25 Jenis Jenis Enzim Dan Peranannya
25 Jenis Jenis Enzim Dan Peranannya
Enzim adalah penguraian dari bentuk protein yang berperan besar sebagai senyawa yang reaksinya terus
menerus bergerak dan mendukung terjadinya metabolime untuk mempercepat proses kimia didalam tubuh.
1. Enzim metabolik – Enzim yang bekerja mengatur, mengontrol dan mengelola kesehatan tubuh melalui
jaringan tubuh, sel darah dan organ, yang berfungsi sebagai:
2. Enzim makanan – Enzim yang mengandung zat nutrisi yang berasal dari buah buahan, sayuran hijau dan
orange serta dari sumber makanan tambahan lain yang berfungsi
3. Enzim Pencernaan – Enzim pencernaan manusia yang bertugas menghancurkaan daan mencerna segala
makanan lalu menyerap nutrisinya untuk disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
Enzim pencernaan ada 4 bagian , diantaranya:
Enzim amilolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan karbohidrat dan sari tepung gula
Enzim Lipolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan asaam lemak dan gliserol
EnzimProteolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan protein asam amino
Enzim Nucleolytic yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan Asam nukleat
4. Enzim Renin – Berkaitan dengan kelenjar penghasil enzim diseputar dinding lambung yang berguna untuk
menyimpan protein dan nutrisi lain yang ada pada produk susu agar manfaatnya dapat disebarkan keseluruh
bagian tubuh.
5. Enzim pepton – Mempunyai kemampuan menhancurkan dan memecah protein komplek agar dapat berubah
menjadi molekul molekul pepton.
6. Enzim pepsin – Enzim penting yang terletak didalam lambung yang berguna untuk merubah protein dan
nutrisi lainnya agar dapat diserap dengan baik lalu disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
7. Enzim Tripsin – Enzim yang mampu mengubah pepton menjadi zat asam amino yang berguna untuk proses
penyerapan protein oleh jaringan usus
8. Enzim Sukrase – Enzim yang mampu mengubah sukrose menjadi glukosa dan fruktosa yang sederhana.
keberadaan enzim ini dihasilkan lewat saluran getah usus halus
9. Enzim Ptialin – Enzim yang terletak diseputar rongga mulut yang terletak pada kelenjar air liur.yang berguna
menagatur dan mengontrol zat tepung atau pati menjadi glukosa yang naantinya diubah menjadi sebuah energi
10. Enzim Laktase – Enzim yang menyusun sekaligus mengatur jalnnya enzim menjadi laktosa menjadi
galaktosa dan glukosa. kedua enzim tersebut akan diserap menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh semua jaringan
yang ada didalam tubuh.
11. Enzim Peptidase – Enzim yang akan keluar bersama getah usus halus dan mengubahnya menjadi sari
protein penting yang dibutuhkan jaringan tubuh.
12. Enzim Isomaltase – Enzim yang dihasilkan oleh getah usus agar dapat menggabungkan zat maltase menjadi
kameltosa yang lebih efesien.
13. Enzim Ribonuklease – Enzim yang mampu melakukan penggandaan atau replikasi DNA enzim yang
sudah pasti menghasilkan RNA.
14. Enzim lipase – Fungsi enzim lipase yang bertugas menghancurkan dan mencerna makanan lemak dan lipid
untuk menjaga dan melindungi kantung empediu agar tetap dalam keadaan normal.
15. Enzim Katalse – Berfungsi melindungi dan menjaga hati serta menetralisir gerak dan pertumbuhan semua
racun yang ada pada tubuh. Jika organ hati mengalami gangguan maka racun yang memasuki tubuh sulit untuk
dinetralisir dan dibuang lewat urin dan keringat.
16. Enzim Arsinase – Berfungsi menyupali dan menyebarkan asam amino arginin menjadi ornitin dan urea.
Sifat zat ornitin sangat membatasi dan membelenggu amonia dan karbon dioksida yang bersifat racun.
Kemudian Ornitin dinetralisir oleh hati agar racun daapat segera dihilangkan. (baca : fungsi hati)
17. Enzim Troponin – Berfungsi mengontrol dan mengatur otot jantung untuk merespon sinyal yang diterima
untuk reaksi atau kontraksi.
18. Enzim Aminotransferase alanin – Enzim yang ada pada sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka yang
berfungsi melindungi dan meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara mereka masing masing.
19. Enzim Lisozim – yang berfungsi untuk menyaring, menghambat sekaligus membunuh bakteri dengan cara
menghancurkan dinding selnya. Enzim yang berperan sebagai anti bakteri ini terdapat pada :
20. Enzim yang ada pada lensa mata – Enzim yang ada pada lensa mata berfungsi melindungi dan
mempertahankan fungsinya pada bagian bagian mata dari degenerasi. Tetapi seiring bertambahnya usia Enzim
akan menurun kualitas fungsinya sehingga menyebabkan perubahan kimia terhadap protein yang menjadikan
koagulasi seperti kabut putih yang menghalangi penglihatan serta jalan masuknya cahaya kedalam retina. ini
biasa terjadi:
21. Enzim Lizosim – Lizosim adalah sekumpulan protein yang ada pada air mata yang bermanfaat untuk
melemahkan, menurunkan dan mematikan aktifitas kinerja dari bakteri, karena air mata dapat bertindak sebagai
anti biotik alami yang lebih ampuh daripada obat mata. Lizosim bertindaak sebagai anti kekeringan yang
mampu melumasi permukaan retina agar tetap lembab dan terhindar dari iritasi akibat masuknya debu dan
partikel kecil lainnya.
22. Enzim Bradikinin – Enzim Bradikinin mampu mempengaruhi kelenjar keringat yang menyebabkan cairan
keringat mengurai dalam bentuk garam dan urea dari dalam kapiler darah kemudian dikirim melalui permukaan
kulit dan terbentuklah yang namanya keringat. Cairan keringat bermanfaat sebagai penyembuh luka, pengontrol
keseimbangan kelembaban kulit dan dapat memblokir aktifitas bakteri. Cairan keringat dapat bertindak sebagai
antibiotik alami yang lebih baik daripada pemakaian hand body lotion.
23. Enzim Lisozim – Air susu ibu bersifat penyembuh alami yang lebih ampuh daripada imunisasi bayi yang
biasa dilakukan oleh manusia, karena ASI sarat dengan nutrisi yang sanggup memberikan pertahanan dan
perlindungan kuat terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi, mampu mengatasi infeksi melalui sel fagosit
(pembunuh sel bakteri ) dan Imuniglobulin (antibodi). ASI mengandung dari berbagai bentuk zat kekebalan
tubuh yang bisa dijadikan antibiotik alami dan kinerjanya didukung oleh kinerja enzim Lisozim dan bahkan
Enzim Lisozim sudah menjadi bagian yang mengikat dari ASI yang gunanya agar ASI selalu sehat dan terhindar
dari serangan bakteri.
24. Enzim yang ada pada minyak alami kulit – Kulit adalah benteng untuk menghambat dan memperlambat
aktifitas pertumbuhan virus dan bakteri. Kemudian ada enzim yang menyertai minyak alami kulit yaitu Enzim
fagosit yang fungsinya membunuh bakteri dengan zat antibiotiknya. Bagian bagian kulit memiliki minyak alami
yang tersembunyi dibawah kulit dekat sel kolagen yang berfungsi untuk melembabkan kulit didalam kondisi
cuaca apapun dan mengatur volume keringat agar racun yang keluar bersama keringat dapat segera disaring agar
tidak menjadi tumpukan bakteri.
25. Enzim saliva yang ada pada air liur – Air liur berfungsi mempercepat dan mempermudah penghancuran
dan pencernaan yang terjadi secara kimiawi. Air liur mampu mempercepat pembuhan luka dan memperbaiki
jaringan kulit yang rusak karena infeksi, karena cairan air mengandung antibiotik alami. (baca : fungsi air liur
dalam proses pencernaan)
Faktor Pendukung Kinerja Enzim
Fungsi enzim sangat kompleks karena pencernaan dan penyerapan metabolisme, penguraian racun, detoksifikasi
dan kemampuan sel mati yang dapat mengganti jenis jenis sel selnya dengan yang baru adalah hasil nyata dari
fungsi enzim. Enzim bekerja saling berkaitan satu sama lainnya secara terus menerus dan akan ada penurunan
fungsi jika salah satu enzim yang ada dalam tubuh mengalami gangguan.
Oleh karena itu enizim memiliki faktor pendukung pada kinerja enzim :
1. Konsentrasi – Semakin besar dan kuat konsentrasi enzim maka waktu yang dibutuhkan untuk reaksi semakin
kuat dan cepat pula.sedangkan semakin besar dan kuat konsentrasi substrat maka semakin kuat dan cepat kerja
enzim.
2. Keseimbangan pH – Enzim selalu bekerja pada pH yang ideal dan bersifat netral misalnya pada enzim
pepsin yang bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja padaa pH yang biasa biasa saja.
3. Adanya logam berat – Enzim enzim dalam tubuh akan rusak dan tidak berfungsi jika bercampur logam Ag,
Zn, Cu, Cd dan Pb.
4. Adanya logam biasa – Enzim enzim akan merespon dengan baik jika bercampur dengan ion logam
golongan Mg, Mn, Ca, dan Fe
5. Suhu yang ideal – Enzim bekerja dengan baik pada suhu ideal berkisar 30 sampai 40 derajat celsius , tetapi
dibawah suhu tersebut enzim akan mengalami kehancuran, kerusakan dan bahkan bisa tidak berfungsi.
Enzim pada sistem pencernaan
Enzim amilase yang berfungsi mengubah zat tepung atau pati menjadi maltosa
Enzim Renin yang diproduksi oleh kelenjar yang menghasilkan enzim yang terletak di dinding
lambung
Enzim pepsin yang bertugas menghancurkan protein menjadi pepton
Enzim Amilase yang diproduksi oleh kelenjar air liur pada mulut dan kelenjar pankreas
Enzim karbohidrase pankreas berfungsi untuk mencerna Amilu kemudian mengubahnya menjadi
senyawa sejenis disakarida
Enzim Maltase yang menguraikan maltosa menjadi bentuk glukosa
Enzim Laktase yang mengubah laktosa menjadi bentukan galaktosa dan gula glukosa
Enzim Sukrase yang mengubah bentukan sukrosa enjadi fruktosa dan gula glukosa
Enzim Peptidase yang menguraikan pepton berubah menjadi asam amino
Enzim Lipase yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak yang sederhana
Enzim Enterokinese yang mengubah bentukan tripsinogen menjadi tripsin
Gastritis yaitu peradangaan yang sudah parah yang terletak pad dinding lambung yaang menyebabkan
kadar asam klorida pada lambung naik secara cepat.
Karena adnya infeksi dan peradangan yang disebakan penyakit hepatitis
Terjadinya diare karena selaput dinding bagian bagian usus besar mengalami luka lalu iritasi dan
menjadi infeksi.
Terjadi Sambelit yaitu terjadi pengerasan dan pembekuan yang sulit untuk dikeluarkan yang disebkan
kurangnya mengkonsumsi buah dan sayuran.
Terjadinya Apendisitis yaitu gangguan yang menyebabakan peradnagn apendisitis yaang sudah parah,
penyebabnya infeksi pasa saluran usus buntu.Terjadinya Hemoroid yaitu penyakit ambeien yang terjadi
karena pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus.
Adanya pernyakit mag yang kronis yaitu terjadinya luka pada dinding lambung yang menimbulkan
nyeri perih , mual, muntah dan bakhan terserang perut kembung. Asam lambung cenderung naik jika
mengkonsumsi makanan yang mempunyai kadar aasam dan gas yang berlebihan dan juga bisa dikarenakan stres
yang berlebihan.
Tungkak lambung teritaasikarena faktor kuman , toksin dan kelelahan pada tubuh. Kondisi seperti
dapat merangsang pelepasan zat HCL di lambung , jika kadar HCL terlalu banyak maka selaput lendir lambung
akan menderita kerusakan.
Malnutrisi atau kekurangan zat gizi pada tubuh. kondisi kurang gizi dapat menyebabkan pembentukan
enzim pencernaan menjadi terganggu , kacau dan kinerjanya jadi melambat. ini disebabkan karena sel sel
pankreas Atropi kehilangan terlalu banyak reticulum endoplasma atau penyakit kurang protein
1. Sebagai protein – Enzim adalah protein yang dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada suhu yang ideal
kinerja enzim akan mengalami keseimbangan yang optimal ketika menghasilkan reaksi kimia yang berbeda
beda.
2. Berperan sebagai biokatalisator – yaitu zat yang dapat melakukan proses reaksi kimia dengan cepat
dan juga lambat, namun zat tersebut justru tidak ikut ketika proses sedang berlangsung.
3. Dapat mengurangi atau membatasi energi aktivasi – yaitu dapat menaikkan volume kecepatan
reaksi yaitu meperlemah energi aktivasi yang sangat diperlukan untuk memulai reaksi
4. Enzim bekerja secara spesifik – satu jenis enzim hanya bekerja untuk satu substrat saja. sebagai
contoh: enzim maltase hanya daapat menghancurkan maltosa kemudian mengubahnya menjadi glukosa.
5. Enzim mampu bekerja bolak balik secara konsisten – Enzim mempunyai kemampuan menjalankan
funginya mengatur, menjaga serta membentuk substrat dari pengaturnya dengan cara berjalan lalu kembali lagi
terus menerus seperti itu dengan konsisten.
9. Penggunaan pestisida
Zat racun yang ada pada pestisida mampu memblokir kinerja enzim sehingga mengakibatkan jumlah
Asetylkholin meningkat kemudia bergabung dengan reseptor Muskarinik dan Nikotinik didalam sistem saraf
pusat pada bagian bagian otak, hal ini dapat berpotensi besar menimbulkan keracunan yang mengakibatkan
ketidaknormalan fungsi enzim didalam tubuh.
Radikal bebas Endogen (yang ada didalam tubuh kita sendiri) – Radikal bebas yang dihasilkan
oleh tubuh sendiri yaitu Aiutoksidasi, Oksidasi enzimatik, Respiratory Burst Contohnya Radikal bebas yang
tersusun didalam jaringan sel tubuh ketika kita bernafas yang memiliki efek negatif berupa Proses pembakaran,
oksidasi dan aktifitas olahraga yang dilakukan berlebihan
Radikal bebas Eksogen (yang ada diluar tubuh) – Radikal bebas yang dihasilkan dari
penggabungan partikel partikel kecil berbahaya yang melayang layang diudara atau karena penyembuhan suatu
penyakit yang melibatkan obat obatan tertentu serta alat terapi, Contohnya : Genetika (keturunan ), Radiasi
kemoterapi, Polusi udara dan kelembaban, Semua yang berbentuk asap (asap rokok, asap kendaraan dan lain
lain), Radiasi Elektromagnetik (Sinar gaamma, photon, neutron dan lain lain), Olahraga berlebihan (biasa terjadi
karena ingin cepat kurus). Paparan radikal bebas jika terus menerus menimpa tubuh maka berpotensi
menyebabkan kerusakan sel serta enzim tubuh, Akibatnya mengurangi sel dan enzim untuk bisa beradaptasi
kembali pada kondisi lingkungan.Paparan lampu listrik dengan daya yang sangat kuat dan terang juga
berpotensi sama buruknya dengan sinar matahari yaitu mampu merusak pigmentasi pada kulit dan dehidrasi.
Cahaya lampu dapat masuk kategori sebagai radikal bebas, karena cahayanya yang kuat memiliki efek ultra
violet berbahaya. Untuk menghindari dampak buruknya:
Tubuh akan mengalami kesulitan dan tersendat sendat dalam melindungi sekaligus mempertahankan
homeostasis yaitu keseimbangan sistem tubuh.
Tubuh akan mengalami kesulitan mempercepat pemulihan pada sel yang rusak dan memperbaiki
ketidaknormalan sel selnya sendiri
Tubuh akan mengalami kesulitan menjaga dan mengatur sistem saraf dalam tubuh
Tubuh akan mengalami kesulitan untuk menjaga sistem endokrin agar tetap normal
Tubuh akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tubuh akan mengalami kesulitan dan tersendat sendat dalam melindungi sekaligus mempertahankan
homeostasis yaitu keseimbangan sistem tubuh.
Zat racun pada narkoba akan diserap dalam lambung dan usus lalu mengendap didalam hati lalu
diproses secara kimia mengalir masuk pada jaringan otak yang dapat menimbulkan saraf pusat putus, jika ini
terjadi akan menyebabkan sakit jiwa, pelupa, terserang penyakit pikun ( alzheimer ) dan tidak bisa berfikir
positif.
Kofaktor Prostetik – Kofaktor prostetik adalah zat yang melekat dengan kuat pada enzim apapun
yang ada dalam tubuh yang selalu menyuplai kekuatan daan kelancaran kinerja enzim. Misalnya Molekul
berbentuk bulatan pipih yang didalamnya terkandung banyak besi. Molekul tersebut adalah prostetik dari
bentukan sitokrom oksidase, enzim katalase dan peroksidase
Kofaktor Ion organik – Kofaktor ion organik adalah zat yang melekat dengan kuat pada enzim dan
substrat komplek sehingga fungsi enzim lebih cepat dan maksimal.
Kofaktor Koenzim – Kofaktor Koenzim adalah zat yang mengandung ribose yang berguna menyusun
sifat dari reaksi aktifnya.