Penulis,
November 2019
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................i
Daftar Isi… ............................................................................................................. ii
Petunjuk Penggunaan Modul.............................................................................. iii
Deskripsi Isi Modul ..............................................................................................iv
Peta Konsep .............................................................................................................. v
Pendahuluan ............................................................................................................. 2
ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
iii
DESKRIPSI ISI MODUL
Modul ini disusun sesuai kebutuhan bahan ajar peserta didik
dengan berpedoman pada silabus terbaru dengan berorientasi
entrepreneurship, yaitu menghadirkan pembelajaran yang kontekstual
bagi perserta didik, dan dihasilkan produk yang bermanfaat dari hasil
pembelajaran serta bernilai ekonomis.
Modul ini disusun 3 pertemuan untuk memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diharapkan yaitu :
1. Mengidentifikasi penggolongan polimer berdasarkan asal, jenis
monomer, sifatnya terhadap panas dan pembentukan.
2. Mengidentifikasi kegunaan polimer dalam kehidupan sehari hari.
3. Menganalisis dampak penggunaan polimer sintetik (plastik) dan
penanggulangannya.
4. Menalar pembuatan suatu produk dari makromolekul.
Pada pertemuan pertama dilakukan kegiatan pembelajaran dan
apersepsi tentang entrepreneurship dan polimer hingga pendalaman
materi polimer dan diperkuat latihan serta evaluasi untuk mengukur
pemahaman peserta didik
Pertemuan kedua dibahas tentang reaksi pembentukan polimer, yang
terdiri dari reaksi adisi dan kondensasi selain materi, diperkuat juga
dengan pembuatan produk dari reaksi polimerisasi sebagai kegiatan
chemoentrepreneurship.
Pertemuan ketiga menyuguhkan materi tentang pemanfaatan dan
dampak polimer bagi kehidupan dan peserta didik juga diajak untuk
melakukan pengolahan produk polimer untuk menjadi olahan yang
bermaafat sebagai kegiatan chemoentrepreneurship.
Modul ini diharapkan mampu mendorong semangat entrepreneurship
peserta didik melalui proses pembelajaran yang kontekstual variatif
dan kreatif.
iv
PETA KONSEP
terdiriatas
dibuat
melalui
Polimer Alami Polimer Sintetik polimerisasi
contoh
memiliki terbentuk
rumus dari
bersifat
Termoset Termoplastik
dapat Asam Amino
Cn(HnO)m digolongkan
berdasarkan
Amfoter,
Ion Zwitter,
Optis Aktif
Gugus Fungsi Jumlah Atom C
v
POLIMER
KOMPETENSI DASAR
1
Pendahuluan
2
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Mengidentifikasi penggolongan polimer berdasarkan asal, jenis
monomer, dan sifatnya terhadap panas.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Modul ini diharapkan mampu membantu peserta didik untuk :
Mengidentifikasi penggolongan polimer berdasarkan asal, jenis
monomer dan sifatnya terhadap panas dengan menunjukkan sikap
mandiri, tanggung jawab dan jujur.
A. Polimer
Polimer (poli = banyak, mer = bagian atau segmen) adalah
senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang terbentuk
melalui penggabungan molekul kecil secara berulang. Unit kecil yang
bergabung membentuk molekul besar disebut monomer, reaksi
penggabungan monomer secara berulang disebut reaksi polimerisasi.
polimerisasi
(Monomer)n Polimer
mer mer mer mer mer mer mer mer mer mer
Gambar 1. Struktur polimer
3
g/mol dan beberapa juta g/mol. Uraian lebih jelas mengenai polimer,
monomer dan unit ulang penyusunnya dapat dilihat pada tabel 1.
Poliisobutilena
Polistirena
Poliisoprena
Polikaprolaktam
Poliamida (Kevlar)
Poli(viniledin
klorida) (Saran
A)
Poli(metil
metakrilat)
(PMMA)
Poli (vinil asetat)
(PVAc)
Poliuretan
(Spandex)
4
1. Tata Nama Polimer
Secara sederhana, polimer diberi nama sesuai dengan
monomer pembentuknya. Penamaan dilakukan dengan
menambahkan awalan poli- pada nama monomernya. Contoh
sederhana adalah polietena yang merupakan polimer dari reaksi
polimerisasi etena. Sebagian orang menyebutnya polietilen,
karena etena juga dikenal dengan nama etilena. Demikian juga
dengan propena (yang dikenal sebagai propilena), polimer dari
propena disebut sebagai polipropena ataupun polipropilen. Adapun
contoh penamaannya dapat dilihat pada tabel 2.
Politetrafloroetilen/Teflon
Polistiren
C C
5
Jadi, penamaan polimernya adalah poli + (nama monomer), yang
dapat dilihat pada tabel 3.
2. Penggolongan Polimer
Penggolongan polimer dapat ditinjau berdasarkan sumber,
jenis reaksi, komposisi, struktur rangka, penerapan dan respon
terhadap panas.
a. Penggolongan Berdasarkan Sumber
Berdasarkan sumbernya, polimer terbagi menjadi 2 kelompok,
yaitu polimer alami dan polimer buatan.
i. Polimer Alami
Polimer ini terdapat dialam tanpa campur tangan manusia
sebagai komponen penting dalam makhluk hidup.
6
Makromolekul seperti polisakarida, protein, dan lemak
tergolong sebagai polimer alami. Contoh polisakarida adalah
kanji, selulosa, glikogen, kitin dan kitosan. Kayu, sutra, karet,
kertas, katun dan wol tersusun dari polimer alami. Polimer
alami dapat berasal dari tiga sumber, yaitu :
1) Tumbuhan, seperti katun, kapas dan karet alam.
2) Hewan, seperti sutra dan wol.
3) Mineral, seperti asbes.
7
Tabel 5. Beberapa contoh polimer sintetis
Nama Polimer Monomer Kelompok
Pembentuk
Polietena Etena Homopolimer,
Termoplas
Polipropilena Propena Homopolimer,
Termoplas
Teflon Tetrafluoroetena Homopolimer,
Termoset
Polivinilklorida Vinil Klorida Homopolimer,
(PVC) (Kloroetena) Termoplas
Polivinilasetat Vinil Asetat Homopolimer,
(PVA) Termoset
Polimetilmetakrilat Metil Metakrilat Homopolimer,
(PMMA) Termoset
Nilon 6,6 1,6- Kopolimer, Elastomer
Diaminoheksana
dan Asam Adipat
Kevlar 1,4- Kopolimer, Elastomer
Diaminobenzena
dan Asam
Tereftalat
Selulosa Asetat Selulosa dan Modifikasi,
Asetat Anhidrida Termoplas
8
Ilustrasi mengenai perbedan anatar Homopolimer dengan
Kopolimer dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Jenis-jenis kopolimer
Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang susunan monomernya
dalam rantai polimer tersusun acak.
Kopolimer berseling teratur (alternasi), yaitu kopolimer
yang susunan monomer berselang-seling secara teratur
dalam rantai polimer.
Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang tersusun dari
suatu kesatuan berulang yang berselang-seling dengan
kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer.
Kopolimer cangkok, yaitu kopolimer yang mempunyai satu
macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang
punggung lurus yang mengandung hanya satu macam
kesatuan berulang dari satu jenis monomer.
9
c. Penggolongan Berdasarkan Respon Terhadap Panas
Polimer akan memiliki kecenderungan yang berbeda-beda
saat dipaparkan pada kondisi termal tertentu. Berdasarkan
sifat termalnya, ada dua kelas polimer, yaitu termoplas dan
termoset. Adapun penjelasan keduanya, yaitu sebagai berikut :
i. Polimer-polimer linier dan bercabang membentuk suatu
kelas material yang dikenal sebagai termoplas. Material ini
akan mengalir apabila dipanaskan dan dapat dicetak menjadi
beragam bentuk yang akan dipertahankannya ketika
didinginkan.
ii. Polimer yang berikatan-silang secara kuat menghasilkan
jenis plastik termoset. Jika ikatan silang telah terbentuk,
polimer ini akan menghasilkan bentuk tertentu yang tidak
akan dapat diubah lagi meskipun dipanaskan, kecuali bila
dihancurkan.
Polipropilen adalah bahan yang sering kali digunakan
sebagai kursi- kursi plastik di sekolah-sekolah, adalah salah
satu contoh termoplas; bahan ini cukup lentur sehingga
memberikan kenyamanan saat kita meregangkan badan kita.
Kesing elektronik yang umum kita jumpai termasuk dalam
kategori plastik termoset. Bahan ini lebih cenderung terpecah
dibandingkan menjadi bengkok apabila terjatuh mengenai lantai
dan lebih tahan terhadap panas dibandingkan dengan bahan
termoplas.
Polimer-polimer termoplas dapat dipanaskan dan dibentuk
menjadi beragam variasi bentuk. Sebaliknya, polimer termoset
tahan terhadap panas, dan tidak dapat diubah dari satu bentuk
ke bentuk lainnya. Sekali polimer termoset terbentuk, maka
polimer tersebut tidak akan dapat dimodifikasi lebih lanjut. Di
pabrik-pabrik polimer, yang memproduksi berbagai macam
polimer, derajat ikatan-silang merupakan variabel yang diatur
secara ketat karena akan sangat berpengaruh pada produk
polimer yang diperoleh. Contoh produk termoplas dapat dilihat
pada gambar 4.
10
Entrepreneur itu
selalu berfikir
menyelesaikan
masalah,. Semakin
besar masalahnya
Gambar 4. Contoh plastik termoplas semakin besar
dampaknya. Perhatikan
gambar diatas yang
d. Penggolongan Berdasarkan Struktur Rantai Polimernya merupakan isolator
untuk pelindung serta
Berdasarkan struktur rantai polimer, terdapat tiga
tahan panas dalam
jenis polimer, yaitu polimer linier, polimer bercabang, satu waktu, menurut
kamu kenapa ada
polimer berikatan-silang (cross-linked).
plastik yang tahan
panas dan tidak tahan
i. Polimer Linier panas?
Polimer linier atau rantai lurus adalah polimer yang terdiri dari
serangkaian ikatan karbon-karbon yang panjang. Namun
sesungguhnya terminologi ini kurang tepat karena geometri di
sekitar tiap-tiap atom karbon adalah tetrahedral dan rantai yang
dihasilkan tidaklah berbentuk linier atau lurus, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5 dan ilustrasi polimer linear
ditunjukkan gambar 6.
11
Seiring dengan pertumbuhan rantai polimer, akan terbentuk
lipatan- lipatan secara acak menghasilkan struktur coil, seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah. Rantai polimer yang panjang
dapat saling tumpang tindih. Untuk lebih mudahnya, kita dapat
membayangkan rantai polimer yang dihasilkan sebagaimana halnya
spaghetti, jenis makanan mie tertentu dari Italia.
Jadi, istilah polimer linier merupakan penyederhanaan untuk
merepresentasikan polimer yang tidak memiliki percabangan atau
ikatan silang. Polimer linier biasanya terbentuk dari monomer-
monomer monofungsional yang mengalami reaksi polimerisasi adisi
(melalui mekanisme radikal bebas).
Polimer linier tidak memiliki percabangan pada rantai utama,
sehingga mudah untuk diatur pada orientasi tertentu. Kemudahan
pengaturan polimer pada orientasi tertentu menyebabkan sifat
polimer linier menjadi teratur (kristalin).
12
a b c d
Gambar 8. (a) polimer bintang (b) dendrimer (c) polimer sisir
(d) polimer tangga
13
polimer berikatan-silang (cross-linked) adalah dengan
mempelajari pengaruh pelarutan menggunakan pelarut tertentu
terhadap polimer tersebut. Polimer bercabang sering kali dapat
larut dalam satu atau lebih pelarut karena pemisahan antar rantai
polimer dapat terjadi dengan mudah. Sebaliknya, polimer yang
berikatan-silang tidak larut dalam semua pelarut karena rantai
polimer satu dengan lainnya terikat oleh ikatan kovalen yang kuat.
14
LATIHAN 1
Setelah kamu mempelajari pengertian polimer, penamaan serta
pengelompokkannya, lengkapilah isian pada tabel 6!
No Polimer Identifkasi
1 Selulosa Asal ………………………………………………………
Jenis Monomer ………………………………………………………
Sifat Terhadap Panas ………………………………………………………
Rumus Struktur ………………………………………………………
Monomer ………………………………………………………
Rumus Struktur Polimer ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
2 Protein Asal ………………………………………………………
Jenis Monomer ………………………………………………………
Sifat Terhadap Panas ………………………………………………………
Rumus Struktur ………………………………………………………
Monomer ………………………………………………………
Rumus Struktur Polimer ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
3 Polietena Asal ………………………………………………………
Jenis Monomer ………………………………………………………
Sifat Terhadap Panas ………………………………………………………
Rumus Struktur ………………………………………………………
Monomer ………………………………………………………
Rumus Struktur Polimer ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
4 Teflon Asal ………………………………………………………
Jenis Monomer ………………………………………………………
Sifat Terhadap Panas ………………………………………………………
Rumus Struktur ………………………………………………………
Monomer ………………………………………………………
Rumus Struktur Polimer ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
15
Petunjuk Jawaban Latihan 1
16
Rangkuman
1. Polimer merupakan senyawa makromolekul yang berbentuk rantai yang sangat
panjang yang terbentuk dari susunan berulang unit molekul (monomer) yang
melalui reaksi polimerisasi.
2. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu polimer alam dan polimer
buatan (sintetis).
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan dihasilkan dari proses
metabolisme makhluk hidup.
Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat di pabrik dari bahan baku kimia.
3. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya, yaitu homopolimer dan
kopolimer.
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.
Kopolimer (heteropolimer) adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
4. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas, yaitu polimer
termoplastik dan polimer termoset.
Polimer termoplastik adalah polimer yang ketika dipanaskan akan meleleh,
melunak atau melebur sehingga dapat dicetak kembali (didaur ulang), tetapi
akan mengeras kembali jika didinginkan.
Polimer termoset adalah polimer yang pada awalnya liat saat dipanaskan,
namun sekali didinginkan tidak dapat dilunakkan lagi/polimer sekali cetak.
5. Penggolongan polimer berdasarkan bentuk susunan rantai, yaitu
Polimer linier, yaitu polimer yang susunan rantainya lurus, tidak memiliki
cabang selain gugus-gugus utama.Sifatnya: titik leleh, kuat tarik dan densitas
tinggi.
Polimer bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
Sifatnya: mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas rendah.
Polimer berikatan silang (cross – linking), yaitu polimer yang terbentuk
karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai
utamanya. Sifatnya sangat keras, kaku dan rapuh.
17
EVALUASI 1
1. Dengan menggunakan buku latihan milikmu, identifikasilah polimer
berikut ini berdasarkan asal, jenis monomer dan sifatnya terhadap
panas !
a. Amilum
b. Protein
c. Polipropilena
d. Polivinilklorida
e. Nilon 6,6
a. b.
18
Jawaban yang diharapkan
1. Identifikasi polimer alam dan sintetik
Nama Polimer Monomer Pembentuk Kelompok
Amilum (Pati) α – D-Glukosa Homopolimer,
Termoset,
Protein Asam Amino Kopolimer,
Termoset,
Nama Polimer Monomer Pembentuk Kelompok
Polipropilena Propena Homopolimer,
Termoplas,
Polivinilklorida Vinil Klorida Homopolimer,
(PVC) (Kloroetena) Termoplas,
Nilon 6,6 1,6-Diaminoheksana Kopolimer,
dan Asam Adipat Elastomer,
19
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Mengidentifikasi penggolongan polimer berdasarkan reaksi
pembentukan.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Modul ini diharapkan mampu membantu peserta didik untuk :
Mengidentifikasi penggolongan polimer berdasarkan reaksi
pembentukannya dan menghasilkan produk yang bermanfaat dari
reaksi polimerisasi sebagai hasil belajar berorientasi
chemoentrepreneurship dengan menunjukkan sikap mandiri,
tanggung jawab dan jujur.
20
Polimersasi adisi (penambahan) dapat disebut juga sebagai
polimerisasi pertumbuhan rantai. Pada umumnya yang menjadi
monomer awal (starting material) adalah alkena dan turunannya.
Polimerisasi diawali dengan pembentukan radikal bebas dengan
bantuan katalis yang mengawali reaksi rantai.
Polimer adisi dihasilkan dari reaksi rantai (chain reaction)
di sekitar satu sisi aktif (radikal). Polimer adisi diperoleh dari
unit monomer tak jenuh yang saling bereaksi membentuk
polimer dengan rumus empirik unit ulangnya yang identik dengan
monomer, sehingga tidak ada produk samping. Biasanya
monomer adalah senyawa monofungsional (hanya memiliki satu
sisi reaktif). Secara umum reaksi polimerisasi adisi dapat
dilihat pada gambar 11.
21
Gambar 12. Reaksi polimerisasi adisi pada polietena
Polipropilena
Poli(vinil klorida)
22
Gambar 15. Pembentukkan poliisoprena dari isoprena
b. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah proses kimia penggabungan
molekul molekul monomer membentuk polimer disertai
pelepasan molekul kecil seperti air, amonia, dan hidrogen
klorida. Oleh karena itu, polimer yang terbentuk digolongkan
sebagai polimer kondensasi. Dalam polimerisasi ini, setiap
molekul monomer harus memiliki paling sedikit dua gugus fungsi
(monomer bifungsional).
Polimer kondensasi ada yang alami dan ada yang buatan
(sintetis), beberapa contoh polimer alami adalah protein,
polisakarida dan asam deokarboksilat (deoxyribonucleic
acid/DNA). Adapun beberapa contoh polimer kondensasi
sintetis adalah nilon, kevlar dan dakron.
Jenis produk polimer yang diperoleh melalui reaksi
polimerisasi kondensasi (polikondensasi) ditentukan oleh
“fungsionalitas” - jumlah rata- rata gugus-gugus reaktif per
molekul monomer - dari monomernya.
i. Monomer mono-fungsional, yang hanya memiliki satu gugus
aktif akan menghasilkan senyawa dengan berat molekul
rendah. Misalnya, etanol bereaksi dengan asam propionate
akan menghasilkan etil propionate (suatu monoester).
ii. Monomer bi-fungsional, yang memiliki dua gugus aktif -
seperti asam terefhtalat bereaksi dengan etilen glikol akan
menghasilkan suatu polimer, yaitu polyester.
iii. Monomer poli-fungsi, yang memiliki lebih dari dua gugus
aktif, akan menghasilkan polimer bercabang atau polimer
berikatan silang.
23
Pemilihan monomer berdasarkan fungsionalitasnya, akan
menentukan jenis polimer yang diperoleh. Hasil dari
polikondensasi akan mengarah pada sifat termal produk, yaitu
termoplas dan termoset.
Silikon merupakan contoh polimer kondensasi yang dibentuk
dari polimerisasi (CH3)2Si(OH)2. Setiap satu monomer
ditambahkan pada rantai polimer, satu molekul air akan
dilepaskan (terkondensasi), seperti yang ditunjukkan pada
gambar. Perhatikan bahwa unit ulang dari polimer kondensasi
lebih kecil apabila dibandingkan monomer pembentuknya yang
dapat dilihat pada gambar 16.
24
TUGAS
Sebelum kita memasuki tahap pembuatan souvenir polimer, silahkan
kamu buat gambar apapun sesuai kreatifitas kamu. Hasil gambar yang
telah kamu buat selanjutnya akan dicetak pada lembar PVC. Kemudian
potong sesuai dengan bentuknya. Hasil cetakan tersebut digunakan
pada tahap pembuatan souvenir selanjutnya!
25
1. Protonasi dari formaldehid
H+ +
CH2 OH2
Cepat
OH OH
-H2O
+
-CH2O
OH OH OH OH
26
LATIHAN 2
1. Jelaskan arti polimerisasi?
2. Klasifikasikan produk-produk dari reaksi polimerisasi berikut dalam
kategori polimer adisi atau polimer kondensasi!
a. Poli(metil metakrilat), dijual sebagai Lucite atau plexiglass.
b. Nilon
27
Jawaban yang diharapkan
28
KEGIATAN Cep
LANGKAH KERJA :
1. Siapkan desain souvenir yang ingin dibuat, buat sekreatif mungkin.
2. Print di lembar PVC.
3. Potong sesuai pola desain yang dinginkan.
4. Siapkan fenol dan fromaldehid dengan perbandingan 1:2 (jika tidak
tersedia dilaboratorium sekolah, kamu bisa dapatkan di apotek atau
toko bangunan, fenol formaldehid dan katalisnya yang siap pakai
dengan harga yang terjangkau dengan perbandingan 1:1).
5. Aduk merata sampai terjadi reaksi eksoterm ( ditandai munculnya
panas).
6. Tuangkan ke permukaan desain yang sudah di potong, biarkan cairan
mengikuti pola, dan kering dalam 12 jam.
29
1. Tuangkan Fenol Formaldehid sebanyak 100 ml.
30
4. Setelah terbentuk larutan bening dan naiknya temperatur, larutan siap
diaplikasikan ke media, dengan cara dituangkan, dan biarkan cairan
mengikuti bentuk media yang disediakan.
31
ANALISIS POTENSI BISNIS :
MODAL HARGA
Fenol Formaldehid Rp 100.000
Lembar PVC 2 pack @ isi 5 pcs Rp 64.000
Gunting Rp 10.000
Printer, sewa di tempat fotokopi Rp 5.000
+ laminating
Total Rp 179.000
32
Rangkuman
1. Reaksi polimerisasi ada dua jenis yaitu polimerisasi adisi
dan polimerisasi kondensasi.
2. Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer- monomer yang mempunyai ikatan rangkap (ikatan
tak jenuh) melalui reaksi adisi.
3. Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukkan
polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus
fungsi yang sama atau berbeda dan disertai dengan
pelepasan molekul kecil.
4. Ciri utama reaksi polimerisasi adisi adalah dihasilkannya
polimer yang merupakan unit pengulangan dari satu jenis
monomer
5. Ciri utama dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah
polimer yang dihasilkan merupakan unit pengulang dari
monomer yang berbeda dan dilepaskannya molekul kecil
33
Evaluasi 2
34
Jawaban yang diharapkan
1. Polimerisasi adisi adalah peristiwa bergabungnya monomer-monomer
yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap). Ikatan ini akan
berubah menjadi ikatan jenuh saat dimana monomer-monomer
tersebut saling berikatan satu sama lain. Pada polimerisasi tidak ada
molekul yang hilang.
2. Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukkan polimer melalui
reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer
yang berbeda yang disertai dengan pelepasan molekul sederhana
seperti H2O, NH3 atau HCl. Polimerisasi kondensasi melibatkan dua
gugus reaktif pada masing-masing monomer untuk berikatan dengan
monomer lainya.
3 +
35
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Mengidentifikasi kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari
Menganalisis dampak penggunaan polimer sintetik dan
penanggulangannya
Menalar pembuatan suatu produk dari makromolekul
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Modul ini diharapkan mampu membantu peserta didik untuk :
Mengidentifikasi kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari,
menganalisis dampak penggunaan polimer sintetik dan
penanggulangannya, menalar pembuatan suatu produk dari
makromolekul dalam kehidupan sehari-hari dengan menunjukkan
sikap mandiri, tanggung jawab,kreatif dan jujur.
A. Kegunaan Polimer
Tidak diragukan lagi, pengetahuan akan polimer telah memberikan
pengaruh besar terhadap cara hidup manusia. Sulit untuk menemukan
satu aspek dalam kehidupan kita yang tidak dipengaruhi oleh
keberadaan polimer. Perkembangan material polimer sedemikian pesat,
sehingga ada material- material baru yang saat ini sangat kita
butuhkan, namun puluhan tahun yang lalu masih belum ditemukan.
Dengan pemutakhiran dalam hal pemahaman akan polimer diikuti
penelitian mengenai aplikasinya, tidak ada alasan bahwa revolusi ini
akan terhenti di masa yang akan datang. Pada bagian ini, akan disajikan
aplikasi dari beberapa golongan polimer. Dilihat dari kegunaannya, ada
tiga golongan besar dari polimer:
1. Elastomer.
2. Plastik.
3. Serat.
36
1. Elastomer
Polimer-polimer yang dikategorikan sebagai elastomer adalah
polimer yang memiliki sifat dan karakteristik karet yaitu fleksibel
dan elastik. Untuk dapat bersifat elastik, maka suatu polimer
harus memenuhi kriteria berikut:
a. Memiliki molekul-molekul yang panjang dan fleksibel, yang akan
menggulung pada keadaan alaminya, namun dapat diregangkan
tanpa mengalami pemutusan.
b. Mengandung beberapa ikatan-silang antar rantai polimer
sehingga satu rantai tidak akan bergeser melewati rantai
lainnya pada saat molekul tersebut ditarik.
c. Ikatan-silang tidak terlalu banyak, karena molekul dengan
ikatan-silang yang terlalu banyak akan menjadi terlalu kaku
untuk dapat diregangkan.
d. Gaya tarik menarik antar rantai polimer satu dengan lainnya
harus relatif kecil, sehingga polimer dapat menggulung kembali
setelah gaya regangan dihilangkan.
Contoh elastomer adalah karet alam dan karet sintetik stiren
butadiene rubber (SBR), dan karet silikon. Pada karet silikon,
rantai karbon utama digantikan dengan rantai silikon dan oksigen
yang tersusun secara bergantian. Elastomer ini juga merupakan
polimer berikatan silang yang stabil, bahkan sampai suhu yang lebih
tinggi dari elastomer berbasis atom karbon.
2. Plastik
Konsumsi plastik dunia telah menembus angka miliaran ton per
tahun. Ada dua jenis plastik, yaitu termoplas dan termoset. Polimer
termoplas akan melunak saat dipanaskan dan mengeras saat
didinginkan, karenanya dapat dilelehkan dan dibentuk. Pada
pabrikasinya, material termoplas dapat mengandung material filler,
berupa serat atau serbuk, yang memberikan peningkatan sifat-
sifat fisik atau mekanik tertentu (kekuatan, kekakuan, warna, dan
lain-lain).
Beberapa contoh polimer termoplas adalah:
a. Poliolefin: Polietilen (LDPE dan HDPE), Polipropilena.
b. Stiren: Polistiren (PS), Akrilonitril- Butadiena-
37
Stiren (ABS), Stiren Akrilonitril (SAN).
c. Vinilik: Poli (vinil klorida) (PVC).
d. Akrilik: Poli (metil metakrilat) (PMMA).
e. Polimer Flouro: Politetrafloroetilen (FTFE/Teflón).
f. Poliamida: Poliamida.
g. Poliester: Polikarbonat.
h. Polimer yang mengandung belerang(S): Polisulfon.
Perkakas termoplas seringkali kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini merupakan ilustrasi beberapa contoh
perangkat berbahan termoplas, yaitu :
38
beragam aplikasi karena, berdasarkan strukturnya, dapat
diproduksi dalam banyak ragam bentuk. Aplikasi dari polietilen
antara lain sebagai kantong plastik, kontainer, tekstil, insulasi
listrik, dan lain-lain.
3. Serat
Serat merepresentasikan aplikasi penting dari material
polimer, seperti halnya kategori plastik dan elastomer. Serat
alami sepeti katun, wol, dan sutera telah digunakan oleh manusia
selama berabad-abad. Pada tahun 1885, sutera sintetik mulai
dipatenkan dan diperkenalkan pada industri serat modern. Serat
sutera berasal dari ulat sutera yang memproduksi serat sutera,
seperti yang terlihat pada gambar 20.
39
plastik yang juga dapat digunakan sebagai serat, salah satunya
adalah Nylon (Poliamida).
Nylon (panggilan dagang dari poliamida) dikembangkan pada
tahun 1930-an dan digunakan sebagai bahan parasut selama Perang
Dunia II. Serat sintetik ini, dikenal karena kekuatannya, elastisitas
dan ketahanannya, memiliki aplikasi komersial sebagai pakaian dan
karpet. Nilon memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki material lain,
yaitu elastisitas. Nilon sangat elastik, meskipun demikian, apabila
batas keelastikannya telah dilewati, material ini tidak akan kembali
ke bentuk awal. Seperti kebanyakan serat sintetik, nilon memiliki
ketahanan listrik yang besar, inilah yang menyebabkan aplikasinya
pada bahan pakaian dan karpet.
40
Tabel 7. Polimer dan ranah aplikasinya
Nama Polimer Aplikasi
Polietilen (PE) Kantong plastik, wadah film
Low Density Polyethylen(LDPE)
Polietilen (PE) Insulasi listrik, botol, mainan
High Density Polyethylen(HDPE)
Polipropilen (PP) beragam Mirip dengan LDPE, karpet plastik,
tingkatan stationary
Poli(vinil klorida) (PVC) pipa
Poly(viniliden klorida) Penutup jok, film
(Saran A)
Polystiren (PS) Mainan, cabinet, kemasan
41
2. Bidang otomotif
Contoh kendaraan hampir setengah bagian penyusunnya adalah polimer
sintetis. Plastik yang digunakan pada kendaraan terlihat baik bahkan tidak
tampak seperti plastik. Bagian kendaraan yang berasal dari jenis polimer
misalnya, ban, stir motor, pembersih kaca mobil, karet di jendela mobil.
Gambar berikut adalah gambar bumper dari polimer jenis polipropilena (PP)
dan gambar kipas radiator dari polimer ABS (Akrilonitril butadiena stiren)
(a) (b)
Gambar 22. (a) Bumper mobil dari bahan PP, (b) Kipas radiator dari bahan ABS
42
itu benar-benar terurai. Saat terurai pun partikel-partikel plastik akan
mencemari tanah dan air tanah. Kantong plastik juga penyebab banjir,
karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul.
Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim. Sejak mulai dari
proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Selama kegiatan produksi plastik sangat tidak
menghemat energi. membutuhkan bahan baku minyak bumi yang cukup
banyak dan pohon setiap tahunnya.
2. Dampak terhadap kegiatan manusia
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang
berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna,
plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat
berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit
kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu
depresi.
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap
barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa paralon, plastik laminating,
gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-
alat militer hingga pestisida.
Industri makanan dan minuman banyak menggunakan plastik sebagai
tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan
botol bayi. Plastik tersebut umumnya menggunakan bahan polikarbonat yang
mengandung bisphenol-A. Pemanasan atau goresan pada plastik polikarbonat
akan melepaskan bisphenol A, yang efeknya dalam dosis rendah merugikan
pertumbuhan otak pada janin, obesitas, pubertas dini, kanker dan kerusakan
genital. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang
mengandung bisphenol-A. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-
plastik yang aman untuk kita pakai, sehingga dapat meminimalkan resiko yang
ditimbulkan oleh plastik.
Alasan mengapa plastik jenis ini banyak digunakan, karena ringan,
tidak mudah pecah, dan murah. Bahaya lain penggunaan bahan polimer untuk
kemasan makanan adalah gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam
makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik)
43
LATIHAN 3
Kerjakan latihan berikut ini secara mandiri di buku latihanmu
untuk menguji sejauh mana pemahamanmu terkait materi yang telah
dipelajari!
1) Sebutkan contoh polimer yang tergolong plastik! Apa aplikasinya
dalam kehidupan?
2) Sebutkan contoh polimer yang tergolong elastomer! Apa
aplikasinya dalam kehidupan?
3) Sebutkan contoh polimer yang tergolong serat! Apa aplikasinya
dalam kehidupan?
4) Tuliskan keuntungan menggunakan polimer sintetis dari
pada bahan tradisional, pada penggunaan benda cetakan,
botol, jendela,cat, kain dan serat.
5) Tuliskan dampak negatif polimer terhadap lingkungan dan
kesehatan
44
Petunjuk Jawaban Latihan 3
45
KEGIATAN CEP
46
ALAT DAN BAHAN :
1. Baskom ukuran sedang 2 buah.
2. 1 set penggorengan.
3. Blender 1 unit.
4. Ikan patin berat bersih 800 gr buang duri dan kulit yang
menempel, lumuri dengan jeruk nipis atau lemon diamkan 15
menit kemudian cuci bersih.
5. 7 sdm tepung roti/bisa pakai tepung panir.
6. 3 butir telur.
7. Tepung maizena, tepung terigu masing-masing 3 sdm.
8. 35 gr keju parut.
9. 2 buah wortel serut.
10. 2 sdm minyak goreng.
11. 5 siung bawang putih, 8 siung bawang merah, pala (seperlunya), 1
sdm garam, gula 1 sdm, merica halus secukupnya, kaldu bubuk
secukupnya.
12. Bumbu : bawang merah, bawang putih, pala, gula, kaldu bubuk,
merica bubuk.
13. Putih telur/ telur utuh.
14. Tepung terigu dan panir (sebagai pelapis).
15. Minyak goreng untuk menggoreng.
LANGKAH KERJA :
1. Semua bahan dasar diaduk merata, kalau bisa dihaluskan dengan
blender.
47
2. Kukus semua bahan sampai matang, setelah itu potong sesuai
keinginan.
48
fakta kimia
Bahaya Styrofoam sebagai kemasaan makanan bagi
kesehatan
Penggunaan styrofoam (polystyrene) sebagai kemasan makanan
makin menjamur. Alasannya, kemasan ini praktis, nyaman, ringan,
ekonomis, makanan tetap segar dan utuh. Tahukan kamu di balik kemasan
yang terlihat bersih itu ada bahaya besar yang mengancam.
Styrofoam merupakan bahan insulasi yang bisa menahan suhu, sehingga
benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas
atau bahan lain. Styrofom bersifat dapat menahan suhu itulah,
disalahgunakan manfaatnya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.
49
urine maupun kotoran, sehingga terjadi penumpukan bahan-bahan kimia
di dalam tubuh.
Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam
tubuh dapat memicu munculnya kanker. Oleh sebab itu, hidangan panas
yang akan disajikan ke dalam kotak styrofoam sebaiknya didinginkan
terlebih dahulu dan diberi alas daun.
Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan ke dalam
styrofoam, semakin cepat terjadi perpindahan monomer stirena ke
dalam makanan. Apalagi ke dalam makanan berwujud cair seperti bakso,
mi ayam, sup, sayuran berkuah, dan sebagainya.
Selain itu, apabila makanan berlemak disimpan dalam styrofom maka
bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan mudah berpindah ke
makanan. Perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak dalam
suatu makanan atau minuman makin tinggi. Begitu juga, makanan yang
mengandung alkohol atau asam (seperti lemon tea) juga dapat
mempercepat laju perpindahan monomer stirena ke makanan. Makanan
yang mengandung vitamin A tinggi sebaiknya juga tidak dipanaskan di
dalam wadah styrofoam, pemanasan akan memecahkan vitamin A menjadi
toluena (pelarut stirena).
Styrofoam merupakan polimer termoplastik dari nama dagang dari
polistrirena yang terbuat dari reaksi polimerisasi adisi antar monomer-
monomer stirena.Stirena merupakan suatu senyawa organik yang
mempunyai rumus kimia C8H8 yang berwujud cair, tidak berwarna, dan
mirip seperti minyak. Monomer- monomer stirena bergabung menjadi
polistirena melalui reaksi polimerisasi adisi. Adapun persamaan reaksinya
sebagai berikut:
50
TUGAS
Setelah Kamu membaca dan mencermati fakta diatas,
a. Coba identifikasi monomer styrofoam dan tuliskan produk polimernya
klasifikasi berikut.
Jenis klasifikasi berdasarkan
Nama Asal Monomer Ketahanan panas
Gambar Produk
Polimer penyusun
51
Rangkuman
1. Bentuk polimer yang banyak digunakan adalah plastik, serat, dan
elastomer.
2. Polimer banyak dimanfaatkan, di bidang kedokteran, otomotif,
pertanian, teknik.
