Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 9, September 2019, hlm. 9269-9277 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Aplikasi Manajemen Klinik Gigi


(Studi Kasus : NDC Esthetic Dental Clinic Malang)
Denlei Diyorossi1, Denny Sagita Rusdianto2, Aditya Rachmadi3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1diyorossi@student.ub.ac.id, 2denny.sagita@ub.ac.id, 3rachmadi.aditya@ub.ac.id

Abstrak
Rekam medis gigi merupakan salah satu dokumen yang sangat penting pada bidang pelayanan medis
kedokteran gigi karena di dalamnya mencakup catatan data rinci mengenai keadaan pasien maupun
semua tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi terhadap pasien. Ndc Esthetic Dental Clinic merupakan
salah satu instansi yang bergerak dalam bidang pelayanan serta perawatan kesehatan gigi dan mulut
yang terletak di kota malang. Di dalam melakukan pelayanannya Ndc Esthetic Dental Clinic masih
sangat bergantung dengan proses yang dikerjakan secara konvensional seperti pada pendaftaran pasien
yang masih dilakukan dengan mencatat data diri pasien dan menyimpannya ke dalam dokumen excel,
kemudian pencatatan data rekam medis pasien yang juga dilakukan pencatatan secara konvensional oleh
dokter, serta belum adanya sistem yang dapat membantu mempermudah pelaporan pendapatan klinik.
Sehingga dari hal tersebut menimbulkan beberapa kendala yang sering terjadi seperti sulitnya mencari
data rekam medis pasien dan kehilangan catatan data rekam medis pasien. Oleh karena itu peneliti
bertujuan untuk membangun suatu aplikasi manajemen klinik gigi yang dapat membantu mempermudah
para staff untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan juga dokter dalam mengelola data rekam medis
pasien. Pada penelitian ini sistem yang dibangun berbasis website dengan menerapkan konsep pola
perancangan MVC (Model, View, Controller) dengan menggunakan framework CodeIgniter. Sistem ini
di bangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, serta BootStrap dan JavaScript agar tampilan lebih
dinamis. Hasil dari pengujian yang dilakukan menghasilkan nilai 100% valid pada setiap pengujian unit,
integrasi, dan validasi. Sedangkan pada pengujian compatibility sistem dapat berjalan pada browser
yang berbeda dengan baik.
Kata kunci: rekam medis gigi, aplikasi manajemen, web, klinik gigi, model-view-controller.
Abstract
Dental medical record is one of the most important documents in the field of dentistry medical services
because it includes detailed data records about the state of the patient as well as all actions taken by
the dentist on the patient. Ndc Esthetic Dental Clinic is one of the agencies engaged in the field of dental
and oral health care and services located in Malang. In carrying out its services, Ndc Esthetic Dental
Clinic is very dependent on conventional processes such as patient registration which is done by
recording patient data and storing it in excel documents, then recording the patient's medical record
data which is also conventionally recorded by doctors, and the absence of a system that can help make
it easier to make financial reporting of the clinic. So that from this cause several obstacles that often
occur such as difficulty in finding patient medical record data and loss of patient medical record data.
Therefore, researchers aim to build a dental clinic management application that can help make it easier
for staff to improve the quality of service and also doctors in managing patient medical record data. In
this research, the system is built based on the website by applying the concept of the MVC design model
(Model, View, Controller) using the CodeIgniter framework. This system was built using the PHP
programming language, as well as BootStrap and JavaScript so that the display is more dynamic. The
results of the tests carried out 100% valid values on each unit test, integration, and validation. Whereas
the system compatibility test can run on different browsers well.
Keywords: dental medical record, management application, web, dental clinic, model-view-controller.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 9269
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9270

terkomputerisasi untuk melakukan penyimpanan


1. PENDAHULUAN dokumen rekam medis pasien. Selain itu dokter
Saat ini perkembangan industri sudah pun mengalami kesulitan untuk mengetahui
memasuki revolusi industri versi yang ke 4.0 perawatan terakhir pasien apabila kartu rekam
dimana aktifitas dari internet dapat di medis hilang.
manfaatkan untuk segalanya dengan munculnya Kemudian pada proses yang lainnya, front
kecerdasan buatan, namun peran dari revolusi office dalam melakukan pelaporan pendapatan
industri yang ke 3.0 juga tidak kalah pentingnya klinik juga masih dilakukan secara konvensional
karena pemanfaatan teknologi informasi melalui data rekam medis pasien yang
bermula pada masa itu sehingga teknologi sebelumnya telah menjalani perawatan. Lalu
informasi kedepannya akan sangat berperan front office akan mencatatnya ke dalam buku
penting dalam membangun suatu produk rekap keuangan untuk di jadikan data laporan
perangkat lunak untuk kepentingan suatu klinik. Hal tersebut kurang begitu efisien karena
perusahaan ataupun instansi. Salah satunya yaitu akan memungkinkan front office mengalami
dengan memanfaatkan teknologi informasi kesalahan dalam perhitungan biaya perawatan
untuk membangun suatu aplikasi manajemen yang akan berdampak pada jumlah pendapatan
klinik yang dapat meningkatkan kualitas klinik yang kurang valid. Selain itu front office
pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya pun mengalami kesulitan untuk mengetahui
pada pemeriksaan & perawatan gigi. status pasien yang masih memiliki sisa biaya
NDC Esthetic Dental Clinic ialah sebuah angsuran, karena selama ini hanya
lembaga yang berdiri pada aspek pelayanan serta mengandalkan pada buku rekap keuangan saja.
perawatan kesehatan gigi dan mulut. Dalam Oleh karena itu, perlu di lakukan-nya suatu
melakukan pelayanannya saat ini terdapat penelitian untuk dapat menghasilkan sebuah
beberapa proses yang sudah biasa dijanlankan. sistem perangkat lunak manajemen klinik gigi
Seperti pada proses pendaftaran pasien dimana yang harapannya bisa membantu meningkatkan
masih dilakukan secara konvensional dengan kualitas pelayanan bagi pegawai klinik terhadap
mengisi data identitas diri kedalam kartu pasien, pasien maupun dokter agar mudah
kemudian bagian front office akan mencatat data mengorganisisr data pasien, rekam medis pasien
diri pasien dan menyimpannya ke dalam serta pelaporan pendapatan klinik. Dan juga
dokumen excel. Hal tersebut kurang begitu memudahkan pasien untuk menyaring informasi
efisien apabila bagian front office sewaktu - apa saja yang di butuhkan untuk melakukan
waktu ingin melakukan pengecekkan serta perawatan gigi secara efisien.
pencarian data pasien yang sebelumnya telah
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
terdaftar dengan waktu yang singkat. Kemudian
data pasien yang semakin banyak juga
2.1. Rekam Medis Kedokteran Gigi
memungkinkan bagian front office melakukan
pencatatan data pasien kembali secara berulang Rekam medis dalam dunia kedokteran
yang menyebabkan redudansi (penumpukan). khususnya pada gigi itu termasuk kedalam suatu
Selain itu pada proses yang lain juga terjadi dokumentasi ataupun arsip yang berisi riwayat
pada data rekam medis pasien yang masih di pemeriksaan perawatan pasien yang disusun
lakukan pencatatan secara konvensional oleh secara tersistematis (Rustandi et al., 2014). Isi
dokter. Dalam proses pencatatannya tersebut dari dokumen atau arsip tersebut memungkinkan
dokter melakukan penulisan secara manual berupa catatan yang bentuknya tertulis maupun
melalui kartu identitas pasien yang nantinya elektronik yang meliputi keseluruhan info
akan di jadikan sebagai rekam medis pasien. lengkap dari data diri pasien, diagnosa, proses
Data rekam medis yang telah di catat secara pemeriksaan, klasifikasi kode ICD serta
manual oleh dokter tersebut akan di simpan ke tindakan dan juga dokumen hasil periksa. Dokter
dalam buku rekap oleh bagian frontoffice. gigi ketika menjalankan prakteknya dalam
Tentunya hal tersebut kurang begitu efisien memberikan pelayanan perawatan kesehatan
apabila dokter maupun front office ingin gigi pasien maka diwajibkan untuk membuat
melakukan proses pencarian data rekam medis, rekam medis. karena hal itu sudah tertera oleh
maka akan dilakukan secara manual melalui UU nomer 29 th 2004 mengenai Praktek
kartu rekam medis pasien maupun buku rekap Kedokteran dengan pasal 46(1) yang bunyinya
karena belum adanya sistem yang "Tiap dokter maupun dokter gigi diwajibkan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9271

