Istimewa Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosfek pengembangan bawang merah di lahan pasir
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 di Desa
Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Metode yang digunakan adalah suvei dengan
Focus group discussions (FGD) terhadap 50 petani yang tergabung dalam kelompok Tani
Manunggal dan kelompok Tani Manunggal mengusahakan tanaman bawang merah seluas 48
hektar. Petani dipilih secara acak, dan lokasi ditentukan dengan sengaja yakni dilokasi
pendampingan kawasan bawang merah di Kabupaten Bantul (DIY). Penanaman yang disurvei
yakni tanaman bawang merah yang ditanam pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2015.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi
bawang merah di lahan pasir yang ditanam Juni dan dipanen Agustus 2015 rata-rata 14 t/ha,
dengan menggunakan Varietas Super biru/Probolinggo. Pendapatan yang diperoleh Rp
140.000.000,-/ha dengan R/C: 2,37 yang berarti bahwa usahatani bawang merah di Srigading,
Sanden, Bantul menjadi peluang pengembangan dan layak secara ekonomi.
Pendahuluan
Metodologi
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 di Desa Srigading, Kecamatan Sanden,
Kabupaten Bantul. Metode yang digunakan adalah suvei dengan menggunakan instrument
(kuesioner terbuka) dan dengan Focus group discussions (FGD) terhadap 50 petani yang
mewakili dari jumlah anggota 105 petani dan tergabung dalam kelompok Tani Manunggal.
Kelompok ini mengusahakan tanaman bawang merah seluas 48 hektar. Petani dipilih secara acak,
dan lokasi ditentukan dengan sengaja yakni dilokasi pendampingan kawasan bawang merah di
Kabupaten Bantul (DIY). Penanaman yang disurvei yakni tanaman bawang merah yang ditanam
pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2015. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan
dianalisa Usaha Tani secara sederhana. Jika R/C >1 , tanaman bawang merah layak diusahakan
Pada tabel 1. Menunjukkan bahwa Luas lahan yang diusahakan bawang merah 48 hektar
yang diusahakan oleh 105 petani (50 petani mewakili FGD). Rata-rata/KK mengusahakan bawang
Budidaya bawang merah di lahan pasir, selanjutnya dianalisis usaha tani secara sederhana,
untuk mengetahui apakah penanaman bawang merah di lahan pasir menguntungkan dan layak
dikembangkan atau tidak. Analisis usaha tani secara sederhana disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisa usahatani secara sederhana budidaya bawang merah di lahan pasir, Bantul, DIY
Harga/sa
No Uraian Volume Jumlah (Rp)
Tuan (Rp)
A Biaya sarana produksi
Benih 1500 kg 30.000 45.000.000
Pupuk kandang 4 truk 300.000 1.200.000
Ponska 200 kg 2.600 520.000
Kapur 100 kg 4.000 400.000
Dakonil 500 kg 160.000 80.000
PPC 2,5 liter 100.000 250.000
Boler 500 cc 100.000 50.000
Larvin 100 g 400.000 40.000
Antracol 1 kg 60.000 60.000
Gold 2 e 1 liter 400.000 400.000
Goal 50 cc 260.000 23.000
Jumlah (A) 48.023.000
B Biaya tenaga kerja
Pengolahan tanah 50 HOK 50.000 2.500.000
Tanam 50 HOK 50.000 2.500.000
Penyiraman 60 HOK 50.000 3.000.000
Penyiangan 20 HOK 50.000 1.000.000
Pemupukan 20 HOK 50.000 1.000.000
Budidaya bawang merah di lahan pasir di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten
Bantul, total pendapatan tanaman bawang merah yang ditanaman bulan Juni 2015 dan dipanen
Agustus 2015 sebesar Rp 140.000.000/ha dengan R/C : 2,37. Keuntungan yang diperoleh sebesar
Rp 80.977.000/ ha. Dengan keuntungan yang demikian memberikan arti bahwa Budidaya
bawang merah di lahan pasir menjadi peluang pengembangan dan R/C= 2,37 berarti komoditas
bawang merah di lahan pasir layak secara ekonomi.
Pada kegiatan pendampingan yang akan datang disarankan melakukan (1) perlakuan
benih dengan cara peremdaman umbi ke dalam larutan PGVR dan (2) menggunakan benih / umbi
kecil 4-5 gram/umbi agar menghemat biaya.
Anonim., 2002 Aplikasi Unit Percontohan Agribisnis Terpadu di Lahan Pasir Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pantai.Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi DIY dengan Fakultas
Pertanian UGM Yogyakarta. 118 h
BAPPEDA-Propinsi DIY. 2003. Rencana Strategis Daerah (RENSTRADA) Propinsi DIY Tahun
2004-2008. Perda Propinsi DIY Nomor 6 Tahun 2003. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Departemen Pertanian. 2009. Statistik Pertanian 2009. Pusat data dan informasi Pertanian.
Departemen Pertanian. Jakarta
Kementerian Pertanian, 2014. Statistik Pertanian 2014. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Kementerian Pertanian, Jakarta.
Sutardi, Mulyadi, Murwati, Porwatiningsih,Y. Apriyana, Tri Martini dan Sutarno. 2015. Kajian
Status Hara dan Pemupukan Bawang Merah Spesifik Lokasi Pada Lahan Pasir Pantai.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.