Anda di halaman 1dari 11

MATERI Joon Suwarno E.S.,S.Kep.

TGL : 24 Agustus 2018

1
TRIKS / TIPS MENGERJAKAN SOAL UKOM
1. Baca dengan cepat setiap kata (skimming). Kecepatan membaca ideal untuk ujian nasional
adalah 300 kata per menit. Lebih cepat lebih baik. Jika dengan skiming belum bisa
dipahami, baca setiap kata penting (scanning) dan buatlah analisa dan keputusan hanya
berdasarkan data dan pertanyaan yang tertulis saja. Hindari bercampurnya data dan asumsi
dalam menjawab soal
2. Pahami struktur soal. Struktur soal terdiri atas: vignette atau kasus dilanjutkan dengan
pertanyaan dan diakhiri dengan 5 pilihan jawaban (a, b, c, d, e). Dalam soal uji kompetensi
nasional, hanya disediakan hanya 1 PILIHAN jawaban benar. Berbeda dengan soal pada
umumnya, dalam pilihan jawaban TIDAK ADA semua jawaban benar atau bukan salah
satu jawaban diatas.
3. Vignette biasanya berisi kasus klinis. Perhatikan tiga hal penting: KELUHAN UTAMA
yang ditampilkan, DATA KLINIS yang disajikan dan TEMPAT PELAYANAN yang terjadi
dalam kasus tersebut. Kemampuan menghubungkan 3 hal penting tersebut dapat membantu
mengarahkan untuk mengelimininasi empat pengecoh (distractor) dan mencari satu pilihan
jawaban yang paling tepat.
4. Yang perlu diingat, semua pilihan jawaban adalah homogen, tidak ada yang tampak
mencolok salah atau berbeda. Pilihan hanya dari rentang dari kurang tepat hingga sangat
tepat, atau rentang baik dan sangat baik. Pengecoh dibuat berdasarkan kenyataan lapangan.
Ketepatan pilihan jawaban sangat dipengaruhi oleh pemahaman teori dan kata kunci.
5. Perhatikan kata kunci dalam pertanyaan, seperti diagnosa prioritas atau prioritas diagnosa,
prioritas intervensi , tindakan terpenting atau tindakan prioritas. Bentuk lain bisa berupa
kata-kata seperti tindakan pertama, tindakan awal, tindakan segera, tepat, awalnya, atau
prioritas. Kata-kata kunci ini adalah modal untuk fokus memilih jawaban yang semua
tampak benar.
6. Bacalah setiap pilihan jawaban yang tersedia sebelum menjawab. Eliminasi atau abaikan
pilihan jawaban yang salah atau tidak mungkin. Fokuskan logika pada jawaban yang
mungkin berdasarkan pada kata penting dalam vignette dan kata kunci pertanyaan. Bila
tidak yakin, baca ulang pertanyaan sebelum memutuskan pilihan.Dasar pilihan jawaban
disesuaikan dengan keadaan atau setting kasus dalam vignette.
7. Prinsip umum adalah sesuai dengan teori keperawatan (bio-psiko-so-sial-spriritual) dari
klien yang digambarkan dalam vignette. Prinsip ini bergantung juga pada banyak hal,
misalnya setting pelayanan. Bila setting atau lokasi kejadian kasus berupa
kegawatdaruratan, maka cara umum memilih prioritas berdasarkan masalah ABC (airway,
breathing, circulation). Perkecualian pendekatan ABC untuk algoritma Bantuan Hidup
Dasar yang CAB, berdasarkan katagori triase yang berlaku (merah, kuning, atau hijau)
atau masalah ethik keperawatan.
8. Bila kejadian kasus dalam vignette di ruang rawat atau non gawat darurat, hirarki
kebutuhan Maslow (fisiologis, rasa aman, kasih sayang hingga aktualisasi diri) dapat
dijadikan acuan memilih jawaban yang benar. dalam memilih kebutuhan fisiologis
(berlaku juga dalam setting gawat darurat) juga terdapat prioritas yang harus ditetapkan.
9. Prioritas utama atau terpenting. Misalnya adalah diagnosa, maka pilihlah yang paling
penting, paling mengancam kehidupan. Intervensi juga merupakan yang paling penting,
berdampak besar dan atau bisa mencegah timbulnya masalah lain.

2
10. Prioritas waktu. Misalnya adalah tindakan, maka pilihlah sesuai dengan kata kunci yang
terdapat dalam pertanyaan. Jika ditanyakan prioritas pertama, maka carilah jawaban yang
menunjukan bahwa tindakan tersebut harus dilakukan pertama kali sebelum tindakan lain,
bahkan yang tindakan terpenting lain memerlukan tindakan tersebut dilakukan terlebih
dahulu. Namun jika pertanyaan berfokus pada tindakan utama, maka pilihlah hal terpenting
yang harus dilakukan sesuai kebutuhan kasus dalam vignet.

CONTOH SOAL
18. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di RS, karena menderita stroke infark. Pada
pengkajian diperoleh data: tingkat kesadaran stuporus, bunyi nafas terdengar ngorok, lemah tubuh
sebelah kanan, reflek menelan menurun dan terdapat parese pada otot wajah.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. bersihan jalan nafas tidak efektif.
b. gangguan perfusi jaringan otak.
c. kerusakan komunikasi verbal
d. kerusakan mobilisasi tubuh
e. gangguan asupan nutrisi.
PEMBAHASAN
18. Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Pasen stroke infark mengalami penurunan suplai darah ke otak akibat adanya penyumbatan
trombus atau embolus sehingga menyebabkan hipoksia jaringan otak, dan kerusakan/ menurun nya
fungsi neuron pada bagian wilayah otak tertentu. Hal ini dimanifestasikan dengan penurunan
kesadaran (stuporus), kehilangan fungsi motorik dan wicara. Penurunan kesadaran dapat
menyebabkan
hilangnya kontrol terhadap pergerakan lidah dan pengeluaran saliva sehingga pasen akan
mengalami sumbatan jalan nafas atas yang dimanifestasikan dengan bunyi nafas ngorok. Semua
tanda dan gejala tersebut disebabkan karena kerusakan fungsi neuron di otak akibat dari
kurang/tidak adanya suplai darah ke otak. Dengan demikian masalah utama pada pasen stroke
infark adalah gangguan perfusi jaringan otak. INGAT kata kunci MK UTAMA pada lead in.

SEPERTI YG KITA TAHU KATA KUNCI PADA LI (LEAD IN) SOAL DI ATAS ADALAH
MK UTAMA

18b. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di RS, karena menderita stroke infark. Pada
pengkajian diperoleh data: tingkat kesadaran stuporus, bunyi nafas terdengar ngorok, lemah
tubuh sebelah kanan, reflek menelan menurun dan terdapat parese pada otot wajah.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut?
a. bersihan jalan nafas tidak efektif.
b.gangguan perfusi jaringan otak.
c.kerusakan komunikasi verbal
d.kerusakan mobilisasi tubuh
e.gangguan asupan nutrisi.
Yg pertama kata kuncinya MK utama.
Yg kedua MK prioritas.
Walaupun vignett sama , opsi sama tetapi best answer akan berbeda karena kata kunci itu
PEMBAHASAN
18b. Kunci Jawaban: A
Pembahasan:

3
Pasen stroke infark mengalami penurunan suplai darah ke otak akibat adanya penyumbatan
trombus atau embolus sehingga menyebabkan hipoksia jaringan otak, dan kerusakan/ menurun nya
fungsi neuron pada bagian wilayah otak tertentu. Hal ini dimanifestasikan dengan penurunan
kesadaran (stuporus), kehilangan fungsi motorik dan wicara. Penurunan kesadaran dapat
menyebabkan
hilangnya kontrol terhadap pergerakan lidah dan pengeluaran saliva sehingga pasen akan
mengalami sumbatan jalan nafas atas yang dimanifestasikan dengan bunyi nafas ngorok. Dengan
demikian masalah prioritas pada pasien diatas adalah bersihan jalan napas tidak efektif. INGAT
kata kunci MK PRIORITAS pada lead in.
Prioritas : yg telah terjadi Utama : Apa yang terjadi
MK utama adalah masalah pokok dari segala masalah yg timbul. Contoh di soal no 18
masalah pokoknya perfusi jaringan otak bisa menimbulkan masalah baru bersihan jln
napas, nutrisi , ggg mobilitas fisik dll.
Tetapi masalah utama belum tentu menjadi MK prioritas.
MK prioritas adalah masalah yg *diutamakan* , *dahulukan* dipertanyakan dlm
penanganannya, contoh pada soal 18b.
Berdasarkan prinsip gadar maka MK bersihan jalan napas menjadi prioritas

Soal 1674
Seorang perempuan usia 25 tahun pada tanggal 22 Juni 2017 datang ke poli KIA untuk
memeriksakan kehamilannya, Klien mengatakan tidak merasakan keluhan apapun, dan
mengatakan hari pertama haid terakhir pada 16 Nopember 2016. Hasil pemerikasaan tanda tanda
vital TD 120/80 mmHg, Nadi 84x/mnt, Napas 20x/mnt, suhu 36 C. TB 155cm, BB 56 kg.
Berapa bulan taksiran usia kehamilan pada saat diperiksa itu ?
a. 4 bulan
b. 5 bulan
c. 6 bulan
d. 7 bulan
e. 8 bulan
Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:
Kunci dan Pembahasan soal 1674
Jawaban. D.
Pembahasan
Ditanyakan= usia kehamilan dlm bulan saat diperiksa.
Diketahui = diperiksa tgl 22 Juni 2017.
=HPHT= 16 Nopember 2016.
Rumus taksiran usia kehamilan = Tgl PERIKSA dikurangi tgl HPHT
Jawab= 22-16 = 6 hari
6 – 11 tidak bisa, ambil dari tahun = 1 th + 6 bln = 18 bln – 11 = 7 bulan.

Soal 1675
Seorang Perawat melaksanakan kunjungan keluarga dengan salah satu aggota keluarganya
menderita ODGJ berat. Ketika Perawat sampai di halaman rumah, Klien berteriak teriak
“ Jangan sentuh bunga bunga di halaman itu, karena sebentar lagi bunga bunga itu akan berubah
menjadi emas berlian”. Ketika didekati klien tampak tegang, tidak berani kontak mata. Menurut
keluarga klien dua hari tidak mandi dan tidak tidur.
Apakah masalah keperawatan utama klien tersebut ?
a. Halusinasi
b. Harga diri rendah.
c. Perubahan isi pikir

4
d. Defisit Perawatan Diri.
e. Resiko Perilaku Kekerasan
Halusinasi itu merupakan kesalahan persepsi panca Indra dalam mengartikan suatu rangsangan.
Maka dari itu jenis halusinasi dinamai sesuai panca Indra mana yg mengalami gangguan persepsi.
Panca Indra yg paling sering halusinasi adalah pendengaran dan penglihatan.
Kalau perubahan isi pikir, atau yg sering disebut waham adalah suatu pemikiran yg tidak realistis.
Kunci dan Pembahasan
Jawaban C.
Rasional
Data pada kasus di atas sangat dominan ke masalah perubahan isi pikir ; waham.
Pasien Waham memiliki keyakianan yang tidak sesuai dengan realita, namun keyakinan itu
tetap dipertahankan secara kuat, Klien sering menyampaikan keyakinannya itu secara berlebihan
tetapi tidak sesuai kenyataan. Klien sering kali tegang, panik, karena tidak dapat menilai
lingkungan secara realistis

SOAL_1970
Seorang perempuan 50 tahun dirawat di ruang ICU mendapatkan terapi cairan infuse pump dengan
kecepatan 125 ml/jam. Perawat memeriksa daerah insersi venipucture di daerah radialis berwarna
merah, bengkak, hangat dan nyeri pada area proksimal.
Manakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan pertama kali ?
a. Memasang infus kembali di tempat yang berbeda
b. Memperlambat tetesan infus sampai 10 ml/ jam
c. Mengompres dingin daerah insersi
d. Mengubah posisi tangan
e. Menghentikan infus
Kunci Dan Pembahasan Soal_1970
Jawaban: E. Menghentikan infuse
Pembahasan
Permintaan soal “intervensi keperawatan yang harus dilakukan pertama kali” ,
Pada kasus daerah insersi venipucture di daerah radialis berwarna merah, bengkak, hangat dan
nyeri pada area proksimal.
Solusi Menghentikan infuse

SOAL_1971
Seorang perempuan usia 40 tahun diantar ke UGD dengan riwayat keelakaan lalu lintas, Hasil
pengkajian sementara terpasang collar neck , terlihat tidak sadar, terdapat darah dalam mulut dan
hidung klien dan nafas terdengar mengorok.
Apaakah tindakan yang harus diprioritaskan ?
a. Memasang NPA
b. Memasang OPA
c. Memastikan tingkat kesadaran klien
d. Melakukan suction ke dalam hidung dan mulut
e. Mencari sumber perdarahan dan membersihkan darahnya
Data fokus pada kasus diatas adalah, MK bersihan jalan napas pada pasien *tidak sadar*
Kunci dan Pembahasan Soal_1971

5
OPA(OROPHARYNGEAL
AIRWAY) : SUATU ALAT YANG DI
PASANG MELALUI MULUT (PX
TDK SADAR)
NPA(NASOPHARYNGEAL
AIRWAY) : SUATU ALAT YANG
ALAT YANG DI PASANG
MELALUI HIDUNG (PX SADAR)
Jawaban. B
Pembahasan
Tindakan yang harus diprioritaskan pada klien KLL dengan kondisi , terlihat tidak sadar, terdapat
darah dalam mulut dan hidung klien dan nafas terdengar mengorok, dan sudah terpasang collar
neck adalah Memasang OPA
Ini penting untuk menjaga agar pangkal lidah tidak jatuh kebelakang, setelah itu baru dilakukan
suction untuk membebaskan jalan napas dari benda asing( cairan )

SOAL_1972
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di RS Jiwa sejak 3 minggu yang lalu karena sering
teriak-teriak dan mengatakan dirinya seorang artis yang terkenal. Saat ini suka menyendiri dan
mondar mandir. Perawat mengajarkan untuk mengenal orang, waktu, dan tempat, serta melakukan
perkenalan dengan mengikutsertakan dalam Terapi Aktivitas Kelompok.
Apakah TAK yang sesuai dengan kasus diatas?
a. TAK Sosialisasi
b. TAK Orientasi Realita
c. TAK Stimulasi Sensori
d. TAK Stimulasi Persepsi
e. TAK Penyaluran Energi

Opsi A. Untuk MK isos.


B. Waham.
C. D. halusinasi.
E. RPK / PK.
Kunci dan Pembahasan Soal_1972
Jawaban. B
Pembahasan
TAK yang sesuai dengan kasus waham dengan cara mengajarkan untuk mengenal atau orientasi
pada orang, waktu, dan tempat, maka TAK yang sesuai adalah TAK Orientasi Realita

Soal_1973
Seorang laki-laki usia 40 tahun sudah 1 minggu dirawat di RS Jiwa, saat diajak bicara masih
tidak mau berbicara namun kadang-kadang masih mempertahankan kontak mata. Klien selalu
duduk sendiri dan tidak mau berkumpul dengan teman-temannya, kadang bicara sendiri, ketawa
sendiri.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus diatas?
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membuat jadwal kegiatan harian
c. Mengajarkan cara menghardik
d. Mengajarkan bersosial secara bertahap
e. Mendemonstrasikan cara mengatasi kesedihan

6
Data fokus.
Dirawat sudah 1 mgg.
Pahami MK nya.

Kunci dan Pembahasan Soal_1973


Jawaban D
Pembahasan
Masalah keperawatan utama pada klien diatas adalah isolasi social, maka tindakan keperawatan
yang tepat dan klien sudah dirawat satu minggu maka adalah Mengajarkan bersosial secara
bertahap

SOAL 1974
Seorang perempuan usia 35 tahun bersama suaminya datang di Poli KIA Puskesmas untuk
melakukan Keluarga Berencana. Hasil pengkajian tidak ada keluhan pusing, tidak minum kopi dan
juga tidak suka konsumsi garam berlebih. Pemeriksaan Tinggi Badan 155 cm, Berat Badan 54 kg,
Tekanan Darah 160/110 mmHg, Nadi 84x/mnt, Napas 20x/mnt, Suhu 36 C.
Apa metode kontrasepsi yang paling cocok untuk klien tersebut ?
a. Implan
b. AKDR Cu
c. Pil kombinasi
d. AKDR progestin
e. Suntikan kombinasi

KUNCI SOAL 1974


Jawaban. B. AKDR Cu
Rasional.
Jenis Kontrasepsi hormonal bisa mempengaruhi system Cardiovaskuler, orang yang mempunyai
masalah cardiovaskuler ( hipertensi, jantung, pembuluh darah) bisa memperberat kondisinya,
maka dari itu bagi calon akseptor yang mempunyai masalah Cardiovaskuler tidak dianjurkan untuk
menggunakan metoda kontrasepsi yang mengandung hormonal.
Opsi A, C, D dan E merupakan jenis kontrasepsi hormonal

SOAL 19 02.
Seorang ibu usia 25 tahun datang ke poli KIA Puskesmas bersama anak pertamanya yang berusia
4 minggu. Ibu bermaksud konsultasi tentang metode KB. Hasil pengkajian; bayinya diberi ASI
ekslusif, dan menyusu sewaktu waktu sepanjang hari. Pemeriksaan Tekanan Darah 120/80 mmHg,
Nadi 84x/mnt, Napas 20x/mnt, Suhu 36C, Tinggi Badan 152 Cm, Berat Badan 48 kg.
Apa metode kontrasepsi yang paling aman untuk ibu tersebut ?
a. MAL.
b. Implan
c. AKDR Cu
d. Pil Kombinasi
e. Suntikan Kombinasi
Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:
KUNCI SOAL 19 02.
Jawaban. A.
Pembahasan.
Mekanisme Kontrasepsi MAL (Metode Amenorea Laktasi) mengandalkan pemberian ASI
eksklusif untuk menekan ovulasi.
Syarat metode MAL:

7
1.Ibu belum mengalami haid lagi
2.Bayi disusui secara eksklusif dan sering sepanjang hari ( sesuai kebutuhan bayi)
3.Bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Metode ini tidak ada efek samping sehingga dianggap metode yang paling aman.

SOAL 19 04
Hasil pengkajian keperawatan keluarga diperoleh data bahwa Tn. A. usia 46 tahun, pekerja Pabrik
berangkat pagi pulang sore , Ny. B. usia 43 tahun istri Tn. A. sebagai ibu rumah tangga menderita
kencing manis dan TB paru, Nn. C. usia 19 tahun kuliah di luar kota, Ny. B. mengatakan tidak bisa
kontrol ke Puskesmas sesuai yang dijadwalkan, sehingga tidak bisa minum obat secara rutin,
kondisi Ny. B. semakin berat.
Apa prioritas masalah kesehatan keluarga tersebut ?
a. Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif
b. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif
c. Defisit Kesehatan Komunitas
d. Defisit Pengetahuan
e. Ketidakpatuhan.
Info / saran.
Untuk memperdalam dlm kompentensi menentukan MK atau Diagnosis Keperawatan disarankan
mempelajari buku SDKI.
Sebab soal soal ukom terkait MK banyak bersumber dari buku itu.
KUNCI SOAL 1904
Jawaban A.
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak efektif adalah pola penanganan masalah kesehatan dalam
keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga. Pada kasus
diatas bisa disebabkan oleh kepala keluarga tidak mampu mengambil keputusan untuk penanganan
penyakit istrinya berobat rutin. Hal itu dibuktikan dengan ungkapan sang istri tidak bisa control
sesuai jadwal, minum obat tidak rutin, dan kondisi semakin berat.
Referensi : Tim Pokja SDKI DPP PPNI, BUKU SDKI ed.1, th 2016, hal.254.

8
LANJUTAN:
SOAL 1010
Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di Kamar Bersalin RSU D. 5 menit yang lalu
melahirkan bayi secara spontan dengan Berat Badan 3500 gr, Panjang Badan 54 cm, kulit
kemerahan, nadi 104 x/mnt, menangis lemah,gerakan tidak aktif, pernapasan teratur.
Apakah intepretasi bayi tersebut APGAR score?
a. Asfiksia ringan
b. Asfiksia sedang
c. Asfiksia berat
d. Tidak asfiksia
e. Sianosis
KUNCI SOAL 10 10
Jawaban D
APGAR score digunakan untuk menilai/ mengetahui terjadi asfiksia pada bayi baru lahir.
Penilaian
a. Nilai 7- 10 =normal ( tidak terjadi asfiksia)
b. Nilai 4-6 = terjadi asfiksia sedang
c. Nilai 0-3 = terjadi asfiksia berat.
Hitungan untuk Bayi tersebut adalah : warna kulit kemerahan nilai 2, Nadi 104x/mnt nilai 2,
menangis lemah nilai 1, gerakan lemah nilai 1, pernapasan teratur nilai 2, jadi jumlah total nilai =
8.termasuk tidak asfiksia.

Soal 0990 (JoonS)


Seorang laki-laki usia 44 tahun dibawa ke UGD karena luka bakar akibat ledakan kompor 2 jam
yang lalu. Hasil pengkajian; luka bakar pada dada, perut dan anggota gerak bawah bagian depan,
Tensi 100/70 mmHg, Nadi 88x/menit, Napas 20x/menit, Suhu 37®C, BB 55 Kg, Perawat UGD
berencana melaksanakan resusitasi cairan.
Berapakah tetesan cairan infus yang harus diberikan dalam 8 jam pertama untuk kasus diatas ?
a. 56 tetes/menit
b. 110 tetes/menit
c. 165 tetes/menit
d. 168 tetes/menit
e. 220 tetes/menit
Kunci dan Pembahasan Soal 0990 (JoonS)
Jawaban. E.
Ditanyakan tetesan infus pada tahap pertama (8 jam pertama)
Diketahui :
Kehilangan waktu 2 jam.
Kebutuhan cairan dalam tahap pertama = 3960 cc).
Jadi waktu yang dibutuhkan pada tahap pertama ini hanya 6 jam (8jam -2jam = 6jam).
INGAT Resusitasi cairan 8 jam pertama dihitung sejak kejadian, bukan mulai diinfus, dan ingat
klien datang di UGD 2 jam setelah kejadian atau kehilangan waktu 2 jam. Maka cairan infus 3960
cc harus habis selama 6 jam.
RUMUS TETESAN INFUS : jumlah cairan x faltor tetes dibagi waktu dalam menit.
Hitungan = 3960x20/360 = 79200/360= 220 tts/mnt.
RUMUS CEPAT TETESAN INFUS: Jumlah kolf X 7dalam 24 jam.
Jumlah kolf =3960/500=7,92 dibulatkan menjadi 8 kolf.
Tetesan 7,92 X 7 = 55,44 (dibulatkan 55)tetes/menit selama 24 jam
Bila diberikan selama 6 jam, maka 56 X 4 = 220 tts/menit.

9
Soal 0991 (JoonS)
Seorang laki-laki usia 44 tahun dibawa ke UGD karena luka bakar akibat ledakan kompor 2 jam
yang lalu. Hasil pengkajian; luka bakar pada dada, perut dan anggota gerak bawah bagian depan,
Tensi 100/70 mmHg, Nadi 88x/menit, Napas 20x/menit, Suhu 37®C, BB 55 Kg, Perawat UGD
berencana melaksanakan resusitasi cairan.
Berapakah persen luas luka bakar untuk kasus diatas ?
a. 18%
b. 27%
c. 36%
d. 45%
e. 54%
Kunci dan Pembahasan Soal 0991 (JoonS)
Jawaban. C.
Pembahasan:
Luas luka bakar; dada= 9, perut= 9 dan anggota gerak bawah bagian depan = 18 (9+9+18= 36)%

Soal 0992 (JoonS)


Seorang laki-laki usia 44 tahun dibawa ke UGD karena luka bakar akibat ledakan kompor 2 jam
yang lalu. Hasil pengkajian; luka bakar pada dada, perut dan anggota gerak bawah bagian depan,
luas luka bakar 36%. Tensi 100/70 mmHg, Nadi 88x/menit, Napas 20x/menit, Suhu 37®C, BB 55
Kg, Perawat UGD berencana melaksanakan resusitasi cairan.
Berapakah kebutuhan cairan untuk 8 jam pertama pada kasus di atas ?
a. 7920 cc
b. 3960 cc
c. 2640 cc
d. 1980 cc
e. 1440 cc
Kunci dan Pembahasan Soal 0992 (JoonS)
Jawaban. B.
Pembahasan:
Kebutuhan cairan untuk 8 jam pertama, RUMUS: 4ccX kgBBX %LB/2 = (4ccX55X36=7920 cc/2
=3960 cc).

Soal 0993 (JoonS)


Seorang laki-laki usia 44 tahun dibawa ke UGD karena luka bakar akibat ledakan kompor 2 jam
yang lalu. Hasil pengkajian; luka bakar pada dada, perut dan anggota gerak bawah bagian depan,
luas luka bakar 36%. Tensi 100/70 mmHg, Nadi 88x/menit, Napas 20x/menit, Suhu 37®C, BB 55
Kg, terhitung kebutuhan resusitasi cairan sebesar 3960cc untuk 8 jam pertama.
Berapakah tetesan cairan infus untuk kasus di atas ?
a. 56 tetes/menit
b. 110 tetes/menit
c. 165 tetes/menit
d. 168 tetes/menit
e. 220 tetes/menit
Kunci dan Pembahasan Soal 0993 (JoonS)
Jawaban. E.
Tetesan infus pada tahan pertama (8 jam pertama)
Diketahui :
Kehilangan waktu 2 jam.
Kebutuhan cairan dalam tahap pertama = 3960 cc).

10
Jadi waktu yang dibutuhkan pada tahap pertama ini hanya 6 jam (8jam -2jam = 6jam).
INGAT Resusitasi cairan 8 jam pertama dihitung sejak kejadian, bukan mulai diinfus, dan ingat
klien datang di UGD 2 jam setelah kejadian atau kehilangan waktu 2 jam. Maka cairan infus 3960
cc harus habis selama 6 jam.
RUMUS TETESAN INFUS : jumlah cairan x faltor tetes dibagi waktu dalam menit.
Hitungan = 3960x20/360 = 79200/360= 220 tts/mnt.

Pakai cara lain dengan


RUMUS CEPAT TETESAN INFUS: Jumlah kolf X 7dalam 24 jam.
Jumlah kolf =3960/500=7,92 ( bisa dibulatkan menjadi 8 kolf.)
Tetesan = 7,92 X 7 = 55,44 (dibulatkan 55)tetes/menit selama 24 jam
Bila diberikan selama 6 jam, maka 55 X 4 = 220 tts/menit.

11

Anda mungkin juga menyukai