Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN KONFLIK

Dosen Pengampu : Dr. Laurens P. Sayrani, M.PA

OLEH

Luis Richardo Wada 1911020011

PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
Konflik dapat dilatarbelakangi oleh banyak hal. Konflik internal suatu negara bisa
disebabkan oleh banyak hal, baik konflik politik, ekonomi, perda-gangan, etnis, perbatasan dan
sebagainya.Tentulah kedua belah pihak maupun pihak luar yang menyaksikan menginginkan
konflik dapat diakhiri.Konflik dalam kehidupan manusia merupakan hal yang manusiawi, alami
dan berpotensi terjadi setiap kali. Konflik terjadi bila ada ketidaksepahaman atau pertentangan
atas suatu obyek yang sama, ataupun memiliki sasaran-sasaran yang berbeda atas suatu obyek
yang sama. Yang terpenting dari suatu konflik adalah ditemukannya keluaran atau solusi atas
konflik tersebut.

Dalam setiap konflik selalu dicari jalan penyelesaian.Konflik terkadang dapat saja
diselesaikan oleh kedua belah pihak yang bertikai secara langsung. Namun tak jarang pula harus
melibatkan pihak ketiga untuk menengahi dan mencari jalan keluar baik oleh negara atau sebagai
Organisasi Regional bahkan Organisasi Internasional. Konflik terjadi ketika dua atau lebih pihak
menganggap bahwa kepentingan mereka tidak sesuai dengan kepentingan satu sama lain;
mengungkapkan sikap bermusuhan atau mengejar kepentingan-kepentingan mereka dengan
mengambil tindakan yang menyakiti pihak lain. Pihak- pihak ini dapat berupa individu,
kelompok kecil atau besar dan negara. Konflik bisa mempunyai berbagai macam sebab, seperti
atas sumber daya, misalnya tanah, uang, energi, makanan dan distribusi sumber-sumber tersebut;
atas kekuasaan, misalnya kontrol dan partisipasi dalam kehidupan politik.Hal ini sering terjadi
antar partai-partai politik atau elit-elit politik; atas identitas, misalnya budaya, identitas sosial
(perbedaan kelas sosial) atau politik; dan atas nilai-nilai, misalnya ideologi. Konflik sangat
susah untuk dipisahkan dari kehidupan masyarakat, perselisihan yang seringkali terjadi adalah
terdapatnya perbedaan kepentingan yang saling berlawanan. Konflik dapat dilihat dalam dua
dimensi, yaitu:

 Suatu perspektif atau sudut pandang dimana konflik dianggap selalu ada dan
mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosial.
 Pertikaian terbuka, baik itu yang berbentuk peperangan, revolusi, pemogokan,
pergerakan, dan perlawanan.

Masalah konflik juga menjadi fenomena yang seakan menjadi biasa dalam masyarakat
Indonesia. Berkaitan dengan kondisi Negara Indonesia yang serba multi dengan segala macam
kemajemukan dan heterogenitas. Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari multi
etnis dan multi budaya, bahkan dewasa ini Indonesia telah menjadi negara yang multi partai
dalam sistem politiknya. Kondisi yang demikian itu tidak dapat menghindarkan masyarakatnya
dari timbulnya berbagai bentuk konflik. Konflik, sengketa, pelanggaran atau pertikaian antara
dua individu atau lebih dewasa ini seakan menjadi fenomena biasa dalam masyarakat. Situasi itu
akan semakin merepotkan dunia hukum dan peradilan apabila semua konflik, sengketa atau
pertikaian itu diproses secara hukum oleh peradilan. Fenomena ini tentunya menjadi tantangan
dari sistem peradilan pidana Indonesia.Seringkali konflik-konflik seperti ini menghindari proses
pengorganisasian masyarakat. Oleh karena itu, mediasi dan cara penyelesaian konflik yang lain
menjadi salah satu alat untuk memfasilitasi proses pengorganisasian. Mediasi adalah salah satu
cara untuk menyelesaikan atau mentransformasikan konflik. Mediasi merupakan proses dimana
pihak ketiga yang netral membantu menyelesaikan konflik antar dua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai