Anda di halaman 1dari 22

HIPERBOLA

Definisi Hiperbola

Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik
tertentu harganya tetap. Dua titik tertentu itu dosebut fokus hiperbola.

Misalkan: F dan G adalah titik fokus hiperbolah yang jaraknya 2c sedangkan selisih jaraknya
terhadap fokus adalah 2a dimana 2c > 2a > 0
- Titik 0, yaitu titik tengah FG, disebut pusat hiperbola

- Titik F (-c,0) dan G(c,0) disebut titik fokus hiperbola

- Titik A(-a,0) dan B(a,0) disebut titik puncak hiperbola


- Garis AB (sumbu x) dan sumbu y adalah sumbu simetri.
Sumbu x, disebut sumbu nyata
Sumbu y, di sebut sumbu imajiner

- Harga disebut eksentrisitet hiperbola

Cara Melukis Hiperbola

1. Buatlah lingkaran yang pusatnya di dan jari-jarinya di mana

2. Buatlah lingkaran yang pusatnya di dan jari-jarinya di

3. Lingkaran (1) dan (2) berpotongan di , titik adalah salah satu titik pada hiperbola.

4. Buatlah lingkaran yang pusatnya dan jari-jari , dimana

5. Buatlah lingkaran yang berpusat di dan jari-jarinya

6. Lingkaran (4) dan (5) berpotongan di , titik P( ) adalah salah satu titik pada

hiperbola.

7. Dengan mengambil beberapa harga dan akan diperoleh beberapa titik lain yang

terletak pada hiperbola dengan menghubungkan titik-titik lewat sebuah kurva yang
mulus, terdapat hiperbola yang diminta.

Persamaan Hiperbola
Jika F( –c,0), G(c,0), dan P(x, y) terletak pada hiperbola maka:

Jadi

Maka dengan mensubtitusi dan , didapatkan

Karena nilai , maka


Jadi persamaan Hiperbola dengan pusat adalah

Persamaan hiperbola yang pusatnya dengan sumbu sejajar dengan sumbu-sumbu

koordinat, maka diperoleh:

Atau

Karena merupakan pusat hiperbola maka persamaan hiperbola terhadap susunan sumbu

adalah , jadi persamaan hiperbola terhadap susunan sumbu adalah

Persamaan Hiperbola dengan pusat adalah:

Persamaan Parameter Hiperbola


Asymtot Hiperbola
Misalkan persamaan garis asymtot itu y = px (p = parameter) terhadap hiperbola

maka

Merupakan koordinat dan koordinat dari titik potongnya.

Jika ............................ (1)

Titik potong imajiner, garis tidak memotong hiperbola

Jika ............................ (2)

Kedua titik potongnya nyata dan berlainan. Dapat disimpulkan sebagai berikut:

............................ (3)
Maka garis garis itu,

merupakan garis-garis singgung koordinat. Sehingga disebut asymtot-

asymtot hiperbola atau garis singgung pada hiperbola

Catatan:

Persamaan hiperbola jika maka: atau

disebut hiperbola oorthogonal, yaitu kedua asymtotnya berpotongan tegak lurus.

Direktriks dan Eksentrisitet.


Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang perbandingan jarak ke suatu titik

dan suatu garis yang tertentu tetap harganya, yaitu

Catatan :
- Titik tertentu itu disebut focus
- Garis tertentu itu disebut direktiks

- Harga tetap itu disebut eksentrisitas


.................... (1)

...................... (2)

Persamaan (1) dan persamaan (2) =

Jadi garis dan garis adalah direktris dengan persamaan berturut-turut adalah:
Garis dan Hiperbola
Seperti halnya pada lingkaran, parabola dan ellips. Maka hiperbola dan
garis berkemungkinan :
- Tidak saling memotong, syarat D < 0
- Memotong di dua titik, syarat D > 0
- Menyinggung dengan syarat D = 0

Persamaan garis singgung Hiperbola

 Persamaan garis singgung pada hiperbola

Misalkan persamaan garis singgung ..............(1)

Persamaan hiperbola ..............(2)

Dari persamaan (1) dan persamaan (2)

Syarat menyuinggung adalah

Maka:
..................(3)

Dari persamaan (3) dan persamaan (1) didapat:

Adalah persamaan garis singgun dengan koefisien arah ( parameter) pada hiperbola

Jika persamaan hiperbola , maka garis singgung dengan koefisien

arah adalah

 Persamaan garis singgung di titik singgung (

Persamaan garis singgung pada hiperbola di titik ( adalah:

Jika persamaan hiperbola , maka garis singgung di titik (

adalah:

Sifat utama garis singgung


Garis singgung disuatu titik pada hiperbola membagi dua sama besar sudut-sudut
antara garis-garis yang menghubungkan titik singgung dengan titik api.
Perssamaan garis kutub dari titik T( terhadap hiperbola

adalah :

Hiperbola tidak memotong sumbu tetapi memotong sumbu di titik

dan

Persamaan asymtotnya sedangkan persamaan garis-garis arhnya

dan

Titik apinya dan

Hiperbola-hiperbola dan pada susunan sumbu disebut

hiperbola sekawan

Tempat kedudukan titik-titik tengah talibusur –talibusur hiperbola yang

sejajar dengan garis adalah sutu garis dengan persamaan


Garis-garis tengah dan disebut garis-garis tengah sekawan, dan

disebut arah-arah sekawan.

Contoh Soal
1. Carilah persamaan hiperbola, jika titik-titik apinya terletak pada sumbu x, simetris

terhadap O dan persamaan asimtotnya sedangkan jarak antara kedua titik-titik

apinya 20.
Penyelesaian:

Misalkan persamaan hiperbola itu

Karena persamaan asimtotnya maka dan karena jarak antara kedua titik-

titik apinya 20 maka 2c = 20 atau c = 10.

Pada hiperbola berlaku dan

Jadi , atau b = 8

Berarti

Jadi persamaan bola yang dimaksud adalah

2. Tentukan persamaan garis singgung pada hiperbola yang sejajar garis


Penyelesaian:

Gradien garis adalah . Berarti gradien garis singgungnya adalah

Jadi persamaan garis singgungnya yaitu :

x3

HIPERBOLOIDA

Hiperboloida Daun Satu

Misalkan pada bidang XOY dan YOZ maisng-masing ditentukan elips dan hiperbola dengan
persamaan (Gambar 6.4)

(1)
Dan

(2)

Gambar 1. Dua puncak elips menyinggung hiperbola

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan seperti yang dilakukan pada kontruksi


permukaan elipsoida, gerakan elips secara sejajar sepanjang sumbu OZ. Misalkan letak elips
di bidang z = τ. Menurut ketentuan tersebut, maka sumbu-sumbu elips baru akan sejajar

sumbu-sumbu lama dan pada bidang YOZ, titik (0, ) akan terletak di hiperbola (2)

sehingga berlaku

atau
Karena elips di bidang z = τ harus sebangun dengan di bidang XOY yang setengah
sumbu-sumbunya adalah a dan b, maka perbandingan setengah sumbu-sumbu elips di bidang
z = τ juga harus sama, yaitu a : b. Oleh sebab itu setengah sumbu-sumbu yang lain di bidang
z = τ ini adalah

Jadi di persamaan elips di bidang z = τ adalah

(3)

Jika parameter τ dari persamaan z = τ disubtitusikan ke persamaan (3) maka didapat


persamaan permukaan hiperboloida daun satu

atau

(4)

Dalam hal khusus jika , maka permukaan tersebut berupa hiperboloida puter berdaun

satu.

Untuk mencari persamaan bidang singgung yang terjadi di titik prosedurnya

dapat kita lakukan seperti halnya pada kasus elipsoida. Hasil yang diperoleh menurut cara
tersebut adalah

(5)

Tulislah persamaan sebagai bentuk


Maka didapat hubungan

(6)

dan

Dari penyajian (4) dan (6) dapat disimpulkan bahwa hiperboloida daun satu (4) dapat
dibangun oleh garis-garis hasil interseksi bidang-bidang (6). dengan demikian dari bentuk (6)
disimpulkan beberapa sifat berikut:

 Garis-garis dalam satu sistem (6) tidak memiliki titik persekutuan. Misalkan garis-garis

didefinisikan oleh parameter berbeda dan sehingga

dan

dan

Maka diperoleh hubungan

dan

Jadi keduanya saling berlawanan tidak memiliki titik persekutuan.

 Melalui satu titik di permukaan, ada satu garis lurus untuk masing-masing sistem

tersebut. Pandang persamaan garis (6) melalui titik , maka


dan

Jika harga λ disubtitusikan dari satukrpada yang lain, didapat titik memenuhi persamaan
hiperboloida. Jadi hanya satu garis yang melalui titik tersebut.

 Setiap garis lurus yang dibangun dari (6) memotong semua garis lurus yang lain. Pilih
satu garis lurus

dan

dan yang lain

dan

Maka satu dengan yang lain saling bergantung, sebab bentuk persamaan yang didapat
adalah

dan

Hiperboloida Daun Dua


Misalkan pada bidang dan masing-masing ditentukan elips dan hiperbola dengan

persamaan (Gambar 2)

(7)

dan

(8)

Gambar 2: Hiperboloida daun dua

Jika elips digerakkan sejajar sepanjang sumbu , maka dengan menggunakan prosedur

seperti pada hiperboloida daun satu, dibidang z = τ diperoleh elips


(9)

Jika parameter λ dari persamaan z = τ disubtitusikan ke persamaan (9), maka didapat


persamaan permukaan hiperboloida daun dua

Dalam hal , maka permukaan yang didapat berupa permukaan hiperboloida putar daun

dua.

Adapun bidang singgung di titik pada permukaan, persamaannya diberikan oleh

bentuk :

Contoh Soal:

1. Diketahui persamaan hiperboloida berdaun satu :

Tentukan persamaan garis – garis pelukis yang melalui titik P (4, -3, 2)

Penyelesaian:

Persamaan susunan garis dari hiperboloida berdaun satu adalah :

dan

Karena titik P(4,-3,2) dilalui oleh garis pelukis, maka P memenuhi persamaan susunan
garis di atas.
Ini berarti :

Jadi, dan

Persamaan garis pelukis yang melalui P adalah :

dan

Setelah disederhanakan diperoleh :

dan

2. Tentukan nilai m agar bidang memotong hiperboloida berdaun dua

dalam bentuk elips.

Penyelesaian:

Karena , maka

Subtitusi kedalam persamaan hiperboloida berdaun dua, sehingga

atau

Persamaan ini merupakan persamaan ellips, maka syaratnya adalah

1. atau

2. atau atau
Jadi agar bidang memotong hiperboloida berdaun dua

bentuk ellips, maka harus dipenuhi

Ditulis lengkap

SOAL-SOAL

1. Tentukan persamaan hiperbola yang fokus ( 4, 0) dan titik-titik ujung ( 2, 0).

2. Sebuah hiperbola mempunyai persamaan Tentukan

pusat, titik ujung, titik fokus dan gambar grafik hiperbola tersebut.
3. Tentukan persamaan hiperbola yang titik – titik apinya terletak pada sumbu x,

simetris terhadap O dan melalui titik M (-5, 3) dan eksentrisitas numeriknya

4. Agar garis menyingung hiperbola , maka tentukan nilai p !

5. Tentukan persamaan garis singgung pada hiperbola yang tegak lurus

garis 4x + 3y – 7 = 0
6. Tentukan persamaan hiperbola yang jarak puncak – puncaknya 26 dan titik – titik
apinya F1 (-9, 3) dan F2 (21, 3)
7. Tentukan persamaan bidang singgung hiperboloida 4x² + 16y² + 8z² = 1 yang sejajar
dengan bidang x – 2y + 2z +17 0
8. Tentukan persamaan garis pelukis dari hiperboloida x² + y² - z² = 1 yang melalui titik
T (1, 0, 0)
9. Carilah m sehingga bidang x – 3y – 3z +m = 0 menyinggung hiperboloida
10. Suatu hiperboloida putaran berdaun satu dengan persamaan dipotong

oleh bidang dengan persamaan y = 3, maka tentukan persamaan perpotongannya!


DAFTAR PUSTAKA

Brown dan Manson, 1957. The Elements Of Analytical Geometry. ST Martin’s Press, New
York.

Kusno, 2009. Geometri Rancang Bangun. Universitas Jember, Jember.

Sukirman, 1994/1995. Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Universitas Terbuka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai