Anda di halaman 1dari 8

Kasus Kloning yang memuat KDB Non-Malefience

Skenario:

Skenario Fiksi
Dokter Richard adalah dokter spesialis Bedah yang sedang bertugas di unit gawat
darurat di sebuah Rumah sakit. Dokter Richard sangat memegang teguh kepercayaanya pada
Tuhan bahwa hanya Tuhanlah yang berhak menciptakan dan memberikan kehidupan. Delapan
tahun lalu Dokter Richard pernah menjadi tim dokter untuk melakukan pengklonigan, tetapi
Dokter Richard mengundurkan diri karena dia merasa bahwa pengkloningan tidak pantas dan
melanggar Teori Penciptaan Tuhan.

Saat Dokter Richard sedang bertugas tiba-tiba datanglah seorang pasien yang
mengalami kecelakaan. Kondisi pasien tersebut sangat parah. Pasien itu adalah seorang anak
perempuan yang berumur 7 tahun. Karena mengalami Cederah yang parah pada bagian kepala
sekaligus mengalami pendarahan Dokter segera melakukan tindakan pertolongan, sebelum itu
Dokter Richard menanyakan riwayat penyakit pasien pada orantuanya agar dapat mengetahui
seluk beluk dari pasien tersebut. Dokter Richard terkejut saat mengetahui bahwa anak itu
adalah anak dari hasil kloning ibunya. Dokter Richard sempat terpikir untuk membiarkan pasien
tersebut mati dengan melakukan euthanasia secara pasif, karena dia adalah hasil
pengkloningan, tetapi Dokter Richard memegang teguh sumpahnya bahwa akan menghormati
semua bentuk kehidupan, akhirnya Dokter Richard memutuskan untuk menolong pasien itu
tanpa mepermasalahkan bahwa dia adalah hasil kloning. Dokter Richard segera melakukan
pertolongan pada pasien itu. Dengan sangat teliti dan hati-hati Dokter berusaha untuk
menolong anak itu. Penanganan yang di lakukan oleh tim dokter ternyata berhasil. Anak itu
terhindarkan dari masa kirtisnya.
Analisa pada Kasus dan Hubunganya dengan
KDB Non-Malefience

KDB Non-Melefience yang terdapat dalam Skenario ini adalah:

Menolong Pasien Emergensi:


“Karena mengalami Cederah yang parah pada bagian kepala sekaligus
mengalami pendarahan Dokter segera melakukan tindakan pertolongan”
Dokter melakukan pertolongan pertama pada pasien yang membutuhkan
dalam hal ini dokter mengutamakan keselamatan pasien dengan melakukan pertolongan-
pertolongan yang memungkinkan.

Tidak membunuh pasien:


“Dokter Richard sempat terpikir untuk membiarkan pasien tersebut mati dengan
melakukan euthanasia secara pasif, karena dia adalah hasil pengkloningan, tetapi Dokter
Richard memegang teguh sumpahnya bahwa akan menghormati semua bentuk kehidupan,
akhirnya Dokter Richard memutuskan untuk menolong pasien itu tanpa mepermasalahkan
bahwa dia adalah hasil kloning”
Dalam hal ini Dokter telah menjukan KDB Non-Malefience karena tidak membuuh atau
melakukan euthanasia pada pasien baik itu sengaja ataupun tidak.

Tidak memandang Pasien sebagai Objek:


“Dokter Richard memutuskan untuk menolong pasien itu tanpa
mepermasalahkan bahwa dia adalah hasil kloning”
Dalam hal ini Dokter memandang pasienya sebagai seorang
manusia pada umunya tanpa mebedakan atau memandang rendah serta tanpa menurunkan
derajat pasien.

Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian:


“Dengan sangat teliti dan hati-hati Dokter berusaha untuk menolong anak itu”
Dengan meninkatkan ketelitian Dokter meminimalisir tingkat kelalaian
pada suatu tindakan medis.

Tidak menghina mencacimaki dan memanfaatkan pasien


Dalam Kasus ini Dokter tidak pernah berkata kasar atau berkelakuan tidak
menyenagkan pada pasienya bahkan Dokter rela menolong pasienya walaupun dia mengalmi
konflik dengan dirinya sendiri

Skenario 2:

Sumber: www.gugling.com

Era manusia super mungkin bakal segera terwujud. Dunia tidak akan kekurangan stok
manusia-manusia super genius sekelas Albert Einsten atau atlet handal sekelas Carl Lewis
atauaktris sensual Jennifer Lopez. Manusia-manusia super itu bakalan tetap lestari di muka bumi.
100% sama persis, yang beda hanya generasinya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran telah


menghilangkan ketidakniscayaan itu. Melalui teknologi kloning, siapapun bisa diduplikasi.

Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, yang sukses menghasilkan manusia


kloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu makin mendekatkan pada
impian tersebut. Walaupun ini masih sebuah awal.

Clonaid adalah sebuah perusahaan yang didirikan sekte keagamaan Raelians tahun 1997.
Mereka mempercayai kehidupan di bumi diciptakan mahluk angkasa luar melalui rekayasa
genetika.

Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan Clonaid tahun
2002. Dari 10 implan, lima gagal. Empat bayi kloning lainnya akan dilahirkan tahun ini, bahkan
bayi kloning kedua akan lahir minggu ini.

Clonaid berencana mengimplantasi 20 klon manusia Januari ini. Pada saat bersamaan,
para ahli independen akan diundang untuk melihat prosesnya sehingga bisa menyaksikan
bagaimana contoh kloning, pertumbuhan embryo dan implantansinya.

Soal kekhawatiran banyak pihak tentang ketidaksempurnaan hasil kloning pada binatang
yang dijadikan model pada kloning manusia, Broisselier menandaskan, kedua prosedur itu tidak
bisa dibandingkan. Masalah yang timbul pada kloning binatang merupakan hasil dari prosedur
khusus yang digunakan ilmuwan untuk mereproduksi binatang. Jadi bukan pada proses
kloningnya.

“Kami orang-orang serius dan bertanggungjawab karena ini berhubungan dengan


masalah kemanusiaan. Kami memberikan hak dan pilihan pada orang tua untuk memilih anak-
anak sesuai gen mereka. Jika dalam proses kloning, peneliti Clonaid mendeteksi adanya
abnormalitas, janin akan digugurkan,” katanya.

Kelahiran Eve merupakan sebuah kejutan. Sebelumnya para ilmuwan bersiap menerima
kelahiran bayi kloning pertama ‘karya’ dokter ahli kesuburan Italia, Dr. Severino Antinori, awal
Januari 2003.
Walau dikatakan berhasil, prosedur kloning ini tidaklah sempurna. Diperlukan 227
percobaan sebelum akhirnya tercipta Dolly. Kloning pada manusia lebih rumit dengan resiko
yang besar dan sangat potensial terjadi kesalahan. Para ilmuwan khawatir, penggunaan teknik ini
pada manusia akan ‘memunculkan’ malformasi.

National Bioethics Advisory Commission mengemukakan, penggunaan binatang guna


memahami proses-proses biologi seperti dalam kasus Dolly, memberikan harapan besar bagi
kemajuan dunia medis di masa depan. Namun tidak ada pembenaran untuk riset dengan tujuan
menghasilkan anak manusia melalui teknik ini.

Para ilmuwan juga amat risau dengan risiko medik dan ketidakpastian yang berhubungan
dengan kloning manusia. Salah satu kekhawatirannya adalah jika seorang bayi di klon, maka
kromosomnya akan cocok dengan usia donor. Misalnya seorang anak hasil kloning yang berusia
5 tahun akan tampak seperti berumur 10 karena mendapat kromosom dari donor berusia 5 tahun ,
dengan disertai risiko penyakit jantung dan kanker.

Risiko buruk juga mengintai para wanita yang memutuskan mengandung bayi kloning.
Menurut ahli perkembangan embryo pada mamalia, Prof Richard Gardner, para wanita tersebut
beresiko terkena satu jenis kanker yang tidak biasa dan unik pada manusia, yang menyerang
rahim, yaitu choriocarcinoma.

Mengacu pada berbagai risiko ini banyak negara melarang dilakukannya riset-riset
kloning pada manusia. Presiden AS kala itu Bill Clinton mengeluarkan rekomendasi moratorium
atau penghentian riset kloning manusia selama 5 tahun. Hampir semua agama juga melarang
teknologi kloning pada manusia.

Namun selain memiliki sisi gelap, penelitian kloning pada manusia sebenarnya
memberikan harapan bagi masa depan dunia kedokteran. Teknik kloning memungkinkan dokter
mengidentifikasi penyebab keguguran spontan, memberikan pemahaman pertumbuhan cepat sel
kanker, penggunaan sel stem untuk meregenerasi jaringan syaraf, kemajuan dalam penelitian
masalah penuaan, genetika dan pengobatan.
KDB Non-Melefience yang terdapat dalam Skenario ini adalah:

Mencegah Pasien Dari bahaya:


“Risiko buruk juga mengintai para wanita yang memutuskan mengandung bayi kloning.
Menurut ahli perkembangan embryo pada mamalia, Prof Richard Gardner, para wanita tersebut
beresiko terkena satu jenis kanker yang tidak biasa dan unik pada manusia, yang menyerang
rahim, yaitu choriocarcinoma.”
Dalam hal ini Dokter mengkwatirkan penyakit yang akan di derita oleh Pasien yang akan
mengandung bayi kloning, dimana dapat mengancam kehidupan dari Pasien terdebut karena itu
Dokter menganjurkan agar tidak mengandung bayi kloning demi menghindarkan pasien dri
bahaya kangker.
Tugas Mandiri

Kasus Kloning
KDB Non-Malefience

DIO KUSBANDIAR PRIJADI


100111094

Ruang 5

DAFTAR ISI

Skenario Fiksi 1

Pembahasan Skenario 2

Skenario Nyata 3

Kaitan Skenario dengan KDB 5


DAFTAR PUSTAKA

Buku pegangan Mahasisiwa modul Bioetik

www.gugling.com

www. wikipedia.com

ww.google.com

www.freewebs.com/etikakedokteranindonesia

Anda mungkin juga menyukai