Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan tentang (1) konteks penelitian, (2) fokus penelitian,
(3) kegunaan penelitian, dan (4) definisi istilah.

1.1 Konteks Penelitian


Emosi pada diri seseorang dapat mengalami perubahan yang dipicu oleh
adanya kejadian-kejadian yang membekas dalam ingatan. Emosi juga dapat
muncul dan berubah seketika jika terdapat kejadian yang menyentuh perasaan.
Perubahan yang terjadi dapat beraneka ragam menurut Minderop (2018)
emosi dapat berupa konsep rasa bersalah, rasa bersalah yang mulai dipendam,
menghukum diri sendiri, rasa malu, sedih, benci, dan cinta. Rangsangan untuk
memunculkan emosi-emosi tersebut berupa kejadian-kejadian secara langsung
dan tidak langsung. Kejadian secara langsung bisa berupa kejadian yang
diamali langsung oleh tokoh, sedangkan kejadian yang tidak langsung bisa
berupa kejadian yang diketahui melalui seseorang atau sarana lainnya seperti
kabar berita, buku, televisi, radio, atau yang lainnya.
Perubahan emosi dalam sebuah karya sastra memiliki penyebab yang
berbeda-beda. Hal ini yang menjadikannya sangat menarik karena berbagai
kejadian yang menjadi faktor pemicu timbulnya emosi dalam diri tokoh.
Emosi yang muncul dalam diri tokoh juga dapat berubah dengan berubahnya
situasi yang dihadapi. Emosi juga memiliki pengaruh terhadap penyelesaian
konflik yang dihadapi dalam alur cerita. Situasi yang semakin berubah-ubah
akan menjadiakn emosi yang juga semakin mengikuti.fakta yang kerap terjadi
di lapangan seperti pada saat melakukan kritik pada sebuah karya sastra,
antara individu satu dnegan yang lainnya akan memiliki pendapat yang sama
dengan penyampaian berbeda atau bahkan memiliki pendapat yang berbeda
dalam mengkritik sebuah karya sastra. Dalam hal tersebut seorang pengkritik
akan melibatkan sebuah perasaan atau emosi diri dalam mencermati lebih
dalam sebuah karya sastra untuk mendapatkan makna sesungguhnya agar
dapat melakukan kritik dengan benar.

1
2

Perubahan emosi pada kumpulan cerita pendek berjudul 11:11 ini


memberikan banyak kejadian dalam satu cerita. Keputusan dalam mengambil
tindakan ketika emosi dalam diri tokoh belum mereda atau bisa dikatakan
stabil maka akan berdampak pada hal lainnya. Situasi dan kondisi yang
mendesak dapat menimpa seseorang karena kebutuhan fisiologis yang belum
tercapai dan terpuaskan maka individu itu tidak dapat mencapai kebutuhan
diatasnya (Minderop, 2018). Ketika sebuah keputusan akhir dibuat dan
dilaksanakan tidak mampu menyelesaikan permasalahan secara tuntas
sehingga menimbulkan tuntutan-tuntutan baru atau bahkan permasalahan baru
(Kolip, 2015).
Penelitian tentang emosi pernah dilakukan oleh Agustina (2017)
Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Drama Priceless Karya Suzuki Masayuki
Kajian Psikologi Sastra dengan hasil penelitian emosi-emosi yang muncul
pada tokoh-tokoh dalam drama menjadi akibat dari munculnya konflik yang
dipicu oleh kejadian-kejadian yang dialami oleh para tokoh. Duhita (2012)
Wujud Dinamika Emosi dan Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Nayla
Karya Djenar Maesa Ayu dengan hasil penelitian tokoh utama yang memiliki
perngaruh terhadap serangkaian interaksi dan konflik batin tokoh utama yang
merupakan perwujudan konkrit dari keadaan psikologis yang terperinci dan
ilmiah. Setyaningsih (2011) melakukan penelitian yang berjudul Emosi Tokoh
dalam Cerbung “Tarung” Karya A. Sardi (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)
dengan hasil penelitian dapat mendekripsikan unsur, proses dan hasil
klasifikasi emosi tokoh. Buana (2016) melakukan penelitian yang berjudul
Dinamika Kepribadian dan Emosi Tokoh dalam Novel Ta’aruf Cinta Karya
Mae: Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud dengan hasil penelitian adalah
kepribadain dan emosi tiap tokoh yang terdapat dalam novel yang mencakup
kepribadain tiap tokoh, emosi rasa bersalah, rasa malu, kesedihan, kebencian,
dan cinta dan faktor penyebabnya. Isdin (2013) melakukan penelitian yang
berjudul Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di atas Bara Karya
Syahriar Tato Berdasarkan Pendekatan Psikologi Sastra dengan hasil
penelitian sepuluh tokoh tersebut memiliki psikologi sesuai dengan klasifikasi
emosi yang menjadi emosi dasar dalam diri setiap tokoh yang meliputi konsep
3

rasa bersalah, rasa bersalah yang mulai dipendam, menghukum diri sendiri,
rasa malu, sedih, benci, dan cinta.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
pemilihan topik bahasan yang membahas tentang emosi dari tokoh yang
terdapat dalam sebuah karya sastra. Penelitian-penelitian sebelumnya lebih
banyak membahas klasifikasi emosi dan untuk penelitian Agustina (2017) dan
Duhita (2012) yang mengklasifikasi dengan melihat alur konflik yang terjadi.
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya.
Pertama, perbedaan penelitian ini dengan penelitian Agustina (2017), terletak
pada fokus penelitian yang membahas emosi yang menjadi akibat dari konflik.
Kedua, perbedaan penelitian ini dengan penelitian Duhita (2012) yang
memiliki perbedaan dalam pembahasan menganai tokoh utama yang memiliki
pengaruh besar pada kehidupannya terutama pada emosi tokoh utama tersebut.
Ketiga, perbedaan penelitian ini dengan penelitian Setyaningsih (2011)
memiliki perbedaan pada pembahasan mendekripsikan unsur, proses dan hasil
klasifikasi emosi tokoh bukan pada klasifikasi emosi tokoh dari berbagai
kejadian yang dialaminya. Keempat, perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Buana (2016) adalah pada klasifikasi emosi yang hanya pada
perbedaannya di tiap klasifikasi dan melihat faktornya. Kelima, perbedaan
penelitian ini dengan penelitian Isdin (2013) yang hanya mengklasifikasi
emosi tokoh dalam novel tersebut tidak melihat kejadian yang dialami tokoh.
Karya sastra yang memiliki unsur konsep emosi yang baik dapat
mengajarkan seseorang untuk memahami dan menganalisis berdasarkan bukti
nyata dalam sebuah karya sastra dan kenyataan yang ada di luar karya sastra.
Hal ini juga dapat mengembangkan kemampuan pikir, sikap, dan keterampilan
peserta didik (Siswanto, 2013). Kejadian-kejadian yang terdapat dalam karya
sastra kumpulan cerita pendek berjudul 11:11 karya Fiersa Besari ini dapat
memberikan banyak hal menyangkut pengetahuan nyata dalam sebuah
kehidupan. Penelitian ini memberikan pengalaman berharga yang dapat
diterapkan dengan lebih baik lagi dalam hal pemikiran yang berani untuk
mengeluarkan suara saat berpendapat atau saat meneyelesaikan suatu
permasalahan dengan mempertimbangkan tindakan yang paling tepat,
4

bertindak sesuai dengan norma hukum yang berlaku, berperilaku dan berkata
jujur dalam segala hal serta menghargai sebuah karya sastra dengan lebih baik
lagi. Penelitian ini juga memiliki peran yang penting dalam proses belajar
seseorang dalam membentuk pribadi yang lebih berani dalam bertindak dan
dapat memahami permasalahan yang dihadapi dengan baik.

1.2 Fokus Penelitian


1) Bentuk emosi tokoh dalam kumpulan cerita pendek berujul 11:11 karya
Fiersa Besari
2) Perubahan emosi tokoh dalam kumpulan cerita pendek berjudul 11:11
karya Fiersa Besari
3) Penyebab perubahan emosi tokoh dalam kumpulan cerita pendek berjudul
11:11 karya Fiersa Besari

1.3 Kegunaan Penelitian


1.3.1 Kegunaan Teoretis
Kegunaan teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan mengenai bentuk-bentuk emosi, perubahan emosi pada
tokoh dan kejadian yang mengakibatkan perubahan emosi tokoh
dalam sebuah karya sastra dalam bentuk novel yang berjudul 11:11
karya Fiersa Besari. Penelitian ini juga yang juga memberikan dampak
pada sensitifitas seseorang yang dapat meningkat dengan dihadapkan
pada sebuah situasi dalam alur ceritanya.

1.3.2 Kegunaan Praktis


Kegunaan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang baik
bagi pendidikan terutama bagi guru adalah untuk mengajarkan ilmu
dengan memperhatikan berbagai aspek dan latar belakang peserta
didik agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
Karena dengan memperhatikan latar belakang pendidikan seorang
peserta didik guru akan dapat berupaya untuk memahami emosinya .
Bagi masyarakat hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
5

dalam menyikapi emosi dalam diri dalam upaya penyelesaian suatu


masalah dari kejadian yang dialaminya. Selain itu bagi peneliti
selanjutnya dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melaksanakan
penelitian serupa.

Anda mungkin juga menyukai