Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PENGATURAN DIET
BAGI PENDERITA TUBERCULOSIS
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fundamental of Nursing
III)

Disusun oleh
Arif Abdurahman
220110110092

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN

2012
SATUAN ACARA PENGAJARAN
POKOK BAHASAN

: Nutrisi pada Tuberculosis

SUB POKOK BAHASAN

: Pengaturan diet bagi penderita Tuberculosis

SASARAN

: Keluarga Tn. S

WAKTU

: 1x20 Menit

HARI/TANGGAL

: Kamis, 12 April 2012

TEMPAT

: Rumah Tn. S, Ds. Bojongkunci, Kab. Bandung

FASILITATOR

: Arif Abdurahman

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta mampu mengetahui dan
memahami lebih luas mengenai diet pada penderita TB.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah penyuluhan peserta mengetahui dan mampu menjelaskan

Menjelaskan pengertian Tuberculosis


Menyebutkan definisi diet
Menjelaskan tujuan menjalani diet
Menjelaskan kebutuhan nutrisi/diet yang tepat bagi penderita TBC
Menyebutkan makanan yang dianjurkan
Menyebutkan makanan yang harus dihindari
Menjelaskan program diet dan pengaturan jadwal makan

MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir

MEDIA
-

Presentasi powerpoint
Flip chart
Poster
Leaflet

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Peserta didik yaitu Tn. S beserta keluarga dan sanak saudaranya berjumlah 20 orang
dengan latar belakang pendidikan mayoritas setingkat SMA. Termasuk ke dalam
golongan keluarga menengah ke bawah.

METODE
Ceramah, Tanya jawab

Kegiatan Pembelajaran
No

Kegiatan

Waktu

Pembukaan

5 mnt

Inti

10 mnt

Pemateri
1. Membuka dengan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan judul
materi
4. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
1. Menjelaskan:
1) Pengertian
tentang penyakit
TB

Peserta
1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan
3. Mendengarkan
4. Mempersiapkan
diri

1. Mencatat
2. Mendengarkan
3. Menyampaikan
pendapat

2) Definisi diet
3) Kebutuhan
nutrisi/diet yang
tepat
bagi
penderita TBC
4) Tujuan
menjalani diet
5) Makanan yang
dianjurkan
untuk
dikonsumsi
6) Makanan yang
perlu dihindari
untuk
dikonsumsi
7) Program
diet
atau
perencanaan
makan,
8) Pengaturan
jadwal makan.
2. Menggali pendapat
peserta
3. Menyimpulkan
jawaban peserta
3

Penutup

5 menit

1. Memberi
kesempatan peserta
untuk menerangkan
materi yang telah
disampaikan
2. Menyempurnakan
hasil
rangkuman
peserta
3. Memberikan
pertanyaan
4. Menutup

1. Merangkum
materi
yang
telah diberikan
2. Mendengarkan
3. Mencatat
4. Menjawab
pertanyaan
5. Menjawab
salam

PENILAIAN
1. Prosedur penilaian: Selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah
selesai penyuluhan
2. Alat penilaian:
Pertanyaan
- Apa itu penyakit tuberculosis?
- Apa definisi dari diet?
- Apa tujuan dari terapi diet bagi penderita tuberculosis?
- Sebutkan 2 macam diet yang sesuai untuk penderita TB?
- Apa saja bahan makanan yang perlu dihindari untuk tidak dikonsumsi?
Jawaban
-

Penyakit TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis. Biasanya menyerang paru-paru.
Diet adalah pengaturan jumlah asupan makanan yang dikonsumsi oleh
seseorang
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang bertambah guna mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
TETP I dan TETP II
1. Diit Tinggi Energi Tinggi Protein I (TETP 1)
Energi: 2600 kkal,
Protein 100 gr (2/kg BB).
2. Diit Tinggi Energi Tinggi Protein II (TETP II)
Energi 3000 kkal,
Protein 125 gr (2,5 gr/kg BB)
Makanan yang tidak dianjurkan:
- Tembakau
- Alkohol
- Minuman berkafein
- Produk olahan
- Tinggi lemak, tinggi kolesterol

MATERI

PENJELASAN MENGENAI TUBERCULOSIS


Penyakit TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang disebut
Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh lainya. Menular dari orang ke orang melalui tetesan dari
tenggorokan dan paru-paru orang dengan penyakit pernapasan aktif.
Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran
panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponen M. tuberculosis
adalah berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat
tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik..
Gejala penyakit TB dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama
pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala sistemik/umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti

influenza dan bersifat hilang timbul.


Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan

kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",

suara nafas melemah yang disertai sesak.


Kalau ada cairan di rongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai

dengan keluhan sakit dada.


Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya,

pada muara ini akan keluar cairan nanah.


Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang
kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif.
Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru
dewasa dengan Bakteri Tahan Asam positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.

Definisi Diet
Diet adalah pengaturan jumlah asupan makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.
Kebiasaan diet adalah keputusan kebiasaan seseorang atau suatu budaya untuk
memilih makanan apa yang cocok untuk dimakan.
Diet dalam kamus pelengkap kesehatan keluarga tahun 2009 memiliki arti sebagai
pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi
jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan
terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.

Tujuan Menjalani Diet


Tujuan dilakukannya terapi diet bagi penderita tuberculosis adalah untuk memberikan
makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang bertambah guna
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Orang dengan TB aktif sering kekurangan gizi dan menderita defisiensi mikronutrien
serta penurunan berat badan dan nafsu makan menurun. Malnutrisi meningkatkan
risiko perkembangan dari infeksi TB menjadi penyakit TB aktif.
Malnutrisi atau kekurangan nutrisi adalah temuan paling umum yang dialami
penderita TB. Jika menderita efek kesehatan negatif TB, merancang dan
mempertahankan program diet seimbang menjadi salah satu cara yang paling efektif
untuk memerangi atau mengontrol kondisi serta untuk mengurangi kemungkinan
terkena kekurangan gizi.
Syarat Diet

Energi tinggi
Karbohidrat cukup (60-70% total energi)
Protein tinggi (75-100 gr/hari)/ 2-2.5 gr/kg BBI
Lemak cukup (20 25% total energi)
Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan Fe
Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien
Makanan mudah cerna

Kebutuhan nutrisi dan diet yang tepat bagi penderita TBC

Diet untuk penderita TB sangat penting karena kebanyakan penderita mengalami


kekurangan gizi. Kekurangan (defisiensi) protein menghambat kemampuan tubuh
untuk melawan infeksi.
Selain pengobatan antibiotik, diet TB yang tepat juga diperlukan untuk memasok
tubuh dengan berbagai nutrisi penting. Konsumsi alkohol harus benar-benar dihindari
selama mengidap TB karena bisa menyebabkan memburuknya kondisi dan
komplikasi lebih lanjut. Makanan berminyak dan pedas juga harus dihindari. Dengan
pengobatan yang tepat dan diet sehat, suat kemungkinan untuk mendapatkan berat
badan yang sehat. Diet TB harus terdiri dari banyak buah dan sayuran segar. Hal ini
penting untuk mempertahankan asupan kalori yang tepat. Mengkonsumsi berbagai
buah-buahan dan sayuran. Diet untuk pasien tb juga harus memasukkan kacangkacangan. Hal ini membantu untuk menjaga berat badan dan juga membangun
kekebalan terhadap penyakit lebih lanjut. Susu dan produk susu juga harus menjadi
bagian dari diet. Ada juga produk susu rendah lemak dan lemak bebas tersedia saat
ini.
Selain diet yang tepat, individu juga harus mendapatkan istirahat yang cukup
sehingga sistem kekebalan tubuh dapat pulih dan berfungsi dengan baik. Ketika
terpengaruh dengan TBC, disarankan untuk tinggal di rumah

Kebutuhan nutrisi pada penderita TB


Energi
Kebutuhan energi pada pasien TB meningkat karena penyakit itu sendiri. Kebutuha
energy sekitar 35 - 40 kkal per kilogram berat badan ideal.
Protein

Asupan protein diet adalah penting untuk mencegah pemborosan cadangan tubuh
(misalnya jaringan otot). Sebuah asupan 1.2 - 1,5 g per kilogram berat badan atau
15% dari energi total harian asupan atau sekitar 75 - 100 g per hari akan cukup.

Makanan dan zat yang perlu dihindari untuk digunakan


Seperti yang selalu terjadi untuk kesehatan yang baik, ada makanan tertentu yang
tidak boleh makan dan zat Anda tidak harus menggunakan.

Hindari tembakau dalam segala bentuk.


Jangan minum alkohol - dapat menambah risiko kerusakan hati dari beberapa

obat yang dipakai untuk mengobati TB Anda.


Batasi kopi dan minuman berkafein lainnya.
Batasi produk olahan, seperti gula, roti putih, dan nasi putih.
Hindari tinggi lemak, tinggi kolesterol daging merah dan bukannya beban di
sumber protein lebih ramping seperti unggas, kacang, tahu, dan ikan.

Terapi diit bertujuan memberikan makanan secukupnya guna memperbaiki dan


mencegah kerusakan jaringan tubuh lebih lanjut serta memperbaiki status gizi agar
penderita dapat melakukan aktifitas normal. Terapi untuk penderita kasus
Tuberkulosis Paru menurut (Almatsier Sunita, 2006) adalah:
a. Energi diberikan sesuai dengan keadaan penderita untuk mencapai berat
b.
c.
d.
e.

badan normal.
Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang rusak (75-100 gr).
Lemak cukup 15-25 % dari kebutuhan energi total.
Karbohidrat cukup sisa dari kebutuhan energi total.
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan total.

Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada
penderita tuberculosis.

Bahan Makanan
Sumber karbohidrat

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Nasi, roti, dan hasil olahan Dimasak


tepung seperti kue

Sumber protein

dengan

minyak kelapa atau santan

kental
Daging sapi, ayam, ikan, telur, Dimasak

dengan

susu, dan hasil olahan seperti minyak kelapa


Sumber protein nabati

keju dan yoghurt


Semua jenis kacang-kacang
dan hasil olahannya seperti

Sayuran

tempe dan keju


Semua jenis sayuran seperti;
bayam, buncis, daun singkong,
kacang panjang, labu siam dan
wortel direbus, ditumis dan

Buah-buahan

kukus
Semua jenis segar seperti;
pepaya,

semangka,

melon,

pisang, buah kaleng, buah


Minuman

kering dan jus buah


Madu, sirup, teh dan kopi Minuman rendah kalori

Lemak dan minyak

encer
Minyak

goreng,

banyak

mentega, Santan yang kental

margarin, santan encer, salad

Program diet dan perencanaan waktu makan


Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) bertujuan memberikan makanan
secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau guna menambah berat

banyak

badan hingga mencapai normal. Syarat diet ini adalah tinggi kalori, tinggi protein,
cukup vitamin dan mineral, serta mudah dicerna.
Macam Diet Tinggi Energi Tinggi Protein untuk penyakit TB:
a) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein I (TETP 1)
a. Energi: 2600 kalori
b. Protein 100 gr (2/kg BB).
b) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein II (TETP II)
a. Energi 3000 kalori
b. Protein 125 gr (2,5 gr/kg BB)
Penderita dapat diberikan salah satu dari dua macam diit Tinggi Energi Tinggi Protein
(TETP) sesuai tingkat penyakit penderita.
Untuk memudahkan diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP), penambahan
konsumsi kalori dan protein dilakukan dengan memberikan penambahan lauk dan
susu. Sumber protein hewani yang baik diberikan adalah ayam, daging, hati, telur,
susu, dan keju, sedangkan sumber protein nabati adalah kacang-kacangan dan
hasilnya, seperti tahu, tempe, dan oncom. Makanan yang terlalu manis dan gurih yang
dapat mengurangi nafsu makan, seperti gula-gula, dodol, kue, tarcis dan sebagainya,
adalah bahan makanan yang harus dihindari.
Sedangkan Direktorat Gizi Masyarakat Republik Indonesia mengeluarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang sebagai berikut:

Makanlah aneka ragam makanan


Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
Gunakan garam beryodium
Makanlah makanan sumber zat besi
Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan
Biasakan makan pagi
Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur


Hindari minum minuman beralkohol
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Perencanaan Jadwal Makan


Jadwal makan harus teratur, lebih baik makan dalam jumlah yang sedikit tapi sering
dan teratur daripada makan dalam porsi banyak tapi tidak teratur.
Berikut merupakan hitungan kasar memakai standar diet agar memenuhi program diet
TETP I.
Ketika makan pagi, usahakan perbanyak asupan karbohidrat, jika memungkinkan
sumbernya dari tepung gandum, seperti roti. Ditambah dengan protein hewani seperti
ikan laut sebanyak 1,5 porsi, juga sayur kira-kira 0,3 mangkok. Nabati dari kacangkacangan, tahu tempe 1,5 potong, tapi hindari kacang merah karena bergas.
Selingan jam 10 bisa jus, dan usahakan memakan roti, minimal 1 porsi, lebih bagus
lagi ditambah putih telur.
Makan siang, karbohidrat 2 porsi, daging-dagingan 1 potong, nabati 2 potong. Sayur
sebanyak 0,3 mangkok, buah 1 pors, kira-kira seharga Rp. 2.000,- .
Jam 4 sore, harus ada karbohidrat plus telur, bisa juga kue dan buah.
Malam, Karbohidrat 2 porsi, ikan-ikanan 1 porsi, nabati 1 porsi, buah 1 porsi.
Makanan tersebut diusahakan jangan digoreng dan juga jangan memakai santan.
Makanannya merupakan tumis-tumisan, masakan yang direbus atau yang
dipanggang.

DAFTAR TABEL KALORI & UNIT


Nama Masakan

Makanan Pokok Golongan A


Berat (gr)
Kalori

Jagung Rebus
Kentang Rebus
Ketan Putih
Ketupat
Lontong
Nasi Putih
Nasi Putih Kentucky
Roti Tawar Serat Tinggi
Singkong Rebus
Talas Rebus
Ubi Rebus

250
200
120
160
200
100
225
60
100
100
100

90,2
166
217
32
38
175
349
149
146
98
125

Unit
1
2
2,75
0,5
0,5
2,25
4,25
1,75
1,75
1,25
1,5

Makanan Pokok Golongan B


Bubur
Crakers
Makaroni
Mie Instant
Nasi Tim
Nasi Uduk
Roti Tawar

200
50
25
50
100
200
50

44
229
91
168
88
506
128

0,5
2,75
1,25
2
1
6,25
1,5

Makanan Pokok Golongan C


Bihun Goreng
Bubur Ayam
Bubur Sum-Sum
Kentang Goreng
Mie Goreng
Nasi Goreng
Soun Goreng
Spaghetti
Tape singkong
Nama Masakan
Arsik
Ayam Bakar Bumbu Kuning

150
200
100
150
200
100
100
300
150

296
165
178
211
321
267
263
642
260

Lauk Pauk Golongan A


Berat (gr)
Kalori
95
100

94,05
129,4

3,75
2
2,25
2,75
4
3,25
3,25
8
3,25
Unit
1
1,5

Ayam Panggang
Daging Panggang
Ikan Mas Pepes
Sambal Goreng Tempe
Telur Asin Rebus
Telur Ayam Rebus
Udang Rebus

100
70
200
50
75
60
100

164,3
150
143,5
116
138
97
91

3,25
1,75
1,75
1,5
1,75
1,25
1,25

Lauk Pauk Golongan B


Ati Ayam Goreng
Ayam Pop
Bakso Daging Sapi
Empal Daging
Ikan Bandeng Goreng
Ikan Baronang Goreng
Ikan Bawal Goreng
Ikan Ekor Goreng
Ikan Kembung Goreng
Ikan Lele Goreng
Ikan Patin Goreng
Ikan Selar Goreng
Ikan Tenggiri Goreng
Ikan Teri Goreng
Ikan Tuna Goreng
Kerang Rebus
Macaroni Schootel
Tahu Bacem
Telur Mata Sapi
Tempe Bacem
Tempe Goreng
Tenggiri Bumbu Kuning
Udang Goreng Besar

50
200
100
100
160
120
120
100
80
60
200
40
60
50
60
100
50
100
60
50
50
90
80

98
265
260
147
180,7
107,5
113,3
107,8
87,65
57,5
252,7
63,75
85,3
66
110
59
177
147
40
157
118
94,4
68,25

1,25
3,25
3,25
1,75
2,25
1,25
1,5
1,25
1
0,75
3
0,75
1
0,75
1,25
0,75
2,25
1,75
1,75
2
1,5
1
3,25

Lauk Pauk Golongan C


Abon Sapi
Ayam Goreng Kecap
Ayam Panggang
Chiken Wing / Sayap Ayam
Daging Balado
Dendeng Balado
Gulai Ayam
Gulai Cumi

50
75
80
50
50
40
100
100

158
358,8
385,6
63,6
147
338
165,3
183

2
4,5
4,75
0,75
1,75
4,25
2
2,25

Gulai Kepala Ikan Kakap


Gulai Limpa
Gulai Tunjang
Ikan Kembung Balado
Ikan Teri
Kakap Goreng Tepung
Kakap Panir
Keripik Tempe
Meat Ball / Daging Cincang
Bulat
Ayam Kentucky Paha Atas
Perkedel Jagung
Perkedel Kentang
Pu Yung Hai
Rendang Daging
Sate Ayam
Ayam Kentucky Sayap
Semur Ayam
Sambal Goreng Ati +
Kentang
Sambal Goreng Tempe Teri
Sambal Goreng Ati Sapi
Sambal Goreng Udang +
Kentang
Sop Sapi
Tahu Goreng
Tahu Isi
Tahu Sumedang
Telur dadar

320
60
80
125
50
80
75
25

218,8
294
251
236,7
213
119
220
68

2,75
3,5
3
3
2,75
1,5
2,75
0,75

50

168

150
50
50
50
75
100
150
50

194,5
108
123
114
285,5
466
116
177,8

2,5
1,25
1,5
1,5
3,5
6
1,5
2,25

100

127

1,5

150
100

276
200

3,5
2,5

100

123

1,5

260
100
150
100
75

227
111
124
113
188

2,75
1,5
1,5
1,5
2,25

Sayuran Golongan A
Nama Masakan

Berat(gr)

Kalori

Unit

Acar Kuning
Bening Bayam
Cah Labu Siam
Sayur Asam
Sop Ayam Kombinasi
Sop Bayam
Sop Kimlo
Sop Mutiara Jagung
Asop Oyong Misoa
Sop Telur Putuh

75
50
100
100
100
50
100
100
100
100

53
18
41,6
88
95
78
104
113
106
116

0,5
0,25
0,5
1
1,25
1
1,25
1,5
1,25
1,5

Sayuran Golongan B
Sayur Lodeh
Cah Jagung Putren
Cah Jkacang Panjang
Sop Oyong Telur Puyuh
Setup Kentang Buncis
Tumis Buncis
Tumis Daun Singkong
Tumis Kc. Panjang + Jagung

100
100
100
100
100
100
120
125

61
59
72
134
95
52
151
118

0,75
0,75
1
1,75
1
1,5
1,75
1,75

Sayuran Golongan C
Buntil
Gudeg

100
150

106
132

1,25
1,75

Minuman Golongan A
Nama Minuman

Berat(gr)

Kalori

Unit

Te'h (Cangkir)
Kopi (Cangkir)
Juice Tomat (Gelas)
Juice Melon (Gelas)

1
1
100
150

0,4
18
20
35

2,8
0,25
0,25
0,5

Minuman Golongan B
Es Kelapa Muda (Gelas)
Es Cendol
Susu Skim
Coca Cola Diet (Kaleng)

100
100
15
1

42
168
54
1

0,5
2
0,75
0

Masakan Siap Saji Golongan A


Nama Masakan

Berat(gr)

Kalori

Unit

Asinan
Toge Goreng

250
250

208
243

2,5
3

Masakan Siap Saji Golongan B


Gado - Gado
Ketoprak
Pempek
Rawon
Soto Ayam
Soto Padang
Tongseng

150
250
200
160
100
100
120

295
153
384
331
101
127
331

3,75
2
4,75
4
1,25
1,5
4

Masakan Siap Saji Golongan C


Hamburger
Kerupuk Palembang
Kerupuk Udang
Mie Bakso
Nasi Tim Ayam
Pizza
Sate Kambing
Sayur Krecek
Siomay
Soto Betawi
Soto Makasar
Soto Sulung

125
50
20
200
420
125
180
175
100
150
150
150

257
168
72
302
588
163
729
249
361
135
525
86

3,25
2
1
3,75
7,25
2
9
3
3,75
1,75
6,5
1

Buah -Buahan Golongan A


Nama Masakan

Berat(gr)

Kalori

Unit

Apel
Apel Merah
Belimbing
Duku
Jambu Air
Jambu Biji
Jeruk Medan
Jeruk Pontianak
Jeruk Sunkist
Mangga Manalagi
Nanas
Pepaya
Pir
Pisang Rebus

160
140
160
200
60
320
140
150
200
100
200
100
200
125

92
82
80
81
35,4
157
46
67
40
72
104
46
80
136,5

1
1
0,75
1
0,5
2
0,5
0,75
0,5
1
1,25
0,5
1
1,75

Salak
Semangka

150
150

63,6
48

0,75
0,5

Buah - Buahan Golongan B


Alpukat
Anggur
Lengkeng
Melon
Mangga Harum Manis
Pir Hijau
Pisang Ambon
Pisang Barangan
Pisang Mas
Pisang Raja
Sirsak

100
125
100
120
300
200
100
200
125
150
125

85
60
79
46
90
105
74,2
236
11
126
55

1
0,75
1
0,5
1
1,25
1
3
1,5
1,5
0,25

Buah - Buahan Golongan C


Durian Montong
Rambutan
Sawo

100
100
100

134
69
92

1,5
0,75
1,75

Makanan Ringan Golongan A


Nama Masakan

Berat(gr)

Kalori

Unit

Arem Arem
Bubur Kacang Ijo
Ketupat Ketan
Lemper
Lepet
Lepet Ketan

75
100
120
70
120
170

225
102
216
247
210
346

2,75
1,25
2,75
3
2,5
4,25

Makanan Ringan Golongan B


Bolu Gulung
Cakwee
Getuk Lindri
Hot Dog
Kerak Telur
Kue Nagasari
Kue Pancong

110
50
60
100
120
70
80

300
143
127
285
599
149
231

3,75
1,75
1,75
3,5
7,5
1,75
3

Mini Croissant
Sandwich
Serabi Pandan
Semar Mendem
Uli + Tape Ketan

80
100
60
100
160

406
164
137
247
559

5
2
1,75
3
7

Makanan Ringan Golongan C


Bakpia
Bakwan
Bika Ambon
Black Forrest
Cara Bikang
Cheese Cake
Dunkin Donat Keju
Emping Melinjo Asin
Kastengels (10 bh)
Keju Lembaran (1bh)
Kerupuk Mie
Klepon
Kroket Kentang
Kue Ape
Kue Cubit
Kue Cucur
Kue Ku
Kue Lumpur
Kue Pukis
Lapis Legit
Lemet/Timus
Lopis Ketan
Lumpia
Martabak Keju
Martabak Mesir
Martabak Telur
Muffin Coklat
Muffin Keju
Nastar (7bh)
Onde - Onde
Pastel
Potato Chip
Putu Mayang
Rempeyek Kacang
Risol
Roti Coklat

25
100
50
200
70
10
170
25
100
20
25
60
75
60
60
90
50
80
40
50
120
125
60
100
100
95
80
80
150
65
75
170
120
50
100
100

68
270
99
585
128
281
283
173
426
65
119
68
146
151
183
152
237
232
181
307
603
350
76
265
200
196
361
400
538
317
302
298
98
250
247
240

1
3,25
1,25
7,5
1,5
3,5
3,5
2,25
5,75
3,25
1,5
0,75
1,25
2
2,25
2
3
3
2,25
3,75
7,5
4,25
1
.3.25
2,5
2,5
4,5
5
6,75
4
3,75
3,75
1,25
3
3
3

Sosis Solo
Sus Vla
Talam Hijau

50
85
70

191
129
292

2,25
1,5
3,5

REFERENSI

Escott-Stump, Sylvia. 2008. Nutrition and Diagnosis-Related Care 6th Edition.


Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Fong,
Bethany,
R.D.
2011.
A
Diet
for
Tuberculosis
http://www.livestrong.com diakses pada tanggal 8 April 2012

Patients.

Hughes, Martin. 2011. Nutritional Diet for TB. http://www.livestrong.com diakses


pada tanggal 8 April 2012.
Nutrition Information Centre University of Stellenbosch (NICUS). Tuberculosis and
Nutrition. Afrika Selatan: Department of Human Nutrition
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi Pelengkap Keluarga
Sehat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Rodriguez, Diana. 2009. The Right Diet to Beat Tuberculosis.
http://www.everydayhealth.com diakses pada tanggal 8 April 2012
Somantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Wikipedia. 2012. Diet (nutrition). http://en.wikipedia.org diakses pada 11 April 2012.
World Health Organization. 2012. Nutritional care for adults with active tuberculosis.
http://www.who.int diakses pada tanggal 8 April 2012.

Anda mungkin juga menyukai