PRODI S1 PENDIDIKAN
KEPELATIHAN OLAHRAGA
Skor Nilai :
NIM : 6191121028
SEPTEMBER 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya
sehingga Critical Book Review (CBR) ini dapat tersusun hingga selesai tepat pada waktunya.
CBR ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Keterampilan dasar sepak
takraw”.
Dan harapan saya semoga CBR ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Jika ada isi yang kurang relevan, maka untuk ke depannya saya akan
memperbaiki maupun menambah isi CBR agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan
dalam CBR ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan CBR ini.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar 2
Daftar isi 3
Bab I Pendahuluan
- Latar belakang 4
- Rumusan masalah 5
- Manfaat penulisan 5
- Tujuan penulisan 5
3
BAB II PEMBAHASAN
a) Latar belakang
Menurut perkiraan yang didasarkan pada faktor budaya bangsa dan keadaan alam
beserta hasilnya, sepak raga mulai dimainkan pada permulaan tahun 1400-an. Masa ini adalah
zaman kejayaan kerajaan Majapahit.
Sepak raga dimainkan oleh 4-6 orang yang berdiri melingkar, bola disepak
melambung tinggi diarahkan kepada teman bermain untuk diterima dan dilambungkan lagi,
demikian seterusnya sampai bola mati. Di beberapa daerah, seorang diantara pemain berdiri
ditengah bertugas sebagai pembagi bola “ Janang” dalam bahasa Bugis disebut “ Posittak
Passapu “. Permainan ini dilangsungkan di sore hari, sambil bercengkrama menanti azan
maghrib atau malam tiba, diikuti oleh remaja atau dewasa.
Sepak raga sebagai permainan rekreatif menunjukkan ketangkasan memainkan kaki oleh
karena itu disukai oleh remaja/pemuda. Permainan ini cepat berkembang. Berdasarkan buku “
PERMAINAN RAKYAT DAERAH SULAWESI SELATAN “ di daerah kerajaan Gowa,
seorang pemuda dianggap belum “ Sukkuk “ atau dewasa kalau belum bisa bermain sepak
raga dengan baik. Menurut Muslim Denny bahwa sepak raga berasal dari pulau Nias, di
pantai barat pulau sumatera bagian utara, kalau itu betul, kenapa tidak ada atlit sepak takraw
yang berasal dari daerah tersebut ?. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa sepak raga itu
berasal dari Kandangan ( Kalimantan ). Buktinya sepak raga ( Bola Rotan ) sebagai sebutan
masyarakat Kandangan dari dulu sampai sekarang pemain sering diadakan terutama sekali
untuk memeriahkan keramaian adat, pesta perkawinan dan hajad demi keselamatan desa dan
lain sebagainya. Berdasarkan pengamatan penulis sepak raga lebih berkembang di Sulawesi,
permainan sepak raga dikenal sampai ke pelosok pedesaan, bahkan sepak raga merupakan
permainan rakyat sehingga setiap ada acara kebudayaan, permainan sepak raga selalu di
demonstrasikan. Kalau demikian adanya, kemungkinan sepak raga berasal dari Sulawesi.
4
Selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa sepak raga berasal dari tanah Malaka.
Namun menurut seorang ahli yang bernama Kudren meragukan hal itu dengan alasan
masyarakat di Malaka tak kenal sepak raga.
Masyarakat Bugis - Makassar yang pekerjaannya sebagai pelaut yang gagah berani berlayar
mengarungi Laut Nusantara, sepak raga dijadikan media dalam misi dagang mereka. Di mana
mereka berlabuh, di sana mereka memainkan sepak raga yang diselingi gendang, sehingga
ramai ditonton orang. Masyarakat Bugis-Makassar ini menjelajah sampai ke tanah
semenanjung, bahkan Indo Cina dan Hindia Belanda.
Dalam bahasa Bugis permainan ini disebut “ Marraga “ atau “ Maddaga “ dan dalam
bahasa Makassar disebut “ Akraga “, sedangkan di Sumatera disebut “ Bermain Rago “, dan
di Nusantara disebut “ Sepak Raga “. Di Sri Lanka, permainan disebut “ Raga “, di Filipina , “
Sipa “, di Thailand disebut “ Takraw “, di Laos “ Kator” dan di Cina “ Teng Chew “,
sedangkan di Myanmar dinamakan “ Ching Long “. Di Malaysia dan Singapura hampir sama
sebutannya di Sumatera, permainan ini dinamakan “ Raga Sepak “.
Nama sepak raga jarring digantikan dengan nama sepak takraw atas usul Thailand
pada pembentukan ASTAF. Kata “ sepak “ berasal dari bahasa Melayu, sedangkan “ takraw “
bahasa Thai, yang berarti bola dibuat secara dianyam.
Pada tahun 1971, diselenggarakan kejurnas sepak raga pertama yang diikuti Sumatera
Utara,Sumatera Barat, Riau dan Sulawesi Selatan. Pada kesempatan itu, tepatnya tanggal 16
Maret 1971, dibentuk Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia ( PERSERASI ). Kejurnas II
diselenggarakan pada tahun 1976, dalam rangka mengikuti persiapan mengikuti SEA
GAMES IX/1977 di Kuala Lumpur, Malaysia. Usman Amiruddin, Rahman Daud dan Alwi
TJaeadalaha nama-nama pemain pertama yang aktif waktu itu. Sejak itu pula, sepak raga
Indonesia ikut terus dalam Event olahraga Asia Tenggara.
5
a. Rumusan masalah
- Bagaimana perkembangan sepak takraw di indonesia ?
- Bagaimana peraturan permainan sepak takraw ?
- Bagaimana pelaksanaan teknik dasar permainan sepak takraw yang baik dan
benar ?
b. Manfaat penulisan
Bagi pembaca
- Supaya bisa lebih memahami bagaimana perkembangan sepaktakraw di
indonesia
- Bisa mengetahui peraturan permainan sepak takraw
- Bisa memahami pelaksanaan tenik dasar sepak takraw yang baik dan benar
Bagi penulis :
- Bisa mengartikan dan mengevaluasi hasil dari ringkasan buku
- Bisa menerbitkan buku yang lebih menarik untuk dibaca
c. Tujuan penulisan
- Untuk memenuhi tugas cbr mata kuliah keterampilan dasar sepak takraw
BAB II PERATURAN PERWASITAN SEPAK TAKRAW
PASAL 1
Dasar susunan perwasitan PERSETASI, pengaturannya disesuaikan dengan
adanya tingkat pertandingan.
a. Pertandingan/Kejuaraan tersebut pada pasal 2a, di atas di pimpin oleh wasit Tingkat
Nasional (S1) dan Wasit ASTAF.
b. Pertandingan/Kejuaraan tersebut pada pasal 2b, di atas di pimpin oleh wasit daerah
tingkat 1 ( S2 )
c. Pertandinga-pertandingan tersebut dalam pasal 2c, di atas di pimpin oleh wasit
Daerah Tingkat II ( S3 )
PASAL 4 Pimpinan Pertandingan/Kejuaraan
1. Pertandingan/kejuaraan tingkat Internasional/Regional dipimpin oleh wasit yang
telah memperoleh sertifikat ASTAF/ISTAF.
2. Pertandingan/Kejuaraan tingkat Nasional, Daerah Tingkat I dan Tingkat II, di
pimpin oleh wasit pembantu yang ditetpkan oleh komisi perwasitan.
a. Pengurus besar maupun pengurus daerah PERSETASI atas usul bidang perwasitan,
berdasarkan pertimbangan teknis serta kemampuan menguasai peraturan permainan dan
perwasiatan, seoarng wasit dapat dinaikkan ke jenjang lebih tinggi.
b. Pengurus besar maupun Pengurus daerah PERSETASI, atas usul bidang perwasitan,
berdasarkan pertimbangan teknis serta kemampuan menguasai peraturan peraminan/
perwasitan, seorang wasit dapat diturunkan ke jenjang yang lebih rendah.
c. Dalam kenaikan ( Promosi ) maupun penurunan ( degradasi ), Pengrus besar
maupun Pengurus daerah PERSETASI memberitahukan secara tertulis kepada yang
bersanngkutan.
Wasit nasional, wasit daerah Tingkat I dan Tingkat II yang secara terus- menerus
menjalankan tugasnya selama 10 ( sepuluh ) tahun atau lebih, berhak memperoleh Piagam/
Tanda Penghargaan yang diberikan oleh pengurus besar maupun Pengurus Daerah
Pasal 13 Hukuman
Seorang wasit dalam tugasnya mewasiti suatu pertandingan bilamana melakukan
perbuatan tercela ( menerima uang suap) dan yang bertentangan dengan jiwa keolahragaan,
dapat diberi hukuman peringatan, skorsing atau diberhentikan sebagai wasit.
1. LAPANGAN
4. PEMAIN
Permainan ini dimainkan oleh dua “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3
orang pemain, dan setiap regu dilengkapi 1 (satu) pemain cadangan.
Satu dari 3 pemain diposisi belakang disebut back atau “tekong” ( yang
melakukan sepak mula).
Dua pemain berada didepan ; yang sebelah kiri disebut “apit kiri” dan sebelah
kanan disebut “apit kanan”.
5. PAKAIAN PEMAIN
Semua pemain putra diharuskan memakai pakaian kaos seragam yang
berlengan T-Shirt dan bersepatu karet, dan untuk putrid diharuskan memakai kaos bundar
serta celana sebatas lutut. Tidak diperkenankan pemain memakai pakaian yang
membahayakan lawan selama pertandingan
Catatan : Kecuali dalam kondisi cuaca dingin pemain diperkenankan memakai track
suit.
Pakaian yang pantas untuk seorang pemain adalah yang menutupi badan seperti
baju kaos/T-shirt (dipakai rapi/dimasukkan).
Pakaian pemain yang membantu kecepatan bola tidak diperbolehkan.
Kapten regu harus memakai band tangan disebelah kiri.
Semua pemain harus memakai pakaian dengan nomor punggung yang tetap
selama tournament.
6. SUBTITUTION ( PERGANTIAN PEMAIN )
Setiap “regu” hanya diperbolehkan sekali pergantian pemain dalam satu
pertandingan. ( tidak diperkenankan pergantian pemain yang sama dalam tim pada regu lain ).
Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati, melalui tim
manager/pelatih yang disetujui oleh Official Referee.
Setiap regu dapat menominasi maximum 2 orang cadangan tetapi hanya boleh
melakukan pergantian satu kali dalam pertandingan yang berlangsung tersebut.
Pemain yang mendapat “kartu merah” dan dikeluarkan oleh wasit, dapat
diganti dengan ketentuan belum ada pergantian sebelumnya.
Suatu “Regu” apabila yang bermain kurang dari 3 orang pemain, maka tidak
boleh melanjutkan permainan dan regu tersebut dinyatakan kalah.
7. OFFICIAL (PETUGAS PERTANDINGAN)
Suatu pertandingan resmi harus dipimpin Technical Official sebagai berikut :
- 2 (dua) Technical Delegate
- 6 (enam) juri (Dewan Hakim)
- 1 (satu) Official Referee
- 2 (dua) Wasit ( wasit utama dan wasit dua )
- 6 (enam) penjaga garis/linesman’s ( 4 disisi lapangan dan 2 digaris belakang ).
8. UNDIAN DAN PEMANASAN PEMAIN
- Sebelum permainan dimulai, wasit (official referee) akan melakukan undian,
dalam hal ini yang menang undian berhak memilih “sepakmula” atau “tempat”.