52
Evaluasi 3
1) Pernyataan berikut yang bukan merupakan penyebab meluasnya
aplikasi polimer sintetik, adalah ....
a. Kemudahan untuk dibentuk dan diwarnai
b. Dimensinya yang relatif ringan
c. Variasi sifat fisik dan mekaniknya
d. Bahan baku dari sumber yang dapat diperbaharui
53
Kunci Jawaban 3
1) D
2) D
3) C
4) C
54
TES SUMATIF
1. Manakah di antara senyawa berikut yang tergolong sebagai
polimer ....
a. b.
c. d.
55
5. Berikut ini adalah polimer yang bersifat dapat dilelehkan,
dibentuk dan diwarnai, kecuali ....
a. Epoksi c. Polipropilen
b. Polietilen d. Polistiren
56
Kunci tes sumatif
1) C
2) B
3) B
4) C
5) A
6) C
7) A
8) D
9) A
10) A
57
Glosarium
Alanin : Asam amino alifatik dengan rumus struktur CH3CH
(NH2) COOH.
Aldehid : Senyawa karbon dengan satu alkil terikat pada gugus
–CHO.
Alifatik : Senyawa organik yang tidak memiliki struktur cincin.
Amilum : Polimer alami dari monomer glukosa.
Asam amino : Monomer pembangun polinukleotida.
Fenol : Senyawa turunan benzena dengan rumus C6H5OH.
Formaldehid : Senyawa karbonil yang mengandung dua atom H.
Homopolimer : Suatu polimer yang dibentuk dari satu spesi monomer
Karet : Beberapa polimer sintetis yang meniru sifat-sifat
Sintetis karet alam. Salah satu karet sintetis awal adalah
karet ABS (Akrilonitril Butadiena Stirena), suatu
kopolimer yang mengandung bagian panjang dari ketiga
monomer tersebut
Nilon : Suatu golongan polimer yang banyak digunakan pada
industri tekstil. Ciri umum nylon adalah adanya
ikatan -satuan
monomernya, yang disebut ikatan amida
Nilon 6 : Bentuk lain dari nilon yang menggunakan hanya satu
unit monomer (tidak dua). Monomernya merupakan
suatu senyawa laktam, yaitu kaprolaktam suatu
senyawa siklik dengan enam atom karbon dan satu
atom nitrogen. Polimerisasi nylon 6 melalui
polimerisasi pembukaan cincin laktam
Peptida : Polimer pendek gabungan asam asam amino
Polimer : Suatu molekul besar (massa molekul sekitar 10.000
atau lebih) terdiri dari dari banyak molekul kecil
(monomer) yang saling terikat
Polimer : Suatu polimer yang sangat bercabang yang tiap unit
Jaringan rantai polimer saling terhubung/terikat silang
Polimer : Suatu polimer dengan struktur yang terdiri dari
Linear rangkaian monomer yang lurus linear tanpa ada
percabangan
Polimerisasi : Disebut pula poliadisi, suatu reaksi polimerisasi yang
Adisi mana pertumbuhan rantai polimer berlangsung melalui
58
reaksi adisi antara molekul-molekul monomer
Polimerisasi : Dikenal juga sebagai polimerisasi pertumbuhan
Kondensasi bertahap (Step-Growth Polymerisation). Suatu cara
untuk membuat polimer yang mana setiap rantai
polimer tumbuh secara kontinu melalui rangkaian
suatu reaksi dari monomer-monomer secara bertahap
Poliolefin : Suatu polimer dari olefin, yaitu molekul-molekul yang
mempunyai gugus fungsi alkena (ikatan rangkap dua).
Pada umumnya terbentuk melalui reaksi
polimerisasi radikal bebas (salah satu bentuk dari
polimerisasi adisi)
Polimerisasi : Reaksi pembentukan polimer, proses penggabungan
monomer monomer hingga membentuk polimer
Polisakarida : Karbohidrat yang banyak mengandung monosakarida,
misalnya selullosa dan pati
Protein : Polimer kompleks yang terbuat dari gabungan asam
asam amino
PET : Singkatan dari poli(etilen tereftalat), sautu polimer
kondensasi yang banyak digunakan sebagai botol
minuman ringan. Polimer ini dapat dibuat melalui reaksi
antara etilen glikol dan asam tereftalat untuk
menghasilkan polimer dan air
Plastik : Plastik adalah suatu material polimer yang dapat
dicetak menjadi berbagai bentuk ketika dipanaskan
(suatu termoplas). Sifat plastik diantara sifat serat
dan sifat elastomer
Poliester : Poliester adalah golongan polimer yang menggunakan
-
satuan monomernya
Termoplas : Suatu polimer yang bila dipanaskan (termo) akan
menjadi lunak dan dapat dibentuk (plastis). Sebagai
contoh adalah polistirena, polietilena, dll
Termoset : Suatu polimer yang apabila dipanaskan (termo) tidak
menjadi lunak dan tidak bisa dibentuk. Hal ini biasanya
dikarenakan terjadinya ikatan silang, dan karenanya
molekul menjadi tidak dapat untuk bergerak satu
dengan yang lain, kecuali ikatan kimia harus
dipecahkan – yang pada gilirannya akan mengakibatkan
dekomposisi polimer.
59
Referensi
A Haris Watoni, Dini Kurniati, dan Meta Juniastri. 2016. Kimia untuk
Siswa SMA / MA Kelas XII. Yrama Widya. Bandung.
60