Anda di halaman 1dari 16

PERLINDUNGAN HAKI TERHADAP LAGU TRADISIONAL BANYUWANGI

Disusun Oleh :

1. ADI SUCIPTO (10.12.3011)

2. DINI HERAWATI (10.12.2957)

3. DOMINGOS GUTERRES D.R (10.12.2961)

4. IKA IRAWATI (10.12.3013)

5. MEGA APRILIANA(10.12.2971)

6. MUAMMAR QATHAFI(10.12.2977)

7. ODIE IQBAL H. (10.12.2933)

8. RINO HARDI PRATAMA (10.12.1965)


BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,

dan keharmonisan terutama suara yang di hasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan

bunyi. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan

mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis

hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat

musik. Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern homo sapien yakni sekitar 180.000

hingga 100.000 tahun yg lalu. tiada yang tahu siapa yang mula-mula mengenal seni dan

musik dan penemu seni musik.

Sedangkan Musik Tradisonal adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai

daerah di Indonesia. Musik tradisional ini lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan

di wariskan secara turun temurun dan menggunakan gaya bahasa yg terdapat di daerah

tersebut

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Si pencipta musik sudah pernah mendaftarkan hak ciptanya ?

2. Apakah ada niatan si pencipta untuk mendaftarkan sendiri hak ciptanya?

3. Apakah lagu ciptaannya pernah ditiru ?

4. Adakah perkumpulan pencipta lagu di banyuwangi?

5. Dari mana si pencipta lagu mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah lagu?

6. Bagaimana pendapat si pencipta terhadap lagu-lagu dengan lirik-lirik yang vulgar?


7. Bagaimanakah perjanjian penjualan lagu ciptaannya dengan produser dan apakah

sudah dilindungi oleh produser?

8. Bagaimana Assignment agreement (perjanjian penyerahan) antara pihak pencipta lagu

dengan produser?

9. Judul lagu-lagu ciptaan angga ?

10. adakah penghasilan lain selain dari royalti?

11. Bagaimana pendapat pihak pencipta dengan adanya karaoke yang menggunakan

lagu-lagu ciptaannya?

1.3 TUJUANPENULISAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita lebih tahu dan lebih jelas

tentang jenis-jenis musik dan undang-undang pembuatan termasuk hak cipta yang ada di

dalam musik tersebut, agar perkembangan hak cipta seni musik di banyuwangi lebih baik

dan maju. Jadi tidak ada yang namanya penjualan seni musik ilegal atau mengambil

karya orang lain.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas

insipirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,

keterampilan atau keahlian yang di tuangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Sedangkan Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam

lapangan ilmu pengetahuan seni atau sastra.

Adapun dari berbagai sumber yang telah kami wawancarai di antaranya yaitu :

1. Miswan Samudera

Adalah seseorang yang mempunyai studio samudra record yang beralamat di

dusun secawan, desa dadapan, kecamatan kabat, kabupaten Banyuwangi. Beliau juga

sebagai pencipta lagu-lagu banyuwangi yang sudah sangat terkenal di banyuwangi.

2. Andang CY

Adalah salah satu pencipta lagu-lagu banyuwangi yang paling senior. Hasil

salah satu ciptaan beliau adalah umbul-umbul blambangan

3. Angga Pratama

Adalah salah satu pencipta lagu-lagu banyuwangi yang saat ini sedang naik

daun. beliau lahir di banyuwangi tanggal 23 maret 1973 dan beralamat di desa macan

putih kecamatan kabat kabupaten banyuwangi.

4. Nanang Ariyanto

Adalah salah satu arranger atau pembuat melodi atau music dari sebuah lirik

lagu yang sudah tercipta dan dibeli oleh produser. Beliau juga salah satu pencipta

lagu-lagu banyuwangi walaupun belum diluncurkan ke dalam dunia music. Beliau

lahir di Banyuwangi, Pada tanggal 12 juli 1976 , Dan bertempat tinggal di jalan Musi.
BAB III

PEMBAHASAN

Dari yang sudah kami teliti secara langsung maka dapat diberikan pembahasan

sebagai berikut :

3.1 HAKI SENI MUSIK TRADISIONAL BANYUWANGI

1. Apakah sudah pernah mendaftarkan hak ciptanya ?

 MISWAN SAMUDRA, sebagai pencipta sekaligus pemilik samudara record sudah

mendaftarkan beberapa lagu ciptaannya,Dari ribuan lagu yang telah di

ciptakannyaada beberapa lagu yang telah didaftarkannya hak ciptanya, diantaranya :

tutupe wirang, layang suworo, wujute roso, wedhus, dll.

 Untuk proses mendaftarkan hak ciptanya bapak miswan samudra mengirimkan

beberapa lagu ciptaannya kepada kementerian hukum dan ham kemudian

kementerian hukum dan ham mengirim surat balasan dengan pertanyaan-pertannyaan

tentang tema lagu ciptaannya, dari mana mendapatkan inspirasi dari lagu-lagu

tersebut, latar belakang penyanyinya, dll sampai terjadi 4 kali surat-menyurat antara

kementerian hukum dan hamdengan bapak miswan samudra selaku pencipta lagu

tersebut.

 Dengan proses yang lama berlangsung 3 sampai 4 tahun tersebut membuat pencipta

lagu banyuwangi merasa kesulitan dalam mendaftarkan hak ciptanya.

 Lain halnya dengan yang di alami oleh bapak ANDANG CY dari 200 lagu yang

telah di ciptakannya, namun hanya sepuluh lagu yang telah didaftarkannya

diantaranya umbul-umbul blambangan,eluk-eluk lumbu, isun lare using, perawan


sunti, namun hanya lagu umbul-umbul blambangan yang telah keluar surat

pendaftaran ciptaannya dari direktur jendral hak kekayaan intelektual.

 ANGGA PRATAMA, pencipta belum pernah mendaftarkan hak ciptanya sendiri

karena biasanya pihak produser atau yang mempunyai studio rekaman yang

mendaftarkan hak cipta tersebut .

2. Apakah ada niatan pihak pencipta untuk mendaftarkan sendiri hak ciptanya ?

 Ada , Karena mempunyai beberapa alasan diantaranya :

 Saat ini lagu – lagu banyuwangi sudah diakui dan sudah dikenal oleh masyarakat luas.

 Karena lagu – lagu banyuwangi bersifat fleksibel yaitu bisa diaransemen kedalam

lagu keroncong , pop , koplo , dan lain – lain.

 Accord notasi tidak terlalu banyak tetapi sentuhannya kaya.

 Peluncuran album perbulan paling banyak dibandingkan dengan daerah lain .

 Supaya ciptaan dan notasi lagu tidak bisa ditiru oleh beberapa pencipta lagu yang

nakal.

 Karena pendaftaran hak cipta merupakan tanda bukti otentik yang sangat kuat apabila

di kemudian hari terjadi pembajakan terhadap lagu-lagu tersebut.

3. Apakah lagu ciptaannya pernah ditiru ?

 Pernah , tetapi semua notasi dan liricnya tidak semuanya sama persis, apabila belum

mendaftar hak cipta sulit untuk menuntuk perniru lagu tersebut.

 Dalam mengaransemen lagu biasanya produser menyewa seorang arranger sedangkan

pencipta hanya menciptakan syairnya sehingga tidak mudah untuk di tiru oelh orang

lain.
4. Adakah perkumpulan pencipta lagu di banyuwangi?

 Ada, tetapi pada umumnya mereka terdiri dari kubu-kubu

 Yang diakui paling banyak menciptakan karya lagu banyuwangi yaitu :

1. Miswan Samudra

2. Andang CY

3. Nasuri

4. Angga

5. Abdul Hadi

6. Yon DD

5. Dari mana pihak pencipta lagu mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah

lagu?

 Terkadang datang dengan sendirinya tanpa disengaja

 Terkadang muncul pada pagi hari ketika sedang minum secangkir kopi sambil

merokok

 Terkadang muncul ketika sedang melakukan perjalanan

 Berusaha menyempatkan diri dan mematikan ponsel agar bisa berkonsentrasi

(fokus)

 Syair diambil dari buku seperti perjalanan syekh siti jenar dan buku pujangga

6. Bagaimana pendapat dari pihak pencipta terhadap lagu-lagu dengan lirik-lirik

yang vulgar ?

 Pada tahun 2012 sampai 2013 lagu-lagu vulgar sangat digemari oleh masyarakat

sehingga produser memproduksi lagu-lagu tersebut sesuai dengan permintaan

pasar dengan alasan faktor ekonomi yang tidak menentu sehingga masyarakat

membutuhkan lagu gurauan untuk hiburannya,namun lagu-lagu fulgar tersebut

harus lulus sensor dari produsernya.


 Pada tahun 2014 lagu-lagu fulgar mulai berkurang karena permintaan pasar

cenderung kepada lagu lagu melan kolis

 Tidak suka, karena dapat berpengaruh negatif terhadap generasi muda

 Pihak sensor terlalu longgar dalam mengijinkan lagu-lagu vulgar tersebut untuk

di edarkan di pasaran

 Walaupun lagu-lagu vulgar cepat terkenal / hits tetapi tidak berlangsung lama

7. Bagaimanakah perjanjian penjualan lagu ciptaannya dengan produser dan apakah

sudah dilindungi oleh produser ?

 Setiap lagu di beli oleh produser dengan harga termahal yaitu Rp. 1.000.000,-

diantaranya lagu ciptaan : nasuri,angga,abdul hadi,demi,

 Pencipta lagu di antara 4 orang tersebut dengan harga mulai Rp. 500.000,- sampai

dengan Rp. 750.000,-

 Setiap lagu ciptaannya sudah di lindungi oleh produser yang sudah mendaftarkan

Hak Ciptanya, misalnya sandy record, safari record, samudra record, katulistiwa

record, emil B record, Banyuwangi record

8. Bagaimana Assignment agreement (perjanjian penyerahan) antara pihak pencipta

lagu dengan produser ?

 Pihak pencipta lagu menjual lagu ciptaannya kepada produser dengan jangka waktu

6 bulan, setelah 6 bulan pihak pencipta lagu bisa menjual lagu ciptaan tersebut

kepada pihak lain

 Setiap penjualan CD pencipta lagu tidak mendapatkan royalti tetapi untuk rilis atau

aransemen lagu pencipta lagu mendapatkan royalti.

 Apabila setelah 6 bulan lagu tersebut dirilis ulang dan di aransemen harus meminta

ijin kepada pencipta dan membayar royalti lagi sebesar Rp. 1.000.000,-
 Untuk reproduksi awal di cetak 5.000 keping CD dan apabila lagu tersebut hits dan

lagu dapat di reproduksi lagi

9. Judul lagu-lagu ciptaan angga :

 Dimulai pada tahun 2011 sampai sekarang sudah menciptakan 69 lagu, 10

diantaranya yaitu:

1. Separuh ati

2. Tombo kepingin

3. Wani piro

4. Separuh windu

5. Ngentit welas

6. Opo sanggup

7. Coy-coy

8. Rose ati

9. Kabare ilang

10. Katon-katonan

10. Adakah penghasilan lain selain dari royalti ?

 Ada, apabila menyanyi dalam acara tertentu, seperti acara 17an, ulang tahun

hitanan, pernikahan, dll. Dengan tarif mulai dari Rp 1.500.000,- sampai Rp

2.500.000,-

11. Bagaimana pendapat pihak pencipta dengan adanya karaoke yang menggunakan

lagu-lagu ciptaannya?

 Senang, karena sebagai bagian dari promosi secara gratis

 Tidak senang, karena memakai lagu ciptaannya tanpa seijin penciptanya dan

pencita tidak mendapatkan royaltis


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas yaitu :

1. Pencipta lagu dapat melakukan kerja sama dengan produser untuk mendaftarkan hak

ciptanya.

2. Lagu-lagu Banyuwangi sudah diakui didaerah lain sehingga dapat memperkenalkan

lagu banyuwangi kepada masyarakat luas.

3. Dengan adanya pendaftaran hak cipta pencipta lagu merasa dihargai karya ciptaannya

dan merasa perlindungan dibidang hukum.

4.2 Saran

Lagu tradisional Banyuwangi sebagai bagian dari ekonomi kreatif sebaiknya

mendapatkan perhatian eksklusif dari pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi dengan

cara memberikan fasilitas pengurusan hak ciptanya di Dirjen HAKI dibawah Kementrian

Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM).


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai