Anda di halaman 1dari 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN STROKE ISKEMIK


AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI
YOGYAKARTA PERIODE 2016-2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Yovita Mella Feliciana
NIM : 148114137

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN STROKE ISKEMIK


AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI
YOGYAKARTA PERIODE 2016-2017

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Yovita Mella Feliciana
NIM : 148114137

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persetujuan Pembimbing

Skripsi yang diajukan oleh :


Yovita Mella Feliciana
NIM : 148114137

telah disetujui oleh:

Pembimbing utama

Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. tanggal : 16 Agustus 2018

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang –
undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 16 Agustus 2018


Penulis

Yovita Mella Feliciana

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Yovita Mella Feliciana

Nomor Mahasiswa : 148114137

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberi kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI
YOGYAKARTA PERIODE 2016-2017
beserta perangkat yang yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 16 Agustus 2018

Yang menyatakan

(Yovita Mella Feliciana)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Pertama-tama penulis menghaturkan puji dan syukur kepada Tuhan yang


Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN STROKE
ISKEMIK AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI
RINI YOGYAKARTA PERIODE 2016-2017” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dengan baik.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini
tidak terlepas dari pihak-pihak yang turut terlibat membantu maupun melalui
dukungan moral. Dengan demikian, penulis ingin menghaturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
penyelesaian tugas akhir ini.
1. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK., selaku
dosen penguji yang telah bersedia memberikan saran dan arahan kepada
penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Ayah, ibu, dan adik terkasih yang selalu mendoakan, memberi dukungan moral
dan materi serta menjadi penyemangat dalam hidupku.
4. Teman-teman kelompok seperjuangan Vita, Petrus, Debora, Nita, Dian, Suster
Frida, dan Kadek Nita yang telah menemani dan saling menguatkan satu sama
lain.
5. Sahabat-sahabatku terkasih Vivi, Sheela, Lala, Agnes, Sara, FSM D 2014,
angkatan 2014 dan teman-teman Farmasi Sanata Dharma yang memberi
semangat.
6. Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta beserta direktur, kepala instalasi farmasi,
kepala rekam medis, dan segenap pihak Rumah Sakit yang telah turut berperan
dan mendukung selama kelangsungan penelitian.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan karya
menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi khalayak yang membutuhkan,
terutama dalam bidang kefarmasian. Sekian dan terima kasih.

Yogyakarta, 16 Agustus 2018


Penulis

Yovita Mella Feliciana

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Persetujuan Pembimbing.. .................................................................................... ii
Pengesahan Skripsi.. ............................................................................................. iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya ...................................................................... iv
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi.......................... .................................. v
Prakata................................................................................................................... vi
Daftar Isi ............................................................................................................... viii
Daftar Tabel... ....................................................................................................... ix
Daftar Gambar....................................................................................................... x
Daftar Lampiran .................................................................................................... xi
Abstrak.......................... ........................................................................................ xii
Abstract ................................................................................................................. xiii
Pendahuluan .......................................................................................................... 1
Metode Penelitian ................................................................................................. 2
Rancangan dan Subyek Penelitian ............................................................... 2
Analisis Data.. .............................................................................................. 3
Hasil dan Pembahasan .......................................................................................... 4
Karakteristik Subyek Penelitian ................................................................... 4
Profil Pengobatan Stroke Iskemik................................................................ 6
Permasalahan Penggunaan Obat pada Pasien Stroke Iskemik ..................... 8
Outcome Pasien Stroke Iskemik pada Saat Keluar Rumah Sakit ................ 12
Kesimpulan dan Saran .......................................................................................... 13
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 15
Lampiran ............................................................................................................... 18
Biografi Penulis.. .................................................................................................. 64

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Panti Rini


Yogyakarta Periode 2016-2017…………………………………. 4
Tabel II. Profil Penggunaan Obat pada Pasien Stroke Iskemik…………… 6
Tabel III. Profil Permasalahan Penggunaan Obat pada Pasien Stroke
Iskemik…………………………………………………………... 8
Tabel IV. Profil Permasalahan Butuh Tambahan Obat……………………. 9
Tabel V. Profil Permasalahan Penggunaan Obat Tidak Efektif…………… 10
Tabel VI. Profil Permasalahan Dosis Kurang………………………………. 10
Tabel VII. Profil Permasalahan Interaksi Obat……………………………… 11
Tabel VIII. Profil Permasalahan Efek Samping Obat………………………… 12
Tabel IX. Profil Ketercapaian Outcome Pasien Stroke Iskemik Pada Saat
KRS……………………………………………………... 12

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan subyek penelitian periode 2016-2017 di RS Panti Rini ... 3

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian …………………………………………… 18


Lampiran 2. Ethical Clearance……………………………………………... 19
Lampiran 3. Definisi Operasional…………………………………………... 20
Lampiran 4. Instrumen Penelitian…………………………………………... 22
Lampiran 5. Tabel Profil Penggunaan Obat pada Pasien Stroke…………… 23
Lampiran 6. Tabel Profil Ketercapaian Outcome Pasien Stroke Iskemik
Pada Saat KRS………………………………………………… 24
Lampiran 7. Daftar Nama Obat dan Kandungan Aktif……………………… 25
Lampiran 8. Terapi Farmakologi Stroke Iskemik Berdasarkan Guideline
Stroke Perdossi 2011………………………………………….. 26
Lampiran 9. Abbreviations…………………………………………………. 34
Lampiran 10. Analisis Permasalahan Penggunaan Obat Pada Pasien Stroke
Iskemik berdasarkan metode SOAP........................................... 35
Lampiran 11. Rata-rata Tekanan Darah Harian Pasien Stroke Iskemik……… 63

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Stroke iskemik merupakan penyakit penyebab kematian terbesar kedua di


dunia 10 tahun terakhir ini. Hal tersebut berdampak pada peningkatan kasus pasien
stroke iskemik akut yang melakukan perawatan inap di rumah sakit. Banyaknya
penggunaan obat pasien stroke iskemik membutuhkan kajian mengenai ketepatan
dan kerasionalan penggunaan obat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan terapi
yang lebih baik serta mencapai tujuan terapi pada stroke iskemik. Penelitian
mengenai Evaluasi Pengobatan pada Pasien Stroke Iskemik Akut di Instalasi Rawat
Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode 2016-2017 ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik pasien stroke iskemik, profil penggunaan obat,
permasalahan penggunaan obat, dan outcome pasien pada saat keluar rumah sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional evaluatif dengan desain
case series yang bersifat retrospektif. Subyek penelitian dipilih berdasarkan
populasi pada periode 2016-2017 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Kemudian data yang diperoleh rekam medis pasien diolah menggunakan
instrumen penelitian dan dianalisis menggunakan metode subjektif, objektif,
assessment, dan plan (SOAP). Uji statistik yang digunakan untuk penelitian
deskriptif meliputi nilai rerata (mean, median, modus) dengan standar deviasinya,
serta rentang maksimal dan minimal.
Berdasarkan dari 26 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi,
terdapat 30 kasus permasalahan penggunaan obat pada pasien stroke iskemik antara
lain 8 kasus perlu tambahan obat, 1 kasus obat tidak efektif, tidak ada kasus dosis
berlebih, 2 kasus dosis kurang, 15 kasus interaksi obat, dan 4 kasus reaksi samping
obat.

Kata kunci : Permasalahan Penggunaan Obat , Stroke, Iskemik.

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Ischemic stroke is the second leading cause of death in the world in the last
10 years. This results in an increase in cases of acute ischemic stroke patients who
perform hospitalization in hospital. The large number of patients using ischemic
stroke patients requires an assessment of the accuracy and rationality of drug use.
This is done to improve better therapy and achieve therapeutic goals in ischemic
stroke. Research on the Evaluation of Treatment of Acute Ischemic Stroke Patients
in Panti Rini Hospital Installation Hospital Yogyakarta Period 2016-2017 aims to
identify the characteristics of patients with ischemic stroke, drug use profile, drug
use problems, and outcome of patients at the time of discharge.
This research is an observational evaluative research with case series
design which is retrospective. The subjects of the study were selected by population
in the period 2016- 2017 that had met the inclusion and exclusion criteria. Then
the data obtained patient's medical record is processed using research instrument
and analyzed using subjective method, objective, assessment, and plan (SOAP). The
statistical tests used for descriptive research include mean values (mean, median,
mode) with standard deviation, as well as maximum and minimum ranges.
Based on 26 subjects who met the inclusion and exclusion criteria, there
were 30 cases of drug use problems in ischemic stroke patients, including 8 cases
of need for additional medication, 1 case of ineffective drug, no cases of overdose,
2 cases of less dosage, 15 cases of drug interaction and 4 cases of drug side
reactions.
Keywords : Drug Related Problems, Stroke, Ischemic.

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua di dunia pada tahun
2000 sebesar 5,41 kematian dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 6,24 juta
kematian (WHO, 2017). Stroke dapat terjadi berupa iskemik maupun perdarahan.
Berdasarkan American Heart Association (AHA), kejadian stroke iskemik lebih
tinggi sebesar 87% dibandingkan stroke perdarahan sebesar 13% (Mozaffarian, et
al., 2015). Menurut data nasional yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, stroke menempati urutan pertama penyebab kematian semua
umur di Indonesia sebesar 15,4% (Depkes RI, 2008).
Risiko terjadinya stroke meningkat seiring dengan besar dan banyaknya
faktor risiko. Pada penelitian Đuričić (2015), faktor risiko secara vaskular penyebab
stroke pertama kali meliputi hipertensi (69,9%), merokok (35,2%), diabetes
mellitus (31,1%), dislipidemia (29,6%), penyakit jantung (28,2%), atrial fibrilasi
(19,3%), dan konsumsi alkohol (16,6%). Faktor-faktor tersebut masih dapat
diperbaiki, terutama hipertensi dan atrial fibrilasi sebagai faktor risiko terpenting
penyebab stroke. Faktor risiko lain yang tidak dapat dimodifikasi yaitu umur, jenis
kelamin, herediter, ras/etnis, dan berat badan lahir rendah (Fagan dan Hess, 2014).
Tujuan terapi terapi stroke iskemik adalah untuk mengurangi kerusakan
neurologis berkelanjutan, menurunkan mortalitas dan kecacatan dalam waktu yang
lama, mencegah komplikasi sekunder dalam kemampuan bergerak pada imobilitas
dan disfungsi, serta mencegah kekambuhan stroke (Fagan dan Hess, 2014).
Penatalaksaan terapi farmakologi pada stroke iskemik beberapa di antaranya
meliputi pemberian antikoagulan, antiplatelet, anthipertensi, vasodilator,
vasopressor dan terapi yang disertai penyakit lainnya (Miscbach et al., 2011). Oleh
karena itu diperlukan kajian terapi stroke berdasarkan perkembangan kondisi klinis
pasien.
Penyakit stroke merupakan salah satu kasus 10 besar penyakit di RS Panti
Rini, Yogyakarta. Menurut rekap data rumah sakit selama tahun 2016 dan 2017,
kasus stroke iskemik lebih tinggi daripada stroke hemoragik yaitu 44 kasus dan 38
kasus. Stroke iskemik pada tahun 2017 mengalami peningkatan dari 2016 sebesar

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20%. Pasien stroke iskemik akut umumnya di rawat inap di rumah sakit. Dengan
demikian, peneliti melakukan penelitian untuk melihat karakteristik pasien stroke
iskemik, mengetahui profil penggunaan obat pasien stroke iskemik,
mengidentifikasi permasalahan penggunaan obat, dan mengetahui outcome terapi
pada hari KRS pada pasien stroke iskemik di Instalasi Rawat Inap Panti Rini
Yogyakarta periode 2016-2017.

METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian observasional
evaluatif dengan rancangan case series secara retrospektif. Pengumpulan data case
series yakni penelitian dengan meninjau rekam medis sekelompok pasien dengan
diagnosis yang sama dan sedang menjalani prosedur yang sama dalam suatu periode
(Koorista, et al., 2009). Penelitian observasional dilakukan dengan mengamati
sejumlah variabel dari subyek penelitian tanpa adanya intervensi terhadap subyek
penelitian (Imron, 2018).
Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini Jalan Yogya-Solo
km 13,2 Sleman, Yogyakarta dan telah mendapat izin untuk melakukan penelitian.
Metode dan langkah-langkah penelitian ini juga telah mendapat persetujuan dari
Komisi Etik Duta Wacana Yogyakarta dengan nomor surat 567/C.16/FK/2018,
serta telah disetujui oleh tim penguji proposal penelitian Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Bahan penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien rawat inap
stroke iskemik akut periode 2016-2017. Variabel utama penelitian ini adalah jenis
obat dan dosis pemberian. Pengambilan responden menggunakan metode non-
random sampling yaitu consecutive sampling atau pengambilan sampel yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi penelitian yaitu pasien
dewasa berusia ≥18 tahun, terdiagnosis stroke iskemik akut (ICD X I-63.9), dan
menjalani perawatan inap di RS Panti Rini periode 2016-2017. Kriteria eksklusi
penelitian yaitu pasien dengan data rekam medis tidak lengkap, pasien hamil, dan

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki riwayat penyakit ginjal kronik dan diabetes mellitus. Pengambilan data
dilakukan di RS Panti Rini pada bulan Desember 2017-Januari 2018.

44 rekam medis pasien stroke iskemik Kriteria inklusi


rawat inap periode 2016-2017  Pasien berusia ≥18 tahun
 Terdiagnosa stroke iskemik akut (ICD X I-
63.9)
 Menjalani perawatan inap di RS Panti Rini
periode 2016-2017
Kriteria inklusi sebanyak 44 pasien

18 pasien tereksklusi
 6 pasien memiliki data tidak lengkap
 12 pasien memiliki riwayat diabetes
Total subyek sebanyak 26 pasien
dan/atau ginjal kronik

Gambar 1. Bagan subyek penelitian periode 2016-2017 di RS Panti Rini


Instrumen penelitian yang digunakan yaitu alat tulis dan lembar
pengambilan data Case Report Form yang memuat nomor rekam medis, nama
pasien, jenis kelamin, dan usia. Data pasien lain-lainnya meliputi tanggal masuk
dan keluar rumah sakit, diagnosa, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan, hasil
pengukuran laboratorium, tanda klinis pasien (suhu, tekanan darah, denyut nadi),
terapi farmakologi dan catatan kondisi pasien.
Data yang akan dikaji yakni karakteristik pasien, profil penggunaan obat,
permasalahan penggunaan obat menggunakan metode Subject, Object, Assesment,
dan Plan (SOAP), dan melihat ketercapaian outcome terapi pasien. Karakteristik
pasien yang dikaji berdasarkan jenis kelamin, usia, penyakit penyerta, tekanan
darah saat masuk rumah sakit, dan lama perawatan. Permasalahan penggunaan obat
yang dikaji meliputi butuh tambahan obat, obat tidak efektif, dosis berlebih, dosis
kurang, interaksi dan reaksi samping obat. Tujuan terapi pasien stroke iskemik yang
dilihat pada saat keluar rumah sakit adalah mengurangi kerusakan neurologis
berkelanjutan melalui rangkuman catatan keperawatan kondisi pasien, tekanan
darah pada hari KRS, dan status pasien saat pulang. Target tekanan darah pada
stroke iskemik menurut PERDOSsI 2011 yang digunakan adalah 140/90 mmHg.
Literatur yang digunakan untuk mendukung analisis pembahasan yaitu guideline
stroke PERDOSSI 2011, AHA/ASA Guideline Stroke 2018, Informatorium Obat
Nasional Indonesia (IONI) 2014, ACC/AHA 2013, serta jurnal-jurnal ilmiah.

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik pasien stroke iskemik akan disajikan pada Tabel I. Data
tersebut merupakan data 26 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Tabel I. Karakteristik Pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta
Periode 2016-2017
Sampel
Karakteristik Parameter
Jumlah Persentase (%)
Pria 11 42,3
Jenis kelamin
Wanita 15 57,7
<45 2 7,6
45-54 4 15,4
Usia (tahun) 55-64 10 38,5
65-74 4 15,4
≥ 75 6 23,1
Stroke 0 0%
Stroke + hipertensi 2 7,5
Diagnosa Stroke + hemiparesis 3 11,5
Stroke + hipertensi +
21 80,8
hemiparesis
Normal
0 0%
(<120 dan <80)
Pre-hipertensi
6 23,1
Tekanan Darah MRS (120-139 dan/atau 80-89)
(mmHg) Hipertensi tahap 1
13 50
(140-159 dan/atau 90-99)
Hipertensi tahap 2
7 26,9
(≥160 dan/atau ≥100)
Lama perawatan
2 1 3,9
(hari)
3 7 26,9
4 11 42,3
5 4 15,5
6 2 7,5
7 1 3,9
Pada penelitian ini, kasus stroke iskemik lebih tinggi terjadi pada wanita
(57,7%) dibandingkan pria (42,3%). Berbeda dengan studi Global Burden of
Desease (2013), menunjukkan kejadian stroke iskemik pada pria lebih besar
daripada wanita (133/100.000 orang-tahun dan 99/100.000 orang-tahun) (Feigin et

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

al., 2017). Walaupun keseluruhan risiko stroke berdasarkan usia lebih tinggi pada
laki-laki, kejadian stroke lebih sering terjadi pada wanita. Dari keseluruhan
kejadian stroke, 60% kejadian stroke dialami oleh wanita (Lisabeth dan Bushnell,
2012). Risiko stroke pada wanita berkaitan dengan perubahan tingkat hormon pada
masa kehamilan, pasca persalinan, dan hilangnya perlindungan dari estrogen
setelah menopause (Bushnell, 2008). Selain itu wanita memiliki usia hidup lebih
lama dan lebih sering mengalami stroke pada usia lebih tua yaitu 85 tahun ke atas
(Reeves et al., 2008; Petrea et al., 2009).
Berdasarkan usia, pasien stroke iskemik memiliki rentang usia 22-88 tahun.
Distribusi pasien stroke paling banyak yaitu usia 55-64 tahun sebanyak 10 orang
(38,5%) dan sedikit usia <45 tahun sebanyak 2 orang (7,6%). Setelah usia 55 tahun
risiko stroke dapat meningkat lebih dari dua kali lipat setiap 10 tahun (American
Heart Association, 2009). Semakin tua usia seseorang, semakin besar rentan
terhadap penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi dan stroke akibat penurunan
elastisitas pembuluh darah dan fungsional organ tubuh.
Karakteristik penyakit penyerta pasien stroke iskemik paling banyak adalah
hipertensi dan hemiparesis sebanyak 21 kasus, disertai hipertensi saja sebanyak 2
kasus dan disertai hemiparesis saja sebanyak 2 kasus. Hemiparesis lebih sering
terjadi pada pasien stroke iskemik daripada non-iskemik (Ryu, et al, 2016). Dalam
Interstroke, hipertensi merupakan faktor risiko stroke paling penting pada populasi
yang disebabkan hipertensi yaitu 54% (O’Donnell, 2010).
Tekanan darah pasien stroke iskemik pada hari pertama masuk RS
berdasarkan klasifikasi hipertensi menurut PERDOSSI 2011. Karakteristik tekanan
darah pasien antara lain hipertensi tahap 1 sebanyak 13 pasien (50%), hipertensi
tahap 2 sebanyak 7 pasien (26,9%), dan pre-hipertensi sebanyak 6 pasien (23,1%).
Hal ini sebanding dengan laporan JNC VII, distribusi tekanan darah pada
kebanyakan populasi stroke iskemik terjadi pada individu dengan hipertensi tahap
1 (Chobanian, et al., 2014). Namun tingkat hipertensi pada pasien stroke berbeda-
beda tergantung dengan keparahan dan lama riwayat hipertensi terdahulu.
Rentang jumlah hari dimana pasien stroke iskemik menerima perawatan di
RS yaitu 2-7 hari. Rata-rata jumlah hari pasien di rawat inap secara keseluruhan

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adalah 4,07 hari. Rata-rata tersebut cukup rendah dibandingkan dengan penelitian
di RSUP Dr. R.D. Kandou Manado yang memiliki rata-rata sebesar 6,84 hari
(Amiman, Melke, dan Mieke, 2016); dan penelitian di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta dengan rata-rata lama perawatan inap sebesar 9,37 hari. Lamanya
pasien di rawat inap dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti tingkat keparahan
penyakit, kondisi fisiologis pasien, permintaan pasien untuk pulang, kondisi
keuangan, dan ijin dari dokter yang menangani.

Profil Pengobatan Stroke Iskemik


Profil penggunaan obat pasien stroke iskemik dikelompokan berdasarkan
kelas terapi dan golongan secara umum terangkum pada Tabel II dan profil
kelompok obat dan jenis obat lebih rinci tercantum pada tabel di Lampiran 5.
Tabel II. Profil Penggunaan Obat pada Pasien Stroke Iskemik

Subkelas Terapi Golongan Jumlah Kasus %


Anti tukak, anti-ulserasi, anti-
14 53,8%
Sistem saluran cerna refluks
Pencahar 2 7,7%
Anti genetik 2 7,7%
Sistem pernafasan
Batuk-pilek 2 7,7%

Anti hipertensi 13 50%


Diuretik 8 30,8%
Sistem
Nootropik dan neurotronik 26 100%
kardiovaskuler
Anti platelet 24 92,3%
Jantung 1 3,8%
Dislipidemik 2 7,7%
Anti inflamasi, analgesik non-
10 38,5%
opiat
Sistem saraf pusat
Ansiolitik/ antikonvulsan 4 15,4%
Vertigo, migran 1 3,8%
Mineral 12 41,2%
Kebutuhan nutrisi
Vitamin 14 53,8%
Elektrolit 26 100%

Berdasarkan tabel profil penggunaan obat lebih rinci pada Lampiran 5,


pada kelas terapi sistem saluran cerna, kelompok H2 Receptor Antagonist (H2RA)

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ranitidin yang paling banyak digunakan dengan mekanisme pengurangan sekresi


asam lambung akibat hambatan reseptor H2 (Anonim, 2000). Faktor penggunaan
ranitidin dapat dikarenakan adanya pasien yang mengalami stress ulcer selama
perawatan, memiliki masalah pada lambung, serta untuk mengurangi risiko luka
pada lambung akibat pemakaian antiplatelet dan obat non-steroid atau NSAID
(Abraham, et al., 2010). Meski efektivitas PPI lebih unggul dari H2RA,
perlindungan H2RA untuk mengatasi risiko saluran cerna cukup rasional dan lebih
hemat biaya untuk praktik klinis (Tamura, Murakami, dan Kadota, 2013; Ng, et al.,
2010; Ng, 2012).
Obat kelas terapi saluran pernafasan yang digunakan adalah golongan
mukolitik yaitu ambroxol dan obat batuk herbal OBH. Mukolitik memiliki efek
sebagai ekspetroran yang bekerja mengurangi kekentalan dahak pada kasus batuk-
pilek. Penggunaan obat ini dikarenakan adanya keluhan sulit bernafas yang
mungkin disebabkan adanya mukus.
Penggunaan obat kardiovaskuler pada stroke iskemik yang paling banyak
ditemui adalah Citicolin. Beberapa penelitian meta-analisis mendukung manfaat
citicolin sebagai perlindungan dan perbaikan neurovascular pada stroke iskemik
(Secades, et al., 2016); serta paling bermanfaat untuk mengurangi keparahan stroke
pada pasien lansia yang tidak mendapat r-TPA (Karsten, 2014). Penggunaan
antiplatelet aspirin juga penting untuk menurunkan risiko vakular terutama pada
24-48 jam saat serangan (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A). Aspirin adalah
agen antiplatelet yang paling umum digunakan, yang berdasarkan penelitian dapat
mengurangi kejadian vaskular berulang 22% menjadi 13% dan risiko stroke
berulang 15% dibandingkan placebo (Gonya, et al., 2014); serta memiliki biaya
rendah dan efek samping yang dapat diterima (Field, 2011).
Tekanan darah tinggi biasanya diamati selama stroke akut dan biasanya
kembali normal dalam beberapa hari (Jauch, et al., 2013). Pemberian antihipertensi
pada pasien stroke iskemik yang mengalami hipertensi tak terkontrol diperlukan.
Antihipertensi kelompok ARB candesartan lebih banyak digunakan, lalu yang
kedua CCB amlodipine. Pada penelitian ini penggunaan ARB dan CCB lebih
banyak dibandingkan ACEI. Hal tersebut dapat dikarenakan efek samping ARB

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lebih rendah dibandingkan dengan antihipertensi yang lain seperti ACEI dengan
efek samping batuk, serta memiliki efektifitas yang hampir sama dengan ACEI
(Aronow et al., 2011). Berdasarkan wawancara dengan apoteker, setiap dokter
memberi antihipertensi yang berbeda tergantung dengan kondisi pasien.
Keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti tidak mendapatkan penjelasan langsung
mengenai terapi dari dokter yang menangani langsung karena keterbatasan waktu.
Penggunaan obat sistem saraf pusat yang paling banyak dijumpai adalah
parasetamol sebagai analgesik yang dikarenakan keluhan nyeri saat serangan
stroke. Obat ansiolitik atau antikonvulsan juga diresepkan kepada pasien dengan
keluhan gelisah dan sulit tidur. Pemberian cairan elektrolit pada saat serangan akut
diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit untuk menghindari
dehidrasi yang berdampak pada peningkatan viskositas darah. Infus ringer laktat
umumnya selalu diberikan. Selain itu vitamin neutropik, asam folat, dan mineral
diresepkan untuk mengurangi kadar homosistein dalam darah.

Permasalahan Penggunaan Obat pada Pasien Stroke Iskemik

Profil permasalahan penggunaan obat pada pasien stroke iskemik tersaji


pada Tabel III. Berdasarkan profil penggunaan obat pada pasien stroke iskemik,
ditemukan permasalahan penggunaan obat sebanyak 39 kasus pada 23 subyek, dan
3 subyek lainnya tidak ada permasalahan. Permasalahan penggunaan obat yang
paling banyak adalah interaksi obat sebanyak 16 kasus dan kasus paling sedikit
yaitu tidak ada kasus dosis berlebih.

Tabel III. Profil Permasalahan Penggunaan Obat pada Pasien Stroke Iskemik
Jenis Permasalahan Jumlah DRP (n=30) Persentase (%)
Butuh tambahan obat 8 26,6%
Obat tidak efektif 1 3,3%
Dosis berlebih 0 0%
Dosis kurang 2 6,6%
Interaksi obat 15 50%
Reaksi samping obat 4 13,3%

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel IV. Profil Permasalahan Butuh Tambahan Obat


Kasus Jenis terapi Penilaian Rekomendasi
2, 4, Dislipidemia Mengalami peningkatan LDL, Mempertimbangkan statin
7, 10 dan/atau kolesterol total moderate to high-intensity
dan/atau trigliserida, tidak direkomendasikan untuk
mendapat terapi. pasian dengan CVD usia 40-
dipertimbangkan pemberian 75 tahun (ACC/AHA, 2013)
statin untuk penyakit seperti pemberian simvastatin
kardiovaskuler yang 20-40 mg sehari sekali atau
menderita stroke iskemik dan atorvastatin insiasi dosis 40
TIA yang juga disertai mg sekali sehari dan dosis
pemeliharaan 10-20 mg sekali
aterosklerosis, LDL C ≥ 100
sehari. Monitoring profil lipid.
mg/dl, dan tanpa menderita
penyakit jantung koroner
(AHA/ASA, Class IIA, Level of
evidence B).
4, 7, Supplemen Terjadi penurunan eritrosit Pertimbangkan pemberian
19, 26 darah dan/atau Hb yang berisiko suplemen darah zat besi dan
menyebabkan anemia asam folat

Terdapat 8 kasus permasalahan butuh tambahan obat seperti pada Tabel IV.
Melihat kasus 2, 4, 7, 10 pasien yang mengalami dislipidemia yang ditunjukkan
dengan peningkatan LDL dan/atau kolesterol total dan/atau trigliserida. Menurut
ACC/AHA 2011, pasien tersebut masuk dalam kelompok statin 4 yaitu pasien
dengan perkiraan 10 tahun ASCVD risiko ≥7,5% dan tingkat LDL-C 70–189
mg/dL dengan usia 40-75 tahun. Statin yang direkomendasikan untuk kelompok
tersebut adalah moderate seperti simvastatin 20 mg atau 40 mg, atorvastatin 10 mg
atau 20 mg hingga high-intensity statin seperti atorvastatin 40 mg atau 80 mg. Pada
studi SPARCL (Stroke Prevention by Aggresive Reduction in Cholesterol Level)
2006, terapi statin dengan atorvastatin akan mengurangi kejadian stroke berulang
(Amarenco, P., 2009). Sementara pada HEART protection study, simvastatin
mengurangi kejadian gangguan vaskuler pada pasien riwayat stroke, dan
mengurangi stroke pada pasien dengan penyakit vaskuler lainnya (HEART
Protection Study Group, 2002).

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pemberian suplemen darah pada kasus 4, 7, 18, 26 didasari oleh studi meta-
analisis terbaru yang menunjukkan bahwa suplementasi asam folat 0,4-0,8 mg
tampaknya adekuat untuk pencegahan stroke (Huo et al., 2012).

Tabel V. Profil Permasalahan Penggunaan Obat Tidak Efektif

Kasus Jenis Obat Penilaian Rekomendasi


22 Antikonvulsan Penggunaan obat anti- Terapi antikonvulsan
konvulsan yang berlebihan dipertimbangkan
(valisanbe dan clobazam) diazepam dimulai dari
dosis kecil dahulu 5 mg
2 kali sehari, clobazam
dihentikan
Pada Tabel V, kasus 22 merupakan penggunaan obat antikonvulsan
berlebih dengan indikasi yang sama. Hal tersebut kurang efektif baik dalam segi
biaya dan resiko timbulnya efek sedatif yang berlebih. Dengan demikian,
dipertimbangkan untuk pemilihan salah satu antikonvulsan saja untuk mengatasi
kecemasan yang terjadi pada pasien stroke.

Pada penelitian ini permasalahan penggunaan obat dengan dosis berlebih


tidak ditemukan.

Tabel VI. Profil Permasalahan Dosis Kurang

No.Kasus Jenis Obat Penilaian Rekomendasi


3 Antihipertensi Diltiazem 3x30 mg belum Meningkatkan dosis
mencukupi dosis harian. Dosis diltiazem menjadi 3x60
diltiazem harian sebagai mg/hari
antihipertensi 120-540 mg/hari
dalam 2-3 dosis terbagi (JNC
VII)
5 Statin Simvastatin 10 mg (low intensity)
Dosis simvastatin
belum memenuhi terapi untuk
ditingkatkan menjadi
pasien dengan peningkatan LDL
moderate statin yaitu 20
dan kolesterol total. Statin
mg/hari, dapat
moderate to high intensity
ditingkatkan hingga
direkomendasikan untuk pasian
dosis maksimal 40
perkiraan 10 tahun ASCVD mg/hari diminum
risiko ≥7,5% dan tingkat malam hari.
LDL-C 70–189 mg / dL
(ACC/AHA, 2013)

Tabel VI menunjukkan 2 kasus permasalahan penggunaan obat dosis


kurang, dimana dosis pemberian dan kekuatan obat yang digunakan rendah

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sehingga konsentrasi obat tidak cukup untuk mencapai jendela terapi dan
menimbulkan efek. Terutama untuk obat dengan pemberian jalur oral akan
melewati fase adsorpsi pada gastrointestinal mengalami penurunan konsentrasi obat
pada saat didistribusikan dalam darah.

Tabel VII. Profil Permasalahan Interaksi Obat

Kasus Jenis Obat Penilaian Rekomendasi


1, 24, Aspirin dan Aspirin dapat menurunkan Monitoring profil darah. Aspilet
25 asam folat efektivitas asam folat dan asam folat diberikan pada
melalui penghambatan waktu berbeda untuk
absorbsi gastrointestinal. memberikan efek optimum.
5 Amlodipin Amlodipin meningkatkan Monitoring penggunaan obat dan
dan efek simvastatin profil lipid.
simvastatin (Medscape, 2018)
9 Aspirin dan Aspirin dan digoxin Monitoring kadar kalium dan
digoxin keduanya meningkatkan penggunan obat.
serum kalium (Medscape,
2018)
10, Candesartan Candesartan dan aspirin Monitoring penggunaan obat dan
14, dan aspirin keduanya meningkatkan kadar kalium.
16, toksisitas satu sama lain,
17, dapat meningkatkan serum
19, 25 kalium, dan aspirin
menurunkan efektifitas
candesartan (Medscape,
2018)
22 Aspirin dan Keduanya saling Monitoring penggunaan obat dan
ketorolac meningkatkan toksisitas, kadar kalium.
dan meningkatkan kadar
kalium (Medscape, 2018).
23 Losartan Losartan-aspirin saling Monitoring penggunaan obat dan
dan aspirin meningkatkan efek kadar kalium.
toksisitas dan keduanya
meningkatkan kadar
kalium (Medscape, 2018).
23, 25 Aspirin dan Aspirin dan clopidogrel Monitoring penggunaan obat.
clopidogrel saling meningkatkan efek
toksik (Medscape, 2018).
Pada Tabel VII menunjukkan profil permasalahan interaksi obat dengan
total 15 kasus. Interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah candesartan dan
aspirin sebanyak 6 kasus. Interaksi serius seperti menimbulkan efek toksik satu
sama lain dapat dihindari dengan cara mengatur ulang pemberian dengan waktu
yang berbeda atau diberi jeda. Selain itu terdapat interaksi yang dapat menurunkan

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau meningkatkan efek obat lainnya, interaksi yang bersifat minor dan mayor. Oleh
karena itu, monitoring penggunaan obat tetap diperlukan.

Tabel VIII. Profil Permasalahan Efek Samping Obat


Kasus Jenis Obat Penilaian Rekomendasi
3, 7, 8, Diuretik Furosemide memiliki Monitoring kadar kalium dan
21 reaksi samping dapat penggunaan obat
menyebabkan hipokalemi
(Medscape, 2018)
12 Antikonvulsan Pregabalin (Leptica) Monitoring penggunaan obat
menyebabkan reaksi dan kondisi klinis pasien.
samping angioedema dan
neuropati (Medscape,
2018).
Pada Tabel VIII menunjukan profil permasalahan efek samping obat
sebanyak 5 kasus. Permasalahan butuh tambahan yang paling banyak terjadi adalah
obat diuretik sebanyak 4 kasus. Reaksi samping penggunaan obat belum pasti
terjadi pada semua pasien.

Outcome Pasien Stroke Iskemik pada Saat Keluar Rumah Sakit


Tujuan terapi pasien stroke iskemik yang dilihat pada saat keluar rumah
sakit adalah mengurangi kerusakan neurologis berkelanjutan. Hal tersebut diamati
melalui rangkuman catatan keperawatan tenaga kesehatan berkaitan kondisi
neurologis dan gejala yang dialami pasien, seperti hemiparesis, mulut perot, dan
bicara pelo. Target pengendalian tekanan darah pada stroke iskemik adalah 140/90
mmHg yang mengacu guideline stroke PERDOSSI 2011. Berikut ketercapaian
outcome pasien stroke iskemik pada saat KRS disajikan pada Tabel IX.
Tabel IX. Ketercapaian Outcome Pasien Stroke Iskemik Pada Hari KRS
Hemiparesis
Tekanan Jumlah
Bicara Pelo Mulut Perot
Darah Pasien Ekstremitas Atas Ektremitas Bawah
(mmHg) (n=26)
Y T Y T Y T Y T
<140/90 11 2 9 2 9 8 3 6 5
≥140/90 15 2 13 0 15 6 9 7 8
Total 26 4 22 2 24 14 12 13 13
Keterangan: Y = Ya, T = Tidak

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Tabel IX di atas, pasien yang memiliki tekanan darah sesuai target
<140/90 mmHg sebanyak 11 pasien (42,3%) lebih sedikit dibandingkan dengan
pasien yang tidak mencapai target tekanan darah ≥140/90 mmHg sebanyak 15
pasien (57,7%). Hal tersebut dapat dikarenakan hampir sebagian besar pasien
memiliki riwayat hipertensi.
Di sisi lain, setiap pasien memiliki tingkat kerusakan neurologis yang
berbeda-beda, dapat dilihat lebih rinci pada Tabel IX di lampiran. Namun, seluruh
pasien mengalami perbaikan kondisi dibandingkan hari-hari sebelumnya, meskipun
masih mengalami hemiparesis pada hari terakhir dirawat inap. Pemulihan kekuatan
ekstremitas masih merupakan masalah utama yang dihadapi oleh pasien stroke yang
mengalami hemiparesis. Pada tabel, pasien yang masih mengalami ekstremitas atas
dan bawah lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mengalami, sedangkan
gejala pelo dan mulut perot hanya sedikit ditemui pada hari KRS karena kondisi
membaik.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Karakteristik pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta
periode 2016-2017 dengan hasil persentase tertinggi berdasarkan kajian antara
lain yaitu jenis kelamin wanita sebesar 57,7%; usia 55-64 sebesar 38,5%;
diagnosa stroke + hipertensi + hemiparesis sebesar 80,8%; tekanan darah MRS
hipertensi tahap 2 sebesar 26,9%; dan lama perawatan yaitu 4 hari sebesar
42,3%.
2. Profil penggunaan obat pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Panti Rini
Yogyakarta periode 2016-2017 berdasarkan persentase kelas terapi :
a. Obat yang digunakan pada sistem pencernaan terbanyak adalah
ranitidin.
b. Obat yang digunakan pada sistem saluran pernafasan terbanyak adalah
ambroxol.
c. Obat yang digunakan pada sistem pembuluh darah terbanyak adalah
citicolin

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Obat yang digunakan pada sistem saraf pusat terbanyak adalah


parasetamol.
3. Kajian evaluasi penggunaan obat pasien stroke terdapat 23 subyek mengalami
permasalahan penggunaan obat dengan 30 jumlah kasus antara lain butuh obat
8 kasus, obat tidak efektif 1 kasus, 0 kasus dosis berlebih, dosis kurang 2 kasus,
interaksi obat 15 kasus, dan reaksi samping obat 4 kasus; dan 3 subyek tidak
mengalami permasalahan penggunaan obat.
4. Ketercapaian outcome pasien stroke pada hari keluar rumah sakit yaitu :
a. Pasien dengan tekanan darah sesuai target <140/90 mmHg adalah 11
pasien (42,3%) dan pasien yang tidak mencapai target tekanan darah
≥140/90 mmHg sebanyak 15 pasien (57,7%).
b. Kondisi yang masih dialami pasien terbanyak adalah hemiparesis
ekstremitas atas sebesar 14 pasie.
c. Seluruh pasien mengalami perbaikan kondisi neurologis dari
sebelumnya, seluruh status pasien pulang yaitu membaik dan diijinkan
pulang.

Saran
Saran untuk penelitian mengenai evaluasi pengobatan sebaiknya
memperoleh acuan standar terapi stroke dari rumah sakit agar lebih relevan dan
memperoleh penjelasan mengenai pemberian terapi obat dari dokter yang
menangani.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA
Abraham, N.S., Hatky, M.A., Antman, E.M., Bhatt, D.L., Bjorkman, D.J., Clark,
C.B., et al., 2010, ACCF/ACG/AHA 2010 Expert Consensus Document
on The Concomitant Use of Proton Pump Inhibitors and
Thienopyridines: A Foccused Update of The ACCF/ACG/AHA 2008
Expert Consensus Document on Reducing The Gastrointestinal Risk of
Antiplatelet Therapy and NSAID Use: A Report of The American
College of Cardiology Foundation Task Force onExpert Consensus
Document, Circulation, 122:2619-2633..
American Heart Association, 2009, Circulation: Heart Disease and Stroke
Statistics — 2009 Update, http://circ.ahajournals.org
/content/119/e21.figures-only, diakses pada tanggal 19 Januari 2018.
Powers, W.J., Alejandro, A.R., et al., 2018, 2018 Guideline for the Early
Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: A Guideline for
Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association, Stroke,
http://circ.ahajournals.org, diakses pada tanggal 27 Mei 2018.
Amiman, R.C., Melke, J.T., dan Mieke, A.H., 2016, Gambaran Length of Stay Pada
Pasien Stroke Rawat Inap RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Periode
Juli 2015-2016, Jurnal e-Clinic, 4(2):33-40.
Anonim, 2004, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2004,
http://pionas.pom.go.id/ioni, diakses pada tanggal 27 Februari 2018.
Aronow, W.S., Fleg, J.L., Pepine, C.J., Artinian, N.T., Bakris, G., Brown, A.S., et
al., 2011, ACCF/AHA 2011 Expert Consensus Document on
Hypertension in The Elderly, Journal of American Society of
Hypertension, 5(4):259-352.
Bushnell, C.D., 2008, Stroke and The Female Brain, Nature Clinical Practice
Neurology, Nature Publishing Group, 4(1): 22-33.
Chobanian, A.V., George, L.B., Hendy, R.B., William, C.C., Lee, A.G., et al., 2014,
Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, anf Treatment of High Blood Pressure,
Hypertension, 63:54-60.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2008, Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2007, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2014, Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Jakarta, 88-90.
Đuričić, S., Tamara, R., Milorad, Z., 2015, Risk Factors of the First Stroke, Med
Pregl; LXVII, (1-2), 17-21.
Fagan, S.C., Hess, D.C., 2014, Cardiovascular Disorders Dalam : Dipiro, J.T.,
Talbet, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., dan Posy, L.M.,

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pharmacotherapy : A Patophysiologic Approach, 9th Edition, United


State: Mc Graw Hill Companies, 87-124.
Feigin, V.L., Bo, N., George, A.M., 2017, Circulation Research Compendium on
Stroke: Global Burden of Stroke, Circulation Research: Journal of The
American Heart Association, 120:439-448.
Field, T.S.,Oscar, R.B., 2011, Current Status of Antiplatelet Agents to Prevent
Stroke, Curr Neurol Neurosci Rep., 11(1): 6–14.
Gonya, G., Arrich, J., Wolzt, M., Huber, K., Verheugt, F.W., Gurbel, P.A., et al.,
2014, Antiplatelet treatment for prevention of cerebrovascular events in
patients with vascular diseases: A systematic review and meta-analysis,
Stroke, 45:492-503.
HEART Protection Study Collaborative Group, 2002, MRC/BHF Heart Protection
Study Of Cholesterol Lowering With Simvastatin In 20,536 High-Risk
Individuals: A Randomised Placebo-Controlled Trial, Lancet,
360(9326):7-22.
Huo Y, Qin X, Wang J, Sun N, Zeng Q, Xu X, et al., 2012, Efficacy Of Folic Acid
Supplementation In Stroke Prevention: New Insight From A Meta-
Analysis. Int J Clin Pract, 66(6):544-51.
Imron, M., 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, CV Sagung Seto,
Jakarta, 107-110; 117-137.
Karsten, O., 2014, The Effects of Citicoline on Acute Ischemic Stroke: A Review,
Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases, 23(7): 1764-1769
Koorista, B., Dijikman, B., Einhorn, T.A., dan Bhandari, M., 2009, How to Design
A Good Case Series, J Bone Joint Surg Am., Vol: 91(3), p.21.
Lisabeth, L., Bushnell, C., 2012, Menopause and Stroke: An Epidemiologic
Review, Lancet Neurol, 11(1):82–91.
Miscbach, J., Tobing, S.M., Ranakusuma, T.A., et al., 2011, Guideline Stroke 2011.
Perhimpunan Dokter Spresialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), pp. 42-45.
Mozaffarian D, Benjamin EJ, Go AS, et al., 2015. Executive summary: heart
disease and stroke statistics – 2015 update: a report from the American
Heart Association. Circulation, 131(4): 434–441.
Ng, F.H., Wong, S.Y., Lam, K.F., Chu, W.M., Chan, P., Ling, Y.H., et al., 2010,
Famotidine is Inferior to Pantoprazole in Preventing Recurrence of
Aspirin-Related Peptic Ulcers od Erosion, Gastroenterology, 138: 82-88.
Ng, F.H., Tunggal, P., Chu, W.M., Lam, K.F., Li, A., Chan, K., et al., 2012,
Esomeprazole Compared with Famotidine in The Prevention of upper
Gastrointestinal Bleeding in Patient with Acute Corronary Syndrome or
Myocardial Infraction, Am J. Gastroenterol, 107: 389-396.
O’Donnell, M.J., Xavier, D., Liu, L., Zhang, H., Chin, S.L., Rao-Melacini, P., et
al., 2010, Risk Factors for Ischaemic and Intracerebral Hemorrhagic
Stroke in 22 Countries (The Interstroke Study): A Case-control study,
Lancet, 376:112-123.
Petrea, R.E., Alexa, S.B., Sudha, S., Margaret, K.H., Carlos, S.K., and Philip, A.W.,
2009, “Stroke in Women — Gender Differences in Stroke Incidence and

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Post-Stroke Disability in the Framingham Heart Study”, Stroke,


40(4):1032–1037.
Reeves, M.J., Bushnell, C.D., Howard G., et al., 2008, Sex Differences in Stroke:
Epidemiology, Clinical Presentation, Medical Care, and Outcomes,
Lancet Neurol, 7: 915-926.
Ryu, J.A., Bang, O.Y., Suh, G.Y., Yang, J.H., Lee, D., Park, J., et al., 2016,
Ischemic Stroke in Critically III Patients with Malignancy, PLoS ONE,
11(1):1-10.
Secades, J.J., José, A-S., José, C., Exuperio, D-T., Eduardo, M-V., Natalia, O.,
2016, Citicoline for Acute Ischemic Stroke: A Systematic Review and
Formal Meta-analysis of Randomized, Double-Blind, and Placebo-
Controlled Trials, Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases,
25(8): 1984–1996.
Tamura, A., Murrakami, K., Kadota, J., 2013, Prevalence of Gastroduodenal
Ulcers/Erosions in Patients Taking Low-dose Aspirin with Either 15
mg/day of Lansoprazole or 40 mg/day of Famotidine: The OITA-GF
Study 2, BMC Res Notes, 6: 1756-5000.
Amarenco, P., Benavente, O., Goldstein, L.B., Callahan, A., Sillesen, H., Hennerici,
M.G., et al., Results of the Stroke Prevention by Aggressive Reduction
in Cholesterol Levels (SPARCL) Trial by Stroke Subtypes, N Engl J
Med, 40(4):1405-9.
WHO, 2017, The Top 10 Causes of Death,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/, diakses pada 15
Oktober 2017.

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Ethical Clearence

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Definisi Operasional

1. Pasien yang akan diteliti adalah semua pasien dengan diagnosa stroke iskemik
(ICD X I-63.9) dengan atau tanpa melakukan CT Scan, menerima pengobatan
stroke iskemik selama dirawat inap di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta
periode 2016-2017.

2. Karakteristik pasien yang akan dikaji adalah jenis kelamin, usia, penyakit
penyerta, lama perawatan, dan tekanan darah saat masuk rumah sakit.

3. Penyakit penyerta yang dikaji adalah kondisi fisiologis yang mungkin dapat
terjadi pada pasien stroke berkaitan dengan kardiovaskuler dan serebrovaskuler.

4. Tekanan darah yang dikaji adalah rata-rata dari pengukuran tekanan sistolik dan
diastolik dalam sehari.

5. Profil penggunaan obat pasien stroke iskemik yang akan dikaji adalah jenis obat
kemudian diklasifikasikan ke dalam golongan dan kelas terapi. Masing-masing
jenis obat dan kelas terapi akan dihitung persentase penggunaan obatnya.

6. Ketercapaian terapi pasien stroke saat keluar rumah sakit adalah mengurangi
kerusakan neurologis berkelanjutan dilihat dari tekanan darah, yang
diharapkan RS adalah 140/100 mmHg, serta status keadaan pasien sebelum
pulang dari dokter.

7. Terapi stroke iskemik yang akan dikaji adalah semua obat yang diterima pasien
selama rawat inap.

8. Permasalahan penggunaan obat yang akan dikaji adalah butuh tambahan obat,
obat tidak efektif, dosis terlalu besar, dosis kurang, interaksi dan reaksi samping
obat.

9. Butuh tambahan obat adalah kondisi pasien yang memiliki indikasi penyakit
dan membutuhkan terapi pencegahan dan/atau terapi inisiasi untuk mengurangi
risiko berkembangnya penyakit baru, mengurangi gejala, dan meningkatkan
kualitas hidup pasien.

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Obat tidak efektif adalah obat yang diberikan tanpa adanya indikasi medis
objektif, banyaknya pemakaian banyak obat pada kondisi tertentu padahal
hanya memerlukan terapi obat tunggal, kondisi medis yang lebih sesuai diobati
tanpa terapi farmakologi, terapi penyalahgunaan obat.

11. Dosis berlebih adalah kekuatan terlalu tinggi, frekuensi pemakaian obat terlalu
singkat, durasi obat terlalu panjang, obat diberikan terlalu cepat.

12. Dosis kurang adalah dosis dan interval terlalu rendah untuk menghasilkan
respon yang diharapkan, durasi obat terlalu singkat untuk menghasilkan respon
yang diingkan.

13. Interaksi obat adalah penggunaan dua obat atau lebih yang dapat mempengaruhi
satu sama lain, memberi pengaruh terhadap organ tubuh, maupun
mempengaruhi aktivitas absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi obat.

14. Reaksi samping obat adalah suatu kondisi yang mungkin dapat terjadi akibat
mengkonsumsi suatu obat yang mempengaruhi perubahan tingkah laku, alergi,
perubahan kondisi fisik dan fisiologis yang tidak diinginkan.

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Instrumen Penelitian

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Tabel Profil Penggunaan Obat pada Pasien Stroke


Iskemik
Subkelas Jumlah
Golongan Kelompok Jenis Obat %
Terapi Kasus
Antagonis reseptor H2 Ranitidin 6 23,1%
Anti-
Tungkai, anti- Penghambat pompa proton Pantoprasol 4 15,4%
Sistem
saluran ulserasi, anti- Antasida Al(OH)3, Mg(OH)2 1 3.9%
cerna refluks
Suplemen lambung Fucoidan 1 3,9%
(50%)
Pencahar Pelunak feses Parafin cair 2 7,7%
Antiemetik Antagonis serotonin 5-HT3 Ondansentron 2 7,7%
Sistem OBH 1 3,9%
Batuk
pernafasan Mukolitik
Pilek Ambroksol 2 7,7%
(7,7%)
Calcium channel blocker Amlodipin 8 30,8%
(CCB) -dihidropiridin Nifedipin 1 3,9%
Anti-
hipertensi CCB non-dihidropiridin Diltiazem hidroklorit 2 7,7%
Candesartan 9 34,6%
Angiotensin Receptor Blocker
Losartan 3 11,5%
Kuat Furosemid 6 23,1%
Sistem Diuretik
kardio- Osmotik Manitol 5 19,2%
vaskuler Citicolin 26 100%
(100%) Nootropik dan Vasodilator perifer dan
Flunarizine 1 3,9%
neuritronik aktivator serebral
Pirasetam 5 19,2%
Penghmbat siklooksigenasi Aspirin 17 65,4%
Anti-
platelet Penghmbat reseptor
Clopidogrel 5 19,2%
adenosine difosfat
Jantung Cardiac glycosides Digoxin 1 3,9%
Hipolipidemik Statin Simvastatin 1 3,9%
Aminofenol Parasetamol 7 26,9%
Antiinflamasi, Ketorolak 3 11,5%
analgesic non- Non-steroid
opiat Metampirone 3 11,5%
Kortikosteroid Deksametason 1 3,9%
Metilprednisolon 1 3,9%
Sistem
saraf pusat Diazepam 2 7,7%
(46,2%) Benzodiazepin
Clobazam 1 3,9%
Ansiolitik/
antikonvulsan Pregabalin 2 7,7%
Gabapentin 1 3,9%
Hidantoin Phenytoin Na 1 3,9%
Vertigo,migrain Antagonis reseptor histamin 3 Betahistine mesylate 1 3,9%
Mineral Kalium klorida 12 46,2%
Kebutuhan Asam folat 13 50%
nutrisi Vitamin
(100%) Neutropik Vitamin B1, B6, B12 12 46,2%
Elektrolit Ringer laktat 26 100%

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Tabel Outcome Terapi Pasien Iskemik Saat Keluar Rumah Sakit
Tekanan Darah Target Tekanan
No Catatan Keperawatan Kondisi Status Pasien
Saat KRS Darah
Kasus Pasien Hari KRS Pulang
(mmHg) 140/90mmHg
Kaki tangan masih lemas Membaik,
1 100/80 Tercapai
digerakkan, badan sudah membaik diijinkan pulang
Pelo sudah berkurang, tidak ada Membaik,
2 146,7/80 Belum Tercapai
keluhan diijinkan pulang
Sudah bisa menelan perlahan, kaki Membaik,
3 140/86,7 Belum Tercapai kanan masih nyeri, tangan kanan diijinkan pulang
masih kesemutan
Tangan kiri masih lemas Membaik,
4 100/80 Tercapai
digerakkan diijinkan pulang
Kaki tangan kiri sudah bisa Membaik,
5 130/80 Tercapai
digerakkan diijinkan pulang
Mulut perot, bicara masih pelo, kaki Membaik,
6 126,7/80 Tercapai
tangan kiri masih lemas diijinkan pulang
Sudah tidak pelo, kaki dan tangan Membaik,
7 100/70 Tercapai
kiri masih lemas digerakkan diijinkan pulang
Bicara masih pelo, mulut masih Membaik,
8 110/80 Tercapai
perot, badan merasa lebih baik diijinkan pulang
Badan masih lemas dan pegal, Membaik,
9 110/75 Tercapai tangan dan kaki kiri masih sulit diijinkan pulang
digerakkan
Kaki dan tangan kanan sudah lebih Membaik,
10 130/80 Tercapai
kuat, perut terasa sebah diijinkan pulang
Kaki dan tangan kiri masih lemas, Membaik,
11 150/80 Belum Tercapai
badan sudah lebih sehat diijinkan pulang
Membaik,
12 145/90 Belum Tercapai Badan sudah merasa lebih baik
diijinkan pulang
Tangan dan jari-jari sebelah kiri Membaik,
13 143,3/83,3 Belum Tercapai
masih kesemutan diijinkan pulang
Tangan dan kaki sudah bisa Membaik,
14 146,7/80 Belum Tercapai
digerakan, tubuh merasa sehat diijinkan pulang
Membaik,
15 140/95 Belum Tercapai Badan sudah merasa lebih sehat
diijinkan pulang
Sudah bisa berbicara dengan jelas, Membaik,
16 135/95 Belum Tercapai kaki dan tangan kanan sudah lebih diijinkan pulang
kuat
Kaki dan tangan kiri masih terasa Membaik,
17 155/85 Belum Tercapai
berat untuk bergerak diijinkan pulang
Sudah bisa bicara dengan jelas, kaki Membaik,
18 152,5/85 Belum Tercapai
dan tangan kiri sudah lebih kuat diijinkan pulang
Terkadang masih pusing dan badan Membaik,
19 152,5/85 Belum Tercapai
masih pegal diijinkan pulang
Sudah merasa lebih sehat, kaki dan Membaik,
20 140/80 Belum Tercapai
tangan kiri bisa digerakan perlahan diijinkan pulang
Sudah bisa menelan perlahan, Membaik,
21 132,5/85 Tercapai terkadang psung, mulai bisa diijinkan pulang
berbicara jelas
Kaki dan tangan kiri masih kaku, Membaik,
22 140/86,7 Belum Tercapai
masih kesulitan berbicara diijinkan pulang
Tangan dan kaki kiri mulai bisa Membaik,
23 153,3/86,7 Belum Tercapai
digerakkan diijinkan pulang
Badan sudah lebih sehat, tangan dan Membaik,
24 123,3/80 Tercapai
kaki masih lemas diijinkan pulang
Badan dan kaki masih lemas untuk Membaik,
25 147,5/82,5 Belum Tercapai
digerakkan diijinkan pulang
Kaki dan tangan kanan masih Membaik,
26 110/75 Tercapai lemas, masih batuk, demam sudah diijinkan pulang
reda

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Daftar Nama Obat dan Kandungan Aktif


No. Nama Obat Kandungan Aktif
1. Ranitidin Ranitidin hidroklorit
2. Pantoprazole Pantoprazole
3. Antasida Al(OH)3, Mg(OH)2
4. Fastro Fucoidan
5. Laxadin Parafin cair, phenolphthalein
6. Ondansentron Ondansentron
7. Amonium klorida OBH
8. Ambroksol Ambroksol hidroklit
9. Amlodipin Amlodipin
10. Nifedipin Nifedipin
11. Herbeser CD Diltiazem hidroklorit
12. Candotens, candesartan Candesartan
13. Lifezar Losartan
14. Lasix, Farsix, Gralixa Furosemid
15. Manitol Manitol
16. Brainolin, Neulin, Cholinaar Citicolin
17. Flunarizine Flunarizine
18. Dexpira Pirasetam
19. Aptor, Aspilet Aspirin
20. Vaclo, clopidogrel Clopidogrel
21. Digoxin Digoxin
22. Simvastatin Simvastatin
23. Pamol Parasetamol
24. Ketorolac Ketorolac
25. Analsik Metampirone
26. Dexamethasone Dexamethasone
27. Metilprednisolon Metilprednisolon
28. Valisanbe Diazepam
29. Clobazam Clobazam
30. Leptica Pregabalin
31. Alpentin Gabapentin
32. Ikhapen Phenytoin Na
33. Vastigo Betahistine mesylate
34. KSR Kalium klorida
35. Anemolat, Inhibion Asam folat
Neurodex, Grahabion,
36. Vitamin B1, B6, B12
Neurosanbe, Forneuro
37. Mecobalamin, Meconeuro Vit B12
38. Nu Qten Ubiquinone
Kalium L-aspartat, Mg L-
39. Renapar, Kalipar
Aspartat
40. Disolf Lumbrokinase
41 Cormega Omega-3-acid-ethylester

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Terapi Farmakologi Stroke Iskemik Berdasarkan Guideline


Stroke Perdossi 2011

1. Hipertensi
1) Pengendalian hipertensi dilakukan dengan target tekanan darah
140/90 mmHg. Jika menderita diabetes mellitus atau penyakit ginjal
kronis, target tekanan darah ,130/80 mmHg.
2) Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan sekitar
15% (sistolik maupun diastolic) dalam 24 jam pertama setelah
awitan apabila tekanan darah sistolik (TDS) >220 mmHg atau
tekanan darah diastolic (TDD) >120 mmHg
2. Hiperlipidemia
1) Pengendalian kadar kolesterol pada penderita dislipidemia dengan
diet dan obat penurun lemak. Target kadar kolesterol LDL <100
mg/dl penderita yang bersiko tinggi stroke sebaiknya target
kolesterol LDL sebaiknya <70 mg/dl.
2) Penderita penyakit jantung koroner atau penderita dengan risiko
tinggi seperti penderita diabetes dianjurkan mendapat tambahan
terapi pemberian statin, disamping modifikasi gaya hidup, untuk
mencapai kadar kolesterol LDL sesuai pedoman The National
Cholesterol Education Program (NCEP) (AHA/ASA, Class I, Level
of evidence A)
3) Penderita dengan kolesterol darah tinggi (LDL>150 mg/dl)
sebaiknya dikelola dengan modifikasi pola hidup dan pemberian
statin (ESO, Class I, Level of evidence A)
4) Pengobatan statin dengan efek penurunan lipid yang efektif
direkomendasikan untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit
kardiovaskuler untuk pasien yang menderita stroke iskemik dan TIA
yang juga disertai aterosklerosis, Low Density Lipoprotein
Cholesterol (LDL C) ≥ 100 mg/dl, dan tanpa menderita penyakit
jantung koroner (AHA/ASA, Class IIA, Level of evidence B)
5) Untuk pasien dengan stroke iskemik aterosklerosis atau TIA tanpa
penyakit jantung koroner, target penurunan LCL C sekurang-

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kurangnya 50% atau sasaran tingkat LDL C <70 mg/dl, untuk


mencapai manfaat yang optimum (AHA/ASA, Class IIA, Level of
evidence B)
6) Pasien dengan stroke iskemik atau TIA disertai dengan peninggian
kadar kolesterol atau menderita penyakit jantung koroner harus
ditanggulangi sesuai dengan guideline NCEP III, termasuk
didalamnya modifikasi gaya hidup, tuntutan diit dan obat-obatan
yang direkomendasikan (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A).
7) Pasien dengan stroke atau TIA dengan High Density Lilpoprotein
Cholesterol (HDL C) rendah dapat dipertimbangkan pengobatan
dengan niasin atau gemfibrozil (AHA/ASA, Class IIA, Level of
evidence B).
8) Terapi dengan statin direkomendasikan pada subjek dengan stroke
non- kardioemboli (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A).1 Pada
studi SPARCL (Stroke Prevention by Aggresive Reduction in
Cholesterol Level), terapi statin dengan atorvastatin akan
mengurangi kejadian stroke berulan (HR 0,84; CI 0,71-0,99),
sementara pada HEART protection study, simvastatin mengurangi
kejadian gangguan vaskuler pada pasien riwayat stroke, dan
mengurangi stroke pada pasien dengan penyakit vaskuler lainnya
(RR 0,76).
Rekomendasi NCEP ATP III NCG ESI AHA/ASA
Terapi statin Pertimbangkan Mulai Pertimbangkan Diindasikan
memulai terapi pada untuk pasien pada pasien
statin pasien stroke iskemik dengan riwayat
bersamaan stroke atau TIA stroke dan PJK
dengan iskemik bila perubahan
perubahan atau TIA gaya hidup
gaya hidup. belum optimal.
Mulai
diberikan
selama
perawatan RS
untuk stroke
iskemik karena
aterosklerosis
Batas LDL C ≥ 130 Kolesterol LDL C ≥ 130
permulaan mg/dl (3,4 total > mg/dl (3,4
mmol/l) 135 mg/dl mmol/l).

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pertimbangkan
terapi obat bila
LDL C antara
100-129 mg/dl
(2,6-3,4
mmol/l)
TIA: Transient Ischemic Attack; PJK: Penyakit jantung Koroner,
NCG: National Clinical Guidelines; ESI: European Stroke Initiative;
AHA/ASA: American Heart Association/American Stroke
Association.
3. Riwayat TIA atau Stroke
1) Pasien dengan stroke iskemik atau TIA yang tidak mendapat terapi
antikoagulan harus diberikan antiplatelet seperti aspirin (80-325mg)
atau clopidogrel 75 mg, atau terapi kombinasi aspirin dosis rendah
25 mg dengan extended release dypiridamole 200 mg (AHA/ASA,
Class I, Level of evidence A).
2) Pasien yang tidak memerlukan antikoagulan harus diberikan
antiplatelet, bila mungkin kombinasi aspirin dan dipiridamol, atau
clopidogrel saja. Dibandingkan dengan terapi aspirin saja,
kombinasi aspirin 25 mg dengan extended release dypiridamole 200
mg ditegaskan lebih baik dibandingkan aspirin saja (AHA/ASA,
Class IIa, Level of evidence A).
3) Penggunaan klopidogrel lebih baik dibandingkan dengan aspirin
saja (AHA/ASA, Class II B, Level of evidence B).
4) Kombinasi aspirin dan klopidogrel tidak direkomendasikan pada
pasien dengan stroke iskemik akut, kecuali pada pasien dengan
indikasi spesifik (misalnya: angina tidak stabil atau non Q wave MI,
atau recent stenting), pengobatan diberikan sampai 9 bulan setelah
kejadian (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A).
5) Penambahan aspirin pada terapi klopidogrel yang diberikan pada
populasi risiko tinggi akan meningkatkan risiko perdarahan bila
dibandingkan pemakaian terapi klopidogrel saja, sehingga
pemakaian rutin seperti ini tidak direkomendasikan untuk stroke
iskemik atau TIA (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A).
6) Pemberian aspirin dibandingkan klopidogrel menunjukkan hasil
sedikit lebih baik untuk pencegahan sekunder stroke, tetapi tidak

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bermakna secara statistik. Sementara itu, pada kasus stroke iskemik,


infark jantung dan kematian akibat vaskuler, klopidogrel 75 mg
lebih baik dibandingkan dengan aspirin 325mg (CAPRIE STUDY)
(AHA/ASA 2011).
7) Pada penderita tidak toleran dengan aspirin, klopidogrel 75 mg atau
extended release dypiridamole 2 x 200 mg dapat digunakan
(AHA/ASA, Class IIa, Level of evidence B).
8) Cilostazol (100 mg) 2 kali sehari menunjukkan efek yang signifikan
terhadap kejadian stroke berulang dibandingkan plasebo (41,7% p=
0,0150; event rate/year cilostazol 3,37% vs plasebo 5,78%) dan
efektif untuk mencegah lakunar infark pada differential analysis.
(Japanese Guidelines, Class I, Level of evidence A).
9) Pada penelitian review (Jepang dan Cina) sebanyak 3477 pasien
yang mebandingkan cilostazol dengan aspirin pada kejadian
vascular event setelah stroke (stroke infak miokard atau kematian
akibat gangguan vaskular).
4. Sickle Cell Disease
1) Terapi transfusi (dengan target penurunan HbS dari >90 % menjadi
<30%) bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke yang meningkat
(AHA/ASA , Class I, level of evidence B).
2) Penderita dewasa dengan SCD dan stroke direkomendasikan
mendapat terapi umum yang dapat diterapkan untuk mengontrol
faktor risiko dan penggunaan antikoagulan. (AHA/ASA, Class IIa,
Level of evidence B).
3) Terapi tambahan diberikan termasuk transfusi darah untuk
mengurangi HbS dari <30% hingga 50% dari total Hb, hydroxyurea
atau pembedaan bypass. (AHA/ASA, Class IIb, Level of evidence
C)
5. Obat trisiklik dan antikonvulsan (lamotrigin dan gabapentin)
direkomendasikan untuk pengobatan nyeri neuropatik pasca stroke yang
terjadi pada beberapa penderita (AHA/ASA, Class III, Level of evidence
B).

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Diet dan Nutrisi


1) Penurunan masukan natrium dan peningkatan masukan kalium
direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi (AHA/ASA, Class I, level of evidence A).
7. Hiperosmosisteinemia
1) Pemberian vitamin B komplek, piridoksin (B6), kobalamin (B12),
dan asam folat dapat dipertimbangkan untuk pencegahan stroke
iskemik pada penderita hiperosmosisteinemia, tetapi manfaatnya
belum jelas (AHA/ASA, Class IIB, level of evidence B).
2) Asupan folat harian (400μg/hr), B6 (1,7 mg/hr) dan B12 (2,4 μg/hr)
melalui konsumsi buah, sayur, kacang polong, daging, ikan, sereal
untuk individu yang tidak hamil dan menyusui mungkin berguna
dalam menurunkan resiko stroke (AHA/ASA, Class Iib, level of
evidence C)
8. Pemberian antiplatet
1) Pemberian Aspirin dengan dosis awal 325 mg dlam 24 sampai 48
jam setelah awitan stroke dianjurkan untuk seiap stroke iskemik akut
(AHA/ASA, Class I, Level of evidence A)
2) Jika direncanakan pemberian trombolitik, aspirin jangan diberikan
(AHA/ASA, Class III, Level of evidence A).
3) Penggunaan aspirin sebagai adjunctive therapy dalam 24 jam setelah
pemberian obat trombolitik tidak direkomendasikan (AHA/ASA,
Class III, Level of evidence A).
4) Pemberian klopidrogel saja, atau kombinasi dengan aspirin, pada
stroke iskemik akut, tidak dianjurkan (AHA/ASA, Class III, Level
of evidence C), kecuali pada pasien dengan indikasi spesifik,
misalnya angina pectoris tidak stabil, non-Q-wave MI, atau recent
stenting, pengobatan harus diberikan sampai 9 bulan setelah
kejadian (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A).
9. Pemakaian vasodilator seperti pentoksifilin tidak dianjurkan dalam terapi
stroke iskemik akut (AHA/ASA, Class III, Level of evidence A)

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Dalam keadaan tertentu, vasopressor terkadang digunakan untuk


memperbaiki aliran darah ke otak (cerebral blood flow). Pada keadaan
tersebut, pemantauan kondisi neurologis dan jantung harus dilakukan secara
ketat. (AHA/ASA, Class III, Level of evidence B)
11. Pemakaian obat-obatan neuroprotektor belum menunjukkan hasil yang
efekif, sehingga sampai saat ini belum dianjurkan (AHA/ASA, Class III,
Level of evidence A). Namun, citicolin sampai saat ini masih memberikan
manfaat pada stroke akut. Penggunaan citicolin pada stroke iskemik akut
dengan dosis 2x1000 mg intravena 3 hari dan dilanjutkan dengan oral
2x1000 mg selama 3 minggu dilakukan dalam penelitian ICTUS
(International Citicholin Trial in Acute Stroke, ongoing). Selain itu, pada
penelitian yang dilakukan oleh PERDOSSI secara multisenter, pemberian
Plasmin oral 3x500 mg pada 66 pasien di 6 rumah sakit pendidikan di
Indonesia menunjukkan efek positif pada penderita stroke akut berupa
perbaikan motoric, score MRS dan Barthel index.
12. Aspirin
1) Aspirin (81 mg sehari atau 100 mg setiap 2 hari sekali) bermanfaat
untuk mencegah stroke pertama pada wanita dengan faktor risiko
yang cukup tinggi dibanding dengan risko pengobatan (AHA/ASA,
Class IIa, Level of evidence B).
2) Aspirin tidak bermanfaat untuk mencegah stroke pertama pada
individu dengan risiko rendah (AHA/ASA, Class III, Level of
evidence A).
3) Antiplatelet selain aspirin tidak direkomendasikan untuk
pencegahan primer stroke (ESO, Class IV, GCP).
13. Osmoterapi atas indikasi:
1) Manitol 0.25 - 0.50 gr/kgBB, selama >20 menit, diulangi setiap 4 -
6 jam dengan target ≤ 310 mOsrn/L. (AHA/ASA, Class III, Level of
evidence C).
14. Pengendalian Kejang

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1) Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat intravena 5-20mg dan


diikuti oleh fenitoin, loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan
kecepatan maksimum 50 mg/menit.
2) Bila kejang belum teratasi, maka perlu dirawat di ICU.
3) Pemberian antikonvulsan profilaksis pada penderita stroke iskemik
tanpa kejang tidak dianjurkan (AHA/ASA, Class III, Level of
evidence C).
4) Jika gelisah lakukan terapi psikologi, kalau perlu berikan minor dan
mayor tranquilizer seperti benzodiazepine short acting atau propofol
bias digunakan.
15. Pengendalian Suhu Tubuh
1) Setiap pederita stroke yang disertai demam harus diobati dengan
antipiretika dan diatasi penyebabnya (AHA/ASA, Class I, Level of
evidence C).
2) Berikan Asetaminofen 650 mg bila suhu lebih dari 38,5 oC
(AHA/ASA Guideline)1 atau 37,5oC (ESO Guideline).
16. Pemeriksaan Penunjang
1) EKG
2) Laboratorium (kimia darah, fungsi ginjal, hematologi, faal
hemostasis, kadar gula darah, analisis urin, analisa gas darah, dan
elektrolit)
3) Pemeriksaan radiologi
4) Foto rontgen dada
5) CT Scan
17. Rekomendasi Penilaian Selama Fase Akut
1) NIHSS digunakan untuk menilai derajat keparahan stroke pada
langkah awal sebagai predictor kematian dan luaran jangka panjang.
2) Penilaian awal termasuk riwayat lengkap dan pemeriksaan fisik
dengan lebih menekankan pada beberapa hal, yaitu:
a. Factor resiko terjadinya stroke ulangan
b. Komorbiditas
c. Tingkat kesadaran dan status kognitif

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Pemeriksaan menelan secara singkat


e. Penilaian kulit dan factor resiko terjadinya ulkus akibat tekanan
f. Pencernaan dan fungsi berkemih
g. Morbiditas, dengan memperhatikan kebutuhan pasien terhadap
bantuan dalam bergerak
h. Resiko terjadinya thrombosis vena dalam
i. Riwayat penggunaan antiplatelet atau antikoagulan sebelumnya,
khususnya pada saat stroke.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABBREVIATIONS

RS : Rumah Sakit
UGD : Unit Gawat Darurat
TD : Tekanan Darah
MRS : Masuk Rumah Sakit
KRS : Keluar Rumah Sakit
ARB : Angiotension Receptor Blocker
CCB : Calcium Channel Blocker
ACEI : Angiotension Converter Enzym Inhibitor
H2RA : Histamin 2 Receptor Antagonist
PPI : Proton Pump Inhibitor
ICD X : International Statistical Classification of Disease 10
ACC/AHA : American College of Cardiology/American Heart Association
AHA/ASA : American Heart Association/ American Stroke Association
LDL : Low Density Lippid
ASCVD : Atheroscleroticc Cardiovascular Disease

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 1
SUBJEKTIF
Pasien : A - Magdalena (238100) Lama dirawat : 5 hari Riwayat Penyakit : -
JK / Usia : P / 22 tahun Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hemiparesis Pengobatan sebelumnya : -
Tgl. MRS : 09/01/2016 Diagnosa Keluar : stroke iskemik, hemiparesis Keluhan masuk UGD : kemarin sore tiba-tiba kaki tangan kiri
Tgl. KRS : 14/01/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter lemas, mulut perot dan pagi ini susah makan dan muntah
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 9/01/16 10/01/16 11/01/16 12/01/16 13/01/16 14/01/16
Hb 13.0-18.0 d/dl 8.0 L Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 5.8 kiri lemas, kiri lemas, kiri masih kiri masih kiri masih kiri masih
Eritrosit 4.50-6.50 106/µL 4.58 mulut perot, mulut perot, lemas, gelisah, lemas, gelisah lemas, gelisah lemas, badan
Trombosit 150-450 103/µL 269 sempat jatuh, gelisah, pusing saat tidur saat tidur sudah agak
Hematokrit 40.0-54.0 Vol % 26.4 L gelisah, masih pusing malam malam enak
Ureum 15-43 Mg/dl 13 mual
Kreatinin 0.70-1.30 Mg/dl 0.74
Kolesterol total 140-200 Mg/dl 178
LDL 1-130 Mg/dl 112.3
HDL 33-92 Mg/dl 78
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 9/01/16 10/01/16 11/01/16 12/01/16 13/01/16 14/01/16
o 36,4; 36; 36,1; 36,7; 36,8; 36,5; 365; 36,6;
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,2; 36 36,7; 36,7 36,6
36,5 36,5 36,7
90-140 (sistolik)/ 120 120 90 100 100 90 90 100 110 100 110 90 100 120 110 100 100
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 80 60 60 60 60 60 70 80 70 80 60 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 93, 97 89, 76, 84, 92 73, 77, 81, 99 87, 96, 75, 88 74, 83, 99, 87 78
Terapi obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 9/01/16 10/01/16 11/01/16 12/01/16 13/01/16 14/01/16
Infus RL 20 tpm IV v v v v v v
Citicolin 250mg 1 amp/12j IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Ranitidin 50mg/2ml 1 amp/12j IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Aspilet 80 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Anemolat 1 mg 1x1 PO 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Dexamethason 0,5 mg 2x1 PO 1-0-1-0
Metilprednisolon 125 mg 1 amp/12j IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
ASSESMENT:
1. Penggunaan aspirin dengan metilprednisolon dan dexamethasone bersamaan meningkatkan resiko ulcer, monitoring (Medscape, 2018).
2. Interaksi obat: aspirin dapat menurunkan efektivitas asam folat melalui penghambatan absorbsi gastrointestinal (Medscape, 2018)
3. Pasien mengalami penurunan hemoglobin, pemberian anemolat sudah tepat.
PLAN :
1. Pemberian ranitidin untuk pencegahan resiko ulcer sudah tepat.
2. Untuk mencegah interaksi obat, mengatur ulang pemberian aspilet dan asam folat seperti aspilet pada pagi hari dan asam folat dapat diberikan sore hari.
3. Monitoring tekanan darah, hemoglobin, profil lipid, kadar kalium dan penggunaan obat.

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 2
SUBYEKTIF
Pasien : B - Mujiyem (237751) Lama dirawat : 4 hari Riwayat Penyakit : HT
JK / Usia : P / 67 tahun Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT Pengobatan Sebelumnya : -
Tgl. MRS : 30/12/15 Diagnosa Keluar : stroke iskemik Keluhan masuk UGD : Bicara pelo, pusing cekot-cekot,
Tgl. KRS : 03/01/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter sempat kejang kemarin sore
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 30/12/15 31/01/15 01/01/16 02/01/16 03/01/16
Hb 12-16.5 d/dl 11.5 L Bicara pelo, Masih pelo, pusing Sudah membaik, Tidak pusing, Tidak ada
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 7.9 pusing, berkurang, tangan masih pelo, tangan sudah agak keluhan, sudah
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 3.98 sempat tremor, gelisah tremor, gelisah enakan, tangan membaik
Trombosit 150-450 103/µL 298 kejang berat, tremor sudah
Hematokrit 37-47 Vol % 34.2 L tremor berkurang
Ureum 13-43 Mg/dl 24
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1.25 H
Kolesterol total 140-200 Mg/dl 192
LDL 1-130 Mg/dl 136 H
HDL 33-92 Mg/dl 43
Trigliserida 35-200 Mg/dl 99
Asam urat
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 30/12/15 31/01/15 01/01/16 02/01/16 03/01/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,3; 36,3 36,5; 36,6; 36,7, 36,4 36,3; 36,4; 36,5; 36,4 36; 36,4; 36,5 36,6; 36,5; 36,6
90-140 (sistolik)/ 160 140 130 140 150 140 140 150 150 140 140 150 150 150 150 140
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 90 80 80 80 80 80 80 80 80 70 80 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 77, 80 65, 93, 87, 80 76, 64, 81, 94 87, 99, 91 82, 94, 88
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 30/12/15 31/01/15 01/01/16 02/01/16 03/01/16
Disolf 490 mg 2x1 PO - 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Lifezar tab 100 mg 1x1 pagi PO - 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Fenitoin 100 mg 2x1 PO - - 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Amlodipin 5 mg 1x1 sore PO - - - 0-0-1-0 1-0-0-0
Dexpira 1g 3x1 IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-1 1-0-1-1 1-0-1-1 1-0-0-0
Citicolin 250 mg 2x250mg IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Ranitidin amp 50mg/2ml 1 amp/12j IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
ASSESMENT:
1. Pemberian fenitoin untuk mengatasi seperti kecemasan, tremor sudah tepat.
2. Perlu tambahan obat: pasien mengalami dislipidemia yang ditandai peningkatan LDL= 136 mg/dl. Menurut PERDOSSI 2011, dipertimbangkan pemberian
statin untuk penyakit kardiovaskuler yang menderita stroke iskemik dan TIA yang juga disertai aterosklerosis, LDL C ≥ 100 mg/dl, dan tanpa

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menderita penyakit jantung koroner (AHA/ASA, Class IIA, Level of evidence B). Statin moderate to high-intensity direkomendasikan untuk pasian
dengan CVD usia 40-75 tahun (ACC/AHA, 2013)
PLAN :
1. Pertimbangkan terapi moderate simvastatin dosis 20 mg sehari sekali, dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 40 mg sehari sekali.
2. Monitoring profil lipid.

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 3
SUBYEKTIF
Pasien : C - Wahyudi (239737 Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT Pengobatan Sebelumnya :
JK / Usia : L / 55 tahun Riwayat Penyakit : HT Captoril 1x1, Amlodipin (5mg) 1x1
Tgl. MRS : 01/03/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik Keluhan masuk UGD: tiba-tiba tangan dan kaki kanan kebas
Tgl. KRS : 05/03/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 4 hari
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 01/03/16 02/03/16 03/03/16 04/03/16 05/03/16
Hb 13-18 d/dl 16.5 Tidak bisa Tidak bisa Masih sulit Masih sulit Sudah bisa
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 9.5 menelan, menelan, menelan, tangan menelan, tangan menelan
Eritrosit 4.5-6.5 106/µL 5.64 tangan kaki tenggorokan sakit, kaki kanan kebas kaki kanan kebas sedikit-sedikit
Trombosit 150-450 103/µL 295 kanan kebas kaki kanan nyeri tapi masih
Hematokrit 40-54 Vol % 48.6 sakit, kaki
Ureum 13-43 Mg/dl 25 kanan nyeri
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.84 untuk jalan,
Kolesterol total 140-200 Mg/dl 163 tangan kanan
Trigliserida 40-200 Mg/dl 104 semutan
Glukosa acak 7-106 Mg/dl 89
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 01/03/16 02/03/16 03/03/16 04/03/16 05/03/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,6, 36,7 36,3; 36,4; 36,3; 37,3 36,3; 36,2; 37,3; 36,4 36,3; 36,5; 36,6; 36,7 36,4
90-140 (sistolik)/ 200 190 160 170 150 160 150 160 150 140 130 140 150 130
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 100 100 90 90 90 90 90 90 90 80 80 90 90 80
Nadi 60-100 kali/menit 76, 82 80, 82, 92, 88 78, 88, 94, 90 86, 90, 72 84
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 01/03/16 02/03/16 03/03/16 04/03/16 05/03/16
Citicolin 250 mg 250 mg/ 12j IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Dexpira 1 g/5 ml 3x1 IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Ranitidin 50mg/2ml 1 amp/12j IV UGD (0-0-1-0) 1-0-1-0 stop
Diltiazem 30 mg 3x1 PO UGD (0-0-1-0) 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-0-0-0
Disolf 490 mg 2x1 PO - 1-0-1-0 1-0-1-0 1-stop
Furosemid 20mg/ml 1 amp/24j IV UGD (0-0-1-0) 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Pantoprasol 40mg/vial 1x1 IV 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
Assesment:
1. Terapi yang diberikan sudah tepat dosis dan indikasi
2. Reaksi samping pemakaian furosemide dapat menyebabkan hipokalemi (DIH, 2015)
Plan:
1. Monitoring tekanan darah dan kadar kalium.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 4
SUBYEKTIF
Pasien : D - Santoso S (143318) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : L / 81 tahun Riwayat Penyakit : - Keluhan masuk UGD : Tangan kiri lemas susah digerakkan,
Tgl. MRS : 12/05/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik lemas, diam saja
Tgl. KRS : 18/05/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 6 hari
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 12/05/16 13/05/16 14/05/16 15/05/16 16/05/16 17/05/16 18/05/16
Hb 13.0-18.0 d/dl 12.5 Tangan kiri Tangan kiri Tangan kanan Tangan kiri Tangan kiri Tangan kiri Tangan kiri
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 3.2 L lemas susah lemas susah kesemutan lemas susah masih lemas masih lemas masih
Eritrosit 4.50-6.50 106/µL 3.8 L digerakkan digerakkan, digerakkan lemas
Trombosit 150-450 103/µL 171 pusing
Hematokrit 40.0-54.0 Vol % 36.5 L
Ureum 15-43 Mg/dl 29
Kreatinin 0.70-1.30 Mg/dl 1.11
Kolesterol total 140-220 Mg/dl 250 H
LDL 1-130 Mg/dl 147.5 H
HDL 33-92 Mg/dl 32.7 L
Trigliserida 40-200 Mg/dl 214 H
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 12/05/16 13/05/16 14/05/16 15/05/16 16/05/16 17/05/16 18/05/16
o 36,6; 36,6;
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,6; 36,6 36,5; 36,5 36,5; 36,5; 36,6
36,5; 36,6
36,8; 37; 36,6 36,7; 36,7; 37,7 36,5
90-140 (sistolik)/ 130 120 120 130 130 130 130 130 110 90 100 120 110 100 110 130 120 100
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 70 80 80 80 90 80 80 80 60 80 80 80 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 80, 88 81, 76 73, 77, 81, 99 87, 96, 75, 88 74, 83, 99, 87 74, 83, 99, 87 76
Nama Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 12/05/16 13/05/16 14/05/16 15/05/16 16/05/16 17/05/16 18/05/16
Brainolin 250 mg 2x1 IV 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Dexpira 1 g/5 ml 3x1 IV 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Meconeuro 500 mg 2x1 IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Qten 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Dexpira 1200 mg 2x1 PO 1-1-0-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v v v

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Assesment:
1. Terapi yang diberikan sudah tepat
2. Perlu tambahan obat: terjadi penurunan eritrosit, maka perlu dipertimbangkan pemberian suplemen darah
3. Perlu tambahan obat: terjadi peningkatan LDL= 147,5 mg/dl, trigliserida dan kolesterol total. Menurut PERDOSSI 2011, dipertimbangkan pemberian
statin untuk penyakit kardiovaskuler yang menderita stroke iskemik dan TIA yang juga disertai aterosklerosis, LDL C ≥ 100 mg/dl, dan
tanpa menderita penyakit jantung koroner (AHA/ASA, Class IIA, Level of evidence B). Statin moderate to high intensity direkomendasikan untuk
pasian perkiraan 10 tahun ASCVD risiko ≥7,5% dan tingkat LDL-C 70–189 mg / dL (ACC/AHA, 2013)
Plan
1. Pemberian suplemen darah hemobion 1x1
2. Pertimbangkan pemberian moderate statin simvastatin dimulai 20 mg/hari, dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 40 mg/hari diminum malam hari
3. Monitoring tekanan darah, profil lipid, profil darah.

Kasus 5
SUBJEKTIF
Pasien : E - Anastasia Ari (240570) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : Amlodipin 1x 5 mg,
JK / Usia : P / 52 tahun Riwayat Penyakit : HT, stroke Clopidogrel 1x 75 mg, Meconeuro 2x1
Tgl. MRS : 20/06/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik
Tgl. KRS : 23/06/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 3 hari
OBJEKTIF
Parameter Nilai Normal Satuan Hasil 20/06/16 21/06/16 22/06/16 23/06/16
Hb 12-16.5 d/dl 13.5 Kaki tangan Kaki tangan kiri Kaki tangan kiri Kaki tangan
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 6.8 kiri lemes sulit masih lemes sudah mulai bisa kiri sudah
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5.2 bergerak digerakan membaik
Trombosit 150-450 103/µL 275
Hematokrit 37-47 Vol % 38.4
Ureum 13-43 Mg/dl 18
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.8
Kolesterol total 140-200 Mg/dl 226 H
LDL 1-130 Mg/dl 137 H
HDL 33-92 Mg/dl 54
Trigliserida 35-200 Mg/dl 183
Parameter Nilai Normal Satuan 20/06/16 21/06/16 22/06/16 23/06/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,3; 36,8 36,5; 36,6; 36,8, 36,4 36,3; 36,8; 36,5; 36,9 36; 36,4; 36,5
90-140 (sistolik)/ 140 130 140 140 130 140 130 130 130
TD mmHg ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 80 80 90 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 87, 80 80, 88, 76 68, 80, 72 80

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 20/06/16 21/06/16 22/06/16 23/06/16


Citicolin 250 mg/amp 2x1 IV UGD 0-0-0-1 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Clopidogrel 75 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Amlodipin 5 mg 1x1 PO 0-0-0-1 0-0-0-1 0-0-0-1
Meconeuro 500 mcg 2x1 PO 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Simvastatin 10 mg 1x1 PO 0-0-1-0 0-0-1-0 pulang
Infus RL 20 tpm IV v v v v
Assesment
1. Terapi simvastatin 10 mg belum mencukupi. Statin moderate to high intensity direkomendasikan untuk pasian perkiraan 10 tahun ASCVD risiko
≥7,5% dan tingkat LDL-C 70–189 mg / dL (ACC/AHA, 2013)
2. Interaksi obat: amlodipine meningkatkan efek simvastatin (DIH, 2015)
Plan
1. Dosis simvastatin ditingkatkan menjadi moderate statin yaitu 20 mg/hari, dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 40 mg/hari diminum malam hari
2. Monitoring tekanan darah, profil darah, profil lipid dan penggunaan obat

Kasus 6
SUBYEKTIF
Pasien : F - Suyatin (012305) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hipertensi, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : Nifedipin 3x1,
JK / Usia : P / 66 tahun Riwayat Penyakit : stroke, hipertensi Keluhan masuk UGD : tiba-tiba mulut perot, bicara tidak jelas,
Tgl. MRS : 28/06/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik kaki tangan kiri tidak bisa gerak
Tgl. KRS : 30/06/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 2 hari
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 28/06/16 29/06/16 30/06/16
Hb 13-18 d/dl 13.6 Mulut perot, Mulut perot, bicara Mulut perot,
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 5.6 bicara sulit, sulit, kaki tangan bicara sulit, kaki
Eritrosit 4.5-6.5 106/µL 3.9 L kaki tangan kiri lemes tidak tangan kiri lemes
Trombosit 150-450 103/µL 374 kiri lemes bisa bergerak tidak bisa
Hematokrit 40-54 Vol % 51.8 tidak bisa bergerak, pasien
Ureum 13-43 Mg/dl 32 bergerak minta
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.96 dipulangkan
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 28/06/16 29/06/16 30/06/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,5; 36,6 36,6; 36,6; 36,5; 36,3 36,4; 36,3; 36,5
90-140 (sistolik)/ 140 140 130 140 140 130 120 130 130
TD mmHg ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 75, 79 70, 77, 82, 79 65, 68, 73

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 28/06/16 29/06/16 30/06/16


Aspilet 80 mg 1x1 PO 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Grahabion 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Citicolin 250 mg 250mg/12j IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Pantoprasol 40 mg 1x1 IV 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v
Assesment :
1. Terapi sudah sesuai, tepat dosis, dan tidak ada interaksi obat

Plan :
1. Monitoring profil darah, lipid, dan tekanan darah.

