Biasanya kewajiban ini timbul karena adanya keharusan untuk
membuat pembayaran dimasa mendatang demi hubungan bisnis yang baik atau karena kebiasaan pelaku bisnis yang dianggap baik. Unconditional Right Offset Kewajiban yang berasal dari kontrak berjalan untuk memperoleh suatu barang/jasa dimasa mendatang dapat dikatakan sebagai suatu transaksi hutang atau sebaliknya bukan hutang. Kewajiban tersebut merupakan suatu transaksi keuangan yang berasal dari transaksi usaha dan menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran dimasa mendatang, apabila suatu barang/jasa telah diterima. Atas dasar berbagai sumber terjadinya hutang di atas, mak secara umum dapat dirumuskan bahwa hutang harus di akui dalam laporan keuangan apabila memenuhi kriteria berikut ini: 1. Adanya kemungkinan bahwa pengorbanan potensi jasa/manfaat ekonomi masa mendatang akan dilakukan atau akan terjadi. 2. Jumlah hutang dapat diukur dengan cukup pasti. Sementara itu Vernon Kam mengatakan bahwa hutang dapat diakui berdasarkan kondisi berikut ini: 1. Didasarkan pada hukum Adanya dasar hukum yang menyebabkan terjadinya hutang merupakan syarat legal untuk mengakui barang meskipun seringkali dapat terjadi karena kewajiban ekuitabel. 2. Pemakaian prinsip konservatisme Konsep konservatisme mensyaratkan untuk mengantisipasi kerugian daripada keuntungan. Jadi rugi/hutang akan segera di akui kalau ada kemungkinan terjadi. Pencatatan terhadap rugi hutang semacam ini merupakan praktek yang diterima umum. 3. Substansi ekonomi suatu transaksi Apabila suatu transaksi ditinjau dari makna ekonomisnya telah terjadi, maka hutang dapat segera diakui dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Substansi ekonomi berkaitan dengan relevansi informasi akuntansi. 4. Kemampuan mengukur nilai hutang Kriteria ini berkaitan dengan reliabilitas informasi. Apabila pengukuran terhadap hutang sangat subyektif/arbiter, maka lebih baik dilakukan pengukuran dan hutang tidak dicatat dalam neraca.