Tugas PPD Kebutuhan Menurut Maslow ARNAS A1I119024

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

Tugas :

Perkembangan Peserta Didik


Nama : ARNAS
Nim : A1I119024
Kelas : B. 019

A. Jelaskan lebih detail dan berikan contoh konkrit tentang konsep


kebutuhan dan jenjang kebutuhan manusia menurut Maslow !
Jawab :
Seorang psikolog Humanistik bernama Abraham Maslow
mengembangkan teori kepribadian yang mampu memberikan pengaruh
terhadap banyak bidang keilmuan. Maslow mengembangkan teori yang
memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi sehingga mudah dipahami. Teori ini
disebut juga dengan teori Maslow. Teori ini menggambarkan tentang realitas.
Isi dari teori ini dapat dipahami dengan mudah karena memuat fitur dari
pengalaman atau perilaku manusia yang pernah dialami namun tidak pernah
dimasukkan dalam kata- kata.
Maslow merupakan seorang psiokolg humanistik dimana humanis
tidak percaya bahwa manusia dirangsang oleh kekuatan mekanik, naluri sadar
(psikoanalisis), atau kebiasaan (behaviorisme). Humanis memiliki fokus pada
potensi. Manusia memiliki batas batas diri dan potensi diri untuk menggapai
capaian pada tingkatan tertentu atas usaha atau kemampuan. Manusia
memiliki kreativitas untuk mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Maslow
menyebut orang yang berada di tingkatan tertingginya dengan sebutan “orang
aktualisasi diri”.
Teori yang dikemukakan oleh Maslow yaitu teori hierarki kebutuhan
dasar manusia menjadi dasar dari perkembangan keilmuan lain yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan
kebutuhan dasar dibagi menjadi suatu tingkatan tertentu yang
memprioritaskan kebutuhan manusia dari yang paling dasar. Berikut
penjelasannya tentang maslow dan teorinya.
Abraham Harold Maslow (1908- 1970) merupakan orang Amerika
dan seorang psikolog. Maslow merupakan seorang profesor di Alliant
International university, Brandeis University, Brooklyn College, New School
for social Research, and Columbia University. Maslow menekankan
pentingnya berfokus pada kualitas manusia yang positif.

Sejak muda, Maslow percaya bahwa kekuatan fisik merupakan satu


satunya karakter yang kuat dari seorang pria sehingga dia melatih tubuhnya
dengan angkat beban dan berharap menjadi seorang yang berotot dan tampan.
Namun dikarenakan wajahnya yang santai dan terlihat kutu buku dia tidak
bisa mencapai keinginannya tersebut.

Maslow sangat peduli dengan pertanyaan “kenapa tidak banyak orang


yang memiliki aktualisasi diri ketika kebutuhan dasar mereka sudah
terpenuhi?” Psikolog humanistik percaya bahwa setiap orang memiliki
keinginan yang kuat untuk menyadari potensi mereka untuk mencapai level
“aktualisasi diri”. Maslow telah membentuk sebuah kerangka yang
memberikan jalan bagi para psikologis untuk menambahkan informasi.
Maslow mempercayai bahwa kepemimpinan tidak boleh di intervensi.
Keyakinan ini yang mendasari pemikirannya. 

Maslow meninggal dunia pada tahun 1970 dikarenakan serangan


jantung saat sedang berjogging. Maslow merupakan pioner di bidang
psikologis. Sebutan humanistik psikologis merupakan sebuatan baru yang
dibuat Maslow untuk dirinya dimulai dari bagaimana memahami pikiran
manusia.

 Konsep Teori Kebutuhan Maslow


Konsep hirearki kebutuhan manusia oleh Maslow ini pada
walnya berasal dari pengamatannya terhadap perilaku monyet.
Berdasarkan pengamatannya tersebut, maslow menyimpulkan bahwa
beberapa kebutuhan lebih diutamakan daripada kebutuhan lainnya.
Misalnya air merupakan sumber kehidupan utama bagi makhluk hidup.
Makhluk hidup bisa bertahan dari rasa lapar dan tidak makan, namun
tidak bisa bertahan dari rasa haus dan tanpa air. Hal ini yang disebut
Maslow merupakan kebutuhan dasar yang kemudian disusun menjadi
bentuk tingkatan kebutuhan. Maslow memberikan kesimpulan bahwa
kebutuhan pada tingkat selanjutnya bisa dicapai apabila kebutuhan di
tingkat bawah tercapai.
Menurut Maslow, pemuasan kebutuhan disorong oleh kekuatan
motivasi yaitu motivasi kekurangan (deficiency growth) dan motivasi
perkembangan (motivation growth). Motivasi kekurangan adalah upaya
yang dilakukkan manusia untuk memenuhi kekurangan yang dialami.
Sedangkan motivasi perkembangan adalah motivasi yang tumbuh dari
dasar diri manusia untuk mencapai suatu tujuan diri berdasarkan
kapasitasnya dalam tumbuh dan berkembang. Kapasitas atau
kemampuan diri masing- masing orang berbeda- beda dan merupakan
pembawaan.

 Hierarki Kebutuhan Maslow

Teori Kebutuhan Maslow yaitu teori hirearki kebutuhan memuat


kebutuhan dasar manusia. Manusia diposisikan sebagai makhluk yang
lemah dan terus berkembang, memiliki potensi diri untuk suatu
pencapaian dan dipengaruhi oleh lingkungan untuk dapat tumbuh
tinggi, lurus, dan indah. Teori hirearki kebutuhan Maslow memiliki
lima tingkatan kebutuhan dasar. Untuk mencapai kebutuhan dasar yang
lebih tinggi, manusia tidak perlu memenuhi tingkatan sebelumnya.

Kebutuhan dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan


keamanan, kebutuhan cinta, sayang dan kepemilikan, kebutuhan
esteem, dan kebutuhan aktualisasi diri. Hierarki kebutuhan masol ini
disusun membentuk segitiga dimana dasarnya memiliki luas yang lebih
luas dan mengerucut keatas. Tingkatan paling bawah adalah kebutuhan
yang paling dasar dan berlanjut pada tingkatan kedua ketiga dan
seterusnya sampai tingkatan tertinggi di puncak piramida.

Konsep maslow tentang hierarki kebutuhan bahwa kebutuhan


yang lebih rendah tingkatnya harus dipuaskan atau minimal terpenuhi
secara relatif sebelum kebutuhan yang lebih tinggi tingkatnya menjadi
motivator tindakan. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki
kebutuhan ini merupakan kebutuhan-kebutuhan konatif, artinya
bercirikan daya juang atau motivasi. Kebutuhan ini sering disebut
dengan kebutuhan-kebutuhan dasar, dapat disusun dalam sebuah
hierarki atau tangga jenjang, dimana setiap anak tangga selalu
mengarah pada anak tangga yang ada di atasnya, mencerminkan adanya
dorongan menuju kebutuhan di tingkatan lebih tinggi sekaligus menjadi
syarat utama untuk bisa bertahan hidup lebih jauh.

1. Kebutuhan fisiologis (the physiological needs)


Kebutuhan fisiologis yaitu terkait dengan kebutuhan tubuh
secara biologis. Kebutuhan fisiologis termasuk makanan, air,
oksigen, dan suhu tubuh normal. Kebutuhan fisiologis ini adalah
kebutuhan dasar yang menyokong kehidupan manusia. Kebutuhan
fisiologis adalah kebutuhan dasar pertama yang akan dicari oleh
manusia untuk mencapai kepuasan hidup. Apabila salah satu dari
kebutuhan fisiologis ini tidak didapatkan, maka akan mengganggu
pemenuhan kebutuhan dasar selanjutnya.
Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatik (usaha
menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan, minun,
gula, garam, protein serta kebutuhan istirahat dan seks. Ini
termasuk kebutuhan akan oksigen, air, protein, garam, gula,
kalsium, dan lainnya seperti mineral dan vitamin. Dan juga, ada
kebutuhan untuk aktif, istirahat, tidur, untuk melepaskan diri dari
yang tidak dibutuhkan ( CO2, keringat, air kencing, dan kotoran ),
untuk menjaga agar tidak sakit dan untuk memenuhi seks.
Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut
(kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan
orang mencurahkan semua kebutuhannya untuk memenuhi
kebutuhan ini. Bisa terjadi kebutuhan fisiologis harus dipuaskan
oleh pemuas yang seharusnya, (misal: orang yang kehausan harus
minum atau dia mati), tetapi ada juga kebutuhan yang dapat
dipuaskan dengan pemuas lain (misalnya orang minum atau
merokok untuk menghilangkan rasa lapar). Bahkan bisa terjadi
pemuas fisiologis itu dipakai untuk memuaskan kebutuhan jenjang
yang lebih tinggi, misalnya orang yang tidak terpuaskan cintanya,
merasa kurang puas secara fisiologis sehingga terus-menerus
makan untuk memuaskannya.

2. Kebutuhan keamanan (the safety and security needs)


Kebutuhan fisiologis yaitu terkait dengan kebutuhan tubuh
secara biologis. Kebutuhan fisiologis termasuk makanan, air,
oksigen, dan suhu tubuh normal. Kebutuhan fisiologis ini adalah
kebutuhan dasar yang menyokong kehidupan manusia. Kebutuhan
fisiologis adalah kebutuhan dasar pertama yang akan dicari oleh
manusia untuk mencapai kepuasan hidup. Apabila salah satu dari
kebutuhan fisiologis ini tidak didapatkan, maka akan mengganggu
pemenuhan kebutuhan dasar selanjutnya.
Ketika manusia sudah terpuaskan sebagai kebutuhan
fisiologisnya, mereka  mulai termotivasi oleh kebutuhan akan rasa
aman, termasuk rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan,
perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam,seperti
perang, terorisme, penyakit, rasa takut, rasa cemas, bahaya,
kerusuhan, dan bencana alam. Kebutuhan terhadap hukum, aturan
dan struktur juga menjadi bagian dari kebutuhan akan rasa aman
(Maslow, 1970). Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman
pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan.
Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek,
sedangkan kebutuhan rasa aman adalah pertahanan hidup jangka
panjang.
Kebutuhan keamanan sudah muncul sejak bayi, dalam
bentuk menangis dan berteriak ketakutan karena perlakuan kasar.
Anak akan merasa lebih aman berada dalam suasana keluarga yang
teratur, terorganisir dan disiplin. Pada masa dewasa kebutuhan rasa
aman berwujud dalam berbagai bentuk: – kebutuhan pekerjaan dan
gaji yang mantap, memperoleh jaminan masa depan.
Praktek beragama dan keyakinan filsafat tertentu yang
membantu orang lain untuk mengorganisir dunianya menjadi lebih
bermakna dan seimbang, sehingga orang merasa lebih “selamat”.

3. Kebutuhan cinta, sayang, kepemilikan (the love and belonging


needs)
Ketika kebutuhan fisiologis dan keamanan sudah terpenuhi,
tingkatan selanjutnya adalah kebutuhan akan cinta, kasihs ayang,
dan kepemilikan. Maslow menyatakan bahwa orang mencari cara
untuk mengatasi rasa kesepian atau kesendirian. Manusia
membutuhkan rasa cinta, kasih sayang dan rasa memiliki. Tidak
hanya dicintai, namun juga mencintai yaitu memberikan kebutuhan
yang sama terhadap orang lain juga akan memenuhi kebutuhan
dasarnya sendiri. Terdpat dua jenis cinta yaitu :
 Deficiency atau disebut juga dengan D- Love
Kebutuhan cinta karena kekurangan itu termasuk D-
Love dan orang yang mencintai sesuatu yang tidak
dimilikinya, misalnya pernikahan, hubungan spesial, harga
diri. D- Love adalah cinta yang berfokus pada diri sendiri,
yang lebih mementingkan cara memperoleh daripada cara
memberi.

 Being atau B- Love.


B- Love merupakan penilaian seseorang yang apa
adanya tanpa adanya keinginan untuk memanfaatkan orang
tersebut. Cinta yang tidak berniat memiliki, cinta yang
memberikan dukungan pada orang lain untuk berkembang,
cinta yan gmemberikan dampak positif, penerimaan siri dan
rasa dicintai.

Sesudah kebutuhan fisiologis dan keamana relatif 


terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok
sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan. Kebutuhan dimiliki
ini terus penting sepanjang hidup.
Cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang
melibatkan perasaan saling menghargai, menghormati, dan
mempercayai.dicintai dan diterima adalah jlan menuju perasaan
yang sehat dan berharga, sebaliknya tanpa cinta menimbulkan
kesia-siaan, kekosongan dan kemarahan. Kebutuhan ini juga
mencakup sejumlah aspek hubungan seksual dan hubungan antar
pribadi, seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta
(Maslow, 1970).
Menurut Maslow kegagalan memenuhi kebutuhan dimiliki
dan dicintai menjadi sebab hampir semua bentuk psikopatologi.
Pengalaman kasih sayang anak-anak menjadi dasar perkembangan
kepribadian yang sehat. Gangguan penyesuaian bukan disebabkan
oleh frustasi keinginan sosial, tetapi lebih karena tidak adanya
keintiman psikologik dengan orang lain.
4. Kebutuhan untuk di hargai (the esteem needs)
Kebutuhan esteem bisa termasuk kebutuhan harga diri
maupun penghargaan dari orang lain. Ketika kebutuhan pada
tingkat ketiga terpenuhi makan akan muncul kebutuhan akan
esteem. Manusia memiliki kebutuhan untuk dihormati oleh orang
lain, dipercaya oleh orang lain, dan stabil diri. Ketika kebutuhan ini
sudah dicapai maka tingkat percaya diri seseorang tersebut juga
akan meningkat dan memiliki harga diri yang tinggi. Hal ini akan
berpengaruh terhadap peran sosial dan aktivitasnya dalam interaksi
sosial. Apabila kebutuhan esteem ini tidak bisa dicapai, maka orang
menjadi depresi, tidak percaya diri, harga diri rendah, dan merasa
tidak berharga atau berguna. Setelah kebutuhan dicintai dan
dimiliki tercukupi, kekuatan motivasinya melemah, diganti
motivasi harga diri. Bentuk Harga Diri di bagi menjadi dua jenis:
 Menghargai diri sendiri
Harga diri adalah perasaan seseorang terhadap keberhargaan,
dan keyakinan dirinya.
Contoh :
Prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, kebebasan,
kekuatan, kemampuan, kompetensi, kebutuhan kekuatan ,
penguasaan kompetensi, kepercayaan diri, prestasi,
kemandirian, dan kebebasan.

 Mendapatkan penghargaan dari orang lain


Penghargaan dari orang lain merupakan persepsi tentang
prestise, pengakuan atau ketenaran yang berhasil dicapai
seseorang dimata orang lain.
Contoh :
Status, populer, terkenal, dominasi, apresiasi atas kerja
keras, prestise, penghargaan berupa pujian dari orang lain,
penilaian baik dari orang lain, kebutuhan prestise, status,
ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, dan kehormatan.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (the self- actualization needs)


Kebutuhan selanjutnya yang perlu dipenuhi setelah
keempat kebutuhan yang lain terpenuhi adalah kebutuhan
aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan suatu bentuk nyata yang
mencerminkan keinginan seseorang terhadap dirinya sendiri.
Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai kebutuhan
seseorang untuk mencapai apa yang ingin dia lakukan. Misalnya
seorang musisi harus bermusik, seorang seniman harus melukis,
seorang penari harus berlatih gerak, dan lainnya.
Bentuk aktualisasi diri bukanlah hal yang mudah untuk
dicapai karena perlunya dukungan dari berbagai pihak. Apabila
kebutuhan ini tidak bisa dicapai akan memunculkan suatu
kegelisahan, tidak tenang, tegang, merasa harga diri kurang.
Apabila kebutuhana kan rasa kasih sayang kurang, tidak dicintai,
lapar, tidak aman, maka akan mudah untuk mengetahui apa yang
membuatnya gelisah. Namun kurangnya kebutuhan aktualisasi diri
sulit untuk memahami dengan jelas apa yang seseorang inginkan.
Sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang
lain itu mampu mewujudkannya memakai (secara maksimal)
seluruh bakat, kemampuan, potensinya. Aktualisasi diri adalah
keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri
untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja
yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas
mencapai puncak prestasi potensinya.
Siapapun yang sudah mencapai tingkat aktualisasi diri
berarti menjadi manusia seutuhnya, sanggup memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang bagi orang lain hanya terlihat samar-samar atau
bahkan tidak pernah dilihatnya sama sekali.
Sebagai tambahan bagi lima kebutuhan konatif ini, Maslow
juga mengidentifikasikan tiga kebutuhan dari kategori yang lain
yaitu : kebutuhan estetis, kebutuhan kognitif, dan kebutuhan
neurotik.

 Kebutuhan estetis

Tidak seperti kebutuhan konatif, kebutuhan estetis tidak


bersifat universal,karena hanya segelintir orang disetiap
budaya termotivasi oleh kebutuhan akan keindahan dan
pengalaman-pangalaman yang menyenangkan secara estetis.
Orang  dengan kebutuhan estetis kuat menginginkan
lingkungan sekeliling yang indah dan teratur, dan jika
kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi , mereka akan
menjadi sakit karena kebutuhan konatifnya terhambat.

