Anda di halaman 1dari 8

1.

Manajemen bapak

Dalam system manajemen bapak inin diartikakan setiap usaha dan aktivitas

organisasi para pengikut (bawahan) selalu menikuti jejak bapak. Apa yang

dikatakan (diperintah) bapak itulah yang benar. Dalam hal ini tidak ada alternatif

lain kecuali mengikuti bapak. Manajer telah mendapat charisma dari bawahan atau

pengikutnya, sehingga para pengikut menganggap pemimpinnya itulah yang

paling baik, paling pintar dan paling besar.

Kebaikan dan kelemahan manajemen bapak ini adalah sebagai berikut.

Kebaikannya :

Adalah jika bapak atau pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat

dengan cepat dikerjakan, sehingga tujuan tercapat dengan baik.

Kelemahannya :

1. Jika bapak tidak benar, perusahaan akan hancur arena perusahaannya akan

turut menyeleweng

2. Kemajuan organisasi terbatas, sebab hanya tergantung kepada kecakapan

bapak, bawahannya hanya merupakan robot saja.

3. Kalau terjadi pergantian pimpinan makan pimpinan baru akan sulit untuk

melakukan tugas-tugas kepemimpinannya sebab para bawahan telah

mengkultuskan pemimpin lamanya.

4. Para bawahan menjadi orang-orang yes man saja, sehingga daya piker dan

kreativitasnya tidak ada.


Di Indonesia tampak ada kecenderungan manajemen bapak ini artinya asal

bapak senang (ABS). hal ini perlu kita perbaiki. Asal bapak senang (ABS) pada

dasarnya diciptakan oleh atasan/pimpinan, karena dia hanya mau menerima

laporan-laporan yang baik-baik saja tanpa mengecek kebenarannya.

2. Manajemen tertutup

Dalam manjemen tertutup, manjer tidak memberitahukan atau

menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya walaupun

dalam batas-batas tertentu saja.

Keputusan-keputusan diambilnya tanpa melibatkan partisipasi para

bawahannya dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

Kebaikannya:

1. Kerahasiaan dan keadaan perusahaan sangat terjamin

2. Pengambilan keputusan cepat, karena tidak melibatkan partisipasi bawahan

dalam proses pengambilan keputusan.

Keburukannya:

1. Para bawahan/pengikut tidak mengetahui keadaan perusahan, apakah untung

atau rugi.

2. Problem dan pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan hanya dapat

dihadapi manajer.

3. Tidak mempersiapkan kader-kader penggantinya di masa depan.


4. Menimbulkan sikap apatis para bawahan terhadap masalah yang dihadapi

perusahaan atau orgsanisasi.

Manajemen tertutup ini biasanya diterapkan oleh seorang manajer otoriter,

karena dia menganggap yang paling pintar, berkuasa, dan lain sebagainya.

Falsafah kepemimpinannya adalah “bawahan untuk manajer (atasan)”.

3. Manajemen terbuka

Manajemen terbuka ini diterapkan dengan cara sebagai berikut.

a. Manjer (atasan) banyak menginformasikan keadaan (rahasia) perusahaan

kepada para bawahaannya, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu

mengatahui keadaan perusahaan (organisasi). Dan semakin tinggi kedudukan

bawahan maka semakin banyak ia mengetahui rahasia peusahaan

(organisasi), tetapi top manajer (rahasia jabatan) selalu dipenggang teguh oleh

manjer (atasan).

b. Seorang manajer sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu memberikan

kesempatan kepada para bawahannya untuk mengemukakan saran-saran dan

pendapat-pendapatnya. Tegasnya, manajer mengajak para bawahan untuk ikut

berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Keputusan

terakhir tetap berada di tangan manajer.

Manajemen terbuka ini mempunyai kebaikan dan keburukan sebagai berikut.

Kebaikan-kebaikannya :
1. Para bawahan ikut memikirkan kesulitan-kesulitan yang di hadapi organisasi

(perusahaan) dan ikut pula memikirkan cara-cara pemecahan masalah-

masalah yang dihadapi dan mengembangkan usaha-usaha organisasi.

2. Para bawahana mengetahui arah yang diambil perusahaan (organisasi).

Sehingga jika telah menjadi keputusan mereka tidak ragu-ragu lagi untuk

melaksanakannya.

3. Para bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi pada tugas-

tugasnya.

4. Para bawahan terbina dan terlatih, sehingga perkaderan berkembang dan

kesinambungan (regenerasi) terjamin.

5. Akan menimbulkan suatu kompetisi yang sehat smabil mereka berlomba-lomba

mengembangkan kecakapan dan kemampuannya.

6. Akan menimbulkan kerja sama yang semakin baik dan hubungan-hubungan

yang semakin harmonis.

7. Akan menimbulkan perasaan senasib dan sepenangggungan serta solidaritas

yang semakin baik

Keburukan-keburukannya :

1. Pengambilan keputusan berlama-lama, bertele-tele, dan biaya semakin

banyak, sebab diadakan pertemuan-pertemuan.

2. Rahasia keadaan organisasi/perusahaan kurang terjamin, karena ada

kemungkinan para pejabat yang mengikuti pertemuan membocorkannya.


3. Kecakapan dan kepemimpinan manjer akan diketahui para bawahan sehingga

wibawanya berkurang.

