Problematika dalam pendidikan kewarganegaraan Indonesia
1. Tantangan mengajar Pendidikan Kewarganegaraan di era milenial. pengajar yang konvensional & quo maka materi yang anda sampaikan ke anak didik juga akan konvensional. Dimana guru hanya mengajar dengan berceritan dan monoton seperti angina lalu, hal tersebut menjadikan materi yg disampaikan tidak menarik. Sedangkan era sekarang perkembangan digital berkembang sangat cepat. Yg harus dilakukan oleh pendidik adalah dengan melakukan inovasi sistem pembelajaran yang lebih modern sesuai dengan perkembangan jaman (era milenial). 2. mengapa selama ini PKn cenderung kurang diminati siswa? Mengapa PKn kurang mendapat perhatian seperti pelajaran matematika, IPA dan bahasa Indonesia? Apakah karena PKn tidak di- UN-kan di tingkat sekolah dasar (SD)? 3. beratnya materi pendidikan kewarganegaraan untuk anak SD. kurikulum yang terlalu berat. Menurut penulis, konten kurikulum PKn untuk tingkat SD terlalu tinggi dibandingkan kemampuan anak usia SD. Misalnya, untuk materi kelas VI SD semester II. Ambil contoh Standar Kompetensi (SK) 2 Memahami sistem pemerintahnntangan Republik Indonesia, Kompetensi Dasar (KD) 2.1 Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada, 2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen, 2.3 Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah. 4. kendala pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter peserta didik di dalam proses pembelajaran 5. seiring dengan perkembangan zaman pendidikan kewarganegaraan mengalami krisis 6. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan Perhatian yang diberikan pmerintah dalam pendidikan dikota dan di desa sangatlah berbeda . pemerintahan lebih memperhatikan perkotaan . salah satu contoh kesejahteraan guru . gaji guru di desa jauh lebih rendah dibandingkan dengan gaji guru di perkotaan . hal ini meyebaban guru banyak bekreja di kota dibandingkan did desa. Sehingga kualitas guru di kota lebih baik daripda di desa 7. Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota negara ASEAN pun kualitas SDM bangsa Indonesia masuk dalam peringkat yang paling rendah. Hal ini terjadi karena pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal. Hal ini disebabkan karena perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran Pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. 8. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan kebutuhan Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur . adanya ketidakserasian dengan hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan oleh kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik masuk ke dunia kerja 9. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan Perhatian yang diberikan pmerintah dalam pendidikan dikota dan di desa sangatlah berbeda . pemerintahan lebih memperhatikan perkotaan . salah satu contoh kesejahteraan guru . gaji guru di desa jauh lebih rendah dibandingkan dengan gaji guru di perkotaan . hal ini meyebaban guru banyak bekreja di kota dibandingkan did desa. Sehingga kualitas guru di kota lebih baik daripda di desa 10. Lokasi yang tidak memungkinkan Karena jarak yang sangat jauh ditambah transportasi yang sangat kurang memadai membuat masyarakat desa enggan untuk bersekolah . atau melanjutkan bekerja dbandingkan harus sekolah