Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indra Permana

Kelas : PAI 1C

Fakultas : Tarbiyah

Matkul : Kitab Kuning

Tugas mengtarjim kitab kuning:

(NIAT)
Niat menurut bahasa adalah bermaksud,dan menurut syarat adalah
Memaksudkan pekerjaan amal ibadah karena mendekatkan diri kepada Allah
S.W.T.,dengan bermaksud amal kepada Allah dengan ikhlas tanpa sesuatu yang
lain,dan itu adalah ikhlas.Dan ibadah ikhlas itu mengerjakan amal perbuatan
dengan segalanya untuk Allah S.W.T.Allah S.W.T. berfirman:”Padahal mereka
hanya diperintah menyembah Allah,dengan ikhlas menaati nya semata-mata
karena (menjalankan) agama.”(Al-Maidah:5).

Rasulullah S.A.W.bersabda:”Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada


niat.”Diriwayatkan oleh para imam Sunni.Al-Mawardi berkata:”Dan ketulusan
dalam kata-kata mereka itu adalah niat”(Fiqih Islam 1|611,disingkat).

Al-Hafidz rahimahulloh berkata : mengatakan apa kesimpulan nya :


Sesungguhnya niat itu karena ketulusan,yaitu satu dzat yang tidak ada
sekutunya,dan itu sah_sebagaimana Al-Baidowi rahimahulloh
berkata_kemauan yang dituju pada pekerjaan untuk mencari ridho Allah dan
mengerjakan hukum-hukumnya .(Fathul Bari: 1_20) Maka orang-orang harus
memahami makna ini dengan baik,dan mengetahui bahwa siapapun yang
dalam solatnya mempunyai tujuan-tujuan duniawi maka sesungguhnya
sholatnya menjadi batal.(Kitab fiqih menurut empat madzhab 1_209).

Ibnu Qoyim rahimahullah berkata: Niat itu adalah maksud dan kemauan
untuk mengerjakan sesuatu,dan tempatnya di hati,sama sekali tidak ada
hubungan nya dengan lisan,oleh karena itu tidak dinukil dari nabi dan dari
sahabatnya tentang niat yang dilafalkan dengan nyata.(Ighonatul lahfan
1_136) Abu Hurairoh berkata bahwa Rosululloh Saw bersabda “Apabila berdiri
mengerjakan solat beliau bertakbir ketika berdiri.”Mutafaqun ‘ alaih.Nabi
Muhammad Saw bersabda kepada orang yang tidak benar solatnya: apabila
berdiri untuk mengerjakan solat maka takbir.Mutafaqun ‘ alaih.

Imam Syairoji rohimahulloh berkata:Dan dari golongan kami ada yang


berkata: “berniat dengan hati dengan melapalkan lisan “tidak apa-apa,karna
niat adalah bermaksud dengan hati.”(Al- Muhazab: 1_70).kola imam Nawawi
rohimahulloh berkata: “pengarang kitab Al-hawi berkata:itu adalah perkataan
Abi Abdillah az-zubairi sesungguhnya tidak memperbolehkannya sanpai
menghimpun antara niat dengan hati dan melafalkan dengan lisan,karna imam
Syafi’i berkata dalam masalah haji atau umroh diperbolehkan meskipun tidak
melafalkan,dan tidak seperti solat “Tidak sah solat kecuali diucapkan.”
Sebagian dari kami berkata: “yang mengatakan ini salah,maksudanya imam
Syafi’i bukan dengan mengucapkan solat,tetapi maksudnya adalah
mengucapkan takbir.(Syarah Muhadzab 3_232).Bagaimana Imam Syafi’i
mengsunahkan suatu yang tidak dikerjakan oleh nabi Saw dalam solat,Dan
tidak satupun dari penggantinya dan sahabatnya (Zadul Ma’ad 1_201).

Para sahabat Syafi’i r.a berbeda pendapat tentang sunnah apakah


merupakan pemberlakuan suatu syarat? Sebagian besar berkata, Shalat itu
adalah kewajiban nya ,dan rukun orang yang mengerjakan nya adalah ruku’.Al-
Ghojali r.a berkata: “Ini adalah syarat yang paling utama dan intinya adalah dia
mempertimbangkan keabdian nya sebagai aturan sampai akhir sholat dengan
wudhu dan penerimaan yang paling menyenangkan,dan kuat.(Kifayat Al-
Akhbar: 84).

(TAKBIR PEMBUKAAN)
Saya menganjurkan shalat dengan takbir pembukaan (yaitu dengan
mengucapkan nya) apakah dia sakit atau patah tulang.Menurut imam Syafi’i
dan kebanyakan dari mereka sebagian dari shalat tetapi itu adalah salah satu
pilarnya,menurut Abu Hanifah: itu adalah syarat yang tidak berasal dari shalat
yang sama.Kata takbir adalah untuk mengatakan “Allah maha besar”.(Al-
Adzkar An-Nawawi 34 disingkat) dan hadis dalam hal ini diriwayatkan oleh
Bukhori,Muslim,Ibnu Majah,Abu Dawud dan lainya.Imam Syafi’i mengatakan:
Bahwa imam mengangkat sholat dengan takbir dan membangun tanpa
memotong atau memutar balikan (Syarah Muhadzab 3_247).

Diriwayatkan oleh nya dan hadis tentang ini diriwayatkan oleh Ahmad dan
Al-Hakim dan di sahkan oleh Az-Dzahabi. Imam Nawawi berkata: Ini adalah
madzhab shohih yang dipilih.Kadang-kadang akan mengangkat tangan nya
dengan takbir (Diriwayatkan oleh Bukhori dan Nasai) dan kadang setelah ini
panjang nya (Diriwayatkan oleh Bukhori dan Nasai) dan terkadang dia
membunuhnya (Diriwayatkan oleh Bukhori dan Abu Dawud).Dia bisa
membesarkan mereka dan membuat mereka mengikuti contoh (Diriwayatkan
oleh Bukhori,Abu Dawud,Nasai dan lainnya).Mengangkat tulang belikat
adalah madzhab Malik,As-Syafi’i,dan Ahmad yang paling terkenal di antara
mereka (Al-Mizan AL-Qubro: 1_149).

Dia bisa meletakan tangan kanan di punggung telapak kirinya pergelangan


tangan dan lengan bawahnya.(Diriwayatkan oleh Abu Dawud,An-Nasai dan
lain lain dengan riwayat yang shohih).Dan terkadang dia menangkap tangan
kanan di sebelah kiri (Diriwayatkan oleh An-Nasai dan lainya dengan riwayat
yang shohih). Dan letekan di dada (H.R.Abu Dawud,Ibnu
khujaimah,Ahmad,dan golongan Hasan Tirmidzi). Dan dilarang mengangkat
pandangan ke atas saat sedang shalat (HR.Ahmad,Muslim dan An-Nasai).
(Deskripsi doa Nabi: 87 seterusnya secara singkat).

Adapun hadis meletakan dua tagan dibawah pusar,Ahmad berkata:


Lemah.Al-Bukhori berkata: Ini memiliki pandangan,dan Imam Nawawi berkata:
Itu lemah karena konsensus.As-Syaukani berkata: Tidak ada dalam surat ini
seain hadis Wail bin Huzri,yaitu hadis berbaring di atas dada (Nil Al-Autar: 2:
211_210 disingkat).

Anda mungkin juga menyukai