈O ⌉ − (ka,, ⌈O ⌉ + kb [O ]) ⌈O⌉

(ka,, ⌈O ⌉ + kb [O ]) ⌈O⌉ = ka ⌈O ⌉

⌈ ⌉
⌈O⌉ = [ ]
,,⌈ ⌉

[ ]
v= = - ka ⌈O ⌉ + ka,, ⌈O ⌉[O] - kb ⌈O⌉[O ]

[ ]
v=- = ka ⌈O ⌉ − ka,, ⌈O ⌉[O] + kb ⌈O⌉[O ]

[ ]
v=- = ka ⌈O ⌉ − (ka,, ⌈O ⌉ + kb [O ]) ⌈O⌉

⌈ ⌉
= ka ⌈O ⌉ − (ka’, ⌈O ⌉ + kb [O ]) ,,⌈ ⌉ [ ]

⌈ ⌉. ⌈ ⌉ ⌈ ⌉. ⌈ ⌉
= ka ⌈O ⌉ − ⌈ ⌉ [ ]
+ ⌈ ⌉ [ ]

⌈ ⌉( ⌈ ⌉ ⌈ ⌉ – ⌈ ⌉. ⌈ ⌉ ⌈ ⌉. ⌈ ⌉).
= ⌈ ⌉ [ ]

⌈ ⌉⌈ ⌉) ⌈ ⌉⌈ ⌉ – ⌈ ⌉⌈ ⌉ ⌈ ⌉⌈ ⌉).
⌈ ⌉ [ ]

( ⌈ ⌉⌈ ⌉) ( ⌈ ⌉⌈ ⌉)
= ⌈ ⌉ [ ]

[ ]
= ⌈ ⌉ [ ]

[ ]
= ⌈ ⌉ [ ]
.

22
22. EVA NOPITASARI

Jika tahap kedua dalam mekanisme katalisis enzim adalah reversibel, sebagai

berikut:

k

ES 
2
 P + E
k 2

turunkan ungkapan hukum Mechaelis-Menten, jika [E]o  [S]o

Jawab: r = k2[E] o {[S] o – [E] o[P]/K2 – [P]/K1K2}/{[S] o + Km +

(k-2k1)[P]}

k
ES 
2
P+E

k
P + E  ES
2

d[E]= K2 [ES] – K2[P] [E]

d[P]= K2 [ES] – K2[P] [E]

d[ES]= -K2[ES] + K2[P] [E] = 0

K2 [P] [E] = K2[ES]

[ ]
[ ][ ]
=

[ES]= [ ][ ]

[ES]= [ ][ ] − [ ]

23
23. ANDI APRILIA INDAH MALNIAR

Tunjukkan bahwa mekanisme di bawah ini,

Menunjukkan bahwa reaksi antara hidrogen dan iodium memenuhi persamaan

laju :

r = k [H2] [I2]

Jawab :

Tulis dahulu hukum laju HI melalui tahap yang paling lambat :

d HI 
 k3 H 2 I I .................1
dt

di dalam ungkapan laju 1 terlihat ada zat antara yaitu H2I dan I. Ungkapkan

zat antara tersebut ke dalam molekul-molekul yang stabil melalui pendekatan

kesetimbangan.

[ I ]2
 I   K1I 2 ...................2
2
K1 = 2
[I ]

K2 = H 2 I   H 2 I   K 2 I H 2 .......... ........ 3


I H 2 

masukkan persamaan 3 kedalam persamaan 1 :

24
r  k3 K 2 I H 2 I 

r  k3 K 2 I  H 2 .................4
2

masukkan persamaan 2 ke dalam persamaan 4 :

r  k3 K 2 K1 I 2 H 2 

maka : r  k I 2 H 2  ............. terbukti

dengan k = k3K2K1

24. ANDI APRILIA INDAH MALNIAR

Diberikan mekanisme reaksi :

Cl2

Cl2 + Cl

Cl3 + CO

Buktikan hukum laju reaksi maju COCl2 adalah :

d COCl2 
 k3 Cl2  CO 
3/ 2

dt

dan reaksi balik COCl2 adalah :

d COCl2 
 k 1Cl2  COCl2 
1/ 2
-
dt

dengan menggunakan pendekatan stedy state.

25
Jawab:

Pendekatan steady state,

Reaksi maju :

d COCl 2 
 k3 Cl3 CO...............1
dt

di dalam persamaan laju 1 terlihat bahwa ada [Cl3] yang merupakan zat antara,

karena jumlah zat antara ini setiap saat konstan, maka perubahan terhadap

waktu dapat dianggap sama dengan nol.

d Cl3 
 k2 Cl Cl2  k 2 Cl3   0.............2
dt

untuk mendapatkan [Cl3] ternyata melibatkan zat antara lain yaitu [Cl] maka

d Cl 
berlaku juga 0
dt

d Cl 
 2 k1Cl2   2 k1Cl   0.................3
2

dt

1/ 2
 
Cl    k1  Cl2 1 / 2 ..................4
 k 1 

26
masukkan persamaan 4 ke dalam persamaan 2 :

1/ 2
k 
k2  1  Cl2 3 / 2  k 2 Cl3 
 k1 
1/ 2
   k1 
Cl3    k2    Cl2 3 / 2
 k 2   k1 
 K 2 K1
1/ 2
Cl2 3 / 2 ...................5

masukkan persamaan 5 kedalam persamaan 1, maka akan diperoleh hukum

laju bagi reaksi maju :

d COCl2 
 k3 K 2 K1 Cl2  CO 
1/ 2 3/ 2

dt
 k Cl2  CO 
3/ 2

dengan k = k3K2K11/2 dan orde total = 2 ½

Reaksi balik :

d COCl2 
-   k 3 COCl2 Cl2 ......................6
dt

dengan cara yang sama dengan reaksi maju, maka dapat diperoleh :

d COCl2 
1/ 2
k 
  k 3  1  Cl2 1 / 2 COCL2 
dt  k1 
 k 1 Cl2  COCl2 
1/ 2

25. EVA NOPITASARI

jelaskan keadaan kesetimbangan dinamis pada reaksi penguraian (dissosiasi)

gas N2O4 berikut:

27
N2O4 (g) ↔ 2NO2 (g)

Tak berwarna merah-coklat

Jawab:

Andaikan sejumlah mol gas N2O4 dimasukkan ke dalam suatu bejana

tertutup. Mula-mula dengan segera gas N2O4 yang tidak berwarna tersebut

terdisosiasi menjadi NO2 yang berwarna merah coklat. Akan tetapi setiap dua

molekul NO2 dengan mudah bergabung menjadi molekul zat N2O4 kembali.

Mula–mula laju reaksi disosiasi N2O4 berlangsung relatif lebih cepat daripada laju

reaksi pembentukan N2O4. Namun laju reaksi pembentukan N2O4 juga makin

lama makin bertambah besar sesuai dengan pertambahan jumlah NO2 yang

terbentuk. Pada suatu saat laju reaksi disosiasi N2O4 sama dengan laju reaksi

pembentukan N2O4. maka Keadaan inilah yang disebut Keadaan kesetimbangan.

Proses penguraian yang dibahas di atas, secara diagramatis dapat digambarkan

sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 1 berikut:

Gambar 1. Pencapaian keadaan kesetimbangan reaksi penguraian N2O4

Pada keadaan kesetimbangan, jumlah molekul NO2 dan N2O4 tetap. Oleh

karena itu ketika keadaan kesetimbangan tercapai tidak terjadi perubahan sifat

makroskopis zat. Akan tetapi reaksi penguraian dan pembentukan N2O4 tetap

28
berlangsung secara terus menerus tidak kunjung berhenti. Jadi, pada keadaan

kesetimbangan dinamis, sekalipun secara makroskopis tidak terjadi perubahan,

tetapi secara mikroskopis tetap terjadi perubahan yang terus menerus.

26. EVA NOPITASARI

Diberikan mekanisme reaksi :

Cl2

Cl2 + Cl

Cl3 + CO

Buktikan hukum laju reaksi maju COCl2 adalah :

d COCl 
2
 k 3 Cl 2 3 / 2 CO 
dt

dan reaksi balik COCl2 adalah :

d COCl2 
 k 1Cl2  COCl2 
1/ 2
-
dt

dengan menggunakan pendekatan kesetimbangan..

Jawab :

Reaksi maju :

K2 
Cl3  .............7
Cl Cl2 
masukkan persamaan 7 ke dalam persamaan 1

d COCl2 
 k3 K 2 Cl Cl2 CO ..................8
dt

K1 
Cl 
2
 Cl   K1 Cl  ...............9
1/ 2 1 / 2.

Cl2 

29
masukkan persamaan 9 ke persamaan 8, hingga diperoleh :

d COCl2 
 k3 K 2 K1 Cl2  Co 
1/ 2 3/ 2

dt
 k Cl2  CO 
3/ 2

Reaksi balik :

d COCl2 
-  k3 COCl2 Cl .................10
dt

dengan cara yang sama akan diperoleh :

d COCl2 
 k 3 K1 COCl2 
1/ 2
-
dt

27. EVA NOPITASARI

Jelaskan perbedaan katalis homogen dan katalis heterogen.

Jawab:

Katalisis homogen adalah senyawa yang memiliki fase yang sama dengan

reaktan ketika reaksi kimia berlangsung. Penggunaan katalis homogen

mempunyai kelemahan yaitu mencemari lingkungan dan tidak dapat digunakan

kembali.

Katalisis heterogen adalah katalis yang fasenya berbeda dengan fase zat

yang bereaksi maupun zat hasil reaksi dimana katalis terjadi dalam fase yang lebih

dari satu, seperti katalis dapat berupa padatan dalam cairan atau padatan

dalam gas.

28. SITTI YULIAWATI

Tentukan A dan Ea dari data berikut!

30
T (K) 300 350 400 450 500

k (M-1s-1) 7,9 x 10-6 3,0x10-7 7,90x10-7 1,70x10-8 3,20x10-8

Jawaban :

T (K) 300 350 400 450 500

k (M-1s-1) 7,9 x 10-6 3,0 x 10-7 7,90x10-7 1,70 x 10-8 3,20 x 10-8

ln k 15,88 17,22 18,18 18,95 19,58

1/T x 103) 3,33 2,86 2,50 2,22 2,00

Dengan menggunakan metode regresi linear diperoleh intersep = 25,11 = ln A

maka A = 8,0 x 1010 M-1s-1

Slope = -2,8 x 103, maka Ea = - slope x R

= - (-2,8 x 103) x 8,314 J/mol.K

= 23,279 kJ/mol.K

29. SITTI YULIAWATI

Pada suatu proses pelapukan terjadi dalam waktu 87 jam sementara paruhnya

50 jam. Tentukan sisa zat x pada proses pelapukan !

Jawaban:

Dimisalkan zat x awalnya = 100%

0.693
t 12 
k

0.693
50 
k

k = 0.01386

Nt  k .t
log 
No 2.303

31
Nt  0.01386 x87
log 
No 2.303

Nt
log  0.52
No

Nt
 0 .3
No

Nt
 0 .3
100

Nt = 30 %

Maka zat yang tersisa : 30%

30. SITTI YULIAWATI

Pada suhu 400°C konversi orde pertama dari siklopropana menjadi propilena

mempunyai konstanta kecepatan 1,16x10-6 detik-1. Bila konsentrasi awal

siklopropana 1x10-2 mol/L pada suhu 400°C, berapakah konsentrasi zat

tersebut setelah 24 jam reaksi berlangsung ?

Jawab:

Untuk menyelesaikan soal ini digunakan rumus:

Ln [A]O
= kt
[A]t

Diketahui: siklopropana [C3H6] = 1,00 x 10-2 mol/L

k = 1,16 x 10-6

t = 24,0 jam

32
Ditanya: siklopropana [C3H6] setelah 24 jam?

Penyelesaian:
Ln [C3H6] 0 3600 detik
[C3H6]t -6 -1
= (1,16 X10 detik ) (24,0 jam)
1 jam
= 0,100
[C3H6] 0 [C3H6] 0
0,100
Ln [C3H6]t =e [C3H6]t

[C3H6] 0
=1,1
[C3H6]t

1,00 x 10-2 mol/L

[C3H6]t = 111

[C3H6]t = 9,01 X 10-3 mol/L

setelah 24 jam konsentrasi siklopropana menjadi 9,01x10-3 mol/L.

31. MARDIANA

Suatu wadah berisi hidrogen iodida dengan konsentrasi sebesar 0,040 M, Laju

penguraian HI ditentukan sebesar 8,0 x 10-6 mol L-1S-1. Berapakah laju reaksi

pada temperatur yang sama, bila konsentrasi HI dikurangi menjadi 0,010 M,

diketahui orde reaksi sama dengan 2?

Jawaban:

Reaksi: 2HI → H2 + I2

Persamaan laju = k [HI]2

Untuk laju pertama 8,0 x 10-6 mol L-1S-1 = k (0,040 M)2

33
Untuk laju kedua :Laju kedua= k (0,010 M)2

Dari pers. di atas diperoleh

,
k= ( , )
=( , )

( , )( , )
= ( , )

( , )( , )
Laju 2 = ( , )

= 5,0 x 10-7 mol L-1S-1

32. MARDIANA

Laju reaksi

OH-(aq) + NH4+(aq) → H2O (l) + NH3 (aq)

adalah orde pertama bagi konsentrasi OH- maupun NH4+ dan tetapan laju k

pada 20 ºC adalah 3,4 x 1010 L mol-1S-1. Andaikan 1,00 L larutan NaOH

0,0010 M

dengan cepat dicampurkan dengan larutan 0,0010 M NHCl dengan volume

yang sama, hitunglah waktu (dalam detik) yang diperlukan agar konsentrasi

OH- turun menjadi 1,0 x 105 M.

Jawaban:

Reaksi OH-(aq) + NH4+(aq) → H2O (l) + NH3 (aq)

0,0010 M 0,0010 M

1L 1L

[ ]
- = k [OH-] [NH4+] = k [OH-]2

[ ]
-∫ [ ]
=∫

34
[ ]
-[ ]
= k. t

/
- /
= 3,4 .1010 L mol-1S-1. t

- = 3,4 .1010 L mol-1S-1. t

98.000 L. Mol-1 = 3,4 .1010 L mol-1S-1. t

. .
t= , .

= 2,88 x 10-6 s

33. NI MADE IRMA DWI CAHYANI

Enzim karbonat anhidrase mengkatalisis hidrasi CO2 dalam sel darah merah

untuk menghasilkan ion bikarbonat (hidrogencarbonat):

CO2(g) + H2O(l) → HCO3 −(aq) + H+(aq)

Data berikut diperoleh untuk reaksi pada pH = 7.1, 273.5 K, dan konsentrasi

enzim 2,3 nmol dm−3:

[CO2]/(mmol dm−3 ) 1.25 2.5 5 20

rate/(mmol dm−3 s−1 ) 2.78 × 10 −2 5.00 × 10 −2 8.33 × 10 −2 1.67 × 10−1

Tentukan efisiensi katalitik karbonat anhidrase pada 273,5 K.

Jawab:

Susun tabel seperti berikut:

1/([CO2]/(mmol dm−3 )) 0.800 0.400 0.200 0.0500

1/(v/(mmol dm−3 s −1 )) 36.0 20.0 12.0 6.0

35
Vmax/(mmol dm−3 s−1 )= = .
= 0.250

dan

.
KM/(mmol dm−3)= = .
= 10.00

Mengikuti itu:

. ×
 kcat= [ ]
= . ×
= 1.1 × 105 s −1

dan

. ×
ƞ= = . ×
= 1.1 × 107 dm3 mol−1 s−1

34. NI MADE IRMA DWI CAHYANI

Data yang diberikan di bawah ini adalah untuk adsorpsi CO pada arang di 273

K. Diketahui bahwa mereka cocok dengan isoterm Langmuir, dan menemukan

konstanta K dan volume yang sesuai dengan cakupan lengkap. Dalam setiap

kasus V telah dikoreksi menjadi 1,00 atm (101.325 kPa)

p/kPa 13.3 26.7 40.0 53.3 66.7 80.0 93.3

V/cm3 10.2 18.6 25.5 31.5 36.9 41.6 46.1

Kpθ + θ = Kp

Dengan θ= V/V∞, di mana V∞ adalah volume yang sesuai dengan cakupan penuh,

Ekspresi ini dapat disusun kembali menjadi:

36
= =

Oleh karena itu, sebidang p/V terhadap p harus memberikan garis lurus

kemiringan 1/V∞ dan memotong 1/KV∞

Jawab:

p/kPa 13.3 26.7 40.0 53.3 66.7 80.0 93.3

(p/kPa)/(V/cm3 ) 1.30 1.44 1.57 1.69 1.81 1.92 2.02

Poin diplot kemiringan (kuadrat terkecil) adalah 0,00900, jadi V∞ = 111 cm3.

Intersep pada p = 0 adalah 1,20 jadi

K= ( )×( . )
= = 7.51 × 10−3 kPa−1

35. NI MADE IRMA DWI CAHYANI

Data di bawah ini menunjukkan tekanan CO yang dibutuhkan untuk volume

adsorpsi (dikoreksi menjadi 1,00 atm dan 273 K) menjadi 10,0 cm3

T/K 200 210 220 230 240 250

p/kPa 4.00 4.95 6.03 7.20 8.47 9.85

Kp=

Karena itu, ketika θ konstan,

Ln K + ln p = konstan,


=- =

Dengan d(1 /T)/dT = −1 /T2, ungkapan ini disusun ulang menjadi

37

( / )
=

Oleh karena itu, sebidang ln p terhadap 1/T harus berupa garis lurus

kemiringan ΔadHɵ/R

Jawab:

Menyusun tabel seperti berikut terlebih dahulu:

T/K 200 210 220 230 240 250

103 /(T/K) 5.00 4.76 4.55 4.35 4.17 4.00

ln(p/kPa) 1.39 1.60 1.80 1.97 2.14 2.29

Poin diplot kemiringan (dari garis kotak paling pas) adalah −0.904, jadi

ΔadHɵ= -(0.904 × 103 K) × R = −7.52 kJ mol−1

Nilai K dapat digunakan untuk mendapatkan nilai ΔadG7, dan kemudian

nilai itu digabungkan dengan ΔadHɵ untuk mendapatkan entropi standar

adsorpsi. Ekspresi untuk (∂ ln np/∂T)θ dalam contoh ini tidak tergantung

pada model untuk isotherm.

36. FRISCA CAHYANI

Perhatikan reaksi yang mempunyai mekanisme berikut ini :

38
Berdasarkan mekanisme reaksi di atas, buktikan hukum lajunya dengan

pembentukan COCl₂

Penyelesaian:

37. FRISCA CAHYANI

Diberikan mekanisme reaksi :

Buktikan hukum laju reaksi maju COCl₂ dengan menggunakan pendekatan stedy

state

penyelesaian

39
38. FRISCA CAHYANI

mekanisme fotolisa astalhida diberikan sebagai berikut :

Turunkan hukum laju bagi CH₄

Penyelesaian :

Pendekatan stedy state :

40
39. ANDI ELSYA WIDIYA PRASTIKA WEMPI

perhatikan reaksi berikut :

N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3(g)

Pada suhu 25oC harga Kp = 6,02 x 105 . Tentukan harga Kc pada suhu tersebut

Penyelesaian :

Diketahui :Harga Kp = 6,02 x 105

Ditanyakan : Harga Kc = ….. ?

∆ = 2-4 = -2

T = 25 + 273 = 298 K


Kp = Kc

,
Kc = ∆

,
=( , )

41
= 3,6 10

40. ANDI ELSYA WIDIYA PRASTIKA WEMPI

dalam ruangan bertekanan 2 atm terdapat 0,1 mol gas A, dan 0,5 mol gas B

serta 0,25 mol gas C. Reaksi kesetimbangan gas yang terjadi yaitu

: Tentukan tetapan Tentukan kesetimbangan parsial Kp !

penyelesaian :

Diketahui : Mol gas A = 0,1 mol

Mol gas B = 0,15 mol

Mol gas C = 0,25 mol

Ditanyakan : Harga Kp = ……?

Jawaban :

Mol gas total = 01, + 0,15 + 0,25 = 0,5 mol

PA = x tekanan total

,
PA = ,
x2

= 0,4 atm
,
PB = ,
x2

= 0,6 atm
,
PC = ,
x2

= 1 atm

Kp =

=( , )( , )

42
= ,
= 4,17

41. NURJANAH

Reaksi antara etilene bromide dan kalium iodide:

C2H4Br2 + 3 KI C2H4 + 2 KBr + KI3

Berode satu terhadap masing-masing reaksinya terhadap masing – masing

reaktannya. Tuliskan ungkapan laju integralnya.

Penyelesaian:

Misalkan: C2H4Br2 = A dan KI = B

Maka reaksinya dapat ditulis: A + 3 B produk reaksi

Persamaan kecepatan reaksinya dapat dituliskan sebagai: -rA = k CA CB

Maka: − = k CA CB

= (1 − )( −3 )

= (1 − ) −3

= (1 − )( −3 )

Dimana =

=
(1 − )( −3 )

43
Penyelesaian integralnya:

1 −3
ln =
−3 (1 − )

−3
ln = ( − 3)
(1 − )

42. NURJANAH

Berikut ini terdapat sebuah data-data percobaan dalam sebuah reactor bath

bervolume tetap pada suhu 59,7 °C dengan konsentrasi KI awal sebesar

0,1531 kmol/mol3 dan C2H4Br2 awal sebesar 0,02864 kmol/mol3

t (kilo-detik) 29,7 40,5 47,7 55,8 62,1 72,9 83,7

Fraksi C2H4Br2 0,2863 0,3630 0,4099 0,4572 0,4890 0,5396 0,5795

terkonversi

Tentukan harga konstanta kecepatan reaksinya, dengan menggunakan plot linear

antara ln ( ) versus t yang akan menghasilkan slope kurva sebesar

( − 3).

Penyelesaian:

, /
= = , /
= 5,3457

44
Berdasarkan grafik diatas: slope k ( − 3) = 0,005634 (kilodetik)-1

, ( )
Sehingga k = = 0,083864 m3/kmol.kilodetik
, ( , )

Atau k = 0,0302 liter/mol.jam

43. MUHARNA A.

Telah diketahui semua konstanta nilai-nilai fundamental, jadi hitunglah nilai

fundamental tersebut nilai tersebut:

Jawab :

Dengan mengubah awal unit joule dan kelvin disisi kanan , maka di dapat

nilai

45
Untuk menyelesaikan diturunkan unit m3/(mol s) yang berada di kedua

sisi sehingga

Dengan menghitung logaritma dari kedua nilai tersebut sehingga dapat

diselesaikan

Dalam hal ini menunjukan keadaan transisi lebih terorganisir daripada

reaktan. Sehingga dalam sebuah reaksi kompleks ini adalah triatomik

tunggal dari kedua nilai tersebut.

44. MUHARNA A.

Contoh soal antar waktu paruh dan konstanta dengan tingkat persamaan 20.17

yang dihubungankan antara t1/2 dan k, ?

Jawab :

penyelesaian:

Untuk menghitung waktu paruh yang berbeda dan tingkat terkait stant

menggunakan subskrib sehingga di dapat

Dimana paruh telah dikonversi menjadi unit standar oleh karena itu nilai

menjadi

46
45. MUHARNA A.

Hitunglah tingkat dekomposisi orde kedua dari asetaldehida (ethanal, CH3CHO)

yang diukur dengan kisaran suhu 700-1000 K, dan konstanta laju dibawa ini ?

Jawab:

Metode menurut persamaa dapat dianalisis dengan memplot ln (Kr /

dm3 mol – 1 detik -1) terhadap 1 (T / K), atau (103 K) / T sehingga

didapatkan garis lurus baris dan energi aktivasi dari kemiringan tanpa

dimensi dimana –Ea / R = kemiringan per unit, dimana dalam hal ini satuan

= 1/(103 K), jadi Ea= -slope × R × 103 k. Intersep pada 1/T = 0 adalah ln

(A/ dm3 mol- 1 s -1, oleh karena itu, dapat dilihat pada tabel berikut

Berikut plot ln ln kr terhadap 1 / T tidak cocok untuk berbentuk kotak

sehingga garis dengan kemiringan -22,7 dan memotong 27,7 oleh karena itu

Ea = 22,7 × (8,3145 J K – mol – 1) × 103 K = 189 kJ mol -1

A = e27,7 dm3 mol -1 s

47
-1 = 1,1 ×1012dm3 mol – 1 s

46. FILDA YAHYA

Jika laju konstan pada suhu tertentu 4.403 x 10-4 s-1, massa apa HNC tetap

setelah 1,50 jam jika ada 1.000 gram sampel HNC hadir di mulai dari reaksi?

HNC (g) HCN (g)

Jawab:

Dik : k = 4.403 x 10-4 s-1

[A]0 = 1.000 g

t = 1.50 jam = 5400 s

penye :

[ ]
ln [ ]
= k.t

ln [ ]
= (4.403 x 10-4 s-1) (5400 s)

ln [ ]
= 2.378

[ ]
= 10.78

[A]t = 0.0927 g

Jadi, hanya lebih dari 9% bahan asli yang tersisa sebagai HNC yang tidak

bereaksi.

48
47. FILDA YAHYA

Rancang hukum hukum untuk dekomposisi N2O5

2 N2O5(g)→4 NO2(g) + O2(g)

atas dasar mekanisme berikut:

N2O5 NO2 + NO3 ka

NO2 + NO3 N2O5 k’a

NO2 + NO3 NO2 + O2 + NO kb

NO + N2O5 NO2 + NO2 + NO2 kc

Zat antara adalah NO dan NO3; tingkat bersih perubahan konsentrasi adalah

Jawab :

[ ]
= kb[NO2][NO3] − kc[NO][N2O5] ≈ 0

[ ]
= ka[N2O5] − ka′[NO2][NO3] − kb[NO2][NO3] ≈ 0

Tingkat laju perubahan konsentrasi adalah N2O5

[ ]
= −ka[N2O5] + k′a[NO2][NO3] − kc[NO][N2O5]

Gunakan

Kb [NO2][NO3] − kc[NO][N2O5] = 0

dan ka[N2O5] − ka′[NO2][NO3] − kb[NO2][NO3] = 0

[ ][ ]
untuk menulis: [NO] = [ ]

[ ]
[NO3] = )[ ]

dan kemudian gantikan ekspresi ini menjadi d [N2O5] / dt untuk diperoleh

[ ] [ ]
=-

49
48. FILDA YAHYA

Data di bawah ini dikumpulkan untuk reaksi kimia pada suhu konstan, secara

sewenang-wenang A + B produk.

[A] (M) [B] (M) Initial yate (x 10-7 M/s)

0.00636 0.00384 2.91

0.0108 0.00384 4.95

0.00636 0.00500 4.95

Tentukan hukum laju dan nilai konstanta hukum laju k.

Jawab :

. / ( . )
. /
=( . )

1.701 = (1.302)n

Log 1.701 = n. log (1.302)

0.2307 = n. (0.1146)
.
n= .
= 2.013 ≈ 2

 2.91 3 10-7 M/s = k(0.00636 M)1 . (0.0038 M)2

k = 3.103 1/M2.s

49. MERY PATRESIA

Persamaan laju reaksi

( .
= = −

Jika = 1,2 mol/ltr ; 0 = 1,233 dan = 0,8153 mol/liter. Tentukan

konstanta laju reaksi dan konstanta kesetimbangannya ?

50
Jawab :

Saat setimbang = 0, maka

. ( . ,
= = ,
= 4,27

Saat t=0

,
= = , , ( , )
= 1,18
( , )
,

50. MERY PATRESIA

Suatu wadah berisi hidrogen iodida dengan konsentrasi sebesar 0,040 M, laju

penguraian HI ditentukan sebesar 8,0 x 10-6 mol L-1-S-1. Berapakah laju

reaksi pada temperatur yang sama, bila konsentrasi HI dikurangi menjadi

0,010 M, diketahui orde reaksi = 2 ?

Jawab :

Reaksi : 2HI +

Persamaan laju = k [ ]

Untuk laju pertama 8,0 x 10 mol L S = k (0,04 M)

Untuk laju kedua Laju 2 = k (0,010 M)

Dari persamaan diatas diperoleh,

,
= ( , )
=( , )

51
( , )( , )
2= ( , )
= 5,0 x 10 mol L S

51. SULMI MAGEFIRAH

Untuk suatu unsur H+ + OH-, relaksasi waktu yang dibutuhkan adalah 36 at

25°C. Tentukan kf.

Dieliminasi Kb menggunakan [OH-]aq = [H+]aq

Menggunakan [H+]aq = 1.0 X 10-7 mol/dm3 dan [H2O]aq = 55.5 mol/dm3 dengan

menentukan kf = 1,4 X 1011 dm3 mol-1 s-1.

52. RISDA ADRIANA

Reaksi Hg22+ + TI3+ → 2Hg2+ + TI+ dalam larutan aquades dituliskan

Tentukan mekanisme reaksi dari reaksi tersebut

Jawab:

52
r = k2 [Hg][TI3+]

, r1 = r-1 sehingga

[ ]
K1 [Hg22+] [Hg] dan [Hg] = [ ]

Sehingga r = k1k2[TI3+][Hg22+]/k-1 [Hg2+]

53. RISDA ADRIANA

Dalam keadaan stabil mekanisme untuk H2O2 + 2H+ + 2I- → I2 + 2H2O

tentukan hukum kecepatannya

Jawab:r = k1k2 [H+][I-][H2O2]/(k-1 + k2[H2O2]))

54. YULITA FERONIKA

Kinetika reaksi berurutan mudah diterapkan pada proses peluruhan nuklir, di

mana isotop induk menghasilkan isotop putri radioaktif yang juga meluruh.

(Faktanya, pada awal abad kedua puluh, proses berurutan seperti itu adalah

faktor rumit utama dalam mencoba memahami fenomena baru ini.) Salah satu

contohnya adalah Bi → →

Yang merupakan dua langkah terakhir dalam seri peluruhan radioaktif dimulai

dengan dan  berakhir pada isotop nonradioaktif Pb. (Kadang-kadang

disebut seri 4n+2 karena semua jumlah massa isotop yang terlibat dapat

diwakili oleh persamaan umum itu.) Waktu paruh, t1 / 2,1 dan t1 / 2,2, adalah

5,01 hari dan 138,4 hari masing-masing. Komentari jumlah relatif

 dari waktu kewaktu

53
Jawaban

,
t1/2 =

Dengan menggunakan ini, dan melacak dua waktu paruh yang berbeda dan

konstanta laju terkait menggunakan subskrip, kita dapatkan

t1/2 =5,01 d = 4,33 × 105 s

t1/2 = 138,4 d = 1,196 × 107 s

(di mana paruh telah dikonversi menjadi unit standar). Karena itu
,
k1 = , ×
= 1,60 × 10-6 s-1

,
k2 = , ×
= 5,79 × 10-8 s-1

55. YULITA FERONIKA

Gunakan informasi yang berasal dari Contoh 20.8 untuk memperkirakan

tetapan laju pada 370 K. Bandingkan dengan nilai yang ditentukan secara

eksperimental sebesar2,10 × 10-13 cm3/ molekul second

Jawaban

Dengan energi aktivasi 8900 J / mol, kita dapat menggunakan nilai A dan suhu

yang diberikan dan persamaan 20,50 secara langsung

k= × /

k = 3,78 × 10 . exp


, . ( )

54
kita dapatkan

k = 2,09 × 10-13 .

ini sangat dekat dengan nilai yang ditentukan secara eksperimental,

menunjukkan bahwa persamaan Arrhenius adalah model yang baik untuk

reaksi ini.

56. SULMI MAGEFIRAH

Untuk reaksi H2O2 + 2H+ + 2I- I2 + 2H2O, larutan asam, hukum laju (7)

dalam (ibab) menunjukkan reaksi-reaksi berlangsung secara simultan.

Lambat

Cepat

cepat

Verifikasi bahwa mekanisme ini menambahkan temuan hukum laju yang

diprediksi oleh mekanisme ini (jawab: r = k [H2O] [H+] [I-].

57. SULMI MAGEFIRAH

Hitung E untung reaksi yang konstanta laju pada suhu kamar dua kali lipat

(2X) kemudian ulangi perhitungan untuk reaksi yang konstanta laju 3X lipat.

Persamaan arhenius (16.66)

55
56

Anda mungkin juga menyukai