Anda di halaman 1dari 8

SOAL-SOAL UJIAN RESUSITASI

PROGRAM PENDIDIKAN SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
===============================================================
I. PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR.

1. Konsep “jantung terlalu baik untuk mati” yang melandasi perkembangan resusitasi
darurat dikemukakan oleh :
A. Beck (1960) B. Safar (1961)
C. Lind (1963) D. Wincell (1966)
E. Berkebile (1973)

2. Alat-alat bantu latihan simulasi untuk meningkatkan keterampilan petugas


penyelamat, pertama kali dibuat oleh :
A. Safar B. Laerdal
C. Lund D. Gregory
E. Seaman

3. Gerakan (animasi) primitif yang wajib dan alamiah dilakukan setiap saat oleh setiap
makhluk hidup adalah :
A. Membuka mata B. Menoleh
C. Berbicara D. Bernafas
E. Berjalan.

4. Tindakan-tindakan bantuan hidup dasar yang tidak perlu diajarkan pada petugas
penyelamat pantai adalah :
A Triple airway maneuver
B. Bantuan nafas dari mulut kemulut
C. Kompresi jantung luar
D. Pengisapan rongga hipofaring dengan alat isap
E. Pembersihan secara manual rongga mulut

5. Sumbatan jalan nafas pada penderita tidak sadar paling sering terjadi didaerah :
A. Rongga hidung B. Rongga hipofaring
C. Rhima glottis D. Trakea
E. Bronkus

6. Triple airway manauver adalah tindakan yang dilakukan untuk :


A Membebaskan jalan nafas akibat adanya muntahan di mulut
B. Membebaskan jalan nafas akibat spasme laring
C. Membebaskan jalan nafas ajibat sumbatan lidah
D. Memulihkan nafas spontan akibat depresi pelumpuh otot
E. Memulihkan denyut nadi akibat reflek vagus

7. Posisi miring stabil adalah posisi yang dianjurkan untuk penderita :


A. Bangkitkan asma akut B. Syok anafilaktik
C. Koma nafas spontan D. payah jantung kongesti
E. Cedera tulang leher

8 Tujuan pemasangan pipa oro/naso faring pada penderita koma adalah untuk
mencegah :
A. Gigitan lidah B. Spasme laring
C. Regurgitasi isi lambung D. Aspirasi asam lambung
E. Sumbatan lidah pada hipofaring

9. Alat yang sangat diperlukan pada saat memberikan nafas buatan pada pasien yang
mengalami henti nafas adalah :
A. Laringoskop B. Pipa endotrakea
C. Alat isap D. Pipa orofaring
E. Kantong-sungkup
10. Pemberian nafas buatan dapat diberikan dengan udara atmosfir tanpa tambahan
oksigen, karena udara luar mengandung oksigen :
A. 5 % - 10 % B. 10 % - 15 %
C. 15 % - 20 % D. 30 % - 35 %
E. 35 % - 40 %

11. Hentakan dada/abdomen dilakukan untuk membebaskan jalan nafas akibat sumbatan
benda padat didaerah :
A. Rongga hidung B. Hipofaring
C. Rhima glottis D. Trakea
E. Bronkus utama

12. Pipa S yang dipasang melalui mulut korban disamping digunakan untuk
membebaskan jalan nafas, juga digunakan untuk :
A. Menghisap cairan di rongga hipofaring
B Menghisap cairan dan muntahan di rongga hidung
C. Memasukkan pipa lambung melalui ujung pipa S
D. Memasang pipa endotrakea secara buta
E. Memberikan nafas buatan

13. Titik tumpu kompresi jantung luar yang dilakukan pada pasien laki-laki dewasa yang
mengalami henti jantung adalah pada :
A Dada kiri pada apek jantung B. Tepi kanan tulang dada
C. Di tengah-tengah tulang dada D. Pada titik 2/3 bawah tulang dada
E. Pada menubriun sterni

14. Titik tumpu kompresi jantung luar pada bayi adalah pada :
A. Sepertiga bawah sternum B. Tepi kanan tulang dada
C. Pertengahan tulang dada D. Tepi kiri tulang dada
E. Manubrium sterni

15. Sumber oksigen yang digunakan dalam menunjang keberhasilan bantuan hidup dasar
harus mampu memberikan tekanan sebesar :
A. 2 – 4 atm B. 4 – 6 atm
C. 6 – 8 atm D. 8 – 10 atm
E. 10 – 12 atm

16. Sistem pemberian oksigen yang tidak dianjurkan pada saat resusitasi darurat adalah :
A. Mempergunakan sistem sirkuit anestesia
B. Mempergunakan sungkup oro-nasal
C. Kantong-katup-sungkup dengan oksigen 100%
D. Ventilasi jet oksigen translaring
E. Ventilasi frekuensi tinggi dengan oksigen 100%

17. Tanda klinis yang pasti untuk menegakkan diagnosis henti jantung adalah :
A. Pasien tidak sadar B. Tidak bergerak
C. Tidak bernafas D. Dilatasi pupil
E. Tidak teraba denyut nadi karotis

18. Kompresi jantung luar yang dilakukan pada resusitasi darurat akan menghasilkan
curah jantung sebesar :
A. 20% dari normal B. 30% dari normal
C. 40% dari normal D. 50% dari normal
E. 60 % dari normal

19. Agar memperoleh curah jantung yang optimal, kompresi jantung luar dada tertutup
harus dilakukan :
A. Di atas meja operasi B. Di atas tempat tidur
C. Di landasan yang keras D. Di atas kasur busa
E. Di ICU

20. Celana Anti Syok Militer dari Armstrongs Industries sangat bermanfaat untuk :
A. Mencegah perdarahan pada tungkai bawah
B. Mencegah inflasi udara ke dalam lambung
C. Meningkatkan aliran darah ke sentral tubuh
D. Meningkatkan aliran darah ke otak
E. Mencegah bahaya ruptur diafragma pada saat resusitasi

21. Tanpa menunggu hasil rekaman EKG pada henti jantung, obat yang pertama harus
diberikan adalah :
A. Sulfas atropin B. Adrenalin
C. Natrium bikarbonat D. Lidokain
E. Glukosa 40 %

22. Tindakan yang segera harus dilakukan pada henti jantung yang dimonitor dengan
EKG disaksikan ada fibrilasi ventrikel adalah :
A. Lakukan syok balik listrik arus searah
B. Berikan adrenalin dan bikarbonat intravena
C. Lakukan syok balik listrik arus bolak-balik
D. Berikan bantuan hidup dasar
E. Berikan lidokain intravena

23. Obat pilihan terakhir yang perlu diberikan untuk mengatasi fibrilasi ventrikel yang
membandel sebelum dilakukan syok balik listrik adalah :
A. Adrenalin B. Kalsium glukonas
C. Lidokain D. Bikarbonat natrikus
E. Bretelium

24. Mekanisme kerja syok balik listrik yang mampu memulihkan fibrilasi ventrikel
menjadi irama sinus adalah :
A. Menurunkan tegangan permukaan sel-sel otot jantung
B. Meningkatkan aktivitas pompa Na-K sel otot jantung
C. Menghasilkaan depolarisasi serentak pada semua otot jantung
D. Meningkatkan tegangan membran potensial otot jantung
E. Memperkecil tahanan dinding dada

25. Gambaran “dososiasi elektro mekanik” yang disaksikan pada EKG sesungguhnya
adalah gambaran EKG yang berupa :
A. Agonal/relatif normal
B. Isoelektik/asistol
C. Kontraksi atrium prematur
D. Artefak akibat gerakan nafas
E. Kontraksi ventrikel prematur

26. Tujuan bantuan hidup jangka panjang pada resusitasi di Unit Terapi Intensif adalah
untuk :
A. Oksigenasi darurat B. Memulihkan nafas spontan
C. Memulihkan denyut nadi D. Memulihkan kesadaran
E. Mentasi manusia

27. Tindakan baku yang berorientasi otak pada homeostasis intrakranium terutama
ditujukan untuk mengendalikan :
A. pH darah B. Tekanan darah sistolik
C. Tekanan arteri rata-rata D. Tekanan intrakranium
E. Tekanan parsial O2

