Anda di halaman 1dari 5

Nama : Indra Permana

Kelas : PAI 1C
Fakultas : Tarbiyah
KERANGKA KARANGAN
Tema : Pendidikan
Judul : Wajib Belajar 12 Tahun

1. Pengertian
      1.1 Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia
      1.2 Program wajib berguru 12 tahun
      1.3 Pengertian wajib berguru 12 tahun
2. Pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun
      2.1 Manfaat berguru 12 tahun
      2.2 Manfaat berguru untuk generasi masa depan
      2.3 Manfaat berguru untuk membuat jiwa pengusaha  

3. Kendala Wajib Belajar 12 Tahun


         3.1 Kurang kesadaran masyarakat melanjutkan pendidikan
         3.2 Banyak siswa SD yang tak melanjutkan ke jenjang SMP
         3.3 Banyak siswa Sekolah Menengah Pertama yang tak melanjutkan ke
jenjang SMA
         3.4 Kurangnya tenaga pengejar berpengalaman
         3.5 Jumlah tenaga pengajar di kawasan terpencil tak mencukupi
      
4. Bantuan Wajib Belajar 12 Tahun 
      4.1 Bantuan Pemerintah
      4.2 Kartu Indonesia Pintar 
      4.3 Fasilitas sekolah
      4.4 Gedung sekolah
      4.5 Perpustakaan sekolah
      4.6 Bus sekolah
5. Manfaat Pendidikan Bagi Bangsa Indonesia
        5.1 Menciptakan generasi muda yang bermutu dan berkharisma
        5.2 Menciptakan generasi muda yang kompeten
        5.3 Mampu bersaing di dunia kerja
        5.4 Mampu membuat lapangan pekerjaan
        5.5 Mengharumkan nama bangsa di dunia

Pengembangan Kerangka Pikiran


Wajib Belajar 12 Tahun

Pada dasarnya tiruana warga negara berhak mendapatkan pendidikan


alasannya pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Hal tersebut
menyerupai tertera pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3 yang
berbunyi, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang". Dan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5 yang
berbunyi, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menunjang tinggi penilaian-penilaian agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” Pasal tersebut sudah
sangat menjelaskan bahwa setiap masyarakat Indonesia berhak mendapatkan
pendidikan dari dingklik sekolahan. Hal tersebut menjadi tolak ukur pemerintah
melihat kondisi pendidikan yang ada ketika ini di Indonesia.
Oleh alasannya itu pemerintah yang tadinya mewajibkan masyarakat untuk
wajib berguru 9 tahun namun ketika ini telah dikembangkan menjadi kegiatan
wajib belaajar 12 tahun. Wajib berguru 12 tahun merupakan langkah berani yang
diambil pemerintah ketika ini guna membuat generasi bangsa yang ludang
kecepeh bermutu dan berkharisma lagi.Program wajib berguru 12 tahun ialah
bentuk kepedulian pemerintah untuk membuat bangsa yang cerdas dan jauh dari
kebodohan yang berlalu dan silam pernah sangat lekat dengan bangsa Indonesia.
Dengan adanya wajib berguru 12 tahun tentunya sangat memberi manfaat
demi membuat generasi masa depan yang ludang kecepeh baik dari ketika ini biar
nantinya Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dari banyak sekali bidang.
Selain itu wajib berguru 12 tahun juga memberi manfaat untuk merangsang dan
menanamkan jiwa pengusaha bagi para generasi masa depan alasannya ketika ini
pengusaha yang ada di Indonesia masih sangat kecil sekali jumlahnya. Oleh
alasannya itu dengan adanya SMK (Sekolah Menengah kejuruan) dibutuhkan
sanggup membentuk jiwa pengusaha pada generasi muda di masa mendatang.

Meskipun kegiatan wajib berguru 12 tahun telah dicanangkan oleh


pemerintah namun dalam perjalanannya hingga ketika ini masih menemukan
banyak sekali rintangan. Kendala utamanya menyerupai disebutkan oleh Dirjen
Dikdasmen Kemendikbud bahwa kurangnya kesadaran masyarakat untuk
melanjutkan pendidikan di kelas menengah menjadi rintangan yang sangat besar
alasannya hal ini meliputi dari kesadaran masyarakatnya sendiri. Misalnya saja
kebanyakan siswa yang telah lulus SD  enggan untuk melanjutkan ke tingka
Sekolah Menengah Pertama dan begitu pula dengan lulusan Sekolah Menengah
Pertama yang sudah merasa puas dengan pendidikan yang telah diraihnya dan
tidak mau untuk melanjutkan ke tingkat SMA.
Faktor utama dari besarnya angka putus sekolah ialah biaya sehingga siswa
ludang kecepeh menentukan bekerja dan membantu orang tuanya. Selain itu
kurangnya tenaga pengajar juga menjadi rintangan yang amat berarti bagi pihak
pemerintah. Jumlah sekolah yang sangat banyak membuat pemerintah kekurangan
tenaga pengajar berpengalaman apalagi di daerah-daerah terpencil maupun
kawasan perbatasan yang belum ada pembangunan yang signifikan di kawasan
tersebut. Hal tersebut membuat tenaga pengajar dari luar kawasan enggan untuk
menjadi tenaga pengajar di kawasan terpencil alasannya kurangnya sarana dan
prasarana.
Saat ini pemerintah telah mengupayakan kegiatan wajib berguru 12 tahun
dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Kartu Indonesia
Pintar (KIP) yang dipegang oleh seluruh warga dengan kriteria tertentu atau yang
mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). KIP sangat berkhasiat bagi siswa
yang kurang bisa untuk memperoleh haknya sebagai pelajar antaranya
memperoleh proteksi pakaian sekolah, buku sekolah dan sebgainya guna
memperlancar kegiatan berguru mengajar siswa tersebut. Selain itu juga
pemerintah telah menambah akomodasi sekolah menyerupai pembangunan kantor
guru, laboraturium, perpustakaan dan sebagainya.
Pemerintah juga dengan serius untuk membangun ataupun merenovasi
gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak demi memperlancar kegiatan
berguru dan mengajar. Selain itu pembangunan perpustakaan sekolah maupun
perpustakaan kawasan dibutuhkan bisa menambah minat baca para siswa biar
pengetahuan terus bertambah. Khusus untuk kawasan perkotaan atau yang bisa
dijangkau oleh kendaraan bermotor terutama mobil, ketika ini pemerintah telah
menyediakan bus sekolah untuk dipakai para siswa biar mempermemperringan
dan sepele siswa untuk hingga kesekolahnya tanpa memakai kendaraan pribadi.
Harapannya sesudah kegiatan ini berjalan dan sebuah incaran telah tercapai
maka generasi muda Indonesia di masa mendatang ludang kecepeh bermutu dan
berkharisma dari banyak sekali aspek akdingin dan damaiik maupun non akdingin
dan damaiik. Target yang dicanangkan pemerintah untuk wajib berguru 12 tahun
ini ialah sebuah incaran jangka panjang yang sasarannya ialah seluruh masyarakat
Indonesia pada jenjang umur 6-21 tahun. Hal ini menandakan bahwa antara 20-30
tahun lagi berharapnya sudah tercipta generasi yang kompeten dan bisa bersaing
di dunia kerja. Selain itu juga berharapnya generasi muda yang ketika ini sedang
menempuh pendidikan nantinya bisa menjadi wirausahawan yang bisa membuat
lapangan pekerjaan.
Disamping masyarakat dibekali dengan ilmu,juga harus dibekali iman dan
takwa karena percuma kalau berilmu tapi tidak mempunyai iman dan takwa
semua itu akan sia-sia.Karena pada hakikatnya semua itu kembali pada sang
pencipta. Lingkungan sangat berpengaruh pada proses belajar sebagai kegiatan
utama, bukan sebagai alternatif peran (tugas) guru dan pengajar profesional.
Lingkungan sangat sensitif terhadap perbedaan individu dan kelompok pada latar
belakang individu, pengatahuan individu, motivasi dan kemampuan indvidu
masing-masing.
Oleh karena itu harus, lingkungan belajar harus mendukung berbagai
perbedaan yang dimiliki individu atau kelompok baik latar belakang,
pengatahuan, motivasi dan kemampuan masing-masing individu supaya dapat
memberikan rasa aman dan kenyamanan dalam proses belajar dan dapat
tercapainya tujuan belajar.
Dukungan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun harus diiringi dengan
meningkatkan kualitas manajemen pelaksana di tingkat sekolah dalam
pemanfaatan dana dan sosialisasi terkait program dukungan pemerintahan ke
masyarakat, misalnya informasi program mitra warga, serta peningkatan kualitas
mutu pendidikannya, baik dari peserta didik maupun dari tenaga pendidik.

Anda mungkin juga menyukai