hukumnya untuk pembuatan rekam medis gigi bangun ini menggunakan SDLC Waterfall.
ketika menjalankan prakteknya". Beberapa hal dalam metodologi penelitian yang
akan di lakukan mencakup studi literatur,
2.2. Business Process Model and Notation merekayasa kebutuhan sistem, merancang
Business Process Model and Notation sistem, mengimplementasikan sistem, menguji
(BPMN), merupakan suatu konsep utama yang sistem, serta penarikan kesimpulan. Agar lebih
mendiskusikan tentang pembuatan diagram mudah maka dibuatlah sebuah alur metodologi
proses bisnis yang dinyatakan kedalam suatu seperti yang dapat terlihat melalui Gambar 1
notasi model bisnis proses yang ditangani berikut :
dibawah grup manajemen objek (OMG) (Weske,
2007). Maksud dari BPMN dalam memodelkan
sebuah bisnis proses hampir menyerupai dengan
UML dimana pada BPMN fokusnya lebih
kepada pengidentifikasian sebuah penerapan
dari suatu pendekatan yang sudah ada dengan
menggabungkan ke sebuah bahasa yang mampu
mempermudah dan sifatnya lebih umum
(Weske, 2007). Tujuan utamanya ini ialah untuk
menyampaikan pemahaman suatu notasi proses
bisnis yang dapat memudahkan pemakai bisnis,
mulai dari menganalisis bisnis dalam
membentuk awalan konsep hingga dalam
mengimplementasikan secara teknis untuk
mengerjakan proses tersebut terhadap pemangku
bisnis dalam memelihara serta pemantauan
prosesnya (Weske, 2007).

2.3. Object Oriented Programming (OOP)


OOP merupakan sebuah pendekatan yang
dapat di pandang dalam membangun perangkat
lunak berdasarkan dari sekelompok objek yang
saling berkorespondensi oleh objek yang ada di
dunia nyata (Sukamto & Shalahuddin, 2016). Gambar 1. Alur Metodologi Penelitian
Pemrograman OOP berbeda dari pemrograman
prosedural dimana pemrograman OOP akan Tahapan awal yang di lakukan dalam
memeriksa tiap objek yang merupakan bagian penelitian ini yaitu studi literatur yang
dari sistem, objek dapat di kelompokkan ke menerangkan isi dari dasar - dasar teori yang
dalam kelas untuk dapat di gunakan kembali atau merujuk dari berbagai referensi yang dapat di
di pelihara. Setiap data objek adalah suatu peroleh melalui makalah ilmiah, buku, laman
keadaan yang mewakili komputer dari beberapa website, dokumentasi, bahasa program, ataupun
hal atau kejadian aktual (Kendall & Kendall, sumber rujukan ilmiah terkait yang dipakai
2011). Object Oriented sangat populer karena untuk acuan dalam melakukan pembuatan
mudah diintegrasikan dengan bahasa aplikasi manajemen klini gigi ini.
pemrograman berorientasi objek seperti Java, Tahapan selanjutnya yaitu rekayasa
Smalltalk, C ++, dan Perl (Shelly & Rosenblatt, kebutuhan dimana pada tahap ini tujuannya
2012). untuk memperoleh semua persyaratan yang
diperlukan dalam melakukan pembangunan
3. METODOLOGI PENELITIAN sistem. Pada tahap tersebut terdapat elisitasi
kebutuhan yang dilakukan dengan melakukan
Bagian ini dijelaskan isi dari sebuah metode wawancara dan juga observasi dengan pihak
dalam sebuah penelitian yang mencakup staff di NDC Esthetic Dental Clinic Malang dan
beberapa urutan alur dari metodologi penelitian dokter gigi. Dari hasil elisitasi akan di analisis
yang digunakan dalam melakukan pembangunan untuk menentukan kebutuhan fungsionalitas
aplikasi manajemen klinik gigi pada NDC sistem. Serta dilakukan pemodelan kedalam use
Esthetic Dental Clinic. Pada penelitian yang di

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9272

case scenario dan use case diagram. fungsionalitas yang dibangun. Dari hasil analisis
Tahapan ketiga yaitu perancangan dimana kebutuhan maka didapatkan 6 Aktor yaitu User,
pada tahap ini dari hasil kebutuhan yang telah Dokter, Perawat, Front Office, Admin, dan
didapati pada tahap rekayasa kebutuhan perlu Pasien. Sedangakan kebutuhannya berjumlah 69
diubah kedalam sebuah model perancangan kebutuhan fungsional, dan 1 kebutuhan non
perangkat lunak sehingga akan menghasilkan fungsional. Pada Tabel 1 dan Tabel 2 di
rancangan arsitektur sistem, rancangan sequence tunjukkan sampel dari persyaratan fungsional
diagram, class diagram, komponen, basis data, dan non fungsional. Lalu pada Gambar 2 ialah
dan rancangan antarmuka sistem. sampel UC Diagram yang dilakukan oleh dokter.
Tahapan keempat yaitu implementasi
dimana pada tahap ini di lakukan dengan tujuan
untuk menerjemahkan kebutuhan yang di dapat
ke dalam perintah kode yang dapat di mengerti
oleh sistem. Dalam hal ini di lakukan
implementasi dengan mempraktikan konsep
kerangka kerja CodeIgniter, dengan bahasa
pemrograman PHP, serta Bootstrap dan
JavaScript untuk membangun tampilan
antarmuka yang dinamis.
Lalu tahapan selanjutnya yaitu pengujian
dimana pada tahapan ini di lakukan untuk
memahami apakah sistem yang di bangun telah
berjalan sesuai dengan kebutuhannya atau
belum. Kemudian tahapan terakhir yaitu
penarikan kesimpulan serta saran dimana pada
tahapan ini berisi hasil penlitian yang telah
dilakukan dengan harapan dapat menjawab
seluruh rumusan masalah. Serta berisi saran
untuk dapat di lakukan perbaikan ataupun
penyempurnaan sistem. Gambar 2. Use Case Diagram

4. REKAYASA KEBUTUHAN
Pada tahap rekayasa kebutuhan dilakukan Tabel 1. Kebutuhan Fungsional
elsisitasi dan juga analisis kebutuhan. Proses Kode Penjelasan Usecase
elisistasi dilakukan dengan melakukan AMKG-F- AMKG harus Tambah Data
wawancara dan juga observasi. Wawancara 009 memiliki fungsi Pasien
dilakukan pada pihak staff di NDC Esthetic untuk pengguna
Dental Clinic dan juga dokter gigi. Wawancara bisa melakukan
tambah data pasien.
dilakukan untuk mengetahui bagaimana alur dan
proses bisnis yang telah di terapkan selama ini AMKG-F- AMKG harus Tambah Data
018 memiliki fungsi Rekam Medis
sehingga diketahui sebuah informasi yang untuk pengguna
menjadi bahan dalam penelitian yang akan di bisa melakukan
lakukan. Sedangakan observasi dilakukan untuk tambah data rekam
mengamati dan mengetahui bagaimana kondisi medis.
lapangan supaya dapat lebih memahami bagian AMKG-F- AMKG harus Lihat Data
– bagian dari tugas aktor yang bekerja sebagai 055 memiliki fungsi Laporan
untuk pengguna Transaksi
pendukung penelitian. Kemudian dilakukan bisa melihat data
studi dokumen dengan tujuan untuk mempelajari laporan.
beberapa dokumen yang terdapat pada klinik
seperti dokumen rekam medis, pasien, dll. Tabel 2. Kebutuhan Non-Fungsional
Selanjutnya pada proses analisis dilakukan
Kode Parameter Penjelasan
untuk menerjemahkan permasalahan serta
AMKG-NF- Compatibility Bisa Berjalan pada
kebutuhan terhadap aktor yang terlibat. Selain 001 berbagai browser
itu juga akan ditentukan kebutuhan dengan tidak

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9273

kehilangan konten 5.4. Perancangan Komponen


dan fungsionalitas
sistem. Perancangan komponen berguna pada
sistem untuk melakukan penggambaran pada
5. PERANCANGAN SISTEM sebuah algoritma berupa proses yang berjalan
agar mencapai tujuan dari suatu fungsionalitas
Kemudian pada tahap perancangan akan dengan menggunakan pseudocode. Perancangan
dilakukan pembuatan perancangan arsitektur komponen yang di hasilkan berjumlah 3 salah
sistem, dengan merancang sequence diagram, satunya yaitu perancangan komponen fungsi
merancang class diagram, merancang tambahrekmed().
komponen, database, dan merancang antarmuka
perangkat lunak. 5.5. Perancangan Database
5.1. Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan database dilakukan dengan
membuat model konseptual (Conceptual Data
Pada perancangan arsitektur sistem Model) terlebih dahulu tujuannya yaitu untuk
bertujuan untuk mengetahui alur komunikasi memodelkan entitas – entitas yang dimiliki oleh
dari arsitektur sistem yang berjalan. Pada sistem, seperti pada atribut dari setiap entitasnya,
perancangan ini bekerja dengan memanfaatkan juga relasi antar entitasnya. Pada Gambar 3 ialah
Apache selaku web server, dan MySQL selaku perancangan database yang menghasilkan 15
database server. Komunikasi diawali oleh client entitas yang saling berhubungan.
yang melakukan akses dengan jaringan internet
kemudian melakukan request terhadap server 5.6. Perancangan Antarmuka
lalu database akan merespon dan mengirim
informasi melalui server terhadap client. Perancangan antarmuka ialah sebuah
tampilan antarmuka yang digunakan untuk
5.2. Perancangan Sequence Diagram berinteraksi antara pengguna dengan sistem.
Pada perancangan antarmuka yang di buat ini
Menurut (Sommerville, 2011) sequence menghasilkan 4 rancangan yaitu dashboard
diagram pada UML berguna dalam dokter, list pasien, profil detail rekam medis, dan
merepresentasikan sebuah interaksi yang terjadi kirim pesan kontrol.
terhadap aktor dengan object perangkat lunak
yang dibangun. Pada perancangan sequence 6. IMPLEMENTASI SISTEM
diagram yang di lakukan ini menghasilkan 3
buah sampel salah satunya yaitu Tambah Data Pada tahap implementasi dilakukan dengan
Rekam Medis yang dijalankan ketika aktor mengimplementasikan hasil dari rancangan yang
menekan tombol tambah data pada Boundary telah di lakukan sebelumnya. Adapun beberapa
rekammedispasien yang selanjutnya akan implementasi yang di lakukan pada penelitian ini
menampilkan form modal penambahan data menghasilkan implementasi komponen,
rekam medis kemudian dilanjutkan melakukan implementasi, database, dan implementasi
pengisian data baru setelah itu dilakukan antarmuka. Berikut ini akan di tampilkan hasil
pemanggilan fungsi nambahrekmed() dari implementasi database dan implementasi
Controller Dokter setelah aktor menekan tombol antarmuka dari halaman list pasien, yang dapat
tambah untuk melakukan penambahan data di lihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.
rekam medis pasien.
7. PENGUJIAN SISTEM
5.3. Perancangan Class Diagram
7.1. Pengujian Unit
Perancangan class diagram dirancang guna
melakukan penggambaran relasi tiap objek yang Pengujian unit yakni suatu pengujian yang
terbentuk serta menggambarkan atribut maupun memiliki tujuan untuk melakukan uji unit pada
operasi yang dipunyai oleh tiap objek yang beberapa komponen individu sebuah program
terdapat pada suatu sistem. Pada class diagram ataupun modul agar dapat dipastikan bahwa tiap
yang di rancang ini menghasilkan 9 kelas unit komponen atau modul dapat berjalan
turunan Controller dan 15 kelas turunan model. dengan baik sesuai dengan keluaran yang
diinginkan. setiap dari modul maupun kompen
unit yang dilakukan pengujian akan diuji dengan
beberapa kasus uji yang didefinisikan.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9274

Gambar 3. Conceptual Data Model

Gambar 4. Implementasi Database

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9275

Gambar 5. Implementasi Antarmuka Halaman List Pasien

Pada pengujian unit ini akan memakai pada pseudocode dari fungsi tambahpasien()
pendekatan basis path dengan mengambil 3 pada kelas Controller yang saling berelasi
buah sampel yaitu fungsi tambahrekmed(), dengan fungsi tambahDataPasien() pada kelas
fungsi tambahpasien(), dan fungsi Model. Dari hasil pengujian diperoleh nilai
filterlaporantransaksi(). Berikut ini di tunjukkan cyclometic complexity dengan total region 2
salah satu sampel untuk pengujian unit pada yaitu R1, R2 yang artinya memiliki 2 jalur
fungsi tambahrekmed() yang dapat di lihat independent. Setelah dilakukan uji pada setiap
melalui Gambar 6. jalurnya diperoleh hasil dengan nilai valid.
Dari flow fraph tersebut diperoleh Dengan prosentase sebesar 100% valid pada
cyclometic complexity dengan total region 3 setiap jalur yang di ujikan.
yaitu R1, R2, R3 yang artinya memiliki 3 jalur
independent. Setelah dilakukan uji pada setiap 7.3. Pengujian Validasi
jalurnya diperoleh hasil dengan nilai valid. Proses pengujian validasi dilakukan dengan
Dengan prosentase sebesar 100% valid pada menjalankan seluruh fungsional sistem untuk
setiap jalur yang di ujikan. meyakinkan bahwa sistem tersebut bisa berjalan
dengan tidak ada kendala yang berarti dan
7.2. Pengujian Integrasi
berjalan secara lancar tanpa adanya gangguan.
Pengujian integrasi bertujuan untuk Pengujian validasi dilakukan pada seluruh
melakukan pengujian terhadap beberapa unit fungsionalitas sistem yang berjumlah 69. Hasil
pada fungsional tertentu yang saling terhubung yang di peroleh menyatakan 100% valid.
atau berelasi pada suatu sistem dalam
menjalankan fungsinya. Pengujian integrasi
dilakukan dengan pendekatan top-down baru
kemudian dilakukan uji kembali dengan
membuat basis path testing. Pengujian integrasi
ini di lakukan dengan menggunakan sampel

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9276

Gambar 7. Pengujian Compatibility

8. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil analisis kebutuhan yang
dilakukan dalam pembangunan aplikasi
manajemen klinik gigi (AMKG) didapatkan
kebutuhan fungsional yang berjumlah 69
kebutuhan fungsional, 6 aktor, dan 1 kebutuhan
non fungsional. Kebutuhan tersebut telah
ditentukan berdasarkan acuan dari pendefinisian
kebutuhan yang kemudian di lakukan pemodelan
kebutuhan menggunakan usecase diagram dan
usecase scenario.
Kemudian setelah pendefinisan serta
analisis kebutuhan didapatkanlah hasil
perancangan yang dapat terbagi menjadi
beberapa perancangan dalam penelitian ini yaitu
perancangan sistem yang mencakup rancangan
sequence diagram, rancangan class diagram,
rancangan komponen, rancangan database, dan
Gambar 6. Flow Graph fungsi tambahrekmed() rancangan antarmuka. Pada rancangan
komponen berisi algoritma pemrograman yang
dibuat kedalam pseudocode, kemudian pada
7.4. Pengujian Compatibility perancangan database menghasilkan rancangan
conceptual data model , dan pada perancangan
Menurut (Pressman, 2009) pengujian antarmuka berisi rancangan antarmuka awal dari
compatibility merupakan suatu uji tiap halaman yang dibangun berupa wireframe.
kompatibilitas yang dikerjakan untuk Setelah memperoleh rancangan yang dibuat
memastikan bahwawannya HTML dapat maka selanjutnya dilakukan implementasi.
berfungsi dengan baik secara dinamis terhadap Implementasi dilakukan dengan
konfigurasi pada lingkungan yang berbeda mengimplementasikan hasil dari perolehan
seperti pada perangkat keras, jenis koneksi rancangan sebelumnya. Adapun beberapa
internet, sistem operasi, maupun browser. implementasi sistem yang dibuat pada penelitian
Hasil pengujian yang telah dilakukan pada ini yaitu menghasilkan implementasi komponen
Gambar 7 menunjukkan bahwa sistem yang di yang dilakukan dengan memakai bahasa
bangun bisa berjalan pada berbagai macam pemrograman PHP dengan mempraktikkan ide
browser dan memenuhi aspek compatibility. MVC dengan framework Codeigniter. Pada
Namun ada beberapa major serta minor issues implementasi database menghasilkan skema
pada aspek tampilan dan tata letak pada 2 dari database yang dibuat menggunakan MySql.
browser yaitu IE dan Firefox tetapi tidak begitu Sedangkan pada implementasi antarmuka dibuat
krusial dan mengganggu jalannya fungsionalitas memakai Bootstrap dan juga JavaScript agar
sistem. dapat menghasilkan tampilan antarmuka
halaman website yang lebih dinamis.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9277

Pada pengujian unit yang dilakukan https://doi.org/10.1111/j.1365-


menghasilkan total 9 buah test case memakai 2362.2005.01463.x
metode white-box dengan pendekatan basis path
Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2016).
dari 3 sampel yang di ujikan dengan
Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
menunjukkan hasil 100% valid. Lalu hasil
dan Berorientasi Objek. Informatika
pengujian integrasi yang dilakukan dengan 1
Bandung.
buah sampel memiliki jumlah 2 buah test case
dengan menunjukkan 100% valid. Kemudian Weske, M. (2007). Business Process
hasil pengujian validasi pada kebutuhan Management Concept, Languages,
fungsional berjumlah total 100 kasus uji yang Architecture.
juga menunjukan hasil status validasi sebesar
100%. Dan pada hasil pengujian validasi
kebutuhan non fungsional dengan memakai
kakas dukung SortSite menghasilkan tingkat
kompatibilitas yang dapat berjalan pada berbagai
macam browser berbeda yaitu 5 browser desktop
dan 1 browser mobile android versi 3-4.
Saran yang diberikan untuk tahap
pengembangan ke depannya pada penelitian
yang telah dilakukan dalam membangun aplikasi
manajemen klinik gigi, yaitu :
Dapat ditambahkan fasilitas untuk bisa
melakukan pengiriman sms pengingat kontrol
gigi pasien secara otomatis dan terjadwal dengan
memanfaatkan utilitas dari CronJob. Kemudian
dapat ditambahkan fasilitas untuk menangani
pembayaran bagi pasien dengan metode lainnya
seperti transfer bank. Lalu dapat juga
ditambahkan fasilitas menggunakan gambar
odontogram gigi pasien agar dokter lebih jelas
mengetahui letak gigi yang telah di lakukan
penindakan sehingga akan lebih akurat.

9. DAFTAR PUSTAKA
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). System
Analysis And Design.
Pressman, R. S. (2009). Software Engineering A
Practitioner’s Approach. Software
Engineering A Practitioner’s Approach
7th Ed - Roger S. Pressman.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415
324.004
Rustandi, K., Hanum, F., Saraswati, Kurniawan,
R., Sari, D. K., Saljiyana, … Putri, A.
(2014). Panduan Rekam Medik
Kedokteran Gigi.
Shelly, G. B., & Rosenblatt, H. J. (2012). System
Analysis and Design. Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53).
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415
324.004
Sommerville, I. (2011). Software Engineering.
Software Engineering.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai