Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 3

Tugas tentang : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif


Nama kelompok : Maudy damayanti 18.156.01.11.085
Muhammad Aldi Wijayanto 18.156.01.11.088
Euis puspitasari 18.156.01.11.078
Ratu andini nindia Yolanda 18.156.01.11.095
Siti Nurlatifah 18.156.01.11.101
Vingka Anba Luthfi Milazizah 18.156.01.11.107

A. Model Perawatan Paliatif


Tidak ada model yang benar atau salah untuk penyediaan perawatan paliatif
• model terbaik ditentukan oleh kebutuhan dan sumber daya lokal, dengan
berkonsultasi dengan penyedia dan otoritas layanan kesehatan setempat
• IAHPC percaya bahwa setiap negara berkembang harus didorong dan
dimungkinkan untuk mengembangkan model perawatan paliatifnya sendiri, sesuai
dengan kebutuhan pasien lokal dan sumber daya yang tersedia, mengambil
keuntungan dari pengalaman dan keahlian yang dikumpulkan di negara maju, dan
tidak diharapkan meniru model-model yang lebih sesuai untuk negara-negara
kaya.
B. TIM Perawat Paliatif
1. Pasien
2. Keluarga
3. Perawat
4. Dokter umum
5. Dokter spesialis
6. Ahli Gizi
7. Psycholog
8. Rohaniawan
9. Relawan
10. Farmasi
11. Fisioterapist
12. Sosial medis
C. . Prinsip-Prinsip Dalam Paliatif Care

Prinsip-prinsip dalam paliatif care


Prinsip-prinsip Perawatan Paliatif adalah menghargai setiap kehidupan, menganggap kematian
sebagai proses yang normal, tidak mempercepat atau menunda kematian, menghargai keinginan
pasien dalam mengambil keputusan, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu,
mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga,
menghindari tindakan medis yang sia-sia, memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien
tetap aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat, memberikan dukungan kepada keluarga
dalam masa duka cita.
Tenaga kesehatan yang berorientasi pada Paliatif harus memliki sikap peduli terhadap pasien
(empati), menganggap pasien sebagai seorang individu karena setiap pasien adalah unik,
mempertimbangkan budaya pasien seperti faktor etnis, ras, agama, dan faktor budaya lainnya
yang bisa mempengaruhi penderitaan pasien. Persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya
adalah mutlak diperlukan sebelum perawatan dimulai. Pasien dapat memilih tempat
dilakukannya perawatan. Misalnya pasien dengan penyakit terminal dapat meminta untuk diberi
perawatan di rumah sehingga dapat diberikan pelayanan kunjungan rumah.
Menurut dr.Maria A. Witjaksono, prinsip-prinsip perawatan paliatif adalah sebagai berikut :
1. Menghargai setiap kehidupan
2. Menganggap kematian sebagai proses yang normal
3. Tidak mempercepat atau menunda kematian
4. Menghargai keinginan pasien dalam dalam mengambil keputusan
5. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menggangu
6. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien, dan
7. Menghindari tindakan medis yang sia-sia
8. Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya
9. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita
D. Penyakit-Penyakit Yang Termasuk Paliatif Care
Penyakit-penyakit yang termasuk paliatif care
Perawatan paliatif adalah perawatan yang bisa didapatkan para pasien yang menderita
penyakit kronis dengan stadium lanjut, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien. Peningkatan hidup dilakukan dengan cara pendekatan dari sisi psikologis,
psikososial, mental serta spiritual pasien, sehingga membuat pasien lebih tenang, bahagia,
serta nyaman ketika menjalani pengobatan.
Di Indonesia sendiri sebenarnya telah ada ketentuan dari Kementerian Kesehatan
yang menyatakan bahwa harus ada penerapan perawatan paliatif untuk beberapa jenis
penyakit serius. Namun sampai saat ini memang pelaksanaannya masih terhambat dengan
berbagai hal sehingga belum ada perawatan paliatif yang maksimal yang bisa diterima
pasien di rumah sakit.
Walaupun sampai saat ini perawatan paliatif seringnya dilakukan pada pasien kanker,
namun sebenarnya ada beberapa penyakit yang juga membutuhkan perawatan ini, seperti:
• Penyakit yang diderita oleh orang dewasa, adalah Alzheimer, demensia, kanker,
penyakit kardiovaskuler (termasuk dengan serangan jantung), sirosis, penyakit paru
obstruktif kronis, diabetes, HIV/AIDS, gagal ginjal, Multiple Sclerosis, Parkinson, dan
TBC.
• Penyakit yang dialami oleh anak-anak, yaitu kanker, penyakit jantung dan
pembuluh darah, sirosis, ganggguan pada sistem imunitas, HIV/AIDS, meningitis,
penyakit ginjal, dan masalah pada sistem saraf.

E. Karakteristik Perawat Paliatif


Perawatan paliatif sangat luas dan melibatkan tim interdisipliner yang tidak hanya
mencakup dokter dan perawat tetapi mungkin juga ahli gizi, ahli fisioterapi, pekerja
sosial, psikolog/psikiater, rohaniwan, dan lainnya yang bekerja secara terkoordinasi dan
melayani sepenuh hati. Perawatan dapat dilakukan secara rawat inap, rawat jalan, rawat
rumah (home care), day care dan respite care. Rawat rumah dilakukan dengan kunjungan
ke rumah pasien, terutama mereka yang tidak dapat pergi ke rumah sakit. Kunjungan
dilakukan oleh tim untuk memantau dan memberikan solusi atas masalah-masalah yang
dialami pasien dan keluarganya, baik masalah medis maupun psikis, sosial, dan spiritual.
Day care adalah menitipkan pasien selama jam kerja jika pendamping atau keluarga yang
merawatnya memiliki keperluan lain (seperti day care pada penitipan anak). Sedangkan
respite care adalah layanan yang bersifat psikologis melalui konseling dengan psikolog
atau psikiater, bersosialisasi dengan penderita kanker lain, mengikuti terapi musik, dan
lain-lain.
Beberapa karakteristik perawat paliatif adalah:
1. Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu.
2. Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses yang normal.
3. Tidak berusaha mempercepat atau menunda kematian.
4. Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan pasien.
5. Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat.
6. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan setelah
kematian.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarganya, termasuk konseling masa duka cita, jika diindikasikan.
8. Meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin juga secara positif memengaruhi
perjalanan penyakit.
9. Bersamaan dengan terapi lainnya yang ditujukan untuk memperpanjang usia,
seperti kemoterapi atau terapi radiasi, dan mencakup penyelidikan yang diperlukan untuk
lebih memahami dan mengelola komplikasi klinis yang berat.

F. Sikap Yang Harus Dimiliki Perawat Untuk Menjadi Perawat Paliatif


1. Memiliki sifat kasih sayang
Wajib hukumnya seorang perawat harus mampu memberikan kasih sayang
kepada seluruh pasien tanpa membeda-bedakan. Seorang perawat harus menjalankan
tugas utamanya dalam merawat pasien dengan sepenuh hati, baik saat menerima pasien,
melakukan keperawatan hingga berpisah dengan pasien.
Hal ini sangat penting, jangan pernah melihat pasien dari latar belakang apa pun apa lagi
mengenai ekonomi, suku, agama, ras dan golongan tertentu.
Jadilah malaikat yang terbaik untuk pasien dan keluarga pasien.
2. Memiliki sifat empati
Hadirkan sikap empati yang mendalam ketika berhadapan dengan seorang pasien
dan keluarga pasien. Tindakan menolong menggunakan empati dengan asal menolong
akan sangat berbeda.
Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien tanpa harus membuat pasien merasa
cemas, khawatir dan gelisah. Gunakan suara yang lembut, ramah dan murah senyum
kepada semua orang yang ada di rumah sakit khususnya pasien dan keluarga pasien.
Hindari untuk mengeluarkan kata-kata kasar, keras dan judes kepada pasien dan keluarga
pasien, hal ini akan membuat keadaan menjadi buruk.
3. Memiliki sifat dapat dipercaya
Setiap pasien yang datang ke rumah sakit tentu ingin dilayani dengan sepenuh hati,
pasien dan keluarga akan menggantungkan rasa percaya kepada perawat dan dokter.
Jadilah perawat yang percaya diri dengan kemampuan yang telah dimiliki, jangan gugup
dan minder. Latihlah kemampuan untuk dapat dipercaya oleh pasien dan keluarga pasien.
Selain itu, jika terdapat sebuah kesalahan atau insiden maka akuilah tanpa harus
menyalahkan siapa saja. Hindari menyalahkan, menyudutkan, mempermalukan dan
mengkritik pasien atau keluarga pasien.
4. Memiliki sifat pengertian dan pengabdian
Menjadi seorang perawat harus bisa memberikan perhatian dan memanjakan pasien
tanpa berharap apa pun (pengabdian). Berikan perhatian yang nyaman sehingga membuat
pasien merasa senang untuk dilayani.
Sikap caring seorang perawat harus dilakukan dalam menjalankan rutinitas pekerjaan
setiap harinya. Tampil riang gembira baik di depan pasien atau pun keluarga.
Meski hal ini sangat melelahkan, namun inilah sikap yang harus dimiliki seorang perawat
yang hebat.
5. Memiliki sifat ringan tangan
Siapa yang tidak suka dibantu oleh seorang perawat ketika ada di rumah sakit? Semua
orang akan sangat menghargai setiap bantuan dilakukan oleh perawat.

Jangan sungkan untuk menawarkan diri dalam membantu apa yang bisa dilakukan untuk
pasien dan keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai