Anda di halaman 1dari 16

SISTEM ANTRIAN M/G/c

Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

SISTEM ANTRIAN M/G/c


Oleh: Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Sistem antrian dengan waktu antardatang berdistribusi eksponensial atau jumlah


pelanggan yang datang berdistribusi Poisson, dan waktu layannya berdistribusi
umum (general) tidak dikhususkan untuk distribusi tertentu, dan jumlah pelayannya
sebanyak c. Sistem antrian ini dinotasikan dengan sistem antrian M/G/c.

Penghampiran (approximation) probabilitas ada nol pelanggan dalam sistem


Di sistem antrian M/G/c, penghampiran (approximation) probabilitas ada nol
pelanggan dalam sistem
1
p0 (   c)
    
k
  
c
 c 1     
     
 k    
k  0  c  1  c  
di mana

p0 probabilitas ada nol pelanggan dalam sistem.


 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan yang datang rata-
rata per satuan waktu.
 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani rata-rata per satuan
waktu.
c menyatakan jumlah pelayan paralel.

c
p0 (   c)  c
pelayan

if ( c  1)   0 
1  
 1
 k c  c  
 c 1     

 
     
  k    
k  0  c  1  c  
"Tidak didefinisikan" otherwise

Halaman 1
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Contoh 5.1
pelanggan
  40 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan
jam yang datang rata-rata per satuan waktu.
pelanggan
  10 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani
jam rata-rata per satuan waktu.
VS  0.04jam 2 menyatakan variansi waktu layan pelanggan.

VS ES²  ( ES ) 2

ES² menyatakan momen kedua waktu layan pelanggan.


ES menyatakan ekspektasi waktu layan pelanggan, singkatnya ekspektasi waktu layan.

1
Besarnya sama dengan

1pelanggan
ES 

ES  0.1 jam
pelanggan
  10
jam

ES²  VS  ( ES ) 2

ES²  0.05 jam 2


2
VS  0.04 jam

( ES ) 2  0.01 jam 2

Jumlah pelayan minimum:

cmin (   ) 
 ceil     1  pelayan if ceil    
     
      

 ceil     pelayan otherwise


  
  
cmin(   )  5 pelayan

cmin (   )
ORIGIN 
pelayan
catas (   )  3 cmin(   ) sebagai contoh saja jumlah pelayan.

Halaman 2
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

 
c  cmin (   )  cmin (   )  1 pelayan  catas (   )

cmin(   )  5 pelayan catas (   )  15 pelayan

Jumlah pelayan Penghampiran probabilitas ada nol pelanggan dalam sistem


p0 (   c)
c
5 pelayan 0.013
6 0.017
7 0.018
8 0.018
9 0.018
10 0.018
11 0.018
12 0.018
13 0.018
14 0.018
15 0.018

Penghampiran probabilitas ada n pelanggan dalam sistem


n
 
 
  p
pn 0 n 1 ... c  1
n

p ( n   c)  n  n   c  c 


   
 pelanggan   pelayan 
if ( c  1)  ( 0  n  c)   0 



1
 c 
1
p0 
 k c
 c 1     

 
     
 k    
k  0  c  1  c  
n
 
 
  p
n0

"Tidak didefinisikan" otherwise

Halaman 3
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Contoh 5.2
pelanggan
  40 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan
jam yang datang rata-rata per satuan waktu.
pelanggan
  10 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani
jam rata-rata per satuan waktu.
Jumlah pelayan minimum:

cmin (   ) 
 ceil     1  pelayan if ceil    
     
      

 ceil     pelayan otherwise


  
  
cmin(   )  5 pelayan

cmin (   )
ORIGIN 
pelayan
catas (   )  3 cmin(   ) sebagai contoh saja

 
c  cmin (   )  cmin (   )  1 pelayan  catas (   ) jumlah pelayan.

cmin(   )  5 pelayan catas (   )  15 pelayan

c  7pelayan

n  0pelanggan 1pelanggan    1  pelanggan


c
 pelayan 
Untuk c  7 pelayan

Penghampiran probabilitas ada n pelanggan dalam sistem

n
 0.018 
  0 pelanggan
0.071
  1
 0.142  2
p ( n   c)   0.19  3
 
 0.19  4
 0.152  5
  6
 0.101 
Halaman 4
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Penghampiran probabilitas pelanggan antri



c
 pk p c 1

kc 1
c 

di mana
pk probabilitas ada k pelanggan dalam sistem.
 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan yang datang rata-
rata per satuan waktu.
 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani rata-rata per satuan
waktu.
c menyatakan jumlah pelayan paralel.

p c 1 probabilitas ada c-1 pelanggan dalam sistem.

Contoh 5.3
pelanggan
  40 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan
jam yang datang rata-rata per satuan waktu.
pelanggan
  10 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani
jam rata-rata per satuan waktu.
Jumlah pelayan minimum:

cmin (   )   ceil     1  pelayan if ceil    


     
      

 ceil     pelayan otherwise


  
  
cmin(   )  5 pelayan

cmin (   )
ORIGIN 
pelayan
catas (   )  3 cmin(   ) sebagai contoh saja

 
c  cmin (   )  cmin (   )  1 pelayan  catas (   ) jumlah pelayan.

cmin(   )  5 pelayan catas (   )  15 pelayan

Halaman 5
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

 Penghampiran probabilitas pelanggan antri


c
 (   c)  c
pelayan

if ( c  1)   0 

 1

 c  
1
p0 
 k c
 c 1     

 
     
  k    
k  0  c  1  c  


    c 1 
  
PiBesar 
c    
p 
  ( c  1) 0 
1
c 

"Tidak didefinisikan" otherwise

Jumlah pelayan Penghampiran probabilitas pelanggan antri

c  (   c) 
5 pelayan 0.554
6 0.285
7 0.135
8 0.059
9 0.024
10 8.815·10-3
11 3.024·10-3
12 9.622·10-4
13 2.851·10-4
14 7.896·10-5
15 2.051·10-5

Halaman 6
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Penghampiran ekspektasi jumlah pelanggan antri

2
VS    
1  
   c 
ES²  ES² c  2  
p c1
    1  1 
2 c  2    c 
ENq
( ES) ( ES)  
2 (1   )     
2 1   2 1  
 c  c

di mana

ENq menyatakan ekspektasi jumlah pelanggan antri.

ES menyatakan ekspektasi waktu layan pelanggan, singkatnya ekspektasi waktu layan.

1
Besarnya sama dengan

ES² menyatakan momen kedua waktu layan pelanggan.

 menyatakan penghampiran (approximation) probabilitas pelanggan antri.

 menyatakan faktor utilisasi atau intensitas lalu lintas.



Besarnya sama dengan
c

Halaman 7
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

c
ENq (   c VS)  c
pelayan
1pelanggan
ES 

ES²  VS  ( ES ) 2

if ( c  1)   0 

 1

 c  
1
p0 
    
k
  
c
 c 1     
     
  k    
k  0  c  1  c  


    c 1 
  
PiBesar 
c
   
p 
  ( c  1) 0 
1
c 

 ES²
PiBesar
c  2
( ES )
ENq 
2  1 
 

 c  
ENq pelanggan
"Tidak didefinisikan" otherwise

Contoh 5.4
pelanggan
  40 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan
jam yang datang rata-rata per satuan waktu.
pelanggan
  10 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani
jam rata-rata per satuan waktu.
Jumlah pelayan minimum:

cmin (   )   ceil     1  pelayan if ceil    


     
      

 ceil     pelayan otherwise


  
  
cmin(   )  5 pelayan

Halaman 8
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

cmin (   )
ORIGIN 
pelayan
catas (   )  3 cmin(   ) sebagai contoh saja

 
c  cmin (   )  cmin (   )  1 pelayan  catas (   ) jumlah pelayan.

cmin(   )  5 pelayan catas (   )  15 pelayan

Jumlah pelayan Penghampiran ekspektasi jumlah pelanggan antri

ENq (   c VS ) 


c 
5 pelayan 5.541 pelanggan
6 1.424
7 0.45
8 0.148
9 0.048
10 0.015
11 4.32·10-3
12 1.203·10-3
13 3.168·10-4
14 7.896·10-5
15 1.864·10-5

Penghampiran ekspektasi waktu antri

ENq
ED

2
VS    
1  
   c 
ES²  ES² c  2  
p c1
    1  1 
( ES) 2 c 
( ES) 2
   c 
ENq
 
2 (1   )
2  1   2  1 
  
 
 c  c

di mana
ENq menyatakan ekspektasi jumlah pelanggan antri.

Halaman 9
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

ES menyatakan ekspektasi waktu layan pelanggan, singkatnya ekspektasi waktu layan.

1
Besarnya sama dengan

ES² menyatakan momen kedua waktu layan pelanggan.

 menyatakan penghampiran (approximation) probabilitas pelanggan antri.

 menyatakan faktor utilisasi atau intensitas lalu lintas.



Besarnya sama dengan
c

c
ED (   c VS)  c
pelayan
1pelanggan
ES 

2
ES²  VS  ( ES )

if ( c  1)   0 

 1

 c  
1
p0 
 k c
 c 1     

 
     
  k    
k  0  c  1  c  


    c 1 
  
PiBesar 
c    
p 
  ( c  1) 0 
1
c 

 ES²
PiBesar
c 
( ES ) 2
ENq 
2  1 
 

 c  
ENq pelanggan

"Tidak didefinisikan" otherwise

Halaman 10
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Contoh 5.5
pelanggan
  40 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan
jam yang datang rata-rata per satuan waktu.
pelanggan
  10 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani
jam rata-rata per satuan waktu.
Jumlah pelayan minimum:

cmin (   )   ceil     1  pelayan if ceil    


     
      

 ceil     pelayan otherwise


  
  
cmin(   )  5 pelayan

cmin (   )
ORIGIN 
pelayan
catas (   )  3 cmin(   ) sebagai contoh saja

 
c  cmin (   )  cmin (   )  1 pelayan  catas (   ) jumlah pelayan.

cmin(   )  5 pelayan catas (   )  15 pelayan

Jumlah pelayan Penghampiran ekspektasi waktu antri

c  ED (   c VS ) 


5 pelayan 0.139 jam
6 0.036
7 0.011
8 3.69·10-3
9 1.188·10-3
10 3.673·10-4
11 1.08·10-4
12 3.007·10-5
13 7.92·10-6
14 1.974·10-6
15 4.661·10-7

Halaman 11
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Penghampiran ekspektasi waktu sistem

Penghampiran ekspektasi waktu sistem yaitu penghampiran waktu rata-rata pelanggan


berada dalam sistem

1 ENq 1
EW ED  
  

1 2 
VS   

 
   c
ES²  ES² c  2  
p c1
    1  1 
2 c  2    c 
ENq
( ES) ( ES)  
2 (1   )
2  1 
 2  1 
 
 
 c  c

di mana

ED menyatakan ekspektasi waktu antri.

ENq menyatakan ekspektasi jumlah pelanggan antri.

ES menyatakan ekspektasi waktu layan pelanggan, singkatnya ekspektasi waktu layan.

1
Besarnya sama dengan

ES² menyatakan momen kedua waktu layan pelanggan.

 menyatakan penghampiran (approximation) probabilitas pelanggan antri.

 menyatakan faktor utilisasi atau intensitas lalu lintas.



Besarnya sama dengan
c

Halaman 12
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

c
EW (   c VS)  c
pelayan
1pelanggan
ES 

ES²  VS  ( ES ) 2

if ( c  1)   0 

 1

 c  
1
p0 
 k c
 c 1     

 
     
  k    
k  0  c  1  c  


    c 1 
  
PiBesar 
c    
p 
  ( c  1) 0 
1
c 

 ES²
PiBesar
c 
( ES ) 2
ENq 
2  1 
 

 c  
ENq pelanggan 1pelanggan

 

"Tidak didefinisikan" otherwise

Contoh 5.6
pelanggan
  40 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan
jam yang datang rata-rata per satuan waktu.
pelanggan
  10 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani
jam rata-rata per satuan waktu.
Jumlah pelayan minimum:

cmin (   )   ceil     1  pelayan if ceil    


     
      

 ceil     pelayan otherwise


  
  
cmin(   )  5 pelayan

Halaman 13
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

cmin (   )
ORIGIN 
pelayan
catas (   )  3 cmin(   ) sebagai contoh saja

 
c  cmin (   )  cmin (   )  1 pelayan  catas (   ) jumlah pelayan.

cmin(   )  5 pelayan catas (   )  15 pelayan

Jumlah pelayan Penghampiran ekspektasi waktu sistem

c  EW (   c VS )


5 pelayan 0.239 jam
6 0.136
7 0.111
8 0.104
9 0.101
10 0.1
11 0.1
12 0.1
13 0.1
14 0.1
15 0.1

Penghampiran ekspektasi pelanggan sistem

 ED  1  
EN  EW    ENq 
   

2
VS    
1  
   c 
ES²  ES² c  2  
p c 1 
    1  1 
( ES) 2 c 
( ES) 2
   c 
ENq
 
2 (1   )
2  1   
2  1 
 
 
 c  c

di mana

EW menyatakan ekspektasi waktu sistem.

ED menyatakan ekspektasi waktu antri.

Halaman 14
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

ENq menyatakan ekspektasi jumlah pelanggan antri.

ES menyatakan ekspektasi waktu layan pelanggan, singkatnya ekspektasi waktu layan.

1
Besarnya sama dengan

ES² menyatakan momen kedua waktu layan pelanggan.

 menyatakan penghampiran (approximation) probabilitas pelanggan antri.

 menyatakan faktor utilisasi atau intensitas lalu lintas.



Besarnya sama dengan
c

c
EN (   c VS)  c
pelayan
1pelanggan
ES 

ES²  VS  ( ES ) 2

if ( c  1)   0 

 1

 c  
1
p0 
 k c
 c 1     

 
     
  k    
k  0  c  1  c  


    c 1 
  
PiBesar 
c
   
p 
  ( c  1) 0 
1
c 

 ES²
PiBesar
c 
( ES ) 2
ENq 
2  1 
 

 c  
 ENq pelanggan  1pelanggan 
  
   
"Tidak didefinisikan" otherwise

Halaman 15
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia
SISTEM ANTRIAN M/G/c
Dr. Ir. H. Muhammad Sutarno, S.H.I., M.Sc., M.Ag.

Contoh 5.7
pelanggan
  40 menyatakan laju datang (arrival rate) yaitu jumlah pelanggan
jam yang datang rata-rata per satuan waktu.
pelanggan
  10 menyatakan laju layan yaitu jumlah pelanggan yang dilayani
jam rata-rata per satuan waktu.
Jumlah pelayan minimum:

cmin (   )   ceil     1  pelayan if ceil    


     
      

 ceil     pelayan otherwise


  
  
cmin(   )  5 pelayan
cmin (   )
ORIGIN 
pelayan
catas (   )  3 cmin(   ) sebagai contoh saja

 
c  cmin (   )  cmin (   )  1 pelayan  catas (   ) jumlah pelayan.

cmin(   )  5 pelayan catas (   )  15 pelayan

Jumlah pelayan Penghampiran ekspektasi pelanggan sistem

c  EN (   c VS ) 


5 pelayan 9.541 pelanggan
6 5.424
7 4.45
8 4.148
9 4.048
10 4.015
11 4.004
12 4.001
13 4
14 4
15 4

Halaman 16
Edisi Pertama, Juli 2015, Bandung, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai