Pertemuan 2 Teori Perambatan Cahaya PDF
Pertemuan 2 Teori Perambatan Cahaya PDF
Chapter 1
Overview
SKSO
Pertemuan Ke -2 Chapter 2
SKSO dan Teori Perambatan
Perambatan Cahaya Cahaya
Chapter 3
Jenis
Click the words to explore Fiber Optik
Press <-- to go back
Press Esc to stop
Chapter 1
Overview SKSO
1. Perkembangan SKSO
2. Konsep Sistem Komunikasi Serat Optik
3. Susunan Serat Optik
LOGO
Perkembangan SKSO (1)
Perkembangan SKSO (2)
Bit rate-distance product BL, di mana B adalah bit rate transmisi dan L
adalah spasi repeater, adalah ukuran kapasitas transmisi link serat optic.
Fungsi :
1. Sisi Pengirim
2. Sisi Penerima
Gambar berikut adalah salah satu contoh konfigurasi jaringan optik untuk
Wide Area Network (WAN), regional network, dan local network dengan
node yang berbeda-beda
Susunan Serat Optik (1)
2~125 mm
5~250 mm Coating
Core
Cladding
2. Cladding ( Selimut )
berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan
cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya.
• Terbuat dari bahan kuarsa atau silika dengan nilai indeks bias
lebih kecil dari Core.
• Merupakan selubung dari Core.
• Hubungan indeks bias antara Core dan cladding akan
mempengaruhi perambatan cahaya pada Core ( berpengaruh
terhadap besarnya sudut Kritis).
• Memiliki diameter dari 5 mm ~ 250 mm.
Susunan Serat Optik (4)
3. Coating ( Jaket )
berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagai
pengkodean warna
LOGO
Ilustrasi Perambatan Cahaya
Teori Perambatan Cahaya
Garis normal
Sudut Sudut
datang pantul
Permukaan licin
kaca
Pembiasan (Refraksi) - 1
Garis normal
Sinar datang
Sudut
datang
Sudut
bias Sinar bias
Pembiasan (Refraksi) - 2
n = c/v
dimana :
n = indeks bias
c = kecepatan perambatan cahaya di ruang hampa ( 3x108 m/s)
V = kecepatan perambatan cahaya di medium
Hukum Snellius
Hukum Snellius
Sudut
bias
Sinar bias
Latihan
Sudut
i3 i2 i1
kritis
Sinar pantul
Sinar datang
Total Internal Refletion
Ic = Critical angle
Jika cahaya merambat dengan sudut datang (I1) dan sudut bias (I2)
sebesar 90º, maka I1 disebut sudut kritis (Ic).
Sehingga :
Coating
Core
Cladding
Perambatan Cahaya Dalam Serat
Optik (1)
Garis normal
Daerah B n2 Cladding
Pelepasan
I2
n0 IC IC n1 Core
I1
Garis normal
I0 A C n2 Cladding
Sinar Datang
• n0 = 1
• I0 = Sudut masuk luar
• Sinar memasuki inti pada titik A dengan sudut bias I1, dipantulkan
pada titik B dengan sudut IC
• Pada ABC dapat diperoleh sudut I1 = 90º - IC
Perambatan Cahaya Dalam Serat
Optik (2)
n1 IC
n1 n 2
2 2
n2
n1 n 2
2 2
n 2 n 2
I 0 ( maks ) Sin -1 1 2
n0
Sudut ini dinamakan sudut penerimaan
Kerucut Penerimaan
n n2
2 2
NA Sin I 0 ( maks ) 1
n0
Numerical Aperture (NA)
n0 n2
I0
n1
Dimana :
NA = Numerical Aparture
n1 n 2
2 2
n1 = Indeks bias core
NA
n0 n2 = Indeks bias cladding
n0 = Indeks bias pelepasan
Jika n0 = 1, maka :
NA n1 n 2
2 2
n0 = 1 n2 = 1,46
I0
n1 = 1,48
Perambatan Cahaya dlm Serat Optik
Coating
3
2
1 Core
Cladding
LOGO
Multimode Step Index
Profil Indeks
bias
n2 Karakteristik :
n1 • Harga Indeks bias Core konstan
• Ukuran Core 50 ~ 125 mm dan dilapisi cladding yang sangat
tipis
• Banyak terjadi Dispersi
• Lebar pita frekuensi terbatas/sempit
• Digunakan untuk jarak pendek dengan kecepatan bit rendah
• Penyambungan kabel lebih mudah dan harga relatif murah
Multimode Step Index
Profil Indeks
bias
n2 n1
Karakteristik :
• Core terdiri dari beberapa lapisan yang memiliki indeks bias berbeda.
• Ukuran diameter Core 30 ~ 60 mm dan dilapisi cladding 100 ~ 150 mm.
• Dispersi lebih kecil dibandingkan MMSI.
• Lebar pita frekuensi besar/lebar.
• Digunakan untuk jarak menengah dengan kecepatan bit lebih tinggi.
• Faktor pembuatan lebih sulit dan harga relatif mahal.
Multimode Graded Index
Profil Indeks
bias
n2 n1
Karakteristik :
• Core memiliki indeks bias dengan harga yang konstan.
• Ukuran diameter Core 2 ~ 10 mm dan dilapisi cladding 50 ~ 125 mm.
• Dispersi lebih kecil dan redaman lebih kecil < 2 dB/km.
• Lebar pita frekuensi besar/lebar.
• Digunakan untuk jarak jauh dengan kecepatan bit lebih tinggi.
• Faktor penyambungan lebih sulit dan harga mahal.
Thank You
Dadiek Pranindito
dadiek@st3telkom.ac.id
LOGO
dadiekpranindito@gmail.com