Meluas (generalisasi)
Menyempit (spesialisasi)
Amelioratif (peninggian makna)
Peyoratif
Sinestesia
Asosiatif
Meluas.
Sekarang ini di kota kota besar banyak terdapat biro jasa yang
menyalurkan para pembantu.
Makna asal kata pembantu adalah orang yang membantu. Sekarang
kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga
atau pelayan.
Dalam acara perpisahan siswa kelas III kepala sekolah hadir bersama
istri.
Kata istri dirasakan lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata
bini.
Peyoratif (memburuk)
Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru
dirasakan lebih rendah maknanya daripada nilai makna pada kata
lama.
Direktur pesusahaan ini ternyata berbini tiga
Kata bini dianggap baik pada masa lampau namun kasar pada masa
sekarang.
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan perlindunganNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tuntas karya
ilmiah ini sesuai dengan harapan penulis.
Penulis menulis karya ilmiah ini dengan judul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA
Negeri 1 STTU JULU” melihat telah rendahnya pandangan warga SMA STTU JLU terhadap
bahaya sampah yang telah merogoti bumi pertiwi yang kita cintai ini. Adapun tujuan karya
ilmiah yang penulis paparkan dalam penulisan ini adalah untuk menyampaikan kepada
pembaca ataupun pendengar betapa bahayanya sampah di lingkungan sekolah yang kita
dambakan ini. Agar kita sekiranya dapat menanggulanginya dan menciptakan sekolah yang
kita harapkan. Dan penulisan ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah
yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia penulis.
Harapan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah agar kita sebagai siswa
secara khusus, dan kita sebagai warga sekolah secara umum dapat menanggulangi sampah
dan mengerti tentang bahaya sampah.
Demikian penulis perbuat apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam isi
karya ilmiah ini penulis meminta maaf. Dan akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………. i
Daftar
Isi…………………………………………………………………….. ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1-2
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 2
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………….. 2
Bab II Pembahasan
A. Bahaya Sampah………………………………………………………. 3-5
B. Peran warga sekolah dalam penanggulangan sampah………………… 5
C. Pengendalian Sampah………………………………………………… 6-8
D. Metode penanggulangan sampah……………………………………... 8-11
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 12
B. Saran…………………………………………………………………. 13
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….
BAB I
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan-
tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan
sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi
sekolah yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 STTU Julu, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang
telah dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah,
ditaman sekolah yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci
siswa dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal
sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor
dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya
pengetahuan siswa tentang bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah
hal yang sepele dan apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun
sesungguhnya sampah adalah musuh besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup
yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi
dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara
sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak
adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini
yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan
sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak
positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat
digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya ada juga cara
untuk menanggulanginya.
OSIS di SMA inipun kurang bertindak dalam penanggulangan sampah dan tidak
terlalu paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya fatal
tanpa penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan sampah di
sekolah ini sangatlah apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada disetiap sisi sekolah
kurang disediakan dan kurang dipergunakan dan bahkan fasilitas penanggulangan sampah
yang disediakan sekolah seperti tong sampah sering dirusak dan dipermainkan oleh para
siswa. Sampah organik dan sampah anorganikpun tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai
jenis sampah seperti daunan, kertas, plastik, dan sepihan-serpihan seng dapat dijumpai
dilingkungan sekolah ini. Motivasi, dukungan serta sosialisasi yang sangat kurang memadai
dalam hal penanggulangan sampah bahkan penanggulangan sampah melauli 3-R (Reduse,
Reuse, Recyckle) yang pada umummya sudah dilaksanakan dalam sekolah-sekolah tidak ada
dilakukan dalam lingkungan sekolah SMA STTU Julu ini.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang
berjudul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA STTU Julu”
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul
dari hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Apa bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan SMA
STTU Julu?
2. Siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di
lingkungan SMA STTU Julu?
3. Mengapa sampah di lingkungan SMA STTU Julu tidak dapat terkendali?
4. Apa metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan
SMA STTU Julu?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan SMA STTU Julu.
2. Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan
sampah di lingkungan SMA STTU Julu.
3. Untuk mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan SMA
STTU Julu.
4. Agar paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BAHAYA SAMPAH
Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau
kotoran seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang tidak
berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia ma
upun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu
yang dipandang mungkin akan mendatangkan kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan
kerugian. Berangkat dari pandangan tersebut dapat dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah
barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian
bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di lingkungan kehidupan
wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal
tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui
sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah
yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam
kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis
sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai
secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini
juga biasa disebut sampah basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut
di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga
biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling
dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain
sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng
yang pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan,
keindahan, kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di
sekolah. Hal tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan
kebudayaan antar sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan
sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah
yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri
sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian
besar yaitu sebagai berikut:
1. Dampak bagi kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah ya
ng tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik ba
gi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit di
lingkungan sekolah yang tentunya dapat menggangu serta memberi respon negativ bagi
warga sekolah. Pengolahan sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan
tersebarnya virus berbahaya yang sangat akan menggannggu aktifitas belajar mengajar
disekolah. Timbunan sampah di sekitar lingkungan sekolah menjadi tempat sarang
nyamuk alhasil sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman lagi karena
akan terjadi penyebaran penyakit bagi warga sekolah itu sendiri.
C. PENGENDALIAN SAMPAH
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena setiap
warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah
tersebut. Misalnya warga SMA STTU Julu setiap warga sekolahnya harus sepikir dan
konsisten akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki
pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah
yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai dari
tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya harus ada
terlebihdahulu satu aturan yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan
pemerintahan) kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah.
Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir
warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola pikir
sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan
sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah
pengendalian sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis
sampah apakah sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda.
Usia yang berbeda tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada
setiap jenis sampah. Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah
SMA STTU Julu dalam melakukan aktifitas sekolah yang kandungan kimia
berbahayanya sangat tinggi yang menyebabkan lama penguraiannya di alam selama
80-100 tahun ke depan yang pastinya dapat merusak alam. Tapi misalkan sampah
daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1 bulan untuk terurai yang sangat berbeda
dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami sampah tersebut. Dengan
pemahaman tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat didaur ulang atau
tidak.
2. Kurangi kantong plastik
Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling
banyak digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal
butuh 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi
plastik. Sebagai contoh bayangkan saja warga SMA STTU Julu adalah 200 orang X
170 plastik= 3400 kantong plastik yang digunakan warga SMA STTU Julu dalam
setahun tanpa pengendalian. Bagaimana dengan seluruh manusia di dunia? Mungkin
tidak terhitung lagi. Kandungan bahaya plastik yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah
materi pengikat untuk membentuk polycarbonate (PC), yang merupakan bahan
alternatif untuk membuat berbagai perangkat plastik, seperti peralatan makan dan
minum yang sering digunakan untuk kemasan jajanan kantin atau yang lainnya. Zat
kimia ini merupakam zat beracun yang sering ditemui pada botol minuman yang
dijual bebas di pasaran dan yang lebih ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi
apabila sering dipanaskan/ disteril. Dan apabila dipanaskan zat ini akan melumer dan
masuk kedalam makanan dan minuman yang kita komsumsi akibatanya sangat fatal
karena BPA akan merusak system reproduksi ovarium, otak, dan sistem saraf
manuasia. Beda lagi dengan platik kresek dan plastik PVC sebagai wadah makana
siap santap yang paling sering kita lihat beredar di sekolah kita. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh badan POM kantong plastik dan PVC banyak
mengandung unsur kimia yang sangat berbahaya yaitu senyawa timbal (Pb), cadmium
(Cd), timah putih (Sn) yang dapat menyebabkan kangker dan penyakit berbahaya
lainya bagi warga sekolah yang menggunakannya dan tentunya setelah dibuang unsur
kimia berbahaya tersebut akan mengendap dilingkungan sekolah kita yang
menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang dan tandus.
3. Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu
sampah yang paling banyak di SMA STTU Julu. Pengendalian kertas sangatlah
penting pada pengendalian sampah di SMA kita. Kertas merupakan sampah organik
karena terbuat dari tumbuhan tetapi dapat juga dikelompokkan kedalam sampah
anorganik karena dapat didaur ulang tetapi lebih mengacu pada sampah organik
karena dilihat juga dari sisi lama penguraiaanya. Jadi kita sebagai pelajar sudah
semestinya menggunakan dan memanfaatkan kertas seperlunya, jangan
menyianyiakan kertas karena kita harus mengingat fakta bahwasanya 1 rim kertas
(500 lembar) setara dengan 1 batang pohon dan diperkirakan 2,75 miliar pohon
dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi kertas. Jadi kita sebagai siswa SMA
STTU Julu bermulailah berpikir akan bagaimana generasi berikutnya tanpa pohon
karena telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas maka sampah
kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari sampah kertas.
4. Hemat air
Air di SMA STTU Julu sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di
bumi, 97 % adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa
dikomsumsi. Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan
kotor dan tidak dapat lagi di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan
semakin minim. Begitupula dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka air bersih
tidak akan banyak lagi. Karena kita mengetahui bahwasanya Air adalah sumber hidup.
Jadi bagaimana bisa hidup apabila air tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita
untuk hemat akan air dan membuang sampah secara tidak sembarangan agar sumber
hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar
sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama
menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita asri,
sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.
Melubangi tanah
2. Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis,
menggunakan botol bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk
mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang,
menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang
tintanya bisa diisi ulang kembali, menggunakan kedua
Ande – Ande Lumut
Alkisah di sebuah Negara yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, tinggallah
seorang pangeran yang hidup serba berkecukupan. Pangeran tersebut adalah putra mahkota
yang akan menggantikan tahta berikutnya.
Akan tetapi, pangeran tadi tidak puas dengan kehidupan yang serba berkecukupan. Dia ingin
mengembara, menyusuri hutan demi hutan. Mencari jati diri dan pengalaman hidup.
Bagian 1 :
(Dua orang berjalan waspada melihat keatas dan kebawah, mencari binatang buruan)
Pangeran : “ Jo? Bejo? Kamu di mana jo ? ”
Bejo : “ Pangeran? Pangeran? Kamu di mana pangeran? ”
(Berjalan mundur…. Kemudian bertabrakan bersama, sampai gelimbungan).
Pangeran : “ Aduh. Kamu itu. Hati-hati ! ”
Bejo : “ Hehehe.. Maaf pangeran. Saya tidak tahu jika di belakang
ada pangeran. ”
Pangeran : “ Kamu ini.. Sini sini Jo ! Aku mau cerita. ”
Bejo : “ Ada apa pangeran ? ”
(Dua orang duduk bersama dan bercerita)
Pangeran : “ Kok tidak ada binatang ya hari ini ? ”
Bejo : “ Ya pangeran, sepi sekali. Tapi ini di mana ya Pangeran ? ”
Pangeran : “ Kenapa kamu tanya saya ? Memangnya saya tahu ? ”
Bejo : “ Ya mungkin saja Pangeran tahu. ”
Pangeran : (cemberut)
(Pangeran dan pengawalnya berdiri, kaget melihat ada orang di hadapan mereka)
Pangeran : “ Siapa itu jo ? ”
Bejo : “ Saya tidak tahu pangeran. ”
Pangeran : “ Maaf bu, boleh saya bertanya ? ”
(Yang ditanya diam, tidak menjawab, sibuk dengan kayu bakarnya)
Pangeran : “ Permisi bu. ” (menyentuh pundak Mbok Rondo Dadapan)
(Pangeran mendekat pada mbok rondo, tiba-tiba mbok rondo kaget melihat pangeran)
Mbok rondo dadapan : “ Waladalah.. Siapa kamu ? ”
Pangeran : “ Saya pengembara bu. Maaf, ini desa apa ya ? ”
Mbok rondo dadapan : “ Ini desa Dadapan nak. Kamu sedang apa di sini ? ”
Pangeran : “ Saya sedang mengembara bu. Tapi tersesat, tidak tahu jalan. ”
Mbok rondo dadapan : “ Wah. Ya sudah, ikut saya saja. Kamu
akan saya jadikan anak angkat bagaimana ? ”
Pangeran : “ Bagaimana Jo ? ”
Bejo : “ Kalau saya terserah kamu saja. ”
Pangeran : “ Wah baiklah bu, saya mau. ”
Mbok rondo dadapan : “ Mulai sekarang kamu jadi anakku, namamu jadi ande-ande lumut.
Dan kamu juga ikut saya. ”
Pangeran dan Bejo : “ Baiklah, bu ! ”
(Pangeran bersama dengan pengawal dan mbok rondo pergi menuju rumahnya)
Bagian 2 :
Di pagi yang cerah Mbok Rondo klenting berkumpul dengan para putrinya. Putri-putri Mbok
Rondo sangat cantik, mereka adalah klenting merah, klenting biru dan klenting hijau dan
salah seorang anak tirinya bernama klenting kuning.
Mbok Rondo sangat cinta dan sayang kepada anak-anaknya tetapi berbeda dengan klenting
kuning, sebagai anak tiri dia sangat dibedakan kasih sayangnya.
(Klenting Kuning menyapu lantai.. Tak lama datang Mbok Rondo mengawasi Klenting
Kuning)
Mbok rondo Klenting : “ Anak-anakku yang cantik-cantik, kesini nak ! ”
Klenting-klenting : “ Ya Mbok. ”
Mbok rondo klenting : “ Begini nak, ada berita yang sangat penting. ”
Klenting merah : “ Berita apa itu mbok ? ”
Klenting biru : “ Ya mbok. Kelihatannya penting sekali. ”
Klenting Hijau : “ Ada apa sih mbok ? ” (manja, mendekat sambil memegang
tangan mbok rondo klenting)
Mbok rondo klenting : “ Kalian tahu kan, Mbok Rondo Dadapan itu punya anak yang
sangat tampan. Namanya Ande - Ande Lumut. ”
Klenting-keleting : “ Ande - Ande Lumut ? Tampan ? ” (bersama bergaya manja,
centil)
Mbok rondo klenting : “ Iya. Coba kalian pergi ke rumah Ande – Ande lumut untuk
melamarnya! Siapa tahu Ande – ande lumut menyukai salah satu dari kalian. Mbok akan
dandani kalian menjadi putri-putri yang cantik. ”
Klenting-klenting : “ Iya iya mbok. Kami mau. ”
Mbok rondo klenting : “ Iya sudah. Ayo mbok dandani kalian. ”
Klenting-klenting : “ Baiklah mbok. ”
(Mbok Rondo Klenting mendandani klenting merah, biru, dan hijau)
Klenting Merah : “ Mbok, bagaimana rambutku mbok? ”
Mbok Rondo Klenting : “ Sudah rapi, ndok ! ”
Klenting Hijau : “ Aku, aku mbok ! ”
Mbok Rondo Klenting : (memakaikan bedak pada Klenting Hijau) “ Nah, sudah cantik
sekarang. “
Klenting Biru : “ Kalau aku mbok ? ”
Mbok Rondo Klenting : “ Sudah cantik, ndok. Anak – anak mbok sudah cantik semua.
Sekarang berangkatlah. Ande – Ande Lumut pasti memilih salah satu dari kalian untuk
dijadikan istri. ”
(Dari kejauhan, Klenting Kuning yang melihat saudari tirinya yang hendak berangkat
menuju rumah Ande – Ande Lumut)
Klenting Biru : “ Ngapain lihat – lihat ? ”
Klenting Hijau : “ Iri ya lihat kita semua cantik? ”
Klenting Kuning : “ Ti..Tidak kok. ”
Klenting merah : ( menyenggol Klenting Kuning sampai terjatuh )
Klenting – Klenting : “ Hahaha.. Kasian sekali kamu ! “
Klenting Hijau : “ Ya sudah lah. Ayo kita berangkat. ” (pergi meninggalkan
Klenting Kuning)
(Tak lama kemudian, klenting kuning mendekati mbok rondo)
Klenting Kuning : “ Mbok saya ingin bicara. ”
Mbok rondo klenting : “ Bicara apa ? Apakah kamu sudah selesai menyapu ? ”
Klenting kuning : “ Sudah mbok. Begini mbok, saya juga ingin melamar menjadi
istrinya Ande - Ande lumut seperti kakak-kakak klenting yang lain. ”
Mbok rondo klenting : “ Oh begitu, ya sudah tidak apa - apa. Sini kamu saya dandani juga.
(memberikan angus dan bau-bau tidak sedap kepada Klenting kuning) Sudah sekarang kamu
cuci kuali di sungai. Dan kerjakan tugasmu. ” (mendorong Klenting kuning dengan kasar)
Klenting kuning : “ Iya mbok. ” (meninggalkan Mbok Rondo)
Mbok Rondo Klenting : “ Hahaha… Mudah-mudahan Ande - Ande Lumut menyukai salah
satu dari anak-anakku. Bukan Klenting Kuning. ” (tertawa terbahak-bahak, menuju ke dalam
rumah)
Bagian : 3
Klenting kuning setiap hari bekerja tanpa rasa lelah dan keluh kesah walau dia diperlakukan
kasar oleh Mbok Rondo Klenting. Hanya dia dan Allah saja yang tahu betapa sedihnya
dirinya. Dia berharap, Tuhan akan memberikan ganjaran yang lebih baik untuknya. Saat
Klenting Kuning mencuci kuali di sungai….
Bagian : 4
Di sebuah sungai yang airnya deras, disitulah Yuyu Kangkang hidup. Dia yang menguasai
sungai itu. Dialah si Yuyu Kangkang yang licik.
(Yuyu kangkang sang penjaga sungai sedang mondar-mandir mengawasi jika ada orang
datang).
Yuyu kangkang : “ Hohohoho…. Siapa itu yang datang dari jauh? ”
(kemudian datang Klenting Merah, biru dan hijau menuju pinggir sungai)
Klenting merah : “ Wah! Sungainya banjir. ”
Klenting biru : “ Iya mbakyu. Bagaimana cara kita menyeberang? ”
Klenting hijau : “ Lihat itu Yuyu Kangkang. ” (menunjuk Yuyu Kangkang)
Klenting merah : “ Wah iya! Kita minta tolong Yuyu Kangkang saja. ”
Klenting biru dan hijau : “ Iya mbakyu. Ayo! ” ( saling menyenggol Klenting Merah )
Klenting merah : “ Yuyu Kangkang! Yuyu Kangkang! ”
Yuyu kangkang : “ Hahaha. Ada apa gadis manis? ”
Klenting merah : “ Yuyu Kangkang, aku minta tolong disebrangkan lewat sungai
ini. ”
Yuyu kangkang : “ Wah itu berat sekali, bahaya sungainya. Aku minta imbalan. ”
Klenting merah : “ Imbalannya apa? Uang? Wah kamu itu mata duitan. ”
Klenting biru dan hijau : “ Iya. Yuyu Kangkang mata duitan. ”
Yuyu kangkang : “ Tidak. Aku tidak mau uang. Hahaha. ”
Klenting-klenting : “ Lalu apa? ”
Yuyu kangkang : “ Imbalannya adalah menggandeng dan mencium tangan kalian.
” (tersenyum mesum)
Klenting merah : “ Ya sudah kalau begitu. ”
(Yuyu Kangkang menyebrangkan klenting merah, biru, dan hijau dengan perahu)
Yuyu Kangkang : “ Eh, eh. Mau kemana kalian? Mana imbalannya? ”
Klenting – Klenting : ( menyodorkan tangan sambil cemberut dan langsung pergi )
Yuyu kangkang : “ Wah senang sekali aku dapat memegang dan mencium tangan
gadis-gadis cantik itu. ”
(beberapa saat kemudian, datanglah klenting kuning akan menyebrang)
Yuyu Kangkang : “ Hohoho.. itu apa? Baunya tidak enak. Wajahnya jelek lagi. ”
Klenting Kuning : “ Wah kok banjir ya? Bagaimana aku bisa
menyebrang?
Itu ada Yuyu Kangkang. Yuyu kangkang, tolong sebrangkan saya melewati sungai ini. ”
Yuyu kangkang : “ Kamu? Tidak mau. ”
Klenting kuning : “ Nanti aku kasih uang. ”
Yuyu kangkang : “ Tidak mau. Sudah sana pergi. Jangan di sini. Dasar orang
jelek.” (Meninggalkan Klenting Kuning)
Klenting Kuning : “ Kamu kenapa jahat begitu Yuyu Kangkang? ”
Klenting kuning : “ Ya sudah kalau itu maumu. (mengeluarkan pusakanya)
Aku akan buat sungai ini menjadi kering. Hiat! ”
Tiba-tiba sungai itu kering. Kemudian Klenting Kuningpun bisa berjalan menyeberang sungai
menuju rumah mbok Rondo Dadapan, rumah si Ande-Ande Lumut.
Bagian 5
Sementara itu, di sebuah desa bernama Dadapan, mbok Rondo sedang menyapu rumah, di
rumah itulah si Ande-ande lumut sedang mengaji di sebuah surau. Menunggu belahan hatinya
yang di janjikan Tuhan untuknya.
(Mbok rondo sedang menyapu halaman rumah, tiba-tiba datang rombongan gadis-gadis
cantik, klenting merah, biru dan hijau)
Klenting-klenting : “ Assalamu’alaikum.”
Mbok Rondo Dadapan : “ Wa’alaikumsalam, siapa ya? ”
Klenting Merah : “ Saya mbok, Klenting Merah. ”
Klenting Biru : “ Saya Klenting Biru. ”
Klenting Hijau : “ Saya Klenting Hijau mbok. ”
Mbok rondo dadapan : “ Wah gadis-gadis cantik. Ada perlu apa ini? ”
Klenting-klenting : “ Kami ingin melamar Ande-Ande Lumut mbok. ”
Mbok rondo dadapan : “ Mau melamar Ande-Ande Lumut? Sebentar ya, saya katakan pada
Ande-Ande Lumut. ”
Mbok rondo dadapan : (bernyanyi) “ Putraku si Ande-Ande Lumut. Temuruno ono putri
kang ngunggah-unggahi. putrine ngger sing ayu rupane. Klenting abang iku kang dadi
asmane. ”
Ande-ande Lumut : (menjawab dengan bernyanyi) “ Duh ibu, kulo mboten purun.
Aduh ibu, kulo mboten medun. Najan ayu sisane si Yuyu Kangkang. “
Mbok rondo dadapan : “ Wah tidak mau ternyata nak. ”
Klenting biru : “ Coba saya mbok. ”
Mbok rondo dadapan : (bernyanyi) “ Putraku si Ande-Ande Lumut. Temuruno ono putri
kang ngunggah-unggahi. Putrine ngger sing ayu rupane. Klenting biru iku kang dadi asmane.
”
Ande-ande Lumut : (menjawab dengan bernyanyi) “ Duh ibu, kulo mboten purun.
Aduh ibu, kulo mboten medun. Najan ayu sisane si Yuyu Kangkang. ”
Mbok rondo dadapan : “ Tidak mau juga ternyata nak. ”
Klenting hijau : “ Coba saya mbok. ”
Mbok rondo dadapan : (bernyanyi)“ Putraku si ande-ande lumut. Temuruno ono putri kang
ngunggah-unggahi. Putrine ngger sing ayu rupane. Klenting ijo iku kang dadi asmane. ”
Ande-ande Lumut : (menjawab dengan bernyanyi) “ Duh ibu, kulo mboten purun.
Aduh ibu, kulo mboten medun. Najan ayu sisane si Yuyu Kangkang. ”
Mbok rondo dadapan : “ Hmm.. Tidak mau juga nak. ”
Tidak lama kemudian, datanglah Klenting Kuning, dari kejauhan sudah tercium bau yang
tidak sedap, wajahnya coreng moreng karena debu.
Akhirnya, Klenting kuning menjadi istri Ande-Ande Lumut, wajahnya yang jelek dan bau
berubah menjadi putri yang cantik. Sesungguhnya dia adalah Putri Sekartaji. Dan Ande-Ande
Lumut kini menjadi raja mewarisi kerajaan ayahnya. Pangeran dan Klenting Kuning, hidup
bahagia selamanya.
NASKAH DRAMA ANDE-ANDE LUMUT
Babak 1
Adegan 1
Ruangan sebuah rumah sederhana. Tampak rapid an bersih. Meja dan kursi tertata rapi
ditengah ruangan, dipojok kanan terdapat meja kecil. Klenting merah dan klenting biru
tampak sedang bersolek. Klenting kuning masuk dengan baki ditangan. Diatas baki ada
minuman dan makanan kecil.
Klenting kuning :”( sambil menyisir klenting merah ) kakak cantik sekali.
Klenting biru :”(sinis, menirukan kata-kata klenting kuning) kakak cantik sekali..
(tidak sabar) tidak usah menjilat. Ayo, cepat selesaikan pekerjaanmu, setelah itu pegangi
cerminku.
Ibu :”(marah) dasar, anak malas ! dipanggil tidak segera datang. Malah
bikin ribut saja. Kalau sampai ada barang-barang yang rusak,kuhukum kau tidak makan tiga
hari. Cepat masak untuk kami!”
Klenting kuning keluar. Dari luar terdengar pembawa berita memukul bande berkali-kali
sambil teriak.
Kelenting merah dan klenting biru mendudukkan leleki pembawa berita di kursi dan
menjamunya. Pembawa berita melihat klenting merah dan klenting biru lalu tertawa sambil
memegang perutnya. Klenting biru dan klenting merah kebingungan. Ibu mengalihkan
perhatian.
Ibu :” hey pemuda jelek!! Cepat ceritakan pengumuman yang kau bawa!
Siapa yang nencari istri? Pasti bukan kau sendiri, kan?
Pembawa berita :” wahh… sabar bu! Saya segera ceritakan kabar yang
menggemparkan gadis-gadis di kadipaten ini. Iya, bukan sya yang cari calon istri. Lha wong ,
gadis-gadis itu sudah rebutan saya, kok. Tidak usah pakai pengumuman.
Pembawa acara :“di desa sebrang sana, tepatnya di desa dadapan, ada seorang perjaka
gagah lagi rupawan mencari seorang pendamping hidup. Namanya Ande Ande Lumut. Gadis-
gadis yang ingin menjadi istri nya diminta dating ke rumah mbok rondo dadapan. Nanti si
Ande Ande Lumut akan memilih salah satu dari mereka.”
Klenting merah :” oh kakanda Ande Ande Lumut ! ibu, ijinkan kami ke desa dadapan.”
Klenting biru :”benar, bu. Pasti dia akan memilih salah seorang dari kami.
Ibu :”kenapa kalian ini jadi bodoh? Memperlihatkan muka seperti itu
dihadapan orang lain!”
Klenting biru :”kenapa,bu? Bukankah kami cantik dan menawan? Iya kan, kak?
(menengok kearah klenting merah dan terkejut) alismu!”
Klenting kuning mencuci dandang yang sangat kotor dan berkerak di sungai. Wajahnya
sedih dan menangis.
Klenting kuning :” oh, dewata yang agung. Kapankah kebahagiaan kembali hadir dalam
hidupku? Sudah sekian lama aku lewati. Siska dari kaka dan ibupun sudah kujalani!dengan
tabah. Kini datanglah kesempatan itu. Tapi…(menghela nafas) ingin rasanya kuikuti hatiku.
Pergi kedesa dadapan menemui kanda ande-ande lumut. Dia pasti sudah mencariku kemana-
mana. Tapi aku harus membersihkan dandang ini. Dan aku tidak boleh kembali sampai
dandang ini mengilat seperti baru. Tidak mungkin aku sempat datang kesana. (menghela
nafas) adakah jalan keluar…”
Bangau sakti :” jangan khawatir, klenting kuning. Akan ku Bantu kau membersihkan
dandang itu.”
Klenting kuning :”apakah kau sungguh bisa membuat dandang ini mengilat seperti
baru, wahai bangau yang baik? “
Klenting kuning :”wah! Terima kasih sekali. Bangau sakti. Aku tak akan bisa membalas
jasamu.”
Babak II
Adegan I
Sebuah sungai tempat yuyu kangkang berkuasa. Jalan satu-satunya untuk menuju desa
dadapan. Siapa pun yang lewat harus memberikan imbalan. Lalu muncul klenting merah
dan klenting biru.
Klenting biru :” aduuhh.. bagaimana ini, kak kita tidak bisa melewati sungai ini.”
Klenting merah :”iya. Tidak mungkin aku berenang ke sebrang. Bisa-bisa bedakku
luntur dan badanku basah semua.”
Yuyu kangkang :”wah,wah,wah… sungguh beruntung aku hari ini. Bertemu gadis-
gadis cantik laksana bidadari, berparas elok menarik hati. Hai gadis-gadis cantik! Apakah
kalian akan menyebrang?”
kenting merah :”benar sekali kami akan pergi ke sebrang. Maukah kau membantu
kami?
Yuyu kangkang :”ooo….dengan senang hati akan ku sebrangkan, gadis cantik ini,
tapi…”
klenting biru :”tapi apa? Berapa biaya yang harus kami bayarkan?”
yuyu kangkang :”wuahhhaaa…. Aku, yuyu kangkang, tidak butuh uang sekarag.”
Klenting biru :”Ini pertanda bagus. Tentu kami akan di terima oleh ande ande
lumut.”
Klenting merah :”benar adikku mari kita segera menyebrang. Tak sabar rasa hatiku
ingin segera disunnting ande ande lumut. Yuyu kangkang ayo segera sebrangkan kami!.”
Yuyu kangkang :”eit, tunggu dulu! Emang aku tidak butuh uang saat ini, tapi kau
memberiku upah lain,”
Yuyu kangkang :”bukan hal yang sulit, aku mau menyebrangkan gadis-gadis cantik
sperti kalian hanya dengan sebuah upah kecupan.”
Klenting merah dan klenting biru sangat terkejut. Mereka berunding, sementara yuyu
kangkang membayangkan upah yang akan dia terima.
Klenting biru :” bagaimana ini, kak? Masa makhluk jelek begitu kita beri cium. Biar
cium sekali tapi kan…. Iiihhh.. !!
Klenting merah :” iya, siih. Tapi kalau tidak begitu kita tidak akan bias bertemu degan
ande ande lumut. Bagaimana yah..?? hmm… sudahlah kita bayar saja upahnya toh,ande ande
lumut tidak akan tahu.”
Klenting biru :”bener juga ya, baiklah yang penting kita bias sampai ke tempat ande
ande lumut.”
klenting kuning :”sungai begini lebar dan dalamnya. Bagaimana aku akan kesebrang?
Tak ada rakit atau jembatan yang bisa kugunakan. Apa mungkin aku bisa bertemu ande ande
lumut? (yuyu kangkang masuk dari sisi yang berlawanan.) wahai sang yuyu, apakah kau
penjaga sungai ini?”
yuyu kangkang :”betul, aku yuyu kangkang penjaga sungai ini. (berkata pada diri
sendiri) wah, ini sih Cuma gadis jelek,kumal, dan bau.”
Yuyu kangkang :”(dengan malas) boleh saja, tapi kau harus membayar 2 keti.”
Yuyu kangkang :”(dengan malas) sudah ku kira, hmm…. Kalau begitu, kau boleh
kusebrangkan. Tapi sebagai gantinya kau harus menciumku.”
Klenting kuning :” apa? Upah macam apa itu? Aku tak sudi memberimu ciuman!.”
Yuyu kangkang :”ya sudah menyebrang saja sendiri. Toh, ande ande lumut tak mau
gadis jelek dan bau sepertimu. Yang cantik-cantik saja sudah banyak yang ia tolak.”
Klenting kuning :”berarti belum ada gadis yang ia terima.. baiklah kalau kau tidak mau
menyebrangkanku.(berfikir) dagaimana ini? (berfikir kembali, lalu mengeluarkan lidi
pemberian bangau sakti.). duh dewata yang agung, bantulah aku menuju tempat kanda ande
ande lumut. Terimalah ini yuyu kangkang.!”
Klenting kuning memukulkan lidi ke air sungai. Seketika air sungai menyusut hingga
lama sekali kering. Klenting kuning dengan santai menyebrangi sungai.
Yuyu kangkang :”ya ampun gadis sakti. Tolong kembalikan air sungai ini. Aku bisa
mati kekeringan jika tak ada air. Kalau tak ada orang yang menyebrang, aku juga tidak bisa
dapat uang. Kasihanilah aku.”
Klenting kuning :”sudah banyak korban yang menjadi keserakahanmu. Sekarang kau
harus membayar prilakumu itu. Tunggulah hingga senja hari nanti. Air sungai ini akan
kembali melimpah bila engkau berjajni tidak akan serakah dan memanfaatkan orang lain.
Kau harus menolong dengan tulus dan ikhlas tidak menuruti nafsu serakahmu.”
Yuyu kangkang :”baiklah aku berjanji. Akan ku ingat kata-katamu. Terimakasih, gadis
sakti.”
Babak III
Rumah Mbok Rondo Dadapan tempat Ande ande lumut tinggal. Mbok rondo menerima
beberapa orang gadis, tapi ande ande lumut yang berdiri di sudut lain panggung, selalu
menolak gadis-gadis itu. Masuk klenting merah dan klenting biru.
Mbok rondo :”wahai gadis-gadis manis, siapakah nama kaian? Biar kusampaikan
pada anakku ande ande lumuttentang kedatangan kalian. Tapi jangan kecewa kalau anakku
menolak, karena sudah berpuluh-puluh gadis bernasib serupa.”
Klenting merah :”jangan khawatir Mbok rondo, karena sayalah yang ditunggu-tunggu
kakanda annde ande lumut. Saya klenting merah dating dari desa sebrang, pandai berdandan
dan merawat badan.”
Klenting biru :”jangan upa saya klenting biru juga datang, gadis manis pujaan pria
sepanjang masa.”
Mbok rondo :”putraku, ande ande lumut. Tengoklah gadis yang ingin menjadi
pendamping hidupmu. Yang seorang cantik rupawan bernama klenting merah dan seorang
lagi yang manis mempesona bernama klenting biru. Apakah ini gadis yang kau tunggu-
tunggu?.”
Ande ande lumut :”bukan, simbok. Bukan dia gadis yang kutunggu. Aku tidak mau dapat
bekas dari yuyu kangkang.!”
Klenting merah dan klenting biru terhenyak, saling pandang. Muka mereka merah padam
karena malu.
Klenting merah :”ah, dasar sombong. Aku ingin lohat gadis macam apa yang ia
ditunggu. Pasti tidak akan lbih dari kami.”
Klenting biru :”iya seantero negri ini hanya kami gadis yang paling cantik. Gadis-
gadis lainnya pasti dibawah kami.”
Munncul klenting kuning. Semua menengok kearahnya, terkejut dan terdiam sejenak,
kemudian dengan ekspresi masing-masing menyepelekannya.
Klenting kuning :” mbok rondo Dadapan, tolong sampaikan kepada kakanda ande ande
lumut, saya klenting kuning sudah dating dan ingin bertemu dengannya.”
Klenting kuning :”tidak apa-apa mbok, sampaikan saja kepada kakanda ande ande
lumut kalau ia memang menolakku, akan kuterima dengan lapang dada”
Mbok rondo memberi tahu ande ande lumut. Wajah ande ande lumut tampak berbinar
dan tersenyum. Ia menghampiri klenting kuning.
Mbok rondo :”(heran bercampur bingun) anakku tidakkah kau salah memilih?”
Ande ande lumut :”tidak,simbok. Dia bukan sisa dari yuyu kangkang.dengarkanlah
kalian semua, jangan melihat orang dari luarnya tapi ketahuilah hati dan jiwanya.
Sungguhpun dari luar klenting kuning tampak buruk rupa, namun kemurnian pekertinya,
ketulusan hatinya dan kesucian jiwanya membuatnya jauh lebih cantik dan bersinar diantara
gadis-gadis lain.
Ketahuilah bahwa kelenting kuning sesungguhnya adalah Dwi Galuh
Candrakirana, putrid kerajaan Daha. Sebenaranya aku adalah pangeran Panji Inu Kertapatih
dari kerajaan Kediri. Sudah bertahun-tahun aku mencari tunanganku yang hilang dibawa
angina putting beliung ini. Sekarang aku sudah menemukannya. Aku akan membawanya
kembali pulang ke kerajaan Daha. Terimakasih atas kebaikanmu selama ini Mbok Rondo
Dadapan.”.
*TAMAT*
Naskah Drama Ande Ande Lumut
Di Sebuah Desa,yaitu Desa Dadapan ada seorang wanita tua yakni Mbok Randa
Dadapan yang memiliki anak bernama Ande Ande Lumut.Dia adalah pemuda yang sangat
tampan,gagah dan menjadi dambaan para wanita.Sebenarnya Ande Ande lumut bukanlah
anak kandung Mbok Randa melainkan hanya anak asuh.
Di desa lain,yaitu Desa Jenggala,ada seorang wanita yang sangat cantik yang tinggal
bersama ibu tirinya dan dua saudara tirinya yg bernama Klinting Merah dan Klinting
Biru.Wanita tersebut bernama Klinting Kuning.Sayangnya Klinting Kuning diperbudak dan
dicaci maki oleh ibu dan saudara tirinya.Suatu hari :
(Ditempat lain)
Mbok Randa :”Anakku kau sudah besar,sudah waktunya untuk menikah,carilah
Pendamping hidupmu”
Ande ande lumut :”Iya bu,sebenarnya aku sudah mempunyai dambaan hati,namun
Aku belum tau pasti siapa dirinya”
Mbok Randa :”Hmm...Bagaimana kalau ibu membuat acara ande ande lumut
Mencari dambaan hati?semacam take me out gitu?”
Ande ande lumut :”Baiklah bu aku setuju”
Saat Klinting Kuning menanam bunga ada pembawa berita yang berteriak teriak.
Pembawa Berita :”Pengumuman pengumuman...ada jejaka yang sedang mencari
Wanita dambaannya...yang berminat harap ke rumah ande ande
Lumut besok pagi”
Klinting Kuning :”Eh...pak pak,dimanakah rumah si Ande ande lumut?”
Pembawa Berita :”Loh?neng tidak tau ya?rumah Ande ande lumut sudah diketahui
Banyak masyarakat terutama kaum hawa”
Klinting Kuning :”Hehe :D saya tidak tau pak”
(dari dalam datanglah Klinting merah dan biru)
Klinting Merah :”Hey ada apa ini?”
Pembawa Berita :”Ande ande lumut sedang mencari wanita dambaannya”
Klinting Biru :”Benarkah?Harus datang ini”
Pembawa Berita :”Iya benar,ya sudah saya pergi dulu”
Klinting Merah :”Pergi saja sana gk usah kembali”
Pembawa Berita :”Dasar cantik cantik galak”
Klinting Merah :”Eh...apa katamu?!”
Pembawa Berita :”Tidak apa apa”
(di dalam rumah)
Klinting Merah :”Ibu....Ande ande lumut sedang mencari wanita dambaannya
Apakah aku boleh ikut?”
Ibu :”Tentu saja anakku,Klinting biru,kau juga mau ikut?”
Klinting Biru :”Sudah pasti bu,karena ande ande lumut pasti akan memilih
Antara aku dan kakak”
Ibu :”Baiklah anak – anak ibu yang cantik,besok kita siap siap
Menuju ke rumah ande ande lumut oke?”
Klinting merah&biru :”Baiklah bu”
Klinting Kuning :”Bolehkah aku ikut bersama kalian?”
Ibu :”Tidak boleh!!tugasmu masih banyak lagipula kau tidak
Mempunyai gaun”
Klinting Kuning :”Tapi bu....”
Klinting Merah :”Sudahlah kalau tidak boleh ya tidak boleh!! Jangan ngelunjak”
Klinting Kuning :”Baiklah bu...”
Sementara itu...
Klinting Kuning :”Alhamdulillah...semua pekerjaanku sudah selesai,aku ingin pergi
Ke rumah Ande ande lumut sekarang”
Di lain tempat....
Klinting Merah,Klinting biru,dan ibunya datang ke rumah Ande ande lumut
Setelah kejadian tersebut Ande ande lumut dan Klinting Kuning menjadi keluarga
yang bahagia.Sedangkan,Ibu dan saudara tiri Klinting Kuning hidup sengsara karena
kejahatan yang telah diperbuat oleh mereka selama ini.TAMAT
Naskah drama anak-anak berikut ini merupakan drama pendek.
Alur cerita
Dari mereka berempat, Yahya adalah satu-satunya dari mereka yang malas untuk
belajar. Yahya lebih memilih untuk bermain ketika malam hari. Sementara itu, ketika
mengetahui kebiasaan Yahya dimalam hari yang malas untuk belajar teman-teman
Yahya lantas menasehati Yahya agar mau menyempatkan diri untuk belajar.
Huda:
Kalian kalau malam hari apa belajar atau hanya bermain doang?
Jeni:
Tentu belajar dong!
Huda:
Kalau kamu Lim?
Kalim:
Belajar lah, masak main doang?!
Yahya:
Aku lebih memilih main.. asyik sih!
Huda:
Asyik? ya main emang asyik, tapi kan bukan berarti harus ninggalin waktu belajar?
Yahya:
Kan waktu dikelas juga sudah diajarin, ngapain juga mesti belajar dimalam hari
dirumah?
Kalim:
Justru belajar dirumah itu sangat penting agar kamu bisa lebih paham materi yang
diajarkan oleh guru.
Yahya:
Peduli amat..
Jeni:
Ah.. nggak bisa gitu dong Ya.. kan kalau kamu malas belajar, ntar waktu ulangan
kamu nggak bakalan bisa ngerjain tugas dengan benar.
Kalim:
Iya benar itu!
Huda:
Tuh kan.. benar apa yang temen-temen bilang itu.
Huda:
Pokoknya mulai sekarang kamu hari mau belajar dirumah Ya. Minimal dua hari
sekali kan nggak papa daripada kamu nggak belajar sama sekali. Bener nggak
temen-temen?
Jeni:
Iya, bener itu.
Kalim:
Yup, kamu harus belajar Ya.
Yahya:
Ya sudah, kalau gitu mulai besok aku akan belajar dirumah.
Huda:
Nah, gitu dong!
Yahya pun akhirnya menjadi sosok pelajar yang teladan. Semenjak hari itu Yahya
tidak lagi pernah memilih untuk bermain sebelum dia menyempatkan diri untuk
belajar terlebih dahulu.
contoh naskah drama kelas yang akan melibatkan guru dan murid sebagai
perannya. Hal yang akan disampaikan adalah pentingnya menjaga kebersihan di
kelas, dan dimana saja. Di sini para siswa yang masih SD dikisahkan sedang beradu
anggapan tentang kebersihan, kemudian datanglah guru yang menjadi penengah
sekaligus penasehat bagi muridnya.
I. Exposisi
Nico
Ana
Keysa
Ryan
Nino
II. Permasalahan
Ryan dan Nico tidak mau membuang sampah ditempatnya dan tidak mau
membersihkan kelas mereka.
III. Komplikasi
Ana dan Keysa menegur mereka dan mengatakan bahwa menjaga kebersihan
adalah hal yang sangat penting.
IV. Catatan I
Mereka saling beradu pendapat.
V. Catatan 2
Pak Guru datang dan menasehati mereka semua.
VI. Kesimpulan
Mereka semua akhirnya bersepakat untuk selalu menjaga kebersihan kelas mereka.
3. Karakter Pemain
Antagonis : Ryan , Nico
Protagonis : Pak Guru
Tritagonis : Ana, Keysa
Figuran : Nino
4. Latar
Tempat : Ruang Kelas
Waktu : pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai.
Naskah Drama
Suasana kelas masih sepi saat Keysa datang, hanya ada Nino dan Ryan saja.
Keysa melihat banyak sampah yang berserakan di kelas. Dan ia pun meminta tolong
Ryan dan Nino untuk membantu.
Keysa : wah, kelas kita kotor sekali ya, banyak sampah kertas dan plastik
berserakan. Ini pasti sisa sampah kemarin.
Ryan : iya, kotor sekali. Tapi sudahlah, nanti juga dibersihkan sama Pak Amad. Ya
kan Nino?
Keysa : kita tidak boleh mengandalkan Pak Amad Ryan, kan kit ayang
mengotorinya. Seharusnya kita yang membersihkan.
Keysa : oya memang, tapikan kita harus belajar mandiri, kita jug amasih bisa
membersihkan ini bersama-sama dengan teman yang lain.
Keysa : itu lho Nic, Ryan tidak mau membantu membersihkan kelas kita, padahal
kan kita yang megotori.
Nico : kan sudah ada pak Amad, jadi buat apa kita yang repot Key?
Ryan : nah kan, benar kataku Key. Ga percaya ya kamu sama aku?
(Keysa mengambil satu persatu sampah yang ada di kelas dan juga laci meja
bersama beberap ateman yang di kelas kecuali Ryan dan Nico. Lalu tidak lama
datang Ana dan teman yang lain)
Ana : selamat pagi semua..
Ana : lho, Nico dan Ryan kenapa tidak membantu Keysa dan teman-teman untuk
bersih-bersih?
Ryan : kan aku sudah bilang, itu biar dibersihkan oleh Pak Amad saja, penjaga
sekolah kita itu An..
Nico : iya, lagi pula kan tugas kita belajar, iya kan Ryan?
Ana : tapi kan ini kelas kita bersama, kita wajib menjaganya bersama juga.
Keysa : sudahlah An, aku sudah bicara begitu pada mereka, tapi mereka tidak mau
mendengarkan.
Ana biar nanti mereka itu dimarahi sama pak Guru Key.
(Setelah bersih-bersih selesai, bel pun berbunyi, dan murid pun duduk di tempat
duduk masing-masing. Tidak lama Pak Guru pun datang dan masuk ke kelas)
Pak Guru : ayo, sebelum memulai pelajaran hari ini, kita berdoa dulu.
Pak Guru : Nah, kita sudah berdoa, jadi sekarang kita bisa mulai pelajaran kita. Hari
ini kita akan belajar mengenai kebersihan. Anak-anak pasti sudah tahu kan apa itu
kebersihan?
Keysa : Tahu pak, Kata Bunda saya, kebersihan itu sebagian dari iman Pak.
Pak Guru : betul sekali. Jadi kebersihan itu sebagian dari iman, karena ketika kita
beriman kepada Tuhan, maka kita akan senantiasa menjaga kebersihan, baik dari
kebersihan diri dan lingkiungan sekitarnya.
Nico : kalau untuk menjaga kesehatan pak? Kita sudah bersih kadang juga masih
sakit?
Ryan : iya pak, kadang sudah bersin, tapi tetap saja sakit flu, batuk, demam,
malaria, dan yang lainnya.
Pak Guru : nah, anak-anak, penyakit itu bukan hanya datang dari bersih atau
tidaknya lingkungan kita, tetapi juga karena kondisi kekebalan tubuh, dan asupan
gizi yang kita makan.
Nico : jadi kalau kita menjaga kebersihan tetap masih bisa sakit ya Pak?
Pak Guru : tentu saja. Tetapi kita bisa menghindari supaya penyakitnya tidak
tambah parah dengan tetap menjaga kebersihan. Bayangkan sajja, dengan menjaga
kebersihan saja kita masih bisa terkena sakit, apalagi kalau kita tidak menjaganya,
betul anak-anak?
Keysa : betul pak guru. Tuh Ryan sama Nico, dengerin kata Pak Guru.
Ana : jadi lain kali kalian berdua, Nico dan Ryan juga harus ikut menjaga
kebersihan kelas kita.
Ryan+Nico : baiklah…
Pak Guru : anak-anak, kelas ini adalah milik kita abersama, jadi kita semua
bertanggung jawab untuk merawat dan menjaganya. Supaya kita terhindar dari
penyakit dan tetap bersih. Mengerti?
Ryan : baiklah pak, mulai besok saya akan ikut piket dan menjaga kebersihan
kelas.
Di atas adalah sedikit contoh drama singkat tentang anak-anak SD yang masih SD
dan berdebat mengenai kebersihan. Nilai yang ingin disampaiakan adalah bahwa
kita harus senantiasa menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari
iman, dan kebersihan inidapat menghindarkan kita dari berbGi penyakit. Contoh
drama dalam kelas ini termasuk dalam lingkup yang sempit karena hanya ada
beberapa tokoh saja yang berperan.
Judul drama : Anak sekolah
Tema : Sosial
Jumlah pemeran : 4 orang
Penokohan :
Budi: Rajin
Runi: Rajin
Yahya: Rajin
Budi: Pemalas
Sinopsis
Budi, Runi, Yahya dan Toni adalah empat orang bersahabat dimana kebersamaan
mereka sudah terjalin sejak mereka duduk dibangku sekolah dasar. Kini mereka
berempat sudah berada dibangku sekolah SMP.
Pada suatu hari Budi menanyakan tentang kesiapan ketiga temannya untuk
mengikuti ulangan bahasa Indonesia yang akan dilangsungkan keesokan harinya.
Dari ketiga temannya, ternyata Toni tidak belajar sama sekali dan lebih memilih
untuk menghabiskan wakunya dengan bermain PS.
Budi :
Besok kita akan ada ulangan bahasa Indonesia, apa kalian sudah pada siap?
Runi :
Sudah dong.. aku sudah belajar dari kemarin-kemarin untuk mempersiapkan diri
menghadapi ulangan besok.
Yahya :
Aku juga sudah belajar kok. Ya.. muda-mudahan saja nanti nilaiku bagus! Kalu kamu
Ton?
Toni :
Aku nggak belajar.
Budi :
Kok nggak belajar Ton? emang kamu ngapain aja? main PS doang ya?
Toni :
Iya sih.. tiap malem aku ngabisin banyak waktu untuk main PS doang. Urusan
belajar aku nggak seberapa peduliin.
Runi :
Wah.. payah kamu Ton! nanti kalau nilai kamu jelek gimana?
Toni :
Ya nggak gimana-mana. Kalu aku bisa ya aku kerjakan, kalau nggak bisa ya mau
gimana lagi.
Yahya :
Ton, kamu nggak bisa gitu dong. Seorang pelajar itu harus mau belajar, dan belajar
itu bukan hanya waktu kita disekolah saja, tapi dirumah pun kita harus belajar,
terlebih lagi jika kita belum menguasai mata pelajaran tersebut.
Budi :
Nah, bener tu apa yang dibilang Budi. Kamu nggak malu kalau nanti nilai kamu
jelek? orang kita temen-teman kamu saja pasti ngerasa malu ama yang lain kalau
nantinya nilai kamu dibawah standar.
Toni :
Kalian malu kenapa? kan yang nilainya jelek itu aku, bukan kalian?
Runi :
Ya meskipun yang nilainya jelek itu kamu, tapi kami semua ini kan sahabat kamu?!
apa yang terjadi sama kamu, baik itu baik ataupun buruk kan sebagai teman kita ikut
menanggungnya juga.
Yahya :
Iya, kamu mestinya belajar seperti kita Ton. Udahlah, kami nggak melarang kamu
main, tapi ya kamu harus tetepa punya jadwal untuk belajar dirumah dong.
Toni pun merasa teman-temannya tersebut ternyata punya perhatian yang sangat
mendalam kepada dirinya sehingga dia merasa telah melakukan kesalahan. Toni
akhirnya berjanji bahwa dia akan mengikuti nasehat teman-temannya untuk belajar
secara rajin.
Toni :
Baiklah, mungkin memang ada yang salah denganku. Ok, setelah ini aku akan ikuti
nasehat kalian, aku akan belajar seperti kalian.
Teman-teman Toni :
Nah, itu baru Toni. Bagus kalau kamu sudah sadar, bahwa pendidikan itu penting
bagi kita.
Putri muncul dengan wajah sedih, kulitnya rusak dan wajahnya tidak canti lagi.
Para dayangnya pun terlihat murung. Raja dan Permaisuri turut bersedih.
Raja : Apa boleh buat anakku, Putri taddampali..untuk mejauhkan
kerajaan dari aib, aku memutuskan untuk memindahkanmu ke
negeri sebelah, negeri sebelah belum berpenghuni, berlayarlah
ke sana bersama beberapa pengawal dan dayang kesayanganmu.
Putri : Tapi ayah, aku sangat mencintai ayah dan ibu. Siapa yang akan
menemaniku di negeri sebelah?
Raja : Maka dari itu anakku, aku menyertakan para dayang dan
pengawal untuk menemanimu dan mengurusi segala
keperluanmu di sana. Ini keputusan terbaik dari ayah.
Dan berangkatlah Putri bersama para dayang dan pengawalnya, denga penuh
kesedihan raja dan permaisuri melepas kepergian puteri kesayangannya.
(Kembali ke adegan si Anak)
Anak 1 : Setelah beberapa hari berlayar, sampailah mereka ke
negeri seberang yang belum berpenghuni itu.
Anak 2 : Ini, aku punya permen. Sekarang lanjutkan ceritanya
(menyerahkan permen pada anak 1)
Anak 1 : Mereka mulai membangun perkampungan dan memulai
kehidupan di sana.
Beberapa dayang menampi beras dan para pengawal membawa beberapa
keranjang berisi sayur. Putri datang mengahmpiri pengawal yang baru saja
datang.
Putri : Dari mana kalian dapatkan sayur-sayuran ini?
Pengawal 1 : Di ujung desa sana Putri, kami menemukan banyak tanaman di
sana, kami juga menemukan banyak pohon wajo di sana Putri.
Putri : Benarkah? Bagaimana kalau kita namakan kampung kita ini
Wajo, yah..Tanah Wajo karena tempat ini dipenuhi dengan
pohon Wajo?
Pengawal 2 : Sangat setuju Putri karena tempat ini memang belum memiliki
nama, bagaimana yang lain? Setuju?
Semua : Setujuuu..
Putri : Kalau begitu, bereskan semua ini dan kita istirahat..hari sudah
mulai malam.
Mereka pun membereskan persediaan makanan, dan beristirahat. (lampu
padam). Dan keesokan harinya, para dayang dan pengawal menjemur padi,
setelah itu mereka berpencar mencari persedian makan dengan membawa
keranjang dan bakul. Putri masih tertidur, tiba-tiba seekor kerbau bule datang
dan menyentuh Puteri lalu terbangun. Ketika terbangun puteri telah sembuh
dari penyakit kulitnya, kulit tubuhnya bersih kembali.
(Adegan Si Anak)
Anak 4 : Lalu? Apa yang terjadi?
Anak 2 : Apa ceritanya sudah habis?
Anak 1 : Belum, ketika puteri sembuh. Seorang pangeran datang
ke tanah Wajo, dan pangeran tersebut jatuh cinta pada puteri,
mereka pun menikah. Dan menempati tanah Wajo.
Anak 3 : Ooo, begitu..Jadi kampungmu namanya Wajo, karena
waktu itu banyak d temukan pohon wajo di sana?
Anak 1 : Iyya, dan kami juga tidak dibolehkan memakan daging
kerbau bule, karena kerbau bule telah menyelamatkan leluhur
kami puteri taddampali’.
Anak 3 : Cerita yang bagus, tapi aku mau berkhayal dulu mereka
puterinya menikah.
Puteri muncul bersama pangeran dan beberapa penari, menari menghibur para
dayang dan pengawal.
Anak 1 : Hei, sudah mengkhayalnya?
Anak 3 : (kaget) iyya, ayo kita pulang. Ceritamu sudah habis kan?
Anak 1 : Iyya, karena permen kalian juga sudah habis.
Anak 4 : Dasar, pantas kamu ompong..
Semua : Hahahaha
Adzan berkumandang…
Anak 2 : Sudah, ayo kita pulang dan shalat magrib.
Semua : Ayo…
Mereka pun pulang..
IKHLAS BERSEDEKAH
(Naskah Drama Ringan untuk Anak-anak)
Fulan : “Iya, dulu ayah tuan pernah bekerja untuk saya. Ini bayarannya”
Dengan gembira
Fatimah: “Wa’alaikumussalam”
Dengan gembira
Setibanya di pasar
Seorang fakir-miskin
Sedang meminta-minta
kepada si pengemis.
Sepotong 1 Euro.
Fatimah: “Wa’alaikum-salam”
ENDE
Fulan : Ifan, Ali : Naufal, Fatima: Jehan , Penjual : Salam, Miskin: Tio, Yatim : Laura Tawanan: Fadhillah
KETERANGAN:
Kisah di atas diilhami oleh sebuah riwayat yang menerangkan sebab turunnya ayat 8 dan 9 surah al-
Insan:
Artinya: “Mereka memberikan makanan dengan senang hati kepada orang miskin, anak
yatim dan orang tawanan. [Seraya berkata:] Sesungguhnya kami memberi makanan kepada
kalian semata-mata karena mengharapkan keridhoan Allah. Kami tidak menghendaki
balasan apapun dari kalian dan tidak pula mengharapkan terima kasih”.
Naskah Drama Anak SD
SEBUAH AMANAT
DISUATU MAGRIB, TERDENGARLAH LAGU-LAGU ISLAMI YANG MENGGAMBARKAN
KEGIATAN KEAGAMAAN SEDANG BERLANGSUNG. DI MESJID, USTADZ MENCERITAKAN
CERITA-CERITA ISLAMI KEPADA SANTRI-SANTRINYA.
Ustadz : Alhamdulillah….nah karena anak-anakku semua sudah mengaji, saya ingin mendengar peristiwa
apa yang kalian dapatkan hari ini. Siapa yang mau bercerita..?
(Husni, Yunus, dan saleh serentak mengangkat tangannya)
Saleh : saya ustadz…
Ustadz : silahkan saleh…!
Saleh : tadi sore kami semua sedang bermain dilapangan, lalu… (melirik sinis ke kedua temannya)
Ustadz : lalu bagaimana saleh ?
Saleh : begini ceritanya ustadz….
(Pause)
(panggung dibagi dua, dipisahkan oleh garis maya)
TAMPAK ANAK-ANAK KAMPUNG SEDANG BERKUMPUL SESAKALI TERTAWA DENGAN
SANGAT LEPAS. MEREKA SEDANG ASYIK MEMAINKAN PERMAINAN RAKYAT MEREKA,
MEREKA SANGAT GEMBIRA, MERAKA TERUS BERMAIN HINGGA MEGA MERAH TELAH
MENAMPAKKAN DIRINYA.
Yunus : ayo teman-teman kita balik kerumah kita, magrib telah tiba.
Saleh : tunggu dulu….! Bisa menemani saya membeli obat dikampung sebelah ? Kakek saya sedang
sakit.
Husni : tidak…! Itukan tugasmu.. makanya kalau ada tugas jangan ikut main sama kami.
Saleh : saya hanya meminta tolong, kita kan teman….
Husni : ustttt…! Saleh…saleh, maaf kami harus pulang.
Saleh : ayolah….! Sebentar saja. Saya betul-betul meminta tolong.
Yunus : maaf… kami tidak ingin dimarahi oleh orang tua kami karena terlambat pulang.
Husni : iya… kalau terlambat pulang, pasti juga terlambat ke mesjid, kami juga tidak ingin dimarahi sama
ustadz karena terlambat.
Saleh : orang tua kalian tidak akan marah kalau mereka tau sebabnya, masalah ustadz nanti saya yang
menceritakan ke adaannya.
Yunus : tidak bisa…. Kami capek, gerah seharian bermain.
Husni :iya, ayo kita pulang semua.
Yunus : ayo teman-teman kita balik kerumah kita, magrib telah tiba.
Saleh : tunggu dulu….! Kan permainannya belum selesai.
Husni : iya betul kita harus pulang,… sebentar lagi azan magrib.
Saleh : memangnya kenapa….? Kan lagi seru-serunya… iya kan …iya kan? (berbalik keteman yang lainnya,
namun tidak ada yang merespon).
Husni : ustttt…! Saleh…saleh, kan besok masih bisa lanjut….
Saleh : ayolah….! Sebentar lagi, kita selesaikan dulu permainannya baru kita pulang.. besok lain lagi.
Yunus : shalat itu wajib dan tidak boleh ditunda-tunda.
Husni : iya… permainan itu hanya hiburan dunia… sementara shalat itu bekal kita diakhirat. Mau masuk
neraka ?
Saleh : tidaklah….
Saleh : nah setelah itu, kita lanjut mengaji dimesjid kita. Ayo teman-teman…!
(kembali kesetting awal)
Husni : begitulah cerita yang sebenarnya ustadz.
Ustadz : kenapa bisa berbeda, pasti ada yang berbohong. Saya tidak suka itu…
Saleh : cerita saya yang benar.
Yunus : cerita kami yang benar ustadz.
Ustadz : sudahlah, tidak ada gunanya berbohong. Itu akan merugikan diri kalian sendiri.
(semua santri tertunduk)
Ustadz : Allah swt berfirman “sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang
yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta” An-Nahln- 105.
(mereka terus tertunduk dan menutup mukanya)
Ustadz : dusta itu berarti ….?
(serentak mengangkat mukanya)
Semua : dosa ?
Ustadz : dosa itu tempatnya di ?
Semua : neraka
Ustadz : kalian mau masuk neraka karena berbohong…?
(hening)
(tiba-tiba saleh mengangkat tangannya)
Saleh : saya yang berbohong ustadz….
Ustadz : (setelah diam sejenak) sudahlah, kamu sudah mengakui kesalahanmu, jangan diulangi lagi.
Saleh : iya ustadz, saya berjanji.
Ustadz : berjanjilah pada dirimu sendiri…!! minta maaflah ke kedua temanmu ini.
Saleh : maafkan saya teman-teman.
Yunus & husni : iya, tidak apa-apa.
Ustadz : nah, sebelum kembali kerumah, saya akan menceritakan sebuah kisah.
Saleh : cerita tentang apa ustadz ?(Bersemangat)
Ustadz : baiklah, dengarkan baik-baik…!
Saleh : cepat ustadz…! Saya sudah tidak sabar ingin mendengarnya.
Ustadz : begini ceritanya,… disebuah kampung tinggallah seorang anak yatim yang bernama…
Saleh : Yunus…. hihihihi
Husni : saleh…! Jangan dipotong…!
Ustadz : bukan yunus tapi yusuf…ayahnya baru meninggal, dia tinggal sama ibunya… mereka sangat
miskin… pada suatu hari…
(pause)
(Disebuah jalan desa)
Ilyas : assalamu alaikum yusuf, dari mana…?
Yusuf : wa’alaikum salam, baru saja mengeluarkan sapi dari kandangnya
Dawud : kamu betul-betul rajin yusuf,pagi-pagi sudah bekerja.
Yusuf : saya harus membiasakan diri, ayah sudah tidak ada.
Ilyas : sabar, semua kehendak yang maha kuasa.
Harun : ibumu pasti sangat bangga.
Yusuf : amin, mudah-mudahan.
Dawud : eh, yusuf ini ada uang 30 ribu untuk kamu. Pakailah…!
Yusuf : tapi kenapa ?
Harun : itu gaji ayahmu ketika kerja bersama kami.
Ilyas : dia belum sempat mengambilnya saat tuhan memanggilnya.
Yusuf : ow iya, Alhamdulillah….terima kasih.
Dawud : kalau begitu kami berangkat dulu.
Harun : sampaikan salam kami kepada ibumu.
Semua : assalamu alaikum…..
Yusuf : wa’alaikum salam….
(merekapun berlalu meninggalkan yusuf)
Yusuf : saya harus segera pulang untuk menceritakan ini kepada ibu.
(pada saat perjalanan pulang, bertemulah dengan seorang musafir)
Musafir : anakku yang dermawan, maukah kau memberikan sedikit rejekimu untuk Allah ?
saya musafir yang kehabisan bekal.
(tanpa berkata apa-apa, yusuf langsung memberikan uangnya sepuluh ribu rupiah).
(yusuf kembali melanjutkan perjalanan, setibanya di rumah, dia menceritakan kejadian yang baru saja
dia alami ke ibunya).
Yusuf : assalamu alaikum, saya baru saja menerima uang 30 ribu rupiah dari teman kerja
ayah dulu.
Ibu : kenapa bisa yusuf ?
Yusuf : kata mereka, ini gaji ayah yang belum sempat diterimanya.
Ibu : Alhamdulillah….
Yusuf : tapi ibu, saya sudah memberikan 10 ribu kepada seorang musafir, katanya dia
kehabisan bekal.
Ibu : (tersenyum) tidak apa-apa anakku, kamu telah benar melakukan itu. Pergilah
membeli makanan, karena kita tidak punya lagi.
(kembali kesetting awal)
Amal : kenapa berhenti ustadz…?
Semua : iya, lanjutkan.
Ustad : sabar… sabar… yusuf segera membeli 2 bungkus makanan dan membawanya
pulang. Pada saat akan makan….
(kembali ke cerita yusuf)
(seorang anak yatim mengetuk pintu)
Anak yatim : ibu, saya lapar, bagilah saya sesuatu….
Ibu : yusuf, berilah dia satu bungkus nasi itu.
Yusuf : ibu nasinya tinggal satu.
Ibu : Alhamdulillah, kita masih bisa makan berdua.
(yusuf membuka segera membuka satu bungkus nasi yang tersisa , tapi tiba-tiba, seseorang datang
mengaku sebagai tawanan perang)
Si tawanan : tolong saya, saya sudah 3 hari tidak makan.
Yusuf : ambillah ini.
Ibu : Alhamdulillah kita masih bisa bersedekah…. Ternyata masih banyak orang yang
lebih susah dari kita.
Yusuf : iya ibu… saya akan selalu bersyukur.
Ibu : saya bangga kepadamu nak.
(kembali kesetting awal)
Saleh : jadi mereka makan apa ustadz ?
Ustadz : tidak pada saat itu…
Amal : begitu kasian mereka.
Husni : Allah telah mengatur rejeki masing-masing umatnya. Iya kan ustadz…?
Ustadz : iya..iya… jadi apa yang kalian bisa petik malam ini.
Saleh : tidak boleh berbohong.
Amal : bersedekah kepada sesama.
Husni : dan selalu mensyukuri apa yang ada.
Ustdaz : bagus, terapkanlah dikehidupan kalian. Sebab taqwa tidak hanya diucapkan lewat
mulut tapi juga diniatkan dan dilaksanakan dengan tindakan.
Semua : iya ustadz
Ustadz : sekian untuk malam ini, langsung kembali kerumah. Assalamu alaikum
Semua : wa’alaikum salam.
SEKIAN