Anda di halaman 1dari 9

MARET 2020

MODUL CASE BASED


LEARNING
TUMOR GINJAL
(RENAL CELL
CARCINOMA)

MUHAMMAD ASYKAR PALINRUNGI

DIVISI UROLOGI DEPARTEMEN ILMU BEDAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Kata Pengantar

Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor prostat
dan tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan ultrasonografi abdomen sebagai salah
satu pemeriksaan screening (penyaring) di klinik-klinik rawat jalan, makin banyak ditemukan
kasus-kasus tumor ginjal yang masih stadium awal. Karsinoma sel renal adalah jenis kanker ginjal
yang banyak ditemukan pada orang dewasa.
Cakupan kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa mengenai karsinoma sel ginjal adalah
kompetensi 2 yaitu menguasai pengetahuan teoritis dengan penekanan pada clinical reasoning dan
problem solving serta melakukan rujukan ke pelayanan yang lebih tinggi.

Tahap – tahap yang harus dipahami oleh mahasiswa dalam penegakan diagnosis adalah
mengenali gejala klinis, mengetahui patomekanisme, membuat diagnosis dan mengetahui
pemeriksaan penunjang yang diperlukan serta penanganan awal sebelum dilakukan rujukan.

Materi yang harus dikuasai adalah bagaimana definisi, kriteria, patomekanisme, membuat
diagnosis serta pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk mengenali atau mengetahui
penanganan awal yang harus diberikan sebelum melakukan rujukan.

Penyusun
Daftar Isi

- Target Luaran dan Sasaran Pembelajaran


- Referensi Sebelum Pertemuan
- Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Case Based Learning Bagi Dosen
- Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Case Based Learning Bagi Mahasiswa
- Skenario dan Tugas untuk mahasiswa
- Skenario dan Tugas untuk mahasiswa
Target Luaran dan Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu mengenali Karsinoma sel ginjal,
menegakkan diagnosis, meminta pemeriksaan penunjang, memberikan penanganan awal dan
menentukan rujukan dalam rangka tercapainya penanganan paripurna pasien Karsinoma urothelial
kandung kemih.

Referensi Sebelum Pertemuan


 Wein, A.J,Kavoussi L.R.,et al (editor) : Campbell-Walsh Urology 11th Ed.,2017.
 Mc.Aninch,J.W. and Lue, T.F.(editor) : Smith’s General Urology,18th Ed.,2013
Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Case Based Learning Bagi Dosen
Tahap Durasi Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat
pembelajara
n
1 5 menit Pembukaan Membagi
Kelompok/Kas
us
2 10 menit Pre Test Mengerjaka soal Pre Komputer, LCD,
n online
Test
3 30 menit Mengobservasi dan menganalis da Lembaran tugas
diskusi kasus a tuga n kasus (diperbanyak),
menjawa s di online
b
skenario
4 30 menit Memberikan Diskusi Kasus Komputer, LCD
penjelasa
n setelah
mahasisw
a
menyelesaikan tugas
5 10 menit Post test Mengerjakan soal Post Komputer, LCD
test
6 5 menit Penutup

Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Case Based Learning Bagi Mahasiswa


- Mahasiswa mampu mengenal gejala-gejala klinis dari karsinoma sel ginjal
- Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisis pada penderita sel ginjal
- Mahasiswa mampu mendiagnosis karsinoma sel ginjal berdasarkan gejala dan tanda yang
ditemukan pada karsinoma sel ginjal
- Mahasiswa mampu memberi penatalaksanaan awal pada penderita karsinoma sel ginjal
- Mahasiswa mampu menentukan tatalaksana pada penderita karsinoma sel ginjal
- Mahasiswa mampu menentukan rujukan yang tepat pada penderita karsinoma sel ginjal
Skenario untuk mahasiswa
Skenario 1
Laki-laki usia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kencing bercampur darah sejak 2
bulan yang lalu. Keluhan ini kadang disertai dengan nyeri pinggang yang bersifat hilang timbul.
Riwayat hipertensi dan DM disangkal. Dari pemeriksaan fisis didapatkan KU baik, tekanan darah
110/80, RR 18x permenit, suhu 37°. Pada pemeriksaaan fisis jantung, paru tidak didapatkan
kelainan.
Tugas
1. Pendekatan klinis (anamnesis, pemeriksaan fisis) apalagi yang dibutuhkan pada pasien ini
2. Menjelaskan klasifikasi tumor ginjal (jinak dan ganas)
3. Menentukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan oleh penderita

Skenario 2
Seorang laki-laki 49 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan sejak satu
minggu yang lalu. Keluhan ini disertai adanya benjolan pada pinggang kanan yang dirasakan sejak
2 bulan yg lalu. Pasien juga mengeluhkan kencing bercampur darah. Riwayat HT (-), DM (-),
merokok sejak usia 20 tahun sebanyak 2 bungkus perhari. Pemeriksaan fisik KU sedang, gizi
kurang, sadar. TD 110/80, N 96 x/menit, P 22x/menit, S 36,7
Tugas
1. Pemeriksaan fisik tambahan apakah yang dibutuhkan pada penderita ini
2. Apakah Diagnosis pada penderita ini?
3. Jelaskan Etiologi dari penyakit tersebut?

Skenario 3
Seorang laki-laki 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri sejak satu
minggu yang lalu. Keluhan ini disertai adanya benjolan pada pinggang kiri yang dirasakan sejak 2
bulan yg lalu. Riwayat HT (-), DM (-), merokok sejak usia 20 tahun sebanyak 2 bungkus perhari.
Pemeriksaan fisik KU sedang, gizi kurang, sadar. TD 110/80, N 96 x/menit, P 22x/menit, S 36,7.
Dari CT-scan didapatkan massa pada ginjal kiri
Tugas
1. Apakah diagnosis dan diagnosis banding pada penderita ini
2. Sebutkan beberapa subtype histologis karsinoma sel ginjal
3. Jelaskan tata laksana karsinoma sel ginjal apabila pasien akan dirujuk
Tugas

Skenario 1
1. Anamnesis, Pemeriksaan fisik tambahan
a. Anamnesis Tambahan :
 Menanyakan apakah ada atau tidak benjolan yang dirasa pada bagian perut dan perut
dirasa membuncit atau tidak
 Menanyakan apakah terjadi penurunan berat badan atau tidak
 Menanyakan apakah mengalami demam atau tidak
b. Pemeriksaan fisis Tambahan :
 Memeriksa apakah ada massa abdomen pada pasien
 Memeriksa apakah terjadi limfadenopati pada leher pasien
 Memeriksa apalah terdapat varikokel dan edema pada kedua tungkai

2. Tumor Jinak
a. Adenoma Korteks Benigma
Merupakan tumor bersifat asimptomatik yang ditemukan pada bagian Parenkim
ginjal dan sangat sering ditemukan. Ciri-cirinya berbentuk kecil dan adenoma
glandula berdiferensisasi baik.
b. Oncocytoma
Merupakan tumor yang diawali dari neoplasma tubular ginjal sehingga menjadi
onkositoma ginjal . Memiliki ciri makroskopik berwarna cokelat terang, berbentuk
bundar, solid, dan terbungkus oleh kapsula fibrous. Ciri histologinya yaitu memiliki
sel-sel poligonal dengan jumlah sitoplasma eosinofilik yg berlimpah yg terisi
mitokondria, beberapa kasus oncocytoma terjadi secara tumor bilateral.
c. Hamartoma Ginjal
Merupakan Tumor ginjal terhadap komponen lemak, pembuluh darah, & otot polos.
Terjadi secara Asimptomatik apabila tanpa disertai Tuberous sklerosis, didapatkan
secara kebetulan
d. Fibroma
Merupakan tumor yang terjadi pada parenkim, kapsul, jaringan perinefrik
e. Leiomyoma ditemukan 5% dari otopsi. Ukurannya Ukurannya <2cm , multiple, dan
lokasinya supscapular
f. Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lambat di antara kulit dan lapisan
otot. Jika ditekan dengan jari secara perlahan, lipoma terasa lunak dan mudah untuk
digoyangkan. Lipoma juga tidak menyebabkan rasa sakit saat ditekan.
g. Tumor sel jukstaglomerular adalah tumor pada yg dapat mengekskresikan renin,
biasanya terjadi pada wanita muda, ukurannya biasa 2-3 cm.

Tumor Ganas
a. Adenokarsinoma Ginjal
Merupakan Tumor ganas yang terjadi pada parenkim ginjal yaitu di tubulus proksimal
ginjal , biasanya keganasan terjadi pada orang dewasa Umur > 50 thn , seringkali
disebabkan karena hormon estrogen, diet dan obesitas, gagal ginjal, penyakit Von
Hippel-Lindau, merokok, dan bahan toksik.
b. Nephroblastoma (Tumor Wilms)
Merupakan keganasan yang terjadi pada ginjal dan menyebar ke paru-paru, hati, dan
biasanya pada kelenjar limfe, tumor ini biasanya ditemukan pada anak yang masih
berusia kurang dari 5 tahun.

3. Pemeriksaan Penunjang
- Tes Laboratorium
a. Urinalisis
b. Kadar HB
c. Laju Endap Darah
d. Fosfatase Alkali
e. Kalsium Serum
f. LDH
g. Fungsi Ginjal
h. Fungsi Hati
i. Fungsi Koagulasi
j. Split GFR
- Tes Pencitraan
a. Ultrasonografi, CT Scan, Magnetic Resonance Imaging, Arteriography
b. Pemeriksaan retrograde Pyelography
- Biopsi Ginjal (untuk menentukan keganasan, jenis, dan derajat tumor yang sedang dinilai

Skenario 2

1. Pemeriksaan fisik tambahan apakah yang dibutuhkan pada penderita ini


 Pemeriksaan limfadenopati leher maupun daerah inguinal
 Varikokel khususnya sebelah kanan
 Edema kedua tungkai menunjukan adanya keterlibatan vena.
Untuk melihat apakah ada metastasis dari karsinoma ginjal
2. Apakah diagnosis pada penderita ini?
 Angiomyolipoma (Hamartoma Ginjal)

Diagnosa Banding :
 Adenokarsinoma Ginjal
3. Jelaskan Etiologi dari penyakit tersebut?
Terdapat beberapa faktor risiko yang kemudian menjadi pencetus terjadinya karsinoma
ginjal, yaitu :
 Merokok
 Obesitas
 Tempat bekerja
 Genetik
 Tekanan darah tinggi
 Obat – obatan
 Orang – orang dengan penyakit ginjal
Tumor berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas blastema, stroma, dan epitel. Setelah
keluar dari kapsul ginjal, tumor akan mengadakan invasi ke organ disekitarnya dan menyebar
secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta. Pertama-tama jaringan ginjal hanya
mengalami distorsi, tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor. Penyebaran secara hematogen
melalui vena renalis ke vena kava, kemudian mengadakan metastais ke paru (85%), hepar (10%)
dan bahkan pada stadium lanjut menyebar ke ginjal kontra lateral Tumor tersebut akan
menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan dikatakan sebagai suatu massa abdomen. Akan
teraba pada abdominal saat dilakukan palpasi.

Skenario 3
1. Apakah diagnosis dan diagnosis banding pada penderita ini
 Adenokarsinoma Ginjal
DD :
 Hidronefrosis
 Ginjal polikistik
 Tuberkulosis ginjal

2. Sebutkan beberapa subtype histologis karsinoma sel ginjal


 Clear Cell Tumors
 Chromophilic Carsinoma
 Chromophobic carsinoma
 Oncocytoma
 Collecting Duct Tumors
 Tumor Grawitz
 Renal Cell Carcinoma (RCC)
 Hipernefroma, Alveolar Carcinoma
 Internist tumor

3. Jelaskan tata laksana karsinoma sel ginjal apabila pasien akan dirujuk
 Localized renal cell carcinoma  Radikal nefrektomi
 Locally invasive renal cell carcinoma  extended operations with en bloc resection
of adjacent organs
 Metastatic renal cell carcinoma  nefrektomi+imunoterapi

Anda mungkin juga menyukai