 Kebutuhan kognitif

Sebagian besar oarng memiliki keinginan-keinginan


untuk mengetahui sesuatu, memecahkan misteri, memahami
sesuatu, dan ingin menyelidiki sesuatu. Maslow (1970)
menyebut keinginan-keinginan ini dengan sebutan kebutuhan
kognitif.

Maslow (1968, 1970), percaya bahwa pribadi yang


sehat ingin tahu lebih banyak, berteori sesuatu, menguji
hipotesis, memecahkan misteri atau menemukan bagaimana
sesuatu bekerja hanya demi kepuasan mengetahui itu saja.
 Kebutuhan Neurotik

Khusus kebutuhan-kebutuhan neurotik, dia mengarah


hanya kepada stagnasi dan patologi tertentu ( Maslow,1976).
Menurut devinisinya kebutuhan neorotik bersifat non
produktif. Kebutuhan ini hanya mendesakkan terus menerus
gaya hidup tidak sehat dan tanpa nilai dalam perjuangan
mereka untuk aktualisasi diri.

Aktualisasi diri digambarkan Maslow sebagai berikut:


 Acceptance and Realism
Orang yang memahami dan memiliki persepsi
realistis terhadap diri mereka sendiri, orang lain serta
lingkungan di sekitarnya.

 Problem centering
Memiliki rasa untuk membantu orang lain
memecahkan masalahnya, mencari solusi yang paling efektif
terhadap permasalahan. Hal tersebut terjadi meskipun
permasalahan terjadi di luar diri atau lingkungan pribadi
mereka. Motivasi akan rasa tanggungjawan dan etika sosial
menjadi dasar keinginannya.

 Spontaneity
Mampu bersikap spontan baik secara pikiran maupun
perilaku. Orang dengan mudah menyesuaikan diri dengan
orang lain atau lingkungan lain, aturan sosial, dan cenderung
terbuka.
 Autonomy and Solitude
Orang dengan aktualisasi diri memiliki kebutuhan
akan kebebasan dan privasi yang lebih tinggi.
 Continued Freshness of Appreciation

Orang dengan aktualisasi diri melihat dunia dengan


penuh penghargaan dan kekaguman yang terus menerus. Rasa
syukur atas setiap pengalaman sekecil apapun yang didapatkan
akan menjadi sumber inspirasi dan kesenangan.

 Peak Experiences
Orang dengan aktualisasi diri memiliki puncak
maslow yang disebut suka cita. Setelah semua pengalaman
yang dia dapatkan, orang merasa terinspirasi, diperkuat, dan
menjadi lebih baik.

Maslow menyadari bahwa individu yang dia pelajari


memiliki personaliti yang hampir sama. Semuanya merupakan
‘reality centered’ atau bahkan ‘problem centered’ yang berfokus
pada kesulitan dalam hidup sebagai masalah yang membutuhkan
solusi. Tipe individu seperti ini akan merasa nyaman jika sendiri
dan memiliki hubungan personal yang sehat. Mereka hanya
memiliki sedikit teman.

Orang dengan aktualisasi diri berfokus pada masalah diluar


diri mereka, memiliki sense yang kuat terhadap mana yang benar
dan mana yang salah, spontak dan kreatif, dan tidak cenderung
kaku terhadap peraturan sosial. Maslow menyadari orang dengan
aktualisasi diri memiliki pandangan hidup yang lebih baik,
penerimaan yang baik pada diri sendiri, orang lain, maupun dunia,
menghadapi banyak masalah dan orang yang impulsif. Orang
dengan aktualisasi diri yang baik sangatlah mandiri, dan menjadi
privat ketika membahas tentang lingkungan dan budaya mereka,
khususnya perkembangan diri dalam potensi dan inner resources
pada dirinya.
Menurut Maslow orang dengan aktualisasi diri memiliki
kualitas sebagai berikut:

