Budaya Huyula PDF
Budaya Huyula PDF
ABSTRAK
Penelitian ini _iterat belakangi oleh keberadaan dan keragaman nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia belum optimal dalam upaya pembangunan karakter bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk
menggali, mengkaji dan memperoleh gambaran secara deskriptif tentang proses transformasi nilai-nilai
budaya Huyula sebagai upaya pembangunan karakter bangsa di Kota Gorontalo. Pendekatan penelitian ini
adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi
dan studi _iterature. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi, display dan kesimpulan.
Temuan penelitian menunjukan bahwa budaya Huyula mengandung nilai-nilai luhur Pancasila dapat
dijadikan sebagai sarana pembangunan karakter bangsa di Kota Gorontalo.
ABSTRACT
The Background of the research is being of culture values and its various that have been owned by Indonesia
were not optimal in growing effort of the nation character. Meanwhile the purposes of the research are for
digging, reciting, and getting a description about the process of the Huyula culture transformation as the
growing of nation character in Gorontalo. The approach that is used in the research was qualitative by a case
study method. Meanwhile, the compilation of data is gained by observation, documentary interview, and
study of literature. Whereas, the technique of analyzing the data such as reduction, display, and conclusion.
The invention of the research showed that Huyula culture contains the glorious value of Pancasila that is
able to tobe a media in the growing of nation character in Gorontalo.
66 ISSN 1412-565 X
Salah satu sarana untuk membangun pokok tersebut dijabarkan menjadi sub
karakter bangsa dengan cara mentransformasi permasalahan penelitian sebagai berikut:
nilai-nilai budaya lokal yaitu budaya gotong (1) Bagaimana persepsi masyarakat Kota
royong (Huyula) yang dulu dikenal oleh Gorontalo terhadap budaya Huyula kaitannya
masyarakat Gorontalo sebagai sarana untuk dengan upaya pembangunan karakter
bekerja sama dalam menyelesaikan suatu bangsa?; (2) Bagaimana persepsi masyarakat
pekerjaan demi kepentingan umum. Huyula Kota Gorontalo terhadap transformasi nilai-
merupakan suatu sistem gotong royong atau nilai budaya Huyula sesuai kondisi yang
tolong menolong antara anggota masyarakat terjadi saat ini jika dikaitkan dengan upaya
untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pembangunan karakter bangsa?; (3) Apa saja
bersama yang didasarkan pada solidaritas faktor-faktor penunjang dan tantangannya
sosial. Hal ini tercermin dalam kegiatan yang dalam proses transformasi nilai-nilai budaya
dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Huyula sebagai upaya pembangunan karakter
anggota masyarakat seperti halnya dalam bangsa di Kota Gorontalo?; (4) Bagaimana
kegiatan kekeluargaan ataupun kegiatan dampak dari proses transformasi nilai-nilai
pertanian. budaya Huyula sebagai upaya pembangunan
Tetapi, dengan hadirnya globalisasi yang karakter bangsa di Kota Gorontalo; Apa saja
kurang terfilterisasi dengan baik menyebabkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
budaya Huyula sedikit demi sedikit hilang pihak-pihak yang berkompeten dalam proses
dalam kebiasaan masyarakat Gorontalo. transformasi nilai-nilai budaya Huyula sebagai
Menurut Laliyo (Mohammad, 2005:366-367) upaya pembangunan karakter bangsa di Kota
hadirnya globalisasi kearifan lokal Gorontalo Gorontalo?
semakin termarjinalkan, hal ini nampak pada Adapun tujuan penelitian ini untuk:
perilaku masyarakat Gorontalo yang sudah (1) Mengetahui persepsi masyarakat Kota
mulai mengabaikan budaya Huyula yang dulu Gorontalo terhadap Huyula kaitannya dengan
pernah dipraktekkan oleh leluhur. upaya pembangunan karakter bangsa; (2)
Berdasarkan kondisi di atas, maka Mengetahui persepsi masyarakat Kota
pembangunan karakter bangsa melalui Gorontalo terhadap transformasi nilai-nilai
budaya lokal sangatlah penting. Oleh karena budaya Huyula sesuai kondisi yang terjadi
itu, penyusun tertarik untuk melakukan saat ini kaitannya dengan upaya pembangunan
kajian tentang penelitian tesis dengan tema karakter bangsa; (3) Mengetahui faktor-
transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai faktor penunjang dan tantangannya dalam
upaya pembangunan karakter bangsa (studi proses transformasi nilai-nilai budaya Huyula
kasus budaya Huyula di Kota Gorontalo). sebagai upaya pembangunan karakter bangsa
Penelitian ini merupakan sebuah usaha di Kota Gorontalo; (4) Mengetahui dampak
untuk mengkaji dan menemukan formula baru dari proses transformasi nilai-nilai budaya
tentang budaya Huyula agar tetap bertahan di Huyula sebagai upaya pembangunan karakter
tengah-tengah terpaan arus globalisasi dan bangsa di Kota Gorontalo; dan (5) Mengetahui
informasi. Formula yang dimaksudkan adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
mengkondisikan budaya Huyula sesuai dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam proses
konteks kekinian tanpa menghilangkan nilai- transformasi nilai-nilai budaya Huyula sebagai
nilai yang terkandung didalamnya khususnya upaya pembangunan karakter bangsa di Kota
Huyula di Kota Gorontalo. Untuk itu, masalah Gorontalo;
pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana
proses transformasi nilai-nilai budaya Huyula TINJAUAN PUSTAKA
sebagai upaya pembangunan karakter bangsa 1. Transformasi Nilai
di Kota Gorontalo?. Untuk mempermudah Transformasi menurut Kuntowijoyo
penulis dalam penelitian, maka masalah (2006:56) adalah konsep ilmiah atau alat
68 ISSN 1412-565 X
untuk kepentingan bersama atau lebih pertolongan yang diberikan pada
dikenal dengan istilah kerja bakti, keluarga yang mengalami kedukaan
misalnya pembuatan jalan desa, tanggul dan musibah lainnya; 3) Ti’ayo adalah
desa, jembatan dan sebagainya. Selain kegiatan tolong menolong antara
itu, ambu merupakan salah satu cara sekelompok orang untuk mengerjakan
yang digunakan oleh masyarakat pekerjaan seseorang, contohnya kegiatan
untuk menyelesaikan permasalahan di pertanian, kegiatan membangun rumah,
masyarakat seperti perkelahian antara kegiatan membangun bantayo (tenda)
warga; 2) Hileiya adalah merupakan untuk pesta perkawinan.
kegiatan tolong menolong secara Adapun jenis dan nilai-nilai yang terkandung
spontan yang dianggap kewajiban dalam budaya Huyula nampak dalam tabel
berikut ini:
sebagai anggota masyarakat, misalnya
Tabel 1. Jenis dan nilai yang terkandung dalam Huyula
No Kegiatan Huyula Maksud Nilai-nilai
1. Ambu Merupakan kegiatan tolong menolong untuk kepentingan Kerja sama,
bersama, misalnya pembuatan jalan desa, tanggul desa, kebersamaan,
dan jembatan. Selain itu, Ambu juga digunakan untuk tanggungjawab,
menyelesaikan permasalahan di masyarakat seperti tauran musyawarah,
antara kelompok pemuda. persatuan, dan
peduli.
2. Hileiya Merupakan kegiatan tolong menolong secara spontan Kebersamaan,
yang dianggap kewajiban sebagai anggota masyarakat, tanggungjawab,
misalnya pertolongan yang diberikan pada keluarga yang empati, dan peduli.
mengalami kedukaan dan musibah lainnya.
3. Ti’ayo Merupakan kegiatan tolong menolong antara sekelompok Kerja sama,
orang untuk mengerjakan pekerjaan seseorang, contohnya kebersamaan,
kegiatan pertanian, kegiatan membangun rumah, dan musyawarah,
kegiatan membangun bantayo (tenda) untuk pesta empati, persatuan,
perkawinan. dan peduli.
70 ISSN 1412-565 X
sampai memanen padi yang dilaksanakan 2. Persepsi Masyarakat Terhadap
secara bergiliran dan suka rela oleh petani. Transformasi Nilai-Nilai Budaya
Hal ini sesuai pernyataan Daulima (2004:82) Huyula Kaitannya terhadap Upaya
bahwa Huyula adalah “melakukan suatu Pembangunan Karakter Bangsa
pekerjaan secara bersama-sama dalam arti Menurut informan transformasi nilai-
saling membantu dan timbal balik”. nilai budaya Huyula adalah upaya yang
Kaitannya dengan pembangunan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan
karakter bangsa, budaya lokal merupakan lembaga pendidikan dalam menurunkan
salah satu dasar pembentukan karakter bangsa. atau memindahkan nilai-nilai yang
Karakter bangsa merupakan sikap dan perilaku terkandung dalam budaya Huyula ke diri
warga negara yang sesuai dengan kaidah- individu atau masyarakat agar masyarakat
kaidah yang berlaku di masyarakat. Kaidah- dapat melaksanakan nilai-nilai kebaikan
kaidah tersebut merupakan satu kesatuan sebagaimana terkandung dalam Huyula
yang ada dalam kehidupan masyarakat yang tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan
memiliki kekuatan tersendiri dalam menunjang Kuntowijoyo. Menurut Kuntowijoyo (2006:56)
keberhasilan pembangunan karakter bangsa. transformasi adalah konsep ilmiah atau alat
Karakter bangsa pula yang memberi jalan analisis untuk memahami dunia. Karena
terhadap keberhasilan suatu bangsa. Karakter dengan memahami perubahan setidaknya dua
bangsa merupakan cerminan perilaku kondisi/keadaan yang dapat diketahui yakni
seseorang dalam masyarakat. Pendapat yang keadaan pra perubahan dan keadaan pasca
sama di sampaikan oleh Sapriya (2008:2005) perubahan. Transformasi merupakan usaha
menurutnya karakter bangsa identik dengan yang dilakukan untuk melestarikan budaya
“national character” yang erat kaitannya lokal agar budaya lokal tetap bertahan dan
dengan masalah kepribadian dalam psikologi dapat dinikmati oleh generasi berikutnya agar
sosial. mereka memiliki karakter yang tangguh sesuai
De Vos (Budimansyah dan Suryadi, dengan karakter yang disiratkan oleh ideologi
2008:77-78) menjelaskan bahwa karakter Pancasila. Karakter ini dapat terwujud jika
bangsa yaitu ‘the term ‘national character’ masyarakat terbiasa mentransformasi nilai-
is used describe the enduring personality nilai yang terdapat dalam budaya lokal
characteristics and unique life style found khususnya budaya Huyula yang berada di
among the populations particular nations Kota Gorontalo.
state’ dengan kata lain bahwa karakter bangsa Transformasi nilai adalah usaha
digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri atau kegiatan yang dilakukan untuk tetap
kepribadian yang tetap dan gaya hidup yang melestarikan atau mengembangkan nilai-nilai
khas yang ditemui pada penduduk negara yang terkandung dalam budaya agar budaya
bangsa tertentu. Karena terkait dengan tersebut dapat menjawab kompleksitas
masalah kepribadian yang merupakan bagian permasalahan yang dialami oleh mansyarakat.
dari aspek kejiwaan maka diakui oleh De Dengan adanya transformasi nilai ini
Vos bahwa dalam konteks perilaku, karakter masyarakat dapat mengetahui nilai-nilai yang
bangsa dianggap sebagai istilah yang abstrak menjadi acuan dalam hidup agar mereka dapat
yang terikat oleh aspek budaya dan termasuk menyesuaikan dengan perkembangan yang
dalam mekanisme psikologis yang menjadi ada tanpa melupakan nilai-nilai dasar yang
karakteristik masyarakat tertentu. terkandung dalam budaya lokalnya.
Transformasi nilai menurut Hoffman
(Hakam, 2007:156) yaitu proses internalisasi
sebagai transisi dari orientasi eksternal ke
orientasi internal dalam perkembangan nilai
dan moral, internalisasi yang awalnya eksternal
72 ISSN 1412-565 X
Kota Gorontalo yakni dari segi agama. satu dengan yang lain karena telah terbangun
Masyarakat Kota Gorontalo secara mayoritas basis kebersamaan kesukuan. Pada level ini
pemeluk agama Islam walaupun dari segi proses transformasi nilai-nilai budaya Huyula
ketaatan masih tergolong belum sempurna. tidak mendapat hambatan. (2) Gorontalo
Hal yang menarik dalam konteks ini adalah merupakan daerah pertanian. Dilhat dari mata
ada satu kebiasaan di masyarakat Gorontalo pencaharian, mayoritas masyarakat Gorontalo
jika ada anggota masyarakat yang mengalami adalah petani. Artinya kegiatan Huyula dalam
kedukaan maka anggota masyarakat lain konteks Ti’ayo merupakan satu kebiasaan
datang ke rumah keluarga yang mengalami masyarakat pertanian. Jauh sebelum kebiasaan
kedukaan dengan membawa uang, makanan berhuyula dilaksanakan dalam bentuk Ambu
maupun bantuan lainnya untuk diberikan dan Hileiya sesungguhnya pelaksanaan Huyula
secara suka rela kepada anggota keluarga pertama kalinya dilaksanakan oleh masyarakat
yang ditinggalkan dengan harapan untuk pertanian. Mengingat begitu pentingnya pula
mengurangi beban keluarga yang ditinggalkan. kebutuhan-kebutuhan lain seperti Ambu dan
Kegiatan ini dikenal dengan sebutan Huyula Hileiya maka Huyula dilaksanakan dalam
dalam jenis Hileiya yang dilaksanakan oleh kegiatan tersebut. (3) Adanya budaya Huyula di
masyarakat yang menganut agama Islam. Hal Gorontalo. Satu-satunya budaya di Gorontalo
ini merupakan gambaran bahwa keberadaan khususnya budaya dalam wujud aktivitas
pranata sosial sangat berpengaruh pada masyarakat yaitu budaya Huyula. Hal yang
aktivitas keagamaan masyarakat. Hal yang sama disampaikan oleh Daulima (2004:82)
sama disampaikan oleh Koentjaraningrat bahwa pada sistem ekonomi peninggalan
(1985:17) bahwa dalam masyarakat ada pranata leluhur suku Gorontalo terdapat kegiatan-
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia kegiatan sosial baik yang terkoordinir maupun
untuk berhubungan dengan Tuhan atau dengan suka rela. Kegaiatan tersebut adalah Huyula.
alam gaib, ialah religius institusions. seperti
tempat-tempat ibadah, doa, kenduri, upacara b. Tantangan dalam Proses Transformasi
penyiaran agama dan sebagainya. Tantangan dalam proses transformasi
Pada saat sekarang Hileiya masih nilai-nilai budaya Huyula sebagai upaya
tetap dilaksanakan oleh masyarakat walaupun pembangunan karakter bangsa di Kota
dalam bentuk pengorganisasian kegiatannya Gorontalo adalah sebagai berikut:
tidak seperti dulu. Di zaman dahulu kegiatan Pertama, adanya pengaruh globalisasi.
Hileiya dilaksanakan secara spontanitas dan Globalisasi mempengaruhi hampir seluruh
masyarakat langsung datang secara perorangan aspek kehidupan masyarakat termasuk
di rumah kedukaan dengan membawa uang, dintaranya aspek budaya. Globalisasi sebagai
makanan atau bantuan lainnya. Tapi di era sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
sekarang Hileiya dilaksanakan oleh anggota tertentu ke seluruh dunia. Kontak melalui
PKK yang dalam pelaksanaannya, anggota media menggantikan fisik sebagai sarana
tersebut terkadang tidak menghadiri langsung, utama komunikasi antar bangsa. Kondisi ini
dan hanya menitipkan uang atau bantuan mengakibatkan komunikasi antar bangsa lebih
lainnya pada anggota PKK yang berkenan mudah dilakukan dan hal ini menyebabkan
hadir pada Hileiya tersebut. semakin cepatnya perkembangan globalisasi
Faktor penunjang kedua, dalam proses kebudayaan. Dalam teori dependensi dari
transformasi nilai-nilai budaya Huyula yaitu Qordoso et al (Syam, 2009-344) bahwa
adanya identitas sosial/jati diri. Adapun globalisasi dalam arti yang negatif adalah bila
identitas sosial yang di miliki oleh masyarakat yang terjadi bukan heterogenitas melainkan
Kota Gorontalo yaitu; (1) terdapatnya satu homogenisasi budaya dan gaya hidup dengan
suku di Gorontalo, kondisi ini mempermudah menempatkan nilai-nilai universal menjadi
relasi, komunikasi antara masyarakat yang tereduksi oleh suatu kepentingan kekuatan
74 ISSN 1412-565 X
Pancasila yang menjadi dasar utama dalam a. Kegiatan dalam bentuk Hileiya
upaya pembangunan karakter bangsa. Hileiya merupakan kegiatan tolong
menolong yang diberikan kepada keluarga
5. Kegiatan-Kegiatan yang dilaksanakan yang mengalami kedukaan atau musibah
oleh Pihak-Pihak yang Berkompeten lainnya. Bantuan yang diberikan berupa
dalam Proses Transformasi Nilai- uang, pakaian dan benda material lainnya
Nilai Budaya Huyula sebagai Upaya sesuai dengan kebutuhan orang yang terkena
Pembangunan Karakter Bangsa musibah serta disesuaikan pula kemampuan
Pada bagian ini akan disajikan masyarakat. Hasil penelitian menunjukan
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan bahwa seluruh kecamatan yang dijadikan
dalam proses transformasi nilai-nilai budaya lokasi penelitian masih melaksanakan kegiatan
Huyula. Sebagian kegiatannya masih seperti ini yang dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK,
dulu, namun sebagin lagi dilaksanakan sesuai walaupun dilihat dari partisipasi masyarakat
dengan konteks kekinian tanpa mengabaikan mulai berkurang.
nilai-nilai yang terkandung dalam Huyula.
c. Kegiatan dalam bentuk Ti’ayo
a. Kegiatan dalam bentuk Ambu Dalam kehidupan masyarakat pertanian,
Di Kota Gorontalo masih menjadikan Ambu Ti’ayo merupakan suatu sistem pengerahan
sebagai suatu kewajiban untuk dikerjakan. tanaga tambahan dari luar keluarga untuk
Tingkat partisipasi masyarakat dalam bekerja mengisi kekurangan tenaga pada masa-masa
bakti untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan sibuk dalam lingkaran aktivitas produksi
dapat dikatakan cukup tinggi walaupun dilihat bercocok tanam di sawah. Hasil penelitian
dari tingkat partisipasi masyarakat sekarang menunjukan bahwa kegiatan Ti’ayo masih
ini sudah mulai berkurang. dilaksanakan di Kota Gorontalo seperti di
Di Kecamatan Kota Timur kegiatan Kecamatan Kota Timur dan Kecamatan Kota
kerja bakti diarahkan pada pembersihan Barat. Namun dalam bentuk pengorganisasian
selokan-selokan air yang dilaksanakan setiap kegiatannya berbeda dengan yang dilakukan
hari jum’at (kegiatan jum’at bersih) oleh sebelumnya. Jika dahulu kegiatan ini
pemerintah kecamatan dan masyarakat. Tetapi dilaksanakan oleh semua petani, namun di
dalam pelaksanaannya masyarakat kurang era sekarang kegiatan ini dilaksakan melalui
melibatkan diri karena terkontaminasi dengan kelompok-kelompok tani sehingga ketika
kondisi sekarang bahwa jika bekerja maka ada kegiatan Ti’ayo yang hadir bukan lagi
ada imbalan atau sewa. Demikian pula di perindividu melainkan perwakilan masing-
Kecamatan Kota Barat, Ambu termanifestasikan masing kelompok tani. Selain itu, kelompok
dalam bentuk kerja bakti dan telah dijadikan tani ini mempermudah Ti’ayo pada era
sebagai suatu kebiasaan untuk membangun sekarang mulai ditinggalkan oleh masyarakat
kantor kelurahan. Dalam pembangunan maupun mempermudah komunikasi jika ada
kantor kelurahan masyarakat sendiri yang bantuan dari pemerintah baik bantuan pupuk
menyumbangkan dana untuk pembelian maupun bantuan lainnya. Sehubungan dengan
bahan-bahan bangunan, serta masyarakat hal ini menurut Koentjaraningrat (1985:16)
bergotong royong menyumbangkan tenaga bahwa dalam kegiatan sosial ada pranata
secara bergantian untuk membangun kantor sosial yang berdasarkan kebutuhan hidup
kelurahan tersebut. Dan di Kecamatan Kota dan kesejahteraan manusia yakni economic
Selatan kegiatan Ambu dilaksanakan dalam institusions yang berarti pranata-pranata yang
bentuk kegiatan kepemudaan yaitu Pemilihan bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk
Putra Putri Terbaik tingkat Kota Gorontalo pencarian hidup, memproduksi, menimbun
(Pemilihan Nou dan Uti), serta Pemilihan dan mendistribusi harta dan benda. Contoh
Putra Putri Islam Berprestasi (PPIB). yang dilaksanakan oleh pranata ini adalah
76 ISSN 1412-565 X
Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tesis dan Jurnal
Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Eddy. (2009). “Kontinuitas Sejarah dan
Universitas Indonesia Press. Pengembangan Kebudayaan Nasional
Mohammad, F. et al. (2005). Menggagas Masa dalam Pembinaan Persatuan dan Kesatuan
Depan Gorontalo.Yogyakarta: HPMIG Bangsa”. Jurnal IPS. “vol” 17, (32), 1-6.
Press. Machfiroh, R. (2011). Revitalisasi
Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Karakter Bangsa Melalui Pendidikan
Desain Induk Pembangunan Karakter Kewarganegaraan dengan Pengembangan
Bangsa Tahun 2010-2025. Budaya lokal (Studi Kasus Budaya
Pujileksono, S. (2009). Antropologi (Edisi Macapat di Masyarakat Kota Surakarta
Revisi). Malang: UMM Press. Jawa Tengah).Tesis Magister pada SPS
Syam, F. (2009). Renungan BJ. Habibie UPI Bandung: Sekolah Pascasarjana
Membangun Peradaban Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia.
Jakarta: Gema Insani. Sapriya. (2008). “Perspektif Pemikiran Pakar
Wulansari, D.C. (2009). Sosiologi Konsep dan tentang Pendidikan Kewarganegaraan
Teori. Bandung: Rafika Aditama. dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Yayasan 23 Januari 1942. (1982). Perjuangan (Sebuah Kajian Konseptual-Filosofis
Rakyat di Daerah Gorontalo, Menentang dalam Pendidikan Kewarganegaraan
Kolonialisme dan Mempertahankan dalam Konteks Pendidikan IPS”. Jurnal
Negara Proklamasi. Jakarta: Gobel Acta Civicus. “Vol” 1, ( 2).
Dharma Nusantara. Sartini. (2004). “Menggali Kearifan Lokal”.
Jurnal Filsafat, Jilid 37, ( 2).
BIODATA SINGKAT
Penulis adalah Mahasiswa S2 Program
Studi PKn Sekolah Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia