Anda di halaman 1dari 18

Hasil Pengkajian Komunitas Dusun 1 Pekon Pare Rejo

1. Core (Inti Komunitas)


a. Ukuran
Jumlah penduduk Dusun 1 Desa Parerejo adalah sebanyak 207 kepala
keluarga (KK).
b. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dapat dilihat dari berbagai indikator, antara lain
berdasarkan kelompok umur dan berdasarkan jenis kelamin.
1) Komposisi Penduduk Berdasarkan kelompok Umur
Dari hasil survey mawas diri (SMD) pada penduduk Dusun 1
Desa Parerejo yang dilakukan pada tanggal 11 – 12 Januari 2019
didapat hasil yang dapat disampaikan dalam bentuk tabel dibawah ini

Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

No. Kelompok Umur Jumlah Persentase (%)


(Tahun)
1 1–5 20 7,4
2 6 – 12 38 14,0
3 13 – 18 35 12,9
4 19 – 54 143 52,6
5 > 55 th 36 13,2
Jumlah 272 100
Sumber : Data primer pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.2 diatas, sebagian besar penduduk (52,6%)
adalah kelompok umur 19 – 54 tahun yang merupakan potensi sebagai
sumber daya manusia yang menunjang kesehatan keluarga, kelompok
dan masyarakat.

2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin


Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin hasil survey
mawas diri (SMD) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1. Pria 141 51.8
2. Wanita 131 48.2

1
Jumlah 272 100
Sumber : Data primer pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.3 di atas, sebagian besar penduduk (51,8%)
adalah berjenis kelamin pria.

c. Budaya Penduduk
Mayarakat Dusun 1 Desa Parerejo seluruhnya bersuku jawa,
sehingga tidak ada perbedaan budaya maupun kebiasaan, sehingga
tidak ada konflik etnis maupun sara karena homogen.
d. Mobilitas Penduduk
1) Jenis Kependudukan
Penduduk desa Parerejo Dusun 1 adalah penduduk tetap,
tidak ada penduduk sementara atau penduduk musiman.
2) Pemanfaatan Waktu oleh Penduduk
Karena mayoritas penduduk adalah petani maka waktu
lebih banyak dipergunakan bekerja di sawah, pergi jam 06.00
WIB dan pulang kadang-kadang jam 17.00 WIB. Waktu istirahat
malam rata-rata jam 21.00 WIB sudah tidur malam dan bangun
pagi jam 04.00WIB. Sedangkan para lansia masih mampu untuk
bekerja disawah.

Seluruh penduduk Dusun 1 Desa Parerejo beragama islam, kegiatan


ibadah khususnya Sholat dilaksanakan di Masjid atau Musolah, disamping itu
terdapat kegiatan pengajian rutin mingguan yang dilaksanakan di rumah
warga Dusun 1 Desa Parerejo secara bergantian setiap malam jum’at jam
18.00 WIB. Selain itu juga selalu dilaksanakan kegiatan keagamaan yang
berhubungan dengan peringatan tahun baru islam, maulid nabi, isra miraj, dan
lain-lain.

2. Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk berdasarkan hasil survey mawas diri
(SMD), dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

2
Tabel 3.5Distribusi Kelas Sosial Berdasarkan Kategori Tingkat
Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1. Belum Sekolah 27 9.9
3. SD/MI 97 35,7
4. SMP/MTs 71 26,1
5. SMA 75 27,6
6. PT 1 0,4
7. Sarjana 1 0.4
Jumlah 272 100

Sumber data primer Pendataan Januari 2019

Berdasarkan tabel 3.5 di atas sebagian besar penduduk (35,7%)


berpendidikan SD, hal ini sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan
prilaku hidup sehat. Karena pada masyarakat yang berpendidikan rendah
biasanya akan menimbulkan dua masalah yaitu perasaan apatis dan ketidak
tegasan keluarga dalam mengambil keputusan terutama tentang kesehatan.
Namun tidak demikian halnya, mereka cukup kooperatif dan antusias serta
semangat kegotongroyongan yang tinggi dan ini merupakan sumber daya
atau kekuatan untuk mengatasi masallah kesehatan.

3. Ekonomi
Jenis pekerjaan penduduk berdasarkan hasil survey mawas diri
(SMD), dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Distribusi Kelas Sosial Berdasarkan Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1. Sekolah 70 25,7
2. Wiraswasta 27 9,9
3. Petani 100 36.8
4. Buruh 18 6,6
5. Lain-lain 57 21,0
Jumlah 272 100
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2019

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, sebagian besar penduduk (36,8) bekerja


sebagai petani. Dari hasil wawancara didapat data bahwa petani bekerja jam
06.00 dan pulang jam 17.00. Dilihat dari jam kerja para petani hampir

3
seharian penuh (12 jam) bekerja di sawah atau ladang, maka kemungkinan
terjadi kelelahan akibat kerja dan hal ini akan menurunkan daya tahan tubuh
dan mudah terserang penyakit, sehingga produktivitas kerja menurun.

Mayoritas penduduk Dusun 1 Desa Parerejo bermata pencaharian dari


hasil pertanian padi. Hal ini sesuai dengan sumberdaya alam utama yang
dimiliki oleh Dusun 1 Desa Parerejo adalah lahan pesawahan yang subur.

4. Pelayanan Sosial dan Kesehatan


a. Sistem Kesehatan
1) Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di puskesmas pembantu
Terdapat Puskesmas Pembantu Dusun 1 Desa Parerejo yang
terletak didusun Gempol, dengan jenis pelayanan sebagai berikut :
a) Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan KIA dan KB
b) Pertolongan persalinan
c) Pemeriksaan dan pengobatan penyakit
d) Pelayanan umum
e) Kegawat daruratan medis.
Di Dusun 1 Desa Parerejo juga terdapat 1 bidan desa, 7 unit
posyandu yang tersebar di tiap dusun dengan kader kesehatan
berjumlah 5 orang dan kader desa siaga.
2) Jenis pembiayaan kesehatan
Sebagian besar masyarakat Dusun 1 Desa Parerejo tidak
memiliki BPJS ataupun kartu jaminan kesehatan lainnya.

3) Jenis penyakit penduduk Dusun 1 Desa parerejo


Tabel 3.7 Distribusi Jenis Penyakit Yang Diderita Penduduk Desa
Parerejo 2019
No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%)
1. Hipertensi 72 28,7
2. Asam Urat 22 8,1
3. Kolesterol 1 0,4
4. Stroke 1 0,4

4
5. Tidak Masalah 156 57,4
6. Hipotensi 14 5,1
Jumlah 272 100
Sumber : Data primer pendataan Januari 2019

Berdasarkan tabel 3.7 diatas, bahwa penyakit Hipertensi 28,7%


merupakan urutan pertama penyakit yang banyak diderita oleh
masyarakat, ini kemungkinan disebabkan oleh faktor gaya hidup yang
kurang baik. Sedangkan urutan kedua adalah Asam Urat 8,1% yang
mayoritas diderita oleh orang dewasa.
5. Lingkungan Fisik
a) Pemukiman
Tabel 3.9 Distribusi Jenis Bangunan Rumah Penduduk
No. Jenis bangunan Jumlah Persentase (%)
1. Permanen 267 98,48
2. Semi permanen 5 11,52
Jumlah 272 100
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.9 di atas, sebagian besar (98,48%) jenis bangunan
rumah penduduk adalah permanen.

b) Kondisi Rumah

Tabel 3.10 Distribusi Rumah Berdasarkan Kebersihan


No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1.Bersih 63 86,3
2 Tidak Bersih 10 13.7
Jumlah 73 100
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.10 di atas, sebagian besar rumah (86.3%)
dalam keadaan bersih.

c) Ventilasi Rumah
Tabel 3.11 Distribusi Rumah Berdasarkan Ventilasi
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. Baik 69 94,5
2. Kurang 4 5.5
Jumlah 73 100

5
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.11 di atas 94,5% rumah memiliki ventilasi
yang baik.

d) Jamban Keluarga
Tabel 3.13 Distribusi Rumah Berdasarkan Jamban Keluarga
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. Punya WC 70 95,9
2. Tidak Punya WC 3 4,1
Jumlah 73 100
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.13 di atas, sebagian besar rumah (95,9%)
memiliki jamban keluarga.

e) Jarak Sumber Air dengan Septiktank


Tabel 3.14 Distribusi Rumah Berdasarkan Jarak Sumber Air
dengan Septiktank
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. < 10 meter 61 83,6
2. > 10 meter 12 16,4
Jumlah 72 100
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.14 di atas, sebagian besar rumah (83,6%)
memiliki jarak sumber air dengan setiktank < 10 meter.

f) Pengolahan Sampah
Tabel 3.16 Distribusi Pengolahan Sampah
No. Pembuangan Limbah Jumlah %
1. Ditumpuk 23 31,5
2. Dibakar 50 58,5
Total 73 100
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2019
Berdasarkan tabel 3.16 di atas, sebagian besar (58,5%) pengelolaan
sampahnya dibakar.

6. Sistem Rekreasi
Warga Dusun 1 Desa Parerejo hampir rata-rata tidak mempunyai jadwal
rekreasi, mereka hanya melakukan rekreasi pada saat-saat tertentu saja,

6
seperti pada saat tahun baru dan pada hari raya idul fitri sesekali. Satu-
satunya sarana hiburan bagi keluarga pada waktu luang adalah televisi dan
radio.

7. Sistem Komunikasi
Komunikasi dalam masyarakat terbentuk secara vertikal dan horisontal.
Komunikasi horisontal yaitu komunikasi yang terbentuk antar warga
masyarakat Dusun 1 Desa Parerejo. Sedangkan komunikasi vertikal yaitu
komunikasi antara warga masyarakat Dusun 1 Desa Parerejo dengan
Pemerintahan Dusun 1 Desa Parerejo, yaitu dari warga masyarakat ke ketua
RT, kemudian ke ketua RW, kemudian ke kepala dusun, kemudian ke kepala
desa/kuwu dan sebaliknya.
Media komunikasi yang sering digunakan biasanya adalah masjid atau
musollah sebagai pusat penyampaian informasi disamping telepon.

8. Transportasi dan Keamanan


Lingkungan kemasyarakatan di Dusun 1 Pare rejo termasuk dalam
lingkungan yang aman. Sesekali jika terdapat pencurian, atau musiman jika
terdapat maling di malam hari. Untuk mengatasi hal tsb maka Pak Lurah dan
aparat nya akan mengadakan ronda pada setiap RT.

9. Politik
Peraturan Pak Lurah yang mendukung terhadap kesehatan adalah terkait
bantuan social kader dan wajibnya kegiatan posyandu balita dan posyandi
lansia bagi warga Pekon yang memenuhi criteria untuk dating memanfaatkan
UKBM tersebut.

7
1. Prioritas Masalah

No Masalah / Diagnosa keperawatan A B C D E F G HI J K L Total Prioritas


1 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan 4 5 3 5 4 4 3 2 2 3 3 3 41 2
Ketidak Cukupan Sumber daya
2 Menajemen Keluarga tidak efektif berhubungan Kompleksitas 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 44 1
sistem pelayanan kesehatan

Keterangan pembobotan :
1 : Sangat Rendah E : Kemungkinan untuk diatasi
2 : Rendah F : Sesuai dengan program pemerintah
3 : Cukup G : ketersediaan tempat
4 : Tinggi H : Keluangan waktu
5 : Sangat tinggi I :Sumber dana
A : Besarnya masalah J : Fasilitas kesehatan yang ada
B : Risiko masyarakat yang akan terkena K : Sumber dana
C : Potensial untuk pendidikan kesehatan L : peren perawat komunitas
D : Minat masyarakat untuk mengatasi
a. Rencana Keperawatan Komunitas

Data Diagnosis Keperawatan NOC NIC


 Penyakit Hipertensi 28,7% 1. Menajemen Kesehatan Outcome untuk mengukur Prevensi Primer
merupakan urutan pertama tidak efektif penyelesain diagnosis - Fasilitas pembelajaran
penyakit yang banyak - Peningkatan kompetensi - Pengajaran proses
diderita oleh masyarakat, Komunitas penyakit (PENKES)
disebabkan oleh faktor gaya - Keefektifan skrining
hidup yang kurang baik kesehatan komunitas Pravensi sekunder
(minum kopi 3-4 gelas Outcome mengukur batasan - Skrining kesehatan (hari
perhari, suka makan ikan krakteristik kamis)
asin, menggunakan MSG, - Peningkatan kontrol - Konseling nutrisi
dan minum-minuman resiko komunitas : Pravensi Tersier
berpemanis buatan). penyakit kronik - Pengajaran psikomotor
 Sebagian besar penduduk - Peningkatan kontrol (mengadakan senam
(36,8) bekerja sebagai petani. resiko komunitas : hipetensi atau asam urat)
Dari hasil wawancara didapat penyakit menular - Peningkatan latihan
data bahwa petani bekerja - Peningkatan kontrol - Fasilitasi rujukan
jam 06.00 dan pulang jam resiko komunitas tradisi - Peningkatan sistem
17.00. Sehingga tidak sempat budaya tidak sehat dukungan
mengikuti kegiatan posbindu Outcome faktor yang
atau posyandu lansia berhubungan
 93,2% tidak memeiliki - Peningkatan kompetensi
jaminan kesehatan Sehingga komunitas
keterbatasan mendapatkan - Peningkatan status
fasilitas kesehatan kesehtan komunitas
- Peningkatan status imun
komunitas
- Ketahan komunitas
 83,6% jarak sumber air Defisiensi kesehatan Outcome untuk mengukur Prevensi Primer
dengan septiktank <10 meter komunitas penyelesain diagnosis - Pendidikan kesehatan
 sebagian besar (58,5%) - Pengetahuan : promosi PHBS
pengelolaan sampahnya kesehatan - Skrining kesehatan
dibakar - Prilaku promosi
 100% keluarga telah kesehatan Prevansi Sekunder
menggunakan air bersih, - Manajemen lingkungan
namun 68,5% sumber air Outcome pengukuran batasan - Dukungan kelompok
tidak terlindungi. krakteristik

 35,7% warga berpendidikan - Perilaku patuh : aktivitas Prevansi Tersier

SD Sehingga pengetahuan yang disarankan - Peningkatan


Kesehatan terbatas - Keseimbangan gaya keterlibatan keluarga
 68,5% sambah masayarakat hidup - Rujukan Satgas
dibakar dan 31,5% hanya di - Partisipasi dalam Kebersihan
tumpuk di perkarangan keputusan keperawatan
rumah kesehatan
 Binatang ternak yang banyak - Deteksi resiko
dipelihara adalah ayam dan - Dukungan sosisal
kambing yang diternak
dibelakang rumah penduduk. Outcome actor yang
 Penyakit Hipertensi 28,7% berhubungan
merupakan urutan pertama - Kominikasi kordinasi
penyakit yang banyak pergerakan
diderita oleh masyarakat, - Pembuatan keputusan
disebabkan oleh faktor gaya
hidup yang kurang baik.
(minum kopi 3-4 gelas
perhari, suka makan ikan
asin, menggunakan MSG,
dan minum-minuman
berpemanis buatan).
 Sebagian besar penduduk
(36,8) bekerja sebagai petani.
Dari hasil wawancara didapat
data bahwa petani bekerja
jam 06.00 dan pulang jam
17.00. Dilihat dari jam kerja
para petani hampir seharian
penuh (12 jam) bekerja di
sawah atau ladang, maka
dapat terjadi kelelahan akibat
kerja dan hal ini akan
menurunkan daya tahan
tubuh dan mudah terserang
penyakit.
b. Implementasi Keperawatan Komunitas
Untuk merealisasikan rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat maka
dilakukan implementasi keperawatan sebagai berikut :
Dx.
Fase Persiapan Fase Kegiatan Paraf
Kep
1 Tanggal 26 Oktober 2013 Tanggal 27 Oktober
2013
 Mensosialisasikan pada
kepala desa dan tokoh  Negosiasi ke
masyarakat tentang masalah Puskesmas
kesehatan pada lansia hasil Wangunharja
dari hasil MMD dan sekaligus tentang akan
musyawarah untuk mengatasi dilaksanakanya
masalah dengan hasil kegiatan pelatihan
kesepakatan mengadakan kader Posbindu,
pelatihan kader posbindu, pemantauan
pemantauan kesehatan lansia kesehatan dan
dan konseling pada lansia konseling pada lansia

Tanggal 28 Oktober
2013

 Melaksanakan
pelatihan kader
posbindu tentang
proses menua dan
penyakit degeneratif
bertempat di Balai
Dusun 1 Desa
Parerejo jam 09.00
WIB
 Mengadakan kegiatan
pemeriksaan
kesehatan dan
konseling pada lansia
bertempat di Balai
Dusun 1 Desa
Parerejo jam 11.00
WIB

2 Tanggal 26 Oktober 2013 Tanggal 27 Oktober


2013
 Mensosialisasikan pada
kepala desa dan tokoh  Negosiasi ke
masyarakat tentang masalah Puskesmas
kesehatan pada pola hidup dan Wangunharja
sanitasi lingkungan yang tentang akan
kurang baik dari hasil MMD dilaksanakanya
dan sekaligus musyawarah kegiatan pelatihan
untuk mengatasi masalah kader tentang PHBS
dengan hasil kesepakatan tatanan rumah tangga
mengadakan pelatihan kader dan STBM
tentang PHBS tatanan rumah
tangga dan nantinya kader Tanggal 29 Oktober
yang akan menyampaikan ke 2013
masyarakat
 Melaksanakan
kegiatan pelatihan
kader tentang PHBS
tatanan rumah tangga
dan STBM bertempat
di Balai Dusun 1
Desa Parerejo jam
10.00 WIB
c. Evaluasi Keperawatan Komunitas

No Dx. Kep Tanggal Implementasi Evaluasi Modifikasi Paraf


1 1 28/10/2013  Pelatihan kader posbindu  Kader dapat memahami  Bekerjasama dengan
tentang proses menua materi yang disampaikan majelis talim dalam
dan penyakit degeneratif dan bersedia untuk pembinaan dan
(rematik, hipertensi dan menginformasikan kepada pemantauan
katarak) masyarakat kesehatan lansia
 Pemeriksaan kesehatan  Pemeriksaan kesehatan
dan konseling pada dan konseling dilakukan
lansia terhadap 28 lansia dengan
masalah kesehatan yang
didapat pada saat survey
mawas diri (SMD)

2 2 29/10/2013  Penyegaran dan  Kader posyandu dapat  Memberikan suport


Pelatihan kader memahami materi yang terhadap PMPN
posyandu tentang PHBS disampaikan dan bersedia Mandiri yang
tatanan rumah tangga untuk menginformasikan berencana
dan STBM kepada masyarakat membangun jamban
 35 orang kader posyandu (WC) umum di 3
dapat hadir pada saat musola, yaitu :
pelatihan - Jatiwaluya
- Sidapurna
- Jatimulya

Anda mungkin juga menyukai