SBB Contoh Soal PDF
SBB Contoh Soal PDF
Kompetensi 1:
Dapat menjelaskan perbedaan diagram tegangan–regangan beton dan baja.
Memahami Mutu/Kekuatan Tekan, Kekuatan Tarik, Modulus Elastisitas Beton dan Baja.
SOAL :
1. A. Gambar dan jelaskan diagram tegangan regangan hasil uji tekan silinder beton
(Gambarkan beberapa mutu dalam 1 grafik).
(c) Modulus secan, yaitu garis yang menghubungkan titik awal kurva
dengan titik lain pada tegangan 0.45fc’ atau 0.5 fc’. Nilai ini
mewakili modulus elastisitas dimana pada saat beban dihilangkan,
regangan dapat kembali ke posisi semula (reversible penuh)
Semakin tinggi mutu beton, Modulus Elastisitas semakin tinggi, beton
menjadi lebih getas karena kekakuan beton tsb lebih tinggi. Sedangkan
beton dg modulus elastisitas rendah bersifat lebih ductile.
Untuk beton dengan Wc antara 1440 – 2560 kg/m3, modulus elastisitas
beton dapat diambil sebesar Ec = 0,043 Wc1.5 √fc‟.
Untuk beton normal diijinkan Ec = 4700 √fc‟.
√
P
Beton tanpa
tulangan
M M
M.ya
fcc (Tegangan tekan)
Ix
ya
yb
M.y b
fct (Tegangan tarik )
Ix
h
M.
M.y b 2 6M >
Beton Retak Bila fct fr 0,7 fc'
I 1 3 bh 2
.b.h
12
D. Gambar dan jelaskan diagram tegangan regangan hasil uji tarik baja.
Es= fy /εy = 200.000 MPa
fy
E s= = 200.000 MPa
εy
Jadi :
A. PHILOSOFI DESIGN :
Dua philosofi desain yang dikenal yaitu :
Metode beban kerja (Working stress method) yaitu metode yang menetapkan
tegangan pada penampang akibat beban kerja/layan dibatasi maksimum sebesar
tegangan ijin, yaitu tegangan dimana material masih dalam keadaan elastis.
Misalnya tegangan tekan maksimum pada beton adalah sebesar 0,50 fc‟.
Metoda kuat ultimit (Strength design method) fokus pada pembebanan yang lebih
besar dari beban layan dimana beban kerja/layan dinaikkan dengan suatu factor.
Beban yang telah dinaikkan dengan faktor tersebut disebut dengan beban
terfaktor dimana dengan beban tersebut keruntuhan mungkin “terjadi”.
Pasal 9.1.1 SNI-2847-2013
Struktur dan komponen struktur harus direncanakan hingga semua
penampang mempunyai kekuatan rencana minimum sama dengan kuat
perlu, yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor yang
sesuai dengan ketentuan tata cara ini.
R S + S + …+ Si
n 1 1 2 2 i
( R ) ( U = S1 + S2 )
n 1 2
Mn Mu ; V n V u ; P n P u ; T n T u
C. Rangkuman Aturan Safety (Keamanan):
1. Faktor Beban.
Struktur dan komponen struktur harus selalu dirancang untuk dapat menahan
kondisi beban berlebih. Oleh karena itu Beban Kerja diperbesar dengan suatu
faktor yang ditentukan dalam pasal 9.2 SNI 03-2847-2013. Beban tersebut
disebut Beban terfaktor. Beban terfaktor sering juga disebut sebagai Kuat
Perlu.
Resiko Kegagalan
Kuat rencana :
kuat nominal x faktor reduksi kekuatan komponen struktur (φ) menurut pasal 9.3
SNI 03-2847-2013, yang mana nilai φ < 1. Artinya kekuatan elemen struktur
beton bertulang yang digunakan pada perencanaan lebih kecil dari kemampuan
sesungguhnya elemen itu (kuat nominalnya).
Kuat nominal :
D.1. Balok dengan b=300 mm dan h=600 mm, berdasarkan tulangan terpasang
diketahui mempunyai kekuatan nominal sebesar 28 tm. beton = 2,4 t/m3
9m
Mn Mu
Mn Lentur)
qL = 1,23 t/m‟
Jadi beban hidup maks. yang bekerja pada balok adalah 1,23 t/m’
D.2. Sebuah balok menerima beban Mati positip MD+ sebesar 47 tm. Balok juga
+ -
menerima beban hidup bolak balik ML = 5 tm, ML = 5 tm.
Apakah dengan Kuat Nominal = 70 tm balok tersebut aman ?
𝟎 𝟎𝟓 𝒇𝒄 − 𝟐𝟖
untuk fc‟ ≤ 28 MPa, β1 = 0,85 untuk fc‟ > 28 MPa, 𝜷𝟏 𝟎 𝟖𝟓 −
𝟕
β1 > 0,65
A. GAMBAR DIAGRAM REGANGAN, BLOK TEGANGAN DAN GAYA-GAYA
DALAM PENAMPANG PERSEGI DAN BUKAN PERSEGI.
A1.
cu’=0.003 0,85 fc’
a=1c Cc = 0,85.fc.a.b
c
d Bb
𝑎
Z = d-
2
As
Ts = As . fy
s > y
A2. b
be
cu’=0.003 0,85 fc’
hf s’ Cs = As’.fs’
As‟ Cc2 = 0,85.fc.hf.[be-bw]
a=1c Cc1 = 0,85.fc.a.bw
c
Z2= d-d’
+ d
Z2= d-
ℎ𝑓
2
𝑎
Z1= d-
As 2
Ts= As.fy
s > y
bw bW
Gambar A1. Balok T Terbalik tetap dianalisa sebagai balok persegi karena bagian
penampang tertekan berbentuk persegi. Blok tegangan juga berbentuk
persegi. Sedangkan bagian flens terletak di daerah tarik. Beton di daerah tarik
kekuatannya diabaikan, seluruh gaya tarik dilimpahkan kepada tulangan tarik.
Gambar A2. Balok dianalisa sebagai balok T murni dimana bagian penampang
tertekan berbentuk T. Blok tegangan juga berbentuk T. Gaya CC1 bekerja
pada badan dan CC2 pada flens.
```
g.n penulangan seimbang
𝑨𝒔 𝟎 𝟐𝟓√𝒇𝒄 𝟏𝟒 𝟒
As,min = ρmin bw.d ; ρ= ; ρmin = ; ρmin = ; ρmin = ρanalisis
𝒃.𝒅 𝒇𝒚 𝒇𝒚 𝟑
𝟎.𝟖𝟓 𝒇𝒄 𝟔𝟎𝟎
As,mak= 0,75 Asb atau ρmak = 0,75ρb ; 𝝆𝒃 𝜷𝟏 →Tul.Tunggal
𝒇𝒚 𝟔𝟎𝟎+𝒇𝒚
𝒇′𝒔 𝑨′𝒔
ρmak = 0,75 ρb + ρ’ ρ’ = → ρmak untuk Tul. Rangkap
𝒇𝒚 𝒃.𝒅
1. Balok dengan b=300 mm dan h=600 mm, d‟= 50 mm, d=h-d‟=550 mm
fc‟ 25 MPa, fy= 400 MPa.
a. Tentukan Luas dan Rasio tulangan kondisi balance ( As,b dan ρb )
b. Tentukan Luas dan Rasio tulangan maksimum ( As,mak dan ρmak )
c. Tentukan Luas dan Rasio tulangan minimum ( As,min dan ρmin )
a=1cb Cc = 0,85.fc’.a.b
Cb
d 𝑎
Z = d- 2
Asb
Ts = Asb . fy
s = y = 0,002
b
c = 330 mm
a = β1. c = 0.85 . 330 = 280,5 mm
∑H = 0
Cc = Ts
0.85 . fc‟. a . b = Asb . fy
. .f . .
Asb =
fy
. . 2 . 2 .
= = 4470,5 mm2
ρb = = 0,0271
. .
atau dg rumus :
.
= 0,0271
+
1.b. TULANGAN MAKSIMUM :
√ √ √
As,min = b.d = 300.550 =515,6 mm2 → ρmin = =0,00312
Catatan :
Dalam disain penulangan, luas tulangan minimum di atas tidak perlu diterapkan
jika luas tulangan yang disediakan As paling tidak sepertiga lebih besar dari luas
tulangan hasil analisis.
b2
be cu’=0.003 0,85 fc’ 0,85 fc’ 0,85 fc’
's2 Cs2 Cs2
hf1 Cs
CC2 CC2
hf2 a=1c CC10,8 CC1 CC
c 0,8
d 's1 0,8 Z3 0,8 0,8
g.netral Cs1 Z2 Cs1 Cs1
Z1
As Z4
s Ts Ts Ts
b1 bW bW
W
(a) (b) (c) (a) (b) (c)
GAYA-GAYA DALAM :
Kompetensi 5 :
s = = = 0,0086
. .
∑H = 0
Cc = Ts
0.85 . fc‟. a . b = As . fy
. fy .
a = = = 88,95 mm
. . f ‟. . . 2 .
Mn = Ts (d-a/2)
= As.fy.(d-a/2)
= 286660984,4 N mm = 28,666 t m
2. Balok dg b=350 mm dan h=550 mm, penutup beton = 40 mm, fc‟ 20
MPa, fy= 320 MPa. Tulangan 8D29 dipasang 2 baris. Sedangkan untuk
sengkang digunakan Ф10 mm. Buktikan Balok tersebut Overreinforced
Jawab :
8 D29 = 5284,16 mm2 .
cu’=0,003 0,85 fc’
ds
s=y Ts = As. fy
√
min = = 0,0047 atau min = = 0,0037
.
BALOK OVER-REINFORCED :
Jawaban Soal (b) :
c = y
= 0,0016
(Tidak aman)
KESIMPULAN :
BALOK OVER-REINFORCED
Jawaban Soal (c) :
Tentukan regangan baja tarik pada saat regangan pada serat tekan
terluar = 0,003.
∑H = 0
Cc = Ts
0.85.fc‟. β1 c . b = As. Es
= c
g.n kondisi balance
2
= 0,003
2 d-c
= 0,00147 0,0016 s =.....?
fs = . Es
= 0,00147 . 200000 = 293,18 Mpa < fy=320 Mpa
KESIMPULAN :
Pada saat Regangan Beton = 0,003, regangan baja tarik = 0,00147
lebih kecil dari regangan leleh = 0,0016. Jadi baja belum leleh.
BALOK OVER-REINFORCED
3.Hitung Gaya-Gaya Dalam dan Momen Nominal (Mn) penampang
dengan tulangan rangkap dengan B =350 mm, H=600 mm,
d’ = 50 mm, fc’= 35 Mpa, fy = 320 Mpa, Es= 200.000 Mpa,
As= 3984,33 mm2, As’= 860,586 mm2. Sudah dihitung Garis
Netral c = 120 mm.
PENYELESAIAN :
cu’=0.003 0,85 fc’
εs' =?? Cs = As’ . fs’
c =120 mm a=1c Cc = 0,85 . fc’. a . b
d 𝑎
Z = d- 2
Ts = As . fy
s > y
b
fc’ = 35 MPa,
β1 = 0.85 – 0.05(fc‟-28)/7 = 0,80
c = 120 mm (shd diketahui)
a = β1 . c = 0.80 . 120 = 96 mm
Kontrol regangan pada tulangan tarik :
εs = 0,003
2
= 0,003 = 0,0108 > εY = 0,0016
2
Kontrol regangan tulangan tekan :
′
ε's = 0,003
2
= 0,003 = 0,00175 > εy = 0,0016
2
Kesimpulan :
Tulangan tarik dan Tulangan tekan sudah leleh,
fs = fs’ = fy = 320 MPa
Gaya-gaya dalam :
Cc = 0,85 fc’ a b = 0,85 .35. 96 .350 = 999600 N
Cs = As’ . fs ‘ = 860,58 . 320 = 275387,6 N
Ts = As . fs = 3984,33 . 320 = 1274987,6 N
Kontrol :
∑H = 0 → Cc + Cs –Ts = 0 (OK)
MOMEN NOMINAL :
′
ρmak = 0,75 ρb + ρ’ = 0,75 →baja tekan dan tarik leleh fs’=fy
. ′
mak = 0,75 [ ] + ρ’ = 0,0364+0,00447=0,0409
+
√
min = = 0,0047 atau min = = 0,0037
.
Cs = As’ . fs’
a=1c Cc = 0,85 . fc’. a . b
d 𝑎
Z = d- 2
Ts = As . fy
s > y
b
As = 5 D 25 mm2 = 2454,37 mm2
As’ = 3 D 25 mm2 = 1472.62 mm2
2
ρs = = 0,0127
.
2. 2
ρs ‘ = = 0,0076
.
Kontrol :
∑H = 0
Cc + Cs –Ts = 0 (OK)
Momen Nominal ( Coba thd tulangan tarik [Ts] ) :
Mn = Cc (d-a/2) + Cs (d-d‟) = 405642017 N mm
KONTROL TERHADAP PERSYARATAN TULANGAN MAKSIMUM :
′
ρmak = 0,75 ρb + ρ’ = 0,75
. ′
mak = 0,75 [ ] + ρ’
+
√
min = atau min = Syarat : min ≤ s ≤mak
.
5. Hitung Kapasitas Aktual / Momen Nominal Negatif Mn (-) dan
Positip Mn (+) Penampang dengan tulangan rangkap sbb :
s > y
Ts= As . fy
Z1
Z2
d
c a=1c Cc = 0,85 . fc’.a.
b Cs= As’. fs’
b cu’=0.003 0,85 fc’
-
a. Momen Nominal Negatif (Mn ) : Serat atas tertarik, serat bawah tertekan,
shg :
s > y
Ts= As . fy
d
c a=1c Cc = 0,85 . fc’.a.
b Cs= As’. fs’
b cu’=0.003 0,85 fc’
Gaya-gaya dalam :
Kontrol ∑H = 0
Cc + Cs –Ts = 0 (OK)
Kontrol ∑H = 0
Cc + Cs –Ts = 0 (OK)
KESIMPULAN :
-
Kapasitas Nominal Mn (-) = 23,426 t m ; Ф Mn = 21,08 tm
+
Kapasitas Nominal Mn (+)= 14,40 t m ; Ф Mn = 12,96 tm
Beban Luar :
MD = 10 tm Momen negatif (-) Syarat :
ML = 5 tm Momen negatif (-)
Ф Mn ≥ Mu
ME = 12 tm, Momen bolak balik (±)
Momen terfaktor :
MU = 1,4 D = 1,4 (-10) = - 14 tm
MU = 1,2 D +1,6 L = 1,2 (-10) + 1,6 (-5) = - 20 tm
MU = 1,2 D + L + E = 1,2 (-10) + 1,0 (-5) +1,0 ( 7 ) = - 10 tm
MU = 1,2 D + L – E = 1,2 (-10) + 1,0 (-5) – 1,0 (-7) = - 24 tm >21,08 tm