Anda di halaman 1dari 4

A.

KASUS ONLINE

PERKEMBANGAN IPTEK

Wanita yang sedang menjalani program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) baiknya
mempertimbangkan untuk menemui dokter jantung. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa
perawatan kesuburan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung selama dan setelah kehamilan
melalui program bayi tabung.

Temuan ini dipresentasikan pada kongres ilmiah Heart Failure 2019 yang menyoroti
kegagalan jantung yang berhubungan dengan kehamilan yang mengancam jiwa dan disebut dengan
peripartum cardiomyopathy (PPCM). Masalah ini mempengaruhi satu dari 1.000 wanita hamil di
seluruh dunia dan juga dapat membahayakan bayi.

PPCM adalah pembesaran jantung secara mendadak pada akhir kehamilan atau setelah
melahirkan. Tanda-tanda penyakit ini antara lain sesak napas, kaki bengkak dan terbangun di malam
hari untuk buang air kecil.

"Studi kami menunjukkan bahwa risiko PPCM lima kali lebih tinggi pada wanita yang
memiliki perawatan kesuburan sehingga mereka harus menyadari bahwa ketidaknyamanan ini
mungkin berdampak buruk. PPCM sering didiagnosis sangat terlambat, dengan konsekuensi
langsung pada prognosis," kata ahli jantung di Hannover Medical School yang juga penulis penelitian,
dikutip dari Medical News.

Denise Hilfiker-Kleiner, penulis senior studi dan dekan Hannover Medical School dalam
penelitian di bidang kardiologi molekuler, mengatakan semua wanita yang menjalani IVF harus
mendapatkan pemeriksaan jantung, termasuk ekokardiografi sebelum atau setelah melahirkan
untuk mencegah PPCM.

"Wanita yang mengalami tanda-tanda stres jantung atau gangguan fungsi harus tahu bahwa
siklus lain dapat meningkatkan risiko menjadi sakit parah," kata Denise.

Selain itu, ada faktor lain yang berkontribusi terhadap PPCM seperti wanita yang melakukan
operasi caesar berulang saat melahirkan.

B. PEMBAHASAN

1. NILAI AGAMA

Permasalahan aborsi yang merupakan keguguran atau pengguguran erat kaitannya dengan
proses membunuh jiwa seseorang. Dalam hal ini perlu kiranya kita mengetahui bagaimana islam
dalam menempatkan pembunuhan terhadap jiwa manusia.

a. Diharamkan Membunuh Jiwa


“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan alasan yang
benar “ (Qs Al Isra : 33 )

Allah melarang manusia untuk membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah. Dalam kondisi
dan konteks yang normal tentu membunuh adalah suatu perbuatan keji dan dosa besar karena telah
menghilangkan hak orang lain untuk hidup, beribadah dan beramal baik di dunia. Padahal di muka
bumi terdapat tujuan penciptaan manusia sebagai orang yang akan mengabdi kepada Allah. Hakikat
penciptaan manusia pun adalah untuk bisa mengumpulkan pahala dan amalan yang baik untuk di
akhirat.

Dalam konteks yang lain pembunuhan bisa saja dilakukan dalam konteks yang dibenarkan
misalnya konteks peperangan, mempertahankan keamanan diri, dan juga melawan kejahatan. Untuk
itu, secara umum pembunuhan adalah langkah yang tidak dibenarkan dan tidak bisa sembarangan.
Pertanggungjawabannya sangat berat karena menyangkut hidup seseorang.

b. Membunuh Seorang Manusia Seperti Membunuh Seluruhnya

“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka
seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS. Al Maidah:32)

Membunuh seorang manusia tentunya berefek bukan hanya pada satu orang saja. Satu
manusia bisa terikat kondisi dan ketergantungan dari pihak yang lain. Misalnya saja dengan istri dan
anaknya, dengan keluarga, dengan pekerjaan, dan dengan hal-hal lainnya. Membunuh satu orang
tentu berefek pada orang banyak, karena pastinya manusia memiliki fungsi satu sama lain.

Sedangkan menyelamatkan nyawa berlaku yang sama. Menyelematkan nyawa berarti


membuat seseorang tetap dalam fungsinya, memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, dan
beramal baik.

c. Diharamkan Membunuh Anak Karena Takut Miskin

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang
memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa
yang besar.” (QS Al Isra’ : 31)

Islam melarang untuk membunuh anak dikarenakan takut miskin atau melarat. Banyak
orang tua yang ketika mengetahui dirinya tengah mengandung dan akan memiliki anak kemudian
mereka menggugurkan kandungannya dan membunuh janin yang ada dalam tubuhnya.

Hal ini dilarang oleh Allah sebagaimana disampaikan di dalam ayat tersebut. Tentunya anak
adalah aset keluarga terlebih ia diciptakan memiliki fungsi dan tujuan. Orang tua bertugas untuk
mendidiknya dengan pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan islam. Persoalan rezeki tentu
Allah akan selalu memberikan jalan-jalannya.

d. Balasan Neraka dan Kemurkaan Allah Bagi yang Sengaja Membunuh


“ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya
adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan
melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar” (Qs An Nisa’ : 93 )

Allah memberikan balasan neraka bagi mereka yang membunuh seseorang mukmin dengan
sengaja. Hal ini tentu agar manusia berhati-hati dan tidak asal-asalan dalam melakukan sesuatu yang
berakibat pada emosi diri dan membunuh seseorang. Setan selalu menggoda manusia hingga dia
habis nyawannya di muka bumi dan tidak berkesempatan kembali untuk beribadah kepada Allah
SWT.

2. NILAI BUDAYA

Aborsi dipandang sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika budaya
ketimuran, karena budaya timur masih memegang kuat agamanya. Saat ini, masalah aborsi, dan,
karenanya, masalah anti-aborsi menjadi sangat penting terutama untuk berkembang dengan baik,
masyarakat pasca-industri. Jelas bahwa ini bukan masalah individu lagi tapi benar-benar masalah
sosial karena tidak hanya menyangkut kesehatan perempuan tetapi juga menghasilkan dampak
serius terhadap situasi demografis di seluruh negeri dan pada suasana psikologis dalam masyarakat
pada umumnya dan dalam keluarga pada khususnya. Tradisional, aborsi adalah titik argumen serius
bagi dan melawan fenomena ini di sebagian besar masyarakat. Sebagai aturan, sebagian besar dari
masyarakat adalah melawan aborsi tapi pada kondisi tertentu bahkan konservatif setuju bahwa
aborsi mungkin diperlukan atau bahkan tak terelakkan. Lagi pula, masyarakat harus sangat berhati-
hati mengatasi masalah cuaca untuk mendukung atau menolak sepenuhnya ide-ide aborsi tapi pada
saat yang sama perempuan harus memiliki pilihan dan kesempatan untuk aborsi.
DAFTAR PUSTAKA

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4569621/hamil-dengan-program-bayi-tabung-
dikaitkan-dengan-risiko-penyakit-jantung

https://dalamislam.com/hukum-islam/aborsi-dalam-pandangan-islam

https://www.slideshare.net/ferailma/aborsi-dalam-tinjauan-etika-hukum-positif-dan-hukum-islam

Anda mungkin juga menyukai