Anda di halaman 1dari 6

MANJAEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

TUGAS TUTORIAL

MODUL 8

Di Susun Oleh:

Ayu Fadilatul M. 175040100111025


Tommy Siringo Ringo 175040100111053
Elsa Aulia Rahmaningtias 175040100111090
Shofya Salsabila 175040101111057
Mahrus Alfansyah 175040107111025
Laura Celindiana 175040107111092

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
1. Tata Letak Gudang (pabrik) dan Tata Letak Kantor

 Tata letak pabrik termasuk aspek utama dalam dunia industri karena
berkaitan erat dengan cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik. Pengaturan
tata letak pabrik yang optimal akan berkontribusi terhadap kelacancaran
seluruh operasi pabrik (Zhenyuan dkk, 2011). Kinerja sistem penyimpanan
barang bergantung pada beberapa karakteristik internal dan eksternal.
Karakteristik internal meliputi: kapasitas penyimpanan, kemudahan akses ke
lokasi penyimpanan kompleksitas struktur internal, dan tingkat teknologi
informasi. Sedangkan karateristik eksternal seperti jenis produk, jumlah
produk, jumlah persediaan untuk disimpan, dan tipe aliran barang masuk
dan keluar. Adapun tujuan dari kegiatan penyimpanan material adalah :
a. Untuk menyeimbangkan antara kemampuan produksi dengan demand
konsumen b. Untuk memberikan suatu customer service yang spesifik
c. Untuk menambah nilai pada produk
studi kasus Studi Kasus: Gudang Material PT. Filtrona Indonesia -
Surabaya (Santi, 2016)

Gambar layout gudang surawangi


Tata letak gudang yang menerapkan sistem class-based storage atau
mengelompokkan material berdasarkan jenisnya dan diurutkan berdasarkan
jumlah permintaannya (suatu material yang memiliki jumlah permintaan
terbesar diletakkan paling dekat dengan pintu keluar masuk), memiliki
kelebihan yaitu dapat mempercepat pencarian material karena tidak perlu
mencari ke seluruh area gudang, cukup mencari pada rak jenis material yang
ditempatkan. Sehingga perencanaan tata letak gudang yang baik akan
memberikan keuntungan yang efektif bagi perusahaan (Juliana dan
Handayani, 2018). Apabila prosedur yang digunakan kurang baik akan
membuat masalah pada gudang tersebut. Kondisi tata letak gudang yang
berdasarkan suatu perancangan tata letak yang menyuluruh dapat
menyebabkan waktu pengambilan dan penyimpanan tidak efektif serta dapat
menyulitkan operator dalam menangani material karena keterbatasan gudang
tersebut (Ekoanindiyo dan Wedana, 2012).
 Penentuan pemakaian model tata ruang kantor yang baik haruslah
terlebih dahulu melihat dari kondisi gedung perkantoran. Hal tersebut
dimaksudkan agar kelak kantor dapat dipergunakan dengan baik dan
maksimal sesuai dengan tugas pokok, dan fungsi dari kantor itu sendiri.
Banyak hal-hal yang harus dijadikan patokan untuk mendapatkan model tata
ruang kantor yang baik. Berdasarkan penjelasan diatas maka tata ruang
perkantoran dibedakan menjadi 2 (dua) model yaitu :
a. Kantor terbuka

Contoh layout kantor terbuka


Konsep kantor terbuka ialah suatu kantor dimana antar pegawainya tidak
dibatasi oleh dinding maupun partisi yang menghalangi. Kantor terbuka
membuat para pegawai dan atasan dapat melihat satu sama lain ketika
bekerja. Bentuk kantor seperti ini dapat membuat para pegawai dapat
berkomunikasi dengan mudah. Ruangan kantor pun terlihat lebih luas
karena tidak ada penghalang apapun berupa dinding atau partisi. Konsep
kantor terbuka lebih mendasarkan pada konsistensi hubungan antara tugas
dan tanggungjawab pegawai dengan ruang kantor itu sendiri. Desain
layout ini juga membantu memenuhi kebutuhan masing-masing pegawai
betrkaitan dengan tugas yang harus dilakukan, alat, peralatan yang
diperlukan dilingkungan fisik kantor yang mendukung tugasnya.
Menurut Quible (2001) kelebihan dari konsep kantor terbuka antara lain:
1. Ruangan kantor terlihat lebih luas karena tidak ada penghalang apapun
berupa dinding atau partisi.
2. Biaya yang dikenakan lebih murah karena penggunaan AC secara
bersama-sama.
3. Menghemat energi.
Menurut Quible (2001) kekurangan dari konsep kantor terbuka antara lain:
1. Kurang tersedianya privasi dalam ruang kantor.
2. Kurang efektif bagi pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi,
seperti departemen administrasi dan keuangan.
3. Sistem keamanan yang kurang karena tidak ada batas atau penghalang
antar pegawai.
b. Kantor tertutup

Contoh layout kantor tertutup


Konsep kantor tertutup ialah kantor yang terbagi-bagi menjadi beberapa
ruang kantor dan diberi sekat dinding. Bahkan masing-masing pegawai
memiliki satu ruang untuk bekerja.
Menurut Quible (2001) kelebihan dari konsep kantor tertutup antara lain:
1. Konsentrasi kerja lebih terjamin.
2. Pekerjaan yang bersifat rahasia dapat lebih terjamin atau terlindungi.
3. Memberikan privasi yang baik bagi pegawai.
4. Untuk menjamin keberhasilan kerja dan merasa ikut bertanggungjawab
atas ruangan dan merasa ikut memiliki.
Menurut Quible (2001) kekurangan dari konsep kantor tertutup antara lain:
1. Komunikasi langsung antar pegawai kurang lancar, sehingga kesempatan
untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang.
2. Diperlukan biaya yang lebih besar untuk biaya pemeliharaan ruangan,
pengaturan penerangan dan biaya peralatan lainnya.
3. Mempersulit pengawasan.
4. Memerlukan ruangan yang luas.
2. Material handling adalah Seni dan ilmu yang meliputi penanganan
(handling), pemindahan (moving), pembungkusan/pengepakan (packaging),
penyimpanan (storing), dan pengendalian/pengawasan (controlling) dari
bahan/material dengan segala bentuknya. Kaitannya dengan aktivitas
pemindahan, maka proses pemindahan bahan ini akan dilaksanakan dari satu
lokasi ke lokasi lain baik secara vertical, horizontal maupun lintasan yang
membentuk kurva (Wignjosoebroto, 1996). Sedangkan menurut Lestari,
Anugraha dan Ibal (2016), material handling dilakukan dengan tujuan agar
suatu proses dalam kegiatan produksi mampu mempertahankan dan
meningkatkan konsistensi produk yang dihasilkan dalam kegiatan produksi
sehingga dapat ikut meningkatkan harga jual suatu produk. Suatu sistem dari
material handling yang baik dan efisien akan dapat memberikan keunutngan
secara finansial atau sumbangan kepada pabrik secara efektif dengan jalan
biaya handling menjadi lebih murah atau mudah dan hasil produksi yang dapat
ditampung oleh pabrik lebih banyak namun waktu yang terbuang menjadi
lebih sedikit.
Daftar Pustaka
Ekoanindiyo, F. A., dan Wedana, Y. A. 2012. Perencanaan Tata Letak Gudang
Penggunakan Metode Shared Storage Di Pabrik Plastik Kota
Semarang. Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik, 6(1):46-57.
Juliana, H., dan Handayani, N. U. 2018. Peningkatan Kapasitas Gudang Dengan
Perancangan Layout Menggunakan Metode Class-Based Storage. Jurnal
Teknik Industri, 11(2): 113-122.
Lestari, Imelia Rizqi., Rino Andias Anugraha., dan Muhammad Iqbal. 2016.
Perancangan Meterial Handling Equipment Pada Proses Oenggilingan Ke
Oksidadi Enzimatis Bubuk Teh Menggunakan Metode Perancagan
Produk Rasional Pada Perkebunan Nusantara VIII Rancabali. Jakarta:
Telkom University. Jurnal JRSI Vol.3 No:8 Halaman 18-25.
Quible, Z.K. 2001. Administrative Office Management, an Introduction 7 th
Edition. New
Santi.2016. Perbaikan Tata Letak Penempatan Barang Di Gudang Penyimpanan
Material Berdasarkan Class Based Storage Policy (Studi Kasus: Gudang
Material Pt. Filtrona Indonesia - Surabaya). Program Studi Teknik
Industri: Unviversitas Brawijaya
Wignjosoebroto, Sritomo. 1996. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Surabaya. Penerbit Guna Widya. Universitas Sumatera Utara.
Zhenyuan, J., Xiaohong, L., Wang, W., Defeng, J., dan Lijun, W. (2011). Design
and Implementation of Lean Facility Layout System of Production Line.
International Journal of Industrial Engineering, 18(5): 260-269.

Anda mungkin juga menyukai