BAB 10 PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN (Miftah Kurnia Febriati) PDF
BAB 10 PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN (Miftah Kurnia Febriati) PDF
NIM : 5552170040
Mata Kuliah : Audit Sektor Publik
Pengertian Temuan
Temuan (finding) dalam Laporan Audit
Bentuk temuan merupakan kertas kerja auditor yang paling kritis. Bentuk temuan
mengkonsolidasikan semua informasi penting yang berkaitan dengan suatu masalah tertentu
misalnya pengendalian yang tidak berfungsi, salah saji potensial dalam laporan keuangan atau
adanya ketidakefisienan yang menonjol. Temuan juga diperlukan untuk mendukung atau
mencegah salah pengertian kesimpulan yang diambil dan rekomendasi dari auditor internal.
Review Daftar Temuan
Daftar temuan audit kemudian diproses melalui pengembangan kertas kerja dan
penyajian laporan. Baik pengembangan kertas kerja maupun penyajian laporan mempunyai
elemen-elemennya yang hendak dijelaskan di bawah ini. Berikut ini adalah gambar dari
sistematika temuan audit:
Temuan Audit
Akibat
Bagian Pengembangan
(Kriteria, Sebab)
Sebab
Pernyataan Penutup
Rekomendasi (Rekomendasi)
Elemen-elemen temuan
Bentuk temuan paling efektif terdiri dari lima elemen yang umum:
1) Kondisi
Menunjukkan suatu kesimpulan, masalah atau kesempatan yang dicatat selama review
audit.
2) Kriteria
Elemen ini menguraikan standar yang digunakan sebagai pedoman untuk evaluasi
(menggambarkan kondisi yang ideal mengenai suatu kebijakan, prosedur atau peraturan
pemerintah yang spesifik).
Jenis-jenis kriteria antara lain:
❖ Persyaratan tertulis seperti hokum, peraturan, instruksi, prosedur, pedoman,
pengarahan dan sebagainya.
❖ Logika umum
❖ Pengalaman auditor
❖ Pendapat ahli yang independen
❖ Praktik usaha yang baik
❖ Instruksi tidak tertulis
❖ Tujuan keseluruhan dari departemen atau organisasi
❖ Standard dan prinsip-prinsip yang berterima umum
3) Sebab
Pernyataan sebab menerangkan mengapa masalah-masalah yang diidentifikasikan terjadi
& auditor harus mengidentifikasikan alas an-alasan yang mendasar yang ada dalam
masalah tersebut.
4) Akibat
Pernyataan akibat menggambarkan resiko-resiko tertentu yang muncul sebagai hasil dari
kondisi atau masalah. Pernyataan akibat sering memperbinangkan potensi kerugian,
ketidaktaatan, atau ketidakpuasana pelanggan yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
Jenis-jenis akibat:
❖ Kekurangan pelatihan
❖ Kekurangan komunikasi
❖ Ketidakjujuran
❖ Kecerobohan atau kekurangperhatian
❖ Keputusan, prosedur, aturan atau standar yang tidak berjalan atau using.
❖ Ketidakpahaman atas peraturan-peraturan.
❖ Keputusan atau instruksi yang hati-hati untuk menyimpang dari instruksi/
❖ Kekurangan sumber-sumber.
❖ Kegagalan untuk menggunakan pertimbangan atas logika yang terjadi
❖ Ketidakhati-hatian bahwa suatu masalah terjadi
❖ Perhatian atau usaha yang tidaka cukup
❖ Kekurangan pengawasan yang efektif atau kekurangan review pengawasan.
❖ Ketidakmauan untuk berubah
❖ Kekurangan perencanaan
❖ Penyusunan organisasi atau pendelegasian wewenang yang tidak efektif.
5) Rekomendasi
Aspek temuan ini menyarankan bagaiman memperbaiki kondisi. Rekomendasi yang
efektif berkaitan secara langsung dan menghilangkan sebab. Dan suatu rekomendasi yang
baik biasanya selalu menjaga keseimbangan yang layak antara resiko yang disajikan dan
biaya yang mengendalikannya.
SISTEM PEMBUATAN DAFTAR TEMUAN
Sebelum membahas sistem pembuatan daftar temuan, perlu diketahui berbagai jenis-jenis
temuan audit. Berikut adalah jenis-jenis temuan audit:
a. Temuan menguntungkan atau temuan positif
b. Temuan yang bersifat kekurangan atau temuan negatif
• Salah saji
• Prosedur atau system akuntansi yang buruk
• Aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai
Menurut Tugiman (1997) temuan pemeriksaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan
pernyataan tentang fakta. Temuan pemeriksaan yang dihasilkan dari proses perbandingan
antara “apa yang seharusnya” dan “apa yang ternyata terdapat”.
Daftar temuan merupakan bagian dari kertas kerja audit. Pembuatan daftar temuan
memiliki arti penting dalam proses audit. Pemeriksaan yang dilakukan auditor akan
menghasilkan sejumlah temuan-temuan. Temuan dibedakan menjadi temuan positif atau
temuan negatif. Untuk temuan positif biasanya tidak memerlukan pengembangan lebih lanjut.
Auditor memiliki dapat memasukkan atau tidak memasukkan temuan positif ke dalam laporan
hasil audit.
Temuan Keuangan
Temuan keuangan biasanya didapatkan dari salah saji, system akuntansi yang buruk &
aktivitas yang tidak sesuai. Audit keuangan yang dilakukan meliputi audit atas laporan
keuangan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah laporan keuangan dari
organisasi sector public telah disajikan secara wajar tebtang posisi keuangan, hasil operasi dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Temuan Kinerja
Audit kinerja adalah audit terhadap aspek ekonomi, efisien dan efektiitas operasi
organisasi sector public. Hasil temuan tersebut dimuat dalam laporan hasil audit dan dapat
digunakan sebagai dasar dalam memberikan opini atas kinerja organisasi sector public dan
rekomendasi perbaikan kinerja organisasi. Sistem atau program manajamen kinerja adalah
proses yang dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran dan diakhiri dengan evaluasi.
Proses manajemen kinerja antara lain:
• Merencanakan manajemen kinerja
• Mengelola kinerja
• Meninjau kinerja
• Memberi imbalan untuk kinerja
Simanjuntak (2005) mendefinisikan evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses
penilaian pelaksanaan tugas seseorang atau kelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu
organisasi sesuai dengan standar atau tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Maksud evaluasi kinerja (Simanjuntak 2005) adalah untuk mengetahui:
• Pencapaian sasaran organisasi
• Pencapaian sasaran unit kerja
• Pencapaian sasaran kelompok
• Pencapaian sasaran individu