Anda di halaman 1dari 8

1. -Perluasan Dan Pemerataan Pendidikan Penyebabnya adalah sulitnya akses meuju pulau atau tempat-tempat terpencil.

Dampak dari permasalahan itu: -Kemiskinan yang tak terbendung dan tidak terkontrol -laju perkembangan iptek yang tidak merata antara kawasan yang satu dan lainnya -semakin tertinggalnya pendidikan di pelosok

Solusi dari permasalahan itu: Kesadaran diri dari pemerintah, orang-orang intelektual dan masyarakat luas untuk meratakan laju pediidkan -Pemerintah Kemendiknas dan Kementerian daerah tertinggal harus bersinergi dan bekerja sama. Karena kedua kementerian ini yang bertanggung jawab atas kurang meratanya pendidikan. Pembangunan sekolah satu atap juga masih belum berjalan baik karena di lapangan banyak murid dari sekolah satu atap harus berjalan Km untuk sampai ke sekolahnya.alotnya pemerintah daerah untuk menggelontorkan dana dengan berbagai alasan seperti !P"# atau P!D yang rendah, banyaknya sektor publik lain yang harus diprioritaskan dan lain sebagainya. Seharusnya tidak terjadi karena di dalam undang-undang dasar 1$ % pasal &1 ayat ' berbunyi (Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya) sudah jelas bahwa #egara merupakan penanggung jawab pendidikan bagi warga negaranya. *ungkin kesadaran diri dalm anggota pemerintah khusunya pemerintah daerah yang terpencil belum menyelurh muncul karena sering dianggap suatu ajang bisnis pendidikan itu. Kesadaran diri atas mengemban tugasnya sebagai wakil rakyat itu yang perlu dimunculkan karena mereka dipilih karena janjinya kepada rakyat, dan sekarang rakyat telah mempercayainya, waktunya membuktikan janji mereka. -orang-orang intelektual dan bermodal *aksudnya adalah orang-orang pintar dan berduit. Daripada menambah gelar dan menghambur-hamburkan ke luar negeri lebih baik dan mulia melakukan sesuatu untuk masyarakat yaitu memberikan bantuan kepada siswa yang kurang beruntung dengan +erakan #asional ,rang -ua !suh .+#-,-!/. *emberikan bantuan-bantuan pendidikan seperti mendirikan sekolah di daerah mereka yang terlihat kurang merata pendidikan dan mensosialisasikan bahwa pendidikan itu penting bagi masyarakat karena itu merupakan 0ak asasi mereka

-masyarakat *asyarakat di daerah terpencil atau pelosok jarang sekali tersentuh bangku sekolahan, sebab itu anak-anak mereka lebih baik bekerja dan membantu orang tua mereka. 0al ini yang perlu dirubah perlahan-lahan karena pendidikan setidaknya pendidikan dasar merupakan hak mereka dan sudah tercantum dalam undang-undang bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan juga tidak menganggu mereka dalam membantu orang tua seperti dalam no1el dan 2ilm lascar sang pemimpi dimana ketiga tokoh utama yaitu ikal,arai,jimbron yang bekerja sebelum dan sesudah sekolah. 3tu semua mereka lakukan karena kesadaran pentingnya pendidikan dan membantu orang tua. Kesadaran diri akan tugasnya atau pro2esionalitas menjadi poin penting untuk perubahan dan upaya pengembangan yang adil tidak hanya di satu pulau juga suatu poin penting dalm pemerataan pendidikan yang selama ini hanya terkosentrasi di pulau jawa -*utu Pendidikan Penyebabnya adalah tidak meratanya mutu pendidikan yang mengakibatkan tidak seragamnya mutu pendidikan antara kota satu dengan lainya, daerah satu dengan daerah lainnya. Ketimpangan penyebaran tenaga pengajar yakni guru, ini dapat dilihat dari lulusan-lulusan keguruan yang lebih memilih bekerja di daerah sendiri atau di daerah asal tersering hanya berpusat di satu pulau, (4!5!). Sarana dan Prasarana yang tidak mendukung, mungkin ini hanya dialami di daerah pinggiran atau daerah terpencil dan jarang sekali kita temukan di perkotaan. 3ni disebabkan kesalahan dari orde baru yang hanya memprioritaskan pembangunan di pulau jawa saja Secara umum penyebab rendahnya kualitas pendidikan di 3ndonesia adalah masalah e2ekti2itas, e2isiensi, dan standarisasi pengajaran .*eilani, '66$/. Secara khusus penyebab rendahnya kualitas pendidikan di 3ndonesia adalah: a/. "elum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah di 3ndonesia. b/. Sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung. c/. "elum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter 3ndonesia. d/. Kepro2esionalan guru yang rendah .liamjonas, '667/. "eberapa masalah yang mendasar pada pembangunan: -*asalah ekonomi sebagai masalah kebudayaan. 8konomi yang sulit mengakibatkan budaya atau mutu pendidikan menjadi rendah karena biaya pendidikan yang tidakterjangkau sehingga banyak anak yang putus sekolah.Soedjatmoko, '666/. -Kurang meratanya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah atau instansi terkait. Dampak dari permasalahan tersebut: -!danya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. "aik pendidikan 2ormal maupun in2ormal.hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan #egara lain. #ampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di 3ndonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan 2ormal maupun in2ormal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang

menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.

-Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan .yang sebenarnya sudah cukup baik/ di 3ndonesia yang disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah. Sebenarnya kurikulum 3ndonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga pekerjaan ini tidak begitu dihargai. Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, namun yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan yang kurang optimal. -erbatasnya 2asilitas pembelajaran baik bagi pengajar dan peserta didik. 0al ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah. semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk mem2asilitasi kegiatan pembelajaran. !danya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat 3ndonesia yang kurang mampu. 0al ini yang mengakibatkan banyak anak-anak putus sekolah. Solusi dari permasalahan itu: #egara harus mampu melaksanakan amanat 99D yaitu '6: !P"# untuk pendidikan. -sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung diperbaiki dan dilengkapi sehingga proses belajar mengajar berjalan baik -kepro2esionalan guru yang rendah harus kita rubah dengan berbagai pengembangan tenaga kependidikan -kesejahteraan guru yang rendah segera disejahterakan karena ini mnyangkut kpro2esionalan, banyak dijumpai kasus dimana oknum guru menjadi sales buku atau lks dan menjual modul atau diktat kepada muridnya dan masih banyak kasus lain, semua ini berasal dari kesejahteraan guru yang rendah dari gaji dan berbagai tunjangannya. -ubah politik yang menjadikan pendidikan sebagai jurus jitu dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis yang semua ini terbukti tidak mudah direalisasikan -,rientasi ija;ah dan gelar yang salah di dalam masyarakat kita yang beranggapan gelar adalah hal yang sangat dihormati, tanpa melihat sisi intelektualnya, kadang orang yang tidak bergelar lebih baik dari orang bergelar. 3tu terlihat dari orang-orang bergelar yang dengan bangga menonjolkan gelarnya -Penjiwaan dan penerapan kurikulum nasional dan metode pengajaran yang benar. perubahan-perubahan hingga saat ini lebih mencerminkan selera daripada adanya suatu pengembangan yang baik. -Penghapusan Diskriminasi, KK#, dan kronisme. Diskriminasi ras, agama, dan etnis sangat terasa dalam le1el yang lebih tinggi. Dosen-dosen

minoritas mendapat perlakuan berbeda, dan mengalami pembatasan posisi. Sebagai akibatnya iklim intelektual hilang sama sekali. -Perbaikan mental yang telah lama cacat. 0ampir seluruh P- dan akademik bertanggung jawab atas perusakan mental generasi muda. *ulai dari pencurian hak cipta, plagiat, pemalsuan tanda tangan, korupsi dana, dan berbagai praktek rusak dipelajari dalam dunia pendidikan. Perbaikan secara menyeluruh butuh dan harus dilakukan untuk memperbaiki mental-mental ynag rusak agar tidak berkelanjutan -e2ekti2itas dan e2isiensi pendidikan Penyebab dari masalah itu: Permasalahan mengenai e2isiensi pendidikan di 3ndonesia mencakup & hal: - 82isiensi biaya: "iaya. *asalah yang paling utama bagi sebagian besar masyarakat indonesia. Dikarenakan biaya yang digelontorkan pemerintah dan pihak-pihak lain masih belum cukup bagi sekolah-sekolah. 3ni terbukti dengan mahalnya biaya sekolah. Sebelum masuk, calon siswa sudah diributkan dengan berbagai macam uang penda2taran, seperti 2ormulir dan lain-lain. -ingginya biaya untuk masuk ke sekolah juga menjadi masalah. Sekolah negeri tidak lagi semurah jaman dahulu. "esarnya biaya seringkali tidak berimbas dengan kualitas di sekolah. Seperti pengalaman salah satu teman saya, untuk masuk ke sekolah ternama di salah satu kota membutuhkan biaya yang tak kurang dari < juta. 3tu untuk biaya masuk saja karena memilih di kelas non-reguler. -etapi setelah masuk di sekolah itu, hanya satu perbedaan dari reguler dan non-reguler, (biaya bulanan), selain itu tidak ada perbedaan sama sekali. "egitu tak e2isiennya biaya yang digelontorkan dengan kualitas yang diterima. Semua tertipu dengan banguna 2isik saja.beberapa sekolah dasar di salah satu kota sudah terbebas biaya masuk, namun tidak untuk kebutuhan dalam pembelajaran seperti buku, lembar kerja dan berbagai kebutuhan lainnya. 3ni yang semakin mencekik orang tua siswa yang rata-rata berekonomi rendah. - 82isiensi waktu 4am belajar dari 6<.66-1%.66 terasa terbuang percuma. karena system belajar seperti itu justru membuat mereka tidak menguasai materi. 5aktu yang lama tanpa istirahat yang cukup membuat peserta didik kelelahan. "elum juga dengan tambahan belajar jika mendekati unas, itulah yang menjadikan kurang e2isiensinya waktu di pendidikan indonesia. - sarana dalam hal sarana, kualitas pendidik yang perlu ditinjau. "anyaknya pendidik yang tak bermutu menyebabkan mereka kurang siap menghadapi dunia pendidikan. Ketidak kesusuaian pendidikan dengan pro2esi pengajaran juga berpengaruh dampak yang diakibatkan dari permasalahan tersebut:

pemborosan waktu dana dan tenaga yang terbuang percuma karena tidak e2ekti2 dan e2isien pendidikan di indonesia

-rele1ansi

' *aksud dari pendidikan yang membebaskan adalah : -Pendidikan yang dalam prosesnya member kebebasan pada peserta didik dan melepaskan mereka dari berbagi belenggu-belenggu yang menghalang-halangi peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran menurut pemikiran mereka sendiri. -Pendidikan yang mengubah semua perangkat dalam proses belajar mengajar. =ang sebelumnya para guru selalu menjadi sumber dan para peserta didik selalu menjadi penerima, dirubah menjadi sumber dan sumber, yang dimaksud adalah tidak hanya guru yang member pengetahuan, tetapi jika peserta didik memiliki pengetahuan sendiri akan suatu masalah, dia tidak disalahkan dan pemikiran mereka dijadikan suatu bahan dalam pengajaran jika rele1an. Karena dalam dunia pendidikan kita para guru lebih suka mendiktekan materi-materi dan murid hanya mendengar-mencatat sesuai penjelasan gurunya, dan sering kali para murid mengabaikan penjelasan gurunya. Pada nyatanya, penjelasan dari guru hanya ketidak jelasan bagi siswanya karena guru hanya mendikte tanpa mendengar apa yang dibutuhkan peserta didik. Sejatinya dalam pendidikan yang membebaskan, kepatuhan dan kedisiplinan bukanlah yang utama. -etapi penghargaan terhadap peserta didik sebagai subyek itu yang utama. Karena peserta didik juga memiliki pemikiran sendiri. Proses penerapan dari konsep pendidikan yang membebaskan diatas adalah: *engubah yang namanya trans2er ilmu menjadi trans2ormasi ilmu. 3lmu yang dimiliki tenaga pengajar tidak hanya disalurkan begitu saja namun butuh reaksi dari peserta didik, karena tiap peserta didik memiliki pemahaman yang berbeda dan ini akan mengubah trans2er.pemindahan/ menjadi trans2ormasi.perkembangan/ #amun di lapangan tidak semudah membalikan tangan untuk mengadakan yang namanaya pendidikan yang membebaskan. "uktinya, Sekolah-sekolah yang menutup rapat pintu gerbangnya sambil membiarkan siswa yang terlambat kembali pulang atau entah kemana. *engorek kesalahan siswa dengan tatapan dan tutur kata yang introgati2. *enggerakkan akti2itas siswa dengan >tongkat komando> bahkan dengan teriakan sang majikan terhadap para buruhnya. Dari luar proses belajar-pembelajaran sekolah macam begini sudah terlihat otoriter dan tiada demokrasi di dalamnya. Karena cenderung menganggap siswa sebagai obyek dan bukan subyek yang harus dihargai eksistensinya. Penyelenggaraan pendidikan yang demikian justru menabrak esensi pendidikan yang semestinya berupaya membebaskan manusia dari segala hal yang membelenggu nilai kemanusiaannya. 0al ini didasarkan atas argumentasi bahwa tiap-tiap manusia memiliki sejumlah kelebihan sekaligus kekurangan. Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat diminimalkan oleh kelebihan yang dimiliki orang lain melalui

dialog. Sementara kelebihan yang dimiliki oleh seseorang harus didistribusikan kepada orang lain, juga melalui dialog. -idak semua sekolah terlihat seperti itu, sekolah yang membebaskan peserta didiknya untuk berbicara, mengemukakan pendapat juga bias kita temui. Karena tidak jarang guru itu melakukan salah. Di situlah pendidikan yang membebaskan mengambil peran karena peserta didik bisa memperbaiki kesalahan dari gurunya sehingga terjadi hubungan timbale balik anatar guru dan murid dan mengubah trans2er ilmu menjadi trans2ormasi ilmu . berbagai macam masalah pokok seputar polemik 9jian #asional: - kecurangan. *asalah yang paling utama dan memborok di dunia pendidikan kita. tidak hanya 9#, ujian-ujian biasa juga tidak luput dari kecurangan. *enyontek dan berbagai jenisnya seakan menjadi jurus andalan setiap siswa untuk menghadapi ujian. Di dalam 9#!S, kecurangan tidak hanya di lakukan oleh peserta didik, namun juga penyelenggara,penjaga, dan guru. 9ntuk peserta didik sudah disebutkan di atas. 9ntuk penyelenggara, kebocoran soal dan kunci seakan menjadi ajang bisnis bagi oknum tertentu. Penjaga, membiarkan murid melakukan aksi kecurangan merupakan kesalahan paling banyak ditemukan di 9# '616 lalu. +uru, dengan adanya tim sukses unas sering berkonotasi negati2, mungkin karena di tim sukses ini, guru-guru selalu mencoba membantu siswanya, meskipun tidak tampak di lapangan. - "elajar hanya berorientasi pada kelulusan atau nilai 9#. !kibatnya, proses pembelajaran hanya ditekankan pada aspek kogniti2, aspek-aspek lain seperti aspek a2ekti2 dan psikomotor terabaikan. Dan seringkali pelajaran-pelajaran di luar mata ujian 9# teerlihat tidak berguna meskipun diujikan kembali di 9!S. - Kegiatan belajar mengajar tambahan .pengayaan/ diluar jam sekolah yhang biasa disebut jam tambahan, kadang berlangsung selama lebih dari enam bulan. Dan biasanya pada semester ' di tahun terakhir, kadwal pelajaran hanya yang diujikan nasional saja, sedangkan mata pelajaran yang lain ditiadakan atas nama 943!# #!S3,#!?. -ry ,ut 9nas pun juga diagendakan berulang kali. *ulai try out sekolah, try out kota dan try out daerah. Keadaan ini yang membuat hanya mata ujian 9# yang terlihat sanagat penting dalam & tahun atau @ tahun belajar. - lembaga bimbingan belajar. "aik yang dadakan maupun yang sudah lama namun dengan program khusus 9#. =ang patut disayangkan adalah banyak orang tua yang lebih percaya dengan ?""-?"" ini daripada pengajaran di sekolah. =ang semestinya ?"" menjadi penolong jika kurang memahami di sekolah bukan memberi jalan pintas dengan latian-latian soal 9#. Perbandingan Proses 9jian #egara dari negara ?ain: - Di 4epang, pada tingkat sekolah dasar, keputusan untuk kenaikan kelas dan kelulusan ditentukan oleh ujian-ujian yang diselenggarakan sendiri oleh sekolah. -idak ada ujian-ujian lain yang si2atnya eksternal. Dalam prakteknya, kenaikan kelas berlaku secara otomatis pada sekolah-sekolah wajib belajar. Promosi dari sekolah dasar ke sekolah menengah tingkat pertama berjalan secara otomatis, karena sekolah menengah pertama masih termasuk belajar dan berlangsung selama tiga & tahun. 9ntuk masuk ke sekolah menengah atas, siswa diseleksi atas dasar hasil ujian akademik yang diselenggarakan oleh Dewan Pendidikan masing-masing distrik, dan transkrip nilai yang diterima dari masing-masing sekolah tempat asal calon. Karena

pendidikan di sekolah menengah bukan wajib, maka siswa diharuskan mengulang kelas atau dikeluarkan bila hasil belajar mereka tidak baik atau bila mereka tidak bertingkah laku baik. 9ntuk masuk ke perguruan tinggi, calon mahasiswa harus mengikuti tes yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi. Kelebihan dari sitem pendidikan di jepang: -keputusan kenaikan kelas dan ujian-ujian dilakukan oleh sekolah sendiri -ujian akademik di sekolah menengah pertama diselenggarakan dewan pendidikan tiap distrik - untuk memasuki S*!, hanya membutuhkan ujian akademik yang berasal dari sekolah sebelumnya dan transkrip nilai dari sekolah masing-masing. -untuk memasuki uni1ersitas, hanya melakukan ujian yang diselenggarakan uni1ersitas, seperti di indonesia, hanya bedanya kigta menyetorkan nilai-nilai untuk arsip dan pembanding. Kekurangan dari sistem pendidikan di jepang: - kenaikan kelas bersi2aat otomatis dari sekolah dasar ke menengah, ini yang membuat siswa tidak dapat mengetahui sejauh mana hasil belajarnya karena sekolah tidak melaksanakan ujian. - pendidikan menengah tidak bersi2at wajib, siswa diharuskan mengulang kelas atau dikeluarkan bila hasil belajar mereka tidak baik atau bila mereka tidak bertingkah laku baik.

-Di Kanada, pada tingkat sekolah dasar kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan e1aluasi terhadap kemajuan siswa siswa dari hari ke hari, bukan berdasarkan ujian sumati2 di akhir semester. Pada tingkat sekolah menengah kenaikan kelas dilaksanakan berdasarkan mata pelajaran, bukan berdasarkan grade atau kelas. *eskipun tidak ada kenaikan kelas otomatis , kurikulum sekolah memberikan pelajaran pada berbagai tingkat sehingga dengan demikian kemampuan anak yang berbeda dapat diakomodasi. Kelulusan pada sekolah menengah didasarkan atas jumlah kredit mata pelajaran yang ditentukan dalam pedoman propinsi. Pada kebanyakan sistem, ujian disiapkan dan dinilai pada tingkat lokal. Kelebihan dari sistem pendidikaan di kanadda: - penilaian di sekoalah dasar dilakukan tiap hari - pada tingkat menengah kenaikan berdasarkan mata pelajaran, seperti kuliah di sini, jika tidak lulus *K bisa mengulang. - kurikulum sekolah memberi pelajaran di berbagai tingkat - kemampuan siswa yang berbeda bisa diakomodasi dengan kurikulum ini.

-kelulusab di sekolah menegah didasarkan jumlah kreditbyang ditentukan dalam pedoman propinsi Kelemahan dari sistem pendidikan di kanada:

- penilaian jikan ada ujian setingkat lokal - masa sekolah untuk siswa yang kebanyakan mengulang akan lebih lama

%. ino1asi pendidikan yang ada di indonesia salah satunya adalah: Penilaian -indakan Kelas

Anda mungkin juga menyukai