DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Saeful Bahri 15040006
2. Annong Dhika 15040010
3. Desy Novianti 15040013
4. Ellysa Kurniasih 15040020
5. Ghita Anana El-haque 15040027
6. Jeni Wahyuni 15040030
7. M. Yusuf Hasibuan 15040038
8. Nabila Paramitha Chairunisa 15040040
9. Novi Damayanti 15040045
10. Neva Pratiwi 15046901
STUDI FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH
TANGERANG
2016
Jln.Syech Nawawi (Raya Pemda) KM. 04 No. 13 Matagara Tigaraksa
Kab. Tangerang. Website : srfm.ac.id – email : akademik@stfm.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan petunjuknya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah dengan tema APLIKASI ETIKA FARMASI. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk. Abdul Aziz Setyawan,
M.Farm., Apt selaku dosen mata kuliah Etika Farmasi.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
Latar Belakang......................................................................................................................1
Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II TEORI.............................................................................................................................3
PENGERTIAN ETIKA..............................................................................................................3
KAIDAH ETIKA DAN HUKUM.................................................................................................6
Kode Etik Apoteker...............................................................................................................6
Kode Etik Asisten Apoteker..................................................................................................8
BAB III KASUS.........................................................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................................11
Kajian Menurut Undang – undang.....................................................................................11
Sanksi.................................................................................................................................15
BAB V KESIMPULAN & SARAN...............................................................................................17
Kesimpulan.........................................................................................................................17
Saran..................................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika merupakan studi tentang nilai dengan pendekatan kebenaran. Kata etik
(atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep
yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Kata
etika sering disebut dengan istilah etik atau ethics (bahasa Inggris) atau ethicus
(bahasa Latin) yang berarti kebiasaan. Maka secara etimologi, yang dikatakan
baik adalah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Namun dalam
perkembangannya, pengertian etka tersebut telah mengalami perubahan yang
jauh dari makna awal.
Etika adalah studi tentang nilai-nilai manusiawi yang berhubungan dengan
nilai kebenaran dan ketidakbenaran yang didasarkan atas kodrat manusia serta
manifestasinya di dalam kehendak dan perilaku manusia. Pelanggaran etika
belum tentu melanggar UU, namun hanya melanggar sumpah (etika). Sedang
pelanggaran UU pasti melanggar etika juga.
Hukum dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan
bersama tentang hak dan kewajiban, yang apabila dilanggar akan memperoleh
suatu sanksi yang tegas dan konkret. Jadi fungsi hukum adalah mengatur tatanan
kehidupan dalam melaksanakan hak dan kewajiban di masyarakat.
Oleh sebab itu, untuk melindungi kepentingan masyarakat, maka perilaku
seseorang dalam menjalankan profesinya tidak cukup hanya diatur oleh kaidah
etika, tetapi juga perlu adanya kaidah hukum, agar kepentingan yang diatur dan
dilindungi oleh kaidah etika dapat berlaku secara efektif.
1
2
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
kuliah etika profesi dan untuk mengkaji studi-studi kasus pelanggaran oleh
profesi kesehatan.
BAB II
TEORI
A. PENGERTIAN ETIKA
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup
tingkatinternasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana
seharusnya manusiabergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi
saling menghormati dan dikenaldengan sebutan sopan santun, tata krama,
protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung
tanpa merugikankepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah
dijalankan sesuai denganadat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hak-hak asasi umumnya.Hal itulah yang mendasari tumbuh
kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusiadalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yangburuk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik,
berasal dari kata Yunani ETHOS yangberarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah lakumanusia yang baik, seperti yang
dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
3
4
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah lakuperbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukanoleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilaidan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap
diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini
terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan
bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika ideologi
Ada dua macam etika yang harus kita pahami dalam menentukan baik
dan buruknya perilaku manusia :
1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis
dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan
fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap
yang mau diambil.
6
Setahun yang lalu saya sempat bekerja disalah satu Rumah Sakit yang
lumayan dikenal di kalangan masyarakat kota Tangerang. Selama bekerja disana
saya menemukan pelanggaran-pelanggaran etika farmasi diantaranya seperti,
kurangnya keramahan dalam melayani pasien, apoteker jarang berhadapan langsung
dengan pasien dan jarang berada di Instalasi Farmasi, kurangnya pemberitahuan
informasi dan edukasi yang cukup kepada pasien, contohnya kegunaan obat yang
signifikan, efek samping obat yang mungkin asing dialami oleh pasien , Apoteker
juga tidak mengawasi asisten apoteker dalam melakukan peracikan dan pekerjaan
kefarmasiannya, dan obat dalam kartu stok tidak sesuai dengan jumlah yang ada.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kajian Menurut Undang – undang
Berdasarkan permasalahan diatas, kami menemukan beberapa ketidak
hubungan antara yang terjadi dengan yang terdapat di peraturan – peraturan yang
berlaku mengenai kesehatan dan pelayanan kesehatan. Peraturan-peraturan itu
sebagai berikut :
11
12
Pasal 20
B. Sanksi
Ketika seorang apoteker dalam menjalankan tugasnya tidak mematuhi kode
etik apoteker, maka sesuai dengan kode etik apoteker Indonesia pasal 115 yang
berbunyi.
“Jika seorang apoteker baik dengan sengaja maupun tidak disengajamelanggar
atau tidak memenuhi kode etik apoteker Indonesia, maka dia wajib mangakui dan
menerima sanksi dari pemerintah, ikatan/organisasi profesi yang menanganinya
(IAI), dan mempertanggung jawabkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
Sehingga seorang apoteker bisa mendapatkan sanksi sebagai berikut :
1. Teguran dari IAI terhadap apoteker maupun apotek yang bersangkutan.
2. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan :
a. Pasal 198 : Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan
untuk melakukan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam
16
b. Pasal 201
1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 190
ayat (1), pasal 191, pasal 192, pasal 196, pasal 197, pasal 198, pasal
199, pasal 200 dilakukan oleh korporasi, selain dipidana penjaradan
denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap
korporasi berupa pidanadenda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari
pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1), Pasal
191, Pasal 192, Pasal 196 , Pasal 197, Pasal 198,Pasal 199, dan Pasal
200.
2) Selain pidana denda sebagaiman dimaksud pada ayat (1), korporasi
dapat dijatuhi pidana tambahan berupa :
a) Pencabutan izin usaha; dan/atau
b) Pencabutan status badan hukum
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari rincian di atas terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan dalam
menjalani profesi sehari-hari yang tertera dalam undang-undang. Seorang
Apoteker maupun Tenaga Tekhnis Kefarmasian seharusnya melakukan
pekerjaannya dengan baik dan sesuai dengan etika farmasi yang benar. Etika
farmasi dalam hal ini jelas sangat diperlukan guna menjaga martabat serta
kehormatan profesi, dan disamping itu juga untuk melindungi masyarakat dari
segala bentuk penyimpangan maupun peyalahgunaan keahlian.
B. Saran
Sebaiknya dilakukan penerapan dan pemberitahuan kepada Tenaga Tekhnis
Kefarmasian bagaimana menjalani profesi yang sesuai dengan undang-undang
yang berlaku, dan jika ada yang melanggar terlebih dahulu di tegur melalui
lisan, melakukan pekerjaan sesuai dengan etika yang ada guna
mensejahterakan masyarakat dan agar terhindar dari tuduhan-tuduhan
terhadap profesi yang kita jalani.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://hadikurniawanapt.blogspot.co.id/2012/07/kumpulan-materi-etika-kefarmasian-
1.html
http://dokumen.tips/documents/etika-pelayanan-kefarmasian.html
Daris,Azwar. 2012. Pengantar Hukum dan Etika Farmasi. Tangerang : Duwo Okta
18