Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fara Nadya Putri

NIM : 1107619096
Kelas : C 2019

RANGKUMAN MATERI OBJEK MATEMATIKA DALAM FILSAFAT MATEMATIKA

(FAKTA,KONSEP, PRINSIP SKILL))

OBJEK MATEMATIKA :

Matematika mempunyai objek kajian yang bersifat Abtrak, walaupun tidak setiap abtrak adalah
matematika. Sementara beberapa matematikawan menganggap bahwa objek kajian matematika itu
adalah konkret dalam pikiran mereka, maka kita dapat menyebutkan bahwa objek kajian matematika
secara lebih tepat sebagai objek mental atau pikiran. Ada empat yang menjadi objek kajian matematika
yaitu Fakta, Konsep, Operasi dan Prinsip.

1. Fakta Matematika
Fakta matematika adalah kesepakatan-kesepakatan yang diwujudkan dalam bentuk
simbol matematika (Bell, 198: 108). Kemudian menurut Begle (1979: 6), ada dua jenis objek fakta
dalam matematika yaitu
 fakta yang beraturan (not arbitrary facts) yaitu fakta yang dapat secara mudah dihafalkan
seperti misalnya “2” adalah simbol dari konsep bilangan dua.
 fakta yang tidak beraturan (arbitrary facts) yaitu fakta yang dapat diperoleh dari beberapa
fakta lain, misalkan 8×9=72. Penulisan fakta dengan simbol 8×9 ini dapat pula dinyatakan
dengan menggunakan bentuk lain seperti ; 8×9= (36+6×6)=72.

Fakta dapat berupa lambang, simbol, notasi, atau tanda yang digunakan dalam sebuah sistem
matematika. Fakta akan sangat bermanfaat dalam matematika jika keberadaannya dimaknai
dengan benar, sehingga dapat memperjelas suatu objek yang abstrak, tetapi sebaliknya apabila
keliru dalam memaknai suatu fakta, justru akan dapat menyebabkan salah tafsir terhadap suatu
objek.

2. Konsep Matematika
Konsep adalah ide abstrak yang dapat menggolongkan atau mengklasifikasi sekumpulan
objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan. Contoh “segi tiga” adalah
nama suatu konsep. Dengan konsep itu kita dapat membadakan mana yang merupakan contoh
segi tiga dan mana yang bukan segi tiga. Banyak konsep lain dalam matematika yang lebih
komplek misalnya matriks, vektor, determinan, gradien, dan lainnya. Konsep adalah pengertian.
Ada pengertian pangkal yang tidak didefinisikan dan ada pengertian bukan pangkal yang
didefinisikan. Setiap definisi memiliki daerah cakupan yang disebut ekstensi, dan isi yang disebut
intensi. Contoh:
“Daerah cakupan segiempat adalah, segiempat, trapesium, jajar genjang, persegi panjang, dan
persegi.”
a) Definisi: Trapesium adalah segiempat yang sepasang sisinya sejajar.
Ekstensi: trapesium, jajar genjang, persegi panjang, dan persegi.
b) Definisi: Jajar genjang adalah segiempat yang sisi-sisi berhadapannya sejajar.
Ekstensi: jajar genjang, persegi panjang, dan persegi.
c) Definisi: Persegi panjang adalah jajar genjang yang memiliki sebuah sudut siku-siku.
Ekstensi: persegi panjang dan persegi.
d) Definisi: Persegi adalah persegi panjang yang semua sisinya kongruen.
Ekstensi: persegi.

Berdasarkan contoh di atas, jelas terlihat makin banyak intensinya maka makin sempit
ekstensinya.

3. Prinsip Matematika
Prinsip adalah rangkaian beberapa konsep secara bersama-sama beserta hubungan
(keterkaitan) antar konsep tersebut. Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil.
Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan secara logika dan dibuktikan.
Suatu teorema terdiri dari beberapa hipotesis dan kesimpulan, yang dapat dibuktikan dengan
memanfaatkan istilah dasar, istilah terdefinisi, aksioma, dan pernyataan benar lainnya. Contoh :
a) Jumlah ukuran sudut sebuah segitiga sama dengan 180°.
b) Jika a = b dan b = c maka a = c.

Ada kalanya suatu dalil tidak diajarkan sebagai prinsip, tetapi diajarkan sebagai fakta, yang hanya
merupakan kesepakatan yang harus diterima.

Contoh: Terdapat sebuah dalil yaitu “Jumlah ukuran sudut sebuah segitiga sama dengan 180°”.
Dalil ini diajarkan kepada siswa SD sebagai fakta, bukan sebagai dalil. Dengan demikian dalil ini
tidak dibuktikan. Cukup hanya ditunjukkan kebenarannya dengan cara, dibuatlah segitiga dari
kertas. Kemudian dipotong-potong bagian sudutnya. Kaki-kaki sudut dihimpitkan, sehingga
terlihat bahwa jumlah ukuran sudut segitiga tersebut sama dengan ukuran sudut lurus.

4. Skill atau Keterampilan Matematika


Keterampilan (skill) adalah kemampuan untuk menggunakan prosedur atau
langkahlangkah untuk menyelesaikan suatu soal. Pada pembelajaran keterampilan (skill)
penekanannya adalah pada kemampuan untuk menggunakan urutanurutan, prosedur atau
langkah-langkah pengerjaan.
Seorang siswa dinyatakan belum menguasai suatu keterampilan jika ia tidak
menghasilkan suatu penyelesaian yang benar atau tidak dapat menggunakan dengan tepat suatu
prosedur atau aturan yang ada. Contoh : siswa A dinyatakan belum menguasai keterampilan
mengalikan jika pada langkah pertama ia mengalikan 8 dengan 3. Begitu juga siswa B dinyatakan
belum menguasai keterampilan mengalikan jika ia sudah betul mengalikan 7 × 5 = 35 namun ia
menuliskan angka 3-nya dan menyimpan angka 5-nya di dalam pikirannya.
Kesimpulannya, seorang siswa dinyatakan telah menguasai suatu keterampilan jika ia
dapat menggunakan dengan tepat suatu prosedur atau aturan dan dapat menghasilkan suatu
penyelesaian yang benar.

Anda mungkin juga menyukai