MAKALAH Keperawatan Medikal Bedah
MAKALAH Keperawatan Medikal Bedah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah patofisiologi dengan judul keperawatan
medical bedah.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Sukabumi, 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas
dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis
penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi
akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan
keperawatan.
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
D. Rumusan Masalah
Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal seperti di bawah ini :
1. Pelayanan Profesional.
Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu
memandang pasien secara holistic / menyeluruh baik Bio – Psiko – sosial – kultural - Spiritual.
Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional sesuai dengan standarisasi profesi keperawatan. Pelayanan ini diberikan oleh
seorang perawat yang berkompetensi dan telah menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan
pada jenjang yang lebih tinggi.
2. Berdasarkan Ilmu Pengetahuan.
Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui jenjang Pendidikan Formal yang sudah
ditetapkan oleh Pemerintah. Ilmu pengetahuan terus berubah dari waktu ke waktu (dinamis),
sehingga dalam memberikan Asuhan keperawatan pada Klien berdasarkan perkembangan ilmu
pengetahuan terbaru.
3. Menggunakan Scientific Metode.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melaui tahap - tahap dalam proses keperawatan
berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan menggunakan standarisasi asuhan keperawatan yang ada
(NANDA, NIC, NOC).
4. Berlandaskan Etika Keperawatan.
Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat menerapkan asas etika
keperawatan yang ada, meliputi asas :
a. Autonomy (menghargai hak pasien / kebebasan pasien).
b. Beneficience (menguntungkan bagi pasien).
c. Veracity (kejujuran).
d. Justice (keadilan).
Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan
teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio – psiko – sosio - spiritual yang
komprehensif ditujukan pada orang dewasa dengan atau yang cenderung mengalami gangguan
fisiologi dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
B. Peran Dan Fungsi Perawat.
a. Peran Perawat.
Ada 7 Peran Perawat, diantaranya :
1. sebagai pemberi Asuhan Keperawatan.
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan.
Hal ini dilakukan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana
sampai dengan kompleks.
10 Faktor Asuhan dalam Keperawatan, diantaranya :
1) Menunjukkan system nilai kemanusian dan altruisme.
2) Memberi harapan dengan : mengembangkan sikap dalam membina hubungan
dengan klien, memfalitasi untuk optimis, percaya dan penuh harapan.
3) Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain.
4) Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan
hangat.
5) Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan.
6) Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif.
7) Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar.
8) Memeberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan
spiritual.
9) Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10) Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
Kekuatan dalam Asuhan, diantaranya :
a. Aspek Transformasi. Perawat membantu klien untuk mengontrol perasaannya dan
berpartisipasi aktif dalam asuhan.
b. Integrasi asuhan. Mengintegrasikan individu ke dalam sosialnya.
c. Aspek Pembelaan.
d. Aspek penyembuhan, yaitu Membantu klien memilih support social, emosional,
spiritual.
e. Aspek Partisipasi.
f. Pemecahan masalah dengan metoda ilmiah.
2. Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien.
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
meninterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasiennya.
Perawat juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak - hak
pasien yang meliputi :
a.Hak atas pelayanan sebaik-baiknya.
b. Hak atas informasi tentang penyakitnya.
c.Hak atas privasi.
d. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri.
e.Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Peran Sebagai Edukator.
Peran ini dilakukan untuk :
a. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien
mengatasi kesehatanya.
b. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien.
4. Peran Sebagai Koordinator.
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
Tujuan Perawat sebagi Koordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan
klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk : merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengontrol.
5. Peran Sebagai Kolaborator.
Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain - lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Peran Sebagai Konsultan.
Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peran Sebagai Pembaharu.
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
Peran perawat sebagai Pembaharu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
1. Kemajuan teknologi.
2. Perubahan Lisensi - Regulasi.
3. Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan.
4. Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.
Selain peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian
peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 yang membagi
menjadi 4 peran diantaranya :
a. Peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan.
b. Peran perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan.
c. Peran perawat sebagai pendidik dalam keperawatan.
d. Peran perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan.
b. Fungsi Perawat.
Ada 3 Fungsi Perawat, diantaranya :
1. Fungsi Independen.
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti:
a) Pemenuhan kebutuhan fisiologis : Pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan aktivitas, dan lain – lain.
b) Pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan.
c) Pemenuhan kebutuhan cinta mencintai.
d) Pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen.
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan.
Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari
perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen.
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di
antara tim satu dengan lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainya, seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan
perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.
Ada 5 objek utama dalam ilmu keperawatan: manusia, individu (yang mendapatka asuhan
keperawatan) keperawatan, konsep sakit, aplikasi tindakan keperawatan.
1. Manusia
2. Keperawatan
3. Konsep Sehat-Sakit
Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster’s New
Collegiate Dictionary). Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam
hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan
jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.
4. Konsep Lingkungan
Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan ekternal, yang
mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan prilaku seseorang dan
kelompok. Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang
diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman, sedangkan lingkungan
internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman,
kemampuan emosional, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel maupun molekul)
yang berasal dari dalam tubuh individu.
Proses keperawatan ;
a. Pengakajian
b. Perumusan diagnosis keperawatan
c. Intervensi keperawatan
d. Pelaksanaan
e. evaluasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan Medical Bedah merupakan bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan
bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan
masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia. Keperawatan medikal bedah membahas tentang masalah kesehatan yang
lazim terjadi pada usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau
tanpa tindakan operatif yang meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem
cardiovascular, penginderaan (mata, tht), pencernaan, dan urologi oleh karena
berbagai penyebab patologis seperti infeksi atau peradangan, kongenital,
neoplasma trauma, dan degeneratif.
Lingkup praktek Keperawatan Medikal Bedah merupakan bentuk asuhan
keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis baik yang
sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan, baik adanya penyakit, trauma
atau kecacatan.
Peran Keperawatan Medikal Bedah dalam pencapaian MDGs yaitu: peran
perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, peran perawat sebagai advokat
klien, perawat berperan sebagai edukator, peran perawat sebagai koordinator,
peran perawat sebagai kolaborator, peran perawat sebagai konsultan, dan peran
perawat sebagai peneliti dan pembaharu.
B. Saran
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
selaku penulis memohon adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Dengan mempelajari makalah ini diharapkan agar
pembaca khususnya mahasiswa keperawatan dapat menerapkan peran-peran
keperawatan medical bedah sesuai dengan konsep dan perspektif keperawatan
medical bedah untuk ditingkatkan dalam mengejar pencapaian indikator MDGs.
REFERENSI
http://www.erwinedwar.com/2018/07/keperawatan-medikal-bedah-pengertian.html
http://dianhusadasatria.blogspot.com/p/ruang-lingkup-keperawatan-medikal-bedah.html
https://khaerul2016.wordpress.com/2016/06/27/keperawatan-medikal-bedah/
http://jamaluddinnr.blogspot.com/2010/11/makalah-keperawatan-medikal-bedah.html
https://www.scribd.com/doc/247906465/Perspektif-Keperawatan-New