Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut American Heart Association, pada tahun 2004 hampir seribu
kematian di Amerika berkaitan dengan kardiovaskular, sebanyak 35% dari semua
kematian di Amerika Serikat di tahun tersebut. Penting bagi tenaga kesehatan dan
orang awam untuk mempelajari konsep penyakit kardiovaskular, tindakan
pencegahan dan menjaga kesehatan jantung.

Sistem kardiovaskular dimulai di jantung, sebuah pompa berotot yang


berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100 kali per menit. Setiap denyut
menyebabkan darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung
melalui venula dan vena. Tujuan sistem kardiovaskular adalah mengambil oksigen di
paru dan zat gizi yang di serap dari usus untuk disalurkan kesemua sel tubuh. Pada
saat yang sama, sistem kardiovaskular mengangkut produk sisa metabolik yang
dihasilkan oleh setiap sel untuk dibuang melalui paru atau ginjal.

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahui sistem peredaran darah pada manusia
 Untuk mengetahui cara kerja sistem peredaran darah pada manusia
 Untuk mengetahui gangguan pada sistem peredaran darah pada manusia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Peredaran Darah

Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium
dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari
ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri
pulmonalisterdapat katup valvula semilinaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis
membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinistra. Aorta membawa darah dari
ventrikel sinistra keseluruh tubuh. Pada batas antara ventrikel sinistra dan aorta
terdapat sebuah katup valvula semilunaris aorta. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa
keperawatan, Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006)

 Arteri

Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa
darah keseluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang
keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat
dan tebal tetapi sifatnya yang elastis dan terdiri dari tiga lapisan yaitu :

1) Tunika intima/interna. Lapisan yang paling dalam sekali berhubungan dengan


darah terdiri dari jaringan endotel.
2) Tunika media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya
elastis dan termasuk otot polos.
3) Tunika eksterna/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari
jaringan ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri.

2
 Vena

Vena (pembuluh darah balik) merupakan pembuluh darah yang membawa


darah dari bagian/alat-alat tubuh masuk kedalam jantung. Tentang bentuk susunan
dan juga pernapasan pembuluh darah yang menguasai vena sama dengan pada arteri.
Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang gunanya untuk
mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena-vena yang ukurannya besar
diantaranya vena kava dan vena pulmonalis.

 Kapiler

Kapiler (pembuluh rambut) merupakan pembuluh darah yang sangat halus.


Diameternya kira-kira 0,008 ml. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel.
Pembuluh darah kapiler pada umumnya meliputi sel-sel jaringan. Oleh karenanya
secara langsung berhubungan dengan sel.

 Saluran Limfe

Struktur pembuluh limfe yang hampir sama dengan pembuluh darah tepi
memiliki lebih banyak katub sehingga pembuluh limfe terlihat seperti rangkaian
merjan. Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali cairan
limfe kedalam darah yang kelua melalui dinding kapiker halus untuk membersihkan
jaringan. Pembuluh limfe sebagai jaringan halus yang terdapat di dalam berbagai
organ, terutama dijumpai dalam vili usus.

 Jantung

Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di
rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum.
Jantung terdapat di dalam sebuah kantong longgar berisi cairan yang disebut
pericardium. Keempat ruang jantung tersebut adalah atrium kiri dan kanan serta
ventrikel kiri dan kanan. Atrium terletak di atas ventrikel dan saling berdampingan.

3
Atrium dan ventrikel dipisahkan satu dari yang lain oleh katub satu arah. Sisi kiri dan
kanan jantung dipisahkan oleh dinding jaringan yang disebut septum. Dalam keadaan
normal tidak terjadi pencampuran darah antara kedua ventrikel pada jantung yang
sehat. Semua ruang tersebut dikelilingi oleh jaringan ikat. Jantung mendapat suplai
persarafan yang luas. (Buku Saku Patofisiologi , Elizabeth J. Corwin.2009)

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama
dengan otot serat lintang, tetapi car bekerjanya menyerupai otot polos. Bentuk jantung
menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga
basis kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum
mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas
diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di
bawah papila mamae. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan
beratnya kira-kira 250-300 gram. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan,
Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006)

1. Dua Sirkulasi Sistem Kardiovaskuler

Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik, yang menjangkau


seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru. Sisi
kanan jantung memompa darah ke sirkulasi pau (pulmonalis), yang mengalir hanya
ke paru untuk mendapat oksigen.

a. Sirkulasi sistemik

Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonalis. Darah di atrium kiri
mengalir ke dalam ventrikel kiri melewati katup atrioventrikel (AV), yang terletak
ditaut atrium dan ventrikel kiri. Katup ini disebut katup mitral. Semua katup jantung
membuka jika tekanan dalam ruang jantung atau pembuluh yang berada diatasnya
lebih besar dari tekanan didalam ruang atau pembuluh yang dibawah.

4
Aliran keluar darah dari ventrikel kiri adalah menuju kesebuah arteri besar
berotot yang disebut aorta. Darah mengalir dari ventrikel kiri ke aorta memalui katup
aorta. Daerah di aorta disalurkan keseluruh sirkulasi sietemik, melalui arteri, arteriol,
dan kapiler, yang kemudian menyatu kembali untuk membentuk vena. Verna dari
bagian bawah tubuh mengembalikan darah ke vena terbesar, vena kava inverior.
Vena darui bagian atas tubuh mengembalikabn darah ke vena kava superior. Kedua
vena kava bermuara di atrium kanan.

b. Sirkulasi Paru

Darah di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV lainnya,


yang di sebut katup trikuspidalis. Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir
melawati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonalis. Artei
pulponalis bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-
masing mengalir ke paru kanan dan kiri berturut-turut. Di paru, arteri pulmonalis
bercabang berkali-kali menjadi arteriol dan kemudian kapiler.

c. Fungsi sirkulasi Sistemik dan Paru

Sewaktu darah mengalir setiap sel tubuh didalam sirkulasi sistemik,


karbondioksida dan produk sisa sel lainnya diserap oleh darah, sedangkan oksigen
dan zat gizi disalurkan dari darah ke sel. Pada sirkulasi paru, terjadi hal yang
sebaliknya : karbondioksida di keluarkan dari darah dan oksigen diserap. Melalui
siklus darah yang kontinu mengelilingi sirkulasi sistemik dan paru, suplai oksigen
dan pengeluaran zat sisa dapat berlangsung untuk semua sel.

2. Siklus Jantung

Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama


peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu konstriksi (sistole) dan
pengendoran (diastole) konstriksi dari ke-2 atrium terjadi serentak yang disebut
sistole atrial dan pengendorannya disebut diastole atrial.

5
Lama konstriksi ventrikel ±0,3 detik dan tahap pengendoran selama 0,5 detik.
Konstriksi kedua atrium pendek. Sedangkan konstriksi ventrikel lebih lama dan lebih
kuat. Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah ke
seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah sistemik. Meskipun ventrikel
kanan juga memompakan darah yang sama tetapi tugasnya hanya mengalirkan darah
kesekitar paru-paru ketika tekanannya lebih rendah.

Jantung mempunyai 4 pompa terpisah. Dua pompa primer atrium dan dua
pompa tenaga ventrikel. Periode jantung sampai akhir kontraksi berikutnya
dinamakan siklus jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial aksi
secara spontan pada simpul SA (sinoatrial) yang terletak pada dindibng posterior
atrium kanan dekat muara vena kava superior. Potensial aksi berjalan dengan cepat
melalui berkas atrioventrikular (AV) ke dalam ventrikel, karena susunan khusus
sistem penghantar atrium ke dalam ventrikel.

3. Bunyi Jantung

Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan
oleh katub-katub yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katub
anterior ventrikel, dan bunyi kedua karena menutupnya aorta dan arteri pulmonar
setelah konstriksi dari ventrikel. Bunyi pertama adalah panjang, yang kedua pendek
dan tajam. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin,
AMK. 2006)

Bunyi jantung terdengar sewaktu katup AV (katup mitralis dan trikuspidalis)


serta katuppulmonalis dan aorta menutup. Paling sedikit terdengar dua (kadang-
kadang empat) bunyi jantung. Bunyi jantung pertama terdengar ketuka katub AV
menutup selama kontraksi ventrikel. Bunyi sedikitmemanjang, bernada rendah, dan
terjadi pada permulaan sistole saat tekanan di ventrikel lebih besar daripada atrium.
Bunyi jantung kedua berlangsung lebih singkat dan terjadi ketika katub keluar dari
ventrikel yakni katub pulmonalis dan aorta, menutup. Hal ini terjadi selama diastole,

6
saat ventrikel berelaksasi dan tekanan di dalam arteri pulmonalis dan aorta yang baru
saja menerima aliran darah yang besar dari ventrikel lebih besar daripada tekanandi
ventrikel kiri dan kanan.bunyi jantung ketiga dan keempat kadang terdengar dan
berhubungan dengan bunyi getaran aliran darah di ventrikel selama pengisian cepat
(bunyi ketiga) atau saat darah masuk ke aliran ventrikel yang kaku (bunyi keempat).
Sebagai contoh kondisi seperti hipertrofi ventrikel. (Buku Saku Patofisiologi ,
Elizabeth J. Corwin.2009)

4. Curah Jantung

Kontraksi berulang miokardium adalah denyut jantung. Masing-masing


denyut memompa darah keluar dari jantung. Jumlah darah yang dipompa keluar
adalah volume sekuncup (sroke volume). Curah jantung (cardiac output, CO)
adalah volume darah yang dipompa per menit, bergantung pada hasil kali kecepatan
denyut jantung (heart rate [HR], dalam denyut per menit) dan volume sekuncup
(stroke volume [SV], dalam milliliter darah yang dipompa per denyut).

CO (ml/mnt) = HR (denyut/mnt) x SV (ml/denyut)

Curah jantung pada orang dewasa adalah antara 4,5 dan 8 liter per menit.
Peningkatan curah jantung dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung
dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung atau velume sekuncup.
Curah jantung dapat meningkat atau menurun akibat dari gaya gerak yang bekerja
secara instrinsik atau ekstrinsik pada jantung ; yaitu, dengan atau tanpa faktor
eksternal.pengaturan instrinsik curah jantung ditentukan oleh panjang serabut otot
jantung. Pengaturan eksternal adalah efek dari rangsangan saraf pada jantung.

Karena peningkatan aliran darah balik vena akan meningkatkan volume akhir
diastolik, hubungan panjang-tegangan dengan jantung memastikan ke jantung akan
disesuaikan dengan peningkatkan pompa darah yang keluar.

Hukum Frank-Starling

7
a. Makin besar isi jantung sewaktu diastole semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
b. Dalam batas-batas fisiologis jantung memompakan seluruh darah yang
kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan darah di vena.
c. Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit atau yang banyak
bergantung pada jumlah darah yang mengalir ke vena.
Sumber : buku anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin,
AMK. 2006

5. Siklus Darah

Pembuluh darah pada peredaran darah terdiri atas : 1) arteri pulmonalis,


merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju paru-paru,
mempunyai 2 cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru-paru kanan dan kiri yang
banyak mengandung karbon dioksida di dalam darahnya; 2) Vena pulmonalis,
merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke janrtung
bagianatrium sinistra. Di dalamnya berisi darah yang banyak mengandung oksigen.

Pembuluh darah pada peredaran darah besar, yaitu aorta, merupakan


pembuluh darah arteri yang besar. Pembuluh ini keluar dari jantung bagian ventrikel
sinistra melalui aorta asendens, lalu membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis
sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma lalu turun ke
bagian perut. Trombus

.2 Gangguan Sistem Peredaran Darah

Trombus adalah bekuan darah yang dapat terbentuk di bagian sistem vaskular
mana saja, yang menyebabkan penyempitan pembuluh. Dengan menyempitnya
diameter pembuluh, aliran darah dapat terhambat (berkurang dan terbendung total).
Trombus dapat terbentuk akibat cedera dinding pembuluh, karena sel endotel yang
cedera akan menarik trombosit dan mediator peradangan lainnya ke daerah tersebut.

8
Pembentukan thrombus dapat terjadi apabila aliran melewati suatu pembuluh berjalan
dengan lambat, yang merupakan penyebab mengapa sebagian besar thrombus
terbentuk di bagian vena bertekanan rendah, tempat trombosit dan faktor-faktor
pembekuan dapat berkumpul dan melekat ke dinding pembuluh.

1. Embolus

Embolus merupakan benda yang berjalan mengikutialiran darah dari lokasi primer
ke lokasi sekunder, kemudian terperangkap di pembuluh lokasi sekunder tersebut,
dan menyebabkan obstruksi aliran darah. Sebagian besar emboli adalah bekuan darah
(tromboemboli) yang terlepas dari lokasi primernya (biasanya di vena tungkai
profunda). Sumber-sumber emboli adalah lemak yang terlepas pada saat tulang
panjang patah atau dibentuk sebagai respons terhadap trauma fisi, dan embolus cairan
amnion yang masuk ke sirkulasi sewaktu terjadi gradient tekanan yang besar saat
kontraksi persalinan. Embolus biasanya terperangkap di jaringan kapiler pertama
yang di temuinya.

2. Aneurisma

Aneurisma adalah dilatasi dinding arteri, yang disebabkan kelainan kongential


atau perkembangan yang lemah pada dinding pembuluh tersebut. Kelemahan dinding
dapat terjadi akibat infeksi, trauma, atau yang lebih sering akibat lesi yang terbentuk
dari aterosklerosis. Aneurisma dapat pecah akibat peningkatan tekanan sehingga
terjadi perdarahan internal massif.

3. Stenosis

Stenosis adalah penyempitan pembuluh atau lubang. Pada sistem kardiovaskular,


dapat terjadi stenosis katub jantung. Stenosis katub biasanya terjadi akibat defek
kongenital atau proses inflamasi. Stenosis katup jantung menyebabkan ruang jantung
di sebelah hulu stenosis harus memompa lebih kuat untuk mendorong darah melewati
lubang yang sempit. Apabila ruang jantung tersebut tidak dapat mendorong secara

9
lebih kuat untuk mengatasi stenosis, aliran darah yang keluar dari ruang tersebut akan
berkurang.

Stenosis yang terjadi pada katup jantung adalah sebagai berikut :

a. Stenosis Katup Mitral (Mitral Stenosis) merupakan penyempitan pada lubang


katup mitral yang akan menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari
atrium kiri ke ventrikel kiri.

b. Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup
aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari
ventrikel kiri ke aorta.

10
c. Stenosis Katup Trikuspidalis (Tricuspid Stenosis) merupakan penyempitan
lubang katup trikuspidalis, yang menyebabkan meningkatnya tahanan aliran
darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan.

Stenosis katup trikuspidalis menyebabkan atrium kanan membesar dan


ventrikel kanan mengecil. Jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang
dan tekanan di dalam vena yang membawa darah kembali ke jantung
meningkat.

d. Stenosis Katup Pulmoner (Pulmonic Stenosis) adalah penyempitan lubang


katup pulmoner, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran
darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.

11
4. Inkompetensi katup (regurgitasi katup)

Inkompetensi katup adalah kegagalan katup untuk menutup dengan sempurna


yang menyebabkan darah dapat mengalir dalam dua arah melewati katup pada saat
jantung berkontraksi (regurgitasi katup).

Inkompetensi katup yang terjadi apada katup jantung adalah sebagai berikut :

a. Regurgitasi Katup Mitral (Inkompetensia Mitral, Insufisiensi Mitral),adalah


kebocoran aliran balik melalui katup mitral setiap kali ventrikel kiri
berkontraksi. Pada saat ventrikel kiri memompa darah dari jantung menuju ke
aorta, sebagian darah mengalir kembali ke dalam atrium kiri dan
menyebabkan meningkatnya volume dan tekanan di atrium kiri. Terjadi
peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh yang berasal dari paru-paru,
yang mengakibatkan penimbunan cairan (kongesti di dalam paru-paru
b. Regugitasi Katup Aorta (Inkompetensia Aorta, Insuffisiensi Aorta), Aortic
Regurgitation) adalah kebocoran pada katup aorta yang terjadi setiap kali
ventrikel mengalami relaksasi.

12
c. Regurgitasi Katup Trikuspidalis (Inkompetensia Trikuspidalis, Insuffisiensi
Trikuspidalis),(Tricuspid Regurgitation) adalah kebocoran pada katup
trikuspidalis yang terjadi setiap kali ventrikel kanan berkontraksi. Pada
regurgitasi katup trikuspidalis, ketika ventrikel kanan berkontraksi, yang
terjadi bukan hanya pemompaan darah ke paru-paru, tetapi juga pengaliran
kembali sejumlah darah ke atrium kanan.
Kebocoran ini akan menyebabkan meningkatnya tekanan di dalam atrium
kanan dan menyebabkan pembesaran atrium kanan. Tekanan yang tinggi ini
diteruskan ke dalam vena yang memasuki atrium, sehingga menimbulkan
tahanan terhadap aliran darah dari tubuh yang masuk ke jantung.

13
5. Pirau Jantung

Pirau (shunt) adalah hubungan antara system vascular paru dan system vascular
sistemik. Selama masa janin, pirau anatar sisi kanan dan kiri jantungdan antara arteri
pulmonalis dan aorta adalah normal. Setelah lahir, setiap adanya pirau di jantung atau
antara sirkulasi paru dan sistemik merupakan gejala yang abnormal.

a. Pirau Kanan-ke-Kiri

Pirau kanan ke kiri adalah aliran darah dari sisi kanan jantung ke sisi kiri, atau
dari arteri pulmonalis ke sirkulasi sistemik. Setelah lahir jantung kanan dan arteri
pulmonalis kurang mendapat oksigen. Denbgan demikian, suatu pirau kanan ke kiri
akan menyebabkan mengalirnya darah yang kurang beroksigen ke sirkulasi sistemik.
Timbul rasa lelah sel-sel otot, otak dan organ lain tidak mendapat oksigen dan
makanan yang adekuat.

b. Pirau Kiri-ke-Kanan
Pirau kiri ke kanan adalah aliran darah dari sisi kiri jatung ke sisi kanan jantung,
atau dari aorta ke sirkulasi paru. Darah jantung kiri teroksigenasi dengan baik.
Dengan demikian, pirau kiri ke kanan menyalurkan secara berlebihan darah
beroksigen secara langsung ke pulmonalis dan paru. Karena darah teroksigenasi
dengan baik pirau ini bersifat asionatik. Pirau kiri kekanan dapat mengancam jiwa
karena resiko hypertrofi pembuluh paru akibat darah terus bersikulasi di paru.

6. Aterosklerosis

Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar dan kecil
yang ditandai penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit, dan
makrofag di seluruh kedalam tunika intima (lapisan sel endotel) dan akhirnya ke
tunika media (lapisan otot polos).

14
7. Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah yang abnormal dan diukur peling tidak pada tiga
kesempatan yang berbeda. Pada umumnya, tekanan yang di anggap adalah kurang
dari 120 /80 mmHg, sementara tekanan yang di anggap hipertensif adalah lebih dari
140/90 mmHg.

Blood Pressure Classification JNC VII

BP Classification SBP mmHg   DBP mmHg


Normal <120 and <80
Prehypertension 120–139 or 80–89
Stage 1 Hypertension 140–159 or 90–99
Stage 2 Hypertension >160 or >100

Blood Plessure Classification WHO – ISH

Category SystolicDiastolic
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
High-normal 130 - 13985 - 89
Grade 1 hypertension 140
(mild)
- 15990 - 99
Subgroup : borderline140 - 14990 - 94
Grade 2 hypertension 160
(moderate)
- 179
100 - 109
Grade 3 hypertension (severe)
> 180 > 110
Isolated systolic hypertension
> 140 <90
Subgroup : borderline140 - 149 < 90

15
8. Angina Pektoris

Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai
respons terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri
angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah
abdomen.

9. Infark Miokard

Infark Miokard (IM) adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat
kekurangan oksigen berkepanjangan. Infark miokard disebabkan oleh terlepasnya
suatu plak aterosklerosis dari salah satu arteri koroner, dan kemudian tersangkut di
bagian hilir yang menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang diperdarahi
oleh pembulkuh tersebut, dapat menyebabkan infarak miokard. Infark juga dapat
terjadi apabila lesi trombotik yang melekat ke suatu arteri yang rusakmenjadi cukup
besar untuk menyumbat secara total aliran ke bagian hilir, atau apabila suatu ruang
jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigennyatidak dapat
terpenuhi.

10. Perikarditis

Perikarditis adalah inflamasi kantong pericardium yang berisi cairan dan


mengelilingi jantung. Perikarditis dapat dapt terjadi akibat berbagai Janis trauma
jantung, termasuk infark miokard, trauma tumpul atau tembus ke dada, infeksi atau
neoplasma.penyakit ginjal, demam reumatik, dan penyakit sistemik lainnya juga
dapat menyebabkan perikarditis. Perikarditis akut biasanya menghilang sendiri dalam
2 sampai 6 minggu. Perikarditis kronis didiagnosis apabila kelainan tersebut tidak
menghilang. Perikarditis kronis biasanya berkaitan dengan gejala penyakit jantung
atau inflamasi sistemik.

16
11. Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan jantung yang tidak berkaitan dengan penyakit arteri
koroner atau infark miokard. Miokarditis paling sering terjadi akibat virus pada
miokardium, tetapi dapat juga disebabkanoleh infeksi bakteri atau jamur yang sering
diduga adalah coxsackievirus. Miokarditis menyebabkan kelemahan otot jantung dan
penurunan kontralitas jantung. Jantung menjadi “lembek” dan melebar, dengan
banyak focus perdarahan berbintik yang terbentuk di lapisan endokardium,
miokardium, dan pericardium.

17
12. Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah setiap penyakitr atau cedera pada jantung yang tidak
berhubungan dengan penyakit arteri koroner, hipertensi, atau malformasi kengenital.
Kardiomiopati dapat terjadi setelah suatu infeksi jantung, akibat penyakit
otoimun,atau setelah suatu individu terpajan toksin tertentu, termasuk alcohol dan
banyak obat antikanker. Miopati menjadi jenis yan g menyababkan dilatasi ventrikel
dan jenis yang ditandai dengan hipertrofi miokardium. Pada kardiomiopati dilatasi,
ventrikel meregang sehingga terjadi gagal jantung.

18
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, J Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta

Syaifuddin, Drs H. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. EGC: Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai