Instalasi Listrik PDF
Instalasi Listrik PDF
Delta automatis dengan timer (TDR) yang umum ditemui,. termasuk perubahan kontak
NO NC nya. Yang membedakan dari rangkaian Star Delta manual ini hanyalah pada
penggunaan DOL (on off) relay yang menggantikan fungsi timer. Tentu saja sistem DOL
relay ini menggunakan sebuah push botton untuk mengaktifkannya, dan tombol inilah
yang nanti berfungsi untuk merubah rangkaian star ke delta. Klik disini untuk melihat
sistem DOL (on off) sebuah rangkaian kontaktor.
Pada gambar yang ada di Page Elektro Mekanik (klik disini untuk melihat gambar
dengan menggunakan relay 11 pin), Saya menggunakan Relay 11 pin agar bisa
menggunakan 3 buah NO NC untuk mengamankan rangkaian kontaktor dari hubung
singkat, ketika merubah dari hubung star ke delta. Namun disini saya memodifikasinya
dengan menggunakan relay 8 pin serta menambahkan sebuah pilot lamp sebagai
indikator bahwa rangkaian sudah terhubung delta.
Ketika tombol 1 (ON Star) ditekan motor akan bekerja pada hubung STAR
(K1 dan K2 menyala), setelah beberapa detik yang kita rasakan cukup untuk merubah
ke hubung DELTA, maka kita diharuskan menekan tombol 2 (ON Delta), untuk
merubah rangkaian menjadi hubung Delta (K1 danK3 menyala, juga R1). Dan fungsi
tombol Off disini adalah untuk mematikan kerja rangkaian.
Peralatan yang dibutuhkan:
Sebagai pelengkap saya lampirkan juga foto gambar penyambungan rangkaian star
delta manual ini, agar anda bisa langsung mempraktekkannya.
Demikian saja ulasan singkat tentang rangkaian kontaktor Star Delta manual ini. yang
tentu saja memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan yang
automatis..
`Penangkal Petir
Wiring Diagram Motor Bolak Balik (Forward Reverse Three Phase Motor)
22
Motor Bolak Balik ini adalah salah satu kerja motor induksi 3 phasa yang sering
digunakan pada mesin mesin produksi oleh banyak kalangan industri, baik industri kecil
maupun industri besar. Secara spesifik penggunaannya tidaklah terlalu penting, karena
mesin mesin produksi terus mengalami perkembangan dari segi pemanfaatan dan
kontruksi mesinnya itu sendiri. Namun secara prinsipalnya adalah sama, yaitu
membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan tombol tombol atau rangkaian
interlock tertentu.
Baiklah.. langsung saja saya jelaskan prinsip sederhana dari rangkaian Motor induksi
3 phasa Bolak Balik atau Forward Reverse, melalui bahasa gambar agar mudah
mempelajarinya. Coba lihat gambar di bawah ini
gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan phasa input R-S-
T masuk dalam rangkaian Breaker dan Kontaktor ke motor.
gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa input yang masuk
dalam rangkaian dan ke motor adalah kebalikannya, yaitu T-S-R
Klik disini untuk mengetahui secara teoritis bagaimana arah putaran motor menjadi
bolak balik sesuai dengan urutan phasa input. Lalu perhatikan gambar berikut dibawah
ini.
Dalam penggambaran realnya atau Rangkaian Utamanya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
urutan phasa input motor R-S-T
Pada gambar A dibawah ini adalah wiring untuk menghidup matikan K1 dan K2 satu
persatu. Artinya adalah: bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan berhenti
bila tombol dilepas. Begitu juga K2 bila tombol merah ditekan dan dilepas. Bisakah
Anda bayangkan bila tombol tombolnya ditekan bersamaan ?? iya... pada rangkaian
utamanya akan terjadi korsleting 3 phasa!! Lalu bagaimana kelanjutannya..??
Lihat gambar B !!
klik gambar untuk memperbesar
Untuk membuat kerja K1 dan K2 secara bergantian, kita bisa memanfaatkan NC pada
masing masing kontaktor seperti pada gambar B. NC dari K1 dipasang seri pada jalur
input koil K2, begitu juga sebaliknya, NC dari K2 dipasang seri pada jalur input koil K1.
