Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zunita Ardani

Kelas : PGSD D 2017


NIM : 17010644142
No absen : 29

PUISI MILIK ZUNITA ARDANI


COVID19
Berawal dari satu wilayah hingga merebah seluruh negara
Semua manusia merintih dan berdoa
Tak hanya di china namun ke penjuru dunia
Resah karena adanya wabah
Covid 19 begitu panggilannya

Pakaian yang berbeda dengan sebelumnya


Kebiasaan hidup berubah seketika
Barang yang diabaikan kini jadi incaran
Bermasker kini menjadi tren sekarang
Sekali pakai lalu dibuang

Bandara stasiun dan terminal mulai menghela nafas


Pertokoan jam tutupnya diperpanjang
Semua diam dalam kediaman
Jangan keluar begitu instruksinya
Demi kepentingan bersama

Pahlawan garda terdepan


Segala pelindung diri dikenakan
Berkerja hingga siang dan malam
Untuk segalanya hingga bertaruh nyawa
Segala pengorbanannya akan selalu dikenang

Sejenak mari menunduk kepala


Memohon ampun atas segala kesalahan
Lekas membaik keadaan
Lekas reda tangisan
Semoga tuhan mengabulkan

Surabaya, 26 Maret 2020

PERJALANAN
Angin berdesir lembut disekitaran
Sejuk jernihkan setiap pemikiran
Hilangkan semua kepenatan dalam kehidupan
Menambah segala kenikmatan

Kaki melangkah dalam penasaran


Lelah dalam dakian demi mencapai tujuan
Semua terbalas ketika sampai ketinggian
Sejuk mata memandang kutemukan kedamaian

Ada banyak pelajaran dari panora alam


Semua harus saling berdampingan
Saling menghargai setiap perbedaan
Tidak sibuk dengan cacian atau hinaan

Surabaya, 27 Maret 2020


PUISI MILIK NURUL NUR AINI

COVID-19
Ku tarik nafas perlahan
Seakan akan ada yang menahan
Udara, ada apa dengan kau
Apa benar kau tertekan

Mungkin kamu telah melihat


Semua orang di dunia
Kecemasan, kesedihan, bahkan Ketakutan
Menyelimuti sepanjang waktu

Kali ini tak memberi kehidupan


Beralih menjadi kematian
Namanya corona
Benda kecil tak terlihat

Karnanya, dihari dimana aku sendiri bingung


Melihat semua orang berubah
Berjalan berjauhan
Menyapa dengan keraguan

Lalu lalang orang perlahan menghilang


Suara jalanan seakan lenyap
Hati bergetar di bawah atap
Doa baik pun terucap “semoga ini berakhir”
MEREDAM HATI

Menuju jalanan
Menatap kedepan mengikuti arus
Terbesit keramaian ditelinga
Yang mengusik perjalanan

Tenang, itu hanya klakson


Bunyinya sangat menyuling
Datang pun tak terarah
Membawa pringatan yang keras

Tapi tidak semena- mena


Tuk tetap jalan perlu aturan
Ambil positif buang negatif
Berdalil akan kata hati

Hati memang menguasai


Mengambil apa yang ada
Untuk pemiliknya
Meredam tuk mengikutinya
ANALISIS PUISI MILIK NURUL NUR AINI
1. Unsur Intrinsik “Covid-19”
 Diksi (Pilihan kata) : Pemilihan kata “Udara” pada kalimat “Udara, ada apa
dengan kau” penulis seakan bertanya dengan alam. Bagaimana rasanya alam
tersebut dipenuhi dengan virus. Penulis memilih kata udara karena udara
merupakan suatu hal yang tidak bisa dilihat dan virus juga sesuatu yang tidak bisa
dilihat dengan kasat mata dan udara juga merupakan materi yang terdekat dengan
virus tersebut
 Cintraan (Pendengaran, pengelihatan, perasaan) : Dari bait pertama “Ku tarik
nafas perlahan / Seakan akan ada yang menahan” kita dapat merasakan kesulitan
dan sesak saat bernafas karena mendengar betapa kejamnya virus yang dialami
saat ini. Dalam bait ketiga “Melihat semua orang berubah / Berjalan berjauhan /
Menyapa dengan keraguan” kita dapat melihat semua orang saling menghindari
satu sama lain karena takut tertular oleh virus tersebut bahkan untuk menyapa saja
mereka masih ragu. Dalam bait keempat “Lalu lalang orang perlahan
menghilang / Suara jalanan seakan lenyap” kita dapat merasakan keheningan
yang sebelumnya jalanan merupakan tempat yang sangat ramai dilewati orang
orang. Sekarang tidak terdengar kebisingan karena semua orang mengunci dirinya
dirumah”
 Majas sederhana : Dalam puisi yang berjudul “Covid-19” ini terdapat majas
hiperbola pada kalimat “Udara, ada apa dengan kau / apa benar kau tertekan”
padahal udara merupakan partikel bebas yang tidak bisa tertekan atau merasakan
tekanan
 Pesan penulis : Pesan penulis dalam puisi tersebut adalah harapan agar semua bisa
terlewati dan berakhir

Unsur Intrinsik “Meredam Hati”


 Diksi (Pilihan kata) : Pada bait kedua penulis menggunakan kata “Penyuling”
dalam kalimat “Bunyinya sangat menyuling” karena penulis ingin
menggambarkan bunyi yang sangat sukar didengar dari banyak klakson sehingga
memakai kata menyuling. Selain itu dalam bait ketiga penulis menggunakan kata
“Berdalil” dalam kalimat “Berdalil akan kata hati” yang maksudnya adalah alasan
atau beralasan. Jadi penulis ingin pembaca mengambil hal positif dan membuag
yang negatif beralasan dengan hati nurani
 Cintraan (Pendengaran, pengelihatan, perasaan) : Pada kata bait kedua pada kata
“Tenang, itu hanya bunyi klakson” kita dapat merasakan bunyi suatu klakson
yang sangat mengganggu. Penulis menggambarkan klakson dikarenakan penulis
mengibaratkan klakson dengan omongan yang dilontarkan orang orang. Pada bait
keempat dalam kalimat “Meredam tuk mengikutinya” kita dapat merasakan
suasana perasaan yang merdam hati untuk tetap sabar dan mengambil sisi
positifnya.
 Majas sederhana : Pada bait pertama dalam kalimat “Terbesit keramaian
ditelinga” penulis menggunakan majas hiperbola atau melebih lebihkan. Karena
apabila seseorang memberikan komentar terhadap orang lain tidak mungkin
disampaikan pada telinga secara bersamaan sehingga menimbulkan keramaian.
 Pesan penulis : Pesan penulis yaitu dalam dunia tidak akan terlepas dari omongan
banyak orang. Baik mengomongkan tentang kejelekan maupun kebaikan
seseorang. Penulis ingin menyampaikan bahwa kita harus mengambil sisi positif
dan membuang yang negatif. Bersabar menghadapi semua omongan yang
diberikan orang terhadap kita

2. Unsur Ekstrinsik
Latar Belakang (Spiritualitas, pendidikan, karakter diri, dan kehidupan sosial keluarga
dan kampus)
Nurul Nur Aini yang lebih akrab dipanggil Aini. Aini lahir di Surabaya pada
tanggal 13 Oktober 1999. Aini dilahirkan sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Ia
memiliki adik yang masih berjenjang SMP dan dua adik kembar yang berjenjang TK.
Kedua orang tuanya masih bekerja menghidupi anaknya yang masih bersekolah. Aini
merupakan lulusan dari MI Al Istianah Bringin Sidoarjo, MTs Hasyim Asyari Bangsari
Sukodono dan SMA Wachid Hasyim 2 Sidoarjo. Sekolah tersebut memiliki latar
belakang agama yang cukup baik sehingga aini juga memiliki basic agama yang baik.
Saat ini Aini melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Surabaya. Ia sekarang
melanjutkan kuliah di jurusan PGSD. Aini sendiri memiliki karakter yang baik dan
mudah bergaul sehingga ia memiliki banyak teman baik saat berada di lingkup kampus
maupun non kampus. Aini saat ini bergabung dalam unit kegiatan mahasiswa atau yang
dikenal dengan UKM. Ia memilih UKM yaitu UKKI. Ia memilih UKM tersebut
dikarenakan ingin memperdalam ilmu agama yang dimilikinya. Setiap hari aini berangkat
ke kampus menggunakan sepedah motor dari sidoarjo menuju surabaya. Ia memilih untuk
perjalanan pulang pergi dikarenakan ia lebih senang untuk bertemu keluarga setiap
harinya. Aini bisa dikatakan mahasiswa yang pandai dalam kelas. Ia memiliki nilai yang
cukup baik. Cita citanya yaitu ingin menjadi guru. Ia ingin membagikan ilmu yang
dimilikinya pada orang lain. Dalam mengarang puisi aini memiliki kemampuan yang
baik. Ia mampu membuat beberapa puisi sederhana yang bertema hal hal yang banyak
dibicarakan akhir akhir ini. Ia juga pernah membacakan puisi pada saat pembelajaran
dikelas. Aini mampu menuangkan apa yang dirasakan saat negara ditimpa dengan
musibah virus kedalam puisi. Tidak hanya mengenai virus ia juga mampu membuat puisi
yang bertema kehidupan

Anda mungkin juga menyukai