Etika Profesi Auntansi (Miftah Kurnia Febriati) PDF
Etika Profesi Auntansi (Miftah Kurnia Febriati) PDF
Nim : 5552170040
Kelas : 5A
Mata Kulaih : Etika Profesi
Tata kelola perusahaan erat kaitannya dengan bisnis beretika yang baik dengan prinsip
Good Corporate Governance (GCG). Dan dalam kasus Jiswaraya ini diketahui bahwa ada
praktik moral hazard yang bertolak belakangan dengan eetika bisnis
Dalam POJK Nomor 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi
Perusahaan Perasuransian disebutkan bahwa tata kelola perusahaan yang baik merupakan
salah satu pilar dalam membangun kondisi perekonomian yang sehat. Penerapan tata kelola
perusahaan yang baik oleh industri Perasuransian tersebut menjadi salah satu bagian penting
dalam menangani resiko. Apabila penerapapan tata kelola Perusahaan Perasuransian dapat
berjalan dengan baik, maka manajemen risiko juga akan berjalan dengan efektif.
Pelaksanaan Good Corporate Governance perusahaan paling tidak harus memperhatikan
beberapa hal, antara lain :
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, Dewan Komisaris
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Audit;
Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan eksternal;
Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal;
Rencana strategis Perseroan;
Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan.
Apabila Asuransi Jiwasraya sebelumnya sudah konsisten mejalalankan tata kelola
perusahaan yang baik sesuai dengan peraturan yang sudah ada maka kecil kemungkinan
terjadi kasus gagal bayar yang nilainya sangat besar ini. Dampak gagal bayar Jiwasraya
disinyalir berdampak massive dan sistemik. Kasus ini dinilai ada Tata Kelola yang buruk PTJ
iwasraya penilaian dilihat mulai dari struktur organisasi perusahaan. Ada rangkap jabatan
posisi di Direktur Keuangan dan Direktur investasi. Selain itu juga ada jabatan yang kosong
di Direktur kepatuhan diperseroan. Padahal kewajiban tersebut yang termaksud dalam
peraturan otoritas jasa keuangan.
Dari sisi penempatan investasi juga Jiwasraya banyak bermain instrumen beresiko tinggi.
Seharus nya perusahaan asuransi lebih konservatif dan menempatan investasinya. Jiwasraya
diperkirakan menanggung kerugian 10 trilliun berinvestasi pada saham dan reksa dana
berkualitas rendah. Pada akhirnya mengalami penurunan nilai dan tidak liquid.
Filsafat Etika
Dari kasus ini PT Jiwasraya ini dapat dinilai buruk karena banyak pelanggaran yang
dilakukannya kesalahan pelaporan keuangan tahun 2017 dan penggelontoran sponsor
terhadap klub sepakbola asal Inggris, Manchester City ditengah krisis keuangan yang
sedang dihadapi.