Perrlu di perhatikan, bahwa bawahan yang diikutsertakan dalam pertemuan-

pertemuan harus didasarkan atas kedudukan dan tingkat kerahasiaan

masalah-masalah yang akan diputuskan. Manajemen terbuka ini biasanya

diterapka oleh manajer partisifatif karena “karena falsafah kepemimpinannya

adalah manajer (atasan) itu untuk bawahan”.

4. Manajemen demokrasi

Pelaksanaan manajemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka

khususnya dalam peroses pengambilan keputusan, dimana para

anggota/bawahan diajak dan diikutsertakan berpartisipasi memberikan saran-

saran, pemikiran-pemikiran, dan cara-cara pemecahan terhadap masalah-

masalah yang dihadapi.

Perbedaan manajemen demokrasi dengan manajemen terbuka, terletak pada :

1. Manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi, jika

setiap anggotanya mempunyai hak suara yang smaa, seperti MPR, DPR,

koperasi, dan lain-lainnya. Sedangkan manjemen terbuka dapat dilaksanakan

dalam organisasi/perusahaan.

2. Dalam manajemen demokrasi setiap anggota “ikut menetapkan keputusan”

berdasarkan suara terbanyak (keputusan bersama),sedangkan dalam


manajemen tebuka “keputusan” hanya ditetapkan oleh manjer (pimpinan) saja,

jadi bawahan tidak ikut menetapkan keputusan.

Kebaikan dan keburukan manajemen demokrasi, antara lain adalah :

Kebaikan-kebaikannya :

1. Keputusan diambil relatif lebih baik, karena dipikrkan dan diputuskan oleh

orang banyak.

2. Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan.

3. Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh anggota.

4. Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat.

Keburukan-keburukannya :

1. Biaya, waktu untuk mengambil keputusan cukup lama, bahkan bertele-tele

sebab pemikiran para anggota tidak sama dan sering beradu argumentasi

2. Adanya tirani minoritas dari para anggota, misalnya :

a. Minoritas yang kalah suara dengan terpaksa menyetujui keputusan yang

diterapkan

b. Sekelompok minoritas karena kelihaian dan kecakapan berargumentasi

maka ia dapat mempengaruhi para anggota hanya memikirkan

pendapatnya, ide-idenya untuk disetujui memjadi keputusan.

c. Kelicikan pemimpin siding mengarahkan rapat dalam menggolkan

keputusan, misalnya dengan menanyakan “siapa yang tidak setuju

acungkan tangan” biasanya orang akan ragu-ragu mengacungkan

tangannya sebelum melirik kekiri dan kekanan


Sistem manajemen demokrasi dikenal atas “manajeme demokrasi barat dan

demokrasi pancasila” yang perbedaannya hanya bersifat gradual saja, yaitu :

Dalam manajemen demokrasi barat (MDB). Keputsan yang diambil selalu

berdasarkan atas jumlah suara terbanyak saja. Jika jumlah suara seimbang (50%

50%) maka masalah itu tidak jadi diputuskan. Manajemen demokrasi pancasila

(MDP), keputusan diambil berdasarkan atas musyawarah dan mufakat untuk

memperoleh kebulatan pendapat/suara. Jika pembulatan pendapat tidak tercapai,

barulah pengambilan keputusan dilakukan melalui voting dan keputusan diambil

berdasarkan jumlah suara tebanyak. Jadi, dalam MDP pengambilan keputusan

lebih menekan atas musyawarah dan mufakat. Jika terpaksa, voting baru

dilakukan.

Menurut hemat penulis, MDP lebih baik dan lebih manusiawi daripada MDB,

karena :

1. Dalam MDP, mayoritas selalu menghargai pendapat minoritas (musyawarah

dan mufakat), sedangkan MDB, mayoritas tidak memperhatikan pendapat

minoritas (voting)

2. MDP, selalu berusaha menghindari tirani minoritas dengan cara musyawarah

dan mufakat untuk memperoleh kembulatan pendapat dalam menetapkan

keputusan ; sedangkan MDB tidak memperhatikan tirani minoritas sebab

keputusan selalu ditetapkan berdasarkan voting suara terbanyak.

3. Dalam MDP, mayoritas bukan bertindak sebagai superpower terhadap

minoritas, melainkan memperlakukan minoritas sebagai partner kerja sama.


Sedangkan MDB, mayoritas merupakan superpower terhadap minoritas,

karena minoritas dianggap oposisi saja.

Dalam keempat sistem manajemen diatas tidak satu pun yang mempunyai

keunggulan mutlak, sebab sama-sama mempunyai kebaikan dan keburukannya.

Herbison myers dalam bukunya management in the industrial world

mengemukakan tipe-tipe manajemen sebagai berikut.

1. Patrimonial management, perusahaan dimiliki dan dipimpin serta kedudukan-

kedudukan yang penting dipegang oleh anggota-anggota keluarga sendiri.

Tujuan perusahaan adalah untuk kepentingan dan aspirasi keluarga. Tipe

manajemen seperti ini banyak terdapat di Indonesia.

2. Political management, kedudukan-kedudukan yang amat penting diorganisasi

atau perusahaan diduduki oleh orang-orang yang mempunyai hubungan politik

dan didasarkan kepada kesetiaan mereka terhadap partai politik atau golongan

tertentu.

3. Professional management, kedudukan penting didalam organisasi atau

perusahaan diserahkan kepada para ahli, mereka yang benar-benar telah

membuktikan kecakapannya. Jadi, tidak didasarkan pada golongan atau

hubungan tertentu, teteapi semata-mata didasar pada kemampuan dan

prestasi

Anda mungkin juga menyukai