28. Fenomena “re-flow promotion” pasca ischemia otak global adalah :


A. Pemberian diuretika dosis tinggi (Forced Diuretic)
B. Pemberian tetesan cepat infuse manitol (Osmotic Diuretic)
C. Hiperventilasi kendali sedang (PaCO2 25 – 35 mmHg)
D. Hipertensi ringan berlangsung singkat (TAR 120 – 140 mmHg)
E. Drainase cairan likuor melalui ventrikel
29. Keadaan koma atau vegetatif pasca resusitasi, termasuk dalam katagori Dayaguna
Otak (KDO) : (soal apa ini wtf)
A. 1 B. 2
C. 3 D. 4
E. 5

30. Skala koma dari Glasgow & Pitttburg adalah skala koma yang digunakan untuk
menilai prognosis pasien setelah serangan otak termasuk henti jantung,
mempunyai :
A. Tiga parameter dengan nilai total 15
B. Empat parameter dengan nilai total 20
C. Lima parameter dengan nilai total 25
D. Enak parameter dengan nilai total 30
E. Tujuh para meter dengan nilai total 35

II Untuk soal-soal berikut ini jawabannya adalah sbb :


A. Bila pernyataan 1,2 dan 3 benar
B. Bila pernyataan 1 dan 3 benar
C. Bila pernyataan 2 dan 4 benar
D. Bila hanya pernyataan 4 yang benar
E. Bila semua pernyataan benar

31. Yang termasuk “Triple Airway Manauver” dalam pembebasan jalan napas adalah :
1. Ekstensikan jalan nafas 2. Menutup hidung
3. Membuka mulut 4. Mengangkat leher

32. Tujuan utama memberikan bantuan hidup dasar pada resusitasi paru jantung adalah :
1. Membebaskan jalan nafas 2. Memberikan nafas buatan
3. Memberikan bantuan sirkulasi 4. Oksigenasi darurat

33. Gejala dan tanda klinis yang dijumpai pada penderita yang mengalami sumbatan
total jalan nafas bagian atas adalah :
1. Retraksi otot-otot pernafasan
2. Tidak ada aliran udara pada hidung dan mulut
3. Gelisah, berkeringat dan sianosis
4. Terdengar suara napas tambahan

34. Gambaran analisis gas darah pada penderita gagal nafas akut akibat depresi pusat
nafas adalah :
1. Hipoksia 2. Hiperkarbia
3. Asidosis 4. BE +/-2

35. Pasien yang mengalami sumbatan jalan nafas total secara mendadak,
tidak mampu untuk :
1. Membuka mata 2. Berbicara
3. Bergerak 4. Bernafas

36. Tujuan pemasangan pipa endotrakea pada saat resusitasi darurat adalah :
1. Memberikan nafas buatan 2. Memasukkan obat-obatan
3. Mencegah aspirasi 4. Mencegah regurgitasi

37. Hentakan pada dada untuk mengaluarkan benda asing yang menymbat
jalan nafas dapat dilakukan pada :
1. Titik tengah tulang dada
2. Titik tengah di antara tulang skapula
3. Titik tengan tulang klavikula
4. Ulu hati

38. Sumbatan jalan nafas diatas laring (rongga mulut) pada pasien tidak sadar
paling sering disebabkan oleh :
1. Air ludah yang berlebihan 2. Muntahan
3. Bekuan darah di mulut 4. Lidah

39. Hentakan dada lebih disukai dari pada hentakan abdomen untuk
membebaskan sumbatan jalan nafas akibat sumbatan benda padat, karena hentakan
abdomen :
1. Menimbulkan robekan lambung dan kerusakan hati
2. Tekanan yang dihasilkan kurang efektif
3. Menginduksi terjadinya regurgitasi isi lambung
4. menimbulkan fibrilasi ventrikel

40. Langkah-langkah resusitasi yang segera harus dikerjakan pada bayi yang
mengalami aspiksia berat adalah :
1. Memasang pipa endotrakea 2. Berikan bantuan nafas
3. Pasang infus 4. Berikan glukosa + NaHCO3

41. Komplikasi dini yang bisa terjadi pada saat permasangan pipa endotrakea adalah :
1. Gigi patah/lepas 2. Luka pada bibir/lidah
3. Pipa salah masuk 4. Suara serak

42. Perubahan-perubahan yang terjadi pada otak bila sirkulasi darah berhenti secara
mendadak dalam waktu tertentu adalah :
1. 15 detik, kesadaran pasien menurun
2. 15-30 detik, EEG iso elektris
3. 30-60 detik, pasien mengalami henti napas
4. 60-90 detik, pupil dilatasi maksimal

43. Keadaan patologis yang paling sering menyebabkan henti jantung primer adalah :
1. Depresi pusat nafas 2. Perdarahan akut
3. Sumbatan jalan nafas 4. Infark otot jantung

44. Fibrilasi ventrikel dapat disebabkan oleh beberapa keadaan antara lain :
1. Infark akut otot jantung 2. Asidosis berat
2. Sengatan listrik 4. Hiperkalemia

45. Gambaran EKG pada pasien yang henti jantung pada umumnya berupa gambaran :
1. Asistol 2. Ekstrasistol ventrikel
3. Fibrilasi ventrikel 4. Fibrilasi atrium

46. Keadaan gawat darurat yang mengancam dapat ditolong hanya dengan melakukan
pukulan disekitar wilayah dada adalah :
1. Sumbatan benda asing pada rhima glotis
2. Takikardi ventrikel yang disaksikan pada EKG
3. Sindroma Adam Stokes
4. Fibrilasi ventrikel yang disaksikan pada EKG

47. Langkah-langkah yang segera harus dilakukan pada memulihkan fungsi sirkulasi
pada pasien syok anafilaktik adalah :
1. Tidurkan terlentang dengan tungkai ditinggikan 15 derajat
2. Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen
3. Pasang infus dan berikan cairan kristaloid
4. Berikan suntikan adrenalin intramuskular

48. Kasiat farmakologi Adrenalin pada resusitasi paru, jantung otak adalah :
1. Inotropik positif 2. Vasodilatasi
2. Vasokonstriksi 4. Bronkho dilatasi

49. Simpatomimetik amin yang mempunyai khasiat stimulasi reseptor alpa murni adalah
1. Nor adrenalin 2. Metoksamin
3. Metaraminol 4. Fenil-efrin
50. Obat-obat yang mempunyai peran membantu keberhasilan tindakan syok balik
listrik adalah :
1. Adrenalin 2. Lidokain
2. Bretelium 4. Propranolol

51. Obat-obatan yang dapat diberikan intratrakea selama resusitasi darurat adalah :
1. Adrenalin 2. Bikarbonat natrikus
3. Lidokain 4. Glukosa 40 %

52. Nomogram Siggard Andersson digunakan untuk menentukan :


1. pH darah 2. Bikarbonat
3. PaCO2 4. Base ekses

53. Ukuran diameter pedal yang lazim digunakan untuk terapi syok balik listrik adalah
sebagai berikut :
1. Defibrilator luar untuk dewasa = 14 cm
2. Defibrilator luar untuk anak = 8 cm (dalam anak 4)
3. Defibrilator dalam untuk dewasa = 6 cm
4. Defibrilator dalam untuk bayi = 2 cm (luar bayi 4.5)

54. Energi maksimal yang lazim digunakan untuk terapi syok balik listrik luar adalah
sebesar :
1. 300 – 400 Joule (dewasa) 2. 100-200 Joule (anak)
3. 50 - 100 Joule (bayi) 4. 25 – 50 Joule (geriatri)

55. Khasiat lidokain yang diberikan untuk kontraksi ventrikel prematur atau fibrilasi
ventrikel adalah :
1. Meningkatkan ambang rangsang listrik selama diastole
2. Menekan aktivitas listrik jantung pada SA Node
3. Menekan iritabilitas otot jantung
4. Menekan aktivitas hantaran rangsang pada AV-Bundle
56. Lidokain diindikasikan untuk digunakan pada resusitasi darurat apabila terdapat
kontraksi ventrikel prematur yang :
1. Lebih dari 5 kali permenit
2. Timbul dua kali atau lebih berturut-turut
3. Jatuh pada gelombang T atau fenomena “R on T”
4. Disertai dengan kecurigaan iskemia otot jantung

57. Usaha-usaha yang boleh dilakukan untuk menurunkan tekanan intrakranial pasca
henti jantung di ICU adalah :
1. Memberikan pentothal 2. Hiperventilasi sedang
3. Drainase cairan otak 4. Menurunkan tekanan darah

58. Beberapa refleks yang dapat dipergunakan untuk menilai prognosis penderita
serangan otak adalah refleks :
1. Pupil 2. Batuk
3. Okulosefalika 4. Okulokardiak

59. Tindakan resusitasi darurat tidak perlu dilakukan pada penderita yang mengalami :
1. Trauma multiple dengan nilai GCS 3
2. Trauma leher disertai ruptur trakea total
3. Trauma tusuk jantung dengan gambaran EKG asistol
4. Trauma tumpul abdomen yang dicurigai rupture lien dan hati

60 R e s u s i t a s i dihentikan jika
1. Penderita dinyatakan mati
2. Jantung berdenyut dan nafas spontan
3. Pada EKG tampak asistol listrik membandel selama 30 menit
4. Jantung sudah berdenyut kembali walaupun tidak bernapas.

III. Untuk soal-soal berikut ini jawabannya adalah sbb :


A. Bila penyataan dan alasan benar serta berhubungan
B. Bila pernyataan dan alasan benar tapi tidak berhubungan
C. Bila pernyataan benar tetapi alasan salah
D. Bila pernyataan salah tetapi alasan benar
E. Bila pernyataan dan alasan salah

61. Bantuan nafas dari mulut penolong ke mulut pasien dapat menimbulkan keracunan
CO2, karena udara ekspirasi penolong mengandung CO2 sebanyak 4%. E
(HARUSNYA 5-6%)

62. Pada henti jantung yang terjadi lebih dari 2 menit harus segera diberikan natrium
bikarbonat sebelum adrenalin karena adrenalin baru berkhasiat setelah asidosis
respiratoriknya terkoreksi dengan natrium bikarbonat. E

63. Propranolol adalah obat penghambat reseptor adrenergik alpa yang tidak mendapat
tempat dalam resusitasi darurat selama kompresi jantung karena pemberiannya
akan menyebabkan jantung tidak dapat diresusitasi. D

64. Pada asidemia ringan sampai sedang tidak perlu segera dikoreksi dengan bikarbonat,
karena asidemia tersebut secara otomatis otomatis terkoreksi dengan ventilasi
tekanan positif intermiten selama resusitasi darurat. B

65. Walaupun “triple airway manauver” sudah dilakukan untuk membebaskan jalan nafas
akibat sumbatan lidah, tetap terjadi sumbatan pada saat ekspirasi karena pada saat
ekspirasi palatum durum akan menghalangi aliran udara ekspirasi. E

66. Syok balik listrik arus bolak balik sudah ditinggalkan dalam resusitasi darurat karena
syok balik listrik arus bolak balik menghasilkan satuan daya/energi wat detik atau
Joule. B

67. Keraguan tentang kemungkinan mati otak hendaknya jangan menghalangi upaya
untuk melakukan resusitasi darurat, karena mati otak segera dapat ditentukan
dengan teknik baru yang relatif mudah, sederhana dan cepat. C

68. Kateterisasi vena kava superior lebih disukai melalui vena jugularis interna kanan
dibandingkan dengan yang dikiri, karena kateterisasi pada vena jugularis interna
kanan lebih sering menimbulkan robekan pada apex paru kanan. C

69. Kejadian kontraksi ventrikel prematur (KVP) > 5 kali berturut-turut yang disaksikan
pada EKG harus segera diterapi dengan digitalis, karena pada kejadian KVP yang
>5 kali dapat mempangaruhi hemodinamik dan akan berkembang kearah fibrilasi. D

70. Upaya membebaskan jalan nafas pada penderita trauma multiple, lebih baik
mempergunakan “Chin Lift Manauver” dari pada “Triple Airway Manauver”
karena pada korban tersebut selalu harus dicurigai adanya fraktur servikal. D

71. Pemberian “initial breathing support” dilakukan sebanyak 3-5 kali berturut-turut
dengan cepat dan dalam tanpa masa istirahat (pause), karena upaya ini dapat
mendorong cairan atau material yang kebetulan terdapat didalam trakea atau
bronkus masuk kedalam alveolus. D

72. Bantuan nafas pada korban tenggelam baru dapat diberikan pada saat muka korban
berada diatas permukaan air, karena bantuan nafas yang dikerjakan di dalam air
akan menimbulkan aspirasi bagi penolong. A

73. Penderita pasca henti jantung yang dirawat di ICU, disaksikan telah menunjukkan
gambaran EEG isoelektrik dan arefleksia, diberikan kode DNR (“DO Not
Rescusitation”) karena keadaan seperti tersebut diatas sudah termasuk katagori mati
otak. A

74. Upaya bantuan hidup lanjut sebaiknya segera dihentikan pada penderita yang
EKGnya disaksikan ada asistol membandel selama 30 menit karena gambaran EKG
yang demikian itu menandakan bahwa penderita sudah mengalami mati batang
otak. A

75. Tindakan hiperventilasi kendali sedang tidak perlu dilakukan pada fase awal bantuan
hidup jangka panjang, karena hiperventilasi kendali sedang tidak mampu mengatasi
asidosis serebral pasca henti jantung. E

76. Pada penderita cedera kepala berat yang disertai dengan hipertensi intra kranial akan
segera diikuti oleh peningkatan tekanan arteri rata-rata karena peningkatan tekanan
arteri rata-rata merupakan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan
perfusi serebral. A (CUSHING REFLEX)

77. Pemberian preparat barbiturate sebaiknya dihindari dari penderita cedera kepala atau
pasca iskemia otak global, karena pemberiannya tidak mampu mengendalikan
kejang sistemik. E

78. Pemasangan pipa oro atau naso faring pada penderita tidak sadar harus hati-hati,
karena pemasangan pipa tersebut seringkali memperberat sumbatan jalan nafas
bagian atas. A

79. Sebelum melakukan kompresi jantung luar sebaiknya diilakukan intubasi


endotrakeal, karena intubasi endotrakea lebih mudah silakukan pada korban tidak
sadar tanpa bantuan pelumpuh otot. E

80. Insuflasi udara kedalam lambung yang tidak disengaja selama pemberian bantuan
hidup dasar dapat menimbulkan regurgitasi isi lambung karena regurgitasi isi
lambung ke rongga mulut menyebabkan aspirasi cairan lambung dan obstruksi jalan
nafas. B

IV. Untuk Soal-soal berikut ini carilah pasangannya yang sesuai !

81. Triple airway maneuver C A. Vesalius (1543)


82. Intubasi trakea D B. Tossach (1771)
83. Defibrilasi luar arus searah A C. Safar ( 1958)
84. Nafas buatan dari mulut ke mulut B D. Mcintosh (1920)
85. Ventilasi buatan TPI E E. Varvitch (1946)

86. Menimbulkan suara nafas “wheezing” D A. Sumbatan lidah


87. Menimbulkan suara nafas “snowring” A B. Spasme laring
88. Menimbulkan suara nafas “gargling” E C. Odema laring
89. Menimbulkan suara nafas “stridor” C D. Spasme bronkus
90. Menimbulkan suara nafas “crowing” B E. Benda cair di mulut

91. Proses kematian otak awal B A. Mati klinis


92. Proses kematian otak lanjut A B. Mati korteks
93. Proses kematian otak permanent C C. Mati otak total
94. Proses kematian otak lanjut diikuti nekrotis D D. Mati Biologis
95. Proses kematian otak permanen. C E. Mati social (vegetative
state, EEG masih ada)

96. Terapi untuk kontraksi ventrikel premature E A. Adrenalin


97. Terapi untuk fibrilasi atrium respon cepat C B. Diazepam
98. Terapi untuk kontraksi atrium prematur B C. Digitalis
99. Terapi untuk fibrilasi ventrikel halus A D. Atropin
100. Terapi untuk blok atrio-ventrikular D E. Lidokain

Anda mungkin juga menyukai