Anda di halaman 1dari 6

RESUME KULIAH

GEODESI SATELIT

“Kamis, 7 Mei 2020”

Oleh :

Rika Kartika 18/431147/TK/47740

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI FAKULTAS

TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2020
Gambar 1. Otak kanan dan Otak kiri

Perbedaan otak kanan dan otak kiri, terletak pada jenis pemikiran yang dihasilkan. Otak kanan,
merupakan bagian otak yang memproses kreativitas untuk berimajinasi dan berpikir tentang seni.
Sementara itu otak kiri lebih banyak memikirkan hal-hal yang analitis dan matematis.

Otak kanan merupakan bagian paling baik untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan
kreativitas, dan sesuatu yang ekspresif. Beberapa hal maupun kemampuan yang erat kaitannya
dengan otak kanan antara lain adalah:

1. Musik
2. Warna
3. Kemampuan mengenali wajah orang lain
4. Mengekspresikan emosi
5. Membaca emosi orang lain
6. Intuisi
7. Imajinasi
8. Kreativitas

Sementara itu, otak kiri, berfungsi untuk mengerjakan tugas-tugas yang sifatnya logis. Bagian otak
ini dinilai lebih mampu mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan:

1. Bahasa
2. Logika
3. Pemikiran kritis
4. Angka-angka
5. Analisis

Materi diskusi

1. Membuat gambar koordinat tittik P dan Satelit orbit (normal dan perturbasi) dalam sistem
koordinat kartesi 3D jika Sistem Koordinat Terestris (SKT) berimpit dengan Sistem
Koordinat Langit (SKL)

Gambar 2. Posisi receiver (P) dan satelit GPS SV 1(t1) dan SV1(t2)

jika SKT berimpit dengan SKL

Sistem Koordinat Langit (SKL) berorigin pada pusat massa bumi (geosentrik)
dengan orientasi sumbu-X positif ke arah Vernal Equinox (VE), sumbu-Z positif ke arah
kutub utara langit (kutub utara sesaat), dan sumbu-Y positif melengkapinya menjadi sistem
tangan kanan koordinat kartesi 3D. Posisi VE di langit mengalami variasi karena fenomena
precessi dan nutasi. Apabila hanya diperhitungkan precessi saja maka diperoleh posisi VE
menengah dan sistem koordinatnya disebut Conventional Celestial Reference System
(CCRS) atau SKL menengah, sedangkan apabila diperhitungkan precessi dan nutasi, maka
diperoleh posisi VE sejati dan sistem koordinatnya disebut True Celestial Reference
System (TCRS) atau SKL sejati. SKT terorientasi terhadap SKL oleh tiga besaran, yaitu
Asensio Rekta Ascending Node (), kemiringan bidang orbit ( i ), dan argumen perigee
(). Ascending Node adalah titik lintas orbit satelit pada bidang ekuator langit dalam
manuvernya dari belahan langit selatan ke belahan langit utara, sedangkan Descending
Node adalah titik lintasnya pada bidang ekuator langit dalam manuvernya dari belahan
langit utara ke belahan langit selatan.

Secara geometris elemen Keplerian di atas dapat ditunjukkan seperti pada gambar di bawah
ini :

(+)
Orbit
perturbasi

topografi

Antena

(+)

(+)
Gambar 3. Orbit normal dan peturbasi

Perlu ditekankan bahwa pergerakan satelit yang sebenarnya dalam orbit yang mengelilingi
bumi umumnya tidak akan mengikuti sepenuhnya pergerakan keplerian. Satelit umumnya
akan mengalami perturbasi (gangguan-gangguan) dari kondisi idealnya. Kesalahan
informasi orbit yang diberikan dapat mempengaruhi posisi yang diukur. Efek dari kesalahan
orbit satelit berpengaruh langsung pada pengamatan absolut yaitu bergesernya koordinat
titik yang sedang diamati. Oleh karena itu orbit satelit harus ditentukan dengan sangat baik
dan dengan memperhitungkan gaya-gaya yang mempengaruhi satelit pada orbit tersebut.

2. Buatlah gambar pengoperasian vektor dari orbit normal ke orbit perturbasi


Gambar 4. Pengoperasian vektor dari orbit normal ke orbit perturbasi

Vektor A + Vektor b menghasilkan resultan berupa vektor j, kemudian vektor j+vektor


c akan menghasilkan vektor d, selain itu vektor d dapat diperoleh dari penambahan
vektor a+b+c.

Gambar 5. Rincian pengoperasian vektor dari orbit normal ke orbit perturbasi

Dengan konsep vektor diatas kita bisa menyelesaikan vektor pada satelit Orbit normal
atau Keplerian mengalami perturbasi oleh berbagai gaya atau percepatan yang dapat di
nyatakan melalui persamaan :

Gambar 6. Gaya penyebab perturbasi


3. Tulislah formula matematik penyelesaian koordinat satelit dalam sistem
koordinat kartesi 3D.

Gambar 7. Formula matematik penyelesaian koordinat satelit


dalam sistem koordinat kartesi 3D

Daftar Puastaka

Seeber,Günter. Satellite Geodesy 2nd Completely Revised And Extended Edition.


Germany : Hubert & Co. GmbH & Co. Kg,Göttingen,2003.

Anda mungkin juga menyukai