(1) Truth ( jujur, cantik, (9) Necessity ( yakin pada


polos, bersih, relality ) jalannya dan tidak
(2) Goodness (kebenaran, mudah terpengaruh
kejujuran, uprightness, dengan hal hal kecil )
desirability, (10) Completion
benevolence) ( ending, fullfillment,
(3) Beauty ( perfection, justice )
completion, aliveness, (11) Justice ( adil, tidak
rightness, wholeness ) memihak, tidak setengah-
(4) Wholeness setengah )
( terorganisasi, unity, (12) Order ( sesuai aturan dan
sinergi, simplicity, hukum, terencana )
terstruktur ) (13) Simplicity ( abstrak,
(5) Dikotomi ( resolution, bluntness )
acceptance, (14) Richness ( totalitas,
transcendence , complexity,
contradictions, opposites differentiation )
) (15) Effortlessness ( tidak
(6) Aliveness (spontan, self- terkekang, ease )
functioning, self- (16) Playfullness ( fun, joy,
regulation) amusement )
(7) Unique ( individuality, (17) Self- sufficiency ( mandiri,
novelty, non memiliki keyakinan diri,
comparability) autonomy )
(8) Perfection ( semuanya
benar, tidak ada yang
kurang.
Orang yang dapat mencapai aktualisasi diri akan mencapai
kriteria tersebut sebagai cerminan seseorang yang baik secara
individu baik pikiran maupun perilaku dan baik secara sosial
hubungan dengan orang di sekitarnya. orang dengan aktualisasi diri
lebih mampu mengendalikan diri dan menyesuaikan diri dengan
situasi yang ada, serta mampu menempatkan diri dan memberikan
keputusan yang terbaik dalam suatu situasi.

B. Daftar Kolom Berisi Tentang Bermacam-Macam Kebutuhan dan Cara


Pemenuhan Kebutuhan

Kebutuhan

Cita-cita 1. fisiologis 2. keamanan 3. cinta, sayang, 4. dihargai 5. aktualisasi


kepemilikan diri
Refleksi     

Kebiasaan     

Belajar     

 Refleksi untuk setiap tingkatan dari Abraham Maslow:

1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan ini adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
setiap manusia untuk bertahan hidup. Orang tidak akan memikirkan
kebutuhan lain sebelum kebutuhan ini terpenuhi. Orang tidak akan tertarik
untuk melakukan hal lain sebelum masalah kebutuhan pertama ini
terpenuhi. Karena ini adalah kebutuhan dasar dari setiap mahkluk.

2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan


Kebutuhan ini lebih mengutamakan ketertiban dan keteraturan,
tertib hukum, serta adanya kemantapan hidup. Seseorang yang masih
memiliki rasa takut, rasa cemas, dan kekalutan tidak akan mampu untuk
menapak kedalam kebutuhan selanjutnya. Tingkat kebutuhan ini adalah
dengan memberikan kepastian keamanan, baik secara fisik dan psikis.

3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang


Kebutuhan pada tingkat ini lebih melihat pada unsur emosi yaitu
rasa memiliki dan dimiliki, dicintai dan mencintai dan lainnya. Meskipun
kebutuhan ini juga bisa muncul setelah kebutuhan dasar dan kebutuhan
rasa aman terpenuhi, namun bisa saja orang ketika lapar akan
mengesampingkan rasa akan cinta kasih sayang sebagai hal yang tidak
penting.

4. Kebutuhan akan harga diri


Kebutuhan ini bersifat penghargaan baik pada diri sendiri maupun
penghargaan dari orang lain. Orang yang harga dirinya baik tidak akan
mudah putus asa, optimis, dan memiliki kreativitas yang baik.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri


Kebutuhan ini lebih memberikan kepada seseorang kebebasan
untuk menjadi dirinya sendiri. Pada tingkat inilah seseorang punya
kemerdekaan untuk mengatur hidupnya, sehingga perilaku manusia
muncul dari dalam dirinya tanpa adanya dorongan dan tidak perlu pada
pernghargaan dari orang lain.

Konsep dasar dari teori Maslow adalah manusia dimotivasi oleh


sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh species dan tidak
berubah tidak berubah . kebutuhan itu adalah kebutuhan makan, minum dan
proses hidup sama seperti mahkluk hidup lainnya baik tumbuhan dan
binatang. Namun sebenarnya dalam konsep teori Maslow ini tidak bisa kaku
hanya dengan pemenuhan untuk tingkat dasar saja.
Bisa saja orang yang belum terpenuhi tingkat kebutuhan dasar (basic
needs) juga menginginkan rasa aman, atau orang yang belum sempurna rasa
amannya juga menginginkan kasih sayang, atau orang pada tingkat rendah
mungkin akan terpuaskan hanya dengan makan saja dan seterusnya.
Dari pemikiran Abraham Maslow yang memfokuskan pada kebutuhan
psikologis tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikirannya
telah membantu guna memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri
seseorang, yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan humanistik.

