Anda di halaman 1dari 2

AKU, DK, DAN PENDIDIKAN INDONESIA

Pembangunan suatu bangsa atau negara tidak terlepas dari pembangunan manusia
di dalamnya, yang salah satunya melibatkan pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah
investasi besar karena dapat melahirkan intelektual intelektual yang kontribusinya
diharapkan dapat membangun bangsa dengan ilmunya. Negara - negara maju di dunia
umumnya memilki kualitas pendidikan yang baik secara agregat. Kualitas tersebut
meliputi sistem pendidikan yang komprehensif, tenaga tenaga pengajar yang
berkompeten dan profesional, fasilitas sarana dan pra sarana pendidikan yang mumpuni
serta minat tinggi terhadap pendidikan dari sebagian besar warganya. Sementara itu, di
sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia, pendidikan nampaknya belum
menjadi prioritas pemerintah dalam membangun negaranya. Mengingat urgensinya
sebagai pondasi bangsa, sangat disayangkan pemerintah belum memberi perhatian
khusus terhadap dunia pendidikan. Berbagai revolusi program yang dilakukan para
stakeholder tidak lantas mampu menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan di
Indonesia. Ketidakmerataan pendidikan di berbagai pelosok negeri menjadi salah satu
isu utama yang tak kunjung terentaskan. Sentralisasi yang terjadi di kota kota besar
khususnya di Pulau Jawa membuat insentif pemerintah dalam pembangunan, termasuk
pendidikan, juga banyak yang terfokus hanya pada wilayah tertentu saja sehingga tidak
terdapat pemerataan. Kesenjangan dalam hal sarana dan pra sarana serta kompetensi
tenaga pengajar berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang baik di kota kota
besar, namun kurang baik di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Minimnya fasilitas
dan akses terhadap pendidikan ditambah kurangnya sosialisasi tentang pentingnya
pendidikan membuat banyak masyarakat di daerah 3T yang akhirnya mengesampingkan
pendidikan karena dianggap hanya membuang buang waktu dan biaya saja. Selain itu,
ketidakmerataan juga dapat terjadi di satu daerah yang sama, seperti status sekolah
negeri dan swasta serta sekolah negeri favorit dan tidak favorit. Padahal, seharusnya
semua kalangan dapat merasakan manfaat dan fasilitas yang sama dalam memperoleh
pendidikan, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam pasal 31 UUD 1945.
Konsep Diseminasi Khusus yang telah berjalan selama ini sudah cukup menjadi
solusi atas permasalahan pendidikan di daerah 3T, khususnya dalam hal sosialisasi
tentang urgensi pendidikan. Meski hanya dilaksanakan dalam waktu singkat, manfaat

yang berkelanjutan dari kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh tim DK membuat
program ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Namun, meski basis tim DK adalah
mahasiswa yang identik dengan perguruan tinggi, sasaran kegiatan sebaiknya juga
menyeluruh hingga ke tingkat menengah bahkan dasar. Bukankah seseorang tidak
mungkin dapat menempuh pendidikan tinggi jika sebelumnya tidak menempuh
pendidikan dasar sebelumnya? Terlebih untuk jurusan dan universitas tertentu yang
membutuhkan kompetensi lebih dari para lulusan SMA, termasuk dari SMA terpencil
sekalipun. Para pelajar di tingkat SD dan SMP juga perlu diberi gambaran tentang
berbagai keprofesian yang ada sehingga mereka dapat memiliki cita cita yang tinggi
dan membangun daerahnya kelak. Dengan begitu, para pelajar di daerah daerah
tersebut dapat membekali diri dengan persiapan matang sebelum benar benar pergi
merantau dan menempuh pendidikan tinggi untuk meraih impiannya.
Memberi manfaat sebanyak banyaknya kepada orang lain merupakan salah
satu prinsip hidup saya. Meski belum pernah berpengalaman dalam kegiatan sejenis,
melalui Diseminasi Khusus (DK) AMI 2017 saya ingin dapat berkontribusi dalam
membangun Indonesia di masa mendatang melalui pendidikan. Sebagai mahasiswa di
salah satu perguruan tinggi terbaik, saya merasa perlu untuk berbagi pengalaman dan
inspirasi kepada teman teman di daerah tujuan sehingga mereka juga dapat merasakan
manfaat dari apa yang telah saya terima di kampus ini. Jika selama ini saya bersekolah
dan menempuh pendidikan di kota yang notabene kondusif lingkungan pendidikannya
dari segi akses maupun fasilitas, saya ingin melihat sesuatu yang kontras di luar sana
sehingga dapat membuat saya lebih bersyukur serta membawa semangat belajar yang
lebih untuk juga ditularkan kepada ketiga adik saya yang masih bersekolah. Selain itu,
kegiatan seperti ini juga dapat menjadi sarana beramal sekaligus berwisata yang saya
impikan selama ini. bagi saya, sebelum mensejahterakan manusia di negeri orang,
alangkah lebih baik jika kita dapa peka terhadap kesejahteraan saudara di negeri sendiri
terlebih dulu.

Anda mungkin juga menyukai