- Regu yang menang undian akan pertama melakukan pemanasan selama 2 (dua)
menit, dan hanya 5 (lima) orang saja yang diperkenankan berada dilapangan pada saat
pemanasan serta hanya 2 (dua) bola yang dipakai dari panitia.
a. Pelatih/Ass. Pelatih
b. 3 pemain
9. POSISI PEMAIN PADA WAKTU SERVICE
Sebelum permaina dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-
masing dalam posisi siap bermain.
Dalam melakukan sepakmula, salah satu dari kaki tekong berada dalam
lingkaran servis, dan satu lagi berada diluar lingkaran untuk melakukan sepakmula.
Kedua pemain apit ketika dilakukan servis, harus berada dalam seperempat
lingkaran.
Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
10. PERMULAAN PERMAINAN DAN SEPAKMULA
Regu yang memilih sepakmula pada waktu undian akan memulai permainan
pada set I. Pemenang set I akan memulai permainan pada set II.
Pelambung harus segera melambungkan bola begitu wasit menyebut posisi
angka, jika pemain mendahuluinya maka lambungan bola harus diulang, dan pemain tersebut
mendapat peringatan dari wasit.
Bola harus disepak pada saat si pelambung melambungkan bola kepada
“TEKONG”, begitu bola berhasi disepak dengan baik semua pemain baru boleh bebas
bergerak dilapangan sendiri.
Sepakmula dinyatakan sah jika bola telah melewati net, baik menyentuh
ataupun tidak dan jatuh dilapangan lawan.
Satu menit setiap set, ini dilakukan setelah ada permintaan dari maneger/pelatih
termasuk Tie Break angka 8, ketika bola mati. Selama time out hanya 5 orang yang
diperbolehkan berada digaris belakang/base line (3 pemain dan 2 pelatih).
a. Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
b. Sikap kasar (tidak sopan) seperti : memukul, menendang, meludah, dll.
c. Menggunakan kata-kata kotor atau caci maki.
Catatan : Pemain yang mendapat kartu merah, harus segera keluar lapangan sebagai
ganjaran indicipline, dan pemain tersebut tidak boleh bermain selama kejuaraan berlangsung.
Pergantian pemain diizinkan sesuai dengan peraturan butir (7.4)
Pemain yang telah dikenai kartu merah tidak diizinkan bermain pada permainan
berikutnya sampai dikeluarkan keputusan lain dewan hakim.
21. UMUM
Salah satu pemain dari regu tersebut melakukan servis digaris belakang dengan cara
melambung sendiri bola tersebut saat melakukan servis disebut tekong dan satu lagi didepan
sebagai penyerang.
Pemain yang tidak melakukan servis disebut juga tekong pilihan, kedua regu masing-masing
berada dalam lapangan.
4. SUBTITUTION ( PERGANTIAN PEMAIN )
Setiap “Regu” boleh melaksanakan pergantian pemain 2 kali dalam 1 set.
Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati, melalui tim
Manager/Pelatih yang disetujui oleh Official Referee, selama belum melewati 2 kali dalam set
tersebut. Pemain yang mendapat “kartu merah” dan dikeluarkan oleh wasit dapat diganti
dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
Setiap regu yang kurang dari 2 pemain tidak dapat melanjutkan pertandingan
tersebut dan dinyatakan kalah.
5. OFFICIAL (PETUGAS PERTANDINGAN)
Suatu pertandingan resmi harus dipimpin Technical Official sebagai berikut :
2 (dua) Technical Delegate
6 (enam) juri (Dewan Hakim)
1 (satu) Official Referee
2 (dua) Wasit ( wasit utama dan wasit dua )
6 (enam) penjaga garis/linesman’s ( 4 disisi lapangan dan 2 digaris
belakang ).
6. UNDIAN DAN PEMANASAN PEMAIN
Sebelum permainan dimulai, wasit (official referee) akan melakukan undian,
dalam hal ini yang menang undian berhak memilih “sepakmula” atau “tempat”.
Regu yang menang undian akan pertama melakukan pemanasan selama
2 (dua) menit, dan hanya 5 (lima) orang saja yang diperkenankan berada dilapangan
pada saat pemanasan serta hanya 2 (dua) bola yang dipakai dari panitia.
7. POSISI PEMAIN PADA WAKTU SERVICE
Sebelum permaina dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-
masing dalam posisi siap bermain.
Dalam melakukan sepakmula, salah satu dari kaki tekong berada dibelakang
garis (base line), dan melakukan servis dengan cara melambung bola sendiri.
Pemain yang tidak melakukan servis dapat mengambil posisi bebas
dilapangan sendiri.
Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
8. PERMULAAN PERMAINAN DAN SEPAKMULA
Servis segera dilaksanakan apabila wasit telah menyebutkan posisi angka,
jika tekong telah melambung bola sebelum wasit menyebut posisi angka maka lambungan
bola diulang dan wasit akan member peringatan, apabila masih terulang maka diputuskan
batal.
Ketika servis dilaksanankan saat tekong melakukan servis pemain akan
bergerak dilapangan masing-masing.
Servis dinyatakan sah apabila melewati net dan tidak melewati pita pembatas
pada kedua sisi lapangan.
Pemain melakukan servis otomatis akan dilaksanakan pergantian servis
apabila terjadi poin atau tidak poin.
9. KESALAHAN ( BATAL )
Kesalahan pihak penyepakmula :
-Tekong yang melakukan servis, memainkan bola, melemparkan bola kepada teman
sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi
angka.
-Pemain yang tidak melakukan servis dapat mengambil posisi yang sesuai yang
diinginkan dengan tidak membayangi/menghalangi pandangan lawan.
-Tekong melompat kedalam lapangan atau ketika kaki melewati garis belakang atau
pinggir lapangan termasuk menyentuh garis belakang ketika melakukan servis.
-Tekong tidak melakukan servis bola yang digantung.
-Bola menyentuh salah seorang pemain (teman sendiri) sebelum bola melewati net.
-Bola jatuh diluar lapangan
-Bola tidak melewati net.
-Pemain menggunakan tangan atau kedua tangan bagian lengan untuk bantuan saat
melakukan servis walaupun tangan tidak terus langsung pengenaan bola tapi
menyentuh objek ketika melaksanakan servis.
Kesalahan dipihak penerima servis dan sepakmula
-Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara
keras dan membuat keributan).
Kesalahan pada kedua pihak :
-Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
-Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah (centre line).
-Ada pemain ( perlengkapan sekalipun ) melewati lapangan lawan, walaupun di
atas/dibawah net kecuali pada saat “The Follow Throught Ball”.
-Mempermainkan bola lebih dari tiga kali.
-Bola mengenai tangan.
-Menahan/menjepit bola diantara lengan dan badan antara dua kaki atau badan.
-Ada bagian badan atau perlengkapan pemain seperti ; sepatu, pengikat kepala, dan
lain-lain, menyentuh net tiang, atau kursi wasit atau jatuh dilapangan lawan. Batal juga
diberikan kepada pemain yang menyentuh kursi wasit/linesmen atau memegang
pembatas sebelum menendang bola.
-Bola mengenai loteng /atap atu dinding pembatas ( objek lainnya 12.3.9.Ada pemain
sengaja memperlambat permainan yang tidak perlu.
(peringatan).
Satu menit setiap set pada waktu manager atau pelatih meminta untuk time out.
Begitupun pada set, dua, ketiga dan keempat dan set kelima. Selama time out hanya 5 orang
yang diperbolehkan berada digaris belakang/base line (3 pemain dan 2 pelatih).
a. Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
b. Sikap kasar (tidak sopan) seperti : memukul, menendang, meludah, dll.
c. Menggunakan kata-kata kotor atau caci maki.
Catatan : Pemain yang mendapat kartu merah, harus segera keluar lapangan sebagai
ganjaran indicipline, dan pemain tersebut tidak boleh bermain selama kejuaraan berlangsung.
- Pergantian pemain diizinkan sesuai dengan peraturan butir ( 7.4)
Pemain yang telah dikenai kartu merah tidak diizinkan bermain pada permainan
berikutnya sampai dikeluarkan keputusan lain dewan hakim.
18. KELAKUAN BURUK PARA TIM OFFICIAL ( Manager atau Pelatih )
20. UMUM
1. LAPANGAN
Lapangan sepaktakraw Hoop dapat dimainkan dalam gedung dan dapat juga
diluar gedung dengan ukuran lapangan : diameter 4 meter tebal garis 4 cm.
Apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 meter dari
lantai.
1.3...Diatas titik pertengahan lingkaran tergantung Hoop ( berupa lingkaran diameter
50cm) sebagai sasaran menghasilkan poin.
- Terbuat dari plastic (synthetic fibre) dimana awalnya adalah terbuat dari rotan.
- Lingkaran 42 – 44 cm (putra) dan 43 – 45 cm (putrid).
- Berat adalah 170 – 180 gram (putra) dan 150 – 160 gram (putrid).
- Bola takraw selain bola synthetic diatas dapat juga bola satu warna atau
berwarna warni, tetap bola tersebut tidak mempengaruhi penampilan/permainan atlet.
- Bola takraw dapat juga terbuat dari karet synthetic atau bahan karet melapisi
lingkaran bola yang disetujui oleh ISTAF pada setiap pertandingan.
- Semua kejuaraan Internasional regional mesti memakai bola yang telah disetujui
oleh ISTAF.
4. PEMAIN
Setiap tim terdiri dari 5 pemain ditambah 1 orang cadangan, nama-
nama pemain harus dimasukkan dalam daftar minimal 30 menit sebelum pertandingan
dimulai.
Hanya satu kali dilaksanakan pergantian pada saat terjadi injuri atau alasan
tehnik. Nilai yang telah didapat oleh pemain tergantikan akan dilanjutkanb oleh pemain
pengganti (pemain pengganti melanjutkan skill tambahan berbeda dengan atlet yang
digantikan).
5. PAKAIAN PEMAIN
Pemain putra diperkenankan memakai T-shirt dan sepatu olahraga yang
beralas karet.
Pemain Putri diperkenankan memakai T-shirt bundar leher atau T-shirt lengan
panjang dan sepatu beralaskan karet celana sebatas lutut dalam cuaca dingin diperbolehkan
juga memakai training spack.
Semua pemain berpakaian yang rapid an dimasukkan kedalam sisi pinggang.
Tidak diperkenankan memakai pakaian yang menambah kecepatan bola.
Setiap captain diharuskan memakai tanda captain dipakai sebelah kiri.
6. PERMULAAN PERMAINAN
-Para pemain ( 5 orang ) masing-masing berdiri diluar lingkaran, mereka bebas
bertukar tempat ketika permainan berlangsung.
-Setiap tim akan bermain selama 30 menit.
-Pada saat wasit member tanda mulai seorang pemain akan melambung bola ke kawan
lain untuk melai sepak awal, diteruskan pemain lain selanjutnya dipassing masuk 3
lingkaran di atas, sesuai keterampilan yang dimiliki ( lihat point 7-21).
-Ketika bola dilambung semua pemain berada diluar garis lingkaran, mereka bebas
bergerak diposisi masing-masing.
-Permainan akan terhenti bila bola mengenai lantai atau berhasil memasukkan
kedalam keranjang (membuat angka).
-Pemain yang membuat kesalahan akan memulai lambungan bola awal untuk memulai
permainan kembali.
-Panitia dapat mengganti atau menukar bola bila terjadi kesalahan dan bola menjauhi
dari pemain.
-Pada saat permainan berlangsung semua pemain bola tidak bola mengenai tangan
kecuali saat memulai permainan ( melambung bola ).
-Bola dapat dilambunguntuk memulai permainan bila hoop (keranjang) telah
dikembalikan ke posisi ketinggian.
-Bola akan dilambung otomatis apabila :
-Bola mengenai tangan pemain.
-Bola masuk kedalam jaring ( terjadi poin ).
7. KESALAHAN/FAULT
Bola mengenai tangan pemain.
Pemain memainkan bola lebih dari 3 kali sentuhan
Seseorang pemain dengan sengaja menyentuh bola ketika permainan
berlangsung.
8. SCORING/PENILAIAN
Setiap berhasil memasukkan bola kedalam 3 lingkaran akan memperoleh nilai
10 dari 8 skill sentuhan.
-Menggunakan sentuhan yang sama lebih dari 3 kali
-Menggunakan sentuhan di luar dari 8 sentuhan ( seperti pada 8.2 )
-Sepakan/sentuhan langsung menerima lambungan bola.
-Memasukkan bola ketika waktu sudah habis.
-Peringkat penilaian sentuhan berdasarkan kesukaran
-Kepala ( Head )
-Sepak Sila ( Inside Kick )
-Bahu ( Shoulder )
-Paha/Lutut ( Knee Kick )
-Sepak Samping (outside kick )
-Sepak Silang ( outside Kick )
-Sepak Belakang ( Cross Jump Kick )
-Sepak Punggung Kaki
9. PETUGAS PERTANDINGAN
g. Perkenaan bola pada dahi (kepala bagian depan) dengan leher dikeraskan/
dikencangkan, bola di sundul ke atas untuk bertahan dari serangan lawan guna penguasaan
lebih lanjut. Untuk sundulan serangan ke pertahanan lawan, bola disundul ke depan bawah.
h. Gerak lanjut setelah menyundul dengan melangkahkan kaki ke depan mengeper.
A.Teknik melakukan Smash Gulung (Salto)
1. Sikap awal, berdiri membelakangi net. Awalan harus dilakukan dengan cepat
dengan cara melangkah atau lari kecil menuju arah datangnya bola.
2. Menolak ke atas dengan bertumpu pada salah satu kaki terlebih dahulu,
kemudian segera diikuti dengan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak ke
bawah. Tolakan kaki tumpu ke atas secara eksplosif dengan bantuan kedua tangan.
3. Setelah menolak, badan berputar melakukan geran salto (guling ke belakang)
diikuti dengan kaki tumpu ditarik ke atas untuk menjemput bola yang akan dipukul (smash).
4. Pukulan (smash) dilakukan dengan punggung kaki, saat bola berada pada titik
ketinggian jangkuan kaki. Pukulan menukik tajan ke daerah lapangan lawan melewati atas
net.
5. Setelah melakukan pukulan (smash), kepala, badan dan tungkai berputar ke
belakang bawah, dan mendarat dengan kedua kaki.
6. Kecepatan gerak putaran (salto) di udara dipengaruhi oleh timing bola dan kaki
pukul. Bola umpan-umpan pendek (quick) menuntut putaran badan lebih cepat dibanding
umpan-umpan yang tinggi (panjang).
a. Teknik Melakukan Smash Kedeng
1) Sikap awal, berdiri membelakangi net. Awalan harus dilakukan dengan cepat
dengan cara melangkah atau lari kecil menuju arah datangnya bola.
2) Menolak ke atas dengan bertumpu pada salah satu kaki terlebih dahulu,
kemudian segera diikuti dengan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak ke
bawah. Tolakan kaki tumpu ke atas secara eksplosif dengan bantuan kedua lengan.
3) Luruskan tungkai serta putar badan (pinggul, punggung, bahu) ke arah dalam,
kemudian lakukan smash dengan punggung kaki atau punggung kaki bagian luar dibantu
dengan putaran pinggul dan punggung.
4) Gerakan ikutan dimulai dari tungkai, punggung, bahu dan lengan secara
bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke bawah dan mendarat dengan
kedua kaki dalam keadaan mengeper.
5) Pamain yang tidak memiliki kelentukan (fleksibilitas) yang baik pada tungkai
sehingga jangkauan kakinya tidak dapat melampaui tinggi kepala, maka disarankan untuk
menempatkan bola di atas bahu kanan kalau dia memukul dengan kaki kanan, atau sebaliknya
di atas bahu kiri kalau dia memukul dengan kaki kiri. Kalau dipaksakan bola di atas kepala,
maka dalam smash akan mengenai kepalanya sendiri
BAB V
Bab V ini akan menjelaskan tentang tes keterampilan sepak takraw. Tes keterampilan
sepak takraw ini berdasarkan hasil suatu penelitian mahasiswa FPOK Universitas Pendidikan
Indonesia.
Dari beberapa teknik dasar sepak takraw yang sudah dipelajari apakah peserta didik
setelah mengalami proses pelatihan keterampilan dasar dominan dalam permainan sepak
takraw terdapat peningkatan atau tidak, maka seorang guru perlu melakukan suatu evaluasi
dengan menggunakan suatu tes keterampilan sepak takraw yang memenuhi syarat-syarat
suatu tes keterampilan yang valid dan reliabel. Memang belum banyak diketahui validitas dan
realibitas tes keterampilan sepak takraw ini. Oleh karena itu tes keterampilan sepak takraw
berikut ini sudah melalui uji-coba penelitian menujukkan bahwa tes keterampilan sepak
1. Tes Servis
4. Tes Smash
1. Tes Servis
a. Tujuan
5) Stop watch
c. Pelaksanaan Tes
1) Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana bola jatuh dan
2) Bola melewati di bawah tali hasil dikalikan dengan skor daerah dimana bola jatuh
dipetak lapangan
3) Stop watch dijalankan pada waktu bola tersentuh kaki dan dihentikan pada saat
4) Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran, maka skor
5) Bola yang terkena net ataupun keluar dari lapangan permainan tidak dinilai
a. Kelebihan buku
Dalam buku ini menurut saya dalam pembahasan buku ini sudah sempurna dimulai
dengan sejarah sepak takraw di indonesia dan membahas tentang peraturan permainan dan
perwasitan permainan sepak takraw dan juga sudah menampilkan beberapa gambar kiranya kita
atau pembaca bisa memahami soal tentang apa yang dijelaskan di buku ini
b. Kekurangan buku
Menurut saya kekurangan buku ini tidak terlalu karena sudah menampilkan banyak
penjelasan yang sudah bisa kita pahami sebagai pembaca
BAB VII
a. Kesimpulan
Dalam buku ini kesimpulan yang bisa saya berikan adalah semoga banyak lagi yang bisa
menerbitkan buku ini dan juga bisa menampilkan seperti ini dengan gambar kkarena sudah bisa
kita pahami bersama bagaimana cara melakukan teknik dasar permainan sepak takraw yang baik
dan benar seperti sepak sila dan juga heading , smash guting , smash gulung dan juga menapak
bola takraw ,
b. Saran
Saran saya adalah kita selaku pelaku olahraga kita harus bisa menguasai teknik dasar
pemainan sepak takraw karena kita harus bisa menampilkan di sekolah maupun di depa
masyarakat , kita harus bisa menguasai teknik dasar permainan sepak takraw dengan baik dan
benar .
DAFTAR PUSTAKA
Darwis Ratinus (1992) Olahraga Pilihan Sepaktakraw Depdikbud, Jakarta Deny, H. Muslim, dkk (1999)
Mari Bermain Sepaktakraw, Jakarta
PB. PERSETASI (1993) Buletin Sepaktakraw. Edisi 1, Nov 1993, Jakarta
PB. PERSETASI (1994) Buletin Sepaktarkaw, Edisi 2, Jan 1994, Jakarta
PB. PERSETASI (1994) Buletin Sepaktarkaw, Edisi 4, Jan 1994, Jakarta
PB. PERSETASI (1996) Peraturan Permainan, Perwasitan dan Pertandingan Sepak Takraw, Jakarta
Law of the Game Sepak Takraw, 2015. PB. PSTI Suhud, Muhammad (1989) Sepaktakraw, Balai Pustaka
Yusup Ucup, dkk (2004) Pembelajaran Permainan Sepak Takraw. Jakarta: Depdiknas.