Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alya Launa Tatsbita

NIM : 6511421090

Rombel : 4C

RESUME WEBINAR TUBERCULOSIS

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian
tubuh lainnya seperti tulang, kulit, ginjal, dan otak. Penyakit ini dapat menyebar melalui udara dari
seseorang yang terinfeksi TBC ditandai dengan batuk, bersin, atau berbicara. Gejala awal TBC
biasanya ringan dan mungkin tidak terlihat pada awalnya. Beberapa gejala yang mungkin muncul
termasuk batuk berkepanjangan, demam, berkeringat di malam hari, kehilangan berat badan, dan
kelelahan. TBC dapat didiagnosa melalui pemeriksaan dahak, tes kulit, dan tes darah. Tuberkulosis
merupakan penyakit menular yang berhubungan dengan kekurangan gizi dan imunitas buruk
meningkatkan mordibitas dan mortalitas TBC.

Masalah Gizi Pada Tuberkulosis

Hubungan TBC dan Gizi, TBC beresiko malnutrisi dan malnutrisi meningkatkan risiko berkembangnya
TBC aktif sebesar 6 sampai 10 kali lipat. Selain itu dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan,
intake makan berkurang, malabsorbsi, penurunan berat badan, imunitas rendah, dan kerusakan
mukosa.

Faktor Resiko TBC pada anak dan dewasa

- Asupan gizi yang tidak cukup


- Malnutrisi
- Rendahnya perilaku hidup sehat
- Lingkungan pemukiman yang tidak sehat
- Pelayanan Kesehatan yang tidak memadai

Fokus utama gizi untuk tatalaksana TBC → Mencegah penurunan dan kenaikan BB signifikan →
Mengurangi risiko kematian, mempersingkat rawat inap dan memfasilitasi rehabilitasi serta
pemulihan penuh

Penilaian gizi TBC merupakan prasyarat penting untuk tatalaksana perawatan gizi TBC :

- Srining
- Asesmen
- Diagnosis

Kebutuhan gizi pada pasien TBC Dewasa

- Tinggi energi (30-45 kkal/kg/BB/hari


- Tinggi protein (15 % dari total energi)
- Mikromineal (Vitamin A, E dan D, serta mineral seperti Fe, Zink dan Selenium karena
jumlahnya rendah saat tubuh terinfeksi TBC)

Kebutuhan gizi pada pasien TBC Anak

- Gizi Buruk, dengan terapi gizi pemulihan balita dengan gizi buruk sesuai dengan pengelolaan
Gizi buruk Terintegritas Kemenkes 2019 yang diimbangi dengan pengobatan TBC sampai
sembuh
- Gizi kurang, dengan pemberian makanan tambahan tinggi protein dan lemak dengan bahan
makanan local dan melakukan pengobatan sampai sembuh secara bersamaan

Kesimpulan

- Semua pasien TBC aktif yang terdiagnosis harus ditatalaksana sesuai dengan pedoman
- Pemberian diet adekuat dipastikan untuk dikonsumsi pasien
- Integritas skrining (deteksi dini), asesmen dan diagnosis gizi
- Mencegah keparahan komplikasi dengan deteksi dini massif dan sadar akan Kesehatan
individual
- Konvergensi lintas sector masalah TBC terkait kemiskinan dan ketahanan pangan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai