Tuberculosis Paru (TB Paru) adalah penyakit akibat kuman mycobakterium tuberkulosis
sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru
yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Tuberculosis paru merupakan penyakit
infeksi saluran napas bagian bawah yang menyerang jaringan paru atau atau parenkim paru
oleh basil mycobakterium tuberculosis.
Penularan Dan Faktor-Faktor Resiko :
Tuberculosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara. Individu terinsfeksi
melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi, melepaskan droplet besar (lebih
besar dari 100u) dan kecil (1 sampai 5 u). Droplet yang besar menetap, sementara droplet
yang kecil tertahan diudara dan tertiup oleh individu yang rentan. Individu yang beresiko
tinggi untuk tertular tuberculosis adalah :
Mereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif
Individu imunosupresif (Termasuk lansia, pasien dengan kanker, mereka yang dalam
terapi kortikosteroid atau mereka yang terinfeksi dengan HIV)
Setiap individu tanpa perawatan kesehatan yang adekuat (tunawisma, tahanan, etnik
dan ras minoritas terutama anak-anak dibawah usia 15 tahun atau dewasa muda antara
yang berusia 15-44 tahun)
Setiap individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (misalnya
diabetes, gagal ginjal kronis, silikosis, penyimpangan gizi)
Setiap individu yang tinggal di institusi (misalnya fasilitas perawatan jangka panjang,
institusi psikiatrik, penjara)
Petugas kesehatan
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat. disertai dengan
keluhan sakit dada.
Sesak Nafas
Demam
Bila ada keluhan setelah makan obat TB, jangan berhenti sendiri. Segera konsultasi ke
dokter. Karena kemungkinan ada efek samping obat
Bila batuk, mulut ditutup dengan menggunakan tissue atau sapu tangan.
Bila ada batuk darah segar, periksakan ke dokter dan hindari makanan yang
merangsang batuk (makanan kering/ terlalu berminyak)
Diet (Makanan)
Makanan yang mengandung unsur karbohidrat (nasi, umbi-umbian, tepung, roti)
Protein Hewani : telur, ikan, daging, susu.
Air
Cukup mengkonsumsi sayuran dan buah. Namun, hindari buah asam dan
menimbulkan gas seperti : kedondong, nanas, durian, nangka.
Konsumsi makanan yang mengandung tinggi protein (telur, susu, daging ayam,
daging sapi, serta penambahan protein nabati) untuk mengganti sel-sel yang rusak.
OAT (Obat Anti Tuberkulosis) diminum dalam keadaan perut kosong (berkaitan
dengan makanan telah dimetabolisme kurang lebih 2 jam sesudah makan).
Tidak ada pantangan/ larangan khusus penderita TB paru terhadap makanan kecuali
penderita TB paru yang disertai dengan penyakit lain (Seperti : Diabetes Mellitus,
Penyakit hati dan lain-lain). Pada keadaan ini segera konsultasi gizi.
Pada penderita TB Paru yang menyusui, ASI tetap diberikan kepada bayinya dengan
memakai masker/ penutup mulut.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
berkaitan dengan penyembuhan TB Paru.