Makalah Tentang Dosa
Makalah Tentang Dosa
Kata
Pengantar....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Tujuan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Dosa Asal................................................................................................
2.2 Dosa Warisan..........................................................................................
2.3 Dosa Keturunan......................................................................................
2.4 Dosa Kompromi.......................................................................................
2.5 Dosa Membawa Maut.............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
KATA PENGANTAR
BAB II PEMBAHASAN
1
https://www.gotquestions.org/Indonesia/dosa-asal.html
2
Dr. Charles C.Ryrie, Teologi Dasar 1 (Yogyakarta: ANDI, 2008),
322
2.3 DOSA KETURUNAN
3
Istilah ”dosa turunan” tidak terdapat didalam Alkitab, dan mudah
menimbulkan salah-paham. Tetapi di lapangan dogmatika agaknya kita
terpaksa mempertahankan istilah ini sebagai istilah bantuan.
Ajaran tentang “dosa-turunan” dikemukakan dengan keras oleh
Augustinus ( wafat 430 ) dalam menentang pelagius ( wafat 418 ).
Pelagius beranggapan bahwa manusia pada saat kelahirannya lepas dari
noda dosa dan sama bersihnya dengan Adam sebelum kejatuhannya.
Malahan, menurut ajaran Pelagius, manusia tetap sanggup juga
melakukan apa yang baik, sebab ia masih tetap mempunyai “kehendak
bebas”, sehingga ia dapat memilih antara yang baik dan yang jahat.
Augustinus memperkukuh ajarannya dengan suatu penjelasan yang
bersifat historis, yakni bahwa semua manusia adalah sedarah dan
sedaging, oleh sebab kita sekalian adalah keturunan manusia pertama,
yakni Adam yang telah hidup pada permulaan sejarah dunia dan manusia.
Terhadap pandangan-pandangan semacam itu pertama-tama haruslah
dikemukakan, bahwa nisbah “dosa-turunan” dan “perbuatan” yang salah
bukanlah seperti nisbah antara “sebab” dan “akibatnya”.