Sebagi finalisasi wiring rangkaian Forward Reverse ini, kita harus memasang
juga sistem Proteksi Motor untuk mengamankan motor dari beban lebih dengan
menggunakan NC dari Thermal Overloadyang telah terpasang sebelumnya, seperti
pada gambar berikut dibawah ini
Dan saya sertakan juga wiring rangkaian Forward Reverse ini dengan
sistem interlock untuk fungsi kerja motor lain yang mungkin Anda butuhkan.
Demikian saja pembahasan tentang Wiring Motor Bolak Balik (Forward Reverse) ini.
Klik disini bila ingin melihat foto gambar penyambungan rangkaian kontaktornya.
Kerja rangkaian ini mirip dengan rangkaian lampu flip-flop witth TDR yg sudah dibahas
sebelumnya. Namun dalam pergantian putaran motor saya selipkan Timer 3 sebagai
delay penunda putaran. Timer 1 dan Timer 2 adalah Timer setting waktu lama putaran
motor untuk Kontaktor 1 dan Kontaktor 2 (K1 & K2)
Cara kerja rangkaian adalah, ketika select switch di ON maka T3 menghitung waktu
tunda untuk memulai kerja K1 (misal 10 detik). Setelah K1 bekerja sesuai waktu yang
ditetapkan oleh T1, maka R1 akan bekerja untuk mereset T3 untuk menunda kerja K2.
Setelah waktu tunda selesai maka K2 akan bekerja sesuai waktu yg ditetapkan T2. Dan
ketika waktu kerja K2 selesai, maka T2 akan menghidupkan R2 dan mereset rangkaian
sehingga waktu tunda bekerja lagi untuk menghidupkan K1.
Rangkaian ini akan bekerja terus menerus bergantian memutar balik putaran motor.
Untuk mematikannya cukup memilih off pada select switch. Kesimpulan kerja rangkaian
ini adalah, saat rangkaian di On, 10 detik baru menyala kearah kanan. setelah 10 menit
motor akan berhenti 10 detik. Setelah 10 detik, motor akan berputar ke kiri. Setelah
berputar kearah kiri 10 menit, maka motor akan berhenti 10 detik kembali. Dan setelah
itu, motor akan kembali berputar ke kanan, begitu seterusnya..
.....
Catatan
Motor Induksi 3Ø/380V diatas 5 HP, harus dihubung star delta. (atau baca dulu penjelasan
tentang name plate-nya disini)
Karena penampakan gambar rangkaian diweb browser ini amat terbatas, Anda disarankan untuk
mendownload gambar-gambar yang ada dan mencetaknya dengan printer berwarna agar lebih
jelas mempelajarinya.
Rangkaian ini dikenal juga dengan istilah DOL Starter seperti artikel yang pernah saya bahas
sebelumnnya. Sebelum melihat gambar penyambungan rangkaian motor On Off ini, anda sebaiknya
membaca artikel saya yang berjudul InterLock Kontaktor.. disana anda akan menemukan penjelasan apa
dan bagaimana cara kerja rangkaian ini, berikut juga wiring diagramnya.
Di foto gambar penyambungan rangkaian motor On Off ini, saya menggunakan tegangan 380V pada
kontrol pengendalinya. Artinya, disini saya menggunakan Kontaktor 380V agar lebih efisien. Nah...
bagaimanakah wiring diagramnya bila menggunakan kontaktor 220V? (cari caranya sendiri yahh.. :P).
Dalam penyambungan rangkaian motor star delta ini, mungkin sedikit agak berbeda dari wiring diagram
yang ada pada artikel saya sebelumnya yaitu yang berjudul Wiring Diagram Star
Delta danPengaplikasian Kerja NO dan NC Proteksi Motor Listrik. Tetapi tidak akan menjadi masalah,
karena prinsip kerjanya tetaplah sama.
Disini saya menggunakan 1 tegangan pada rangkaian pengendalinya.. yaitu 220V untuk Kontaktor dan
Timer. Khusus untuk timer, saya menggunakan Omron H3CR-A8, 220V, yang mempunyai range 0~30
Jam. Selamat menikmati keruwetan gambarnya.. :)
Prinsip kerjanya adalah, bila tombol fwd ditekan maka motor akan berputar kekanan. Untuk memutar
balik putaran motor kekiri maka perlu ditekan terlebih dahulu tombol Off, baru bisa memutar kearah
sebaliknya (kiri) dengan menekan tombol rev. Dan untuk mematikannya tekan tombol Off yang sama,
karena fungsi tombol Off disini untuk memutuskan kedua fungsi kerja rangkaian.
Rangkaian ini belum pernah saya bahas sebelumnya, tetapi bila anda jeli untuk mempelajari artikel-artikel
tentang wiring diagram saya yang ada di blog ini, maka anda pasti akan menemukan prinsip dasar
kerjanya.
Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah, memutus kerja rangkaian kontaktor sesuai dengan waktu yang
diinginkan secara otomatis dengan timer. Pada rangkaian ini, saya juga memasang tombol off sebagai
pemutus rangkaian manual. Hal tersebut semata-mata hanya untuk menjaga kalau-kalau kerja rangkaian
tersebut tidak sesuai yang diharapkan atau mengalami masalah (trouble).
Penyambungan Rangkaian Motor Work Interchangeably (Kerja Bergantian)
Khusus untuk foto gambar rangkaian ini, saya mengadaptasikan kerja rangkaian lampu
flip-flop seperti pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Wiring Diagram Rangkaian
Lampu Flip Flop Menggunakan TDR (Timer), dengan hanya menggunakan 2 timer saja pada
kerja rangkaiannya. Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada rangkaian kerja motor sirkulasi, atau kerja
motor induksi 3 phasa yang bekerja secara terus menerus. Pada sistem kerja seperti itulah rangkaian ini
sangat dibutuhkan, agar motor induksi dapat diistirahatkan kerjanya. Karena pemakaian yang terlalu
lama bisa juga mengurangi umur sebuah motor induksi.
Prinsip kerjanya adalah, ketika tombol On ditekan maka motor 1 akan bekerja sesuai waktu yang
diinginkan. Ketika telah mencapai waktunya, maka motor 1 akan mati dan bersamaan itu juga motor 2
akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dan begitu telah mencapai waktunya,
maka motor 2 akan mati dan motor 1 akan menyala lagi sesuai ketetapan waktunya.. begitu seterusnya.
Dan untuk mematikan kerja rangkaian ini, cukup dengan menekan tombol Off. Rangkaian ini
menggunakan tegangan 220V pada rangkaian pengendalinya,
artinya Timer, Relaydan Kontaktor menggunakan koil bertype 220V (perhatikan pengabelan yang
berwarna hijau terang).
Kerja rangkaian ini mirip dengan rangkaian lampu flip-flop witth TDR yg sudah dibahas
sebelumnya. Namun dalam pergantian putaran motor saya selipkan Timer 3 sebagai
delay penunda putaran. Timer 1 dan Timer 2 adalah Timer setting waktu lama putaran
motor untuk Kontaktor 1 dan Kontaktor 2 (K1 & K2)
Cara kerja rangkaian adalah, ketika select switch di ON maka T3 menghitung waktu
tunda untuk memulai kerja K1 (misal 10 detik). Setelah K1 bekerja sesuai waktu yang
ditetapkan oleh T1, maka R1 akan bekerja untuk mereset T3 untuk menunda kerja K2.
Setelah waktu tunda selesai maka K2 akan bekerja sesuai waktu yg ditetapkan T2. Dan
ketika waktu kerja K2 selesai, maka T2 akan menghidupkan R2 dan mereset rangkaian
sehingga waktu tunda bekerja lagi untuk menghidupkan K1.
Rangkaian ini akan bekerja terus menerus bergantian memutar balik putaran motor.
Untuk mematikannya cukup memilih off pada select switch. Kesimpulan kerja rangkaian
ini adalah, saat rangkaian di On, 10 detik baru menyala kearah kanan. setelah 10 menit
motor akan berhenti 10 detik. Setelah 10 detik, motor akan berputar ke kiri. Setelah
berputar kearah kiri 10 menit, maka motor akan berhenti 10 detik kembali. Dan setelah
itu, motor akan kembali berputar ke kanan, begitu seterusnya..
.....
Catatan
Motor Induksi 3Ø/380V diatas 5 HP, harus dihubung star delta. (atau baca dulu penjelasan
tentang name plate-nya disini)
Karena penampakan gambar rangkaian diweb browser ini amat terbatas, Anda disarankan untuk
mendownload gambar-gambar yang ada dan mencetaknya dengan printer berwarna agar lebih
jelas mempelajarinya.
Demikian saja pembahasan saya untuk foto gambar pengabelan / penyambungan rangkaian
kontaktor ini. Untuk pertanyaan yang ada, mungkin bisa ditulis di page Elektro Mekanik..
Pemahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka
saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Hal tersebut
sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan
tombolnya.Klik disini untuk mempelajari Tombol
Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak NO (Normally Open= Bila coil contactor atau relay
dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung)
dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar
dibawah ini.
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button)
dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di
analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada
beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO
utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor
tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.
Time Delay Relay (Timer) dan Thermal Over Load Relay (Tripper)
Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini Timer dan Tripper juga
mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.
Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan waktunya,
ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri.
Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan bekerja 10 detik setelah
kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. Perhatikan gambar Timer di bawah ini.
Sedikit berbeda dengan kontak NO dan NC yang terdapat di Timer, padaTripper (Thermal Over Load
Relay) kontak NO dan NC nya bekerja karena mendapat daya tekan dari bimetal trip yang terdapat di
dalamnya. Bimetal Trip ini akan melengkung apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari
nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak NC berubah menjadi kontak NO.
Kegunaan NO dan NC
Setelah paham bagaimana kerja kontak NO dan NC yang terdapat pada peralatan tersebut diatas, maka
saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak NO NC tersebut digunakan semaksimal mungkin
untuk sebuah rangkaian pengendali pada rangkaian utama.
Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru terhubung delta.
Penggambarannya sebagai berikut:
Penjelasan:
Untuk syarat syarat motor induksi 3 phasa yang bisa dihubung Star Delta bisa baca disini
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor utama yang
terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan semua itu disebut juga
Rangkaian Utama, yang pemahaman dasarnya telah dibahas pada artikel sebelumnya.
Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi pada motor
menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang bersamaan menjadi NC. Dan
perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi hubung delta.
Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor menjadi star
delta?
Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock
kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang merupakan
penjelasan dari gambar diatas.
K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena
terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah
ditetapkan sebelumnya (± 3~8 detik, tergantung besar kecilnya arus asut dari motor induksi yang
digunakan). Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO begitu juga
sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring
diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian Pengendali.
Sebagai finalisasi wiring diagram star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan K3 yang saling
bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada NC K3
sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua
kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan
pada Rangkaian Utamanya, seperti pada gambar dibawah ini.
Cukup itu saja penjelasan dari saya tentang wiring diagram star delta ini. Semoga penjelasan ini menjadi
gerbang pembuka untuk mempelajari dan membuat wiring diagram rangkaian otomatis lainnya termasuk
dasar pemograman PLC.
Klik disini untuk mempelajari penerapan sistem proteksi motor listrik pada rangkaian pengendali Star
Delta. Atau disini bila ingin langsung mengetahui gambar penyambungan rangkaian Star Deltanya.
Foto Gambar Pengkoneksian / Penyambungan Rangkaian Kontaktor
7
Artikel sederhana ini saya tulis sebagai pelengkap dari tulisan-tulisan saya sebelumnya, dimana saya
hanya menggambar wiring diagramnya saja sebagai penjelasan dari sebuah pembahasan, tanpa
melampirkan foto gambar penyambungannya atau pengabelannya.
Sebelum membahas ini, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu macam-macam peralatan yang
diperlukan berikut juga letak-letak input, NO dan NCnya. Sehingga akan lebih mudah untuk memahami
pengkoneksiannya untuk membuat sebuah rangkaian kerja kontaktor. Bisa dilihat pada artikel
sebelumnya..
Kontaktor
Relay
Timer
Thermal Overload
Tombol
Dalam tulisan ini saya sengaja tidak memasukkan foto-foto asli, dikarenakan hasil yang diambil pasti
mempunyai kualitas gambar yg tidak bagus, sehingga menyulitkan para pembaca untuk mengenalinya
secara detail. Disini Saya mengambil gambar foto yang telah saya edit dan tambahkan beberapa
keterangan yang cukup jelas.
Sebagai permulaan, saya berikan sedikit gambar foto dari masing-masing peralatan yang akan dibuat
rangkaiannya:
Kontaktor = input A1&A2, NO dan NC
Dikarenakan pembahasan ini membutuhkan tulisan yang agak panjang, maka saya membuatnya menjadi
2 (dua) judul. Dan untuk lebih jelasnya tentang Foto Gambar Pengkoneksian atau Penyambungan
Rangkaian Kontaktor yang dimaksud, Anda dapat membacanya pada artikel saya berikutnya,yang sudah
saya ranngkum menjadi satu. Berikut judul-judul foto gambarnya..
Tidak berpanjang lebar, saya langsung saja membahas satu persatu dari yang sudah dijelaskan pada
artikel sebelumnya..
Rangkaian ini dikenal juga dengan istilah DOL Starter seperti artikel yang pernah saya bahas
sebelumnnya. Sebelum melihat gambar penyambungan rangkaian motor On Off ini, anda sebaiknya
membaca artikel saya yang berjudul InterLock Kontaktor.. disana anda akan menemukan penjelasan apa
dan bagaimana cara kerja rangkaian ini, berikut juga wiring diagramnya.
Di foto gambar penyambungan rangkaian motor On Off ini, saya menggunakan tegangan 380V pada
kontrol pengendalinya. Artinya, disini saya menggunakan Kontaktor 380V agar lebih efisien. Nah...
bagaimanakah wiring diagramnya bila menggunakan kontaktor 220V? (cari caranya sendiri yahh.. :P).
Penyambungan Rangkaian Motor Star Delta (Bintang Segitiga)
Dalam penyambungan rangkaian motor star delta ini, mungkin sedikit agak berbeda dari wiring diagram
yang ada pada artikel saya sebelumnya yaitu yang berjudul Wiring Diagram Star
Delta danPengaplikasian Kerja NO dan NC Proteksi Motor Listrik. Tetapi tidak akan menjadi masalah,
karena prinsip kerjanya tetaplah sama.
Disini saya menggunakan 1 tegangan pada rangkaian pengendalinya.. yaitu 220V untuk Kontaktor dan
Timer. Khusus untuk timer, saya menggunakan Omron H3CR-A8, 220V, yang mempunyai range 0~30
Jam. Selamat menikmati keruwetan gambarnya.. :)
Pada gambar diatas, secara prinsipanya sama dengan wiring diagram yang terdapat pada artikel saya
sebelumnya yang berjudul Wiring Diagram Motor Bolak Balik (Forward Reverse), hanya saja disini saya
memasang NC dari thermal overload langsung pada koil kontaktor, dan NC dari K1 dan K2 yang
terhubung dari NO tombol masing-masing. Silahkan untuk membandingkan wiring diagramnya dengan
foto gambar penyambungannya diatas
Prinsip kerjanya adalah, bila tombol fwd ditekan maka motor akan berputar kekanan. Untuk memutar
balik putaran motor kekiri maka perlu ditekan terlebih dahulu tombol Off, baru bisa memutar kearah
sebaliknya (kiri) dengan menekan tombol rev. Dan untuk mematikannya tekan tombol Off yang sama,
karena fungsi tombol Off disini untuk memutuskan kedua fungsi kerja rangkaian.
Rangkaian ini belum pernah saya bahas sebelumnya, tetapi bila anda jeli untuk mempelajari artikel-artikel
tentang wiring diagram saya yang ada di blog ini, maka anda pasti akan menemukan prinsip dasar
kerjanya.
Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah, memutus kerja rangkaian kontaktor sesuai dengan waktu yang
diinginkan secara otomatis dengan timer. Pada rangkaian ini, saya juga memasang tombol off sebagai
pemutus rangkaian manual. Hal tersebut semata-mata hanya untuk menjaga kalau-kalau kerja rangkaian
tersebut tidak sesuai yang diharapkan atau mengalami masalah (trouble).
Khusus untuk foto gambar rangkaian ini, saya mengadaptasikan kerja rangkaian lampu flip-flop
seperti pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Wiring Diagram Rangkaian Lampu Flip Flop
Menggunakan TDR (Timer), dengan hanya menggunakan 2 timer saja pada kerja rangkaiannya.
Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada rangkaian kerja motor sirkulasi, atau kerja motor induksi 3 phasa
yang bekerja secara terus menerus. Pada sistem kerja seperti itulah rangkaian ini sangat dibutuhkan,
agar motor induksi dapat diistirahatkan kerjanya. Karena pemakaian yang terlalu lama bisa juga
mengurangi umur sebuah motor induksi.
Prinsip kerjanya adalah, ketika tombol On ditekan maka motor 1 akan bekerja sesuai waktu yang
diinginkan. Ketika telah mencapai waktunya, maka motor 1 akan mati dan bersamaan itu juga motor 2
akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dan begitu telah mencapai waktunya,
maka motor 2 akan mati dan motor 1 akan menyala lagi sesuai ketetapan waktunya.. begitu seterusnya.
Dan untuk mematikan kerja rangkaian ini, cukup dengan menekan tombol Off. Rangkaian ini
menggunakan tegangan 220V pada rangkaian pengendalinya,
artinya Timer, Relaydan Kontaktor menggunakan koil bertype 220V (perhatikan pengabelan yang
berwarna hijau terang).
* Update....
Penyambungan Rangkaian Motor Bolak Balik dengan Waktu Tunda Putaran
klik suka untuk melihat dan mendapatkan kerangka update posting terbaru
Kerja rangkaian ini mirip dengan rangkaian lampu flip-flop witth TDR yg sudah dibahas
sebelumnya. Namun dalam pergantian putaran motor saya selipkan Timer 3 sebagai delay
penunda putaran. Timer 1 dan Timer 2 adalah Timer setting waktu lama putaran motor untuk
Kontaktor 1 dan Kontaktor 2 (K1 & K2)
Cara kerja rangkaian adalah, ketika select switch di ON maka T3 menghitung waktu tunda
untuk memulai kerja K1 (misal 10 detik). Setelah K1 bekerja sesuai waktu yang ditetapkan oleh
T1, maka R1 akan bekerja untuk mereset T3 untuk menunda kerja K2. Setelah waktu tunda
selesai maka K2 akan bekerja sesuai waktu yg ditetapkan T2. Dan ketika waktu kerja K2
selesai, maka T2 akan menghidupkan R2 dan mereset rangkaian sehingga waktu tunda bekerja
lagi untuk menghidupkan K1.
Rangkaian ini akan bekerja terus menerus bergantian memutar balik putaran motor. Untuk
mematikannya cukup memilih off pada select switch. Kesimpulan kerja rangkaian ini adalah,
saat rangkaian di On, 10 detik baru menyala kearah kanan. setelah 10 menit motor akan
berhenti 10 detik. Setelah 10 detik, motor akan berputar ke kiri. Setelah berputar kearah kiri 10
menit, maka motor akan berhenti 10 detik kembali. Dan setelah itu, motor akan kembali
berputar ke kanan, begitu seterusnya..
.....
Catatan
Motor Induksi 3Ø/380V diatas 5 HP, harus dihubung star delta. (atau baca dulu penjelasan
tentang name plate-nya disini)
Karena penampakan gambar rangkaian diweb browser ini amat terbatas, Anda disarankan untuk
mendownload gambar-gambar yang ada dan mencetaknya dengan printer berwarna agar lebih
jelas mempelajarinya.
Demikian saja pembahasan saya untuk foto gambar pengabelan / penyambungan rangkaian kontaktor
ini. Untuk pertanyaan yang ada, mungkin bisa ditulis di page Elektro Mekanik..
Sebelumnya klik disini untuk apa dan bagaimana kontruksi dan kerja mesin gulung. Berikut ini adalah
gambar Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung
Keterangan:
CR = Counter Relay
MC = Magnetic Contactor
Cara Kerja:
Perhatikan gambar Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung yang telah saya format dalam extension gif
dibawah ini, dimana warna garis biru menggambarkan arus listrik yang mengalir.
no.1
adalah keadaan dimana arus listrik berhenti pada keadaan MCB terbuka
no.2
pada saat MCB tertutup, arus listrik akan menyalakan Counter Relay
no.3
gambar no.3 ini menjelaskan sesaat setelah tombol ON ditekan, dan menghidupkan R dan MC dari
motor. Saat inilah Proximity Switch bekerja menghitung jumlah putaran mesin, melalui Counter relay.
no.4
Saat Counter relay selesai menghitung maka NCnya akan terbuka dan mematikan MC, dan
NOnya akan tertutup dan menyalakan T1, R1 dan SV brake
NC dari R1 yang juga terhubung ke MC akan terbuka untuk nantinya terpakai dalam keadaan
reset pada Counter Relay,
Pada saat bersamaan, NC dari T1 akan menghidupkan SV brake yang menghentikan putaran
sisa motor.
Beberapa detik selanjutnya NC dari T1 akan terbuka dan mematikan SV brake, begitu juga NO
dari T1 yang paralel dengan NO dari CR akan tertutup, yang nantinya akan juga terpakai dalam
keadaan reset pada Counter Relay.
no.5
NO dari T1 ini akan tertutup dan menyalakan T2 dan SV cutting.
no.6
no.7
Pada saat R2 hidup, NOnya akan mereset Counter Relay dan mengembalikan fungsi NO dan
NCnya seperti semula.
Coba perhatikan penjelasan saya pada poin no.4, arus yang mengalir akan tidak berpengaruh
pada rangkaian ketika fungsi NO dan NC dari Counter Relay kembali normal.
Pada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.6 dan no.7
no.8
NO dari T3 akan tertutup dan menyalakan R3
no.9
Pada saat bersamaan NC dari R3 yang terpasang diantara tombol ON dan OFF akan terbuka,
dan memutus arus pada rangkaian. Sama persis kerjanya dengan fungsi tombol OFF.
Pada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.8 dan no.9
no.10
Ketika NC dari R3 kembali normal, maka rangkaian telah siap kembali dihidupkan seperti semula.
Untuk mempelajari kerja rangkaian ini, ada baiknya Anda perhatikan gambar diatas dan save gambar bila
perlu.
Demikian saja penjelasan tentang Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung ini, semoga bermanfaat untuk
menambah wawasan Anda tentang wiring diagran otomatis, yang secara prinsip sederhananya adalah
sama, yakni memanfaatkan NO dan NC.
Fungsi dari Overload relays adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring
(fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start
arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka
Mekanisme kerja Over load relay: apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka
bimetal trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan
membawa lengan kontak pada bagian bawah terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas, dan
membuat kontak NO (97-98) akan terhubung.
Selama bimetal trip itu masih panas, maka dibagian bawah akan tetap terbawa ke kiri, sehingga kontak –
kontaknya belum dapat dikembalikan ke kondisi semula walaupun reset buttonnya ditekan, apabila
bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat kembali lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan
kembali dengan menekan reset button.
Relay Contactor
8
Relay Contactor adalah suatu peranti yang menggunakan
elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari
kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet
yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme
sakelar. Relay Contactordigunakan sebagai alat penghubung pada rangkaian dan pada beberapa
aplikasi pada industri dan kontrol proses memerlukan relay sebagai elemen kontrol penting.
Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika
switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu
muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay
elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara
sederhana relay elektromekanis ini
Prinsip Kerja
Relay Contactor pengendali adalah saklar magnetis. Relay ini menghubungkan rangkaian beban on dan
off dengan pemberian energi elektro magnetis yang membuka dan menutup pada rangkaian.Relay
biasanya mempunyai satu kumparan, tetapi Relay dari beberapa tipe lain dapat mempunyai beberapa
kontak, sesuai dengan kegunaannya.
Kontak-kontak atau kutub kutub dari relay umumnya memiliki tiga dasar pemakaian yaitu :
1. Bila kumparan di aliri arus listrik maka kontaknya akan menutup dan disebut sebagai kontak
Normally Open (NO).
2. Bila kumparan dialiri listrik maka kontaknya akan membuka dan disebut sebagai Normally Close
(NC)
3. Tukar sambung (Change Over / NO), relay jenis ini mempunya kontak tengah yang normalnya
tertutup tetapi melepaskan diri dari posisi dan membuat kontak dengan yang lain bila relay di aliri
listrik.
Relay Contactor berisi kontak diam dan kontak bergerak. Kontak yang bergerak dipasangkan pada
plunger. Kontak ditunjuk sebagai Normally Open ( NO ) dan Normally Close ( NC ). Apabila kumparan
diberi tenaga, terjadi medan elektromagnetis. Aksi dari medan pada gilirannya menyebabkan plunger
bergerak pada kumparan menutup kontak NO dan membuka kontak NC.
Kontak Relay
Level tegangan pada kumparan Relay yang diberi tegangan, menyebabkan penghubungan kontak yang
disebut tegangan pick up ( tegangan tarik ). Setelah Relay diberi energi, level tegangan pada kumparan
Relay dimana kontak kembali pada kondisi tidak dioperasikan disebut tegangan drop out ( tegangan
lepas ). Kumparan Relay dirancang untuk tidak lepas sampai penurunan tegangan pada penurunan
tegangan minimum sekitar 85 % dari tegangan kerja. Kumparan Relay juga tidak akan menarik (memberi
energi ) sampai tegangan meningkat pada 85 % tegangan kerja, tanpa merusakan kumparan. Kumparan
Relay sekarang dibuat dari konstruksi cetakan. Hal ini membantu mengurangi penyerapan kelembaban
dan meningkatkan kekuatan mekanis.
Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Delay Relay (Timer), Thermal Over Load Relay (Tripper
Over Load), Relay Contactor (Relay), dan Magnetic Contactor (Kontaktor), Sebaiknya kita mempelajari
sistem kerjanya terlebih dahulu. agar mampu memahami suatu fungsi rangkaian kerja otomatis.
Pemahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka
saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Hal tersebut
sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan
tombolnya.Klik disini untuk mempelajari Tombol
Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak NO (Normally Open= Bila coil contactor atau relay
dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung)
dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar
dibawah ini.
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button)
dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di
analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada
beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO
utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor
tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.
Perhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika switch saklar dihubungkan ke sumber listrik. Mengapa
begitu repot menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam? Mengapa rangkain ini
menggunakan dua buah sumber listrik yang berbeda?
Time Delay Relay (Timer) dan Thermal Over Load Relay (Tripper)
Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini Timer dan Tripper juga
mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.
Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika
timer diberi ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang
terdapat pada timer itu sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC
akan bekerja 10 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. Perhatikan gambar
Timer di bawah ini.
Setelah paham bagaimana kerja kontak NO dan NC yang terdapat pada peralatan tersebut diatas, maka
saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak NO NC tersebut digunakan semaksimal mungkin
untuk sebuah rangkaian pengendali pada rangkaian utama.
Direct Online Starter adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang berarti “Langsung Nyala”.
Jenis kontrol ini adalah metode pengaturan yang paling dasar sekali dalam dunia kendali-mengendalikan
motor. Biasanya digunakan untuk proses yang cuma membutuhkan motor bisa dihidupkan kapanpun
dimanapun semua suka dengan arah putaran tertentu, jika ingin bisa dua arah ada kontrol maju-mundur
atau yang dinamakan “forward-reverse”.
Sebenarnya kontrol DOL Starter ini pernah saya bahas sebelumnya, namun saya tidak memakai
istilah DOL Starter dalam pemaparannya, dikarenakan saya ingin para pembaca dapat memahami
secara bertahap mengenai dasar sebuah sistem rangkaian pengendali dan seluk beluknya, dan juga
untuk menaikkan rangking pencarian blog saya di google dengan kata kunci yang umum digunakan
Untuk melihat tahapan tahapan dan pembahasan tentang kontrol DOL Starter silahkan klik posting
posting saya terdahulu berikut ini:
1. Rangkaian Pengendali dan Rangkaian Utama
2. Interlock Kontaktor
3. Wiring Diagram Star Delta
4. Pengaplikasian Kerja NO dan NC Proteksi Motor Listrik
5. Wiring Motor Bolak Balik (Forward Reverse)
6. Foto Gambar Pengkoneksian / Penyambungan Rangkaian Kontaktor
____________________________________
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Direct_on_line_starter
Setelah kita mengenal apa itu Thermal Overload, RCP Relay dan Phase Failure Relay, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa:
dan sesuai apa yang telah dibahas sebelumnya bahwa fungsi dasar dari peralatan proteksi ialah 'untuk
memutuskan sistem pada rangkaian pengendali melalui fungsi NO da NC nya,' maka sebaiknya NC dari
Thermal Overload di pasang pada input koil dari kontaktor masing masing. atau bisa juga pada input
utama rangkaiannya. Maka didapat gambar seperti dibawah ini, dalam tegangan kerja rangkaian yang
berbeda.
Catatan:
Penempatan NC dan NO dari peralatan peralatan proteksi bisa ditempatkan dimana saja asalkan bisa
memutus sistem interlock dari sebuah rangkaian pengendali motor.
Hal yang sama bisa juga dilakukan pada NC dan NO dari RCP Relay, Phase Failure Relay, limit
switch, TDR Time Delay Relay / Timer dan berbagai jenis Sensor sesuai dengan sistem kerja motor atau
sistem sistem kelistrikan yang lain.
Dan untuk mengetahui foto gambar pengkabelan sistem proteksi kerja motor induksi ini, anda dapat
melihatnya disini, terutama pada rangkaian pengendali hubung star deltanya.