Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN

ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN IPS SD


MODUL 4
PENDIDIKAN IPS DI SD
DOSEN :

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada matakuliah Pendidikan IPS di SD

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
NO NIM NAMA
1 858280303 HENNY TERAWATI
2 858279427 TRI PUSPITA SARI
3 858279577 DEWI SUGIARTI
4 858279663 HESVI NOPIANTI

PROGRAM STUDI S1 PGSD (119)


POKJAR MARABAHAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT BANJARMASIN
2019
Kegiatan Belajar 2
Masalah – masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan
Manusia hidup dalam konteks ruang dan waktu. Dalam konteks ruang, manusia tidak lepas dari
lingkungan yang ada di sekitarnya. Sehingga, manusia merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
ruang. Ekssistensi kehidupan dan peranan yang dimainkan manusia memiliki corak hubungan yang khas
dalam lingkungan yang mengitarinya. Corak tersebut bersifat fungsional, yaitu saling ketergantungan antara
yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan dalam konteks waktu, manusia berusaha untuk meningkatkan
kemampuan dan mengusahakan daya dukung dari lingkungannya agar mencukupi kebutuhan dan
kesejahteraan hidupnya di dunia. Manusia hidup dalam konteks yang membumi dan menyejarah.
Konteks ruang diidentikkan secara sederhana dengan konteks geografi dan lingkungan, menjadi
sangat penting keberadaan dan fungsinya. Pemeliharaan dan pemanfaatan alam lingkungan yang baik akan
membawa kenyamanan dan kesejahteraan. Sebaliknya pengrusakan dan penggunaan alam yang tidak
profesional akan berdampak buruk bagi manusia itu sendiri.
Lingkungan hidup (environment) menurut UU RI No.32 Tahun 2009 tentang ketentuan-ketentuan
pokok lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan prilaku yang mempengaruhi kelangsungan prikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Aspek-aspek yang termasuk ke dalam konsep lingkungan hidup, meliputi 5 hal yaitu:
1.      Lingkungan abiotik, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup yang bukan berupa
organisme hidup. Misalnya tanah, mineral, udara dan gas, air, energi dan lainnya.
2.      Lingkungan biotik yaitu: segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup yang berupa organisme
hidup. Misalnya mikro organisme, binatang, tumbuhan, manusia dan makhluk hidup lainnya.
3.      Lingkungan alam, yaitu: kondisi alamiah baik secara abiotik amupun biotik yang belum banyak
dipengaruhi oleh tangan tangan manusia. Misalnya udara yang masih segar, tanah yang belum digarap,
hutan masih perawan, binatang liar, dan sebagainya.
4.      Lingkungan sosial, yaitu: manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada diluar dirinya.
Misalnya keluarga, teman, tetangga, penduduk desa, dan sebagainya.
5.      Lingkungan budaya, yaitu: segala sesuatu baik secara materi maupun nonmateri yang dihasilkan oleh
manunsia melalui proses penciptaan rasa, karsa dan karyanya. Secara materi misalnya bangunan,
peralatan, senjata, pakaian, dan sebagainya. Sedangkan nonmateri misalnya tata nilai, norma, peraturan
hukum, sistem politik, kesenian, sistem ekonomi, dan sebagainya.
Menurut Nursid Sumaatmaja (1999:46-65), seorang ilmuwan yang geografi dari FPIPS Bandung,
setidaknya ada empat masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup manusia, yaitu:
1.      Perkembangan populasi manusia yang cepat.
2.      Daya dukung lingkungannya yang tidak memadai.
3.      Keterbatasan daya dukung lingkungan hidup dan kemampuan manusia.
4.      Ketimpangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah dalam menangani masalah tersebut dapat berupa pikiran yang konsepsional dan
tindakan praktis yang professional sehingga kelestarian dan keselarasan lingkungan dalam hubungannya
dengan lingkungan hidup manusia dapat terjaga.
Menurut Munanjito, dkk tahun 2002, ekologi merpakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup. Pada tahu 1969, istilah ekologi sebagai disiplin mulai diperkenalkan oleh ahli biologi
Jerman bernama Wrnes Hackle, ekologi berasal dari kata oikos artinya rumah atau tempat tinggal, logos
berarti telaah atau studi. Muncul spesialisasi baru dalam bidang ekologi, yaitu Ilmu-ilmu tentang Lingkungan
(Environmental Sciences) dan Biologi Lingkungan (Environmental Biology).
Dilihat dari bidang yang dikajinya, cabang-cabang ekologi adalah.
1. Auteknologi, mempelajari suatu jenis organisme yang beriteraksi dengan lingkungan. Misalnya siklus
hidup, adaptasi lingkungan, dan lain-lain. Ekologi alang-alang dan ekologi asli.
2. Sinekologi, mengkaji tentang berbagai kelompok organisme sebagai satu kesatuan yang saling
berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Ekologi populasi, komunitas dan ekosistem.
3. Ekologi Habitat, mempelajari habitat atau tempat suatu jenis kelompok atau kelompok jenis tertentu.
Ekologi bahari atau kelautan, terestrial atau daratan, padang rumput.
4. Ekologi Taksonomi, kajiannya sesuai dengan sistematika makhluk hidup. Ekologi tumbuhan, hewan
mikroba, dan sebagainya.
Pendidikan Ekologi yaitu pendidikan yang mengkaji dan memfokuskan dirinya pada masalah
lingkungan hidup. Dengan pendidikan ekologi diharapkan tumbuh kesadaran, pengetahuan, pemahaman,
sikap, perilaku yang lebih mencintai, mewarisi, memelihara dan memanfaatkan lingkungan hidup manusia
secara professional dan wajar. Tujuan Pendidikan Ekologi yaitu untuk mengembangkan disiplin ilmu itu
sendiri, dan aktualisasi yaitu lingkungan untuk kepentingan bersama dalam hubungannya dengan lingkungan
alam sekitar.

Anda mungkin juga menyukai