Kasus 7
SUBYEKTIF
Pasien : G - Sumilah (110971) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparase Pengobatan Sebelumnya :-
JK / Usia : P / 81 tahun Riwayat Penyakit :
Tgl. MRS : 08/06/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik
Tgl. KRS : 11/06/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 3 hari
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 08/06/16 09/06/16 10/06/16 11/06/16
Hb 12-16.5 d/dl 11.3 L Bicara pelo, Masih pausing, Kaki dan tangan Susah BAK,
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 5.6 pusing, perut tangan kiri kiri masih badan sudah
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 4.3 sakit, susah gerak, lemas dan berat, enakan,
Trombosit 150-450 103/µL 345 ekstremitas bicara sudah agak pusing tidak pusing
Hematokrit 37-47 Vol % 34.5 L anggota tidak pelo
Ureum 13-43 Mg/dl 34.4 badan kiri
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1.1
Kolesterol total 140-200 Mg/dl 267 H
LDL 1-130 Mg/dl 146 H
HDL 33-92 Mg/dl 62
Trigliserida 35-200 Mg/dl 191
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 08/06/16 09/06/16 10/06/16 11/06/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,3; 36,8 36,5; 36,6; 36,8 36,7; 36,8; 36,5 36,5
TD 90-140 (sistolik)/ mmHg 150 140 140 130 120 110 100 110 100
; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 80 80 80 80 80 70 80 70
Nadi 60-100 kali/menit 80, 73 68, 92, 90 88, 94, 80 84

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 08/06/16 09/06/16 10/06/16 11/06/16


Analsik 3x1 PO 1-1-1-0 1-1-1-0 1-0-0-0
Citicolin 250mg/amp 1 amp/12j Inj IV 0-0-1-0 UGD 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
KSR 600 mg 2x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0
Furosemid 20mg/ml 1 amp/24j IV 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Ranitidin 50mg/2ml 1 amp/12j IV 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v
Assesment
1. Terapi obat sudah sesuai dan tepat dosis
2. Reaksi samping: furosemide mungkin dapat menyebabkan hipokalemia (DIH, 2015)
3. Butuh tambahan obat: pasien mengalami penurunan hemoglobin, dipertimbangkan untuk pemberian suplemen darah
4. Butuh tambahan obat: pasien mengalami peningkatan kolesterol total dan LDL. Menurut PERDOSSI 2011, dipertimbangkan pemberian statin untuk
penyakit kardiovaskuler yang menderita stroke iskemik dan TIA yang juga disertai aterosklerosis, LDL C ≥ 100 mg/dl, dan tanpa
menderita penyakit jantung koroner (AHA/ASA, Class IIA, Level of evidence B). Statin moderate to high intensity direkomendasikan untuk pasian
perkiraan 10 tahun ASCVD risiko ≥7,5% dan tingkat LDL-C 70–189 mg / dL (ACC/AHA, 2013)
Plan
1. Pemberian KSR 1x1 sudah tepat untuk mencegah hypokalemia akibat reaksi samping furosemide
2. Pemberian suplemen darah hemobion 1x1
3. Pertimbangkan pemberian moderate statin simvastatin dimulai 20 mg/hari, dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 40 mg/hari diminum malam hari
4. Monitoring tekanan darah, profil lipid, profil darah, serum kalium,

Kasus 8
SUBYEKTIF
Pasien : H - Waginem (208321) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparase Pengobatan Sebelumnya :
JK / Usia : P / 88 tahun Riwayat Penyakit : CHF, stroke -
Tgl. MRS : 13/07/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik
Tgl. KRS : 16/07/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 3 hari
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 13/07/16 14/07/16 15/07/16 16/07/16
Hb 12-16.5 d/dl 12.2 Mulut perot, Tangan terasa Badan terasa Sudah
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 6.9 bicara pelo, berat dan kaku lemas merasa
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 3.86 badan lemes membaik
Trombosit 150-450 103/µL 187 dan nyeri
Hematokrit 37-47 Vol % 36.7
Ureum 13-43 Mg/dl 32.1
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.84

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tanda Vital Nilai Normal Satuan 13/07/16 14/07/16 15/07/16 16/07/16


o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,2; 36,5 37; 39; 38 38,5; 38,1; 37,5 36,8; 36,5
90-140 (sistolik)/ 150 140 130 130 120 120 100 110 120 100
TD mmHg ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 60, 80 68, 64, 80 80, 86, 93 78, 89
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 13/07/16 14/07/16 15/07/16 16/07/16
Citicolin 250 mg/amp 1 amp/12j IV UGD0-0-1-0
Vaclo 75 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
KSR 600 mg 2x1 PO UGD 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Pamol 500 mg 3x1 prn PO 0-1-0-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Neulin inj 1g 2x1 IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Dexpira 3g 2x1 IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Furosemid amp 20mg/ml 1 amp/24j IV 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Ranitidin 50mg/2ml 1 amp/12j IV 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV
Assesment
1. Interaksi obat piracetam dengan clopidogrel yaitu piracetam meningkatkan efektifitas clopidogrel (Medscape, 2018)
2. Reaksi samping: furosemid mungkin dapat menyebabkan hipokalemia dan hiperuresemia (Medscape, 2018)
Plan :
1. Monitoring tekanan darah, kadar kalium, profil darah dan lipid, dan penggunaan obat

Kasus 9
SUBYEKTIF
Pasien : I - Ngadiman (244976) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : L / 63 tahun Riwayat Penyakit : - Keluhan masuk UGD : Tiba-tiba tidak sadar, badan lemas, kaki tangan
Tgl. MRS : 12/08/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik, hemiparesis kiri sulit bergerak, pusing
Tgl. KRS : 19/08/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 7 hari
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 12/08/16 13/08/16 14/08/16 15/08/16 16/08/16 17/08/16 18/08/16 19/08/16
Hb 13.0-18.0 d/dl 12.2 Badan Badan, kaki, Pusing, Pusing, Pusing, Badan lemas Badan lemas
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 7.1 lemas, kaki tangan kiri lemas, bdan badan badan dan pegal- dan pegal-
Eritrosit 4.50-6.50 106/µL 3.69 L tangan kiri masih lemas, pegal-pegal lemas dan lemas dan pegal, pegal, tangan
Trombosit 150-450 103/µL 119 L sulit pusing, pegal-pegal pegal tangan kaki kaki kiri
Hematokrit 40.0-54.0 Vol % 36.7 L bergerak, makan dan tangan kaki kiri masih masih sulit
Ureum 15-43 Mg/dl 29 pusing minum kiri sulit sulit digerakkan
Kreatinin 0.70-1.30 Mg/dl 1.08 tersedak digerakkan digerakkan

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tanda Lab Nilai Normal Satuan 12/08/16 13/08/16 14/08/16 15/08/16 16/08/16 17/08/16 18/08/16 19/08/16
o 37,2; 36,7; 36,5; 36,4; 36,1; 36,8; 36,5; 36,1; 36,5; 36,8; 36,3; 36,4;
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,9; 36,4; 36,6
36
36,2; 36,8; 37,1
36,5 36,3 36,4 36,3; 36,2
36,6; 36,7
90-140 (sistolik)/ 120 100 120 100 110 120 110 110 110 110 120 110 110 110 100 100 110 100 110 110 100 110 120 110 100 120
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 80 80 70 80 80 70 70 70 80 80 70 70 80 80 70 70 60 60 70 70 80 80 70 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 67, 69, 73 68, 60, 66, 63 63, 72, 66 67, 78, 72 65, 73, 77 71, 65, 70, 79 72, 64, 66, 70 76, 80
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 12/08/16 13/08/16 14/08/16 15/08/16 16/08/16 17/08/16 18/08/16 19/08/16
Ranitidin 50mg/2ml 2x1 IV 0-1-0-1 UGD 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Ondansentro
4 mg 1x1 IV 0-1-0-0 UGD
n
Citicolin 250 mg/amp 1 amp/12j IV 0-1-0-0 UGD 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 stop
Aspilet 80 mg 1x1 PO 0-1-0-1 UGD 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Digoxin 250 mcg 2x1/2 PO 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Infus RL 20 tpm
Assesment
1. Terapi obat sudah tepat dosis dan sudah sesuai.
2. Interaksi obat: aspirin dan digoxin keduanya meningkatkan serum kalium, sehingga dapat menyebabkan hiperkalemia (DIH, 2015)
Plan
1. Monitoring penggunaan obat, tekanan darah, serum kalium, dan profil darah dan lipid

Kasus 10
SUBJEKTIF
Pasien : J - Sandjojo (205691) Diagnosa Masuk : stroke, hemiparesis, HT Pengobatan Sebelumnya :
JK / Usia : L / 71 tahun Riwayat Penyakit : HT Neurobion 1 tab
Tgl. MRS : 21/08/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik
Tgl. KRS : 26/08/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 5 hari

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 21/03/16 22/08/16 23/08/16 24/08/16 25/08/16 26/08/16
Hb 13-18 d/dl 14.4 Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan Kaki Kaki tangan
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 13.6 kanan lemas kanan lemas kanan lemas kanan mulai tangan kanan mulai
Eritrosit 4.5-6.5 106/µL 4.74 menguat, perut kanan menguat,
Trombosit 150-450 103/µL 374 sebah mulai perut sebah
Hematokrit 40-54 Vol % 43.5 menguat
Ureum 13-43 Mg/dl 37
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.76
Kolesterol total 140-200 Mg/dl 253 H
Trigliserida 40-200 Mg/dl 221 H
LDL 1-130 Mg/dl 163,2 H
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 21/03/16 22/08/16 23/08/16 24/08/16 25/08/16 26/08/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,2; 36,3 36,4; 36,4; 36,4; 36,5 36,3; 36,4; 36,3; 36,4 36,3; 36,3; 36,3 36,3
90-140 (sistolik)/ 200 190 160 170 150 160 150 160 150 140 130 140 150 130
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 100 100 90 90 90 90 90 90 90 80 80 90 90 80
Nadi 60-100 kali/menit 76, 80 68, 60, 66, 63 80, 74, 72, 78 67, 69, 73 75
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 21/03/16 22/08/16 23/08/16 24/08/16 25/08/16 26/08/16
Citicolin 250 mg/amp 1 amp/12j IV 1-0-1-0 1-0-0-0 stop
Amlodipin 10 mg 1x1 PO UGD 1-0-0-0
Aspilet 80 mg 1x1 PO UGD 1-0-0-0 1-0-0-0 stop
Candoten 8 mg 1x1 PO UGD 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Disolf 2x1 PO 0-1-0-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Fastro 100 mg 1x1 PO 0-1-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Laxadin 3x10 cc PO 0-1-0-0 1-1-1-0 1-1-1-0 stop
Cormegal 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Brainolin 500 mg 2x1 IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 stop
Infus RL
Assesment:
1. Interaksi obat: aspirin menurunkan efektifitas candesartan; candesartan dan aspirin keduanya dapat meningkatkan serum kalium yang mengakibatkan
hiperkalemia;
2. Aspilet memiliki resiko iritasi lambung, monitoring apabila terjadi iritasi lambung dipertimbangkan pemberian anti-tungkak
3. Butuh tambahan obat: pasien mengalami dyslipidemia ditandai dengan peningkatan kolesterol total dan LDL, maka dipertimbangkan pemberian Statin
moderate to high intensity direkomendasikan untuk pasian perkiraan 10 tahun ASCVD risiko ≥7,5% dan tingkat LDL-C 70–189 mg / dL (ACC/AHA,
2013)
Plan :
1. Pemberian aspirin dan candesartan tidak boleh dalam waktu yang sama, diberi jeda
2. Pemberian simvastatin 1x20 mg sehari dapat ditingkatkan hingga 40 mg sehari
3. Monitoring tekanan darah, serum kalium, profil darah dan lipid

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 11
SUBYEKTIF
Pasien : K - Joni B (245490) Lama dirawat : 4 hari Riwayat Penyakit : HT
JK / Usia : L / 57 tahun Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis, Pengobatan Sebelumnya : -
Tgl. MRS : 30/08/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik Keluhan masuk UGD : Sesak sudah 2 hari, tangan dan kaki kiri
Tgl. KRS : 02/09/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter lemas, pusing
OBYEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 30/08/16 31/08/16 01/09/16 02/09/16
Hb 13-18 d/dl 15.3 Sesak sudah 2 Masih pusing, Sudah tidak Badan sudah
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 6.5 hari, tangan terbaring lemas di pusing, kaki enak, kaki
6 dan kaki kiri kasur, kaki tangan tangan kiri masih tangan kiri
Eritrosit 4.5-6.5 10 /µL 5.72
Trombosit 150-450 3
10 /µL 352 lemas, pusing kiri masih lemas lemas masih lemas
Hematokrit 40-54 Vol % 45.7
Ureum 13-43 Mg/dl 29
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1.01
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 30/08/16 31/08/16 01/09/16 02/09/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,8; 36,7; 36,8 36,4; 36,2; 36,3; 36,3 36,5; 36,6; 36,6; 36,7 36,4; 36,5
90-140 (sistolik)/ 180 160 160 175 160 180 160 170 160 170 160 150 150
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 100 100 90 110 100 100 100 100 90 100 90 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 76, 81, 76 76, 84, 80, 92 80, 84, 72, 88 80, 76
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 30/08/16 31/08/16 01/09/16 02/09/16
Citicolin 500 mg IV UGD 0-1-0-0
Ketorolac 1 amp 10mg IV UGD 0-1-0-0
Ranitidin 1 amp 50mg/2ml IV UGD 0-1-0-0
Nifedipin 10 mg IV UGD 0-1-0-0
Mecobalamin 500 mg 2x1 PO 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Analsik 3x1 PO 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 stop
Candotens 8 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Manitol 125 ml 4x125 ml IV 0-0-1-0 1-1-1-1 1-1-1-1 1-1-1-1
Infus RL 20tpm IV v v v v
Assesment
1. Analsik merupakan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) berisiko terhadap iritasi lambung, dimonitoring apabila menimbulkan iritasi lambung
mempertimbangkan pemberian antitungkak
2. Terapi sudah tepat dosis dan indikasi
Plan
1. Monitoring serum kalium, tekanan darah, profil darah, dan kreatinin

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 12
SUBJEKTIF
Pasien : L - Murtini (245467) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : P / 62 tahun Riwayat Penyakit : HT Keluhan masuk UGD : pagi mengeluh kaki kesemutan tidak kuat
Tgl. MRS : 29/08/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik berjalan, badan lemas, dan pusing
Tgl. KRS : 01/09/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 3 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 29/08/16 30/08/16 31/08/16 01/09/16
Hb 13-18 d/dl 12.2 Kedua kaki Kedua kaki Kedua kaki Sudah lebih
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 9.4 kesemutan kesemutan kesemutan dan enak, ingin
Eritrosit 4.5-6.5 106/µL 4.24 dan mati rasa dan mati rasa mati rasa pulang
Trombosit 150-450 103/µL 9.6
Hematokrit 40-54 Vol % 37.3
Ureum 13-43 Mg/dl 37
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1.2
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 29/08/16 30/08/16 31/08/16 01/09/16
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,9; 36,6 37; 37,1; 37,8 36,5; 36,8; 36,5 36,5; 36,6
90-140 (sistolik)/ 180 160 155 140 140 140 150 140 150 140
TD mmHg ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 100 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Nadi 60-100 kali/menit 98, 90 84, 88, 92 80, 88, 90 88, 80
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 29/08/16 30/08/16 31/08/16 01/09/16
Leptica 75 mg 1x1 PO UGD 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Forneuro 2x1 PO UGD 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Lifezar 100 mg 1x1 PO UGD 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Meconeuro 500 mg 2x1 PO UGD 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Brainolin 500 mg 2x1 IV UGD 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Meconeuro 500 mg/amp 2x1 IV UGD 0-0-1-0 1-0-0-0 stop
Infus RL 20 tpm IV v v v v
Assesment
1. Terapi obat sudah tepat dosis dan sesuai
2. Tidak ada interaksi obat
3. Perhatian reaksi samping leptica dapat menyebabkan angioedema dan neuropati (MIMS)
Plan :
1. Monitoring tekanan darah, kalium, profil darah, dan penggunaan obat.

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 13
SUBJEKTIF
Pasien : M - Tarmini (147988) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hemiparase, HT Pengobatan Sebelumnya : Amlodipin 1x 5 mg
JK / Usia : P / 50 tahun Riwayat Penyakit : HT Keluhan masuk UGD : tangan kiri lemas, kebas, mati rasa
Tgl. MRS : 03/10/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik
Tgl. KRS : 07/10/16 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 4 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 03/10/16 04/10/16 05/10/16 06/10/16 07/10/16
Hb 12-16.5 d/dl 18.2 Tangan kiri Tangan kiri Tangan dan Badan sudah tangan dan
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 10.4 lemas susah lemas susah wajah sebelah enak, tangan jari-jari
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 6.65 bergerak bergerak dan kiri kesemutan kiri dan jari- sebelah kiri
Trombosit 150-450 103/µL 638 kesemutan dan mati rasa jari masih masih
Hematokrit 37-47 Vol % 53.8 kesemutan kesemutan
Ureum 13-43 Mg/dl 19
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.8
Kolesterol total 140-200 Mg/dl 156
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 03/10/16 04/10/16 05/10/16 06/10/16 07/10/16
o 36,3; 36,5;
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,7; 36,8 36,3; 36,5; 36,2 36,1; 36,3; 36,2 36,5; 36,7;
36,7
90-140 (sistolik)/ 160 150 130 140 140 130 140 140 130 140 150 140 130 140 140
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 90 90 80 90 90 80 90 90 80 90 90 90 80 90 80
Nadi 60-100 kali/menit 80, 73 80, 80, 88 72, 80, 84, 88 80, 83, 86 88, 85, 79
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 03/10/16 04/10/16 05/10/16 06/10/16 07/10/16
Piracetam 3 g/amp IV UGD 0-1-0-0
Cholinar 500 mg IV UGD 0-1-0-0
Aspilet 80 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 stop
Brainolin 250 mg 2x2 PO 0-0-1-1 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Mecobalamin 500 mcg 2x1 PO 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Alpentin 100 mg 2x1 PO 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Infus RL
Assesment
1. Terapi obat sudah sesuai dan tidak ada interaksi obat
Plan
1. Monitoring tekanan darah, serum kalium, profil darah

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 14
SUBJEKTIF
Pasien : N - Ngadri R (039524) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : L / 58 tahun Riwayat Penyakit : HT Keluhan masuk UGD : Masuk UDG tangan kiri dan kaki kiri lemas,
Tgl. MRS : 28/12/16 Diagnosa Keluar : stroke iskemik sulit bicara, badan kesemutan
Tgl. KRS : 01/01/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 4 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 28/12/16 28/12/16 28/12/16 28/12/16 28/12/16
Hb 12-16.5 d/dl 15 Tangan kiri Kaki dan tangan Pusing sewaktu- Pusing Tidak ada
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 8,4 dan kaki berat dan sulit waktu. tangan- terkadang, keluhan
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5,17 kiri lemas, digerakkan, kaki masih tangan-kaki
Trombosit 150-450 103/µL 309 sulit bicara, pusing, lemas mulai bisa
Hematokrit 37-47 Vol % 45,9 badan digerakkan
Ureum 13-43 Mg/dl 26 kesemutan
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1,27 H
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 30/12/15 31/01/15 01/01/16 02/01/16 03/01/16
o 36,2; 36,4;
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,3; 36,8 36,5; 36,6; 36,8, 36,4 36,3; 36,8; 36,5; 36,9
36,5
36,8; 37; 36,6
90-140 (sistolik)/ 160 140 130 140 150 140 140 150 150 140 140 150 150 150 150 140
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 90 80 80 80 80 80 80 80 80 70 80 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 77, 80 65, 93, 87, 80 76, 64, 81, 94 87, 99, 91 82, 94, 88
Nama Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 30/12/15 31/01/15 01/01/16 02/01/16 03/01/16
Candotens 8mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0
Candotens 16 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Aptor 100 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Neurodex 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Meconeuro 500 mg 2x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Amlodipin 10 mg 1x1 PO 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0
Antasid sirup 3x1 PO 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Citicolin 250 mg 2x1 PO 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Pantoprasol 40 mg/vial 1x1 IV 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
Assesment
1. Interaksi obat: aspirin menurunkan efektifitas candesartan; candesartan dan aspirin keduanya dapat meningkatkan serum kalium yang mengakibatkan
hiperkalemia; candesartan dan aspirin keduanya meningkatkan toksisitas satu sama lain (DIH, 2015)
2. Terapi sudah tepat indikasi dan dosis
Plan
1. Pemberian aspirin dan candesartan tidak boleh dalam waktu yang sama, diberi jeda
2. Monitoring tekanan darah, serum kalium, profil darah dan lipid

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 15
SUBJEKTIF
Pasien : O - Suparman Lama dirawat : 4 hari Riwayat Penyakit : HT
JK / Usia : L / 61 tahun Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : Amlodipin 1x 10 mg pehari
Tgl. MRS : 03/02/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik Keluhan masuk UGD: tiba-tiba pusing, sulit bicara, tangan kaki kiri
Tgl. KRS : 07/02/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter sulit digerakkan.
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 03/02/17 04/02/17 05/02/17 06/02/17 07/02/17
Hb 12-16.5 d/dl 15,8 Batuk, sulit Batuk, nyeri perut, Sudah tidak nyeri Kaki tangan kiri Badan sudah
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 8,5 bicara, nyeri kaki tangan kiri perut, kaki tangan sudah agak enakan,
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5,02 perut, tangan terasa lemas kiri terasa lemas, menguat pasien minta
Trombosit 150-450 103/µL 225 kaki kiri badan pegal pulang
Hematokrit 37-47 Vol % 47,7 lemas
Ureum 13-43 Mg/dl 34
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0,86
Parameter Nilai Normal Satuan 03/02/17 04/02/17 05/02/17 06/02/17 07/02/17
o 36,5; 36,6; 36,6 36,5; 36,7; 36,6; 36,4 36,6; 36,5; 36,5; 36,7 36,3; 36,7; 36,6; 36,7 36,2; 36,5
Suhu 36.5 - 37.3 C
90-140 (sistolik)/ 160 150 150 150 140 140 140 140 150 140 140 150 140 140 140
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 100 100 90 100 100 90 80 90 100 100 90 100 90 90 100
Nadi 60-100 kali/menit 95, 88, 85 96, 88, 85, 89 92, 90, 88, 86 88, 86, 84, 82 88, 84
Nama Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 03/02/17 04/02/17 05/02/17 06/02/17 07/02/17
Aspilet 80 mg 1x1 Oral 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
KSR 600 mg 2x1 Oral 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Herbeser CD 100 mg 1x1 Oral 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Ranitidin 150 mg 2x1 Oral 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Ambroxol 30 mg 3x1 Oral 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
OBH 200 ml 3x2 cth Oral 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Laxadin 60 ml 1x10cc Oral 0-0-0-1
Citicolin 250 mg 2x1 IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Furosemid 40 mg 1x1 Oral 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Manitol 20% 100 mg 3x1 IV 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
Assesment
1. Interaksi obat diltiazem-diazepam yaitu diltiazem meningkatkan level efektivitas diazepam dan pemberian obat dilakukan pada waktu yang berbeda sehingga
sudah tepat; aspirin meningkatkan kadar kalium dan furosemide menurunkan kadar kalium, sehingga monitoring penggunaan.

Plan
1. Monitoring penggunaan obat, kadar kalium dan tekanan darah.
2.

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 16
SUBJEKTIF
Pasien : P - Sapurah (250404) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : P / 81 tahun Riwayat Penyakit : HT Keluhan masuk UGD : Bicara pelo, bibir perot, kaki tangan sulit gerak
Tgl. MRS : 07/02/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik badan lemas
Tgl. KRS : 10/02/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 3 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 07/02/17 08/02/17 09/02/17 10/02/17
Hb 12-16.5 d/dl 16 Bicara pelo, Kadang pusing, Sudah membaik, Bicara sudah
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 10,8 bibir perot, kaki tangan kanan tidak pusing, agak jelas,
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5,22 kaki tangan sulit gerak, lemas, sudah mau makan kaki tangan
Trombosit 150-450 103/µL 249 sulit gerak, sulit makan dan sudah
Hematokrit 37-47 Vol % 48 lemas, sulit minum menguat
Ureum 13-43 Mg/dl 56 makan dan
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0,81 minum
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 30/12/15 31/01/15 01/01/16 02/01/16 03/01/16
o 36,6; 36,6 36,5; 36,6; 36,7; 36,7 36,6; 36,4; 36,5; 36,5 36,7; 36,6; 36,6 36,6; 36,6
Suhu 36.5 - 37.3 C
90-140 (sistolik)/ 170 140 140 150 160 140 170 150 120 140 130 130 140
TD mmHg ; ;
100 90
; ; ; ; ; ;
80 90 80
; ;
100 90
60-90 (diastolik) 90 90 90 90 100 90
Nadi 60-100 kali/menit 93, 90 92, 87, 85, 86 88, 93, 87, 84 81, 79, 83 93, 90
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 30/12/15 31/01/15 01/01/16 02/01/16 03/01/16
Aptor 100 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Anemolat 1 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Neurodex 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Mecobalamin 500 mcg 2x1 PO 1-0-1-0 1-0-1-0
Candotens 8 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0
Citicolin 250 mg 2x1 IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Infus RL 20 tpm v v v v v
Assesment
1. Interaksi obat: candesartan dan aspirin keduanya dapat meningkatkan serum kalium yang mengakibatkan hiperkalemia; candesartan dan aspirin keduanya
meningkatkan toksisitas satu sama lain; aspirin menurunkan efektifitas candesartan dan asam folat; (DIH, 2015)
2. Terapi sudah tepat dosis dan indikasi.
Plan
1. Aspirin diberikan pagi hari, candesartan dan asam folat diberikan sore hari supaya tidak terjadi interaksi obat.
2. Monitoring kadar kalium, tekanan darah, dan profil darah

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 17
SUBJEKTIF
Pasien : Q - Ettyk S (251207) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hemiparesis, hipertensi Pengobatan Sebelumnya :
JK / Usia : P / 64 tahun Riwayat Penyakit : hipertensi Amlodipin (10mg) 1x1, furosemide (40 mg) 1x1
Tgl. MRS : 06/03/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik, hemiparesis Keluhan masuk UGD : Pusing berputar, tangan kaki kiri lemas, mual
Tgl. KRS : 11/03/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter muntah, bicara pelo
Lama dirawat : 5 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 06/03/17 07/03/17 08/03/17 09/03/17 10/03/17 11/03/17
Hb 13.0-18.0 d/dl 15 Pusing Tangan kaki kiri Pusing, sulit tidur, Tangan dan Pusing berkurang, Tidak
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 12,2 berputar, sulit gerak, tangan dan kaki kaki kiri tangan dan kaki pusing,
Eritrosit 4.50-6.50 106/µL 5,3 tangan kaki bicara pelo, kiri sulit gerak sulit gerak kiri masih berat tangan dan
Trombosit 150-450 103/µL 342 kiri lemas, pusing, sulit pelo, pandangan pelo, kaki kiri
Hematokrit 40.0-54.0 Vol % 46,9 mual tidur, pandangan kabur pandangan masih berat
Ureum 15-43 Mg/dl 27 muntah, kabur kabur
Kreatinin 0.70-1.30 Mg/dl 0,90 bicara pelo
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 06/03/17 07/03/17 08/03/17 09/03/17 10/03/17 11/03/17
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 37; 36,8; 36,6 36,7; 36,6; 36,7; 36,5 36,6; 36,5; 36,8; 36,6 36,8; 36,5; 36,7 36,4; 36,7; 36,5; 36,5 36,5; 36,5
90-140 (sistolik)/ 180 170 160 140 170 160 150 170 160 160 140 170 170 140 170 150 160
TD
60-90 (diastolik)
mmHg ; ; ; ; ; ; ; ;
100 100 100
; ;
90 100 90
;
80 90
95 90 90 80 90 100 90 90 90
Nadi 60-100 kali/menit 95, 93, 88 77, 86, 79, 75 86, 60, 76, 82 82, 80, 78, 85 75, 84, 79, 88 84, 77
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 06/03/17 07/03/17 08/03/17 09/03/17 10/03/17 11/03/17
Citicolin 250 mg 2x1 IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Vastigo 3x1 PO 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Candotens 8 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Ondansentron 4 mg 2x1 IV 1-0-0-0 UGD
Ranitidin 50 mg/2ml 1 amp/12j IV 1-0-0-0 UGD
Aspilet 80 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Furosemid 20mg/amp 1 amp/24j IV 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm v v v v v v
Assesment
1. Interaksi obat: candesartan dan aspirin keduanya dapat meningkatkan serum kalium; furosemide menurunkan kalium; candesartan dan aspirin keduanya
meningkatkan toksisitas satu sama lain; aspirin menurunkan efek candesartan (DIH, 2015)
Plan
1. Aspirin diberikan pagi hari, candesartan diberikan sore hari supaya tidak terjadi interaksi obat.
2. Monitoring kadar kalium, tekanan darah, dan profil darah

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 18
SUBJEKTIF
Pasien : R - Sukilah (231849) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : P / 46 tahun Riwayat Penyakit : HT Keluhan masuk RS : Kaki tangan kiri sulit gerak, badan lemas,
Tgl. MRS : 24/05/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik pusing sakit kepala, bicara tidak jelas
Tgl. KRS : 27/05/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 3 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 24/05/17 25/05/17 26/05/17 27/05/17
Hb 12-16.5 d/dl 16 Kaki tangan Pusing hilang Sudah Sudah
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 10,8 kiri sulit timbul, kaki membaik, tidak enakan,
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5,22 gerak, badan tangan kanan pusing, sudah bicara mulai
Trombosit 150-450 103/µL 249 lemas, pusing sulit gerak, mau makan jelas, kaki
Hematokrit 37-47 Vol % 48 sakit kepala, sulit makan tangan kanan
Ureum 13-43 Mg/dl 56 bicara tidak dan minum mulai
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0,81 jelas menguat
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 24/05/17 25/05/17 26/05/17 27/05/17
o 36,2; 36; 36,4; 36,5; 36,8; 36,6
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,6; 36,4
36,8 36,5
36,3; 36,5
90-140 (sistolik)/ 150 140 140 140 130 155 150 140 150 155
TD
60-90 (diastolik)
mmHg ;
80 80
; ;
90 90 80
; ;
90 90 90
;
80 90
Nadi 60-100 kali/menit 80, 72 60, 74, 68,80 72, 80, 78, 76 77, 80
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 24/05/17 25/05/17 26/05/17 27/05/17
Citicolin 500 mg IV UGD 0-1-0-0
Citicolin 250mg/amp 1 amp/12j IV 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Parasetamol 500 mg 3x1 prn PO 0-0-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-0-0-0
Aspilet 80 mg 1x1 PO 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v
Assesment
1. Terapi obat sudah tepat dosis dan sesuai.
2. Tidak ada interaksi obat
Plan
1. Monitoring tekanan darah, dan profil darah

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 19
SUBJEKTIF
Pasien : S - Surtini K (165194) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : P / 61 tahun Riwayat Penyakit : HT Keluhan masuk UGD : Tiba-tiba diam, biacara sulit, tangan kaki kiri
Tgl. MRS : 19/05/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik kaku
Tgl. KRS : 22/05/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 3 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 19/05/17 20/05/17 21/05/17 22/05/17
Hb 12-16.5 d/dl 11.7 L Tiba-tiba Masih sulit bicara, Bisa bicara sedikit- Kadang-
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 6.7 diam, biacara tangan kaki kiri sedikit, tangan kaki kadang
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 8.4 sulit, tangan kaku susah gerak, kiri mulai bisa pusing,
Trombosit 150-450 103/µL 389 kaki kiri kaku sakit kepala digerakkan, badan badan pegal
Hematokrit 37-47 Vol % 36.4 pegal kesemutan dan
Ureum 13-43 Mg/dl 26 kesemutan
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.84
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 19/05/17 20/05/17 21/05/17 22/05/17
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,4; 36,7 36,6; 36,8; 37,5; 37 36,1; 36,5; 36,4; 36,5 36,2; 36,4
90-140 (sistolik)/ 150 155 140 140 130 155 150 140 150 155
TD
60-90 (diastolik)
mmHg ; ; ;
90 90 80
; ;
90 90 90
;
90 90 80 90
Nadi 60-100 kali/menit 77, 80 85, 88, 83, 80 85, 81, 90, 92 88, 83,
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 19/05/17 20/05/17 21/05/17 22/05/17
Aspilet tab 80 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Pamol tab 500 mg 3x1 prn PO 1-1-1-0 1-0-0-0
Candotens 8 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Amlodipin 10 mg 1x1 PO 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0
Citicolin 250mg/amp 1amp/12j IV 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Ketorolac 10 mg 1x1 IV UGD 0-1-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v
Assesment
1. Interaksi obat: aspirin-candesartan, meningkatkan toksisitas satu sama lain; aspirin-candesartan saling meningkatkan kadar kalium rentan terhadap
hiperkalemia
2. Perlu tambahan obat: untuk mencegah anemia karena penurunan HB dipertimbangkan pemberian suplemen darah
Plan
1. Mengatur pemberian aspirin dan candesartan supaya diberikan dalam waktu yang berbeda
2. Pemberian hemobion 1x1 sehari
3. Monitoring kadar kalium, tekanan darah

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 20
SUBJEKTIF
Pasien : T - Suratinah (215346) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : P / 87 tahun Riwayat Penyakit : HT Keluhan masuk UGD : Semalam aki dan tangan kiri kaku sulit gerak,
Tgl. MRS : 11/05/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik dan linglung
Tgl. KRS : 15/05/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 4 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 11/05/17 12/05/17 13/05/17 14/05/17 15/05/17
Hb 12-16.5 d/dl 12,7 Kaki dan Menggigil, Kaki dan Kaki dan tangan Sudah terasa
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 10 tangan kiri kadang tangan tangan kiri kiri kaku sulit enak, tidak
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 4.47 kaku sulit kanan tersentak kaku sulit gerak pusing,
Trombosit 150-450 103/µL 331 gerak, tiba-tiba gerak, pusing tangan kaki
Hematokrit 37-47 Vol % 37.9 linglung kiri mulai
Ureum 13-43 Mg/dl 26 bisa
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.85 digerakan
perlahan
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 11/05/17 12/05/17 13/05/17 14/05/17 15/05/17
o 36,8; 36,8; 36,6; 36,4; 36,8; 37; 36,6; 37; 36,8;
Suhu 36.5 - 37.3 C 37; 36,8; 36,8
36,6 36,8; 36,7
36,5
90-140 (sistolik)/ 160 140 140 140 140 130 140 110 120 130 140 130 110 120 140
TD
60-90 (diastolik)
mmHg ; ;
90 70 80
; ; ;
100 90 80 90
; ;
70 70 80
; ; ;
80 90 70 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 78, 80, 78 76, 65, 65, 68 70, 80, 74, 65 60, 68, 76, 76 78
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 11/05/17 12/05/17 13/05/17 14/05/17 15/05/17
Aspilet tab 80 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Paracetamol 500mg 3x1 prn PO 0-0-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Citicolin 500 mg/amp IV UGD 0-0-1-0
Citicolin 250mg/amp 1 amp/12j IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
Assesment
1. Terapi yang diberikan sudah tepat dosis dan sesuai
2. Tidak ada interaksi obat
Plan
1. Monitoring tekanan darah

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 21
SUBJEKTIF
Pasien : U - Samiyem (253886) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : P / 56 tahun Riwayat Penyakit : HT, stroke hemoragik Keluhan masuk UGD : sore tiba-tba tangan dan kaki kiri tidak bs
Tgl. MRS : 06/06/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik digerakkan, bicara terbata-bata
Tgl. KRS : 10/06/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 4 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 06/06/17 07/06/17 08/06/17 09/06/17 10/06/17
Hb 12-16.5 d/dl 14,4 Tangan dan Tangan dan kaki Tangan dan Bicara sudah Menelan
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 7,7 kaki kiri kaku, kiri kaku, pusing kaki kiri kaku, agak jelas, sedikit-
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5,12 pusing, bicara kadang-kadang, belum bisa tidak pusing, sedikit, masih
Trombosit 150-450 103/µL 367 sulit, lebih bicara kurang menelan, bicara tangan kaki tersedak,
Hematokrit 37-47 Vol % 43,8 banyak tidur jelas sulit kiri masih kadang
Ureum 13-43 Mg/dl 47 kaku, pusing, bicara
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1,47 mulai jelas
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 06/06/17 07/06/17 08/06/17 09/06/17 10/06/17
o 37,2; 36,4; 36,6; 36,8;
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,5 36,8; 37,3; 37 36,8; 36,3
37,6; 37,2 36,5; 36,7
90-140 (sistolik)/ 140 130 120 110 140 130 140 130 130 110 110 130 130 140 125
TD
60-90 (diastolik)
mmHg ; ;
80 80 80
; ; ; ; ; ; ; ;
80 80 80 90 85 70 80 80 80 80 90 80
Nadi 60-100 kali/menit 117, 89 70, 80, 88, 90 84, 100, 94, 90 88, 96, 96, 92 88, 84
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 06/06/17 07/06/17 08/06/17 09/06/17 10/06/17
Manitol 125 mg 3-4x1 IV 1-1-1-1 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-0-0
Lasix 500 mg IV v v
Citicolin 500mg/amp IV UGD (0-0-1-0)
Citicolin 250 mg/amp 1 amp/12j IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Amlodipin 5 mg 1x1 PO UGD (0-0-1-0) 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0
Parasetamol 500 mg 3x1 prn PO 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
Assesment
1. Penggunaan manitol kombinasi dengan furosemide sudah tepat, satu penelitian sebelumnya melaporkan bahwa furosemide meningkatkan mannitol yang
diinduksi oleh peningkatan plasma osmolalitas dan memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan tekanan intracranial (Schettini, 1982).
2. Terapi yang diberikan sudah tepat dosis dan sesuai, tidak ada interaksi obat.
3. Reaksi samping penggunaan furosemide dapat menyebabkan hipokalemia, dibutuhkan supleme kalium tambahan untuk mencegah hipokalemia
Plan
1. Pemberian KSR 1x1 untuk mencegah hipokalemia
2. Monitoring tekanan darah, kadar kalium, profil darah.

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 22
SUBJEKTIF
Pasien : V - Isdiyanto (253874) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : L / 59 tahun Riwayat Penyakit : HT, stroke hemoragik Keluhan masuk UGD : Tadi pagi tiba-tiba kaki tangan kiri lemas, sulit
Tgl. MRS : 06/06/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik gerak, bicara pelo
Tgl. KRS : 10/06/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 4 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 06/06/17 07/06/17 08/06/17 09/06/17 10/06/17
Hb 12-16.5 d/dl 12,4 Kaki tangan Kaki tangan kiri Pelo sudah Bicara masih sulit, Bicara masih
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 12,4 kiri sulit sulit gerak, bicara berkurang, bicara kaki tangan kiri sulit, kaki
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5,98 gerak, pelo, sulit menelan, masih sulit, kaki masih kaku tangan kiri
Trombosit 150-450 103/µL 311 bicara pelo badan pegal tangan kiri masih masih kaku
Hematokrit 37-47 Vol % 38,4 kaku
Ureum 13-43 Mg/dl 31
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1,09
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 06/06/17 07/06/17 08/06/17 09/06/17 10/06/17
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,5 36,6; 36,8; 36,4; 36,4 36,6; 36,8; 36,5 36,4; 36,3; 36,2; 36,5 36,4; 36,6; 36,5
90-140 (sistolik)/ 150 140 140 150 165 130 130 160 160 150 130 130 140 150 130
TD
60-90 (diastolik)
mmHg
100
; ; ; ; ; ;
80 80 90 80
; ; ; ;
90 90 80
80 90 95 95 90 90 80
Nadi 60-100 kali/menit 88 60, 68, 76, 72 68, 80, 76, 72 68, 64, 80, 54 76, 78, 80
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 06/06/17 07/06/17 08/06/17 09/06/17 10/06/17
Aspilet 80 mg 1x1 PO 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Valisanbe 5 mg 3x ½ PO 0-0-0-1 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-0-0
Clobazam 10 mg 1x1 PO 0-0-0-1 0-0-0-1 0-0-0-1
Citicolin 250 mg/amp 1 amp/12j IV 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Manitol 125 cc 3-4x1 IV 1-1-1-1 1-1-1-1 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Ketorolac 3x1 amp IV 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
Assesment
1. Obat tidak efektif: penggunaan obat ansietas/antikonvulsan berlebih yakni valisanbe dan clobazam, sebaiknya digunakan salah satu saja.
2. Interaksi obat serius: aspirin-ketorolac keduanya saling meningkatkan toksisitas, interaksi obat signifikan: aspirin-ketorolac keduanya meningkatkan kadar kalium.
Plan
1. Untuk terapi kecemasan dipertimbangkan diazepam dimulai dari dosis kecil dahulu 5 mg 2 kali sehari, clobazam dihentikan.
2. Monitoring penggunaan obat, tekanan darah, kadar kalium, profil darah.

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 23
SUBJEKTIF
Pasien : W - Sudarminto (039522) Lama dirawat : 4 hari Riwayat Penyakit : HT
JK / Usia : L / 50 tahun Diagnosa Masuk : stroke iskemik, HT, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya : -
Tgl. MRS : 21/09/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik Keluhan masuk UGD : saat berjalan tiba-tiba badan lemas, tangan dan
Tgl. KRS : 25/09/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter kaki kanan lemes dan mati rasa, tidak bisa digerakkan
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 21/09/17 22/09/17 23/09/17 24/09/17 25/09/17
Hb 12-16.5 d/dl 16.1 Badan lemas, Badan lemas, Anggota badan Otot tangan dan Tangan dan
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 8.1 anggota anggota badan kiri kiri mulai bisa kaki kiri mulai kuat kaki kiri mulai
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 5.25 badan kiri lumpuh dan digerakkan bisa bergerak
Trombosit 150-450 103/µL 249 lumpuh kesemutan
Hematokrit 37-47 Vol % 47.3
Ureum 13-43 Mg/dl 25
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1.12
Tanda Vital Nilai Normal Satuan 21/09/17 22/09/17 23/09/17 24/09/17 25/09/17
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,4; 36,5; 36,5 36,4; 36,6; 36,6; 36,5 36,7; 36,7; 36,8 36,5; 36,5; 36,6; 36,5 36,6; 36,5; 36,4
90-140 (sistolik)/ 170 160 160 170 180 170 150 150 160 150 160 180 170 160 150 160 150
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 100 100 90 100 110 100 90 90 100 90 90 110 100 100 90 90 80
Nadi 60-100 kali/menit 77, 75, 80 75, 83, 88, 79 66, 73, 80 85, 79, 77, 88 77, 65, 73
Terapi Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 21/09/17 22/09/17 23/09/17 24/09/17 25/09/17
Citicolin 500 mg/amp 1x1 IV UGD 0-1-0-0
Ranitidin 50 mg/2 ml IV UGD 0-1-0-0
Aspilet 100 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Asam folat 1 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Lifezar 100 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Amlodipin 10 mg 1x1 PO 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0 0-0-1-0
Vaclo 75 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Citicolin 250 mg/amp 1 amp/12j IV 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Manitol 2-4x125cc IV 1-1-1-1 1-1-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Infus RL 20 tpm IV v v v v v
Assesment
1. Interaksi obat signifikan: losartan-aspirin saling meningkatkan efek toksisitas dan keduanya meningkatkan kadar kalium; aspirin-clopidogrel meningkatkan
efek toksik
2. Reaksi samping aspilet dan clopidogrel berisiko terhadap iritasi lambung, pemberian ranitidine untuk proteksi lambung sudah tepat
Plan
1. Losartan, aspirin, clopidogrel diberikan dalam waktu berbeda. Pertimbangan pemberian losartan pada pagi hari, aspirin pada siang hari, clopidogrel pada sore
hari.
2. Monitoring tekanan darah, kadar kalium, dan profil darah.

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 24
SUBJEKTIF
Pasien : X- Suryatin (258555) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hemiparesis, HT Pengobatan Sebelumnya : -
JK / Usia : P / 41 tahun Riwayat Penyakit : - Keluhan masuk UGD : Tiba0tiba tangan dan kaki kanan tidak bisa
Tgl. MRS : 04/11/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik digerakkan, pusing dan mual
Tgl. KRS : 08/11/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 4 hari
OBJEKTIF
Parameter Nilai Normal Satuan Hasil 04/11/17 05/11/17 06/11/17 07/11/17 08/11/17
Hb 12-16.5 d/dl 12.8 Pusing, mual, Pusing hilang Pusing hilang Tangan dan kaki Badan udah agak
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 5.7 ekstremitas timbul, ekstremitas timbul, kanan mulai enak, tidak pusing,
Eritrosit 3.8-5.8 106/µL 4.31 tubuh bagian tubuh bagian kanan ekstremitas menguat, pusing tangan dan kaki
Trombosit 150-450 103/µL 242 kanan tubuh bagian berkurang kanan masih lemas
Hematokrit 37-47 Vol % 37.6 kanan
Ureum 13-43 Mg/dl 28
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 0.74
Parameter Nilai Normal Satuan 04/11/17 05/11/17 06/11/17 07/11/17 08/11/17
o
Suhu 36.5 - 37.3 C 36,4; 36,4; 36,3 36,5; 36,6; 36,6; 36,5 36,4; 36,3; 36,4 36,7; 36,8; 36,5; 36,4 36,5; 36,7; 36,5; 36,6
90-140 (sistolik)/ 150 160 150 140 150 140 140 130 130 120 110 130 140 120 110 130 130
TD mmHg ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 90 90 90 80 90 90 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Nadi 60-100 kali/menit 68, 73, 75, 63 68, 72, 77, 79 79, 87, 65, 70 67, 83, 88, 93 81, 86, 79, 84
Nama Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 04/11/17 05/11/17 06/11/17 07/11/17 08/11/17
Citicolin 500 mg/amp IV UGD 0-0-1-0
Aptor 100 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Asam folat 1 mg 1x1 PO 0-0-1-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Citicolin 250mg/amp 1 amp/12j PO 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Ranitidin 50 mg 2x1 IV UGD 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Infus RL
Assesment
1. Interaksi obat: aspirin dan asam folat yaitu aspirin mengurangi level efek asam folat
2. Terapi yang berikan sudah tepat dosis dan sesuai
Plan
1. Aspirin dan asam folat diberikan pada waktu berbeda, aspirin pada pagi hari, asam folat siaang/sore hari
2. Monitoring tekanan darah dan profil darah

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 25
SUBJEKTIF
Pasien : Y - Siswo W (259580) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hipertensi, hemiparesis Pengobatan Sebelumnya :
JK / Usia : P / 75 tahun Riwayat Penyakit :- -
Tgl. MRS : 07/12/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik
Tgl. KRS : 12/12/17 Status Pulang : membaik, diijinkan dokter
Lama dirawat : 5 hari
OBJEKTIF
Hasil Lab Nilai Normal Satuan Hasil 07/12/17 08/12/17 09/12/17 10/12/17 11/12/17 12/12/17
Hb 13-18 d/dl 14.5 Pusing, Ekstremitas kiri, Pusing parah, Badan sakit Kaki tangan kiri Sudah tidak pusing,
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 7.4 ekstremitas badan lemas, tidak tidak bisa tidur, semua, tangan kesemutan, tetapi badan kaki
Eritrosit 4.5-6.5 106/µL 4.53 kiri, badan bisa tidur ekstremitas kiri dan kaki kiri masih pusing tangan kiri masih
Trombosit 150-450 103/µL 308 lemas, tidak tidak bisa sedikit lemes
Hematokrit 40-54 Vol % 42.5 bisa minum, gerak, masih
Ureum 13-43 Mg/dl 45 sempat jatuh pusing
Kreatinin 0.6-1.1 Mg/dl 1.08 saat BAK
Terapi Nilai Normal Satuan 07/12/17 08/12/17 09/12/17 10/12/17 11/12/17 12/12/17
o 36,5; 36,7; 36,8 36,6; 36,6; 36,6; 36,6 36,5; 36,3; 36,4; 36,4 36,4; 36,4; 36,6; 36,5 36,4; 36,3; 36,3; 36,6 36,6; 36,6; 36,5; 36,7
Suhu 36.5 - 37.3 C
TD 90-140 (sistolik)/ mmHg 150 160 150 150 150 140 150 140 150 150 140 140 150 160 150 140 150 150 160 140 150 150 150
; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
80 80 80 90 80 80 90 90 90 100 90 80 90 100 90 80 90 80 100 80 90 80 80
60-90 (diastolik)
Nadi 60-100 kali/menit 73, 77, 83 70, 79, 83, 88 69, 75, 68, 77 84, 89, 93, 88 87, 79, 75, 85 79, 84, 82, 86

Nama Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 07/12/17 08/12/17 09/12/17 10/12/17 11/12/17 12/12/17
Cholinar 500 mg IV UGD 0-1-0-0
Asam folat 1 mg 1x1 PO 0-0-0-1 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Candotens 8 mg 1x1 PO 0-0-0-1 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Clopidogrel 75 mg 1x1 PO 0-0-0-1 1-0-0-0 stop
Disolf 2x1 PO 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Brainolin 250 mg 2x1 IV 0-1-0-1 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-0-0
Infus RL
Assesment
1. Interaksi obat: aspirin-clopidogrel meningkatkan efek toksik satu sama lain, candesartan-aspirin keduanya saling meningkatkan toksiksitas dan meningkatkan
kadar kalium, aspirin menurunkan efek asam folat
Plan
1. Aspirin diberikan pagi hari, clopidogrel, candesartan dan asam folat diberikan siang/sore hari untuk mencegah interaksi obat.
2. Monitoring kadar kalium, tekanan darah, profil darah.

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kasus 26
SUBJEKTIF
Pasien : Z - Semiyadi P (110292) Diagnosa Masuk : stroke iskemik, hemiparesis, hipertensi Pengobatan Sebelumnya : aspilet 1x1
JK / Usia : L / 73 tahun Riwayat Penyakit : stroke
Tgl. MRS : 15/12/17 Diagnosa Keluar : stroke iskemik
Tgl. KRS : 21/12/17 Status Pulang : diijinkan dokter
Lama dirawat : 6 hari
OBJEKTIF
Hematologi Nilai Normal Satuan Hasil 15/12/17 16/12/17 17/12/17 18/12/17 19/12/17 20/12/17 21/12/17
Hb 13.0-18.0 d/dl 9.2 L Tangan kaki Tangan kaki Batuk Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan Kaki tangan
Leukosit 4.0-11.0 103/µL 6.8 kanan lemas, kanan lemas, berkurang, kanan kanan lemas, kanan lemas, kanan lemas,
Eritrosit 4.50-6.50 106/µL 3.43 L batuk, sulit batuk, pelo pelo, kaki lemas, pelo, pelo, masih batuk, bicara batuk, demam
Trombosit 150-450 103/µL 260 menelan, tangan demam batuk, demam tidak reda
Hematokrit 40.0-54.0 Vol % 28.3 L pelo kanan masih nyambung,
Fungsi ginjal lemas, demam
Ureum 15-43 Mg/dl 23 demam
Kreatinin 0.70-1.30 Mg/dl 1.22
Parameter Nilai Normal Satuan 15/12/17 16/12/17 17/12/17 18/12/17 19/12/17 20/12/17 21/12/17
o 36,3; 36,5 36,5; 36,8, 37 37,2; 37,4; 37,5 37,3; 37,37,5 37,8; 37,7; 37,9; 38 37,7; 38; 37,3; 37 37,2; 37; 36,8; 36,6
Suhu 36.5 - 37.3 C
TD 90-140 (sistolik)/ mmHg 130 140 130 140 140 130 130 140 130 140 140 140 140 130 130 150 140 150 110 100 110 120 110
; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
60-90 (diastolik) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 70 80 80 70
Nadi 60-100 kali/menit 88, 91 101, 84, 96 86, 76, 91 72, 77, 83 88, 74, 79, 86 73, 87, 101, 92 86, 79

Nama Obat Kekuatan Frekuensi Pemberian 15/12/17 16/12/17 17/12/17 18/12/17 19/12/17 20/12/17 21/12/17
Citicolin 500 mg IV UGD 1-0-0-0
Pantoprazol 40 mg 1x1 IV UGD 1-0-0-0
Aspilet 80 mg 1x1 PO UGD 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0 1-0-0-0
Ambroxol 30 mg 3x1 PO 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Pamol 500 mg 3x1 prn PO 1-1-1-0 1-1-1-0 1-1-1-0
Citicolin 250 mg 2x1 IV 0-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0 1-0-1-0
Infus RL
Assesment
1. Terapi yang diberikan sudah sesuai dan tepat dosis
2. Perlu obat: pasien mengalami penurunan hemoglobin, untuk mencegah anemia dipertimbangkan untuk diberikan suplemen darah asam folat 1 x 1 mg
Plan
1. Pemberian asam folat 1x1mg
2. Monitoring tekanan darah

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Rata-rata Tekanan Darah Harian Pasien Stroke Iskemik Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode 2016-2017
Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan
arah Hari Darah Darah Darah Darah Darah Darah
Pasien Status Status Status Status Status Status Status
ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7
(mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg)
A 120/80 Pre 95/60 N 100/73,3 N 110/80 Pre 100/80 Pre
B 150/85 HT 1 140/80 Pre 145/75 HT 1 146,7/80 HT 1
C 195/100 HT 2 160/90 HT 1 150/87,5 HT 1 140/86,7 HT 1
D 125/75 Pre 126,7/80 Pre 130/83,3 Pre 100/73,3 N 110/80 Pre 100/80 Pre
E 135/80 Pre 135/83,3 Pre 133,3/80 Pre 130/80 Pre
F 140/80 HT 1 135/80 Pre 126,7/80 Pre
G 145/80 HT 1 130/80 Pre 106,7/76,7 N 100/70 N
H 145/80 HT 1 126,7/80 Pre 110/80 Pre 110/80 Pre
I 113,3/80 Pre 110/75 N 110/73,3 N 113,3/73,3 N 103,3/76,7 N 107,5/65 N 110/75 N
J 195/100 HT 2 160/90 HT 1 150/87,5 HT 1 140/86,7 HT 1 130/80 Pre
K 166,7/96,7 HT 2 168,7/102,5 HT 2 165/95 HT 1 150/80 HT 1
L 170/95 HT 2 145/90 HT 1 143,3/90 HT 1 145/90 HT 1
M 155/90 HT 1 136,7/86,7 Pre 135/85 Pre 143,3/90 HT 1 143,3/83,3 HT 1
N 150/85 HT 1 140/80 HT 1 145/77,5 HT 1 146,7/80 HT 1 146,7/80 HT 1
O 153//96,7 HT 1 142,5/92,5 HT 1 142,5/95 HT 1 145/95 HT 1 140/95 HT 1
P 155/95 HT 1 150/90 HT 1 153,3/93,3 HT 1 130/83,3 HT 1 135/95 HT 1
Q 170/93,3 HT 2 156,6/90 HT 1 160/90 HT 2 156,6/100 HT 2 160/93,3 HT 2 155/85 HT 1
R 145/80 HT 1 133,3/83,3 Pre 148,3/90 HT 1 152,5/85 HT 1
S 153,3/90 HT 1 136,7/86,7 Pre 148,3/90 HT 1 152,5/85 HT 1
T 146,7/80 HT 1 137,5/90 HT 1 120/73,3 Pre 125/80 Pre 140/80 HT 1
U 130/80 Pre 130/82,5 Pre 123,3/78,3 Pre 123,3/80 Pre 132,5/85 HT 1
V 150/100 HT 2 148,7/90 HT 1 145/82,5 HT 1 136,7/86,7 Pre 140/86,7 HT 1
W 163,3/96,7 HT 2 167,5/100 HT 2 153,3/93,3 HT 1 167,5/100 HT 3 153,3/86,7 HT 1
X 153,3/90 HT 1 142,5/85 HT 1 126,7/80 Pre 125/80 Pre 123,3/80 Pre
Y 153,3/80 HT 1 147,5/85 HT 1 145/85 HT 1 150/90 HT 1 150/87,5 HT 1 147,5/82,5 HT 1
Z 135/80 Pre 136,7/80 Pre 133,3/80 Pre 136,7/80 Pre 135/80 Pre 137,5/77,5 HT 1 110/75 N
Keterangan status:
Tensi normal (N): sistolik <120 mmHg dan diastolik <80 mmHg; pre-hipertensi: sistolik 120-139 mmHg dan/atau diastolik 80-89 mmHg; HT 1 (hipertensi tahap 1):
sistolik 140-159 mmHg dan/atau diastolik 90-99 mmHg; HT 2 (hipertensi tahap 2): sistolik ≥160 mmHg dan/atau diastolik ≥100 mmHg

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Yovita Mella Feliciana, penulis skripsi berjudul


Evaluasi Pengobatan Pada Pasien Stroke Iskemik
Akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini
Yogyakarta Periode Januari-Juni 2017 lahir di
Tangerang pada tanggal 13 Februari 1996, merupakan
putri sulung dari pasangan Yohanes Slamet Ariadi dan
Maria Immaculata Larasati. Penulis telah menempuh
pendidikan di TK Tunas Harapan Bekasi (2000-2002),
SD Santo Yakobus Jakarta Utara (2002-2008), SMP
Santo Yoseph Jakarta Timur (2008-2011), SMA Sedes
Sapientiae Jambu (2011-2014). Selanjutnya penulis
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma pada tahun 2014. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan
kepanitiaan lingkup fakultas, yaitu sebagai anggota komisi Publikasi dan Informasi
DPMF 2014 dan koordinator komisi Publikasi dan Informasi DPMF 2015,
koordinator Publikasi, Dekorasi, Dokumentasi LCC Kimia 2016 dan Pharmacy
Performance 2016, koordinator divisi kampanye KPU 2016. Selain dalam fakultas,
penulis juga aktif ikut serta dalam perlombaan taraf nasional seperti juara 2 lomba
poster PHARMACOMES 2016 dan finalis lomba poster Sedatif 2017 Universitas
Brawijaya.

64

Anda mungkin juga menyukai