8 Aspek Penawaran Pariwisata yang ada di sebuah daerah tujuan wisata
1. Attraction ( Daya Tarik )
Daerah tujuan wisata ( DTW) untuk menarik wisatawan pasti memiliki daya tarik,baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya.Misalnya daerah Tabanan daya tariknya adalah Pura Luhur Tanah Lot. 2. Accesable ( Transportasi ) Accesable dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata.Begitu juga ketika kita ingin berkunjung ke pura Luhur Tanah Lot akses menuju pura luhur tanah lot sangat mudah kita bisa menggunakan kendaraan pribadi baik berupa sepeda motor atau mobil kita juga bisa menyeba mobil ( rent car). 3. Amenities ( Fasilitas ) Amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lama di DTW. Tempat wisata Tanah Lot juga sangat cocok dijadikan sebagai tempat liburan keluarga, dalam kawasan ini juga terdapat fasilitas yang memadai seperti hotel, restoran, sunset teras, Tanah Lot cultural park, toko suvenir, tempat parkir yang luas, fasilitas emergensi, fasilitas keamanan sekuriti (security), toilet, tempat bersantai dan juga pusat informasi. 4. Ancillary ( Kelembagaan ) Adanya lembaga pariwisata wisatawan akan semakin sering mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan keamanan,(protection of tourism) dan terlindungi. dalam melaksanakan peranannya sebagai pengelola DTW Tanah Lot,Contohnya ada beberapa upaya yang dilakukan oleh pengelola baru guna mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan di DTW Tanah Lot, yaitu menambah atraksi wisata, menyediakan lokasi fasilitas pariwisata, mendistribusikan lokasi berdagang, mengatur dan mengawasi kegiatan usaha pariwisata, menjaga kelestarian dan kebersihan DTW Tanah Lot, dan membentuk kelompok pedagang serta menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan pemilik lahan pribadi. Indikator yang digunakan adalah lima isu dari The Magic Pentagon. Kelima isu tersebut diberikan porsi atau perlakuan yang sama, yaitu ekonomi sehat, kesejahteraan masyarakat lokal, tidak mengubah alam, budaya sehat, dan kepuasan wisatawan. 5. Sospol ( Sosial Politik ) Dampak sosial politik belum terlihat apabila Daerah Tujuan Wisata dalam situasi aman dan tentram,tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan,maka sospol sangat terasa dampak dan pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.Contohnya Sempat mengalami perubahan pengelola.Perubahan pengelola DTW Tanah Lot dari tiga pihak menjadi dua pihak juga dipengaruhi kondisi politik pada saat itu. Pergulatan terkait pengelolaan DTW Tanah Lot berawal dari berakhirnya masa kontrak kerja sama pengelolaan Tanah Lot antara Pemerintah Kabupaten Tabanan, pihak swasta, dan Desa Pakraman Beraban pada tanggal 01 April 2011. Sebelum kontrak berakhir, tim perjuangan Desa Pakraman Beraban sempat mengajukan proposal kajian pengelolaan DTW Tanah Lot kepada Bupati Tabanan pada saat itu, namun tidak ada tanggapan. Setelah pansus mengkaji kontrak kerjasama pengelolaan DTW Tanah Lot, akhirnya pansus mengeluarkan rekomendasi DPRD Kabupaten Tabanan Nomor 170/1976/DPRD tanggal 23 September 2011 yang salah satu isinya menegaskan bahwa pengelolaan DTW Tanah Lot dilakukan oleh dua pihak, yaitu Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Desa Pakraman Beraban dalam bentuk badan pengelola. Dengan adanya rekomendasi pansus inilah akhirnya terbit Perjanjian Kerjasama Pengelolaan DTW Tanah Lot Nomor 12 Tahun 2011. 6. Intensitas Keluarga Banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam permintaan wisata hal ini dapat diratifikasi,jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur darisalah satu keluarga tersebut akan semakin besar,hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu sendiri.Contohnya Pura Luhur Tanah Lot juga sangat cocok dikunjungi untuk tempat bewisata untuk keluarga.Saat musim liburan banyak yang mengajak keluarganya untuk berlibur ke Pura Luhur Tanah Lot.Dan jika kita beragama hindu kita juga bias sembahyang disana 7. Harga Barang Substitusi Disamping kelima aspek diatas,harga barang pengganti juga termasuk dalam aspek permintaan,dimana barang – barang pengganti dimisalkan sebagai pengganti daerah tujuan wisata yang dijadikan cadangan dalam berwisata,seperti;Bali sebagai tujuan wisata utama di Indonesia,akibat suatu dan lain hal Bali tidak dapat memberikan kemampuan dalam memenuhi syarat – syarat daerah tujuan wisata sehingga secara tidak langsung wisatawan akan mengubah tujuannya ke daerah terdekat seperti Malaysia dan Singapura.Contohnya Tanah Lot sebagai tujuan wisata utama di Tabanan tetapi karena ada sesuatu dan lain hal Tanah Lot didak memeberikan kemampuan dan memenuhi syarat – syarat daerah tujuan wisata sehingga secara tidak langsung wisatawan akan merubah daerah tujuan terdekat seperti ke Jatiluwih,Pantai Kedungu,Pura Batu Bolong. 8. Harga Barang Komplementer Harga barang komplementer merupakan sebuah barang yang saling membantu atau dengan kata lain barang komplementer adalah barang yang saling melengkapi,dimana apabila dikaitkan dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai objek wisata yang saling melengkapi dengan objek wisata lainnya. Contohnya jika kita masuk ke pura luhur tanah lot kita dikenakan biaya namun biaya itu tidak terlalu mahal ,namun dengan harga tiket itu kita dapat melihat keindahan Pura Luhur Tanah Lot.