Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Tentang
Contoh Dari Setiap Jenis Design Dua Kelompok

Kelompok 7 :
Akmal Zuhdi 1830306001
Attika Ratu Perdana 1830306006
Dinathul Furkhan 1830306011
Eicha Ansyari 1830306013
Fefraniarti 1830306016
Fitri Yanis 1830306017
Hafizhah Alhusna 1830306018
Lelli Refiona 1830306024
Loly Hafizah Yuslim 1830306026
Nadia Nopiana 1830306004

Dosen Pengampu :

Mutia Aini Ahmad, M.Psi., Psikolog

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR 2020


DESIGN DUA KELOMPOK
1) Statistic Group Design
Pada desain ini, tidak dilakukan Randomisasi untuk membentuk kelompok KE
dan KK, sehingga kedua kelompok dianggap tidak setara. Dan juga peneliti hanya
dapat memberikan variasi tertentu pada KE dan memberikan variasi lain atau tidak
memberikan varia siapa pun kepada KK. Pengelompokkan subjek ke dalam KE dan
KK tidak dilakukan melalui Randomisasi tetapi berdasarkan kelompok yang sudah
ada
Contohnya:
1. Ingin melihat pengaruh bimbingan guru terhadap kemampuan pemecahan
masalah pada mata pelajaran Matematika pada Siswa kelas XII MIPA.
Penelitian ini dilakukan kepada 2 kelas MIPA sebagai kelompok eksperimen
dan juga kelompok kontrol yang diambil tanpa randomisasi. Pada kelas MIPA
1 diberikan latihan dengan adanya bimbingan oleh guru (ini sebagai kelompok
Eksperimen) sedangkan pada kelas MIPA 2 diberikan latihan tanpa adanya
bimbingan oleh seorang guru (ini sebagai kelompok kontrol). Dan kemampuan
tersebut dapat dilihat dari nilai latihan siswa tersebut. Dan untuk melihat
pengaruh VB menggunakan rumus Independent Sampel. Jika nilai Uji-T
signifikan, maka dapat dikatakan adanya perbedaan VT yang signifikan
terhadap KE-KK. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh terhadap
bimbingan guru terhadap pemecahan masalah pada mata pelajaran
Matematika.
2. Ingin melihat pengaruh warna ruangan terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Kelas A dijadikan kelompok eksperimen dan Kelas B dijadikan kelompok
Kontrol tanpa randomisasi. Pada Kelas A belajar di ruangan yang berwarna
sedangkan kelas B belajar pada ruangan yang berwarna putih. Dan pengaruh
tersebut dapat dilihat dari nilai ujian akhir semester mahasiswa. Dan dilihat
menggunkan Rumus Independent Sampel. Jika nilai Uji-T signifikan, maka
dapat dikatakan adanya perbedaan VT yang signifikan terhadap KE-KK. Maka
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh warna ruangan terhadap motivasi
belajar mahasiswa.
2) Nonrandomized Pretest-Posttest Control Group Design

Non Randomized Control Group Pretest-Posttest Design merupakan desain


pretes-postes grup control tidak secara random. Desain ini membandingkan dua
kelompok, yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Contohnya
adalah:
1. Perbedaan rata-rata kemampuan siswa kelas V SD di Kecamatan Majalengka.
Populasi dalam penelitian ini merupakan siswa kelas V SD di kecamatan
Majalengka berdasarkan nilai UN Mata Pelajaran IPA tahun 2012. Sampel
dari penelitian ini adalah 2 kelas dari 2 sekolah yang berbeda, terpilihlah SDN
Cibodas I sebagai kelas eksperimen dan SDN Cibodas II sebagai kelas kontrol.
Dalam tahap pelaksanaan penelitian, kegiatan yang pertama kali diberikan
adalah memberikan pretes pada siswa berupa materi pelajaran “Bencana alam
dan dampaknya”. Pembelajaran di kelas eksperimen berbasis computer,
sedangkan pada kelas control berbasis konvensional saja. Setelah pretes
dilakukan, lalu diberikanlah postes berupa soal tes yang sama pada kedua
kelas dengan kode Y1dan Y2. Postes dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
sampai sejauh mana hasil belajar siswa. Pengaruh VB terhadap VT diketahui
dari analisis uji t terhadap pengukuran hasil belajar siswa.

2. Pengaruh media kartu kata bergambar (flash card) terhadap kemampuan


membaca permulaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa TK B RA.Hidayatullah II Gunung
Gedangan Mojokerto tahun ajaran 2011/2012. Sampel penelitian ini adalah
siswa dari TK B yang terdiri dari 2 kelas, masing-masing diambil 10 siswa,
Tahap pertama yaitu pemberian pretes O1dan O2, dengan tujuan untuk
mengukur skor awal kemampuan membaca permulaan pada anak TK B di RA.
Hidayatullah Gunung Gedangan Mojokerto. Untuk kelompok kontrol yang
pembelajaranya menggunakan media konvensional dan kelompok eksperimen
yang pembelajaranya menggunakan media kata bergambar. Tahap selanjutnya
yaitu diberikan postest kepada kelompok eksperimen yang telah diberikan
intervensi. Posttest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan
kelompok eksperimen dalam kemampuan membaca permulaan setelah
diberikan intervensi dan kelompok control yang diberikan pelajaran media
konvensional. Posttest dilakukan dengan memberikan lembar soal macam-
macam kata bergambar kepada setiap kelompok eksperimen dan kelompok
control. Kata bergambar yang digunakan dalam posttest sama dengan yang
digunakan dalam pretest.

3) Randomized Two Group Design Posttest Only

Desain ini adalah desain yang sudah memenuhi syarat dilakukannya penelitian
eksperimental karena dilakukannya randomisasi. Oleh karena itu, kesimpulan
mengenai pengaruh VB terhadap VT lebih akurat karena kedua kelompok penelitian
setara. Desain ini menggunakan prinsip method of difference karena desain ini
membuat dua kondisi yang berbeda pada kedua kelompok penelitian. Bila dilihat dari
symbol desain ini, pengukuran VT dilakukan diakhir penelitian (posttest), baik pada
KE maupun pada KK.

Contoh dari randomized two-group design, posttest only adalah:

1. Peneliti ingin mengetahui pengaruh metode bernyanyi terhadap kosa kata anak
TPQ Wardatulishlah. Subjek penelitian terdiri dari 10 anak dan mengacak
subjek untuk di masukkan ke dalam kelompok KK dan KE, yang masing-
masing berjumlah 5 orang. Pada KE diberikan Treatment berupa metode
bernyanyi tentang kosa kata bahasa Arab, sedangkan KK diberi Treatment tapi
tidak menggunakan metode bernyanyi melainkan ceramah. Treatment
diberikan enam kali dalam seminggu selama 60 menit. Setelah dilakukan
perlakuan terhadap KK dan KE, maka peneliti melakukanposttest dengan
tujuan untuk mengukur dan mengetahui tingkat kosa kata pada anak setelah
diberikan metode bernyanyi dengan kelompok yang tidak diberikan metode
bernyanyi. Perhitungan data berdasarkan pada distribusi normal yang
diperoleh dari mean dan standard deviasi, dari nilai ini kemudian
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu, tinggi, sedang dan rendah. Dari
perlakuan yang diberikan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
skor yang signifikan terhadap perlakuan dengan menggunakan metode
bernyanyi dan dengan tidak menggunakan metode bernyanyi dan kosa kata
anak meningkat dengan menggunakan metode bernyanyi.
2. Peneliti ingin mengetahui pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe
round robin terhadap prestasi belajar pada siswa. Subjek penelitian terdiri dari
63 subjek yang dibagi dalam dua kelompok atau dua kelas yaitu KE dan KK,
dengan KE berjumlah 31 siswa dan KK berjumlah 32 siswa. KE merupakan
kelas yang diberikan perlakuan berupa metode pembelajaran kooperatif tipe
round robin dan KK merupakan kelas yang menjalankan metode belajar
tradisional. Maka peneliti melakukan posttest dengan tujuan untuk mengukur
dan mengetahui tingkat prestasi belajar pada siswa setelah diberikan metode
pembelajaran dengan kelompok yang tidak diberikan metode belajar
tradisional. Perhitungan data berdasarkan pada distribusi normal yang
diperoleh dari mean dan standard deviasi dari nilai ini. Dari perlakuan yang
diberikan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan skor yang
signifikan terhadap perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe dan dengan tidak menggunakan metode pembelajaran dan
prestasi belajar pada siswa meningkat dengan menggunakan metode
pembelajaran.

4) Randomize Matched to Group Design

Randomized Matched Two- Groups Design. Desain ini dilakukan randomisasi,


memiliki teknik control tambahan dengan dilakukannya matching dan memiliki
kelompok kontrol untuk mengontrol maturation. Matching dilakukan agar kedua
kelompok menjadi setara pada beberapa VS yang diduga dapat berpengaruh pada VT
selain VB.

1. Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Short Term Memory Pada Mahasiswa


Baru.
Penelitian dilakukan kepada 50 partisipan mahasiswa Psikologi Universitas
Brawijaya dan terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok control dan kelompok
eksperimen masing-masing 25 partisipan. Desain Penelitian Jenis desain
eksperimental dalam penelitian ini menggunakan desain dua kelompok (two
group design) berupa penelitian Randomized Two matced Group Design,
Posttest Only. Desain ini melakukan pengukuran sesudah (posttest) pemberian
treatment pada kelompok eksperimen dan control. Kelompok control diberikan
IST subtes ME, sedangkan kelompok eksperimen diberikan tayangan humor
yang berjudul Malam Minggu Miko kemudian diberikan IST subtes ME. Hasil
perhitungan IST subtes ME antara kelompok control dan kelompok
eksperimen. Hasil uji independent sample t-test menyatakan bahwa terdapat
pengaruh tayangan humor terhadap kemampuan Short Term Memory.

2. Pengaruh terapi menulis pengalaman emosional terhadap penurunan depresi


pada mahasiswa tahun pertama. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
two matched group design. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan
desain pretest, posttest, dan follow up. Subjek diberikan pretest sebelum
pelaksanaan tritmen dengan skala BDI, PANAS, dan CERQ. Kemudian
setelah pelaksanaan tritmen dilakukan posttest dengan menggunakan skala
yang sama sebagai evaluasi hasil tritmen, sehingga akan terlihat perbedaannya
sebelum dan sesudah dilakukan tritmen. Selanjutnya rentang waktu satu
minggu setelah semua sesi tritmen berakhir dan dilakukan posttest, akan
dilakukan follow up untuk melihat efektivitas tritmen lebih lanjut.
KE : Kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan menulis pengalaman
emosional
KK : Kelompok control
Y1 : Pretest
X: Perlakuanmenulispengalamanemosional
-X: Tanpaperlakuan
Y2 : Postest
Y3 : Follow up satu minggu setelah semua sesi terapi dilakukan

5) Pretest Posttest Control Group Design


Dilakukan pengukuran sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pemberian ini
pada dua kelompok. Pada jenis ini dilakukan randomisasi sebagai kontrol terhadap
Proactive History.
Contohhnya:
a) Penelitian dilakukan untuk mengetahui Pengaruh tontonan Reality Show
Peduli sesama, terhadap sikap Kerja sama dan Solidaritas anak-anak untuk
membantu orang sekitar. Tahap pertama, subjek diacak untuk dimasukkan ke
dalam KE dan KK. Kemudian dihitung berapa banyak orang yang dibantu oleh
setiap kelompok. Pada KE, sebelum membantu orang sekitar, subyek di
berikan tontonan Reality Show mengenai Bantuan untuk sesama. Sementara
KK tidak diberikan tontonan tersebut. Setelah waktu tertentu, dihitung berapa
banyak orang yang dibantu oleh kedua kelompok. Untuk mengetahui apakah
tontonan reality show dapat berpengaruh terhadap sikap kerja sama dan
solidaritas,maka dilakukan analisis statistik uncorrelated data / independent
sample t-test. Namun sebelumnya kita perlu menghitung gain score setiap
subjek, yang akan digunakan dalam analisis statistik.

b) Penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan media game edukasi “teka


teki pengetahuan” terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA,
penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD yang terdiri dari 40 siswa dan
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diaman pada kelompok ekperimen diberi perlakuan dengan memberikan game
edukatif “teka teki pengetahuan dan pada kelompok kontrol tidak diberikan
perlakuan. Untukpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk
uji hipotesis adalah uji-t. Sebelumnya menggunakan uji prasyarat analisis
dengan uji normalitas dan uji homogenitas.Selanjutnya dilakukan uji hipotesis
yang berguna untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan
penggunaan media virpena terhadap kemampuan menyimak siswa atau tidak.
Statistik uji yang digunakan untuk kedua pengujian di atas adalah uji-t.

6) Analysis of Covarian Control Group Design

ANCOVA merupakan teknik analisis yang berguna untuk meningkatkan


presisi sebuah percobaan karena di dalamnya dilakukan pengaturan terhadap pengaruh
peubah bebas lain yang tidak terkontrol. ANCOVA digunakan jika peubah bebasnya
mencakup variable kuantitatif dan kualitatif. Dalam ANCOVA digunakan konsep
ANOVA dan analisis regresi. Dalam ancova kita membandingkan variable tergantung
(Y) ditinjau dari variable bebas (X1) sekaligus menghubungkan variable tergantung
tersebut dengan variable bebas lainnya (X2). Variable X2 yang digunakan
memprediksi inilah yang dinamakan dengan kovarian. Tujuan ANCOVA ini adalah
untuk mengetahui atau melihat pengaruh perlakuan terhadap peubah dengan
mengontrol peubah lain yang kuantitatif.

Contoh:

1. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh metode mengajar


terhadap nilai mata pelajaran siswa. Dalam kelas tersebut terdapat 3 macam
metode pembelajaran yang diterapkan dalam satu kelas yakni Metode A,
Metode B, dan Metode C. Tetapi dalam kenyataannya nilai siswa tersebut
tidak hanya ditentukan oleh metode pembelajaran itu saja, melainkan terdapat
faktor lain yang mempengaruhinya. Misalnya nilai IQ. Dalam hal ini IQ
digunakan sebagai peubah kontrol (covariate) untuk mengurangi tingkat
kesalahan.

2. Seorang peneliti menguji efektivitas Program Pelatihan Aku Bisa! terhadap


peningkatan kepercayaan diri pada anak dengan mengendalikan motivasi
belajar anak.

Variabel Tergantung (Y) : Kepercayaan Diri


Variabel Bebas (X1) : “Pelatihan Aku Bisa!”
Variabel Kontrol (X2) : Motivasi Belajar

Peneliti membagi kelompok penelitian menjadi dua secara acak (randomized


design), yaitu kelompok perlakuan (KP) dan kelompok kontrol (KK).
Kelompok perlakuan akan mendapatkan pelatihan sedangkan kelompok
kontrol mendapatkan program pelatihan lain sebagai placebo. Dalam hal ini
yang dijadikan kovarian adalah motivasi belajar. Sebelum perlakuan diberikan,
pengukuran kepercayaan diri dan motivasi belajar dilakukan. Setelah
perlakukan diberikan pengukuran hanya dilakukan pada kepercayaan diri.

Anda mungkin juga menyukai