Anda di halaman 1dari 5

Nama : Miftah Kurnia Febriati

NIM : 5552170040
Mata Kuliah : Audit Sektor Publik

PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN


TEORI PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN

Pengertian Temuan
Temuan (finding) dalam Laporan Audit
Bentuk temuan merupakan kertas kerja auditor yang paling kritis. Bentuk temuan
mengkonsolidasikan semua informasi penting yang berkaitan dengan suatu masalah tertentu
misalnya pengendalian yang tidak berfungsi, salah saji potensial dalam laporan keuangan atau
adanya ketidakefisienan yang menonjol. Temuan juga diperlukan untuk mendukung atau
mencegah salah pengertian kesimpulan yang diambil dan rekomendasi dari auditor internal.
Review Daftar Temuan
Daftar temuan audit kemudian diproses melalui pengembangan kertas kerja dan
penyajian laporan. Baik pengembangan kertas kerja maupun penyajian laporan mempunyai
elemen-elemennya yang hendak dijelaskan di bawah ini. Berikut ini adalah gambar dari
sistematika temuan audit:

Temuan Audit

Pengembangan Kertas Kerja Penyajian (Laporan)

Kondisi Judul yang bermakna

Kriteria Pernyataan Pembuka (Kondisi,


Akibat)

Akibat
Bagian Pengembangan
(Kriteria, Sebab)
Sebab

Pernyataan Penutup
Rekomendasi (Rekomendasi)
Elemen-elemen temuan
Bentuk temuan paling efektif terdiri dari lima elemen yang umum:
1) Kondisi
Menunjukkan suatu kesimpulan, masalah atau kesempatan yang dicatat selama review
audit.
2) Kriteria
Elemen ini menguraikan standar yang digunakan sebagai pedoman untuk evaluasi
(menggambarkan kondisi yang ideal mengenai suatu kebijakan, prosedur atau peraturan
pemerintah yang spesifik).
Jenis-jenis kriteria antara lain:
❖ Persyaratan tertulis seperti hokum, peraturan, instruksi, prosedur, pedoman,
pengarahan dan sebagainya.
❖ Logika umum
❖ Pengalaman auditor
❖ Pendapat ahli yang independen
❖ Praktik usaha yang baik
❖ Instruksi tidak tertulis
❖ Tujuan keseluruhan dari departemen atau organisasi
❖ Standard dan prinsip-prinsip yang berterima umum
3) Sebab
Pernyataan sebab menerangkan mengapa masalah-masalah yang diidentifikasikan terjadi
& auditor harus mengidentifikasikan alas an-alasan yang mendasar yang ada dalam
masalah tersebut.
4) Akibat
Pernyataan akibat menggambarkan resiko-resiko tertentu yang muncul sebagai hasil dari
kondisi atau masalah. Pernyataan akibat sering memperbinangkan potensi kerugian,
ketidaktaatan, atau ketidakpuasana pelanggan yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
Jenis-jenis akibat:
❖ Kekurangan pelatihan
❖ Kekurangan komunikasi
❖ Ketidakjujuran
❖ Kecerobohan atau kekurangperhatian
❖ Keputusan, prosedur, aturan atau standar yang tidak berjalan atau using.
❖ Ketidakpahaman atas peraturan-peraturan.
❖ Keputusan atau instruksi yang hati-hati untuk menyimpang dari instruksi/
❖ Kekurangan sumber-sumber.
❖ Kegagalan untuk menggunakan pertimbangan atas logika yang terjadi
❖ Ketidakhati-hatian bahwa suatu masalah terjadi
❖ Perhatian atau usaha yang tidaka cukup
❖ Kekurangan pengawasan yang efektif atau kekurangan review pengawasan.
❖ Ketidakmauan untuk berubah
❖ Kekurangan perencanaan
❖ Penyusunan organisasi atau pendelegasian wewenang yang tidak efektif.
5) Rekomendasi
Aspek temuan ini menyarankan bagaiman memperbaiki kondisi. Rekomendasi yang
efektif berkaitan secara langsung dan menghilangkan sebab. Dan suatu rekomendasi yang
baik biasanya selalu menjaga keseimbangan yang layak antara resiko yang disajikan dan
biaya yang mengendalikannya.
SISTEM PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN

Sebelum membahas sistem pembuatan daftar temuan, perlu diketahui berbagai jenis-jenis
temuan audit. Berikut adalah jenis-jenis temuan audit:
a. Temuan menguntungkan atau temuan positif
b. Temuan yang bersifat kekurangan atau temuan negatif
• Salah saji
• Prosedur atau system akuntansi yang buruk
• Aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai

Berdasarkan Prioritas Permasalahan (Urgensi)


Dibedakan menjadi dua yaitu temuan yang disebabkan factor internal dan daftar temuan
yang disebabkan faktor eksternal. Dengan penyusunan daftar temuan berdasarkan prioritas
permasalahan fokus audit akan lebih jelas yaitu ada permasalahan yang memiliki tingkat
prioritas yang tinggi sedangkan untuk isu-isu yang tingkat prioritas rendah tidak perlu
dilakukan secara mendalam. Dengan adanya prioritas maka auditor dapat dengan mudah
menentukan kebutuhan informasi berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan.

Berdasarkan Unit Organisasi


Penyusunan daftar temuan audit berdasarkan unit organisasi mempermudah auditor dan
tim audit dalam mengidentifikasi unit organisasi yang membutuhkan pemeriksaan lebih
mendalam terkait temuan.

SIKLUS PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN

Menurut Tugiman (1997) temuan pemeriksaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan
pernyataan tentang fakta. Temuan pemeriksaan yang dihasilkan dari proses perbandingan
antara “apa yang seharusnya” dan “apa yang ternyata terdapat”.
Daftar temuan merupakan bagian dari kertas kerja audit. Pembuatan daftar temuan
memiliki arti penting dalam proses audit. Pemeriksaan yang dilakukan auditor akan
menghasilkan sejumlah temuan-temuan. Temuan dibedakan menjadi temuan positif atau
temuan negatif. Untuk temuan positif biasanya tidak memerlukan pengembangan lebih lanjut.
Auditor memiliki dapat memasukkan atau tidak memasukkan temuan positif ke dalam laporan
hasil audit.

Temuan Keuangan
Temuan keuangan biasanya didapatkan dari salah saji, system akuntansi yang buruk &
aktivitas yang tidak sesuai. Audit keuangan yang dilakukan meliputi audit atas laporan
keuangan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah laporan keuangan dari
organisasi sector public telah disajikan secara wajar tebtang posisi keuangan, hasil operasi dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Temuan Kinerja
Audit kinerja adalah audit terhadap aspek ekonomi, efisien dan efektiitas operasi
organisasi sector public. Hasil temuan tersebut dimuat dalam laporan hasil audit dan dapat
digunakan sebagai dasar dalam memberikan opini atas kinerja organisasi sector public dan
rekomendasi perbaikan kinerja organisasi. Sistem atau program manajamen kinerja adalah
proses yang dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran dan diakhiri dengan evaluasi.
Proses manajemen kinerja antara lain:
• Merencanakan manajemen kinerja
• Mengelola kinerja
• Meninjau kinerja
• Memberi imbalan untuk kinerja
Simanjuntak (2005) mendefinisikan evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses
penilaian pelaksanaan tugas seseorang atau kelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu
organisasi sesuai dengan standar atau tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Maksud evaluasi kinerja (Simanjuntak 2005) adalah untuk mengetahui:
• Pencapaian sasaran organisasi
• Pencapaian sasaran unit kerja
• Pencapaian sasaran kelompok
• Pencapaian sasaran individu

TEKNIK PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN

Pembuatan Daftar Inventarisasi Masalah


a. Penyusunan daftar
Temuan tidak serta merta disusun dalam daftar temuan, melainkan dalam
penyusunan daftar temuan ada prosedur yang harus dilakukan saat menyusun daftar
temuan. Berdasarkan kertas kerja audit, tim audit atau auditor membuat Daftar Temuan
Sementara. Disebut Daftar Temuan Sementara karena daftar tersebut berisi temuan audit
dan masih membutuhkan tanggapan dari manajemen atau klien sebelum disusun menjadi
laporan hasil audit. Daftar temuan sementara dibuat oleh tim audit atau auditor setelah
pembuatan kertas kerja audit. Kepala Sub Direktorat Audit atau Kepala Bidang Audit
mengirimkan Daftar Temuan Sementara dengan disertai surat pengantar dan Lembar
Pernyataan Persetujuan Daftar Temuan Sementara kepada klien atau organisasi sektor
publik yang diaudit.
b. Berdasarkan Presentasi matriks
Daftar temuan dapat disajikan dalam bentuk presentasi matriks daftar temuan.
Presentasi merupakan penyampaian pesan berupa ide atau gagasan kepada khalayak
atau sekelompok orang secara langsung (tatap muka). Terdapat beberapa keuntungan
penyajian daftar temuan kepada pihak lain dengan teknik presentasi matriks, yaitu:
1. Efisien, teknik presentasi dapat menghemat waktu dibandingkan bila pesan
disampaikan dalam bentuk proposal tertulis.
2. Efektif, teknik presentasi memungkinkan umpan balik dengan segera baik secara
verbal maupun nonverbal.
3. Memiliki pengaruh besar. Melalui komunikasi lisan, presenter mempunyai
peluang besar untuk mempengaruhi audience.
Mengingat banyaknya keuntungan penyajian daftar melalui teknik presentasi matriks,
maka presentasi matriks perlu dipersiapkan dengan matang. Beberapa hal yang harus
dipersiapkan dalam presentasi matrik, yaitu:
❖ Pengkalian tujuan presentasi
❖ Menganalisis audiens
❖ Pengembangan gagasan utama
❖ Mengembangkan pokok-pokok utama
❖ Mengkonsultasikan sumber-sumber informasi untuk menambah pengetahuan wawasan
penyaji.
❖ Pencatatan data secara akurat dan sistematis.
❖ Membuat sketsa presentasi

Teknik Penemuan Akar Masalah


Salah satu teknik penemuan akar masalah yang dikemukakan disini adalah dengan
menggunakan diagram Ishikawa. Konsep ini memberikan acuan penyebab utama yang
bersumber dari 4 M yaitu: “material, machines, manpower dan methods”. Diagram Ishikawa
sangat bermanfaat bagi organisasi yang telah menerapkan knowledge manajemen.
Berikut langkah-langkah penerapan diagram ishikawa.
1. Tuliskan masalah utama
2. Mengajak seluruh anggota tim untuk menemukan sumber masalah yang nyata atau
berpotensi muncul
3. Temukan penyebab utama
4. Bentuk beberapa kelompok diskusi
5. Setiap kelompok mulai mencari factor-faktor penyebab dari masalah
6. Variabel yang ditemukan harus spesifik, terukur dan dapat dikendalikan.
7. Setiap kelompok mempresentasikan kepada seluruh tim hal yang didapt pada saat diskusi
dan setiap temuan dimasukkan dalam gambar besar dari semua kelompok sehingga
tercipta diagram Ishikawa.

Anda mungkin juga menyukai