 Kebiasaan dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow

(1) Kebutuhan fisiologis


Kebutuhan fisiologis bersifat faali yaitu anatomi kebutuhan
tubuh kita untuk mempertahankan hidup.jadi kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan yang sangat mutlak harus di penuhi manusia
untuk kelangsungan hidupnya. kebutuhan fisiologis meliputi : oksigen,
cairan, nutrisi (makanan dan minuman) ,eliminasi, istirahat, tidur,
terbebas dari rasa nyeri,stimulasi,regulasi,eksplorasi dan manipulasi,
sexual, dll.
 Oksigen
Oksigen sangat di butuhkan manusia untuk bernafas dan di
perlukan dalam proses metabolism dalam tubuh.
 Cairan
Tubuh manusia sebagian besarnya merupakan cairan.itulah
sebabnya tubuh kita sangat memerlukan minuman untuk memenuhi
kebutuhan cairan dalam tubuh.
 Nutrisi
Nutrisi sangat di butuhkan oleh manusia untuk mencegah
gangguan pada tubuh.nutrisi dapat kita peroleh dari makanan
yang kita konsumsi sehari-hari.
 Eliminasi
Eliminasi merupakan pembuangan zat sisa dalam tubuh yang harus
di keluarkan karena zat sisa mengandung racun yang apabila tidak
di keluarkan akan menyebabkan penyakit.
 Istirahat
Istirahat di butuhkan tubuh kita agar energy kita tidak terlalu
banyak terbuang dalam proses metabolism.istirahat merupakan
kebutuhan yang paling pokok dari manusia untuk menjaga
kesehatannya.
 Bebas dari rasa nyeri
Manusia ingin selalu terhindar dari berbagai penyakit atau luka
yang dapat menyebabkan nyeri.salah satu contohnya adalah
meminum obat.minum obat bertujuan untuk menghilangkan rasa
sakit tersebut.
 Stimulasi
Stimulasi adalah rangsangan yang di terima manusia.manusia
memiliki rangsangan baik internal maupun eksternal.
 Regulasi
Regulasi merupakan keteraturan atau keseimbangan pada tubuh
untuk mepertahankan suhu tubuh agar terhindar dari berbagai
penyakit.
 Eksplorasi dan manipulasi
Dengan cara yang berbeda-beda manusia ingin mengungkapkan
apa yang ada pada dirinya masing-masing.selain itu pula manusia
melakukan rekayasa dalam hidupnya.
 Seksual
Setiap orang pasti memerlukan kebutuhan seksual untuk
mendapatkan rasa aman dan nyaman dari orang yang sangat di
cintainya.ini merupakan bentuk ekspresi yang setiap manusia
memilikinya agar manusia tersebut mendapat pengakuan dari yang
di cintainya.

Dari penjabaran yang di atas menguatkan pertanyaan dari kita


mengapa kebutuhan fisiologis berada atau di tempatkan di tempat
teratas atau tertinggi.itulah mengapa di dalam kehidupan sehari-hari
mungkin kita sering bertanya-tanya mengapa setiap orang memiliki
ketertarikan terhadap sesuatu yang berbeda-beda.salah satu contohnya
ada orang yang memiliki cita-cita yang sangat tinggi dan ada juga orang
yang bercita-cita biasa-biasa saja.apa yang yang membuatnya
termotivasi dan apa yang membuatnya tidak termotivasi.semuanya telah
di jelaskan oleh Abraham maslow dan teorinya.( welly yusup ).

(2) Kebutuhan Rasa Aman


Meliputi keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan,
perlindungan, bebas dari ancaman (sakit, ketakutan, kecemasan,
bahaya, dan keadaan bahaya lainnya), butuh hukum, keteraturan, dan
terstruktur. Tidak ada orang yang merasa sangat aman.
Malahan pada anak-anak, kebutuhan rasa aman ini sangat tinggi
karena mereka dapat merasa terancam oleh berbagai situasi lingkungan.
Mereka yang sering terancam hukuman orangtua di masa kecil, lebih
sering berusaha mencari rasa aman dengan berbohong, melakukan
sesuatu dengan keteraturan yang berlebihan.

(3) Kebutuhan Akan Cinta dan Rasa Memiliki


Meliputi kebutuhan akan persahabatan, memiliki pasangan dan
anak, keanggotaan dalam keluarga, keanggotaan dalam kelompok
tertentu, bertetangga, kewarganegaraan, dan lain sebagainya.
Mereka yang tidak pernah merasakan cinta, yang tak pernah
mendapatkan pelukan dan ciuman, dalam jangka panjang tidak akan
dapat mengekspresikan cinta. Mereka yang sedikit mendapatkan cinta,
akan menjadi sangat sensitif  terhadap penolakan dari orang lain.
Mereka yang terpuaskan kebutuhan cintanya menjadi lebih percaya diri.

(4) Kebutuhan Akan Penghargaan


Meliputi penghargaan terhadap diri, keyakinan, kompetensi, dan
pengetahuan bahwa orang lain mendukung dengan penghargaan yang
tinggi. Menurut Maslow, kebutuhan akan penghargaan ini terdiri dari
dua tingkatan : reputasi dan harga diri.

(5) Kebutuhan Aktualisasi Diri


Mencakup pemenuhan diri, realisasi seluruh potensi, dan
kebutuhan untuk menjadi kreatif. Mereka yang telah mencapai level
aktualisasi diri menjadi lebih manusiawi, lebih asli dalam
mengekspresikan diri, tidak terpengaruh oleh budaya atau lingkungan
sekitar.
Berbeda dengan kebutuhan lain, bila kebutuhan penghargaan ini
terpenuhi, tidak secara otomatis kebutuhan meningkat ke aktualisasi
diri. Maslow menemukan mereka yang elpas dari kebutuhan
penghargaan dan mencapai kebutuhan aktualisasi diri adalah yang
memberikan penghargaan tinggi terhadap nilai-nilai kebenaran,
keindahan, keadilan, dan nilai-nilai sejenis yang disebut Maslow
sebagai B-Values.
Sayangnya, manusia yang belum dipenuhi salah satu kebutuhan
di atas, melampiaskannya dengan beberapa kebiasaan yang merusak
dirinya. Mereka mencari hal-hal di atas melalui prilaku seks bebas,
merokok, menggunakan narkoba, dan lain sebagainya.
Hal ini yang perlu kita garis bawahi dan kita sadari bahwa apa
yang kita cari sesungguhnya adalah bukan dari benda-benda yang hanya
dapat memberikan kepuasan sementara. Namun carilah kebutuhan dasar
dalam diri Anda itu pada jalur yang benar.
 Kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah ( belajar ) dalam
mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow.

1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:


 Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
 Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan
temperatur yang tepat
 Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
 Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang
representatif.

2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:


 Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan
terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat
menghakimi
 Adanya ekspektasi yang konsisten
 Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan
sistem pendisiplinan siswa secara adil.
 Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement)
melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada
pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.

3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:


a) Hubungan Guru dengan Siswa:
 Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli
dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat
menjadi pendengar yang baik.
 Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat
memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik
kepribadian dan latar belakangnya)
 Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang
positif dari pada yang negatif.
 Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran,
pendapat dan keputusan setiap siswanya.
 Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan
memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
b) Hubungan Siswa dengan Siswa:
 Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya
kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa
 Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai
forum, seperti olah raga atau kesenian.
 Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk
kepentingan pembelajaran.
 Sekolah mengembangkan tutor sebaya
 Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang
beragam.

4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:


a) Mengembangkan Harga Diri Siswa
 Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar
pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
 Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa
 Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
 Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
 Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami
kesulitan
 Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan
bertanggung jawab.
 Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan
secara pribadi, tidak di depan umum.
b) Penghargaan dari pihak lain
 Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana
setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak
saling mencemoohkan.
 Mengembangkan program “star of the week”
 Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan
prestasi yang diperoleh siswa.
 Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap
sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang
baik.
 Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan
keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
c) Pengetahuan dan Pemahaman
 Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
 Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan
intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
 Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang
yang beragam
 Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir
filosofis dan berdiskusi.
d) Estetik
 Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
 Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan,
termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa
yang dianggap menarik.
 Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
 Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
 Ruangan yang bersih dan wangi
 Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah

5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri


 Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang
terbaiknya
 Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah
kemampuan dan potensi yang dimilikinya
 Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan
kehidupan nyata.
 Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta
kognitif siswa.
 Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan
kreatif

Anda mungkin juga menyukai